Anda di halaman 1dari 3

LATIHAN UJI KOMPETENSI 2

NAMA : JOKO SETYONO

NIM : 858174107

1. Jika dilihat dari cara memadukan konsep, keterampilan, ias, dan unit tematisnya menurut Robin Fogarty dan
Jacobs (1991) setidaknya ada sepuluh model-model pembelajaran terpadu yakni diantaranya model penggalan
(fragmented), model keterhubungan (connected), model sarang, nested), model urutan/rangkaian (sequenced),
model bagian (shared), model ias laba-laba (webbed), model galur (threaded), model keterpaduan (integrated),
model celupan (immersed), model jaringan (networked). Namun, saat dilihat dalam konteks sekolah dasar di
Indonesia hanya 3 model pembelajaran yang ias diterapkan. Telaah dan uraikan ketiga model tersebut beserta
kekuatan dan kelemahannya. Sertakan contoh penggunaan dari masing-masing model.

Jawaban :

Dalam konteks sekolah dasar di Indonesia, terdapat tiga model pembelajaran yang umumnya diterapkan, yaitu
model penggalan (fragmented), model keterhubungan (connected), dan model keterpaduan (integrated).
Berikut adalah penjelasan singkat tentang ketiga model tersebut beserta kekuatan dan kelemahan masing-
masing, serta contoh penggunaannya:

1) Model Penggalan (Fragmented):


 Penjelasan: Model ini mengajar setiap mata pelajaran secara terpisah, dengan topik-topik yang tidak
terkait satu sama lain.
 Kekuatan:
 Memudahkan fokus pada satu mata pelajaran atau topik tertentu.
 Memungkinkan pengajaran yang terarah dan terstruktur.
 Kelemahan:
 Tidak menghubungkan pengetahuan antar mata pelajaran.
 Kurang mendorong pemahaman kontekstual.
 Contoh Penggunaan: Mengajar matematika pada jam pelajaran matematika, bahasa Indonesia pada jam
pelajaran bahasa Indonesia, dan seterusnya.

2) Model Keterhubungan (Connected):


 Penjelasan: Model ini mengaitkan pengetahuan antar mata pelajaran atau topik melalui topik sentral
atau tema umum.
 Kekuatan:
 Membantu siswa melihat hubungan antara berbagai mata pelajaran.
 Mendorong pemahaman yang lebih dalam dan kontekstual.
 Kelemahan:
 Membutuhkan perencanaan dan koordinasi yang lebih baik antara guru mata pelajaran yang
berbeda.
 Membutuhkan kerja sama yang erat antara guru-guru yang terlibat.
 Contoh Penggunaan: Mengajarkan topik "lingkungan hidup" yang melibatkan pembelajaran bahasa
Indonesia tentang puisi tentang alam, matematika tentang pengukuran panjang dan luas taman, serta
IPA tentang ekosistem.

3) Model Keterpaduan (Integrated):


 Penjelasan: Model ini mengintegrasikan beberapa mata pelajaran menjadi satu pembelajaran yang
terpadu, dengan fokus pada konsep atau proyek yang holistik.
 Kekuatan:
 Meningkatkan pemahaman konsep secara menyeluruh.
 Mengembangkan keterampilan berpikir kritis dan problem-solving.
 Kelemahan:
 Membutuhkan perencanaan yang intensif dan kolaborasi antar guru.
 Tidak semua topik dapat diintegrasikan dengan cara yang efektif.
 Contoh Penggunaan: Proyek penelitian tentang tumbuhan yang melibatkan mata pelajaran IPA, bahasa
Indonesia untuk menulis laporan, dan matematika untuk menganalisis data pengamatan.
Pilihan model pembelajaran yang tepat tergantung pada tujuan pembelajaran, konteks sekolah, dan
kemampuan kolaborasi antara guru. Penting untuk memilih model yang sesuai dengan kebutuhan siswa dan
mencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan.

2. Pada kegiatan inti pembelajaran terpadu memusatkan pada pembentukan pengalaman belajar siswa (learning
experiences) berkaitan dengan kemampuan yang diharapkan dikuasai oleh siswa secara terpadu yang disusun
dan direncanakan oleh guru dengan mengacu pada kurikulum yang berlaku di sekolah Dasar. Uraikan rancangan
kegiatan inti pembelajaran terpadu untuk satu tema di kelas yang Anda ajar.

