Anda di halaman 1dari 17

MODUL 9

Model
Pembelajaran
Pkn Tematis
Di Kelas I, II, dan III SD / MI

Di susun oleh:
Ibrohim Muhammad Adam Musa., SH.I, M.Pd.I
Model
Pembelajaran
Pkn Tematis
Di Kelas I, II, dan III SD / MI
Model Pembelajaran PKn Tematis
Di Kelas I, II, dan III SD / MI

TUJUAN PEMBELAJARAN
 Menjelaskan Langkah-langkah model
Pembelajaran Tematis PKn SD/MI

 Mensimulasikan Model Pebelajaran Tematis


PKn SD/ MI Kelas I, II, dan III

3
KEGIATAN BELAJAR 1

LANGKAH – LANGKAH
MODEL PEMBELAJARAN TEMATIS PKN SD/MI
1. Hakikat Pembelajaran Tematik
Pembelajaran tematis adalah bentuk pengorganisasian pembelajaran terpadu.
Dalam pembelajaran bentuk ini peserta didik belajar melalui pemahaman dan
pembiasaan perilaku yang terkait pada kehidupannya. Tujuan akhir dari
pembelajaran tematik adalah berkembangnya potensi peserta didik secara alami
sesuai dengan usia dan lingkungannya.

Pembelajaran tematik adalah model


pembelajaran yang menggunakan tema tertentu
sebagai titik sentral pembelajaran yang
mengakomodasikan berbagai kompetensi dasar
yang harus dicapai dari satu mata pelajaran
atau beberapa mata pelajaran.
Adapun yang dimaksud pembelajaran terpadu adalah proses pembelajaran yang
mengkaitkan atau menghubungkan tema atau topik yang berkaitan dalam satu
mata pelajaran atau antar mata pelajaran pada suatu kurikulum sekolah.
Keterkaitan ini dapat terbentuk :

keterkaitan materi dan kompetensi


a dasar dalam suatu mata pelajaran
dengan kebutuhan / pengalaman anak
dan lingkungan sosial anak

keterkaitan materi dan kompetensi


b dasar dalam beberapa mata pelajaran
dengan kebutuhan / pengalaman anak
dan lingkungan sosial anak

Melalui sistem pembelajaran terpadu, memungkinkan


siswa secara individual maupun kelompok aktif menggali
dan menemukan konsep serta prinsip – prinsip keilmuan
secara holistik, bermakna, dan otentik.
Secara definitive kurikulum tematis adalah kurikulum yang menggabungkan
sejumlah disiplin ilmu melalui pemanduan area isi, keterampilan, dan sikap.
Selanjutnya, Wolfinger (1994) dan Suwignyo, (1996) menjelaskan bahwa
pemanduan tersebut didasarkan pada pertimbangkan rasional, antara lain :

a. d.
kebanyakan masalah dan memudahkan siswa membuat
pengalaman termasuk di hubungan antarskematika
dalamnya pengalaman dan transfer pemahaman
belajar bersifat antar konteks
interdisipliner
b.
e.
untuk memahami, mempelajari,
demi efisiensi
dan memecahkannya diperlukan
multiskill

c.
adanya tuntutan interaksi f.
kolaboratif yang tinggi adanya tuntutan keterlibatan
dalam peemecahan siswa yang lebih tinggi dalam
masalah proses pembelajaran
Dalam pembelajaran tematik terdapat beberapa hal yang perlu mendapat perhatian,
yaitu :
a. pembelajaran tematik dimaksudkan agar pelaksanaan kegiatan pembelajaran
menjadi lebih bermakna dan utuh;
b. dalam pelaksanaan pembelajaran tematik perlu mempertimbangkan antara lain
alokasi waktu setiap tema, memperhitungkan banyak dan sedikitnya bahan yang
ada di lingkungan;
c. usahakan pilihan tema yang terdekat dengan anak;
d. lebih mengutamakan kompotensi dasar yang akan dicapai daripada tema
(Alunan,dkk.,2004)
Pembelajaran tematik memiliki kekuatan/keunggulan,
antara lain :
a. pengalaman dan kegiatan belajar relevan dengan
tingkat perkembangan dan kebutuhan siswa;
b. menyenangkan karena bertolak dari minat dan
kebutuhan siswa;
c. hasil belajar akan bertahan lebih lama karena lebih
berkesan dan bermakna;
d. mengembangkan berpikir siswa dengan
permasalahnnya yang dihadapi;
e. menumbuhkan keterampilan sosial dalam bekerja
sama, toleransi, komunikasi dan tanggap terhadap
gagasan orang lain.
2. Langkah–langkah Pembelajaran Tematik

