Anda di halaman 1dari 13

Model-Model Pembelajaran Terpadu

Pendekatan pembelajaran terpadu merupakan salah satu implementasi


kurikulum yang dianjurkan untuk diaplikasikan pada jenjang pendidikan dasar.
”Pembelajaran ini pada hakikatnya merupakan suatu pendekatan pembelajaran
yang memungkinkan peserta didik baik secara individual maupun kelompok aktif
mencari, menggali, dan menemukan konsep serta prinsip secara holistik dan
otentik” (Puskur, 2006:1 dalam journal424).
Pembelajaran terpadu merupakan suatu pendekatan dalam pembelajaran
yang secara sengaja mengaitkan beberapa aspek baik dalam intra mata pelajaran
maupun antar mata pelajaran. Dengan adanya pemaduan itu siswa akan
memperoleh pengetahuan dan keterampilan secara utuh sehingga pembelajaran
menjadi bermakna bagi siswa. Bermakna disini memberikan arti bahwa pada
pembelajaran terpadu siswa akan dapat memahami konsep-konsep yang merka
pelajaran melalui pengalaman langsung dan nyata yang menghubungkan
antarkonsep dalam intra mata pelajaran maupun antar mata pelajaran. Jika
dibandingkan dalam konsep konvensional, maka pembelajaran terpadu tampak
lebih menekankan keterlibatan siswa dalam belajar, sehingga siswa terlibat aktif
dalam proses pembelajaran untuk pembuatan keputusan. Setiap siswa memerlukan
bekal pengetahuan dan kecakapan agar dapat hidup di masyarakat dan bakal ini
diharapkan diperoleh melalui pengalaman belajar di sekolah. Oleh karena itu
pengalaman belajar di sekolah sedapat mungkin memberikan bekal siswa dalam
mencapai kecakapan untuk berkarya. Kecakapan ini disebut kecakapan hidup
yang cakupannya lebih luas dibanding hanya sekedar keterampilan.Berikut tipe-
tipe pembelajaran terpadu:

A. Pembelajaran Terpadu Tipe Connected


Pembelajaran terpadu model connected adalah model pembelajaran yang
meng-hubungkan satu konsep dengan konsep lain, satu topik dengan topik lain,
satu keterampilan dengan keterampilan lain, tugas dilakukan pada satu hari
dengan tugas yang dilakukan pada hari berikutnya, bahkan ide-ide yang dipelajari
pada satu semester dengan ide-ide yang dipelajari pada semester berikutnya dalam
satu bidang studi (Tim Pengembang PGSD, 1997: 14).
Model Connected (terhubung) menekankan pada perlu adanya integrasi
inter bidang studi itu sendiri. Selain itu, model terhubung juga secara nyata
menghubungkan satu konsep dengan konsep lain, satu topik dengan topik lain,
satu keterampilan dengan keterampilan lain, tugas yang dilakukan dalam satu hari
dengan tugas yang dilakukan pada hari berikutnya, serta ide-ide yang dipelajari
pada satu semester dengan semester berikutnya. Hal ini terkait dengan upaya
menghindari terjadinya penjejalan kurikulum dalam proses pembelajaran, sebagai
akibat dari mengejar target kurikulum.
Dalam model Pembelajaran connected, makna “terhubung” tidak diartikan
menghubungkan beberapa disiplin ilmu yang memiliki karakteristik yang mirip.
Tiap-tiap disiplin ilmu tetap berada pada posisinya masing-masing. Makna
“terhubung” dimaksudkan untuk menghubungkan materi-materi dalam satu
disiplin ilmu. Dengan menggunakan model connected, dimungkinkan materi-
materi yang memiliki keterkaitan dapat dipadukan menjadi satu aktivitas
pembelajaran sehingga materi dapat mudah dikuasai siswa dan tidak terpecah-
pecah. Dengan model connected, dimungkinkan siswa akan mampu menuangkan
ide-ide, gagasan, dan keterampilannya sehingga sangat dimungkinkan antar tema,
materi, bab, maupun keterampilan dapat saling terpadu menjadi satu kesatuan
pemahaman yang utuh.
Pembelajaran terpadu dengan menggunakan metode conected menuntut
pemahaman dan kreatifitas guru dan siswa dalam menuangkan ide-ide ke dalam
suatu pembelajaran yang efektif. Dalam hal ini, fokus utama tetap berada pada
siswa (student oriented) sebagai pelaku utama pembelajaran. Guru dapat
mengajak siswa bermusyawarah dalam menentukan materi-materi yang sekiranya
memiliki keterkaitan untuk dipadukan dalam suatu aktifitas belajar mengajar.
Selanjutnya guru membuat rencana pembelajaran yang mengakomodir materi-
materi secara terintegrasi dengan tetap mengacu pada standar kompetensi dan
kompetensi dasar.
1. Kelebihan Dan Kelemahan Tipe Connected
Beberapa kelebihan dari model terhubung (connected) adalah sebagai berikut :
a. Dampak positif dari mengaitkan ide-ide dalam satu bidang studi adalah
siswa memperoleh gambaran yang luas sebagaimana suatu bidang studi
yang terfokus pada suatu aspek tertentu.
b. Siswa dapat mengembangkan konsep-konsep kunci secara terus menerus,
sehingga terjadilah proses internalisasi.
c. Menghubungkan ide-ide dalam suatu bidang studi sangat memungkinkan
bagi siswa untuk mengkaji, mengkonseptualisasi, memperbaiki, serta
mengasimilasi ide-ide secara terus menerus sehingga memudahkan untuk
terjadinya proses transfer ide-ide dalam memecahkan masalah.

