Anda di halaman 1dari 36

MODUL 11

KARAKTERISTIK WARGA NEGARA


INDONESIA DALAM KONTEKS
INDIVIDU YANG BERBHINEKA
TUNGGAL IKA

Oleh:
Brillianti Asfiyani Romadhona
Sylvia Wardani
WARGA NEGARA YANG CERDAS

Warga Negara adalah :

Anggota dari sekelompok manusia


yang hidup atau tinggal di
wilayah hukum tertentu (Turner
-1990)
Karakteristik Warga Negara yang Cerdas

Warga Negara yang cerdas memiliki kompetisi dasar


sebagai berikut :
1. Kemampuan memperoleh dan menggunakan informasi
berupaya mencari untuk memperoleh informasi bahkan mampu menggunakan
informasi tersebut secara efektif
2. Menjaga dan membina ketertiban
memiliki kesadaran yang kuat segala peraturan atau norma-norma yang berlaku
serta mampu mengamalkannya dalam praktik kehidupan sehari- hari
3. Membuat keputusan
keputusan tidak didasari sikap yang emosional, melainkan oleh sikap dan tidakan
yang rasional, logis dan sistematis
4. Kemampuan berkomunikasi
menyampaikan aspirasi atau harapan-harapannya kepada
pemerintah untuk mencapai kehidupan yang lebih baik

5. Kerja Sama
menjalin kerja sama yang baik sesama warga masyarakat, dengan
cara menghindari sikap-sikap egoistik, materialistic, liberalistic,
dan otoriter

6. Melakukan berbagai kepentingan dengan benar


Senantiasa menempatkan kepentingannya dalam konteks
kepentingan orang lain, menggunakan kepentingan tersebut
dengan selalu mempertimbangkan keberadaan kepentingan orang
lain
WARGA NEGARA YANG PARTISPATIF

Partisipasi adalah :

Keterlibatan atau keikutsertaan warga


negara dalam berbagai kegiatan
kehidupan bangsa dan negara
Bentuk Partisipasi
1. Berbentuk tenaga
contohnya : kerja bakti, gotong royong

2. Berbentuk pikiran
contohnya : sumbangan ide, gagasan atau pemikiran untuk memecahkan
masalah-masalah yang dihadapi Bersama untuk kebaikan Bersama

3. Berbentuk benda atau materi


contohnya : memberikan sumbangan atau bantuan kemanusiaan
bagi korban bencana alam
PARTISIPASI SOSIAL

Aktivitas warga negara sebagai anggota masyarakat untuk terlibat


atau ikut serta dalam kehidupan social kemasyarakatan

Contohnya :
o membantu anggota masyarakat yang membutuhkan baik bantuan
moril maupun materil sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya
o Ikut serta dalam kerja bakti yang dilakukan masyarakat
o menjaga keamanan dan kenyamanan serta ketertiban dalam
kehidupan masyarkat
PARTISIPASI DALAM BIDANG BUDAYA
Berperan serta atau terlibat secara aktif untuk menjaga dan melestarikan budaya bangsa
Contoh
o menghilangkan etnosentrisme, yaitu penilaian terhadap kebudayaan lain atas dasar
nilai dan standar budaya sendiri
o menghilangkan Chauvinisme, yaitu suatu kesetiaan kepada pihak atau keyakinan
tanpa mau mempertimbangkan pandangan lain sebagai alternatif
o mencintai budaya lokal dan nasional
o melakukan berbagai inovasi kreatif untuk pengembangan budaya daerah
PARTISIPASI POLITIK

Contoh Perwujudan Partisipasi Politik

1. Mengkritisi secara arif terhadap kebijakan


pemerintah
2. Aktif dalam partai politik
3. Aktif dalam kegiatan Lembaga swadaya masyarakat
4. Diskusi politik
WARGA NEGARA YANG BERTANGGUNG
JAWAB

Tanggung jawab bersumber atas


penggunaan fasilitas dalam
penerapan kemampuan tiap orang
menggunakan hak dan/ atau
melaksanakan kewajibannya
Jenis Tanggung Jawab Warga Negara

1. Tanggung jawab warga negara terhadap Tuhan


Yang Maha Esa
2. Tanggung jawab warga negara terhadap
masyarakat
3. Tanggung jawab warga negara terhadap
lingkungan
4. Tanggung jawab warga negara terhadap bangsa
dan negara
WARGA NEGARA YANG RELIGIUS DAN
PENUH TOLERANSI

