Anda di halaman 1dari 6

TUGAS KELOMPOK 4

Nama : Risna nurul azmi

Minati Akhrini

Hardi winata

Ninda mardiana

Nabila Azahra

Susilawati

PERTANYAAN :

Kelompok 4

Mengapa diantara 10 model pembelajaran terpadu yang dikemukakan Fogarty hanya model webbed,
connected, dan integrated yang lebih tepat diimplementasikan di sekolah dasar? Jelaskan menurut
pendapat anda!

JAWABAN PENDAPAT KEL.4

Nama:Risna nurul azmi

Karena pembelajaran terpadu merupakan suatu pendekatan dalam pembelajaran yang secara sengaja
mengaitkan beberapa aspek baik dalam intra mata pelajaran maupun antar mata pelajaran. Dengan
adanya pemaduan itu, siswa akan memperoleh pengetahuan dan ketrampilan secara utuh sehingga
pembelajaran menjadi bermakna bagi siswa. Bermakna disini memberikan makna bahwa pada
pembelajaran terpadu siswa akan dapat memahami konsep-konsep yang mereka pelajari melalui
pengalaman langsung dan nyata yang menghubungkan antar konsep dalam intra mata pelajaran
maupun antar mata pelajaran.

Untuk itu guru dituntut harus mampu merancang dan melaksanakan program pengalaman belajar
dengan tepat. Manfaat dari pembelajaran terpadu yaitu banyak topic-topik yang tertuang disetiap mata
pelajaran mempunyai keterkaitan konsep yang dipelajari oleh siswa. Sebagai guru, harus pandai dalam
memilih topic yang pas dalam membimbing pembelajaran.
Nama : Minati Akhrini

Nim :857193483

pendapat saya karena dari 10 model tsb yang dikemukakan oleh robin fogarty tidak semuanya tepat
untuk dapat di terapkan di sekolah dasar yang ada di indonesia. Dan adapun hasil dari Pengkajian tim
Pengembang Pgsd nampaknya yang Memang Paling cocok atau tepat untuk dapat diterapkan hanya tiga
Model ini yaitu:

-Model jaring laba-laba (webbed)

-kelerhubungan Cconnected)

-keterpaduan Cintegrated)

Alasannya karena dengan menggunakan model pembelajaran jaringan laba laba ini model
pembelajaran terpadu yang menggunakan pendekatan tematik. Dan Model ini diterapkan dalam
Kurikulum 2013 Pada Jenjang SD. Pendekatan ini dimulai dengan menentukan tema, yang kemudian
dikembangkan menjadi subtema dengan memperhatikan keterkaitan tema tersebut dengan mata
pelajaran yang terkait. Dalam hubungan ini tema dapat mengikat kegiatan pembelajaran baik dalam
mata pelajaran tertentu maupun lintas mata pelajaran/ Dari subtema tersebut diharapkan aktivitas
siswa dapat berkembang dengan sendirinya.

Dan untuk menggunakan model keterhubungan (connected)pembelajaran terpadu yang secara


sengaja diusahakan untuk menghubungkan satu konsep dengan konsep lain, satu topik dengan topik
lain, satu keterampilan dengan keterampilan lain, tugas-tugas yang dilakukan dalam satu hari dengan
tugas-tugas yang dilakukan di hari berikutnya, bahkan ide-ide yang dipelajari dalam satu semester
dengan ide-ide yang akan dipelajari pada semester berikutnya di dalam satu mata pelajaran.

Sedangkan, dengan menggunakan Model Keterpaduan (Integrated)Model ini merupakan


pembelajaran terpadu yang menggunakan pendekatan antarmata pelajaran. Model ini diusahakan
dengan cara menggabungkan mata pelajaran dengan cara menetapkan prioritas kurikuler dan
menentukan keterampilan, konsep, dan sikap yang saling tumpang-tindih di dalam beberapa mata
pelajaran.Berbeda dengan model jaring laba-laba yang menuntut pemilihan tema dan
pengembangannya sebagai langkah awal maka dalam model keterpaduan tema yang terkait dan
bertumpang tindih merupakan hal yang terakhir yang ingin dicari dan dipilih oleh guru dalam tahap
perencanaan program.
Nama : Hardi Winata

Nim : ( 857222918 )