Di samping mempunyai kelebihan, model terhubung ini juga mempunyai


kekurangan sebagai berikut:
a. Masih kelihatan terpisahnya antar bidang studi,
b. Tidak mendorong guru untuk bekerja secara tim, sehingga isi dari
pelajaran tetap saja terfokus tanpa merentangkan konsep-konsep serta ide-
ide antar bidang studi, dan
c. Dalam memadukan ide-ide dalam satu bidang studi, maka usaha untuk
mengembangkan keterhubungan antar bidang studi menjadi terabaikan.

2. Implementasi Pembelajaran Terpadu Tipe Connected Dalam Proses Belajar


Mengajar
Model connected pada dasarnya menghubungkan topik-topik dalam
satu disiplin ilmu. Konsep-konsep yang saling terhubung tersebut mengarah
pada pengulangan (review), rekonseptualisasi, dan asimilasi gagasan-gagasan
dalam suatu disiplin ilmu. Dalam model connected, hubungan antar disiplin
ilmu tidak berkaitan, content tetap focus pada satu disiplin ilmu.
Dalam proses belajar mengajar, model connected digunakan untuk
menghubungkan beberapa materi atau kompetensi tertentu yang memiliki
karakteristik yang saling terkait dengan tetap berpedoman pasa standar
kompetensi dan kompetensi dasar. Adapun cara menghubungkan materi-materi
yang saling terkait tersebut ialah dengan membuat “jembatan pengetahuan”.
Jembatan pengetahuan dapat berupa wacana, berita, diskusi, alat peraga dan
lain-lain yang dianggap mampu mengantarkan pemahaman siswa dari materi
satu ke materi brikutnya. Materi-materi yang tidak memiliki keterkaitan tidak
bisa dipaksakan untuk dihubungkan. Jika dipaksakan, dimungkinkan siswa
akan semakin bingung dalam merekonstruksi pengetahuan.
Sintaks (pola urutan) dari model pembelajaran terpadu tipe connected
(terhubung) menurut Prabowo (2000:11 – 14 dalam journal424) sebagai
berikut :
1. Tahap Perencanaan :
1) Menentukan tujuan pembelajaran umum
2) Menentukan tujuan pembelajaran khusus
2. Langkah-langkah yang ditempuh oleh guru :
1) Menyampaikan konsep pendukung yang harus dikuasai siswa (materi
prasyarat)
2) Menyampaikan konsep-konsep yang hendak dikuasai oleh siswa
3) Menyampaikan keterampilan proses yang dapat dikembangkan
4) Menyampaikan alat dan bahan yang akan digunakan / dibutuhkan
5) Menyampaikan pertanyaan kunci
3. Tahap Pelaksanaan, meliputi :
1) Pengelolaan kelas; dengan membagi kelas kedalam beberapa kelompok
2) Kegiatan proses
3) Kegiatan pencatatan data
4) Diskusi secara klasikal
4. Evaluasi, meliputi :
1) Evaluasi proses , berupa :
a) Ketepatan hasil pengamatan
b) Ketepatan dalam penyusunan alat dan bahan
c) ketepatan siswa saat menganalisis data
2) Evaluasi produk :
Penguasaan siswa terhadap konsep-konsep / materi sesuai dengan
tujuan pembelajaran khusus yang telah ditetapkan.
3) Evaluasi psikomotor :
Kemampuan penguasaan siswa terhadap penggunaan alat ukur.

B. Pembelajaran Terpadu Tipe Webbed


Pembelajaran model Webbed adalah pembelajaran yang
pengembangannya dimulai dengan menentukan tema tertentu yang menjadi tema
sentral bagi keterhubungan berbagai bidang studi. Salah satu model pembelajaran
menurut Fogarty yaitu model webbed. Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006
secara tegas mengatakan pembelajaran pada Kelas I s.d. III dilaksanakan melalui
pendekatan tematik, sedangkan pada Kelas IV s.d. VI dilaksanakan melalui
pendekatan mata pelajaran. Penerapan untuk kelas rendah (1, 2, dan 3) Sekolah
Dasar dilakukan dengan pendekatan tematik webbed jaring labang-laba. Kelas
atas (4, 5, dan 6) dengan pendekatan integrated atau terpadu beberapa mata
pelajaran.
Menurut Trianto dalam bukunya Model Pembelajaran Terpadu dalam teori
dan Praktek menyatakan bahwa pembelajaran Model webbed (Model Jaring Laba-
laba) adalah pembelajaran terpadu yang menggunakan pendekatan tematik.
Pendekatan ini pengembangannya dimulai dengan menentukan tema tertentu.
Tema bisa ditetapkan dengan negoisasi dengan siswa, tetapi dapat pula dengan
cara diskusi sesama guru. Setelah tema tersebut disepakati, dikembangkan sub-sub
temanya dengan memerhatikan kaitannya dengan bidang-bidang studi. Dari sub-
sub tema ini dikembangkan aktifitas belajar yang harus dilakukan siswa.  Jadi
model webbed atau jaring laba- laba terimplementasi melalui pendekatan tematik
sebagai pemandu bahan dan kegiatan pembelajaran.
Pendekatan ini adalah model pembelajaran yang digunakan untuk
mengajarkan tema tertentu yang cenderung dapat disampailan melalui beberapa
bidang study lain. Dalam hubungan ini, tema dapat mengikat kegiatan
pembelajaran, baik dalam mata pelajaran maupun lintas mata pelajaran.

1. Gambaran Model Webbed


Model webbed ini menekankan pada penerapan konsep belajar sambil
melakukan sesuatu (learning by doing). Oleh karena itu guru perlu mengemas
atau merancang pengalaman belajar yang berkesan agar belajar siswa lebih
bermakna. Pengalaman belajar yang menunjukkan kaitan unsur-unsur
konseptual menjadikan proses pembelajaran lebih efektif. Selain itu dengan
penerapan pembelajaran terpadu model webbed yang menggunakan
pendekatan tematik  disekolah dasar, akan sangat membantu siswa, karena
sesuai dengan tahap perkembangan siswa yang masih melihat segala sesuatu
dengan satu kesatuan(holistic).

2. Karakteristik Model Webbed


a. Berpusat pada siswa
Pendekatan ini lebih banyak menempatkan siswa sebagai subjek
belajar, sedangkan guru lebih banyak berperan sebagai fasilitator yaitu
dengan memberikan kemudahan-kemudahan kepada siswa untuk melakuakan
aktivitas belajar.
b. Memberi pengalaman langsung
Dengan pengalaman langsung, siswa dihadapkan pada sesuatu yang
nyata/konkrit sebagai dasar untuk memahami hal-hal yang lebih abstrak.
c. Pemisahan mata pelajaran yang tidak begitu jelas
Fokus pembelajaran diarahkan kepada pembahasan tema-tema yang
paling dekat berkaitan dengan kehidupan siswa.
d. Menyajikan konsep dari berbagai mata pelajaran
Menyajikan konsep-konsep dari berbagai mata pelajaran dalam suatu
proses pembelajaran. Dengan demikian siswa mampu memahami konsep-
konsep tersebut secara utuh. Hal ini deperlukan untuk membantu siswa dalam
memecahkan masalah yang dihadapi sehari-hari.
e. Bersifat Fleksibel
Guru dapat mengkaitkan bahan ajar dari satu mata pelajaran dengan
mata pelajaran lain, bahkan mengkaitkan mata pelajaran dengan kehidupan
siswa dan keadaan lingkungan sekolah dimana meraka berada.
f. Hasil pembelajaran sesuai dengan minat dan bakat siswa.\
g. Menggunakan prinsip belajar sambil bermain menyenangkan
3. Contoh Penerapan Model Webbed
Keberhasilan pelaksanaan pembelajaran terpadu tergantung pada
rencana yang dibuat dengan memperhatikan kondisi potensi yang dimiliki
siswa. Adapun tahap-tahap yang dilakukan dalam mengimplementasikan
pembelajaran terpadu model webbed adalah sebagai berikut:
Tahap Perencanaan Pembelajaran, Beberapa langkah perencanaan
pembelajaran terpadu model webbed yang perlu diperhatikan adalah: (1)
Pemetaan Kompetensi Dasar, (2) Penetuan tema, (3) Penjabaran kompetensi
dasar ke dalam indikator sesuai dengan tema, (4) Pengembangan Silabus, (5)
Penyusunan Rencana Pelaksanaan pembelajaran. Berdasarkan langkah-langkah
tersebut diatas, maka implementasi terhadap perencanaan pembelajaran terpadu
model webbed pada mata pelajaran IPS, PKn, Bahasa Indonesia dan
Matematika kelas I SD sebagai berikut:

4. Kelebihan dan Kekurangan Model Webbed


Kelebihan dari pendekatan webbed antara lain ( Indrawati, 2009)
a. Peyeleksiaan tema sesuai dengan minat maka akan memotivasi siswa untuk
belajar.
b. Lebih mudah dilakukan oleh yang kurang atau belum berpengalaman
c. Dapat memotivasi siswa, membantu siswa untuk melihat keterhubungan
antar gagasan.
d. Pendekatan tematik atau model webbed menyediakan satu payung yang
dapat dilihat dan memotivasi siswa.
e. Memberikan kemudahan bagi siswa untuk melihat bagaimana perbedaan
aktifitas dan ide- ide berbeda tersebut dihubungkan.
Selain kelebihan model webbed juga memiliki beberapa kekurangan.
a. Kesulitan yang paling serius dengan model webbed terletak pada pemilihan
satu tema.
b. Tema yang digunakan harus dipilih baik-baik secara selektif agar menjadi
berarti, juga relevan dengan kontent.
c. Cenderung merumuskan tema yang dangkal.
d. Dalam pembelajaran, guru lebih memusatkan perhatian pada kegiatan dari
pada pengembangan konsep.

