Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pembelajaran merupakan suatu system, yang terdiri dari beberapa


komponen yang saling berhubungan satu dengan yang lain. Dan komponen itu
terdiri dari tujuan, materi, metode, dan evaluasi. Keempat komponen tersebut
harus diperhatikan oleh guru dalam memilih dan menentukan media, metode,
strategi, dan pendekatan apa yang akan digunakan dalam kegiatan pembelajaran.

Dalam pembelajaran terpadu guru mengajar dengan memadukan materi


beberapa mata pelajaran dalam satu tema. Dengan demikian, pelaksanaan kegiatan
belajar mengajar dengan cara ini dapat dilakukan dengan memberikan beberapa
materi pelajaran disajikan setiap pertemuan. Dan Pembelajaran ini memiliki tiga
model pembelajaran yang dipilih dan dikembangkan yaitu model keterhubungan
(connected), model keterpaduan (integreted) dan model jaring laba-laba (webbed),
ketiga model pembelajaran ini sangat penting kita ketahui, agar pembelajaran di
kelas dapat berjalan dengan baik.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah yang akan


dibahas pada makalah ini adalah :

1. Bagaimana pembelajaran terpadu model Connected ?


2. Bagaimana pembelajaran terpadu model Integrated ?
3. Bagaimana pembelajaran terpadu model Webbed ?

C. Tujuan
Dari rumusan masalah diatas, maka tujuan makalah ini adalah :
1. Mengetahui pembelajaran terpadu model Connected
2. Mengetahui pembelajaran terpadu model Integrated
3. Mengetahui pembelajaran terpadu model Webbed

1
BAB II

PEMBAHASAN

Tiga model pembelajaran terpadu yang dipilih dan dikembangkan pada


program pendidikan guru Sekolah Dasar, yaitu model keterhubungan (connected),
model keterpaduan (integreted) dan model jaring laba-laba (webbed). Penjelasan
dari masing-masing model pembelajaran terpadu dijabarkan sebagai berikut.

1. Model Keterhubungan (Connected)

Model ini dikembangkan oleh Robert Maynard Hutchins. Tim


Pengembang PGSD (1996: 14) menyatakan “model keterhubungan adalah
pembelajaran terpadu yang sengaja diusahakan untuk menghubungkan satu
konsep dengan konsep yang lain, satu topik dengan topik yang lain, satu
keterampilan dengan keterampilan yang lain, ide-ide yang dipelajari dalam satu
semester dengan ide-ide yang akan dipelajari pada semester berikutnya dalam satu
mata pelajaran.

Kelebihan pada model ini adalah adanya hubungan antara ide-ide dalam
satu mata pelajaran, anak dapat memperoleh gambaran yang lebih jelas,
menyeluruh dan luas dari konsep yang dijelaskan dan siswa diberi kedempatan
untuk melakukan pendalaman, tinjauan, memperbaiki dan mengasimilasi gagasan
secara bertahap. Sedangkan kekurangannya adalah terpisahnya satu bidang studi

2
dengan bidang studi lainnya , walaupun hubungan dibuat secara tegas antara mata
pelajaran (Hadisubroto, dalam Trianto) dan tidak mendorong guru untuk bekerja
secara tim, sehingga isi dari pelajarantetap saja terfokus tanpa merentangkan
konsep-konsep serta ide-ide antar bidang studi dan model ini belum memberikan
gambaran yang menyeluruh karena belum menggabungkan bidang-bidang
pengembangan/mata pelajaran lain.

Dalam model ini dapat digunakan di kelas rendah maupun di kelas tinggi.
Pengembangan dimulai dengan memilih pokok bahasan atau keterampilan dalam
satu mata pelajaran yang akan dipakai. Sebagai contoh pada pelajaran bahasa
Indonesia, yang akan dihubungkan adalah menyimak, membaca, menulis dan
mengarang. Setelah itu dibuat RPP yang mencakup keterhubungan tersebut yang
kemudian direalisasikan kepada siswa. Setelah pelaksanaan maka diadakan
evaluasi secara terpadu sesuai dengan keterampilan yang ditentukan.

2. Model Keterpaduan (Integrated)

Model ini dikembangkan oleh John Milton. Model integrated merupakan


pemaduan sejumlah topik dari mata pelajaran yang berbeda, tetapi esensinya sama
dalam sebuah topik tertentu. Model ini menggunakan pendekatan antarmata
pelajaran, dengan menggabungkan beberapa mata pelajaran yaitu dengan
menetapkan prioritas dari kurikulum dan menemukan keterampilan, konsep, dan
sikap yang saling tumpang tindih.

