DISUSUN
O
L
E
H
KELOMPOK 3:
1. MUHSININ (855732967)
2. MARCHIANA DWI LESTARI (855731435)
3. MELISASTIYANI (855729604)
4. MEI RIYANI AMZIR (855726354)
5. MITHA APRIYANI (855732981)
Dilihat dari cara memadukan konsep/materi, keterampilan, topik, dan unit tematiknya,
terdapat 10 model atau cara merencanakan pembelajaran terpadu, yaitu :
a) Fraggmented
b) Connected
c) Nested
d) Seguented
e) shared
f) webbing
g) threated
h) integrated
i) immersed
j) networked (Robin Fogarty (1991).
Dari kesepuluh caratersebut ada model yang dapat dan sering digunakan dalam sekolah dasar,
antara lain webbed, connected, dan integrated.
Di antara ketiga model tersebut, yang paling cocok diterapkan dalam pembelajaran di sekolah
dasar kelas rendah adalah model Webbed. Mengapa demikian? Pada tahap ini siswa pada
umumnya masih melihat segala sesuatu sebagai satu keutuhan, perkembangan fisiknya tidak
bisa dipisahkan dengan perkembangan mental, sosial, dan emosional.
a) MODEL WEBBED
Model "webbed" sering disebut jaring laba-laba adalah model pembelajaran yang
dipergunakan untuk mengajarkan tema tertentu yang berkecenderungan dapat disampaikan
melalui beberapa mata pelajaran. Tema dalam model ini dapat dijadikan pengikat kegiatan
pembelajaran baik dalam mata pelajaran tertentu maupun lintas mata pelajaran. Oleh karena
itu, model Bertolak dari ini pada dasarnya merupakan bentuk perpaduan yang bertolak dari
pendekatan tematis inter atau antar mata pelajaran dalam mengintegrasikan bahan dan
kegiatan pembelajaran. Tema sebagai sentral dijadikan sebagai landas tumpu penyampaian isi
pembelajaran interdisipliner maupun antar disipliner.
Dalam menerapkan model ini, guru dituntut secara serius dan mendalam untuk memahamı
dan memilih tema esensial yang memiliki keterkaitan materi yang dapat dipadukan.
Sebenarnya bagi guru sekolah dasar (terutama guru kelas) tidak akan banyak menemui
kendala karena sudah terbiasa mengajar berbagai mata pelajaran sehingga sudah paham betul
tentang butir-butir materi setiap mata pelajaran.
Seandainya Anda mengambil tema "bangga bertanah air Indonesia", maka dapat
dikembangkan jaringan indikatornya seperti berikut:
b) MODEL CONNECTED
Model connected (berhubungan) dilandasi anggapan bahwa butir-butir pembelajaran dapat di
payungkan pada induk mata pelajaran tertentu. Misalnya, butir-butir pembelajaran ideologi
Pancasila, hukum, dan ketatanegaraan atau materi tentang hak dan kewajiban, ketertiban,
demokrasi dapat dipayungkan pada mata pelajaranPKn. Dalam model ini, guru perlu menata
butir-butir pembelajaran dan proses pembelajaran secara tematis karena pembentukan
pemahaman, keterampilan dan pengalaman secara utuh tidak berlangsung secara otomatis.
c) MODEL INTEGRATED
Model "integrated" merupakan model pemaduan sejunmlah tema (topik) pembelajaran
darimata pelajaran yang berbeda tetapi esensinya lama dalam sebuah tema/topik tertentu.
Model ini berangkat dari adanya tumpang tindih beberapa konsep, keterampilan, dan sikap
yang dituntut dalam pembelajaran sehingga perlu adanya pengintegrasian multi diplin. Dalam
model ini, butir- butir pembelajaran perlu ditata sedemikian rupa hingga dapat dimanfaatkan
untuk menyampaikan berbagai butir pembelajaran dari berbagai mata pelajaran berbeda. Oleh
karena itu, perlu adanya tema sentral dalam pemecahan. Suatu masalah yang dapat ditinjau
dari berbagai disiplin ilmu.