C. Pembelajaran Terpadu Tipe Integrated


Pembelajaran integrated (terpadu) merupakan suatu pendekatan dalam
pembelajaran yang secara sengaja mengaitkan beberapa aspek baik dalam intra
mata pelajaran maupun antar mata pelajaran. Dengan adanya pemaduan itu, siswa
akan memperoleh pengetahuan dan keterampilan secara utuh, sehingga
pembelajaran menjadi bermakna bagi siswa. Bermakna disini memberikan arti
bahwa pada pembelajaran terpadu siswa akan dapat memahami konsep-konsep
yang mereka pelajari melalui pengalaman langsung dan nyata yang
menghubungkan antar konsep dalam intra mata pelajaran maupun antar mata
pelajaran.

1. Karakteristik model Integreted


Karakteristik Model Integrated Model pembelajaran terpadu ini
menggunakan pendekatan antar mata pelajaran. Model ini diusahakan dengan
cara menggabungkan beberapa mata pelajaran yaitu dengan menetapkan
prioritas dari kurikulum dan menemukan keterampilan, konsep dan sikap yang
saling tumpang tindih di dalam beberapa mata pelajaran. Model pembelajaran
integrated (terpadu) mempunyai ciri khusus yakni memadukan sejumlah topik
dari mata pelajaran yang berbeda tetapi inti topiknya sama. Pada model ini
tema yang berkaitan dan tumpang tindih merupakan hal terakhir yang ingin
dicari dan dipilih oleh guru dalam tahap perencanaan program. Pertama kali
guru menyeleksi konsep-konsep, keterampilan dan sikap yang diajarkan dalam
satu semester dari beberapa bidang studi, selanjutnya dipilih beberapa konsep,
keterampilan, dan sikap yang memiliki keterhubungan yang erat dan tumpang
tindih di antara berbagai bidang studi. Pada model ini terdapat team teching
yang berasal dari beberapa mata pelajaran  berbeda namun memiliki tema yang
tumpang tindih(overlap). Dalam tahap ini, guru yang tergabung haruslah
kompak serta memiliki skill yang tinggi. Tahap ini juga dapat membangun rasa
percaya diri dan kepercayaan sebagai perancang model(Forgaty 1991:78)
2. Langkah-langkah Pembelajaran Integreted
Langkah – langkah pembelajaran Integrated Pada tahap awal guru
hendaknya membentuk tim antar bidang studi untuk menyeleksi konsep-
konsep, keterampilan-keterarnpilan, dan sikap-sikap yang akan dibelajarkan
dalam satu semester tertentu untuk beberapa bidang studi, Langkah berikutnya
dipilih beberapa konsep, keterampilan, dan sikap yang mernpunyai
keterhubungan yang erat dan tumpang tindih di antara beberapa bidang studi.
Bidang studi yang diintegrasikan misal matematika seni dan bahasa, dan
pelajaran sosial. Fokus pengintegrasian pada sejumlah keterampilan belajar
yang ingin dilatihkan oleh seorang guru kepada siswanya dalam suatu unit
pembelajaran untuk ketercapaian materi pelajaran (content). Keterampilan-
keterampilan belajar itu menurut Fogarty (1991: 77), meliputi keterampilan
berpikir (thinking skill), keterampilan sosial (social skill), dan keterampilan
mengorganisir (organizing skill).
a. Tahap pelaksanaan melakukan kegiatan
1) Proses pengumpulan informasi
2) Pengelolaan informasi dengan cara analisis komparasi dan sintesis
3) Penyusunan laporan dapat dilakukan dengan cara verbal,gravisi,
pictorial, audio, gerak, dan model
b. Tahap kulmunasi dilakukan dengan:
1) Penyajian laporan (tertulis, oral, unjuk kerja, produk). 
2) Penilaian meliputi proses dan produk dengan menggunakan prosedur
formal dan informal dengan tekanan pada penilaian produk
3. Penerapan
Penerapan Menurut Fogarty (1991:78), model pembelajaran terpadu
tipe integrated paling tepat digunakan dengan tim departemen lintas relawan
yang bersedia untuk melibatkan waktu dan energi  dalam proses integrasi. 
Contoh untuk model integrated dalam pembelajaran tingkat SLTP adalah
sebagai berikut: KD: 3.1  Menyelidiki sifat-sifat zat berdasarkan wujudnya dan
penerapannya dalam kehidupan sehari-hari (Fisika) KD: 4.2 Melakukan
pemisahan campuran dengan berbagai cara berdasarkan sifat fisika dan sifat
kimia (Kimia) KD: 6.2  Mengklasifikasikan makhluk hidup berdasarkan ciri-
ciri yang dimiliki (Biologi)

