Nama Tutor :
Mata Kuliah : PDGK 4205 (Pembelajaran Terpadu di SD)
Nama Mahasiswa : TRI ANGGRIAWAN
NIM : 855782922
Prodi : SI-PGSD
No. Soal
1 Jika dilihat dari cara memadukan konsep, keterampilan, 1ias1, dan unit
tematisnya menurut Robin Fogarty dan Jacobs (1991) setidaknya ada sepuluh
model-model pembelajaran terpadu yakni diantaranya model penggalan
(fragmented), model keterhubungan (connected), model sarang (nested), model
urutan/rangkaian (sequenced), model bagian (shared), model jaring laba-laba
(webbed), model galur (threaded), model keterpaduan (integrated), model
celupan (immersed), model jaringan (networked). Namun, saat dilihat dalam
konteks sekolah dasar di Indonesia hanya 3 model pembelajaran yang 1ias
diterapkan. Telaah dan uraikan ketiga model tersebut beserta kekuatan
dankelemahannya. Sertakan contoh penggunaan dari masing-masing model.
2 Pada kegiatan inti pembelajaran terpadu memusatkan pada pembentukan
pengalaman belajar siswa (learning experiences) berkaitan dengan
kemampuan yang diharapkan dikuasai oleh siswa secara terpadu yang disusun
dan direncanakan oleh guru dengan mengacu pada kurikulum yang berlaku di
sekolah Dasar. Uraikan rancangan kegiatan inti pembelajaran terpadu untuk
satu tema di kelas yang Anda ajar.
3 Berikanlah contoh 3 lembar kerja siswa kelas 1 SD Tematik 1 dengan tema
Tubuhku.
JAWABAN :
1. 3 model pembelajaran yang diterapkan di Sekolah Dasar Indonesia, yaitu:
a) Model Jaring Laba-Laba (Webbed)
Model pembelajaran ini adalah model pembelajaran terpadu yang menggunakan
pendekatan tematik. Pendekan ini dimulai dengan menentukan tema, yang kemudian
dikembangkan menjadi subtema dengan memperhatikan keterkaitan tema tersebut
dengan mata pelajaran yang terkait. Dari subtema tersebut diharapakan aktivitas siswa
dapat berkembang dengan sendirinya.
Kekuatan pembelajaran terpadu model jaring laba-laba adalah sebagai berikut:
a. Adanya faktor motivasional yang dihasilkan dari menyeleksi tema yang sangat
diminati.
b. Model jaring laba-laba relatif lebih mudah dilakukan oleh guru yang belum
berpengalaman.
c. Model ini mempermudah perencanaan kerja tim untuk mengembangkan tema ke
dalam semua bidang isi pelajaran.
Kelemahan pembelajaran terpadu model jaring laba-laba sebagai berikut:
a. Langkah yang sulit dalam pembelajaran terpadu model jaring laba-laba adalah
menyeleksi tema
b. Adanya kecenderungan merumuskan suatu tema yang dangkal, sehingga hal ini
hanya berguna secara artifisial di dalam perencanaan kurikulum.
c. Guru dapat menjaga misi kurikulum
d. Dalam pembelajaran guru lebih fokus pada kegiatan daripada pengembangan
konsep.
Contoh penggunaan dari Model Jaring Laba-Laba (Webbed) sudah ditentukan
bersama adalah “Keluarga”. Dari tema ini dikembangkan dan dipadukan menjadi sub-
sub tema yang ada pada beberapa mata pelajaran, misalnya :
IPA
Standar Kompetensi : mengenal bebagai benda langit dan peristiwa alam (cuaca
dan musim) serta pengaruhnya terhadap kegiatan manusia.
Siswa diajarkan tentang macam-macam benda langit dan peristiwa alam yang
terjadi di sekitar. Dari peristiwa alam tersebut siswa diharapkan dapat menjaga
kebersihan rumah.
IPS
Standar Kompetensi : mendeskripsikan lingkugan rumah
Siswa diajarkan untuk mendeskripsikan lingkungan rumahnya masing-masing.
Matematika
Standar Kompetensi : mengenal bangun datar
Siswa diajarkan tentang bentuk-bentuk bangun datar misalnya, misalnya pintu
rumah berbentuk persegi panjang, jendela berbentuk persegi,
Pkn
Standar Kompetensi : menerapkan kewajiban anak di rumah dan di sekolah
Siswa diajarkan tentang mengikuti tata tertib di rumah. Bekerja sama dengan
anggota keluarga yang lain dengan baik.
Bahasa Indonesia
Standar Kompetensi : memahami teks pendek dengan membaca nyaring.