Jawaban :
Berikut adalah contoh rancangan kegiatan inti pembelajaran terpadu untuk satu tema di kelas yang saya ajar:
Tema: Lingkungan Hidup dan Keberlanjutan
Mata Pelajaran Terpadu:
1) IPA (Ilmu Pengetahuan Alam): Ekosistem dan Sumber Daya Alam
2) IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial): Lingkungan Hidup dan Dampaknya pada Masyarakat
3) Bahasa Indonesia: Menulis Esai Argumentatif tentang Keberlanjutan
Rancangan Kegiatan Inti Pembelajaran Terpadu:
a) Penjelajahan Ekosistem (IPA):
 Mengadakan kunjungan ke taman atau area hijau di sekitar sekolah untuk mempelajari beragam
ekosistem.
 Membentuk kelompok penelitian dan memberikan tugas pengamatan langsung di ekosistem tersebut,
seperti mengidentifikasi flora, fauna, dan interaksi antarorganisme.
 Mengumpulkan data pengamatan dalam bentuk catatan dan foto.
b) Dampak Lingkungan pada Masyarakat (IPS):
 Mengadakan wawancara dengan anggota masyarakat yang terkait dengan lingkungan, seperti petani,
nelayan, atau pegiat lingkungan.
 Mengumpulkan informasi tentang bagaimana kegiatan manusia mempengaruhi ekosistem dan
dampaknya pada kehidupan sehari-hari masyarakat.
 Menganalisis dan mempresentasikan temuan melalui poster atau slide presentasi.
c) Menulis Esai Argumentatif tentang Keberlanjutan (Bahasa Indonesia):
 Membahas konsep keberlanjutan melalui diskusi kelas.
 Memeriksa contoh esai argumentatif tentang keberlanjutan.
 Mengajarkan strategi penulisan esai argumentatif yang efektif.
 Memberikan tugas menulis esai argumentatif tentang pentingnya menjaga keberlanjutan lingkungan
hidup.
Integrasi dan Pengayaan:
 Meminta siswa untuk menggunakan data dari penjelajahan ekosistem dan wawancara dengan
masyarakat dalam esai argumentatif mereka.
 Mengadakan sesi presentasi di kelas, di mana siswa dapat membagikan hasil penelitian mereka dan
menyampaikan argumen mereka tentang pentingnya keberlanjutan lingkungan.
Evaluasi:
 Menilai pemahaman siswa tentang konsep-konsep IPA, IPS, dan Bahasa Indonesia yang terintegrasi
dalam proyek ini.
 Melakukan penilaian formatif melalui pengamatan langsung, diskusi kelas, dan penilaian hasil akhir
berupa esai argumentatif dan presentasi.
Dengan rancangan kegiatan inti pembelajaran terpadu seperti ini, siswa akan dapat mengembangkan
pemahaman yang lebih mendalam tentang lingkungan hidup dan keberlanjutan, sambil melibatkan
keterampilan dari berbagai mata pelajaran. Selain itu, melalui pengalaman belajar yang terintegrasi, siswa juga
akan dapat melihat keterkaitan antara konsep-konsep yang mereka pelajari dalam konteks yang lebih nyata dan
bermakna.
3. Berikanlah contoh 3 lembar kerja siswa kelas 1 SD Tematik 1 dengan tema Tubuhku.
Berikut ini adalah contoh tiga lembar kerja siswa untuk kelas 1 SD Tematik 1 dengan tema "Tubuhku":

a. Lembar Kerja Siswa 1: Mengenal Bagian-bagian Tubuh


Kegiatan:
1) Gambarkan tubuhmu di ruang yang disediakan.
2) Beri label pada bagian-bagian tubuh yang kamu ketahui seperti kepala, tangan, kaki, dan lainnya.
3) Warna dan hiaslah gambar tubuhmu dengan warna-warna yang menarik.

b. Lembar Kerja Siswa 2: Menyusun Rangkaian Gambar Bagian Tubuh.


Kegiatan:
1) Potong gambar-gambar bagian tubuh yang telah disediakan.
2) Susunlah gambar-gambar tersebut secara berurutan sesuai dengan bagian tubuh yang benar.
3) Tempelkan gambar-gambar tersebut di kertas kerja sesuai dengan urutan yang tepat.

c. Lembar Kerja Siswa 3: Mengidentifikasi Fungsi Bagian Tubuh.


Kegiatan:
1) Lihatlah gambar-gambar bagian tubuh yang telah diberikan.
2) Tulislah fungsi dari masing-masing bagian tubuh yang terdapat pada gambar tersebut.
3) Buatlah kalimat singkat untuk menjelaskan fungsi dari setiap bagian tubuh.

Anda mungkin juga menyukai