Manusia adalah makhluk yang beragama,


mahluk yang mempunyai keyakinan akan
kekuasaan Tuhan Yang Maha Esa yang
menguasai alam jagad raya beserta
mahluk lainnya di dunia ini.
PENGERTIAN WARGA NEGARA YANG
RELIGIUS

Adalah warga negara yang senantiasa


memahami serta mengaktualisasikan
nilai-nilai ajaran agama yang dipeluk dan
diyakininya dalam konteks kehidupan
sehari-hari, baik di lingkungan keluarga,
masyarakat maupun bangsa dan negara
Prilaku Warga Negara yang Religius

o
Berhubungan dengan Tuhannya
o Berhubungan dengan sesama warga
negara
o Berhubungan dengan lingkungannya
o Berhubungan dengan negaranya
PENTINGNYA SUATU TOLERANSI

Toleransi adalah

Sikap lapang dada terhadap prinsip


atau pendirian orang, tanpa
mengorbankan prinsip dan pendirian
sendiri
Jenis Toleransi

1. Toleransi Agama
Toleransi yang menyangkut keyakinan, yang
berhubungan dengan akidah

2. Toleransi Sosial
Toleransi yang menyangkut hubungan
sosial kemasyarakatan
PEMBELAJARAN PKN DI SD
PENILAIAN DALAM PENDIDIKAN
KEWARGANEGARAAN SD
MODUL 12
PENILAIAN DALAM PENDIDIKAN
KEWARGANEGARAAN SD

 Penilaian dalam Pendidikan Kewarganegaraan Sekolah Dasar Modul ini merupakan muara
dari kemampuan yang dituntut seorang guru, setelah yang bersangkutan menguasai
berbagai kompetensi yang berkaitan dengan substansi materi PKn dan pengembangan
metode, media, dan sumber belajar.
 Prosedur dan alat penilaian dalam Pendidikan Kewargaegaraan Sekolah Dasar/ Madrasah
Ibtidaiyah. Sedangkan secara khusus kemampuan yang diharapkan muncul adalah :
 kemampuan menjelaskan konsep dan prinsip penilaian Pendidikan Kewarganegaraan
SD/MI;
 merumuskan berbagai alat penilaian dalam PKn SD/MI;
 memilih model-model alat penilaian PKn SD/MI;
 mencobakan penggunaan model alat penilaian PKn SD/MI berbasis potofolio.
  
KEGIATAN BELAJAR 1
KONSEP DAN PRINSIP PENILAIAN PKn SD/MI

 Pembaruan dan inovasi dalam Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) serta


keterkaitan dan aplikasinya menjadi sebuah pembelajaran yang kreatif,
produktif yang bersifat kooperatif dan kolaboratif, menuntut konsep
pembelajaran terpadu melalui pengkajian dan pelatihan yang berwawasan
demokrasi dan Hak Asasi Manusia (HAM).
 Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) sebagai salah satu bidang kajian
(Undang-Undang Sistem Pendidikan No 20 Tahun 2003) dan program studi,
yang fungsi dan peranannya, antara lain sebagai pendidikan hukum,
pendidikan politik dan pendidikan kewarganegaraan.
 Studi Pendidikan Moral Pancasila (PMP) yang lebih menekankan pada
penanaman nilai-nilai moral Pancasila yang selama ini dikenal lewat Pedoman
Penghayatan dan Pengamatan Pancasila (P4) dan BP7 untuk masyarakat.
Perubahan orientasi tidak hanya sampai disitu sebab nama mata pelajaran
PMP tersebut berubah lagi menjadi Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan (PPKn) didasarkan pada Undang-Undang Republik Indonesia
No. 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional, yang isinya didominasi
oleh materi P4 tersebut diatas dan melalui Undang-Undang Republik Indonesia
No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, nama PPKn diubah lagi
menjadi Pendidikan Kewarganegaraan (PKn).
 Penilaian diartikan sebagai kegiatan menentukan nilai suatu objek.
 Dalam penilaian ada 4 unsur pokok, yaitu:
 Objek yang akan dinilai;
 Kriteria sebagai tolok ukur;
 Data tentang objek yang dinilai;
 Pertimbangan keputusan (judgment).
 Penilaian lebih bersifat komprehensif yang meliputi pengukuran dan tes
merupakan salah satu alat bentuk dari pengukuran.
  
 Gronlund ( 1985) mengemukakan bahwa penilaian adalah suatu proses yang
sistematis dari pengumpulan, analisis dan interpretasi informasi/data untuk
menentukan sejauh mana siswa telah mencapai tujuan pembelajaran.
Pengukuran adalah suatu proses yang menghasilkan gambaran berupa angka-
angka mengenai tingkatan ciri-ciri khusus yang dimiliki oleh individu (siswa).
 Pengukuran lebih membatasi kepada gambaran yang bersifat kuantitatif
(berupa angka-angka) tentang kemajuan belajar siswa (learning progress),
sedangkan atau penilaian bersifat kualitatif. Keputusan penilaian ( value
judgment) tidak hanya didasarkan kepada hasil pengukuran (quantitative
description). keduanya pada akhirnya menghasilkan keputusan tentang suatu
objek yang dinilai.
 Penilaian dalam mata pelajaran PKn lebih menekankan pada aspek afektif.
Jarolimek W.C. Parker (1993) menyatakan bahwa dalam kaitanya dengan
proses pembelajaaran , penilaian yang dilakukan guru bertujuan utnuk : (1)
membantu mengklarifikasi tujuan pembelajaran (aspek-aspek belajar yang
penting) bagi peserta didik; (2) menginformasikan kelebihan dan kekurangan
peserta didik dalam belajar; (3) menginformasikan peserta didik bagaimana
meningkatkan proses dan hasil belajarnya; (4) bahan informasi esensial
kepada orang tua dan masyarakat mengenai efektivitas program sekolah.
  
