Anda di halaman 1dari 18

JARING-JARING TEMA

PEMBELAJARAN
TEMATIK TERPADU
MODEL INTEGRATED
Oleh Kelompok 2
Kelas 5 C :
1. Novita Arya Pratama 2052000086
2. Nur Aini Kartika Sari 2052000088
3. Febriana Ayu Murdani 2052000091
4. Nur Latifa Ahmad 2052000092
5. Anisa Pudyastuti Priyanto 2052000102
6. Fu’ad Tri Widodo 2052000104

Pendidikan Guru Sekolah Dasar


Falkultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo
2022
Disusun sebagai salah satu tugas Mata Kuliah
Pembelajaran Tematik Dan terpadu

Dosen Pengampu : Dr. Sri Mulyati, M.Pd.


Latar
Belakang Pembelajaran
implementasi dari
tematik
pembelajaran
merupakan
berbasis
kompetensi. Hasil yang diharapkan dalam
pembelajaran tematik adalah pembelajaran siswa
lebih nyata dan bermakna. Siswa lebih mandiri,
lebih kuat dan mampu memecahkan masalah yang
mereka hadapi dalam kehidupan (Hidayani, 2016).

Salah satu dari model pembelajaran tematik


yang cocok diterapkan di SD/MI yaitu model
keterpaduan (Integrated), model ini merupakan
pemaduan dari sejumlah topik dari mata pelajaran
yang berbeda, tetapi esensinya sama dalam sebuah
topik tertentu. Model ini dilaksanakan dengan
menggabungkan mapel, menetapkan prioritas
materi pelajaran, ketrampilan, konsep, dan sikap
yang saling berkaitan dalam beberapa mata
pelajaran
Akan tetapi, dalam penerapannya model
Latar integrated berupa jaring-jaring tema kurang
dilaksanakan secara maximal dikarenakan
Belakang guru/calon guru kurang memahami
bagaimana model pembelajaran tematik
terpadu integrated serta cara merancang
model pembelajaran integrated yang tepat
dan menarik.

Berdasarkan latar belakang tersebut kami


dari kelompok 02 kelas 5C akan membahas
mengenai jaring-jaring tema pembelajaran
terpadu model integrated, cara merancang
jaring-jaring pembelajaran tematik terpadu
model integrated, dan penerapan
pembelajaran tematik dengan menggunakan
model integrated. Diharapkan pemahaman
calon guru/guru mengenai jaring-jaring tema
dalam pembelajaran tematik terpadu model
integrated dapat meningkat sehingga akan
menunjang proses belajar mengajar.
Rumusan Masalah
1 2 3 4
Apa yang Apa langkah Apakah Apa saja
dimaksud dengan langkah pengertian dari langkah-
jaring-jaring mengembangkan Pembelajaran langkah
tema model Kooperatif Pembelajaran
pembelajaran integrated? (Cooperatif Kooperatif
tematik terpadu learning) (Cooperatif
model learning)?
integrated?
Tujuan
1 2 3 4
Mahasiswa Untuk Untuk Untuk
mampu mengetahui mengetahui mengetahui
menjelaskan langkah langkah pengertian dari langkah-
jaring-jaring tema mengembangkan Pembelajaran langkah
pembelajaran model integrated. Kooperatif Pembelajaran
tematik terpadu (Cooperatif Kooperatif
model integrated. learning). (Cooperatif
learning).
A. PENGERTIAN JARING-JARING TEMA PEMBELAJARAN TEMATIK
Jaringan tema adalah pola hubungan antara tema tertentu dengan sub sub
pokok bahasan yang diambil dari berbagai bidang studi terkait. Dengan
terbentuknya jaringan tema diharapkan siswa siswi memahami satu tema
tertentu dengan melakukan pendekatan interdisiplin berbagai ilmu
pengetahuan. Selain ujntuk mempermudah pemahaman, jaringan tema juga
mengajari pembiasaan agar siswa siswi mampu berpikir secara
integrative dan holistik.
Fogarty (1991: 75) menyatakan bahwa pembelajaran
integrated adalah pembelajaran yang menggabung-
gabungkankan bidang studi (interdisciplinary) yang
tumpang tindih (overlaps) topik dengan topik konsep-
konsep, sikap yang saling berhubungan di dalam
beberapa bidang studi (mata pelajaran). Model
pembelajaran terpadu ini menggunakan pendekatan
antarmata pelajaran. Pada model ini terdapat team
teaching yang berasal dari beberapa guru (guru mata
pelajaran) berbeda, namun memiliki tema yang
tumpang tindih (mata pelajaran sangat dekat
keterkaitannya).
B. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN DARI MODEL INTEGRATED
1. Membaca dan memahami Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar
dari seluruh mata pelajaran.
2. Memahami membaca baik-baik standar isi mata pelajaran serta
mengkaji makna dari Kompetensi Inti dan kompetensi-kompetensi
dasar dari tiap mapel tersebut.
3. Mencari kompetensi-kompetensi dasar yang bisa disatukan dalam
tema-tema tertentu (dari hasil eksplorasi tema) yang relevan.
Proses ini akan menghasilkan penggolongan KD-KD dalam unit-
unit tema.
4. Menuliskan tema yang telah dipilih dan susunan KD-KD yang
sesuai di bawah tema tersebut.
5. Melakukan hal yang sama untuk Standar Isi
6. Meletakkan Kompetensi dasar yang tidak dapat dimasukkan ke
dalam tema di bagian bawah.
Berikut contoh jaring-jaring tema model
integrated :
 
C. PENGERTIAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF

PembelaJaran kooperatif atau Cooperative learning adalah suatu


metode pembelajaran yang memerlukan kontribusidan kerjasama antar
anggota kelompok. Cooperative learning sebagai metode pembelajaran
yang melibatkan kerja sama dalam suatu kelompok kecil yang terdiri
dari siswa dengan kemampuan berbeda-beda untuk menyelesaikan
tugas-tugas akademiknya (Slavin, 2011: 4). Menurut Johnson
Cooperative Learning adalah kegiatan belajar mengajar secara
kelompok-kelompok kecil, siswa belajar dan bekerjasama untuk
sampai pada pengalaman belajar yang optimal, baik pengalaman
individu maupun kelompok. Sedangkan Nurhadi mengartikan
Cooperative Learning sebagai pembelajaran yang secara sadar dan
sengaja mengembangkan interkasi yang silih asuh untuk menghindari
ketersinggungan dan kesalahpahaman yang dapat menimbulkan
permasalahan.
D. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN KOOPERATIF

1. Menyampaikan tujuan dan motivasi peserta didik, dalam hal ini


guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan mengkomunikasikan
kompetensi dasar yang akan dicapai dan dapat memotivasi peserta
didik.
2. Menyajikan informasi, dimana guru menyajikan informasi kepada
peserta didik.
3. Mengorganisasikan peserta didik kedalam kelompok belajar, guru
menginformasikan akan dibentuknya pengelompokan peserta
didik.
4. Membimbing kelompok belajar, guru memotivasi dan juga
memfasilitasi kerja peserta didik dalam kelompok belajar.
5. Evaluasi, dimana guru melakukan evaluasi hasil belajar terkait
dengan materi pembelajaran yang telah dilaksanakan.
6. Memberikan penghargaan, guru memberikan penghargaan hasil
belajar individual dan kelompok
SIMPULAN
Berdasarkan penjabaran di atas, maka diperoleh
simpulan sebagai berikut.
1. Jaring-jaring Tema Pembelajaran Tematik
Terpadu Model Integrated
Jaringan tema adalah pola hubungan antara tema
tertentu dengan sub sub pokok bahasan yang diambil
dari berbagai bidang studi terkait. Lebih spesifik lagi,
pembuatan jaringan tema merupakan implementasi dari
penerapan pembelajaran terpadu model integrated.
Model pembelajaran terpadu ini menggunakan
pendekatan antar mata pelajaran.
2. Langkah-langkah Kegiatan dari Model Integrated
a. Membaca dan memahami Kompetensi Inti dan Kompetensi
Dasar dari seluruh mata pelajaran.
b. Memahami membaca baik-baik standar isi mata pelajaran serta
mengkaji makna dari Kompetensi Inti dan kompetensi-
kompetensi dasar dari tiap mapel tersebut.
c. Mencari kompetensi-kompetensi dasar yang bisa disatukan
dalam tema-tema tertentu (dari hasil eksplorasi tema) yang
relevan.
d. Menuliskan tema yang telah dipilih dan susunan KD-KD yang
sesuai di bawah tema tersebut.
e. Melakukan hal yang sama untuk Standar Isi
f. Meletakkan Kompetensi dasar yang tidak dapat dimasukkan ke
dalam tema di bagian bawah.
3. Pengertian Pembelajaran Kooperatif
PembelaJaran kooperatif atau Cooperative learning adalah suatu
metode pembelajaran yang memerlukan kontribusidan kerjasama
antar anggota kelompok. Metode ini melibatkan kerjasama tim
untuk menyelesaikan permasalahan.

4. Langkah-Langkah Pembelajaran Kooperatif


a. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan kompetensi dasar
yang akan dicapai.
b. Guru menyajikan informasi kepada peserta didik.
c. Mengorganisasikan peserta didik ke dalam kelompok belajar.
d. Guru membimbing kelompok.
e. Guru melakukan evaluasi terkait materi yang telah disampaikan.
f. Guru memberikan penghargaan kepada peserta didik.
SARAN
Model integrated atau model terpadu adalah
model yang cocok digunakan untuk pembelajaran
di SD/MI, karena dengan memadukan beberapa
mata pelajaran dalam satu tema, siswa akan
mendapat pemahaman lebih terkait materi yang
disampaikan guru. Apabila guru dapat
mengkonsep materi dengan baik, maka hal
tersebut akan memudahkan siswa dalam
memahami materi pembelajaran. Selain itu
penggunaan metode Cooperative Learning dalam
pembelajaran di kelas juga cocok untuk
diterapkan. Karena dengan membagi siswa dalam
kelompok-kelompok memungkinkan siswa untuk
belajar bekerja sama dengan teman satu
kelompoknya.
DAFTAR PUSTAKA

Hidayani, M. (2016). Pebelajaran Tematik Dalam Kurikulum 2013.


Jurnal Pendidikan Islam, 15(1), 150–165.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI, “Kurikulum 2013 Sekolah
Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah,” Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Nomor 57 Tahun 2014, lampiran III
Prastowo, A. (2019). Analisis pembelajaran tematik terpadu. Prenada
Media.
Juanda, Anda. (2019). Pembelajaran Kurikulum Tematik Terpadu: Teori
& Praktik Pembelajaran Tematik Terpadu Berorientasi Landasan
Filosofis, Psikologis dan Pedagogis. Cirebon: CV.CONFIDENT
Ali, I (2021). Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning) Dalam
Pengaran Pendidikan Agama Islam. Jurnal Mubtadiin, 7 (1), 247-264
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai