Anda di halaman 1dari 12

Nama : Dea Zahara

Nim :2019143506

Pengertian Model Pembelajaran

Model pembelajaran diartikan sebagai prosedur sistematis dalam mengorganisasikan


pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar. Dapat juga diartikan suatu pendekatan
yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran. Jadi, sebenarnya model pembelajaran
memiliki arti yang sama dengan pendekatan, strategi atau metode pembelajaran. Pelaksanaan
pendekatan pembelajaran terpadu ini bertolak dari suatu topikatau tema yang dipilih dan
dikembangkan oleh guru bersama-sama dengan anak. Tujuan dari tema ini bukan hanya
untuk menguasai konsep-konsep mata pelajaran,akan tetapi konsep-konsep dari mata
pelajaran terkait dijadikan sebagai alat danwahana untuk mempelajari dan menjelajahi topik
atau tema tersebut.

A. Pengertian Pembelajaran Webbed


Pembelajaran terpadu model webbed menurut (Trianto, 2009) adalah pembelajaran
terpadu yang menggunakan pendekatan tematik. Pendekatan ini pengembangannya dimulai
dengan menentukan tema tertentu. Tema bisa digunakan dengan negoisasi antara guru dan
siswa, tetapi dapat pula dengan cara diskusi sesama guru. Model webbed (jaring laba-laba)
menurut (Ade Rukmana, 2006, hlm. 33) bertolak dari pendekatan tematik sebagai pemandu
bahan dan kegiatan pembelajaran. Pembelajaran terpadu jaring laba-laba adalah model
pembelajaran yang dipergunakan untuk mengajarkan tema tertentu yang kecenderungan
dapat disampaikan melalui beberapa bidang studi lain. Dalam hubungan ini tema dapat
mengikat kegiatan pembelajaran baik dalam mata pelajaran tertentu maupun lintas mata
pelajaran. Dengan demikian model ini merupakan model yang mempergunakan pendekatan
tematik lintas bidang studi

B. Karakteristik Model Webbed


Model pembelajaran tematik (webbed) memiliki karakteristik sebagai berikut:
a. Berpusat pada siswa (student centered). Hal ini sesuai dengan belajar modern yang
lebih banyak menempatkan siswa sebagai sumber belajar. Peran guru lebih banyak
sebagai fasilitator yaitu memberikan kemudahan-kemudahan kepada siswa untuk
melakukan aktivitas belajar
b. Dapat memberikan pengalaman langsung kepada siswa (direct experiences). Dengan
pengalaman langsung ini, siswa dihadapkan pada sesuatu yang nyata (konkrit) sebagai
dasar untuk memahami hal-hal yang lebih abstrak.
c. Pemisahan antar mata pelajaran menjadi tidak begitu jelas, bahkan dalam pelaksanaan
di kelas-kelas awal sekolah dasar, fokus pembelajaran diarahkan kepada pembahasan
tema-tema yang paling dekat berkaitan dengan kehidupan siswa.
d. Menyajikan konsep-konsep dari berbagai mata pelajaran dalam suatu proses
pembelajaran. Dengan demikian, siswa dapat memahami konsep-konsep tersebut
secara utuh. Hal ini diperlukan untuk membantu siswa dalam memecahkan masalah-
masalah yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari.

C. Kelebihan dan Kelemahan Model Webbed

a.Kelebihan Model Webbed


a. Adanya faktor motivasional yang dihasilkan dari menyeleksi tema yang sangat
diminati.
b. Model jaring laba-laba relatif lebih mudah dilakukan oleh guru yang belum
berpengalaman.
c. Model ini mempermudah perencanaan kerja tim untuk mengembangkan tema ke
dalam semua bidang isi pelajaran.
b. Kelemahan Model Webbed
a. Langkah yang sulit dalam pembelajaran terpadu model jaring laba-laba adalah
menyeleksi tema.
b. Adanya kecenderungan merumuskan suatu tema yang dangkal sehingga hal ini
hanya berguna secara artifisial di dalam perencanaan kurikulum.
c. Guru dapat menjaga misi kurikulum.

D. Langkah Penyusunan Model Webbed


Dengan penerapan pembelajaran terpadu model webbed yang menggunakan pendekatan
tematik disekolah dasar akan sangat membantu siswa, karena sesuai dengan tahap
perkembangan siswa yang masih melihat segala sesuatu sebagai satu kesatuan (holistik).
Langkah untuk membuat rancangan pembelajaran terpadu dengan model webbed (jaring laba-
laba) yaitu:
a. Mempelajari kompetensi dasar, hasil belajar dan indikator setiap bidang
pengembangan   untuk masing-masing kelompok usia.
b. Mengidentifikasi tema dan subtema dan memetakannya dalam jaring tema.
c. Mengidentifikasi indikator pada setiap kompetensi bidang pengembangan melalui tema
dan subtema.
d. Menentukan kegiatan pada setiap bidang pengembangan dengan mengacu pada indikator
yang akan dicapai dan subtema yang dipilih.
e. Menyusun Rencana Kegiatan Mingguan.
f. Menyusun Rencana Kegiatan Harian.

E. Pola Gambar Model Webbed

Gambar Pola Model Webbed


(Hernawan dan Resmini, 2014).

1. Pengertian model pembelajaran terpadu model shared (Terbagi)


Model pembelajaran terpadu type shared merupakan bentuk pemaduan pembelajaran
akibat adanya tumpang  tindih ide-ide atau konsep dua mata pelajran atau lebih. pelajaran ini
ditempuh berdasarkan pada kenyataan bahwa banyak di jumpai tertadapatnya suatu
kemampuan yang pencapainya harus diwujudkan melalui dua atau lebih mata pelajaran . the
shared model ( model terbagi) yaitu suatu model pembelajaran terpadu dimana
perkembangan disiplin ilmu yang memayungi kurikulum silang. Butir-butir pembelajaran
tentang kewarganegaraan dalam pkn misalnya, dapat bertumpang tindih dengan butir
pembelajaran daloam tata Negara.
Pembelajaran model terbagi (shared) adalah suiatu pendekatan belajar mengajar yang
menggambungkan dua atau lebih mata pelajaran yang melihat konsep, sikap dan
keterampilan dan sikap yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya dipayungi dalam
satu tema, sehingga dapat memberikan pengalaman yang bermakna bagi siswa.

2. Gambaran model shared

Untuk menggunakan pembelajaran terpadu model shared, guru harus menentukan dua
displin ilmu yang dapat difokuskan pad konsep, sikap,dan keterampilan yang sama. Misalnya
pada disiplin ilmubahasa indonesia dan ilmu pengetahuan sosial ditentukan konsep-konsep
yang tumpang tindih sebagai konsep bersama dan diajarkan secara bersama atau tim kusus
pada kelas rendah (kelas 1 – 3) disekolah dasar yang menggabungkan kurikulum dua displin
ilmu,guru merencanakan sendiri unit-unit yang overloping ( tumpang tindih).

3. Contoh bagan peta konsep tipe shared

4. Manfaat model shared manfaat atau keuntungan


Pembelajran terpadu model shared adalah :
1. Untuk lebih mudah menggunakanya sebagai langkah awal maju secara penuh menuju
model terpadu yang mencakup 4 disipliun ilmu, dengan menggabungkan dosiplin ilmu
serupa yang saling tumpang tindih akan memungkinkan mempelajari konsep yang lebih
dalam.
2. Dalam hal mentransfer konsep secara lebih dalam, siswa menjadi lebih mudah
melakukanya. Miosalnya alat bantu media filem dengan menanamkan konsep dari dua
mata pelajaran dengan waktu yang bersamaan.
3. Guru dapat meletakkan kegiatan mereka bersama untuk menciptakan blok waktu yang
lebih besar untuk meningkatkan pengalaman belajar siswa .
4. Meningkatkan aktifitas belajar siswa, melalui keaktifan mendengarkan penjelasan
guru, merespon pertanyaan guru, mengajukan pertanyaan, melakukan pengamatan,kerja
sama dalam  kelompok dan menyelesaikan tugas.
5. Siswa lebih bersemangat belajar karena siswa merasa lebih akrab dengan guru,
sehingga Siswa lebih berani untuk mengemukakan pendapat dan bertanya.

5. Kelemahanatau kerugian  model shared


Pembelajaran terpadu model shared adalah :
1. Antar dua disiplin ilmu memerlukakn komitmen pasangan untuk bekerja sama dalam
fase awal, untuk menemukan konsep kurikulum ya ng tumpang tindih secara nyata
diperlukan dialok dan percakapan.yang mendalam .
2. Untuk menyusun rencana model pembelajaran ini diperlukan kerjasama guru dari mata
pelajaran yang berbeda.sehingga perlu waktu ekstra untuk mendiskusikannya.
3. Sulitnya mencari patner atau tim yang dapat saling percaya  dalam bekerja untuk
menciptakan waktuyang bersifat fleksibel dan kompromi.
4. Sulitnya mencari patner atau tim yang memilki  komitmen yang  sama.
5. Pembelajaran terpadu model shared bukan merupakan satu-satunya pendekatan yang
paling tepat  sebagai upaya peningkatan kreativitas belajar siswa,  karena model
pembelajaran terpadu harus disesuaikan dengan kondisi yang ada.

6. Kegunaan model shared


Model pembelajaran terpadu type shared ini cocok digunakan ketika bahan materi
dikelompokan kedalam kelompok yang luas dengan memfokuskan konsep,sikap dan
keterampilan yang sam.fasilitas model ini adalah perwujudankurikulum gabungan .
model shared adalah sebuah model ayng baik dengan menggunakan dua disiplin ilmu
sebagai langkah perantara untuk empat disiplin ilmu yang jauh lebih rumit dan
kompleks.

A. Pengertian Model Pembelajaran “Threaded”

Ketrampilan berpikir (thinkingskills), ketrampilan sosial (socialskills), ketrampilan belajar,


grafis organizer, teknologi, dan kecerdasan ganda (multipleintelligenceskills) yang terdapat dalam
semua disiplin ilmu dapat dilakukan dengan pendekatan untaian. Model Threaded adalah model
bersambungan atau model integrasi yang memfokus pada metakurikulum yang merupakan jantung
dari semua pokok bahasan. Misalnya, perkiraan (prediction) adalah suatu ketrampilan yang digunakan
untuk memperkirakan sesuatu yang ada pada bidang ilmu matematika, memperkirakan peristiwa masa
sekarang, atau mengantisipasi peristiwa yang ada dalam sebuah novel, dan proses membuat berbagai
macam dugaan di laboratorium IPA. Strategi mencari kesepakatan juga digunakan untuk
menyelesaikan konflik dalam segala situasi permasalahan. Ketrampilan ini pada intinya akan
dihubungkan melalui isi standar kurikulum yang ada.Dengan menggunakan ide yang ada dalam
metakurikulum dapat ditargetkan serangkaian ketrampilan berpikir tertentu untuk memasukkan
prioritas isi pembelajaran yang ada. Misalnya dengan akan menggunakan kurikulum berkelompok
(clustercurriculum), pengajar (tim) mungkin akan memilih kelompok ketrampilan analysis untuk
memasukkan esensi ketrampilan berpikir dari masing-masing kemampuan yang ada:
a. IPA (pengelompokkan/classify),
b. IPS (perbandingan dan pembedaan/ compareandcontrast),
c. bahasa dan seni (menunjukkan/attribute),
d. matematika (mengurutkan/sequence).

B. Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran “Threaded”

Keuntungan dari model threaded adalah memutar sekitar konsep metakurikulum.


Metakurikulum tersebut adalah pemahaman dan pengontrolan keterampilan dan strategi berfikir dan
belajar yang melebihi isi mata pelajaran. Guru menekankan perilaku metakognisi sehingga siswa
belajar mengenai bagaimana mereka belajar. Dengan membuat siswa menyadari proses belajar,
transfer selanjutnya difasilitasi. Nilai tambah dari model integrasi ini tidak hanya isi tetap murni untuk
setiap disiplin, namun siswa memperoleh manfaat tambahan dari berbagai jenis keterampilan berpikir
yang dapat ditransfer menjadi kecakapan hidup.

F. Keunggulan model ini antara lain :


1. konsep berputar sekitar metakurikulum yang menekankan pada perilaku metakognitif.
Model ini membuat siswa dapat belajar bagaimana seharusnya belajar di masa yang akan
dating sesuai dengan laju perkembangan era globalisasi.
2. Nilai lebih dari model ini adalah materi untuk tiap mata pelajaran tetap murni sehingga
siswa yang mempunyai tingkat pemikiran superordinat memiliki kekuatan transfer pada
keterampilan hidup.
G. Kekurangan dari model ini adalah kebutuhan untuk menambahkan kurikulum “yang lain”. Isi
yang berhubungan lintas mata pelajaran tidak ditunjukkan secara eksplisit (jelas / tersurat),
melainkan secara implisit (tersirat) sehingga siswa kurang dapat memahami keterkaitan konten
antara mata pelajaran satu dengan yang lainnya. Guru perlu memahami keterampilan dan strategi
yang digunakan siswa agar dapat mengembangkan dirinya. Permukaan metakurikulum, kecuali
disiplin tetap statis. Hubungan di antara dan antar isi mata pelajaran tidak ditekankan.

Model threaded digunakan untuk mengintegrasikan kurikulum ketika metakurikulum menjadi


fokusnya. Model ini cocok digunakan sebagai salah satu langkah alternatif menuju integrasi mata
pelajaran yang lebih intensif. Model tersebut merupakan model yang aktif untuk yang mendorong
guru menjaga isi pelajaran tetap utuh, dan memasukkan keterampilan berfikir, bekerja sama, dan
kecerdasan multiple dalam isi mata pelajarannya.Pada model ini, pendekatan metakurikuler
digunakan untuk mencapai beberapa keterampilan dan tingkatan logika para siswa dengan berbagai
mata pelajaran. Misalnya, guru mempunyai target untuk membuat prediksi dalam percobaan di
laboratorium Matematika, IPA, Bahasa, yang pada saat bersamaan, guru IPS mempunyai target dalam
peramalan kejadian-kejadian saat ini, di mana keseluruhan kegiatan tersebut membentuk suatu untaian
keterampilan (membuat ramalan) yang bersumber dari lintas berbagai mata pelajaran.
Contoh: disuatu mata pelajaran, membutuhkan pemecahan masalah dari mata pelajaran lainnya.
C. Fungsi Model Pembelajaran “Threaded”

Model threaded digunakan untuk mengintegrasikan kurikulum ketika metakurikulum


menjadi fokusnya. Model ini cocok digunakan sebagai salah satu langkah alternatif menuju integrasi
mata pelajaran yang lebih intensif. Model tersebut merupakan model yang aktif untuk yang
mendorong guru menjaga isi pelajaran tetap utuh, dan memasukkan keterampilan berfikir, bekerja
sama, dan kecerdasan multiple dalam isi mata pelajarannya. Pada model ini, pendekatan
metakurikuler digunakan untuk mencapai beberapa keterampilan dan tingkatan logika para siswa
dengan berbagai mata pelajaran. Misalnya, guru mempunyai target untuk membuat prediksi dalam
percobaan di laboratorium Matematika, IPA, Bahasa, yang pada saat bersamaan, guru IPS mempunyai
target dalam peramalan kejadian-kejadian saat ini, di mana keseluruhan kegiatan tersebut membentuk
suatu untaian keterampilan (membuat ramalan) yang bersumber dari lintas berbagai mata pelajaran.

D. Waktu Penerapan Model Pembelajaran “Threaded”

Model ini sangat sesuai jika digunakan sebagai salah satu alternatif untuk menuju penyatuan
pokok bahasan. Oleh karena model Threaded ini merupakan model yang utama digunakan oleh guru
jika ingin memasukkan pemikiran, kerjasama, dan berbagai macam kecerdasan dalam isi
pembelajaran.

E. Langkah-langkah Model Pembelajaran “Threaded”

Langkah-langkah yang dilakukan dalam Model Pembelajaran “Threaded” antara lain :

7. Menetapkan keterampilan yang diuntaikan dalam pembelajaran ketrampilan


8. Memilih mata pelajaran yang cocok untuk dipadukan dengan model ini
9. Mencocokkan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar yang dapat diuntaikan
10.Merumuskan indikator pembelajaran secara terpadu
11.Menetapkan ketrampilan berpikir yang akan diuntaikan

Model Networked
Model Networked adalah pembelajaran terpadu yang bersumber dari masukan eksternal yang mengandung kebaruan,
perluasan, ramalan terhadap kemungkinan yang terjadi dan penyaringan gagasan. Pada proses pencarian pengetahuan pelajar
menjadi tergantung pada sebuah network atau jaringan kerja sama sebagai sumber utama tentang informasi yang mereka
harus dapatkan dari pandangan mata yang dilihat secara langsung.

A. .Keunggulan dan Kelemahan Model Pembelaj aran Networked

Adapun keunggulan dari model pembelajaran networked adalah sebagai berikut:

1. sangat proaktif dan beijalan secara alami dari pelajar sendiri, yang aktif mencari dan mengikuti sesuatu yang baru
saja muncul sebagai alur atau arahannya,
2. pelajar dirangsang dengan informasi yang relevan, keterampilan atau konsep pelajaran yang mempunyai sesuatu
nilai yang lebih sepanjang masa
3. siswa memperluas wawasan pengetahuan pada satu atau dua mata pelajaran secara mendalam san sempit. Hal ini
umumnya muncul secara tidak sengaja selama proses pembelajaran di kelas sedang berlangsung, model
pembelajaran tersebut mengembangkan keterampilan berfikir anak,
4. mengembangkan keterampilan sosial anak seperti, kerjasama, toleransi, komunikasi dan menghargai gagasan orang
lain. Adapun kelemahan dari model pembelajaran networked adalah motivasi anak akan berubah sehingga
kedalaman materi pelajaran menjadi dangkal secara tidak sengaj a karena mendapat hambatan dalam mencari
sumber.
Pengerian Pembelajaran Terpadu Model Sequenced Learning
Kata sequence dalam bahasa Indonesia, berarti: urutan, rangkaian, atau rentetan, sehingga model sequenced dapat diartikan
sebagai model urutan atau rangkaian. Dengan artikulasi yang terbatas lintas atau antar disiplin ilmu, guru dapat mengatur
ulang urutan topik sehingga unit-unit yang mirip dapat bersinggungan satu sama lain. Dua disiplin ilmu yang berhubungan
dapat diurutkan sehingga isi materi pelajaran dari keduanya dapat diajarkan secara paralel. Dengan mengurutkan topik yang
akan diajarkan, kegiatan masing-masing displin ilmu ini dapat saling meningkatkan satu sama lain.
Kelebihan Dan Kekurangan Model Sequenced Learning
A. Kelebihan Model Sequenced Learning
Model Sequenced Learning memiliki kelebihan diantaranya yaitu sebagai berikut:
1. Model ini memfasilitasi transfer pembelajaran untuk lintas mata pelajaran.

2. Guru dapat mengatur ulang urutan topik dan materi sesuai dengan prioritasnya tanpa harus selalu mengikuti format
dalam buku.

3. Untuk siswa, pengaturan ulang topik dari disiplin ilmu yang berbeda dapat membantu mereka untuk dapat lebih
memahami mata pelajaran yang diberikan.

Kekurangan Model Sequenced Learning sequenced, diantaranya sebagai berikut:


1. Sebuah kelemahan dari model sequenced adalah diperlukan kompromi untuk membentuk model.

2. Guru harus mengalah pada otonomi dalam membuat urutan kurikulum karena guru bermitra dengan yang lain,
artinya guru tidak boleh menang sendiri atau mementingkan diri sendiri namun guru harus banyak mengalah karena
dalam penggunaan model ini melibatkan dua guru yang bermitra.

Model sequenced berguna pada tahap awal proses integrasi, menggunakan dua bidang disiplin Think Back (Re-design):
Memilih dua mata pelajaran homogen dan mengurutkan topik atau konsep dari masing-masing mata pelajaran dengan
periode waktu yang sejajar.
Kesimpulan
Model Sequenced adalah model pembelajaran terpadu dimana dua yang mudah dikaitkan satu sama lain. Dalam model ini,
kedua disiplin ilmu tetap mumi. Kemudian dalam pembelajamnya dilakukan pemaduan topik-topik antara bidang
pengembangan kemampuan dasar koginitif dan kemampuan motorik secara paralel dengan cara memberikan kegiatan
pembelajaran yang memiliki kesamaan dan keterkaitan antar keduanya, diurutkan satu dengan yang lain sehingga saling
mendukung kebermaknaannya meskipun tetap diajarkan pada masing-nasing bidang pengembangan.
Langkah -Langkah Model Sequenced Learning
Untuk mengaplikasikan model Connected pada proses pembelajaran di sekolah, langkah- langkah pengembangan sanggup
dilakukan, sebagai berikut:
1. Menganalisis isi kurikulum.

disiplin ilmu yang berbeda tetapi memiliki topik yang relevan dirangkaikan sehingga materi dari kedua disiplin ilmu tersebut
dapat diajarkan secara paralel. Melalui metode ini, guru tidak harus memberikan materi sesuai dengan urutan format di buku
(dari bab awal sampai akhir) atau sesuai kurikulum, sebaliknya guru dapat mengatur ulang urutan topik sesuai dengan
prioritasnya.

Membentuk aspek sikap karakter

-Internalisasi Pembentukan Karakter dalam

Pembelajaran Nilai-nilai yang dikembangkan dalam pendidikan karakter bisa terlaksana atau
terinternalisasi dalam proses pembelajaran das sollen dengan melakukan (three in one) yaitu
pertama, pengajaran yang memberikan pengetahuan dan informasi sebanyakbanyaknya
kepada siswa sesuai dengan pedoman dan petunjuk yang ditetapakan. Kedua, mendidik
dimana guru memberi contoh tuntunan, petunjuk dan keteladanan yang dapat diterapkan atau
ditiru siswa dalam sikap dan prilaku yang baik (akhlakul karimahdalam kehidupan sehari-hari
siswa. Ketiga, melatih dimana guru membimbing dan memberi contoh dan petunjuk praktis
yang berkaitan dengan gerakan, ucapan dan perbuatan lainnya

-membentuk karakter anak. Oleh karena itu, proses pendidikan karakter tidak selayaknya
diajarkan dengan cara sempit. Sebab, hal itu akan menjadikan siswa mempunyai
kecenderungan pemikiran yang sempit pula. Menurut Mu’in, pendidikan karakter pada anak
usia dini dalam konsep agama tidak melihat bahwa karakter yang ada dalam diri anak adalah
produk dialektika dengan pengalaman historisnya dan sejarah hubungannya dengan orang
lain. Keberagamaan yang dialami oleh anak semacam itu hanya akan menghasilkan sosok
yang mengetahui halal dan haram berdasarkan teks yang ditafsirkan secara saklek dan seleksi
atau ditafsirkan sesuai dengan kepentingan tertentu.

Penerapan model pembelajaran integrated (terpadu) memadukan SK/KD masing-masing


mata pelajaran yang saling terhubung untuk membangun suatu topik utama. Gabungan dari
masing-masing KD menjadi dasar dalam menentukan indikator pembelajaran dan tujuan
pembelajaran.

keterampilan, topik, dan unit tematisnya, menurut seorang ahli yang bernama Robin Fogarty
(1991) terdapat sepuluh cara atau model dalam merencanakan pembelajaran terpadu.
Kesepuluh cara atau model tersebut adalah: (1) fragmented, (2) connected, (3) nested, (4)
sequenced, (5) shared, (6) webbed, (7) threaded, (8) integrated, (9) immersed, dan (10)
networked. Secara singkat kesepuluh cara atau model tersebut dapat diuraikan sebagai
berikut.

1. Model Penggalan (Fragmented)

Model fragmented ditandai oleh ciri pemaduan yang hanya terbatas pada satu mata pelajaran
saja. Misalnya, dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia, materi pembelajaran tentang
menyimak, berbicara, membaca, dan menulis dapat dipadukan dalam materi pembelajaran
keterampilan berbahasa. Dalam proses pembelajarannya, butir-butir materi tersebut
dilaksanakan secara terpisah-pisah pada jam yang berbeda-beda.

Menurut Padmono dalam bukunya Pembelajaran Terpadu melalui Kurikulum Terpadu dalam
Satu Disiplin Ilmu, mengatakan bahwa pembelajaran terpadu melalui kurikulum terpadu
fragmented terjadi jika seorang guru memiliki keinginan agar siswa setelah menempuh
pembelajaran satu kurun waktu tertentu memiliki kemampuan atau kecakapan tertentu.
Kelebihan pembelajaran model ini adalah siswa menguasai secara penuh satu kemampuan
tertentu untuk tiap mata pelajaran, ia ahli dan terampil dalam bidang tertentu. Sedangkan
kekurangannya adalah Ia belajar hanya pada tempat dan sumber belajar dan kurang mampu
membuat hubungan atau integrasi dengan konsep sejenis.

2. Model Keterhubungan (Connected)

Model connected dilandasi oleh anggapan bahwa butir-butir pembelajaran dapat dipayungkan
pada induk mata pelajaran tertentu. Butir-butir pembelajaran kosakata, struktur, membaca
dan mengarang misalnya, dapat dipayungkan pada mata pelajaran Bahasa dan Sastra
Indonesia. Penguasaan butir-butir pembelajaran tersebut merupakan keutuhan dalam
membentuk kemampuan berbahasa dan bersastra. Hanya saja pembentukan pemahaman,
keterampilan dan pengalaman secara utuh tersebut tidak berlangsung secara otomatis. Karena
itu, guru harus menata butir-butir pembelajaran dan proses pembelajarannya secara terpadu.

Kelebihan yang diperoleh dalam model connected ini adalah adanya hubungan antar ide-ide
dalam satu mata pelajaran, anak akan memperoleh gambaran yang lebih jelas dan luas dari
konsep yang dijelaskan dan siswa diberi kesempatan untuk melakukan pedalaman, tinjauan,
memperbaiki dan mengasimilasi gagasan secara bertahap. Kekurangan dalam model ini,
model ini belum memberikan gambaran yang menyeluruh karena belum menggabungkan
bidang-bidang pengembangan/mata pelajaran lain.

