Anda di halaman 1dari 9

JARING-JARING TEMA PEMBELAJARAN TEMATIK TERPADU

MODEL INTEGRATED

Disusun untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah pembelajaran tematik


terpadu dosen pengampu Dr. Sri Mulyati, M.Pd.

Kelas 5C

Kelompok 2

1. Novita Arya Pratama 2052000086


2. Nur Aini Kartika Sari 2052000088
3. Febriana Ayu Murdani 2052000091
4. Nur Latifa Ahmad 2052000092
5. Anisa Pudyastuti Priyanto 2052000102
6. Fu’ad Tri Widodo 2052000104

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS VETERAN BANGUN NUSANTARA SUKOHARJO
2022
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pembelajaran tematik merupakan implementasi dari pembelajaran berbasis


kompetensi. Hasil yang diharapkan dalam pembelajaran tematik adalah pembelajaran
siswa lebih nyata dan bermakna. Siswa lebih mandiri, lebih kuat dan mampu
memecahkan masalah yang mereka hadapi dalam kehidupan (Hidayani, 2016). Model
pembelajaran terpadu meliputi 10 jenis. Dari 10 jenis tersebut, ada tiga jenis yang
relevan dan cocok untuk pembelajaran di SD/MI sebagaimana yang telah tertuang
dalam Permendikbud Nomor 57 Tahun 2014 meliputi: model jaring laba-laba (spider
webbed), model terhubung (connected), dan model terpadu model (integrated).
Salah satu dari model pembelajaran tematik yang cocok diterapkan di SD/MI
yaitu model keterpaduan (Integrated), model ini merupakan pemaduan dari sejumlah
topik dari mata pelajaran yang berbeda, tetapi esensinya sama dalam sebuah topik
tertentu. Model ini dilaksanakan dengan menggabungkan mapel, menetapkan prioritas
materi pelajaran, ketrampilan, konsep, dan sikap yang saling berkaitan dalam beberapa
mata pelajaran (Prastowo, 2019). Akan tetapi, dalam penerapannya model integrated
berupa jaring-jaring tema kurang dilaksanakan secara maximal dikarenakan
guru/calon guru kurang memahami bagaimana model pembelajaran tematik terpadu
integrated serta cara merancang model pembelajaran integrated yang tepat dan
menarik.
Berdasarkan latar belakang tersebut kami dari kelompok 02 kelas 5C akan
membahas mengenai jaring-jaring tema pembelajaran terpadu model integrated, cara
merancang jaring-jaring pembelajaran tematik terpadu model integrated, dan
penerapan pembelajaran tematik dengan menggunakan model integrated. Diharapkan
pemahaman calon guru/guru mengenai jaring-jaring tema dalam pembelajaran tematik
terpadu model integrated dapat meningkat sehingga akan menunjang proses belajar
mengajar.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan jaring-jaring tema pembelajaran tematik terpadu model
integrated?
2. Apa langkah langkah mengembangkan model integrated?
3. Apakah pengertian dari Pembelajaran Kooperatif (Cooperatif learning)?
4. Apa saja langkah-langkah Pembelajaran Kooperatif (Cooperatif learning)?
C. Tujuan
1. Mahasiswa mampu menjelaskan jaring-jaring tema pembelajaran tematik terpadu
model integrated.
2. Untuk mengetahui langkah langkah mengembangkan model integrated.
3. Untuk mengetahui pengertian dari Pembelajaran Kooperatif (Cooperatif learning).
4. Untuk mengetahui langkah-langkah Pembelajaran Kooperatif (Cooperatif
learning).
BAB II

