Anda di halaman 1dari 9

MODEL PEMBELAJARAN TEMATIS di KELAS I, II, III

SD/MI

MAKALAH

Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Tugas


Mata Kuliah Pembelajaran PKn di SD

Disusun oleh:
Kelompok 8
Ayu Siti Rahayu Nurtin 857501365
Rizka Muhimatun Nisa 857500933

UNIT PROGRAM BELAJAR JARAK JAUH BANDUNG


UNIVERSITAS TERBUKA
2022
KATA PENGANTAR

Assalamu'alaikum Wr Wb

Alhamdulillah puji syukur karni panjatkan kehadirat Allah SWT, karena bcrkat rahmat-
Nya tugas in dapat kami selesaikan sesuai yang diharapkan. Dalam makalah ini membahas
tentang "Model Pembelajaran PKn Tematis di Kelas 1, I1 ,dan III SD/MI".

Makalah ini dibuat dalam rangka memperdalam pemahaman mahasiswa mengcnai


materi-materi tentang langkah - langkah dan model pembelajaran PKN tematis dikelas rendah
yaitu kelas I, II, dan III SD/M1, tentunya penulis mendapatkan bimbingan, arahan, koreksi, dan
saran, untuk itu rasa terimakasih yang sedalam-dalamnya kami sampaikan kepada : orang yang
senantiasa berdoa untuk kesuksesan kami, kepada tutor dan rekan-rekan mahasiswa yang telah
banyak memberikan masukan untuk makalah ini.

Materi yang penulis paparkan dalam makalah ini tentunya jauh dari kesempurnaan. 0leh
karena itu, kritik yang bersifat membangun sangat penulis butuhkan untuk kesempurnuan
makalah ini.

Demikianlah makalah ini kami buat semoga berrnamfaat.

