Anda di halaman 1dari 3

DISKUSI 1

Jawaban Masalah 1

Kurikulum mengakui dan membimbing siswa potensial ketika mereka mengeksplorasi potensi
mereka lebih lanjut dan meningkatkan kelemahan mereka. Untuk siswa, kurikulum membantu
mereka memahami materi dan dengan mudah melakukan proses pembelajaran, hingga dapat
mencapai tujuan pembelajaran mereka. Selain itu, para siswa mendapatkan pengalaman baru
yang bisa menjadi kenyataan di kemudian hari. Fungsi Diagnostik mengandung makna bahwa
kurikulum sebagai alat pendidikan harus mampu membantu dan mengarahkan siswa untuk dapat
memahami dan menerima kekuatan (potensi) dan kelemahan yang dimilikinya. Jika siswa sudah
mampu memahami kekuatan-kekuatan dan kelemahan-kelemahan yang ada pada dirinya, maka
diharapkan siswa dapat mengembangkan sendiri potensi kekuatan yang dimilikinya atau
memperbaiki kelemahan-kelemahannya. Arti Kata Diagnostik di Kamus Besar Bahasa Indonesia
(KBBI) adalah ilmu untuk menentukan jenis penyakit berdasarkan gejala yang ada, jadi menurut
pengertian tersebut Kurikulum yang dibuat harus mampu membuat siswa memahami dirinya
mengenai potensi dan kelemahan yang dimilikinya, sehingga siswa bisa mengembangkan dan
meneruskan dan mengembangkan potensi, kemudian diharapkan bisa menperbaiki hal hal yang
menjadi kelemahannya. Potensi diri manusia adalah suatu kekuatan atau kemampuan dasar
manusia yang telah berada dalam dirinya, yang siap untuk direalisasikan menjadi kekuatan dan
manfaat nyata dalam kehidupan manusia dimuka bumi ini, sesuai dengan tujuan penciptaan
manusia oleh sang Maha Pencipta, Allah SWT.

Contohnya : kurikulum membantu siswa dalam memahami materi pada proses pembelajaran,
siswa juga mendapatkan pengalaman baru dari materi.

Jawaban Masalah 2

Psikologi dapat diartikan sebagai suatu ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia dalam hubungan
dengan lingkungan, pengertian sejenis menyebutkan bahwa psikologi merupakan suatu ilmu yang
berkaitan dengan proses mental, baik normal maupun abnormal dan pengaruhnya pada perilaku, ilmu
pengetahuan tentang gejala dan kegiatan jiwa. Peserta didik merupakan individu yang sedang berada
dalam proses perkembangan (fisik, intelektual, social emosional, moral, dan sebagainya). Tugas utama
seorang guru sebagai pendidik adalah membantu untuk mengoptimalkan perkembangan peserta
didiknya berdasarkan tugas–tugas perkembangannya. Dengan menerapkan landasan psikologi dalam
proses pengembangan kurikulum diharapkan dapat diupayakan pendidikan yang dilaksanakan relevan
dengan hakikat peserta didik, baik penyesuaian dari segi materi/bahan yang harus diberikan/dipelajari
peserta didik, maupun dari segi penyampaian dan proses belajar serta penyesuaian dari unsur–unsur
upaya pendidikan lainnya. Pada dasarnya terdapat dua cabang ilmu psikologi yang berkaitan erat dalam
proses pengembangan kurikulum, yaitu psikologi perkembangan dan psikologi belajar. Psikologi
perkembangan merupakan ilmu yang mempelajari tentang perilaku individu berkenaan dengan
perkembangannya. Dalam psikologi perkembangan dikaji tentang hakekat perkembangan, pentahapan
perkembangan, aspek-aspek perkembangan, tugas-tugas perkembangan individu, serta hal-hal lainnya
yang berhubungan perkembangan individu, yang semuanya dapat dijadikan sebagai bahan
pertimbangan dan mendasari pengembangan kurikulum. Psikologi belajar merupakan ilmu yang
mempelajari tentang perilaku individu dalam konteks belajar. Psikologi belajar mengkaji tentang hakekat
belajar dan teori-teori belajar, serta berbagai aspek perilaku individu lainnya dalam belajar, yang
semuanya dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan sekaligus mendasari pengembangan kurikulum.
Karakteristik perilaku tiap individu pada tiap tingkat perkembangan merupakan kajian yang terdapat
dalam cabang psikologi perkembangan. Oleh sebab  itu, dalam pengembangan kurikulum yang
senantiasa berhubungan dengan program pendidikan untuk kepentingan peserta didik, maka landasan
psikologi mutlak harus dijadikan dasar dalam proses pengembangan kurikulum. Perkembangan yang
dialami oleh peserta didik pada umumnya diperoleh melalui proses belajar. Guru sebagai pendidik harus
mengupayakan cara/metode yang lebih baik untuk melaksanakan proses pembelajaran guna
mendapatkan hasil yang optimal, dalam hal ini proses pembelajaran mutlak diperlukan pemikiran yang
mendalam dengan memperhatikan psikologi belajar. Psikologi perkembangan diperlukan terutama
dalam hal penentuan isi kurikulum yang diberikan/dipelajari peserta didik, baik tingkat kedalaman dan
keluasan materi, tingkat kesulitan dan kelayakannya serta manfaatnya yang disesuaikan dengan tahap
dan tugas perkembangan peserta didik. Psikologi belajar memberikan sumbangan terhadap
pengembangan kurikulum terutama berkenaan dengan bagaimana kurikulum itu diberikan kepada
peserta didik dan bagaimana peserta didik harus mempelajarinya, berarti berkenaan dengan strategi
pelaksanaan kurikulum.
DISKUSI 1

1. Untuk mpelajari garis, bisa menjelaskan dengan menggunakan benda nyata yang ada di sekitar
seperti tepi suatu papan tulis, tepi suatu meja tulis, atau seutuas tali yang di renggangkan.
2. Sedangkan sudut, bisa di jelaskan dengan memberikan contoh menggunakan buku, papan tulis,
lemari buku, meja, pintu, jendela, dan lain-lain. Setelah kita berikan contoh sudut, selanjutnya
kita tunjukkan dimana letak sudut dari contoh-contoh tadi, menjelaskan apa itu sudut,
bagaimana menggambar atau membuat sudut, apa saja jenis-jenis sudut, dan bagaimana cara
memberi nama pada sudut.
3. Dan untuk kurva, juga bisa di jelaskan seperti misalkan siswa diajak untuk memperhatikan
seutas tali yang diletakan di permukaan meja. Bila memungkinkan, masing-masing siswa
diberikan seutas tali dan siswa bebas membentuk tali yang ada pada masing-masing siswa.

Anda mungkin juga menyukai