PEMBAHASAN

A. Jaring-jaring Tema Pembelajaran Tematik Terpadu Model Integrated


Jaringan tema adalah pola hubungan antara tema tertentu dengan sub sub pokok
bahasan yang diambil dari berbagai bidang studi terkait. Dengan terbentuknya
jaringan tema diharapkan siswa siswi memahami satu tema tertentu dengan melakukan
pendekatan interdisiplin berbagai ilmu pengetahuan. Selain ujntuk mempermudah
pemahaman, jaringan tema juga mengajari pembiasaan agar siswa siswi mampu
berpikir secara integrative dan holistik.
Membuat jaringan tema merupakan bagian integral dari model pembelajaran
terpadu yang banyak digunakan. Dalam pembelajaran terpadu, ekplorasi topik/tema
menjadi alat pemacu utama bagi pelakasananya. Untuk pemilihan topik atau tema
serta menghubungkan satu tema ke tema lainnya menjadi persolaan penting yang
harus dikuasai oleh maupun siswa-siswi. Membuat jaringan tema merupakan bagian
integral dari model pembelajaran terpadu yang banyak digunakan dewasa ini. Lebih
spesifik lagi, pembuatan jaringan tema merupakan implementasi dari penerapan
pembelajaran terpadu model integrated.

Fogarty (1991: 75) menyatakan bahwa pembelajaran integrated adalah


pembelajaran yang menggabung-gabungkan bidang studi (interdisciplinary) yang
tumpang tindih (overlaps) topik dengan topik konsep-konsep, sikap yang saling
berhubungan di dalam beberapa bidang studi (mata pelajaran). Model pembelajaran
terpadu ini menggunakan pendekatan antar mata pelajaran. Pada model ini terdapat
team teaching yang berasal dari beberapa guru (guru mata pelajaran) berbeda, namun
memiliki tema yang tumpang tindih (mata pelajaran sangat dekat keterkaitannya).
B. Langkah-langkah Kegiatan dari Model Integrated
Berikut adalah langkah-langkah kegiatan dari model integrated
1. Membaca dan memahami Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar dari seluruh
mata pelajaran.
2. Memahami membaca baik-baik standar isi mata pelajaran serta mengkaji makna
dari Kompetensi Inti dan kompetensi-kompetensi dasar dari tiap mapel tersebut.
3. Mencari kompetensi-kompetensi dasar yang bisa disatukan dalam tema-tema
tertentu (dari hasil eksplorasi tema) yang relevan. Proses ini akan menghasilkan
penggolongan KD-KD dalam unit-unit tema.
4. Menuliskan tema yang telah dipilih dan susunan KD-KD yang sesuai di bawah
tema tersebut.
5. Melakukan hal yang sama untuk Standar Isi
6. Meletakkan Kompetensi dasar yang tidak dapat dimasukkan ke dalam tema di
bagian bawah.

Berikut adalah contoh dari jaring-jaring tema model integrated


C. Pengertian Pembelajaran Kooperatif

Pembelaharan kooperatif atau Cooperative learning adalah suatu metode


pembelajaran yang memerlukan kontribusidan kerjasama antar anggota kelompok.
Cooperative learning sebagai metode pembelajaran yang melibatkan kerja sama dalam
suatu kelompok kecil yang terdiri dari siswa dengan kemampuan berbeda-beda untuk
menyelesaikan tugas-tugas akademiknya (Slavin, 2011: 4). Menurut Johnson
Cooperative Learning adalah kegiatan belajar mengajar secara kelompok-kelompok
kecil, siswa belajar dan bekerjasama untuk sampai pada pengalaman belajar yang
optimal, baik pengalaman individu maupun kelompok. Sedangkan Nurhadi
mengartikan Cooperative Learning sebagai pembelajaran yang secara sadar dan
sengaja mengembangkan interkasi yang silih asuh untuk menghindari ketersinggungan
dan kesalahpahaman yang dapat menimbulkan permasalahan.

D. Langkah-Langkah Pembelajaran Kooperatif


Berikut terdapat beberapa langkah yang harus diperhatikan dalam implementasi
pembelajaran kooperatif yaitu seperti di bawah ini :
1. Menyampaikan tujuan dan motivasi peserta didik, dalam hal ini guru
menyampaikan tujuan pembelajaran dan mengkomunikasikan kompetensi dasar
yang akan dicapai dan dapat memotivasi peserta didik.
2. Menyajikan informasi, dimana guru menyajikan informasi kepada peserta didik.
3. Mengorganisasikan peserta didik kedalam kelompok belajar, guru
menginformasikan akan dibentuknya pengelompokan peserta didik.
4. Membimbing kelompok belajar, guru memotivasi dan juga memfasilitasi kerja
peserta didik dalam kelompok belajar.
5. Evaluasi, dimana guru melakukan evaluasi hasil belajar terkait dengan materi
pembelajaran yang telah dilaksanakan.
6. Memberikan penghargaan, guru memberikan penghargaan hasil belajar individual
dan kelompok
BAB III

PENUTUP

A. Simpulan
Berdasarkan pemaparan di atas, maka diperoleh simpulan sebagai berikut :
1. Jaring-jaring Tema Pembelajaran Tematik Terpadu Model
Integrated
Jaringan tema adalah pola hubungan antara tema tertentu dengan sub sub
pokok bahasan yang diambil dari berbagai bidang studi terkait. Lebih
spesifik lagi, pembuatan jaringan tema merupakan implementasi dari
penerapan pembelajaran terpadu model integrated. Model pembelajaran
terpadu ini menggunakan pendekatan antar mata pelajaran.
2. Langkah-langkah Kegiatan dari Model Integrated
a. Membaca dan memahami Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar dari
seluruh mata pelajaran.
b. Memahami membaca baik-baik standar isi mata pelajaran serta mengkaji
makna dari Kompetensi Inti dan kompetensi-kompetensi dasar dari tiap
mapel tersebut.
c. Mencari kompetensi-kompetensi dasar yang bisa disatukan dalam tema-
tema tertentu (dari hasil eksplorasi tema) yang relevan.
d. Menuliskan tema yang telah dipilih dan susunan KD-KD yang sesuai di
bawah tema tersebut.
e. Melakukan hal yang sama untuk Standar Isi
f. Meletakkan Kompetensi dasar yang tidak dapat dimasukkan ke dalam tema
di bagian bawah.
3. Pengertian Pembelajaran Kooperatif
Pembelaharan kooperatif atau Cooperative learning adalah suatu metode
pembelajaran yang memerlukan kontribusidan kerjasama antar anggota
kelompok. Metode ini melibatkan kerjasama tim untuk menyelesaikan
permasalahan.
4. Langkah-Langkah Pembelajaran Kooperatif
a. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan kompetensi dasar yang
akan dicapai.
b. Guru menyajikan informasi kepada peserta didik.
c. Mengorganisasikan peserta didik ke dalam kelompok belajar.
d. Guru membimbing kelompok.
e. Guru melakukan evaluasi terkait materi yang telah disampaikan.
f. Guru memberikan penghargaan kepada peserta didik.

B. Saran
Model integrated atau model terpadu adalah model yang cocok digunakan
untuk pembelajaran di SD/MI, karena dengan memadukan beberapa mata
pelajaran dalam satu tema, siswa akan mendapat pemahaman lebih terkait
materi yang disampaikan guru. Apabila guru dapat mengkonsep materi dengan
baik, maka hal tersebut akan memudahkan siswa dalam memahami materi
pembelajaran. Selain itu penggunaan metode Cooperative Learning dalam
pembelajaran di kelas juga cocok untuk diterapkan. Karena dengan membagi
siswa dalam kelompok-kelompok memungkinkan siswa untuk belajar bekerja
sama dengan teman satu kelompoknya.
DAFTAR PUSTAKA

Hidayani, M. (2016). Pebelajaran Tematik Dalam Kurikulum 2013. Jurnal


Pendidikan Islam, 15(1), 150–165.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI, “Kurikulum 2013 Sekolah Dasar dan
Madrasah Ibtidaiyah,” Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Nomor 57 Tahun 2014, lampiran III

Prastowo, A. (2019). Analisis pembelajaran tematik terpadu. Prenada Media.

Juanda, Anda. (2019). Pembelajaran Kurikulum Tematik Terpadu: Teori &


Praktik Pembelajaran Tematik Terpadu Berorientasi Landasan Filosofis,
Psikologis dan Pedagogis. Cirebon: CV.CONFIDENT

Ali, I (2021). Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning) Dalam Pengaran


Pendidikan Agama Islam. Jurnal Mubtadiin, 7 (1), 247-264

Anda mungkin juga menyukai