Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pembelajaran terpadu merupakan suatu pendekatan dalam pembelajaran yang
secara sengaja mengaitkan beberapa aspek baik dalam intra mata pelajaran maupun
antar mata pelajaran. Dengan adanya pemaduan itu peserta didik akan memperoleh
pengetahuan dan keterampilan secara utuh sehingga pembelajaran menjadi bermakna
bagi peserta didik. Pembelajaran terpadu sangat memperhatikan kebutuhan anak
sesuai dengan perkembangannya yang holistic dengan melibatkan secara aktif dalam
proses pembelajaran baik fisik maupun emosionalnya.
Prabowo (2000:3) mengatakan bahwa pembelajaran terpadu sebagai suatu
proses mempunyai beberapa ciri yaitu: (1) berpusat pada siswa (student centered), (2)
proses pembelajaran mengutamakan pemberian pengalaman langsung, dan (3)
pemisahan antar bidang studi tidak terlihat jelas.
Adapun menurut H. Udin Syaefudin Saud dkk, menjelaskan bahwa pada garis
besarnya ada 10 model pembelajaran terpadu. Kesepuluh cara atau model tersebut
adalah: (1) fragmented, (2) connected, (3) nested, (4) sequenced, (5) shared, (6)
webbed, (7) threaded, (8) integrated, (9) immersed, dan (10) networked.
Namun dalam makalah ini, hanya dibahas dua model pembelajaran terpadu
saja, yaitu model webbed dan model integrated.

B. Rumusan Masalah
1.
C. Tujuan

BAB II

PEMBAHASAN

I. Model Pembelajaran Webbed (Jaring laba-laba)


A. Pengertian Model Pembelajaran Webbed
Salah satu model pembelajaran menurut Fogarty yaitu model webbed.
Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 secara tegas mengatakan pembelajaran pada

1
Kelas I s.d. III dilaksanakan melalui pendekatan tematik, sedangkan pada Kelas
IV s.d. VI dilaksanakan melalui pendekatan mata pelajaran. Penerapan untuk
kelas rendah (1, 2, dan 3) Sekolah Dasar dilakukan dengan pendekatan tematik
webbed jaring labang-laba. Kelas atas (4, 5, dan 6) dengan pendekatanintegrated
atau terpadu beberapa mata pelajaran.
Menurut Trianto dalam bukunya Model Pembelajaran Terpadu dalam teori
dan Praktek menyatakan bahwa pembelajaran Model webbed (Model Jaring Laba-
laba) adalah pembelajaran terpadu yang menggunakan pendekatan tematik.
Pendekatan ini pengembangannya dimulai dengan menentukan tema tertentu.
Tema bisa ditetapkan dengan negoisasi dengan siswa, tetapi dapat pula dengan
cara diskusi sesama guru. Setelah tema tersebut disepakati, dikembangkan sub-sub
temanya dengan memerhatikan kaitannya dengan bidang-bidang studi. Dari sub-
sub tema ini dikembangkan aktifitas belajar yang harus dilakukan siswa. Jadi
model webbed atau jaring laba- laba terimplementasi melalui pendekatan tematik
sebagai pemandu bahan dan kegiatan pembelajaran. Pendekatan ini adalah model
pembelajaran yang digunakan untuk mengajarkan tema tertentu yang cenderung
dapat disampailan melalui beberapa bidang study lain. Dalam hubungan ini, tema
dapat mengikat kegiatan pembelajaran, baik dalam mata pelajaran maupun lintas
mata pelajaran.
Model webbed ini menekankan pada penerapan konsep belajar sambil
melakukan sesuatu (learning by doing). Oleh karena itu guru perlu mengemas atau
merancang pengalaman belajar yang berkesan agar belajar siswa lebih bermakna.
Pengalaman belajar yang menunjukkan kaitan unsur-unsur konseptual menjadikan
proses pembelajaran lebih efektif. Selain itu dengan penerapan pembelajaran
terpadu model webbed yang menggunakan pendekatan tematik disekolah dasar,
akan sangat membantu siswa, karena sesuai dengan tahap perkembangan siswa
yang masih melihat segala sesuatu dengan satu kesatuan (holistic).

Model Webbed sering disebut juga sebagai model jaring laba-laba, bertolak
dari pendekatan tematik sebagai pemandu bahan dan kegiatan pembelajaran.
Pembelajaran terpadu jaring laba-laba adalah model pembelajaran yang digunakan
untuk mengajarkan tema tertentu yang cenderungnya dapat disampaikan melalui
bidang studi lain. Dalam hal ini, tema dapat mengikat kegiatan pembelajaran baik
dalam pembelajaran tertentu maupun lintas mata pelajaran.

2
Dengan demikian, model ini merupakan model yang menggunakan
pendekatan tematik lintas bidang studi. Bentuk model pembelajaran webbed dapat
dicermati pada gambar berikut:

B. Karakteristik Model Webbed


1) Berpusat pada siswa
Pendekatan ini lebih banyak menempatkan siswa sebagai subjek belajar,
sedangkan guru lebih banyak berperan sebagai fasilitator yaitu dengan
memberikan kemudahan-kemudahan kepada siswa untuk melakuakan
aktivitas belajar.
2) Memberi pengalaman langsung
Dengan pengalaman langsung, siswa dihadapkan pada sesuatu yang
nyata/konkrit sebagai dasar untuk memahami hal-hal yang lebih abstrak.
3) Pemisahan mata pelajaran yang tidak begitu jelas
Fokus pembelajaran diarahkan kepada pembahasan tema-tema yang paling
dekat berkaitan dengan kehidupan siswa.
4) Menyajikan konsep dari berbagai mata pelajaran
Menyajikan konsep-konsep dari berbagai mata pelajaran dalam suatu proses
pembelajaran. Dengan demikian siswa mampu memahami konsep-konsep
tersebut secara utuh. Hal ini deperlukan untuk membantu siswa dalam
memecahkan masalah yang dihadapi sehari-hari.
5) Bersifat Fleksibel
Guru dapat mengkaitkan bahan ajar dari satu mata pelajaran dengan mata
pelajaran lain, bahkan mengkaitkan mata pelajaran dengan kehidupan siswa
dan keadaan lingkungan sekolah dimana meraka berada.

C. Kelebihan dan Kekuragan Model Webbed


a. Kelebihan
1) Penyeleksian tema sesuai dengan minat akan memotivasi anak untuk
belajar
2) Lebih mudah dilakukan oleh guru yang belum berpengalaman
3) Memudahkan perencanaan kerja tim untuk mengembangkan tema kesemua
bidang isi pelajaran
4) Pendekatan tematik dapat memotivasi siswa

3
5) Memberikan kemudahan bagi anak didik dalam kegiatan-kegiatan dan ide-
ide berbeda yang terkait.
Keuntungan pendekatan jaring laba-laba untuk mengintegrasikan
kurikulum adalah faktor motivasi sebagai hasil bentuk seleksi tema yang
menarik perhatian paling besar, faktor motivasi siswa juga dapat
berkembang karena adanya pemilihan tema yang didasarkan pada minat
siswa
b. Kekurangan
1) Sulit dalam menyeleksi tema
2) Cenderung untuk merumuskan tema yang dangkal sehingga hal ini
hanya berguna secara
3) Artifisial dalam perencanaan kurikulum, sehingga kurang bermanfaat
bagi siswa
4) Dalam pembelajaran guru lebih memusatkan perhatian pada kegiatan
dari pada pengembangan konsep
5) Memerlukan keseimbangan antara kegiatan dan pengembangan materi
pelajaran

D. Langkah-langkah Model Webbed


Dengan penerapan pembelajaran terpadu model webbed yang menggunakan
pendekatan tematik disekolah dasar akan sangat membantu siswa, karena sesuai
dengan tahap perkembangan siswa yang masih melihat segala sesuatu sebagai satu
kesatuan (holistik).
Langkah-langkah untuk membuat rancangan pembelajaran terpadu dengan
model jaring laba-laba yaitu:
1) Mempelajari kompetensi dasar, hasil belajar dan indikator setiap bidang
pengembangan untuk masing-masing kelompok usia.
2) Mengidentifikasi tema dan subtema dan memetakannya dalam jaring tema.
3) Mengidentifikasi indikator pada setiap kompetensi bidang pengembangan
melalui tema dan subtema.
4) Menentukan kegiatan pada setiap bidang pengembangan dengan mengacu pada
indikator yang akan dicapai dan subtema yang dipilih.
5) Menyusun Rencana Kegiatan Mingguan.

4
6) Menyusun Rencana Kegiatan Harian.

