Anda di halaman 1dari 17

TUGAS MATA KULIAH PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN SAINS

TERINTEGRASI
Makalah Model Immersed – Powerpoint
Penerapan Integrasi Tipe Connected dalam Pembelajaran

Oleh
HAIFA AZNINDA
19070795011

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA


PROGRAM PASCASARJANA
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SAINS
SURABAYA
2019
1

Model Integrasi Immersed (Pembenaman)

A. Pendahuluan
Menurut Saefuddin (2006) Pembelajaran terpadu merupakan
pendekatan yang mengintegrasikan beberapa mata pelajaran terkait secara
harmonis untuk memberikan pengalaman belajar yang bermakna kepada
siswa. Arti bermakna di sini adalah dalam pembelajaran terpadu anak
diharapkan dapat memperoleh pemahaman terhadap konsep-konsep yang
mereka pelajari dengan melalui pengalaman langsung dan
menghubungkannya dengan konsep lain yang sudah mereka pahami.
Langkah awal dalam melaksanakan pembelajaran terpadu
adalah pemilihan/pengembangan topik atau tema. Pada langkah awal ini,
guru mengajak siswa untuk bersama-sama memilih dan mengembangkan
topik atau tema tertentu. Dengan demikian, siswa terlibat aktif dalam
pembelajaran dan pengambilan keputusan.
Pembelajaran terpadu merupakan pendekatan yang memperhatikan
dan menyesuaikan pemberian konsep sesuai dengan tingkat perkembangan
anak. Secara umum dalam pembelajaran terpadu dikenal 3 cara memadukan
kurikulum,yaitu: perpaduan di dalam satu disiplin ilmu, perpaduan beberapa
disiplin ilmu, dan perpaduan di dalam dan beberapa disiplin ilmu.
Menurut Fogarty mengemukakan sepuluh tipe pembelajaran terpadu,
yaitu: tipe fragmented, connected, nested, sequenced, shared, webbed,
threaded, integrated, Immersed, dan networked. Dari sepuluh tipe tersebut,
tiga tipe pertama yakni fragmented, connected, dan nested, merupakan
perpaduan kurikulum di dalam satu disiplin ilmu (mata pelajaran).
Sedangkan tipe sequenced, shared, webbed,
threaded, dan integrated merupakan perpaduan kurikulum dalam beberapa
disiplin ilmu, dan dua tipe terakhir
yakni Immersed, dan networked merupakan perpaduan kurikulum di dalam
dan beberapa disiplin ilmu.
2

Pembahasan pada makalah ini diarahkan kepada pembelajaran terpadu


tipe Immersed dimana pembelajaran dirancang agar setiap individu dapat
memadukan semua data dari beberapa bidang ilmu dan menghasilkan
pemikiran sesuai bidang minatnya.
B. Pengertian Pembelajaran Terpadu Model Immersed
Pembelajaran terpadu tipe Immersed yaitu suatu model
yang dirancang untuk membantu siswa dalam menyaring dan memadukan
berbagai pengalaman dan pengetahuan dihubungkan dengan medan
pemakaiannya. Model Immersed adalah model pembelajaran terpadu yang
berpusat untuk memadukan kebutuhan para siswa/mahasiswa, dimana
mereka akan melihat apa yang dipelajarinya dari minat dan pengalaman
mereka sendiri. Keterpaduan secara internal dan intrinsik dicapai oleh
siswa/mahasiswa yang belajar dengan sedikit atau tanpa intervensi dari luar
atau ekstrinsik. Setiap individu memadukan semua data, ide-ide melalui
bidang yang sangat diminatinya. Pendekatan ini umumnya dilakukan oleh
mahasiswa baik mahasiswa S1, S2, maupun S3.
Immersed - The Immersed methodology of integration focuses all
curricular content on interest and expertise. With this methodology,
integration takes place within the learners, with little or no outside
intervention. (J. John, 2015). Maksud dari pernyataan tersebut dalam
model Immersed metode pengintegrasian memusatkan semua isi curricular
pada keahlian dan minat. Dengan metodologi ini, pengintegrasian
berlangsung di dalam pelajar dengan sedikit atau tidak ada intervensi dari
luar.
C. Karakteristik Pembelajaran Terpadu Model Immersed
Pembelajaran terpadu tipe Immersed merupakan pembelajaran yang
dirancang agar setiap individu dapat memadukan semua data dari beberapa
bidang ilmu dan menghasilkan pemikiran sesuai bidang minatnya.
Pembelajaran Immersed ini memerlukan kemampuan berpikir yang tinggi
pada anak. Tipe ini tidak mengharuskan sebuah perancangan yang rumit.
Tipe ini dapat berlangsung secara otomatis karena proses pepaduan terjadi
3