membuat memilih
a b tema yang dapat c
mempersatukan
mempelajari kompetensi kompetensi –
membuat matrik atau
dasar pada kelas dan kompetensi
bagan hubungan
semester yang sama tersebut untuk
kompetensi dasar
dari setiap mata setiap kelas dan
dengan tema /topic
pelajaran semester

membuat pemetaan menyusun silabus


pembelajaran tematik dalam berdasarkan menyusun rencana
bentuk matrik atau jaringan matrik/jaringan tema pembelajarantematik
tema pembelajaran tematik

d e f
Pandangan lain dikemukakan oleh Dyah Sriwilujeng, (2006) yang mengajukan
6 langkah tematik antar mata pelajaran di SD/MI, yakni sebagai berikut:

a. Membuat/ memilih tema


1. Tema yang dikembangkan tidak terlalu luas,
namun dapat dengan mudah dipergunakan untuk
memadukan banyak mata pelajaran.
2. Bermakna, yang mengandung arti bahwa tema
yang dipilih untuk dikaji harus memberikan bekal
bagi siswa untuk belajar selanjutnya.
3. Tema yang dikembangkan harus sesuai dengan
tingkat perkembangan psikologis anak.
4. Tema yang dikembangkan harus mampu
mewadahi sebagian besar minat anak di sekolah.
5. Tema yang dipilih hendaknya mempertimbangkan
peristiwa – peristiwa otentik yang terjadi di dalam
rentang waktu belajar.
6. Mempertimbangkan kurikulum yang berlaku dan
harapan masyarakat terhadap hasil belajar siswa.
7. Mempertimbangkan ketersediaan sumber belajar.
b. Melakukan analisis standar kompetensi, kompetensi dasar,
indikator yang disesuaikan dengan tema dan alokasi waktu

c. Melakukan pemetaan hubungan kompetensi dasar, indicator dengan tema


(yang telah dibuat)

1. Mengidentifikasi semua indikator dan kompetensi dari semua mata


pelajaran (Agama, Bahasa Indonesia, Matematika, Pendidikan
Kewarganegaraan dan Pengetahuan Sosial, Kertakes, Pendidikan
Jasmani).
2. Memasukkan hasil identifikasi ke dalam format (tabel) hubungan indikator
dan kompetensi dasar ke dalam tema yang relevan.
3. Jika ada indicator dan kompetensi dasar yang tidak bisa dimasukkan ke
dalam suatu tema maka indikator dan kompetesnis dasar tersebut
dibuatkan atau dicarikan tema khusus dan dicarikan tema khusus dan
disajikan tersendiri, baik oleh guru kelas maupun oleh guru mata pelajaran
(terutama indikator dan kompetensi dasar Agama dan Pendidikan Jasmani).
d. Membuat Pengelompokan Jaringan Indikator
Dalam langkah ini guru memasukkan semua indicator yang telah diidentifikasi
kedalam jaringan indikator. Contoh nya sebagai berikut :

Bahasa Indonesia : PKN :


Tuliskan Indikator- Tuliskan indictor-
indikatornya indikatornya

Agama :
T Tuliskan indikator-
Matematika : E indikatornya
Tuliskan Indikator- M
indikatornya A IPS :
Tuliskan Indikator-
indikatornya
Pengetahuan Alam :
Tuliskan Indikator- Penjas :
indikatornya Tuliskan indikator-
indikatornya
e. Melakukan penyusunan silabus

1. Komponen Silabus 2. Komponen format


Identitas a. Kompetensi Dasar
a. Nama Sekolah b. Indikator
b. Kelas c. Pengalaman Belajar
c. Semester d. Alokasi Waktu
d. Tema e. Sumber
f. Penilaian
Kompetensi
Mata Hasil Pengalaman Alokasi Sumber
Dasar dan Penilaian
Pelajaran Belajar Belajar waktu Bahan
Indikator
Tuliskan Pindahkan Masukkan Pengalaman Dalam Buku jurnal, Bentuk dan
mata dari hasil yang menit media yang jenis
pelajaran kurikulum belajar diperoleh di relevan
yang di yang luar dan di
tematiskan diharapkan dalam kelas

f. Menyusun Rencana Pembelajaran


penyusunan Rencana Pembelajaran ( RP ) merupakan kegiatan guru
secara individu yang terdistribusi dalam rencana pembeljaran harian.
Rencana Pembelajaran ini dapat memuat beberapa kali pertemuan
KEGIATAN BELAJAR 2