3
Kelebihan dari model ini adalah dapat memotifasi siswa dalam belajar,
dapat memahami antar mata pelajaran, Sedangkan kelemahannya adalah Model
yang sangat sulit diterapkan secara penuh, Menghendaki guru yang terampil,
percaya diri dan menguasai konsep, sikap dan keterampilan yang sangat
diprioritaskan.

Adapun cara guru melaksanakan model keterpaduan dimulai dengan


menentukan bidang studi yang akan dikaitkan. Misalnya guru akan membahas
tentang banjir. Sebagai contoh pada pelajaran IPS membahas dari penyebab,
akibat yang ditimbulkan dan solusi 19 pencegah banjir. Dalam pelajaran IPA
dapat dipadukan tentang pengolahan limbah dan pelajaran bahasa Indonesia dapat
mengarang dalam bentuk karangan ataukah puasi. Maka mata pelajaran yang
terdapat pokok bahsan tentang banjir dipilih dan disajikan dalam satu rangkaian
pembelajaran agar tidak terjadi tumpah tindih. Setelah ditentukan, dibuat RPP dan
kemudian direalisasikan dalam bentuk pelaksanaan. Setelah pelaksanaan diadakan
evaluasi. Evaluasi secara terpadu, bukan terpisah-pisah pada setiap mata
pelajaran.

3. Model Jaring Laba-laba (Webbed)

Model ini dikembangkan oleh Lyndon B Johnson. Model webbed adalah


model pembelajaran terpadu yang pengembangannya dimulai dengan menentukan

4
tema tertentu yang menjadi tema sentral bagi keterhubungan muatan berbagai
mata pelajaran. Model pembelajaran ini menggunakan pendekatan tematik.

Kelebihan dari model ini adalah mudah digunakan guru baik perencanaan
maupun pelaksaan, mempermudah siswa dalam memahami materi pada mata
pelajaran yang dipadukan pada sebuah tema, sedangkan kekurangan model ini
adalah guru sulit meyeleksi tema, dalam pembelajaran guru lebih fokus pada
kegiatan, dari pada pengembangan konsep, Adanya kecenderungan dalam
merumuskan suatu tema yang dangkal, sehingga kurang bermanfaat bagi siswa.

Model ini pengembangannya dimulai dengan menentukan tema-
tema tertentu, misalnya,Lingkungan. Tema bisa ditentukan dengan negosiasi
antara guru dengan siswa,tetapi dapat pula dengan cara diskusi sesama guru.
Setelah tema disepakati,kemudian dikembangkan sub-sub temanya dengan
memperhatikan kaitan dengan bidang-bidang studi lainnya. Dari sub-sub tema ini
dikembangkan aktivitas belajaryang dilakukan oleh siswa. Jadi model webbed
atau jaring laba- laba terimplementasi melalui pendekatan tematik sebagai
pemandu bahan dan kegiatan pembelajaran.

5
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Pembelajaran terpadu yang dipilih dan dikembangkan pada program


pendidikan guru Sekolah Dasar yaitu Model keterhubungan (connected)
pembelajaran terpadu yang sengaja diusahakan untuk menghubungkan satu
konsep dengan konsep yang lain, satu topik dengan topik yang lain. Model
keterpaduan (integrated) dengan antar bidang studi yaitu memilih materi dari
beberapa mata pelajaran yang memiliki kesamaan pokok bahasan. Sedangkan
pembelajaran tematik yaitu pembelajaran yang bertitik tolak pada tema, jadi
dalam menentukan materi ajar dimulai dengan menentukan tema kemudian
memilih materi pelajaran yang sesuai dengan tema. Jika terdapat materi yang
tidak sesuai dengantema, maka disusun silabus tersendiri.

B. Saran
Demikianlah makaalah ini saya buat, tentuya masih banyak kesalahn dan
kekurangan. Saran dan kritik yang membangun kami harapkan. Semoga makalah

6
ini bermanfaat dan kita dapat mengamalkannya dalam proses belajar mengajar
nanti.

DAFTAR PUSTAKA

Rusman, 2015, Pembelajaran Tematik Terpadu (Teori, Praktik dan Penilaian),


Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.

Sanjaya, Wina, 2008. Strategi Pe,belajaran: Berorientasi Standar Proses


Pendidikan, Jakarta : Kencana Prenada Media Group.

file:///C:/Users/ACER/Downloads/bab%202%20-%2008108244161.pdf (di akses


pada 21 November 2017)

https://www.scribd.com/doc/285483171/Makalah-Pembelajaran-Terpadu-Dan-
Model-Pembelajaran (di akses pada 24 November 2017)

Anda mungkin juga menyukai