secara internal dalam diri pembelajar. Akan tetapi sekali tipe ini dipakai,
maka tim pengajar harus dapat memfasilitasi proses perpaduan dengan
memperhitungkan materi pembelajaran yang luas, variasi materi
pembelajaran, yang dipadukan dengan berbagai keterampilan, konsep, dan
sikap kerja yang baik dai pembelajar Immersed (Fogarti, 1991: 86).
Menurut Suprayekti (2003) arti secara harfiah dari Immersed adalah
pencelupan atau pembenaman. Pada pembelajaran terpadu tipe ini, seluruh
mata pelajaran merupakan bagian dari sudut pandang keahlian para siswa
secara individu. Para siswa menyaring sendiri seluruh konsep yang
dipelajarinya menurut sudut pandang mereka sendiri dan meleburkan atau
membenamkan diri mereka dalam pengalaman melalui kegiatan yang
dijalaninya.
D. Prinsip-prinsip Pembelajaran Terpadu Tipe Immersed
1. Prinsip penggalian tema
a. Tema hendaknya tidak terlalu luas, namun dengan mudah dapat
digunakan untuk memadukan beberapa mata pelajaran.
b. Tema harus bermakna, maksudnya ialah tema yang dipilih untuk
dikaji harus memberikan bekal bagi siswa untuk belajar selanjutnya.
c. Tema harus disesuaikan dengan tingkat perkembangan psikologis
anak.
d. Tema yang dikembangkan harus mewadahi sebagian besar minat
anak.
e. Tema yang dipilih hendaknya mempertimbangkan peristiwa-
peristiwa otentik yang terjadi di dalam rentang waktu belajar.
f. Tema yang dipilih hendaknya mempertimbangkan kurikulum yang
berlaku serta harapan masyarakat (asas relevansi).
g. Tema yang dipilih hendaknya juga mempertimbangkan ketersediaan
sumber belajar.
2. Prinsip evaluasi
Prinsip evaluasi bermakna memberi kesempatan kepada siswa
untuk melakukan evaluasi sendiri (self evaluation/self assessment)
4

disamping bentuk evaluasi lainnya. Guru perlu mengajak siswa untuk


mengevaluasi pencapaian belajar berdasarkan kriteria keberhasilan
pencapaian tujuan.
3. Prinsip reaksi
Prinsip reaksi merupakan dampak pengiring yang penting bagi
perilaku secara sadar belum tersentuh oleh guru dalam KBM. Karena
itu guru dituntut agar mampu merencanakan pembelajaran sehingga
tercapai secara tuntas tujuan-tujuan pembelajaran. Guru harus bereaksi
terhadap aksi siswa dalam semua peristiwa serta tidak mengarahkan ke
aspek yang sempit melainkan ke suatu kesatuan yang utuh dan
bermakna. Pembelajarn terpadu memungkinkan hal ini dan guru
hendaknya menemukan kiat-kiat untuk memunculkan ke permukaan
hal-hal yang ingin dicapai melalui dampak pengiring.
E. Tujuan integrasi menggunakan model Immersed.
Model Immersed dirancang untuk membantu siswa dalam menyaring
dan memadukan berbagai pengalaman dan pengetahuan dihubungkan
dengan medan pemakaiannya. Dalam hal ini tukar pengalaman dan
pemanfaatan pengalaman sangat diperlukan dalam kegiatan pembelajaran.
F. Kegunaan dan Penerapan Pembelajaran Terpadu Model Immersed
Model Immersed adalah model pembelajaran yang melibatkan
beberapa mata pelajaran dalam satu proyek. Misalnya seorang mahasiswa
yang memperdalam ilmu kedokteran maka selain biologi, kimia, komputer
juga harus mempelajari fisika dan setiap mata pelajaran tersebut ada
kesatuannya. Model ini dapat pula diterapkan pada siswa SD, SMP, maupun
SMA dalam bentuk proyek di akhir semester. Model ini melatih kreatifitas
berpikir siswa secara bertahap dari jenjang SD hingga SMA.
Bagi siswa kelas 4 SD model ini dapat dilaksanakan pada hari HUT
RI. Misalnya merancang sebuah pesawat terbang yang seimbang lalu
dipamerkan. Penerapan lainnya bagi siswa kelas 5 SD misalnya pada materi
pencemaran udara dapat dijelaskan pada materi pelajaran IPA, PKN, Bahasa
Indonesia, dan Seni Rupa. Materi tersebut membahas tentang:
5