3. Model Sarang (Nested)

Model nested merupakan pemaduan berbagai bentuk penguasaan konsep keterampilan


melalui sebuah kegiatan pembelajaran. Misalnya, pada satuan jam tertentu seorang guru
memfokuskan kegiatan pembelajaran pada pemahaman tata bentuk kata, makna kata, dan
ungkapan dengan saran pembuahan keterampilan dalam mengembangkan daya imajinasi,
daya berpikir logis, menentukan ciri bentuk dan makna kata-kata dalam puisi, membuat
ungkapan dan menulis puisi. Pembelajaran berbagai bentuk penguasaan konsep dan
keterampilan tersebut keseluruhannya tidak harus dirumuskan dalam tujuan pembelajaran.

Keterampilan dalam mengembangkan daya imajinasi dan berpikir logis dalam hal ini disikapi
sebagai bentuk keterampilan yang tergarap saat siswa memakai kata-kata, membuat
ungkapan dan mengarang puisi. Penanda terkuasainya keterampilan tersebut dalam hal ini
ditunjukkan oleh kemampuan mereka dalam membuat ungkapan dan mengarang puisi.

Kelebihan model ini yaitu guru dapat memadukan beberapa keterampilan sekaligus dalam
pembelajaran satu mata pelajaran, memberikan perhatian pada berbagai bidang penting dalam
satu saat sehingga tidak memerlukan penambahan waktu dan guru dapat memadukan
kurikulum secara luas. Kekurangannya adalah apabila taanpa perencanaan yang matang
memadukan beberapa keterampilan yang menjadi targget dalam suatu pembelajaran akan
berdampak pada siswa dimana prioritas pelajaran menjadi kabur.

4. Model Urutan/Rangkaian (Sequenced)

Model sequenced merupakan model pemaduan topik-topik antar mata pelajaran yang berbeda
secara paralel. Isi cerita dalam roman sejarah misalnya, topik pembahasannya secara paralel
atau dalam jam yang sama dapat dipadukan dengan ikhwal sejarah perjuangan bangsa,
karakteristik kehidupan sosial masyarakat pada periode tertentu maupun topik yang
menyangkut perubahan makna kata. Topik-topik tersebut dapat dipadukan pembelajarannya
pada alokasi jam yang sama.

Kelebihannya yaitu dengan menyusun kembali urutan topik, bagian dari unit, guru dapat
mengutamakan prioritas kurikulum daripada hanya mengikuti urutan yang dibuat penulis
dalam buku teks, membantu siswa memahami isi pembelajaran dengan lebih kuat dan
bermakna. Sedangkan kekurangannya yaitu diperlukkan kolaborasi berkelanjutan dan
fleksibilitas semua orang yang terlibat dalam content area dalam mengurutkan sesuai
peristiwa terkini.

5. Model Bagian (Shared)

Model shared merupakan bentuk pemaduan pembelajaran akibat adanya “overlapping”


konsep atau ide pada dua mata pelajaran atau lebih. Butir-butir pembelajaran tentang
kewarganegaraan dalam PPKN misalnya, dapat bertumpang tindih dengan butir pembelajaran
dalam Tata Negara, PSPB, dan sebagainya.

Kelebihannya yaitu lebih mudah dalam menggunakannya sebagai langkah awal maju secara
penuh menuju model terpadu yang mencakup empat disiplin ilmu, dengan menggabungkan
disiplin ilmu serupa yang saling tumpang tindih akan memungkinkan mempelajari konsep
yang lebih dalam. Sedangkan kekurangannya yaitu model integrasi antar dua disiplin ilmu
memerlukan komitmen pasangan untuk bekerjasama dalam fase awal, untuk menemukan
konsep kurikula yang tumpang tindih secara nyata diperlukan dialog dan percakapan yang
mendalam.

6. Model Jaring Laba-laba (Webbed)

Selanjutnya, model yang paling populer adalah model webbed. Model ini bertolak dari
pendekatan tematis sebagai pemadu bahan dan kegiatan pembelajaran. Dalam hubungan ini
tema dapat mengikat kegiatan pembelajaran baik dalam mata pelajaran tertentu maupun lintas
mata pelajaran.

Kelebihan pendekatan jaring laba-laba untuk mengintegrasikan kurikulum adalah faktor


motivasi sebagai hasil bentuk seleksi tema yang menarik perhatian paling besar, faktor
motivasi siswa juga dapat berkembang karena adanya pemilihan tema yang didasarkan pada
minat siswa. Sedangkan kekurangan model ini adalah banyak guru sulit memilih tema.
Mereka cenderung menyediakan tema yang dangkal sehingga kurang bermanfaat bagi siswa,
dan guru seringkali terfokus pada kegiatan sehingga materi atau konsep menjadi terabaikan.