Tasikmalaya,17 November 2022

Kelompok 8 (Delapan)
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Sistematis rencana pembelajaran di jelaskan secara terperinci dari contoh
struktur khusus sampai yang umum. Bentuk pembelajaran ini didapat dari standar
kompetensi lalu dikembangkan menjadi silabus dari setiap mata pelajaran termasuk
mata pelajaran PKN. Rencana pembelajaran pada setiap mata pelajaran bermanfaat
untuk memudahkan guru dalam proses belajar mengajar di kelas. Banyak model
pembelajaran di kelas yang sering guru lakukan untuk mengembangkan rencana
pembelajaran Oleh sebab itu dalam makalah ini kami akan mengangkat tentang model
pembelajaran PKn tematik SD kelas I, II, dan III SD/ MI
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian model pembelajaran?
2. Apa pengertian tematis ?
3. Apa langkah-langkah model pembelajaran tematis PKN kelas I, II, dan III SD/MI?
4. Bagaimana Model Pembelajaran PKn tematis di kelas I, II, dan III SD/MI ?
C. Tujuan
1. Mengetahui dan memahami model pembelajaran.
2. Mengetahui langkah-langkah model pembelajaran pembelajaran PKn tematis di
kelas I, I1, dan 111 SD Ml.
D. Manfaat
Adapun rnanfaat pembuatan makalah ini mahasiswa dapat menambah pemahaman
dan wawasan seluas-luasnya dan komprehensif tentang langkah-1angkah
pembelajaran tematis PKN dan model-model pembelajaran tematis PKN di kelas I, II
dan III SD/ MI.
BAB 11
PEMBAHASAN
A. Pengertian Model Pembelajaran
Pengertian model pembelajaran adalah "rencana pola yang digunakan dalam
menyusun kurikulum mengatur materi pengajaran dan memberi petunjuk pada
pengajar di kelas, dalam setting pengajaran atau setting lainnya "(Dahlan dalam
Zona Referemsi. Com Zakky). Sedangkan model pembelajaran" suatu pola atau
langkah-langkah pembelajaran tertentu yang diterapkan guru agar tujuan atau
kompetensi dan hasil belajar yang diharapkan akan cepat dapat dicapai dengan
lebih efektif dan efisien" ( Amin Suyitno dalam Zakky zonareferensi.com)
Pendapat lain tentang sebuah model pembelajaran adalah "sebuah rencana atau
pola yang mengorganisasi pembelajaran dalam kelas dan menunjukkan cara
penggunaan materi pembelajaran" ( Syaifull Sagala dalam Zakky Zona Referensi.
Coin).
Kesimpulan yang dapat ditarik dari pengertian pola pembelajaran adalah untuk
menyusun kurikulum mengatur materi pengajaran dalam kelas, serta
mempermudah penyampaian materi yang diharapkan efekiif dan efisien.
B. Pengertian Tematis
Pembelajaran tematik dapat diartikan "suatu kegiatan pembelajaran
dengan mengintegrasikan materi beberapa mata pelajaran dalam suatu tema atau
satu topik tertentu". (suryo Subroto 2009:133 dalam tinjauan pustaka kajian teori
lintas fakultas).
Pembelajaran tematik adalah "pembelajaran terpadu yang menggunakan tema
untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga dapat memberikan
pengalaman belajar yang bermakna kepada peserta didik" (Dewi Afrianty).
Kesimpulan dari pengertian pembelajaran tematik adalah proses belajar
yang menggabungkan beberapa mata pelajaran dalam satu topik pembicaraan
sehingga mata pelajaran tidak terpisah-pisah bermakna pada peserta didik.
Secara definitif kurikulum tematis adalah kurikulum yang menggabungkan
sejumlah disiplin ilmu melalui pemanduan area isi keterampilan dan sikap
(Wolfinger, 1994:133 dalam pembelajaran PKN SD 2020: 9.4) Selanjutnya
Wolfinger (1994) dan Suwignyo (1996) dalam pembelajaran PKN SD (2020:
9.4) menjelaskan bahwa pemanduan tersebut didasarkan pada pertimbangan
nasional antara lain :
a. Kebanyakan masalah dan pengalaman termasuk didalamnya pengalaman
belajar bersifat interdisipliner;
b. Untuk memahami, mempelajari, dan memecahkannya diperlukan multiskill;
c. Adanya tuntutan interaksi kolaboratif yang tinggi dalam pemecahan masalah;
d. Memudahkan Siswa membuat hubungan antar skematika dan transfer
pemahaman antar konteks;
e. Demi efisiensi;
f. Adanya tuntutan keterlibatan siswa yang lebih tinggi dalam proses
pembelajaran adanya tuntutan keterlibatan siswa yang lebih tinggi dalam
proses pembelajaran.
Peran tema dalam pembelajaranan yaitu:
1. Siswa mudah memusatkan perhatian pada suatu tema tertentu;
2. Siswa dapat mempelajari pengetahuan dan mengembangkan berbagai
kompetensi mata pelajaran dalam tema yang sama;
3. Pemahaman terhadap materi pelajaran lebih mendalam dan berkesan
pemahaman terhadap materi pelajaran lebih mendalam dan berkesan;
4. Kompetensi berbahasa dapat dikembangkan lebih baik dengan mengaitkan mata
pelajaran lain dengan pengalaman pribadi siswa kompetensi berbahasa dapat
dikembangkan lebih balik dengan mengaitkan mata pelajaran lain dengan
pengalaman pribadi siswa;
5. Guna dapat menghemat waktu karena mata pelajaran yang disajikan secara
terpadu dapat dipersiapkan sekaligus dan diberikan dalam dua atau tiga
pertemuan.
C. Langkah-langkah Pembelajaran tematik
Langkah-langkah secara umum menyusun pembelajaran termasuk antar mata
pelajaran sebagai berikut:
1. Pemetaan standar kompetensi, Kompetensi Dasar dan indikator di dalam tema.
2. Menetapkan jaringan tema
3. Penyusunan silabus.
4. Tahap penyusunan RPP.
a. Indentitas : mata pelajaran, nama pelajaran yang dipadukan semester, kelas,
serta waktu yang dialokasikan dalam pertemuan.
b. Kompetensi dasar.
c. Materi pokok dan penjelasannya yang perlu dipelajari, sehingga tercapai
kompetensi dasar dan indikator.
d. Strategi pembelajaran pembukaan (hingga penutup).
e. Alat dan media (sesuai pencapaian KD)
f. Penilaian serta instrument.
D. Model model pembelajaran terpadu