MODEL PEMBELAJARAN PKN TEMATIS DI SD


Pembelajaran terpadu merupakan pendekatan yang mengintegrasikan beberapa
mata pelajaran atau materi pokok yang terkait secara harmonis untuk
memberikan pengalaman belajar yang bermakna kepada siswa.

Materi dalam kurikulum dapat dikembangkan dengan memperhatikan tahap


perkembangan siswa, kesesuaian materi dengan lingkungan atau kebutuhan
lingkungan setempat.

Dilihat dari cara memadukan konsep/ materi, keterampilan, topic dan unit tematiknya,
terdapat 10 model atau cara merencanakan pembelajaran terpadu yaitu :
1. Model Penggalan ( Fragmented )
2. Model Keterhubungan ( Connected )
3. Model Sarang ( Nested )
4. Model urutan/ Rangkaian ( Sequenced )
5. Model bagian ( Shared )
6. Model Jaring Laba-laba ( Webbing )
7. Model Galur ( Threaded )
8. Model Keterpaduan ( Integrated 0
9. Model Celupan ( Immersed )
10. Model jaringan ( Networked )
A. Model webbed
Model “webbed” adalah model pembelajaran yang dipergunakan untuk
mengajarkan tema tertentu yang berkecenderungan dapat disampaikan melalui
beberapa mata pelajaran.
Contoh tema mata pelajaran PKN yang bisa dihubungkan dengan mata pelajaran lain di
antaranya hidup hemat, bangga bertanah air Indonesia, hidup tertip/ disiplin, dan kemajemukan.
Sebagai contoh :
Bahasa Indonesia : Tema “ Bangga
•Menceritakan peristiwa alam bertanah air
yang pernah dilihat dialami, Indonesia “, maka
didengar dapat dikembangkan PKN :
•Menjelaskan isi gambar seri •Mencintai kekayaan alam
jaringan indikatornya
tentang peristiwa alam Indonesia
seperti berikut :
•Bengga memiliki alam
Indonesia
Matematika : Bangga •Bangga sebagai anak
Memecahkan masalah sehari- Indonesia
Bertanah
hari yang melibatkan
Air
penjumlahan dan pengurangan
Indonesia
Kertakes :
Pengetahuan Alam : •Menyanyikan lagu-lagu
•Membedakan lingkungan sehat kecintaan pada tanah air dengan
dan tidak sehat. benar
•Mengidentifikasi penyebab •Membuat kolase dari berbagai
pencermaran lingkungan. objek dan bahan alam
•Menjelaskan pengaruh
lingkungan terhadap kesehatan
B. Model Connected (berhubungan)
Model connected ( berhubungan ) dilandasi anggapan bahwa butir-butir
pembelajaran dapat dipayungkan pada induk mata pelajaran tertentu.

Misalnya : butir-butir pelajaran ideology Pancasila, hukum, dan ketatanegaraan


atau materi tetang hak dan kewajiban, ketertiban, demokrasi dapat dipayungkan
pada mata pelajaran PKN.

Guru harus menata butir-butir pembelajaran dan proses pembelajaran secara


tematis karena pembentukan pemahaman, keterampilan dan pengalaman secara
utuh tidak berlangsung secara otomatis

C. Model Integrated
Model integrated merupakan model pemaduan
sejumlah tema ( topic ) pembelajaran dari mata
pelajaran yang berbeda tetapi esensinya lama
dalam sebuah tema atau topic tertentu.

Dalam model ini, butir butir pembelajaran perlu


Your Text Here
ditata sedemikian rupa sehingga dapat
dimanfaatkan untuk menyampaikan berbagai
butir pembelajaran dari berbagai mata pelajaran
berbeda.
Thank You
Terima kasih

Wassalamu’alaikum.wr.wb

Anda mungkin juga menyukai