4. Tema/ Topik
Pemisahan Campuran Alasan pemilihan model integrated adalah
menggabungkan bidang kajian fisika, biologi, dan kimia dalam suatu konsep
pemisahan campuran baik secara fisika, kimia, dan klasifikasi makhluk hidup
berukuran mikro dan pemisahan campuran bisa dilakukan secara fisika (tanpa
reaksi kimia) dengan reaksi kimia, maupun untuk mengelompokkan makhluk
hidup berukuran mikro

5. Kelebihan dan Kekurangan


 Kelebihan
a. Adanya kemungkinan pemahaman antar bidang studi, karena dengan
memfokuskan pada isi pelajaran, strategi berpikir, keterampilan sosial
dan ide-ide penemuan lain, satu pelajaran dapat mencakup banyak
dimensi, sehingga siswa, pembelajaran menjadi semakin diperkaya dan
berkembang.
b. Satu pelajaran dapat mencakup banyak dimensi, sehingga siswa
menjadi kaya akan pengetahuan dari apa yang telah diajarkan guru
melalui model integrated.
c. Memotivasi siswa dalam belajar.
d. Tipe terintegrasi juga memberikan perhatian pada berbagai bidang yang
penting dalam satu saat, tipe ini tidak memerlukan penambahan waktu
untuk bekerja dengan guru lain. Dalam tipe ini, guru tidak perlu
mengulang kembali materi yang tumpang tindih, sehingga tercapailah
efisiensi dan efektivitas pembelajaran.
 Kekurangan
a. Terletak pada guru, yaitu guru harus menguasai konsep, sikap, dan
keterampilan yang diprioritaskan.
b. Tipe ini memerlukan tim antar bidang studi, baik dalam
perencanaannya maupun pelaksanaannya.
c. Pengintegrasian kurikulum dengan konsep-konsep dari masing-masing
bidang studi menuntut adanya sumber belajar yang beraneka ragam.
d. Dalam penerapannya ,sulit menerapkan tipe ini secara penuh.

D. Pembelajaran Terpadu Tipe Nested


pelajaran yang dikaitkan dengan keterampilan berfikir dan keterampilan
mengorganisasi.Artinya memadukan aspek kognitif, afektif dan psikomotorik
serta memadukan keterampilan proses, sikap dan komunikasi. Model ini masih
memfokuskan keterpaduan beberapa aspek pada satu mata pelajaran saja. Tetapi
materi pelajaran masih ditempatkan pada prioritas utama yang kemudian
dilengkapi dengan aspek keterampilan lain
1. Kegunanaan model Nested
Model nested sangat tepat digunakan oleh guru yang sedang mecoba
memasukkan keterampilan berfikir danketerampilan bekerja sama kedalam isi
pelajaran dalam konten – konten tertentu. Sehingga guru akan terus berusaha
agar tataran belajar tepat, pemikiran dan tindakan pembelajaran akan tetap
fokus dalam keterampilan berpikir dan keterampilan sosialakan meningkatkan
pula pengalaman belajar secara keseluruhan. Sekarang keahlian khusus dalam
3 wilayah konsep dan sikap berintegrasi akan mudah dilalui dalam kegiatan
terstruktur.