KEGIATAN BELAJAR 2
BERBAGAI ALAT PENILAIAN DALAM PKn SD/MI

 Penilaian merupakan bagian yang integral dalam keseluruhan proses belajar


mengajar, ia merupakan subsistemnya. Penilaian harus dipandang sebagai
salah satu faktor yang menentukan keberhasilan proses dan hasil
pembelajaran, bukan hanya sebagai cara untuk menilai kberhasilan belajar
siswa.
 Penilaian kelas menggunakan arti penilaian sebagai assessment, yaitu kegiatan yang
dilakukan untuk memperoleh dan mengefektifan informasi tentang hasil belajar
siswa pada tingkat kelas selama dan setelah Kegiatan Belajar Mengajar (KBM).
 Secara terperinci tujuan penilaian kelas yaitu untuk memberikan:
 1.    Informasi tentang kemajuan hasil belajar.
 2.    Informasi yang dapat digunakan untuk membina kegiatan nelajar lebih lanjut.
 3.    Informasi yang dapat digunakan guru dan siswa untuk mengetahui tingkat
kemampuan siswa.
 4.    Informasi semua aspek kemajuan setiap siswa dan membantu pertumbuhannya
secra efektif.
 5.    Bimbingan yang tepat untuk memilih sekolah atau jabatan yang sesuai minat,
keterampilan dan kemampuannya.
 Prinsip-prinsip penilaian kelas yaitu sebagai berikut:
 Valid;
 Mendidik;
 Beorientasi pada kompetensi;
 Adil dan objektif;
 Terbuka;
 Berkesinambungan;
 menyeluruh;
 bermakna.
 Penialan berbasis kelas pada mata pelajaran Pendidikan Kearganegaraan, ditinjau dari
dimensi kompetensi yang ingin dicapai meliputi 3 ranah, yaitu kognitif, afektif, psikomotor.
 Teknik mengumpulkan informasi dan pengukuran
 A.  Tes Tertulis
 B.  Tes Perbuatan (Perfomance Treat)
 C.  Tes Lisan
 D.  Penilaian Non-Tes
 1.      Observasi
 2.      Kuesioner
 3.      Wawancara
 4.      Daftar Cek
 5.      Skala Pilihan
 6.      Studi Kasus
 7.      Portofolio
KEGIATAN BELAJAR 3
MODEL-MODEL ALAT PENILAIAN PKn SD/MI
 A.  Pengembangan Alat Penilaian Kelas Dalam PKn
 Langkah-langkah mengembangkan berbagai alat penilaian, meliputi:
 1.      Menyusun spesifik tes
 a.       Menetukan kompetensi dasar yang akan diukur
 b.      Menysusun kisi-kisi tes
 2.      Menulis tes
 3.      Menulis soal tes
 4.      Menelaah tes
 5.      Melakukan uji coba tes
 6.      Menganalisis butir soal
 7.      Memperbaiki soal tes
 8.      Merakit tes
 9.      Melaksanakan tes
 10.  Menganalisis hasil tes
 B.  Model-Model Alat Penilaian PKn SD/MI
 1.      Test
 2.      Non-test
 C.  Model Penilaian Catatan Anekdot
 D.  Model Penilaian Cocok
 E.  Model Penilaian Skala Bertingkat (Numerical Rating Scale)
 F.   Model Penilaian Sosiometri
 G. Model Penilaian Pedoman Wawancara (Interview)
 H.  Model Penilaian Daftar Baik Buruk
 I.     Model Penilaian Daftar Tingkat Urutan
KEGIATAN BELAJAR 4
PENGGUNAAN MODEL ALAT PENILAIAN PKn
BERBASIS PORTOFOLIO
 Portofolio adalah suatu koleksi pribadi hasil pekerjaan seorang siswa yang bersifat
individual yang menggambarkan taraf pencapaian. Kegiatan belajar, kekuatan, dan
pekerjaan terbaik siswa tersebut.
 Ciri dari koleksi ini dinamis, selalu bertumbuh dan berubah.  Konteks yang berkenaan
dengan portofolio adalah:
 1.    Tujuan
 a.       Hasil hakikat belajar:
 b.      Fokus bukti
 c.       Rentang waktu
 d.      Hakikat bukti
 2.    Peran Penilaian
 a.       Pemantapan kembali pemahaman nilai
 b.      Penilaian jati diri
 c.       Penilaian formal
 d.      Momentum dan media (umpan balik)
 3.    Tujuan Penilaian Portofolio
 a.       Menghargai perkembangan yang terjadi pada siswa
 b.      Menghargai prestasi terbaik yang ditunjukkan siswa
 c.       Mendokumentasikan proses pembelajaran
 d.      Merefleksikan  kesanggupan dan melakukan eksperimentasi
 e.       Bertukar informasi
 f.       Membina dan mempercepat pertumbuhan konsep diri positif siswa
 g.       Meningkatkan kemampuan melakukan refleksi diri
 h.      Membantu siswa dalam merumuskan tujuan
 4.    Prinsip Penilaian Portofolio
 a.       Saling percaya
 b.      Keberhasilan bersama
 c.       Kepuasan
 d.      Kesesuaian
 e.       Proses dan hasil
 5.    Karakteristik Penilaian Portofolio
 a.         Multisumber (dari berbagai sumber)
 b.        Authentic (dikembangkan dan disususn oleh siswa)
 c.         Dinamis (terus berkembang dan dikembangkan)
 d.        Eksplisit (kejelasan)
 e.         Integrasi
 f.         Kepemilikan
 g.        Beragam tujuan
 1.        Kelebihan portofolio
 2.        Kelemahan portofolio
 Koleksi data pada penilaian portofolio adalah sebagai berikut:
 1.    Pengumpulan data oleh peserta didik, meliputi:
 a.       Learning log (jurnal atau catatan pribadi)
 b.      Pemetaan konsep
 c.       Bermain peran
 d.      Self-assessment (pastiripasi peserta didik)
 2.    Pengumpulan data oleh pendidik, meliputi:
 a.       Anecdotal notes (catatan kejadian spontan)
 b.      Pemberian skor peta konsep
 c.       Feedback (komentak atau umpan balik)
 Format penilaian portofolio
 Format penilaian meliputi aspek-aspek apa saja yang dinilai serta beberapa persen
bobot nilai yang diberikan kepada setiap aspek.
 2.    Pengamatan dan penilaian portofolio
 Pengamatan atau observasi dilakukan kepada siswa, terutama saat proses penyusunan
portofolio berlangsung, misalnya pada:
 a.       Proses penyeleksian
 b.      Proses penyususnan
 1)      Koleksi
 2)      Organisasi
 3)      Refleksi
 c.       Proses akuntabilitas
 d.      Proses refleksi 
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai