DOSEN PENGAMPU:
Oleh:
Kelompok 9 :
A. Latar Belakang
Proses pembelajaran pada kurikulum merdeka adalah kurikulum yang mempelajari
intrakurikuler yang beragam. Metode ini akan lebih maksimal agar peserta didik mampu
mendalami konsep dari kompetensinya.
Dari Fogarty (pada Saefufuddin, 2006, hlm. 31) mengemukakan sepuluh tipe
pembelajaran terpadu, yaitu: tipe fragmented, connected, nested, sequenced, shared, webbed,
threaded, integrated, immersed, serta networked. Dari sepuluh tipe tersebut, tiga tipe pertama
yakni fragmented, connected, serta nested, adalah formasi kurikulum di dalam satu disiplin
ilmu (mata pelajaran). Sedangkan tipe sequenced, shared, webbed, threaded, serta integrated
merupakan perpaduan kurikulum dalam beberapa disiplin ilmu, serta 2 tipe terakhir yakni
immersed, dan networked ialah deretan kurikulum pada dalam serta beberapa disiplin ilmu.
.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang di maksud dengan modeln immersed?
2. Bagaimana prinsip dasar dari model immersed?
3. Apa saja keunggulan dari model immersed?
4. Apa saja kelemahan dari model immersed?
5. Kapan model immersed dapat di terapkan?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu model immersed
2. Untuk mengetahui prinsip dasar dari model immersed
3. Untuk mengetahui keunggulan dari model immersed
4. Untuk mengetahui kelemahan dari model immersed
5. Untuk mengetahui bagaiamana dan kapan model immersed dapat di terapkan
BAB II
PEMBAHASAN
A. Kajian Teori
Tipe pembelajaran immersed merupakan tipe pembelajaran yang tenggelam, arti kata
tenggelam disini adalah dimana mereka para siswa atau mahasiswa di suruh untuk
mempelajari pelajari sesuai minat dan bakat.
Menurut Suprayekti (2003) arti harafiah dari kata pencelupan adalah pencelupan atau
pembenaman. Pada tipe blended learning ini, semua mata pelajaran merupakan bagian dari
keahlian masing-masing siswa. Siswa menyaring konsep yang telah mereka pelajari dari
perspektif mereka sendiri dan membenamkan atau menggali pengalaman melalui kegiatan
yang mereka ikuti.
B. Prinsip Dasar
Keunggulan utama immersed adalah bahwa integrasi harus tejadi dalam pelajar,yang
persis seperti yang di gambarkan dalam model immersed.Saat siswa mwenggali lebih dalam
ke bidang minat, bidang minat, bidang terkait dan jalur baru tampaknya tidak ada habisnya
dan siswa yang teggelam menunnjukkan disiplin yang enomenal saat dia mengembagkan
fokus .yang intens ini. Kelebihan lainnya adalah bahwa pembuatan koneksi pelajar sering di
buat eksplisit untuk pelajar sebagai ahlimembuat kemajuan di lapaangan.
Penyaringan semua ide melalui lensa mikroskopis tunggal dapat terjadi terlalu dini atau
dengan fokus yang terlalu sempit. Agar dimensi sudut pandangan siswa menjadi lebih dalam,
diperlukan pengamalan dan pengetahuan yang luas.
Model immersed adalah model yang melibatkan beberapa mata pelajaran dalam satu
projek. Ini menghubungkan pengalaman masa lalu dan pengetahuan sebelumnya dengan
informasi baru dari pembelajaran. Model imersif adalah model pembelajaran terintegrasi
yang dirancang untuk mengintegrasikan kebutuhan siswa, memastikan bahwa siswa melihat
apa yang mereka pelajari dari minat dan pengalaman mereka sendiri. Setiap siswa bebas
memilih konsep mana yang akan dipelajari. Setiap siswa memutuskan sendiri konsep mana
yang ingin dia pelajari, menuliskan apa yang pertama kali dia pahami, menemukan konsep itu
dari sumber belajar yang ada untuk dirinya sendiri, dan memutuskan sendiri konsep mana
yang cocok dari yang menarik minatnya.
Menggunakan model sains yang imersif dan terintegrasi, bahan ajar sains (Kimia, Fisika,
Biologi, dan IPBA) menggabungkan semua data dari masing-masing dan setiap disiplin ilmu
dengan memandu ide melalui bidang-bidang yang paling menarik yang disiapkan oleh materi
Kurikulum Sains Terpadu menggunakan model imersif yang terdiri dari bagian kosong yang
dapat digunakan siswa untuk mengidentifikasi konsep yang menarik. Mulailah dengan bagian
kosong dari konsep yang menarik minat siswa dalam bab sains. Pada blanko kedua,
mahasiswa diminta untuk menuliskan konsep tersebut. Setelah siswa membaca berbagai
sumber belajar dan menemukan konsep yang sesuai dengan minat mereka, ada bagian kosong
untuk memvalidasi konsep itu. Dan seterusnya, bab demi bab. Pembelajaran di Indonesia
terikat oleh persyaratan kurikulum, sehingga sangat sulit untuk menerapkan pembelajaran
sains integratif menggunakan pencelupan. Di sisi lain, sifat mendalam dari pembelajaran
sains campuran memberi siswa kebebasan untuk memilih konsep yang ingin mereka pelajari.
Oleh karena itu, sangat mungkin bahwa tidak semua konsep ilmiah akan dikuasai oleh
semua siswa. Tentunya mahasiswa dengan minat yan Siswa yang tertarik dengan biologi
memilih konsep sains yang berkaitan dengan biologi. Demikian pula, siswa yang tertarik
pada fisika memilih konsep ilmiah yang sangat terkait dengan fisika. Oleh karena itu, setiap
siswa memiliki persentase yang berbeda dari jumlah konsep ilmiah yang mereka pelajari.g
berbeda-beda juga memiliki pengetahuan konseptual yang berbeda- beda.
B. TOPIK IPA
BAB V
PENUTUP
KESIMPULAN
Model immersed adalah model yang melibatkan beberapa mata pelajaran dalam
satu projek. Ini menghubungkan pengalaman masa lalu dan pengetahuan sebelumnya dengan
informasi baru dari pembelajaran. Model imersif adalah model pembelajaran terintegrasi
yang dirancang untuk mengintegrasikan kebutuhan siswa, memastikan bahwa siswa melihat
apa yang mereka pelajari dari minat dan pengalaman mereka sendiri.
Model immersed merupakan rancangan bagi setiap individu memadukan semua data
yang di dapat dari beberapa bidang ilmu dan menhasilkan sebuah pemikirian yang sesuai
dengan bakatnya.
DAFTAR PUSTAKA
Fogarty, R., 1991, The Mindful School: How to Integrate The Curicula, Skylight Publishing, Illinois.