4. perkembangan zaman semakin bergulir ke arah kemajuan. Hal tersebut manjadikan tuntutan dari
setiap individu untuk mengimbangi dan menjawab dari setiap tantangan yang akan di hadapi. Agar
setiap individu mampu mengimbangi dan menjawab tantangan tersebut, tentunya di perlukan ilmu
pengetahuan yang mumpuni. Sedangkan ilmu pengetahuan yang mumpuni hakikatnya bisa di peroleh
melalui Pendidikan. Baik formal maupun non formal. Proses pembelajaran inilah yang menjadi cikal
bakal dari setiap individu menguasai suatu skill atau materi tertentu yang tentunya sangat berguna
untuk menjawab dari tantangan kehidupan.

Untuk mencapai tujuan itu semua di butuhkan model pembelajaran yang tepat. Agar apa yang di
sampaikan oleh guru/fasilitator bisa di serap sempurna oleh peserta didik sesuai kebutuhan. Model
pembelajaran itu sendiri merupakan kerangka kerja yang berisi gambaran sistematis dalam
menyampaikan pembelajaran yang sangat membantu peserta didik dalam mencapai tujuan
pembelajaran yang ingin di capai. Dengan kata lain di sebutkan bahwa model pembelajaran adalah
gambaran umum yang mengerucut pada tujuan khusus.

Menurut Fogarty dalam bukunya “How to Integrate the Curricula” ada 10 macam model
pembelajaran terpadu, diantaranya;
connected,webbed,integrated,nested,fragmented,sequenced,shared,threaded,immersed dan
networked.

Dari 10 model pembelajaran tersebut ada 3 model yang lebih tepat di implementasikan di sekolah
dasar, yaitu model Connected,Webbed dan Integrated. Ke tiga model tersebut sangat cocok di
kembangkan dan di laksanakan di sekolah dasar karena pada model pembelajaran connected dan
webbed penyampaian materi di lakukan secara tematik. Sehingga akan lebih membekas di benak
peserta didik. Beberapa penelitian yang telah di lakukan pun mendukung hal ini. Dengan menggunakan
tema tertentu untuk membahas sebuah konsep . para peserta didik akan lebih mudah memahami
materi pembelajaran. Sedangkan pada model integrated pembelajaran terpadu menghubungkan materi
antar bidang studi. Tipe ini memberikan perhatian pada bidang yang penting dalam satu waktu secara
bersamaan. Sehingga dalam metode ini tidak di butuhkan penambahan waktu untuk mempelajarinya.
Selain itu ke tiga model tersebut merupakan model pembelajaran yang di sesuaikan oleh kondisi dan
situsai saat itu.
Nama : NINDA MARDIANA

NIM : 857195677

Mata Kuliah : Pembelajaran Terpadu di SD

Ada sepuluh model terpadu menurut Fogarty (199), yaitu fragmented, connected, nested,
sequenced, shared, webbed, threaded, integrated, immersed, dan networked.

Menurut hasil kajian Tim Pengembangan PGSD (1997) ada tiga model pembelajaran terpadu yang cocok
diterapkan di sekolah dasar, yaitu model jaring laba-laba (webbing), model keterhubungan (connected),
dan model keterpaduan (integrated).

Model jaring laba-laba atau webbed adalah model pembelajaran terpadu yang menggunakan
pendekatan tematik. Pertama-tama harus menentukan tema terlebih dahulu, kemudian dikembangkan
menjadi subtema dengan memperhatikan keterkaitan antar tema dengan mata pelajaran yang terkait.
Model ini lebih menekankan pada keterlibatan siswa dalam pembelajaran sehingga siswa dapat
memperoleh pengalaman secara langsung. Dengan pengalaman secara langsung siswa mudah
memahami konsep yang akan dipelajari. Model ini mempunyai kelebihan dan kekurangan dalam
pelaksanaannya.

Kelebihannya yaitu : a) adanya faktor motivasional yang dihasilkan dari menyeleksi tema yang sangat
diminati. b) relatif lebih mudah dilakukan oleh guru yang belum berpengalaman. c) mempermudah
perencanaan kerja tim untuk mengembangkan tema ke dalam semua bidang isi pelajaran.

Kekurangannya yaitu : a) sulit dalam menyeleksi tema. b) adanya kecenderungan merumuskan suatu
tema yang dangkal. c) guru dapat menjaga misi kurikulum. d) guru lebih fokus pada kegiatan daripada
pengembangan konsep.

Model keterhubungan atau connected adalah model pembelajaran terpadu yang secara sengaja
diusahakan untuk menghubungkan satu konsep dengan konsep lain, satu topik dengan topik lain, satu
keterampilan dengan keterampilan lain yang dipelajari dalam satu bidang studi. Guru mengkaitkan
pelajaran yang satu dengn yang lainnya sehingga pengalaman belajar peserta didik lebih luas dan
menyeluruh.

Model keterpaduan atau integrated adalah model pembelajaran terpadu yang menggunakan
pendekatan antar mata pelajaran. Menurut fogarty model keterpaduan pembelajaran yang
menggabungkan bidang studi yang tumpang tindih dengan topik, konsep, sikap yang saling berhubungan
di dalam beberapa matapelajaran.

Lalu bagaimana menerapkan ketiga model pembelajaran tersebut di SD ?


Contoh penerapan kurikulum model Webbed dalam pembelajaran dimulai dengan menentukan tema
terlebih dahulu. Misalnya, guru dan siswa bersama-sama menentukan tema yang disenangi siswa,
seprti: "Lingkungan". Tema lingkungan ini dikembangkan atau diperluas menjadi sub-sub tema/topik
yang ada pada beberapa mata pelajaran. Misalnya IPA, Matematika, PKn, Bahasa Indonesia, atau mata
pelajaran yang lainnya. Sub tema IPA: Mengenal berbagai bentuk energi dan manfaatnya dalam
kehidupan sehari-hari. Siswa diajarkan tentang macam-macam bentuk energi dan manfaatnya dalam
kehidupan sehari-hari. Misalnya, energi cahaya kita manfaatkan sebagai penerangan saat kita belajar.
Matematika: Sub tema: mengenal bangun datar. Siswa diajarkan tentang bentuk bangun datar misalnya:
ban sepeda kita berbentuk lingkaran, buku tulis berbentuk persegi, penggaris berbentuk persegi
panjang. PKn. Sub tema: tegang rasa, kedisiplinan. Siswa diajarkan tentang bagaimana cara bersikap dan
bertingkah laku sebagai makhluk sosial seperti: sikap tegang rasa dan bekerja sama dengan orang lain.
Bahasa Indonesia. Sub tema. Membaca ringkasan. Siswa menceritrakan dengan kata-katanya sendiri
tentang bentuk-bentuk energi dan bentuk bangunan datar yang kita jumpai di lingkungan sekitar.

Contoh penerapan model keterhubungan yaitu Guru mengkaitkan konsep ekosistem yang pada
gilirannya berkaitan dengan energi dan sumber daya alam. Bidang studi Biologi dan Kimia disatukan
menjadi Biokimia, Biologi dengan Fisika menjadi Biofisika, Biologi dengan Teknologi menjadi
Bioteknologi, Sosiologi dengan Antropologi menjadi Sosioantropologi.

Contoh penerapan model keterpaduan yaitu : Guru mengajarkan topik yang tumpang tindih dalam
Matematika, SBK, IPS, Bahasa Indonesia, dan IPA.

Nama :Nabila Azahra

Karena ketiga model tersebut mencantumkan kegiatan pembelajaran di sekolah dasar


Contoh, Model Webbed/Tematik ini diterapkan dalam kurikulum 2013 pada jenjang SD,pendekatan ini
dimulai dengan menentukan tema,yang kemudian dikembangkan menjadi subtema dengan
memperhatikan keterkaitan tema tersebut dengan mata pelajaran yang terkait.

Contoh, Model Connected ini dilandasi oleh pembelajaran seperti kosakata,struktur,membaca,dan


mengarang

Pembelajaran tersebut merupakan keutuhan dalam membentum kemampuan berbahasa dan


bersastra,lalu hanya saja pembentukan pemahaman,keterampilan,dan pengalaman secara utuh
tersebut tidak langsung secara otomatis.

Karena itu,guru harus menata butir-butir pembelajaran dan proses pembelajarannya secara terpadu.

Contoh Model Intergrated,model ini menggunakan pendekatan antar mata pelajaran.

Pertama guru menyeleksi konsep-konsep, keterampilan dan sikap yang diajarkan dalam satu semester
dari beberapa mata pelajaran.

Anda mungkin juga menyukai