2. Penerapan model nested


Model nested di sekolah dasar dapat diterapkan khususnya di kelas
tinggi, yang sudah pasti semuanya disesuaikan dengan tingkat perkembangan
pemahaman siswa.
Dalam implementasinya, diawali dengan menentukan konten yang
ingin dicapai dalam satu mata pelajaran dan jenis keterampilan yang
dipadukan. Dengan menggunakan pokok bahasan/sub pokok bahasan sebagai
bingkai untuk menyarang keterampilan, konsep dan perilaku yang diharapkan
tercapai. Kemudian menentukan keterampilan- keterampilan lain yang akan
dikembangkan untuk mencapai tujuan pembelajaran. Setelah hal ini dilakukan
maka ditentukan langkah – langkah pembelajaran yang diperlukan sebagai
strategi pembelajaran dengan mengintegrasikan setiap keterampilan yang akan
dikembangkan.

3. Kelebihan dan kekurangan


Kelebihan model nested (tersarang) adalah :
a.Guru dapat memadukan beberapa ketrampilan sekaligus dalam pembelajaran
satu mata pelajaran.
b. pembelajaran semakin berkembang dan diperkaya dengan menjaring dan
mengumpulkan sejumlah tujuan dalam pengalaman belajar siswa.
c.pembelajaran dapat mencakup banyak dimensi dengan memfokuskan pada isi
pelajaran, strategi berfikir, keterampilan sosial dan ide lain yang ditemukan
d. memberikan perhatian pada berbagai bidang penting dalam satu saat
sehingga tidak memerlukan penambahan waktu sehingga guru dapat
memadukan kurikulum secara luas.

Selain kelebihan model webbed juga memiliki beberapa kekurangan


Model nested ini muncul dari kealamiahannya. Dengan mengumpulkan
dua, tiga, atau empat target belajar dalam satu latihan mungkin
membingungkan siswa jika pengumpulan ini tidak dilakukan secara hati-hati.
Prioritas konseptual dari latihan mungkin menjadi tidak jelas karena siswa
diarahkan untuk melakukan banyak tugas belajar pada waktu yang bersamaan.
Model nested ini sangat cocok digunakan guru yang mencoba menanamkan
keterampilan berpikir dan keterampilan kooperatif dalam latihan-latihan
mereka. Menjaga tujuan isi tetap pada tempatnya, sementara menambahkan
fokus berpikir dan keterampilan sosial, akan meningkatkan pengalaman belajar
secara keseluruhan.
Daftar Rujukan

Eureka Pendidikan.2014. Pengertian Model Pembelajaran Terpadu Tipe


Integrated. (online)
(http://www.eurekapendidikan.com/2014/11/pengertian-model-
pembelajaran-terpadu.html). Diakses 14 oktober 2015.

Indrawati, 2009. Model Pembelajaran Terpadu di Sekolah Dasar, PPPPTK IPA

Nuralita. Riske.2012. Pembelajaran Terpadu Model Nested. (online)


(http://cbtogether2h.blogspot.co.id/2012/11/pembelajaran-terpadu-model-
nested_20.html). Diakses 14 oktober 2015.

Tim pengembang PGSD dan S2. 1997. Pembelajaran Terpadu.

Trianto.2007. Model Pembelajaran Terpadu Dalam Teori dan Praktik.


Jakarta:Prestasi Pustaka Publisher

Uzirman. 2014. Pembelajaran Terpadu Model Connected. (online)


(https://journal424.wordpress.com/2013/02/10/pembelajaran-terpadu-tipe-
connected/comment-page-1/). Diakses 14 oktober 2015.

Anda mungkin juga menyukai