Anda di halaman 1dari 3

PEMBELAJARAN PKn di SD

MODUL 9

KEGIATAN BELAJAR 1

Model Pembelajaran PKN Tematis di Kelas I, II, dan III SD/MI

A. LANGKAH-LANGKAH MODEL PEMBELAJARAN TEMATIS PKn SD/MI


1. Hakikat Pembelajaran Tematis
Bredekamp ( 1992 ) berpandangan bahwa pada usia pendidikan dasar ( 6-15 tahun )
kemampuan intelektual, sosial-emosional, fisik dan moral anak, berkembang secara terpadu
sehingga proses pengembangan dalam pembelajaran harus dilangsungkan secara terpadu.
Dlam kurikulum SD/MI tahun 2004 pembelajaran terpadu untuk kelas-kelas awal
menggunakan pendekatan pembelajaran tematik.
Sementara itu, dalam kurikulum tahun 2006 pembelajaran tematik direncanakan di kelas I,
II dan III
Pembelajaran tematik adalah model pembelajaran yang menggunakan tema tertentu
sebagai titik sentral pembelajaran yang mengakomodasikan berbagai kompetensi dasar
yang harus dicapai dari satu mata pelajaran atau berbagai mata pelajaran. Pembelajaran
tematik adalah aplikasi pendekatan pembelajaran terpadu yang dikembangkan melalui
suatu “ tema “ yang di dalamnya terkandung kompetensi dasar dan materi yang saling
berkaitan antar mata pelajaran berdasarkan hasil analisis kompetensi dasar dari masing-
masing mata pelajaran.
Pembelajaran terpadu adalah proses pembelajaran yang mengaitkan atau
menghubungkan tema atau topik yang berkaitan dalam satu mata pelajaran atau antar mata
pelajaranpada suatu kurikulum sekolah. Keterkaitan ini dapat berbentuk :
a. Keterkaitan materi dan kompetensi dasar dalam suatu mata pelajaran dengan
kebutuhan/pengalaman anak dan lingkungan sosial anak
b. Keterkaitan materi dan kompetensi dasar dalam beberapa mata pelajaran dengan
kebutuhan/pengalaman anak dan lingkungan sosial anak

Melalui sistem pembelajaran terpadu memungkinkan siswa secara individual


maupun kelompok aktif menggali dan menemukan konsep serta prinsip-prinsip
keilmuan secara holistik, bermakna dan otentik.

Secara definitif kurikulum tematis adalah kurikulum yang menggabungkan sejumlah


disiplin ilmu melalui pemanduan area isi, ketrampilan dan sikap ( Wolfinger, 1994: 133 )
selanjutnya Wolfinger dan Suwignya ( 1996 ) menjelaskan bahwa pemaduan tersebut
didasarkan pada pertimbangan rasional, antara lain :

a. Kebanyakan masalah dan pengalaman termasuk di dalamnya pengalaman belajar


bersifat interdisipliner
b. Untuk memahami, mempelajari dan memecahkannya diperlukan multiskill
c. Adanya tuntutan interkasi kolaboratif yang tinggi dalam pemecahan masalah
d. Memudahkan siswa membuat hubungan antarskematik dan transfer
pemahaman antar konteks
e. Demi efisiensi
f. Adanya tuntutan keterlibatan siswa yang lebih tinggi dalam proses
pembelajaran

Dalam pembelajaran tematik terdapat beberapa hal yang perlu mendapatkan


perhatian, yaitu :

a. Pembelajaran tematik dimaksudkan agar pelaksanaan kegiatan


pembelajaran menjadi lebih bermakna dan utuh
b. Dalam pelaksanaan pembelajaran tematik perlu mempertimbangkan antara alokasi
waktu setiap tema, memperhitungkan banyak dan sdikitnya bahan yang ada di
lingkungan
c. Usahakan pilian tema yang dekat dengan anak
d. Lebih mengutamakan kompetensi dasar yang akan dicapai daripada tema

Keunggulan pembelajaran tematik, antara lain :

a. Pengalaman dan kegiatan belajar relevan dengan tingkat perkembangan dan


kebutuhan siswa
b. Menyenangkan karena bertolak dari minat dan kebutuhan siswa
c. Hasil belajar akan bertahan lebih lama karena lebih berkesan dan bermakna
d. Mengembangkan ketrampilan berpikir siswa dengan permasalahan yang dihadai
e. Menumbuhkan ketrampilan sosial dalam bekerja sama, toleransi, komunikasi dan
tanggap terhadap gagasan orang lain.
2. Langkah-langkah pembelajaran tematik
Secara umum, lengkah menyusun pembelajaran tematik adalah sebagai berikut :
a. Mempelajari kompetensi dasar pada kelas dan semester yang sama dari setiap mata
pelajaran
b. Memilih tema yang dapat mempersatukan kompetensi-kompetensi tersebut untuk
setiap kelas dan semester
c. Membuat matrik atau bagan hubungan kompetensi dasar dengan tema/topik
d. Membuat pemetaan pembelajaran tematik dalam bentuk matrik atau jaringan tema
e. Menyusun silabus berdasarkan tema/jaringan tema
f. Menyusun rencana pembelajaran tematik

Pandangan lain dikemukakan oleh Dyah Sriwilujeng ( 2006 ) yang mengajukan 6


langkah tematik antar mata pelajaran di SD/MI, yakni sebagai berikut :

a. Menentukan tema
b. Melakukan analisis indikator, kompetensi dasar dan hasil belajar yang sesuai dengan
tema dan membagi alokasi waktu
c. Melakukan pemetaan hubungan kompetensi dasar, indikator dengan tema
d. Membuat pengelompokan jaringan indikator
e. Melakukan penyusunan silabus
Menyusun rencana pembelajaran

Anda mungkin juga menyukai