IPA : Pernafasan pada manusia,


PKN : Peraturan pemerintan,
Bahasa Indonesia : Menceritakan hasil pengamatan,
Pada siswa tingkat menengah, misalkan siswa SMA yang tertarik
dengan optik ia ingin mendalami mengenai lensa sehingga ia harus
memperdalam materi lain seperti:
Matematika: Kalkulus, skala,
Fisika: optik, lensa, persamaan lensa,
Komputer: program/software (flash, ppt)
Bahasa Indonesia: menulis, menyampaikan hasil.

Pada siswa tingkat menengah, misalkan siswa SMK yang mengambil


kejuruan teknik gambar bangunan untuk memenuhi keingintahuannya, ia
harus memperdalam materi lain seperti:
Matematika : bagan/grafik data, skala,
Fisika : keseimbangan,
Komputer : software design bangun, Seni: gambar manual.

Pada mahasiswa geologi, selain mempelajari materi tentang geologi,


mereka juga memerlukan pengetahuan lain diluar bidangnya seperti:
Matematika : teknologi komputer, bagan/grafik data, aliran data
dan interpretasi,
IPA : mineral, gunung berapi, masalah lingkungan dan
gempa bumi,
Bahasa Indonesia : membuat pidato, membaca, menulis, IPS: hak
asai manusia, sungai dan implikasi hukum.

G. Mengintegrasikan Kurikulum Menggunakan Model Integrasi


Immersed
6

Alasan utama dalam mengintegrasi menggunakan model Immersed


adalah pengakuan siswa terhadap minatnya yang misalnya dinyatakan dalam
kalimat:
“Saya mengintegrasikan kemampuan-kemampuan yang berbeda,
beberapa konsep dan sikap dari berbagai konten mata pelajaran
sebagaimana terus memperjuangkan minat saya pada _____”.

Gambar 1. Design template untuk Integrasi Model Immersed

Integrasi dapat dilakukan dengan memadukan beberapa mata


pelajaran yang diwakili gambar 1. Sebagaimana seorang siswa mendalami
suatu bidang yang ia minati, integrasi akan secara alamiah terjadi. Integrasi
diawali dengan menggunakan gambar 1 sebagai template untuk membuat
plot dari berbagai mata pelajaran yang dikaitkan dengan penyelidikan yang
sedang dilakukan siswa. Isi mata pelajaran disesuaikan dengan materi yang
sudah ada pada Kurikulum 2013 revisi.
7

Sebagai contoh seorang siswa SMA ingin menjadi seorang ahli


geologi, berarti ia membenamkan dirinya pada bidang geologi. Ia
memadukan beberapa mata pelajaran yang sesuai dengan bidang minatnya,
dan menggambar plot Gambar 2 sesuai template.

Ahli Geologi

Gambar 2. Contoh Hasil Integrasi dengan Model Immersed

Adapun contoh materi yang mungkin diintegrasikan menggunakan


model immersed pada jengjang SMP sederajat dapat dilihat pada Tabel 1-4.
8

Tabel 1. Materi yang dapat di integrasikan dengan model Immersed pada Kelas 7

Matematika IPA Bahasa Indonesia IPS


3.16 Menganalisis hubungan 4.1 Menyajikan data hasil 3.7 Mengidentifikasi informasi 3.1 Memahami konsep ruang
antara data dengan cara pengukuran dengan alat dari teks laporan hasil (lokasi, distribusi,
penyajiannya (tabel, ukur yang sesuai pada observasi berupa buku potensi, iklim, bentuk
diagram garis, diagram diri sendiri, makhluk pengetahuan yang dibaca muka bumi, geologis,
batang, dan diagram hidup lain, dan atau diperdengarkan flora dan fauna) dan
lingkaran) bendabenda di sekitar interaksi antarruang di
dengan menggunakan Indonesia serta
satuan tak baku dan pengaruhnya terhadap
satuan baku kehidupan manusia
dalam aspek ekonomi,
sosial, budaya, dan
pendidikan
Penyajian Data: Pengukuran Teks laporan hasil observasi Sumber Daya Manusia
 Jenis data  Metode Ilmiah  Daftar informasi isi teks  jumlah, sebaran, dan
 Tabel  Besaran Pokok dan turunan laporan hasil observasi komposisi; pertumbuhan;
 Diagram garis  Satuan baku dan tak baku (LHO) kualitas pendidikan,
 Diagram batang  Penggunaan bahasa dalam kesehatan, kesejahteraan,
 Diagram lingkaran laporan hasil observasi keragaman etnik (aspek-
 Ciri umum laporan aspek budaya)
Interaksi antarruang
(distribusi potensi wilayah
Indonesia)

Minat: Ahli Peneliti Dasar


9

Tabel 2. Materi yang dapat di integrasikan dengan model Immersed pada Kelas 8

Matematika IPA Bahasa Indonesia IPS


4.12 Menyajikan dan Kelas 7 3.5 Mengidentifikasi informasi 3.1
Memahami perubahan
menyelesaikan masalah 3.10 Menjelaskan lapisan teks eksposisi berupa keruangan dan interaksi
yang berkaitan dengan bumi, gunung api, artikel ilmiah populer antarruang di Indonesia
distribusi data, nilai rata- gempa bumi, dan dari koran/majalah) yang dan negara-negara
rata, median, modus, dan tindakan pengurangan didengar dan dibaca yang ASEAN yang
sebaran data untuk resiko sebelum, pada didengar dan dibaca diakibatkan oleh faktor
mengambil kesimpulan, saat, dan pasca bencana alam dan manusia
membuat keputusan, dan sesuai ancaman bencana (teknologi, ekonomi,
membuat prediksi di daerahnya pemanfaatan lahan,
politik) dan
pengaruhnya terhadap
Keberlangsungan
kehidupan ekonomi,
sosial, budaya, politik
Statistika: Pengukuran  Unsur-unsur teks eksposisi:  Kondisi geografis negara-
 Rata-rata, median, dan  Metode Ilmiah gagasan dan fakta-fakta negara ASEAN (letak dan
modus  Besaran Pokok dan  Pola-pola pengembangan luas, iklim, geologi, rupa
 Mengambil keputusan turunan teks eksposisi bumi, tata air, tanah, flora
berdasarkan analisis data  Satuan baku dan tak baku  Simpulan teks eksposisi dan fauna) melalui peta rupa
 Membuat prediksi berdasarkan gagasan bumi
berdasarkan analisis data utamanya  Potensi Sumber Daya Alam
 Jenis-jenis paragraf dalam (jenis sumber daya,
teks eksposisi penyebaran di darat dan laut)

Minat: Ahli Statistika Dasar


10

Tabel 3. Materi yang dapat di integrasikan dengan model Immersed pada Kelas 9

Matematika IPA Bahasa Indonesia IPS


3.3 Menjelaskan fungsi 3.5 Menerapkan konsep Kelas 8 3.2. Menganalisis perubahan
kuadrat dengan rangkaian listrik, energi 3.5 Mengidentifikasi informasi kehidupan sosial budaya
menggunakan tabel, dan daya listrik, sumber teks eksposisi berupa Bangsa Indonesia dalam
persamaan, dan grafik energi listrik dalam artikel ilmiah populer dari menghadapi arus
3.4 Menjelaskan hubungan kehidupan sehari-hari koran/majalah) yang globalisasi untuk
antara koefisien dan termasuk sumber energi didengar dan dibaca yang memperkokoh kehidupan
diskriminan fungsi listrik alternatif, serta didengar dan dibaca kebangsaan
kuadrat dengan grafiknya berbagai upaya
menghemat energi listrik
Fungsi Kuadrat Rangkaian Listrik  Unsur-unsur teks eksposisi:  Globalisasi (dalam bidang
 Fungsi kuadrat dengan  Arus listrik gagasan dan fakta-fakta iptek, ekonomi,
tabel, grafik, dan  Rangkaian listrik  Pola-pola pengembangan komunikasi, transportasi,
persamaan  Sumber energi listrik teks eksposisi budaya)
 Sifat-sifat fungsi kuadrat  Energi dan daya listrik  Simpulan teks eksposisi  Dampak positif dan negatif
 Penghematan energi berdasarkan gagasan globalisasi terhadap
listrik utamanya kehidupan kebangsaan
 Sumber energi listrik  Jenis-jenis paragraf dalam  Upaya menghadapi
alternatif teks eksposisi globalisasi untuk
memperkokoh kehidupan
kebangsaan

Minat: Ahli Engineering


11

Tabel 1. Materi yang dapat di integrasikan dengan model Immersed pada SMA

Fisika Geografi Matematika Bahasa Indonesia


Kelas XI Kelas X Kelas XI Kelas XI
3.4 Menerapkan prinsip 4.2. Membuat peta tematik 3.6 Menjelaskan sifat-sifat 3.15. Menganalisis
fluida dinamik dalam wilayah provinsi dan/atau turunan fungsi aljabar sistematika dan
teknologi salah satu pulau di dan menentukan kebahasaan karya
4.4 Membuat dan menguji Indonesia berdasarkan peta turunan fungsi aljabar ilmiah
proyek sederhana yang rupa Bumi menggunakan definisi
menerapkan prinsip atau sifat-sifat turunan
dinamika fluida, dan fungsi
makna fisisnya
Fluida Dinamik: Pengetahuan Dasar Pemetaan Turunan Fungsi Aljabar Karya Ilmiah:
 Fluida ideal  Dasar-dasar pemetaan,  Pengertian Turunan  Kebahasaan karya ilmiah;
 Azas kontinuitas pengindraan jauh, dan  Sifat-Sifat Turunan Fungsi  Kalimat baku;
 Azas Bernoulli sistem informasi geografis. Aljabar  Penggunaan eyd
 Penerapan Azas  Jenis peta dan  Penerapan Turunan Fungsi (penomoran bab, penulisan
Kontinuitas dan Bernouli penggunaannya. Aljabar judul); dan
dalam Kehidupan  Jenis citra Pengindraan  Nilai-Nilai Stasioner  Menyusun karya ilmiah.
Jauh dan interpretasi citra.  Fungsi Naik dan Fungsi
 Teori pengolahan data Turun
dalam Sistem Informasi  Persamaan Garis Singgung
Geografis (SIG). dan Garis Normal

Minat: Ahli Menerbangkan Pesawat


12

H. Langkah-langkah Pembelajaran Terpadu Model Immersed


Pada dasarnya langkah-langkah pembelajaran terpadu
model Immersed mengikuti tahap-tahap yang dilalui dalam setiap
pembelajaran terpadu yang meliputi tiga tahap, yaitu: perencanaan,
pelaksanaan, dan evaluasi.
Tahap-tahap yang dilalui dalam setiap pembelajaran terpadu yang
meliputi tiga tahap, yaitu: perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi.
1. Tahap Perencanaan
a. Menentukan jenis mata pelajaran yang dipadukan.
b. Memilih kajian materi, standar kompetensi, kompetensi dasar dan
indikator. Langkah ini akan mengarahkan guru untuk menentukan
sub-keterampilan dari masing-masing keterampilan dalam satu unit
pelajaran.
c. Menentukan sub-keterampilan yang dipadukan. Secara umum,
keterampilan-keterampilan yang harus dikuasai meliputi keterampilan
berpikir (thinking skill), keterampilan sosial (social skill), dan
keterampilan mengorganisasi (organizing skill) yang masing-masing
terdiri atas sub-sub keterampilan.
d. Merumuskan indikator hasil belajar. Berdasarkan kompetensi dasar
dan sub-keterampilan yang telah dipilih, dirumuskan indikator. Setiap
indikator dirumuskan berdasarkan kaidah penulisan yang
meliputi: audience, behaviour, condition, dan degree.
e. Menentukan langkah-langkah pembelajaran. Langkah ini diperlukan
sebagai strategi guru untuk memadukan setiap sub-keterampilan yang
telah dipilih pada setiap langkah pembelajaran.
2. Tahap Pelaksanaan
Tahap ini meliputi skenario langkah-langkah pembelajaran.
Menurut Samani (2006) mengatakan tidak ada model pembelajaran tunggal
yang cocok untuk suatu topik dalam pembelajaran terpadu. Dalam
13

Depdiknas (1996: 6) prinsip-prinsip pelaksanaan pembelajaran terpadu


meliputi:
a. Guru hendaknya jangan menjadi aktor tunggal yang mendominasi
pembicaraan dalam proses pembelajaran.
b. Pemberian tanggungjawab individu dan kelompok harus jelas dalam
setiap tugas yang menuntut adanya kerja sama kelompok.
c. Guru perlu mengakomodasi ide-ide yang terkadang sama sekali tidak
terpikirkan dalam perencanaan.
3. Tahap Evaluasi
Tahap ini dapat berupa evaluasi proses pembelajaran dan evaluasi
hasil pembelajaran. Tahap evaluasi sebagaimana termuat pada Depdiknas
hendaknya memperhatikan prinsip evaluasi pembelajaran terpadu, antara
lain:

I. Kekurangan dan Kelebihan Pembelajaran Terpadu Model Immersed


1. Kelebihan pembelajaran terpadu model Immersed
Terdapat beberapa kelebihan dari pembelajaran terpadu
model Immersed yakni sebagai berikut:
a. Dampak positif dari membenamkan ide-ide dari beberapa bidang studi
adalah siswa dapat memadukan semua data dari setiap bidang ilmu
dan menghasilkan pemikiran sesuai dengan minatnya.
b. Siswa mengembangkan konsep-konsep kunci secara terus menerus
sehingga terjadi proses internalisasi.
c. Membenamkan ide-ide beberapa bidang studi memungkinkan siswa
mengkaji, mengkonseptualisasi, memperbaiki, serta mengasimilasi
ide-ide secara terus menerus sehingga memudahkan terjadinya proses
transfer ide-ide bidang studi tersebut.
2. Kekurangan pembelajaran terpadu model Immersed
Terdapat beberapa kelebihan dari pembelajaran terpadu
model Immersed yakni sebagai berikut:
14

a. Penyaringan semua gagasan melalui cara pandang tunggal yang


sempit dapat menimbulkan terlalu prematur atau terlalu tajamnya
sebuah fokus. Agar dimensi sudut pandang siswa menjadi lebih
dalam, diperlukan pengalaman dan pengetahuan yang luas. Keadaan
ini tentu cukup sulit dipenuhi oleh siswa pada jenjang pendidikan
dasar.
b. Model pembelajaran terpadu model Immersed menekankan pada
penggabungan pengetahuan pada beberapa bidang studi berbeda untuk
membahas suatu masalah khusus. Keadaan ini berpotensi untuk
mempersempit cakupan pemikiran siswa terhadap bidang-bidang studi
tertentu.
c. Pada jenjang pendidikan dasar, keluasan wawasan pemikiran siswa
merupakan hal semestinya ditekankan, tidak perlu terburu-buru untuk
mengkhususkannya.
J. Kesimpulan
Model pembelajaran terpadu tipe Immersed adalah suatu pembelajaran
yang menggunakan pendekatan inter dan antar disiplin ilmu, dimana siswa
dapat memadukan semua data setiap bidang ilmu dan menghasilkan
pemikiran sesuai dengan bidang minatnya untuk diterapkan dalam
kehidupan sehari-hari. Disamping itu, pembelajaran ini juga dirancang agar
setiap individu dapat memadukan semua data dari setiap bidang ilmu dan
menghasilkan pemikiran sesuai bidang minatnya.
Pembelajaran terpadu tipe Immersed adalah tipe pembelajaran yang
memerlukan tingkat kemampuan berpikir tinggi. Pada pembelajaran ini,
tidak lagi berfokus pada mata pelajaran, tetapi sudah pada para siswa
sebagai individu-individu yang memmpunyai kemampuan dan pengalaman
yang berbeda-beda serta sebagai individu yang membentuk jaringan kerja
sama.
15

Langkah-langkah pembelajaran terpadu tipe Immersed mengikuti


tahap-tahap yang dilalui dalam setiap pembelajaran terpadu yang meliputi
tiga tahap, yaitu perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.
16

DAFTAR PUSTAKA

Eureka. (2015). Pembelajaran Terpadu Model Immersed. [Online]. Diakses


dari https://www.eurekapendidikan.com/2015/03/pembelajaran-terpadu-
model-Immersed.html.

Fogarty, Robin. 1991. The mindfull schools: How to integrate the curricula.
Palatine illionis: IRI / Skylight Publising. Inc.

J. John, Y. (2015). A “New” Thematic, Integrated Curriculum for Primary


Schools of Trinidad and Tobago: A Paradigm Shift. Trinidad and Tobago
Journal: International Journal of Higher Education Vol. 4, No. 3, hlm. 176.

Saefuddin Saud, U. dkk. (2006). Pembelajaran Terpadu. Bandung: UPI PRESS.

Anda mungkin juga menyukai