Kompetensi lulusan Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) adalah
sebagai berikut.
1. mengenali dan membiasakan berperilaku sesuai dengan ajaran agama
yang diyakini;
2. mengenali dan menjalankan hak dan kewajiban diri, beretos kerja, dan peduli
terhadap lingkungan;
3. berpikir secara logis, kritis, dan kreatif serta berkomunikasi melalui
berbagai media;
4. menyenangi keindahan;
5. membiasakan hidup bersih, bugar, dan sehat;
6. memiliki rasa cinta dan bangga terhadap bangsa dan tanah air.
48
PEMBELAJARAN TERPADU S S
Dalam pelaksanaan pembelajaran terpadu perlu diupayakan aday penyediaan
interaksi pembelajaran yang dapat meningkatkan proses bela siswa secara
menyeluruh melalui kegiatan penghubungan gagasan/kon pada suatu mata pelajaran
dengan gagasan/konsep pada mata pelaj lainnya Keberhasilan pelaksanaan
pembelajaran terpadu ini sang ditentukan oleh bagaimana kemampuan guru dalam
menyusun perancang dan skenario pembelajaran yang tepat dan dikemas dengan
memperhati karakteristik siswa
Dalam merancang pembelajaran terpadu di sekolah dasar terdapat tuje langkah yang
harus dilakukan. Silakan Anda cermati alur langkah-langka perancangan
pembelajaran terpadu berikut!
1. Tetapkan mata pelajaran yang akan dipadukan
2. Pelajari kompetensi dasar pada kelas dan semester yang sama dalam setiap mata
pelajaran
3. Pelajan hasil belajar dan indikator hasil belajar dalam setiap mata pelajaran
4. Pilih dan tetapkan tema pemersatu
5. Buatlah pemetaan keterhubungan kompetensi dasar setiap mata pelajaran dengan
tema pemersatu
6. Susun silabus pembelajaran dengan mengaitkan topik dan kompetensi dasar setiap
mata pelajaran
7. Susun satuan pembelajaran terpadu
4. Penetapan Tema
Setelah ketiga tahap di atas dilakukan, selanjutnya ditetapkan tema yang dapat
mempersatukan kompetensi-kompetensi dasar setiap mata pelajaran yang akan
dipadukan pada jenjang kelas dan semester yang sama
Dalam mengembangkan tema-tema pembelajaran terpadu di sekolah dasar terdapat
sejumlah aspek yang perlu pertimbangan, di antaranya:
a. tema yang dipilih memungkinkan terjadinya proses berpikir pada diri siswa serta
terkait dengan cara dan kebiasaan belajarnya;
b. ruang lingkup tema disesuaikan dengan usia dan perkembangan siswa, termasuk
minat dan kemampuannya;
c. penetapan tema dimulai dari lingkungan yang terdekat dengan siswa dari hal-hal
yang termudah menuju yang sulit, dari hal yang sederhana menuju yang kompleks,
dan dari hal yang konkrit menuju yang abstrak.
Beberapa contoh tema yang bisa dipertimbangkan pengembangannya di sekolah dasar
di antaranya:
Diri sendiri
Keluarga
Lingkungan
Kebersihan dan kesehatan
. Budi pekerti
.Tempat umum .
Kegiatan sehari-hari
. Peristiwa alam
Kegemaran
Permainan
Alat komunikasi
Transportasi
Hewan dan tumbuhan
Hiburan
Rekreasi
. Negara
Pengalaman
Keperluan
5. Pemetaan Keterhubungan Kompetensi Dasar dengan Tema
Pada tahap ini dilakukan pemetaan keterhubungan kompetensi dasar masing-masing
mata pelajaran yang akan dipadukan dengan tema pemersatu. Pemetaan tersebut
dapat dibuat dalam bentuk bagan dan/atau matriks jaringan topik yang
memperlihatkan kaitan antara tema pemersatu dengan kompetensi dasar dari setiap
mata pelajaran. Tidak hanya itu, dalam pemetaan ini akan tampak juga hubungan
tema pemersatu dengan hasil belajar yang harus dicapai siswa berikut indikator
pencapaiannya. Coba Anda perhatikan contoh pemetaan keterhubungan kompetensi
dasar dengan tema pemersatu "BINATANG" dalam bagan dan matriks di bawah ini!