E. Penerapan Model Jaring Laba-Laba (Webbed) Dalam Proses Belajar


Mengajar
Penetapan tema dilakukan dengan dua cara.
Pertama, tema ditentukan terlebih dahulu yaitu dari lingkungan yang terdekat
dengan siswa, dimulai dari hal yang termudah menuju yang sulit, dari yang
sederhana menuju yang kompleks dan dari hal yang kongkrit menuju ke hal yang
abstrak. Cara ini dilakukan untuk kelas-kelas awal SD/MI (kelas I dan II). Tema-
tema yang dikembangkan seperti: diri sendiri, keluarga, masyarakat, pekerjaan
serta tumbuhan dan hewan. Setelah tema ditentukan, kemudian dilakukan
pemetaan kompetensi dasar dan indikator yang diperkirakan relevan dengan tema-
tema tersebut.
Kedua, tema ditentukan setelah mempelajari kompetensi dasar dan indikator yang
terdapat dalam masing-masing mata pelajaran. Penetapan tema dapat dilakukan
dengan melihat kemungkinan materi pelajaran yang dianggap dapat
mempersatukan beberapa kompetensi dasar pada beebrapa mata pelajaran yang
akan dipadukan. Cara ini dilakukan untuk jenjang SD/MI kelas tinggi (kelas III
sampai dengan VI) serta SMP/MTs pada mata pelajaran Pengetahuan Alam dan
Pengetahuan Sosial.
Pembelajaran terpadu menggunakan model webbed dimulai dengan
menentukan tema. Sebagai contoh tema yang sudah ditentukan bersama adalah
“Lingkungan”. Dari tema ini dikembangkan dan dipadukan menjadi sub-sub tema
yang ada pada beberapa mata pelajaran, misalnya :
1) IPA
Standar Kompetensi : Mengenal berbagai bentuk energi dan manfaatnya
dalam kehidupan sehari-hari.
Siswa diajarkan tentang macam-macam bentuk energy dan manfaatnya dalam
kehidupan sehari-hari. Misalnya energy cahaya kita manfaatkan sebagai
penerangan saat kita belajar dll.
2) Matematika
Standar Kompetensi : mengenal bangun datar

5
Siswa diajarkan tentang bentuk-bentuk bangun datar misalnya, ban sepedah
kita berbentuk lingkaran, buku tulis berbentuk persegi, penggaris berbentuk
persegi panjang dst.
3) Pkn
Standar Kompetensi : tenggang rasa, kedisiplinan
Siswa diajarkan tentang bagai mana cara manusia bersikap dan bertingkah
laku sebagai makhluk social separti sikap tenggang rasa dan bekerja sama
dengan orang lain.
4) Standar Kompetensi :
Bahasa Indonesia
Standar Kompetensi : Membuat ringkasan.
Siswa menceritakan dengan kata-katanya sendiri tentang bentuk-bentuk
energy, dan bentuk bangun datar yang kita jumpai di lingkungan sekitar.

II. Model Pembelajaran Integrated

6
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Pembelajaran terpadu model webbed adalah suatu pembelajaran yang
menggunakan metode tematik. Penggunaan pembelajaran terpadu model webbed ini
lebih menekankan pada penetuan tema belajar yang harus tepat dan mengikat pada
proses pembelajaran. Karakteristik model webbed itu sendiri harus berpusat pada
siswa, memberi pengalaman langsung, pemisah antara mata pelajaran yang tidak
begitu jelas, menyajikan konsep dari beberapa mata pelajaran, bersifat fleksibel, hasil
pembelajaran harus tepat sesuai dengan minat dan bakat siswa, juga menggunakan
prinsip belajar sambil bermain yang menyenangkan.
B. Saran
Setelah adanya pemahaman terhadap pembelajaran terpadu model webbed dan
model integrated penulis mengharapkan kepada para calon pendidik agar dapat
mengaplikasikannya didalam kelas sesuai dengan pemaparan penjelasan yang telah
dijelaskan dalam pembahasan. Untuk itu hendaknya pendidik lebih cakap dalam
memilih model pembelajaran mana yang tepat untuk diajarkan kepada peserta
didiknya, dan juga model pembelajaran mana yang merupakan penentu berhasil atau
tidaknya seorang pendidik menjalankan proses pembelajaran dikelas.

7
DAFTAR PUSTAKA

Kurniawan, Deni, 2014, Pembelajaran Terpadu Tematik, Alfabeta, Bandung

Trianto. 2007, Model Pembelajaran Terpadu, Prestasi Pustaka, Jakarta.

Nanda (2016, 06 Oktober). Pembelajaran Terpadu SD Model Webbed. Dikutip 24 September


2019 dari: http://nandamodelwebbed.blogspot.com/

Anda mungkin juga menyukai