Anda di halaman 1dari 4

TUGAS TUTORIAL 2

NAMA MATA KULIAH : PEMBELAJARAN IPA DI SD


TUTOR : SUKARDIANA, S.PD,M.PD
NAMA HAHASISWA : ENTIN SATIMAH
KELAS/SEMESTER : A/2
NIM : 857198508

SOAL
1. Jelaskan pengertian media pembelajaran menurut Briggs dan sebutkan 5 macam jenis
media pembelajaran!
2. Apa yang dimaksud dengan alat peraga dan bagaimana cara menentukan suatu alat
peraga layak digunakan disekolah kita bekerja? Jelaskan!
3. Jelaskan pengertian pembelajaran terpadu menurut Forgaty dan sebutkan 6 karakteristik
pembelajaran terpadu!
4. Jelaskan kelebihan dan kelemahan pembelajaran tematik!
5. Jelaskan pengertian dari model pembelajaran type:
a. Integrated
b. Webbed
c. Conneted

JAWABAN
1). Briggs (1977) dalam Rudi dan Cepi (2008: 6) mengemukakan bahwa media
pembelajaran adalah “sarana fisik untuk menyampaikan isi/materi pembelajaran seperti
buku, film, video, slide, dan sebagainya”.
5 macam Media Pembelajaran
a.Media Audio. Macam-macam media pembelajaran audio berfungsi untuk menyalurkan
pesan audio dari sumber pesan ke penerima pesan
b. Media Visual
c. Media Audio Visual
d. Media Serbaneka
e. Gambar fotografi
2). Alat peraga adalah semua atau segala sesuatu yang dapat digunakan dan dapat
dimanfaatkan untuk menjelaskan konsep-konsep pembelajaran dari materi yang bersifat
abstrak atau kurang jelas menjadi nyata dan jelas sehingga dapat merangsang pikiran,
perasaan, perhatian serta minat para siswa yang menjurus kearah terjadinya proses belajar
mengajar.
Cara menentukan alat peraga:
1. Sederhana bentuknya dan tahan lama (terbuat dari bahan yang tidak cepat rusak)
2. Kalau bisa dibuat dari bahan yang mudah diperoleh dan murah
3. Mudah dalam penyimpanan dan penggunaannya
4. Memperlancar pengajaran dan memperjelas konsep matematika bukan sebaliknya
5. Harus sesuai dengan usia anak
6. Jika memungkinkan, dapat digunakan untuk beberapa topik misalnya dadu untuk
menghitung luas volume, peluang dan unsur-unsur bangun ruang
7. Bentuk dan warnanya menarik sehingga lebih menarik perhatian siswa.

3). Menurut Fogarty (1991) terdapat sepuluh model kurikulum terpadu (integrated
curriculum) dimulai dari eksplorasi dengan mata pelajaran tunggal (within single disciplines)
yaitu model fragmented, connected, dan nested; terpadu beberapa mata pelajaran (across
several disciplines) yaitu model sequenced, shared, webbed, threated, dan integrated);
dioperasikan diantara pebelajar sendiri yaitu model immersed; dan jejaring diantara
pebelajar yaitu model networked. Sedang menurut Drake & Burns (2004:8) terdapat tiga
pendekatan kurikulum terpadu yaitu multidisciplinary, interdisciplinary,
dan transdisciplinary.
6 karakteristiknya :
1. Model Fragmented
Model ini merupakan model penggalan, yaitu memandang kurikulum dalam
penggalan-penggalan mata pelajaran terpisah. Tipikalnya kurikulum terbagi dalam
pelajaran utama yaitu matematika, sains, bahasa, dan ilmu sosial. Pendekatan
fragmented dilakukan untuk memadukan konsep-konsep dan kompetensi dalam
satu mata pelajaran. Antar kompetensi dipelajari secara bersamaan. Kompetensi
mendengar, membaca, dan menulis dalam pelajaran bahasa dilakukan secara
bersamaan.
2. Model Connected
Model connected (terhubung) memandang mata pelajaran dengan menggunakan
kaca pembesar (opera glass, kaca pembesar yang dipakai oleh penonton opera yang
hanya satu lensa), menyediakan secara detil, seluk beluk/rinci, dan interkoneksi
dalam satu mata pelajaran.
3. Model Nested
Model Nested atau model sarang memandang kurikulum dari tiga dimensional kaca
baca, sasaran dimensi ganda dari pembelajaran. Tujuan pembelajaran tidak hanya
pada mata pelajaran semata, namun ada beberapa pemahaman dan/atau
ketrampilan yang terkuasai.
4. Model Sequenced
model sequenced melihat kurikulum menggunakan kaca-mata, lensa terbagi dalam
dua bagian, namun terhubung oleh sebuah bingkai atau frame. Topik atau mata
pelajaran terpisah, namun dapat dihubungkan dengan sebuah bingkai konsep yang
menaungi topik atau mata pelajaran tersebut.
5. Model Shared
Model shared melihat kurikulum menggunakan binoculars, menghubungkan dua
mata pelajaran secara bersama untuk melihat sebuah topik. Keterhubungan antar
dua mata pelajaran diorganisasi sehingga dapat dilakukan proses pembelajaran
secara bersama-sama.
6. Model Webbed
Model webbed atau jaring laba-laba melihat kurikulum menggunakan teleskop,
menangkap konstelasi pembuka dari mata pelajaran, yang membentuk sebuah tema.
Tema yang ditentukan menjadi langkah awal dalam melakukan pembelajaran.
Indikator masing-masing kompetensi ilmu dan pengetahuan terjabarkan dari tema
tersebut.