7. Model Galur/ benang(Threaded)

Model threaded merupakan model pemaduan bentuk keterampilan misalnya, melakukan


prediksi dan estimasi dalam matematika, ramalan terhadap kejadian-kejadian, antisipasi
terhadap cerita dalam novel, dan sebagainya. Bentuk threaded ini berfokus pada apa yang
diesbut meta-curriculum.

Kelebihan dari model ini antara lain: konsep berputar sekitar metakurikulum yang
menekankan pada perilaku metakognitif; materi untuk tiap mata pelajaran tetap murni, dan
siswa dapat belajar bagaimana seharusnya belajar di masa yang akan datang sesuai dengan
laju perkembangan era globalisasi. Sedangkan kekurangan yaitu hubungan isi antar materi
pelajaran tidak terlalu ditunjukkan sehingga secara eksplisit siswa kurang dapat memahami
keterkaitan konten antara mata pelajaran satu dengan yang lainnya.

8. Model Keterpaduan (Integrated)

Model integrated merupakan pemaduan sejumlah topik dari mata pelajaran yang berbeda,
tetapi esensinya sama dalam sebuah topik tertentu. Topik evidensi yang semula terdapat
dalam mata pelajaran Matematika, Bahasa Indonesia, Pengetahuan Alam, dan Pengetahuan
Sosial, agar tidak membuat muatan kurikulum berlebihan cukup diletakkan dalam mata
pelajaran tertentu, misalnya Pengetahuan Alam. Contoh lain, dalam teks membaca yang
merupakan bagian mata pelajaran.

Bahasa Indonesia, dapat dimasukkan butir pembelajaran yang dapat dihubungkan dengan
Matematika, Pengetahuan Alam, dan sebagainya. Dalam hal ini diperlukan penataan area isi
bacaan yang lengkap sehingga dapat dimanfaatkan untuk menyampaikan berbagai butir
pembelajaran dari berbagai mata pelajaran yang berbeda tersebut. Ditinjau dari
penerapannya, model ini sangat baik dikembangkan di SD.

Kelebihan dari model ini yaitu siswa saling mengaitkan, saling menghubungkan diantara
macam-macam bagian dari mata pelajaran. Keterpaduan secara sukses diimplementasikan,
pendekatan belajar yang lingkungan belajar yang ideal untuk hari terpadu (integrated day)
secara eksternal dan untuk keterpaduan belajar untuk fokus internal. Selain itu model ini juga
mendorong motivasi murid. Sedangkan kekurangan yaitu model ini sulit dilaksanakan secara
penuh; membutuhkan keterampilan tinggi,percaya diri dalam prioritas konsep, keterampilan
dan sikap yang menembus secara urut dari mata pelajaran; dan membutuhkan model tim ahli
pada bidang dan merencanakan dan mengajar bersama.

9. Model Celupan/Terbenam (Immersed)

Model immersed dirancang untuk membantu siswa dalam menyaring dan memadukan
berbagai pengalaman dan pengetahuan dihubungkan dengan medan pemakaiannya. Dalam
hal ini tukar pengalaman dan pemanfaatan pengalaman sangat diperlukan dalam kegiatan
pembelajaran.
Kelebihan dari model ini adalah setiap siswa mempunyai ketertarikan mata pelajaran yang
berbeda maka secara tidak langsung siswa yang lain akan belajar dari siswa lainnya. Mereka
terpacu untuk dapat menghubungkan mata pelajaran yang satu dengan yang lainnya.
Sedangkan kekurangan dari model ini adalah siswa yang tidak senang membaca akan
mendapat kesulitan untuk mengerjakan proyek ini, sehingga siswa menjadi kehilangan minat
belajar.

10. Model Jaringan (Networked)

Terakhir, model networked merupakan model pemaduan pembelajaran yang mengandaikan


kemungkinan pengubahan konsepsi, bentuk pemecahan masalah, maupun tuntutan bentuk
keterampilan baru setelah siswa mengadakan studi lapangan dalam situasi, kondisi, maupun
konteks yang berbeda-beda. Belajar disikapi sebagai proses yang berlangsung secara terus-
menerus karena adanya hubungan timbal balik antara pemahaman dan kenyataan yang
dihadapi siswa. Kelebihan dari model ini adalah siswa memperluas wawasan pengetahuan
pada satu atau dua mata pelajaran secara mendalam dan sempit sasarannya. Sedangkan
kekurangannya adalah kemungkinan motivasi siswa akan berubah kedalaman materi
pelajaran menjadi dangkal secara tidak sengaja karena

Anda mungkin juga menyukai