Tema: BINATANG
BAHASA INDONESIA
Mendeskripsikan binatang di sekitar
MATEMATIKA
Memahami konsep urutan bilangan cacah
PENGETAHUAN ALAM
Mendeskripsikan bagian bagian yang tampak pada hewan di sekitar rumah dan
sekolah
KERAJINAN TANGAN DAN KESENIAN
Menanggapi berbagai unsur rupa: bintik, garis, bidang warna, bentuk
RANGKUMAN
1. Sebagai dasar dalam merancang dan melaksanakan pembelajaran terpadu di
sekolah dasar, perlu dipahami terlebih dahulu kompetensi Julusan dan struktur
kurikulum sekolah dasar.
2 Guru harus memiliki kejelian dalam mengidentifikasi dan menetapkan kompetensi
dasar dan indikator pada setiap mata pelajaran yang akan dipadukan. Guru harus
memahami betul kandungan isi dari masing-masing kompetensi dasar dan indikator
tersebut sebelum dilakukan pemaduan-pemaduan. Keberhasilan pelaksanaan
pembelajaran terpadu sangat ditentukan oleh bagaimana guru mampu menyusun
perancangan dan skenario pembelajaran yang tepat dan dikemas dengan
memperhatikan karakteristik siswa.
3. Dalam merancang pembelajaran terpadu di sekolah dasar terdapat tujuh langkah
yang harus dilakukan, yaitu: (1) menetapkan mata pelajaran yang akan dipadukan, (2)
mempelajari kompetensi dasar pada kelas dan semester yang sama dalam setiap mata
pelajaran, (3) mempelajari hasil belajar dan indikator hasil belajar dalam setiap mata
pelajaran, (4) memilih dan menetapkan tema pemersatu, (5) membuat pemetaan
keterhubungan kompetensi dasar setiap mata pelajaran dengan tema pemersatu, (6)
menyusun silabus pembelajaran dengan mengaitkan topik dan kompetensi dasar
setiap mata pelajaran, dan (7) menyusun satuan pembelajaran terpadu.
KEGIATAN BELAJAR 2
Silabus dan Satuan Pembelajaran Terpadu
Setelah Anda mendapatkan gambaran tentang tahapan perancangan gembelajaran
terpadu di sekolah dasar, maka pada Kegiatan Belajar 2 ini Anda akan banyak
melakukan kajian terhadap contoh silabus dan satuan pembelajaran terpadu. Perlu
Anda mengerti, bahwa contoh yang diuraikan di sini hanyalah beberapa saja dari
berbagai bentuk silabus tan satuan pembelajaran terpadu yang ada. Artinya, jika Anda
sudah terbiasa menggunakan pendekatan pembelajaran terpadu di sekolah Anda
sendiri, lebih baik lagi jika menggunakan format yang sudah basa Anda gunakan.
Silabus di atas diprogramkan untuk satu tema dengan alokasi waktu yang
diperkirakan sesuai dengan kebutuhan pencapaian kompetensi-kompeten dasar.
Berdasarkan silabus tersebut, dapat disusun satuan pembelajar terpadu untuk
kebutuhan satu kali pertemuan pembelajaran dengan tuju untuk mencapai beberapa
kompetensi dasar setiap mata pelajaran tertent Untuk lebih jelasnya dapat dilihat
dalam contoh satuan pembelajaran terpadu berikut ini.
Contoh
SATUAN PEMBELAJARAN TERPADU
Mata Pelajaran
: 1. Bahasa Indonesia
2. Pengetahuan Alam
3. Matematika
4. Kerajinan Tangan dan Kesenian
: Peristiwa Alam
Tema
Satuan Pendidikan: Sekolah Dasar
Kelas/Semester :III (Tiga)/1 (Satu)
Alokasi Waktu: 1× pertemuan (2×40 menit)
A. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR
Dari kompetensi dasar dan indikator ke empat mata pelajaran tersebut yang dapat
dipadukan adalah sebagai berikut.
