Anda di halaman 1dari 2

1.

Cara praktis untuk pembelajaran konsep keliling


a. Membuat Segibanyak dari Sedotan Saat ini, sampah sudah menjadi salah satu masalah
yang sungguh memprihatinkan. Salah satu usaha untuk mengurangi sampah plastik yang
bertebaran dimana-mana adalah dengan menggunakan kembali sampah plastik untuk hal-
hal yang bermanfaat. Salah satu sampah plastik yang gampang ditemukan adalah sedotan.
Sedotan dapat digunakan untuk memperkenalkan konsep keliling pada siswa sekolah
dasar. Sedotan dipotong-potong dengan panjang yang berbeda-beda. Kemudian siswa
diminta membuat segibanyak sesuai keinginan mereka. Siswa diminta untuk mengukur
panjang dan mencatatnya dan menghitung panjang total dari sedotan yang digunakan
untuk membentuk sebuah segibanyak. Pada kegiatan ini tugas guru adalah memastikan
siswa mengukur dengan benar panjang dari sedotan yang digunakan masing-masing
siswa membentuk segibanyak.
b. Menggunakan Geoboards
Kegiatan lain yang dapat dilakukan dalam pembelajaran konsep keliling adalah dengan
menggunakan geoboards. Siswa menggunakan karet gelang pada geoboards untuk
membuat bentuk dengan berbagai ukuran keliling yang telah ditulis guru di papan tulis.
Sebagai contoh, guru meminta siswa untuk membuat persegi dengan keliling 16satuan
panjang, sebuah segitiga dengan keliling 12 sp, dll. Guru hanya perlu berjalan
berkeliling,  untuk melihat siswa mana yang telah memahami konsep keliling dan siswa
mana yang membutuhkan lebih banyak waktu dan latihan.
c. Siswa mengukur Keliling dari Segibanyak yang dibuat guru di berbagai tempat
Untuk kegiatan ini, guru membuat segibanyak dengan ukuran besar menggunakan
selotip. Setiap sisi dari segibanyak diberi nama menggunakan huruf. Siswa diminta untuk
mengukur keliling menggunakan pita pengukur atau meteran kemudian mencatat setiap
panjang sisi segibanyak yang diukur kemudian menjumlahkannya. Alangkah baiknya
kalau aktivitas ini dilakukan secara berkelompok. Kegiatan ini akan memperkuat
pemahaman siswa bahwa keliling dari segibanyak adalah jumlah panjang dari masing-
masing sisi yang membentuk segibanyak. Ketika siswa diajak keluar ruangan, guru 
menggunakan selotip untuk membuat tujuh poligon besar. Setiap sisi ditandai dengan
huruf. Bekerja dalam kelompok masing-masing tiga orang, siswa menggunakan pita
pengukur untuk mengukur dan mencatat panjang setiap sisi, dan kemudian mereka
menjumlahkan seluruh hasil pengukuran sisi-sisi segibanyak. Kegiatan ini benar-benar
membantu memperkuat gagasan bahwa keliling adalah jumlah sisi-sisi individual yang
ditambahkan bersama. Setelah selesai aktivitas mengukur segibanyak yang dibuat guru
pada lantai aktivitas dapat dilanjutkan dengan menguksegibanyak di  sekitar ruangan
misalnya  mengukur keliling barang-barang sehari-hari seperti karpet, pintu lemari, meja
siswa, dll, dan mencatat hasil pengukuran mereka dalam catatan mereka.

2. Yaitu dengan cara guru menyiapkan 2 bahan gambar yaitu bekas kardus yang sudah dibentuk
berupa bangun persegi panjang dan bangun persegi satuan yang terbuat dari kertas manila
warna-warni. Persegi satuan ini bentuknya lebih kecil-kecil daripada bangun persegi panjang.
Setelah itu kardus berbentuk bangun datar persegi panjang dan persegi satuan dibagikan
kepada masing-masing siswa atau peserta didik.
Masing-masing siswa diminta untuk menutupi kardus berbentuk persegi panjang dengan
menggunakan pesegi satuan.
Siswa diminta untuk menghitung jumlah persegi satuan yang menutupi daerah persegi panjang
tersebut.
Setelah itu siswa diwajibkan menutupi sebagian lebar dan panjang pada persegi panjang dengan
menngunakan persegi satuan yang diwakili oleh salah satu kolom atau baris.
d. Selanjutnya siswa diminta membuat kesimpulan yang mana jika banyak kolom dilambangkan
dengan P dan banyak baris L maka akan diketahui luas persegi panjang tersebut.
Rumus dari luas persegi panjang ialah P x L (Panjang x Lebar)

Anda mungkin juga menyukai