MODUL 1
Paradigma Baru PKn di SD
Kegiatan Belajar 1 : Karakteristik Warga Negara yang Demokratis
Demokrasi berarti pemerintahan yang dijalankan oleh rakyat baik secara langsung maupun
tidak langsung (perwakilan) setelah adanya proses pemilu secara langsung, umum, bebas,
rahasia, jujur dan adil. Dalam sistem pemerintahan demokrasi kekuasaan tertinggi berada di
tangan rakyat.
Alamudi (1991) demokrasi bukan hanya seperangkat gagasan dan prinsip kebebasan, tetapi
juga mencakup seperangkat praktik dan prosedur yang terbentuk melalui sejarah panjang dan
sering berliku-liku sehingga demokrasi sering disebut suatupelembagaan dari kebebasan.
Soko guru demokrasi menurut Alamudi (1991) antara lain yaitu : 1) Kedaulatan rakyat, 2)
pemerintahan berdasarkan persetujuan dari yang diperintah, 3) kekuasaan mayoritas 4) hak-
hak minoritas, 5) jaminan hak asasi manusia, 6) pemilihan yang bebas dan jujur, 7)
persamaan di depan hukum, 8) proses hokum yang wajar, 9) pembatasan pemerintah secara
konstitusional, 10) pluralisme sosial, ekonomi dan politik, 11) nilai-nilai toleransi,
pragmatism, kerja sama dan mufakat.
Ahmad Sanusi (1999) mengidentifikasi 10 pilar demokrasi konstitusional Indonesia yang
digali dari filsaafat dan ideology Negara Pancasila dan UUD 1945, yaitu : 1) ber-Ketuhanan
Yang Maha Esa, 2) melindungi dan memajukan hak asasi manusia, 3) mewujudkan
kedaulatan rakyat, 4) meningkatkan kecerdasan bangsa, 5) menerapkan pembagian
kekuasaan Negara, 6) mengembangkan otonomi daerah, 7) menegakkan supremasi hukum
(Rule of Law), 8) menerapkan peradilan yang bebas, 9) mewujudkan kesejahteraan rakyat,
10) mewujudkan keadilan sosial.
Cogan (1998) karakteristik warga Negara meliputi :
1. Kemampuan mengenal dan mendekati masalah sebagai warga masyarakat global
2. Kemampuan bekerja sama dengan orang lain dan memikul tanggung jawab atas peran
atau kewajibannya dalam masyarakat
3. Kemampuan untuk memahami, menerima, dan menghormati perbedaan-perbedaan
budaya
4. Kemampuan berpikir kritis dan sistematis
5. Kemampuan menyelesaikan konflik dengan cara damai tanpa kekerasan
6. Kemauan mengubah gaya hidup dan pola makanan yang sudah biasa guna melindungi
lingkungan
7. Memiliki kepekaan terhadap dan mempertahankan hak asasi manusia.
8. Kemauan dan kemampuan berpartisipasi dalam kehidupan politik pada tingkatan
pemerintahan lokal, nasional, dan internasional
Suryadi dan Sumardi (1999) mengemukakan pendidikan kewarganegaraan dengan paradigma
baru dalam masyarakat demokratis, antara lain :
1. Sistem Personal, yaitu sistem pada orang yang menjadi subjek dalam penyelenggaraan
kehidupan bernegara, yang terdiri atas ”pemerintah dan yang diberi perintah”.
2. Sistem Kelembagaan, yaitu lembaga Negara dan lembaga pemerintahan menurut
konstitusi dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
3. Sistem Normatif, yaitu sistem hukum dan perundang-undangan yang mengatur tata
hubungan Negara dan warga Negara
4. Sistem Kewilayahan, yaitu seluruh wilayah territorial yang termasuk ke dalam yuridiksi
Negara Indonesia.
5. Sistem Ideologis, yaitu ide dasar penyelenggaraan kehidupan bermasyarakat dan
bernegara.
Materi PKn dalam paradigm baru memuat komponen pengetahuan, keterampilan, dan
disposisi kepribadian warga Negara yang fungsional, bukan hanya dalam tatanan kehidupan
berbangsa dan bernegara melainkan juga dalam masyarakat era global.
Kewarganegaraan dalam demokrasi konstitusional berarti bahwa setiap warga Negara :
1. Merupakan anggota penuh dan sederajat dari sebuah masyarakat yang berpemerintahan
sendiri,
2. Diberi hak-hak dasar dan dibebani tanggung jawab.
Keterampilan intelektual bagi terbentuknya warga Negara yang berwawasan luas, efektif dan
tanggung jawab antara lain : ketarampilan berpikir kritis yang meliputiketerampilan
mengidentifikasi, dan mendeskripsikan ; menjelaskan dan menganalisis ;mengevaluasi,
menentukan dan mempertahankan sikap atau pendapat berkenaan dengan persoalan publik.
1. Merumuskan tujuan
2. Menyajikan kata-kata (istilah) yang perlu diketahui
3. Menyajikan ide-ide yang perlu dipelajari
4. Memecahkan masalah
5. Menerapkan kemampuan yang telah dikuasai
MODUL 7
Materi dan Pembelajaran Demokrasi
Multikulturalisme menunjuk kepada masyarakat yang ebraneka ragam, yang terdiri dari
berbagai golongan, seperti etnis, agama, bahasa adat istiadat dan budaya. Pendidikan
multicultural merupakan sistem pendidikan yang sangat tepat dan memberikan kesempatan
semua orang.
Pendidikan multikulturan dirancang untuk menanggulangi permasalahan yang berkaitan
kesalahpahaman antar budaya dan konflik sosial budaya yang disebabkan keragaman
masyarakat, sehingga perlu diambil langkah-langkah mengantisipasi dan mengatasi
permasalahan yang berkaitan dengan konflik dan benturan antar budaya.
Pendidikan multicultural memberikan pengetahuan dan wawasan serta pengalaman
komunikasi antar sosial budaya melalui mata pelajaran PKn. Pembelajaran harus kreatif
dengan variasi metode dan pendekatan multikulturalisme yang memberikan perhatian
terhadap keberagaman.