Mata Pelajaran Kompetensi Dasar dan Indikator
1. Bahasa Indonesia
a. Menceritakan peristiwa alam
b. Menceritakan peristiwa alam yang pernah dialami, dilihat, dan didengar
c. Menjelaskan isi gambar seri tentang peristiwa alam yang terjadi di sekitar
2. Pengetahuan Alam
a. Mendefinisikan ciri-ciri lingkungan sehat dan lingkungan tidak sehat
b. Membedakan kondisi lingkungan sehat dan tidak sehat
c. Mengidentifikasi penyebab pencemaran terhadap kesehatan
d. Menjelaskan pengaruh pencemaran lingkungan terhadap kesehatan
RANGKUMAN
1. Silabus adalah garis besar, ringkasan, ikhtisar, atau pokok-pokok isi/materi
pembelajaran yang digunakan sebagai penjabaran lebih lanjut dari standar
kompetensi, kompetensi dasar yang ingin dicapai, dan pokok-pokok serta uraian
materi yang perlu dipelajari siswa. Silabus bermanfaat sebagai pedoman dalam
penyusunan satuan pembelajaran terpadu, pengelolaan kegiatan pembelajaran, dan
pengembangan sistem penilaian.
2. Silabus pembelajaran terpadu dikembangkan dengan menggunakan pendekatan
sistem, dimana komponen-komponen yang ada di dalamnya saling berhubungan satu
sama lain dalam rangka mencapai kompetensi dasar yang telah ditetapkan.
Komponen silabus pembelajaran terpadu terdiri atas: (a) Identifikasi mata pelajaran
yang akan dipadukan, (b) Kompetensi dasar, hasil belajar dan indikator yang harus
dikuasai siswa, (c) Materi pokok yang mengacu pada suatu tema yang akan disajikan,
(d) Alternatif strategi pembelajaran yang akan digunakan, dan (e) Alokasi waktu yang
diperlukan.
3. Satuan pembelajaran terpadu merupakan satuan atau unit program pembelajaran
terkecil untuk jangka waktu mingguan atau harian yang berisi rencana penyampaian
suatu pokok atau satuan bahasan tertentu dalam satu tema pembelajaran terpadu yang
akan dibahas Komponen satuan pembelajaran terpadu mengandung unsur-unsur
pokok yang meliputi: (a) Identitas mata pelajaran, (b) Kompetensi dasar, hasil belajar,
dan indikator yang akan dipadukan, (c) Pokok pokok materi yang akan disajikan, (d)
Kegiatan belajar-mengajar yang akan dilaksanakan, (e) Alat, media, dan sumber
bahan yang digunakan, (f) Cara penilaian yang akan ditempuh dilengkapi dengan alat
penilaian.
MODUL 5
Penilaian dalam Pembelajaran Terpadu
.
Secara lebih khusus, setelah mempelajari modul ini Anda diharapkan dapat
menjelaskan:
1. konsep penilaian dalam pembelajaran terpadu;
2. prinsip-prinsip penilaian dalam pembelajaran terpadu;
3. sasaran penilaian dalam pembelajaran terpadu;
4. langkah-langkah penilaian dalam pembelajaran terpadu,dan
5. bentuk alat penilaian dalam pembelajaran terpadu
KEGIATAN BELAJAR 1
Konsep, Prinsip, dan Sasaran Penilaian dalam Pembelajaran Terpadu
A KONSEP PENILAIAN
Sampai saat ini sistem penilaian di sekolah umumnya menggunakan teknik tes.
Penilaian dengan menggunakan teknik ini kita sebut penilaian konvensional. Teknik
tes ini tidak selengkapnya dapat menggambarkan kemajuan belajar siswa secara
menyeluruh, sebab laporan itu berupa angka angka atau huruf-huruf dan gambaran
maknanya sangat abstrak. Untuk melengkapi gambaran kemajuan belajar siswa, guru
dapat menggunakan teknik lain yang sudah kita kenal sebagai teknik nontes.
Penilaian dengan teknik nontes ini kita sebut penilaian alternatif.
Penilaian alternatif dipakai sebagai penunjang dalam memberikan gambaran
pengalaman dan kemajuan belajar siswa secara menyeluruh. Melalui penggunaan
penilaian alternatif ini, guru, orang tua, dan bahkan siswa dapat mengetahui kemajuan
dan kemampuan belajarnya. Hal ini sesuai dengan tuntutan penilaian berbasis kelas
bahwa penilaian dilakukan secara terpadu dalam kegiatan KPM melalui portofolio,
hasil karya (produk), penugasan (proyek), kinerja (performance), dan tes tertulis.