4). kelebihan pendekatan pembelajaran tematik, diantaranya:

1). Pengalaman dan kegiatan belajar peserta didik akan selalu relevan dengan tingkat
perkembangan anak.
2). Kegiatan yang dipilih dapat disesuaikan dengan minat dan kebutuhan peserta
didik.
3). Seluruh kegiatan belajar lebih bermakna bagi peserta didik sehingga hasil belajar
akan 
dapat bertahan lebih lama.
4). Pembelajaran terpadu menumbuhkembangkan keterampilan berpikir dan social
anak.
5). Pembelajaran terpadu menyajikan kegiatan yang bersifat pragmatis. Dengan
permasalahan yang sering ditemui dalam kehidupan/lingkungan riil peserta didik.
6). Jika pembelajaran terpadu dirancang bersama dapat meningkatkan kerja sama
antar guru bidang kajian terkait, guru dengan peserta didik, peserta didik dengan
peserta didik, peserta didik/guru dengan narasumber sehingga belajar lebih
menyenangkan, belajar dalam situasi nyata,  dan dalam konteks yang lebih
bermakna.

kelemahan pembelajaran tematik, diantaranya:


1). Aspek guru, guru harus berwawasan luas, memilki integritas tinggi, keterampilan
metodologis yang handal, rasa percaya diri yang tinggi dan berani mengemas dan
mengembangkan materi
2). Aspek peserta didik, pembelajaran tematik menuntut kemampuan belajar peserta
didik yang relative baik, baik dalam kemampuan akademik maupun kreatifitasnya,
karena model pembelajaran tematik menekankan pada kemampuan analitis,
kemampuan asosiatif, kemampuan eksplorasi dan elaborative.
3). Aspek sarana dan sumber pembelajaran, pembelajaran tematik memerlukan
bahan bacaan atau sumber informasi yang cukup banyak dan bervariasi, mungkin
juga fasilitas internet
4). Aspek kurikulum, kurikulum harus luwes, berorientasi pada pencapaian
ketuntasan pemahaman peserta didik, bukan pada pencapaian target penyampaian
materi
5). Aspek penilaian, pembelajaran tematik membutuhkan cara penilaian yang
menyeluruh.
6). Aspek suasana pembelajaran, pembelajaran terpadu cenderung mengutamakan
salah satu bidang kajian dan tenggelamnya bidang kajian lain, tergantung pada latar
belakang pendidikan gurunya.

5). A.  Model Keterpaduan (Integrated)


Model integrated merupakan pemaduan sejumlah topik dari mata pelajaran yang berbeda,
tetapi esensinya sama dalam sebuah topik tertentu. Topik evidensi yang semula terdapat
dalam mata pelajaran Matematika, Bahasa Indonesia, Pengetahuan Alam, dan Pengetahuan
Sosial, agar tidak membuat muatan kurikulum berlebihan cukup diletakkan dalam mata
pelajaran tertentu, misalnya Pengetahuan Alam. Contoh lain, dalam teks membaca yang
merupakan bagian mata pelajaran.
B. Model Keterhubungan (Connected)
Model connected dilandasi oleh anggapan bahwa butir-butir pembelajaran dapat
dipayungkan pada induk mata pelajaran tertentu. Butir-butir pembelajaran kosakata,
struktur, membaca dan mengarang misalnya, dapat dipayungkan pada mata pelajaran
Bahasa dan Sastra Indonesia. Penguasaan butir-butir pembelajaran tersebut merupakan
keutuhan dalam membentuk kemampuan berbahasa dan bersastra. Hanya saja
pembentukan pemahaman, keterampilan dan pengalaman secara utuh tersebut tidak
berlangsung secara otomatis. Karena itu, guru harus menata butir-butir pembelajaran dan
proses pembelajarannya secara terpadu.
  C. Model Jaring Laba-laba (Webbed)
Model yang paling populer adalah model webbed. Model ini bertolak dari pendekatan
tematis sebagai pemadu bahan dan kegiatan pembelajaran. Dalam hubungan ini tema dapat
mengikat kegiatan pembelajaran baik dalam mata pelajaran tertentu maupun lintas mata
pelajaran.

Anda mungkin juga menyukai