KONSEP PEMBELAJARAN
Ada banyak sekali konsep pembelajaran yang diterapkan khususnya di Indonesia. Salah
satunya konsep pembelajaran konstekstual yang dipandang sebagai salah satu strategi yang
memenuhi prinsip pembelajaran. Konsep pembelajaran yang konstekstual ini merupakan
pembelajaran aktif antara guru dan siswa. Dan di dalam konsep pembelajaran konstekstual
ada unsur-unsurnya. Untuk lebih jelasnya sebagai berikut penjelasannya.
a.Constructivisme
Belajar adalah proses aktif mengonstruksi pengetahuan dari abstraksi pengalaman alami
maupun manusiawi, yang dilakukan secara pribadi dan sosial untuk mencari makna dengan
memproses informasi sehingga dirasakan masuk akal sesuai dengan kerangka berpikir yang
dimiliki. Belajar berarti menyediakan kondisi agar memungkinkan peserta didik membangun
sendiri pengetahuannya. Kegiatan belajar dikemas menjadi proses mengonstruksi pengetahu-
an, bukan menerima pengetahuan sehingga belajar dimulai dari apa yang diketahui peserta
didik. Peserta didik menemukan ide dan pengetahuan (konsep, prinsip) baru, menerapkan ide-
ide, kemudian peserta didik mencari strategi belajar yang efektif agar mencapai kompetensi
dan memberikan kepuasan atas penemuannya itu.
b.Inquiry
c.Questioning
Berguna bagi guru untuk: mendorong, membimbing dan menilai peserta didik; menggali
informasi tentang pemahaman, perhatian, dan pengetahuan peserta didik. Berguna bagi
peserta didik sebagai salah satu teknik dan strategi belajar. Jika pertanyaan bagus maka akan
memberikan rasa ingin tahu kepada peserta didik.
d.Learning Community
e.Modelling
Berguna sebagai contoh yang baik yang dapat ditiru oleh peserta didik seperti cara menggali
informasi, demonstrasi, dan lain-lain. Pemodelan ini dapat dilakukan oleh guru (sebagai
teladan), peserta didik, dan tokoh lain.
f.Reflection
Yaitu tentang cara berpikir apa yang baru dipelajari. Sehingga ada respon terhadap kejadian,
aktivitas/pengetahuan yang baru. Hasilnya nanti merupakan konstruksi pengetahuan yang
baru. Bentuknya dapat berupa kesan, catatan atau hasil karya yang dapat memberikan imbal
balik.
g.Autentic Assesment
Yaitu menilai sikap, pengetahuan, dan ketrampilan. Hal iuni berlangsung selama proses
pembelajaran secara terintegras. Pada unsur ini dapat dilakukan melalui berbagai cara yaitu
test dan non-test. Alternative bentuk yang dapat dilakukan kinerja, observasi, portofolio,
dan/atau jurnal. Seorang ahli yang bernama Carl R Rogers (1951) mengajukan konsep
pembelajaran laian daripada konsep pembelajaran konstektual yaitu “Student Centered
Learning” yang intinya yaitu :
1. Kita tidak bisa mengajar orang lain tetapi kita hanya bisa menfasilitasi belajarnya.
4. Pendidikan akan membelajarkan peserta didik secara signifkan bila tidak ada tekanan
terhadap peserta didik, dan adanya perbedaan persepsi/pendapat difasilitasi/diakomodir.
Dari kedua konsep tersebut memang tidak ada yang salah dalam pembelajaran. Biasanya
yang terjadi kekeliruan adalah pada saat prakteknya. Banyak pengajar yang mempraktekkan
sesuka dirinya sehingga jika dikatakan seorang pengajar itu hanya menggunakan satu konsep,
itu merupakan pernyataan yang salah. Banyak para pengajar yang menggunakan kombinasi
berbagai konsep. Hal ini agar menunjang pembelajaran yang baik dan agar bisa di mengerti
oleh siswanya dengan baik. Ketika seorang pengajar menggunakan konsep terdiri hanya satu
itupun sebenarnya tidak salah, karena banyak sekali pengajar yang mengajar dengan konsep
sama tetapi terjadi perbedaan di teknik-teknik pembelajarannya. Maka haruslah dimengerti
untuk konsep ini bebas dilakukan oleh pengajar apakah mimilih satu atau dua konsep.