Ditinjau dari cara memadukan konsep keterampilan topik dan unit tematis nya
menurut seorang ahli yang bernama Robin fogarty (1991) mengemukakan bahwa
terdapat 10 cara atau model dalam merencanakan pembelajaran terpadu ke 10 cara
atau model tersebut adalah :
1. Model tanggalan (fragmented)
Model fragmented ditandai oleh ciri pemanduan yang hanya terbatas pada satu
mata pelajaran saja.
2. Model keterhubungan (connected)
Model connected dilandasi oleh anggapan bahwa butir-butir Pembelajaran
dapat dipayungkan pada induk mata pelajaran tertentu.
3. Model sarang (nested)
Model nested merupakan pemanduan berbagai bentuk penguasaan konsep
keterampilan melalui sebuah kegiatan pembelajaran.
4. Model Urutan atau rangkatan (sequenced)
Model sequenced merupakan model pemanduan topik-topik antar mata
pelajaran yang berbeda secara paralel.
5. Model bagian (Shared)
Model shared merupakan bentuk pemanduan pembelajaran akihat adanya
overlapping konsep atau ide pada dua mata pelajaran atau lebih.
6. Model jaring laba-laba (Webbed)
Pemandu bahan dan kegiatan pembelajaran dalam hubungan ini tema dapat
mengikat kegiatan pembelajaran baik dalam mata pelajaran tertentu maupun
lintas mata pelajaran.
7. Model Galur (Threaded).
Model threaded merupakan model pemanduan bentuk keterampilan, misalnya:,
melakukan prediksi dan estitnasi dalam matematika. ramalan terhadap
kejadian-kejadian, antisipasi terhadap cerita dalam novel dan sebagainya.
8. Model keterpaduan (Integrated)
Model integrated merupakan pemanduan sejumlah topik dan mata pelajaran
yang berbeda, tetapi esensinya sama dalam sebuah topik tertentu.
9. Model celupan (Immersed)
Model immersed dirancang untuk membantu siswa dalam menyaring dan
memadukan berbagai pengalaman dan pengetahuan dihubungkan dengan
medan pemakaiannya.
10. Model jaringan (Network)
Model networked merupakan model pemanduan pembelajaran yang
mengandaikan kemungkinan pengubahan konsep, bentuk pemecahan masalah,
maupun tuntutan bentuk keterampilan baru setelah siswa mengadakan studi
lapangan dalam situasi, kondisi, maupun konteks yang berbeda-beda.
Dari kesepuluh cara tersebut ada beberapa cara atau model yang dapat
dan sering digunakan dalam pembelajaran di sekolah dasar yaitu webbed,
connected dan integrated. Diantara ketiga model tersebut, yang paling cocok
diterapkan dalam pembelajaran di sekolah dasar kelas rendah adalah model
webbed. Model "Webbed" sering disebut jaring laba-laba, adalah model
pembelajaran yang dipergunakan untuk mengajar tema tertentu yang
berkecenderungan dapat disampaikan melalui beberapa mata pelajaran dalam
model webbed, tema dapat dijadikan sebagai pengikat pembelajaran dalam satu
mata pelajaran atau antar mata pelajaran.
Kekuatan model keterpaduan antara lain:
a. Memudahkan siswa untuk mengarahkan keterkaitan dan ketergantungan di
antara berbagai mata pelajaran;
b. Memungkinkan pemahaman antar mata pelajaran dan inemberikan
penghargaan terhadap pengetahuan dan keahlian;
c. Mampu membangun motivasi mampu membangun motivasi.
Kelemahan model keterpaduan antara lain :
a. Ini model yang sangat sulit diterapkan secara penuh:
b. Modal ini menghendaki guru yang terampil percaya diri dan menguasai konsep
sikap dan keterampilan yang sangat diprioritaskan;
c. Model ini menghendaki tim antar mata pelajaran yang terkadang sulit
dilakukan baik dalam perencanaan maupun pelaksanaan.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari pokok Pembahasan di atas dapat penulis simpulkan sebagai berikut:
pembelajaran tematis merupakan salah satu model pembelajaran terpadu. Karakteristik
model pembelajaran terpadu adalah holistik, bermakna, autentik dan aktif,
Pembelajaran terpadu merupakan pendekatan yang mengintegrasi mengintegrasikan
beberapa mata pelajaran atau materi pokok yang terkait secara harmonis untuk
memberikan pengalaman belajar yang bermakna kepada siswa dilihat dari cara
memadukan konsep atau materi keterampilan, topik, dan unik tematiknya, terdapat 10
model cara merencanakan pembelajaran.
Namun ada beberapa cara atau model yang dapat dan sering digunakan dalam
pembelajaran sekolah SD yaitu webbed connected dan integrated. Dalam
mengimplementasikan model pembelajaran temalik ini ada beberapa tahapan kegiatan
yang mesti dilakukan guru yaitu tahap perencanaan pelaksanaan dan penelitian, hal
yang dipadukan disini adalah materi dan bahan ajar sebagai upaya agar kegiatan
pembelajaran lebih bermakna bagi siswa. Pengembangan materi ini hendaknya sesuai
dengan kedalaman dan keluasan materi pada kurikulum.
B. Saran
Kami sadari bahwa dalam pembuatan makalah ini pasti terdapat banyak
kesalahan, kekeliruan dan kekurangan, baik itu dari segi tulisannya, bahasanya ataupun
yang lain, oleh karma itu kami mengharapkan kepada teman-teman sekalian serta
segenap pihak yang bersangkutan, untuk dapat memberikan kritik dan sarannya, agar
dapat kita benahi bersama dan dapat kita ambil manfaatnya,
DAFTAR PUSTAKA
Winataputra, Udin S, dkk. 2020. Pembelajaran PKN di SD. Tanggerang Selatan:
Universitas Terbuka.
Herman, Asep, dkk. 2013, Pembelajaran Terpadu di SD, Pembelajaran Terpadu di
SD. Tanggerang Selatan: Universitas Terbuka.
Susanti, Dewi Afrianty. 2017. Model Pembelajaran PKN kelas Rendah [Online]
(http://dewitgs.blogspot.com/2017/09/model-pembelajaran-pkn-kelas
rendah.html'?m=1. 05/10/2020 pada pukul 20:08 WIB
Rambe, Akhir Pauji, dkk. 2018. Model - Model Pembelajaran PKN MI/SD di kelas
Tinggi. Padang Simpuan: Institut Agama Islam Negeri.

Anda mungkin juga menyukai