NPM :
Kelas :
1. Soal 1
Mengapa nasionalisme Indonesia sebagai kepribadian nasional Indonesia sangat
dibutuhkan untuk menegakkan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia
berdasarkan Pancasila dan UUD 1945?
Menurut Notonagoro, seorang ahli filsafat dan hukum dari Universitas Gajah Mada,
nasionalisme dalam konteks Pancasila bersifat “majemuk tunggal” (bhinneka tunggal ika).
Proses pembentukan bangsa Indonesia diawali oleh keinginan untuk lepas dari penjajahan
dan ingin memiliki kehidupan yang lebih baik, bebas dari penindasan dan bebas untuk
melakukan apa yang diinginkan sebagai sebuah bangsa yang dibalut dalam rasa
Nasionalisme. kemudian kerangka cita-cita nasional (bangsa) tersebut terangkum dalam
pembukaan UUD 1945, dengan Negara Republik Indonesia sebagai pengemban amanah dari
kedaulatan rakyat Indonesia. Jika tidak ada rasa nasionalisme, masyarakat Indonesia tidak
akan memiliki keinginan untuk terbebas dari penindasan dan tidak ada tekad untuk
membangun bangsa Indonesia.
Sehingga, kita dapat memberikan simpulan bahwa adanya rasa nasionalisme inilah yang
telah membebaskan Indonesia dari penjajahan di masa lalu. Seperti yang kita ketahui
bersama, nasionalisme dalam konteks pancasila merupakan Bhineka Tunggal Ika, maka jika
nasionalisme tidak dipertahankan, Indonesia yang memiliki beragam kebudayaan akan
menjadi terpecah belah. Kedaulatan tidak akan tegak jika masyarakat di dalamnya terpecah
belah. Oleh karena itu, rasa nasionalisme sangat penting dan sangat dibutuhkan untuk
menjaga kedaulatan Republik Indonesia.
2. Soal 2
Mengapa patriotisme Indonesia atau cinta tanah air dan bela negara sebagai
kepribadian nasional Indonesia sangat dibutuhkan untuk mewujudkan cita-cita
Proklamasi Kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1945?
Cinta tanah air dan bangsa merupakan salah satu perwujudan dari nilai-nilai patriotisme
yang harus tumbuh dan berkembang dalam jiwa generasi muda bangsa Indonesia. Menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), patriotisme adalah sikap seseorang yang bersedia
mengorbankan segala-galanya untuk kejayaan dan kemakmuran tanah airnya. Sikap inilah
yang penting untuk dimiliki oleh bangsa Indonesia khususnya pada saat masa penjajahan.
Salah satu bentuk patriotisme adalah menempatkan persatuan, kesatuan serta keselamatan
bangsa dan negara diatas kepentingan pribadi dan golongan. Oleh karena itu, patriotisme
Indonesia sangat dibutuhkan dalam meraih kemerdekaan. Sebagai contoh, peristiawa
rengasdengklok adalah salah satu peristiwa perbedaan pendapat antara dua golongan. Dengan
adanya rasa patriotisme, peristiwa tersebut dapat diatasi dan mendapat titik terang dalam
proses mencapai kemerdekaan.
3. Soal 3
Mengapa kesadaran multikultur sebagai kepribadian nasional Indonesia sangat
dibutuhkan untuk mempertahankan persatuan dan kesatuan masyarakat Indonesia
yang pluralisme dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia?
Negara Kesatuan Republik Indonesia merupakan negara multikultur. Indonesia memiliki
keragaman dalam hal kebudayaan, ras, suku, bangsa, agama dan lainnya. Keberagaman yang
dimiliki Indonesia menggambarkan sebuah kekayaan sumber daya manusia dan keunikan
Indonesia.
Multikultur merupakan kesatuan budaya, ras, suku, agama, dan bahasa yang terdapat di
Indonesia. Keseluruhan tersebut memiliki perbedaan antara yang satu dengan yang lainnya.
Sebagian masyarakat menganggap bahwa perbedaan ini dapat menimbulkan berbagai macam
konflik, bahkan perpecahan bangsa. Hal ini disebabkan oleh banyaknya masyarakat yang
belum mengerti bahwasannya dari perbedaan tersebut merupakan suatu hal yang menjadi ciri
khas yang dapat membedakan daerah tertentu terhadap daerah lain nya. Konflik ini bisa
terjadi jika salah satu suku atau daerah menganggap dirinya lebih tinggi dan yang lainnya
lebih rendah. Hal ini tidak mencerminkan adanya nilai-nilai yang mencerminkan adanya
prinsip bangsa. Maka, jika masyarakat sadar tentang adanya multikultur ini, justru perbedaan
yang ada akan semakin meningkatkan rasa persatuan dan kesatuan dikarenakan adanya nilai
toleransi dan keadilan.
Nilai toleransi dan keadilan merupakan salah satu nilai yang tersirat dalam multikultur
bangsa Indonesia. Sikap saling menghargai, memahami perbedaan, tenggang rasa, dan serta
tidak melakukan diskriminasi atau membeda-bedakan seseorang bersadarkan status, karena
hal ini dapat mempererat tali persaudaraan. Masyarakat Indonesia tidak akan terpecah-belah
jika memegang prinsip ini dengan kuat, karena dalam semboyan dan falsafah bangsa tidak
memihak salah satu kebudayaan, suku, ras, agama, atau bahasa, melainkan menyatukan
seluruhnya menjadi sebuah kesatuan, yang memperkuat bangsa Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
Astuti, A. D., Nur Farida, M. W., & Zuhri, A. F. (2020). Menerapkan Sikap Dan Perilaku
Yang Berprinsip Pada Bhinneka Tunggal Ika Di Era 4.0 Dalam Pembelajaran K13 Di
Mi/Sd Kelas Iv. JMIE (Journal of Madrasah Ibtidaiyah Education), 4(1), 86.
https://doi.org/10.32934/jmie.v4i1.173
Rianto, H., & Firmansyah, S. (2017). Upaya mewujudkan pemahaman nilai-nilai patriotisme
dalam bersikap mahasiswa program studi PPKn IKIP PGRI Pontianak. Sosial-Horizon:
Jurnal Pendidikan Sosial, 4(1), 86–96.
Wijayanto J., R., & Marzuki, M. (2018). Pendidikan Bela Negara Sebagai Tonggak
Peradaban Jiwa Patriotisme Generasi Muda. Jurnal Ilmiah Pendidikan Pancasila Dan
Kewarganegaraan, 3(2), 186. https://doi.org/10.17977/um019v3i2p186-191
Affan, M. H., & Maksum, H. (2016). Membangun Kembali Sikap Nasionalisme Bangsa
Indonesia Dalam Menangkal Budaya Asing Di Era Globalisasi. Jurnal Pesona Dasar,
3(4), 65–72.