MODEL INTEGRATED
Kelas 5C
Kelompok 2
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
PEMBAHASAN
PENUTUP
A. Simpulan
Berdasarkan pemaparan di atas, maka diperoleh simpulan sebagai berikut :
1. Jaring-jaring Tema Pembelajaran Tematik Terpadu Model
Integrated
Jaringan tema adalah pola hubungan antara tema tertentu dengan sub sub
pokok bahasan yang diambil dari berbagai bidang studi terkait. Lebih
spesifik lagi, pembuatan jaringan tema merupakan implementasi dari
penerapan pembelajaran terpadu model integrated. Model pembelajaran
terpadu ini menggunakan pendekatan antar mata pelajaran.
2. Langkah-langkah Kegiatan dari Model Integrated
a. Membaca dan memahami Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar dari
seluruh mata pelajaran.
b. Memahami membaca baik-baik standar isi mata pelajaran serta mengkaji
makna dari Kompetensi Inti dan kompetensi-kompetensi dasar dari tiap
mapel tersebut.
c. Mencari kompetensi-kompetensi dasar yang bisa disatukan dalam tema-
tema tertentu (dari hasil eksplorasi tema) yang relevan.
d. Menuliskan tema yang telah dipilih dan susunan KD-KD yang sesuai di
bawah tema tersebut.
e. Melakukan hal yang sama untuk Standar Isi
f. Meletakkan Kompetensi dasar yang tidak dapat dimasukkan ke dalam tema
di bagian bawah.
3. Pengertian Pembelajaran Kooperatif
Pembelaharan kooperatif atau Cooperative learning adalah suatu metode
pembelajaran yang memerlukan kontribusidan kerjasama antar anggota
kelompok. Metode ini melibatkan kerjasama tim untuk menyelesaikan
permasalahan.
4. Langkah-Langkah Pembelajaran Kooperatif
a. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan kompetensi dasar yang
akan dicapai.
b. Guru menyajikan informasi kepada peserta didik.
c. Mengorganisasikan peserta didik ke dalam kelompok belajar.
d. Guru membimbing kelompok.
e. Guru melakukan evaluasi terkait materi yang telah disampaikan.
f. Guru memberikan penghargaan kepada peserta didik.
B. Saran
Model integrated atau model terpadu adalah model yang cocok digunakan
untuk pembelajaran di SD/MI, karena dengan memadukan beberapa mata
pelajaran dalam satu tema, siswa akan mendapat pemahaman lebih terkait
materi yang disampaikan guru. Apabila guru dapat mengkonsep materi dengan
baik, maka hal tersebut akan memudahkan siswa dalam memahami materi
pembelajaran. Selain itu penggunaan metode Cooperative Learning dalam
pembelajaran di kelas juga cocok untuk diterapkan. Karena dengan membagi
siswa dalam kelompok-kelompok memungkinkan siswa untuk belajar bekerja
sama dengan teman satu kelompoknya.
DAFTAR PUSTAKA
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI, “Kurikulum 2013 Sekolah Dasar dan
Madrasah Ibtidaiyah,” Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Nomor 57 Tahun 2014, lampiran III