Anda di halaman 1dari 49

MODUL 4

Perancangan Pembelajaran Terpadu


Drs. Asep Herry Hermawan, M.Pd. Dra. Novi Resmint, M.Pd.
PENDAHULUAN
Secara lebih khusus, setelah mempelajari modul ini Anda diharapkan dapat:
1. menjelaskan kompetensi lulusan dan struktur kurikulum sekolah dasar sebagai
dasar pijakan pelaksanaan pembelajaran terpadu;
2. menjelaskan langkah-langkah yang harus ditempuh dalam merancang
pembelajaran terpadu di sekolah dasar;
3. memilih tema-tema pemersatu yang dapat digunakan dalam pelaksanaan
pembelajaran terpadu
4. memetakan keterhubungan kompetensi dasar setiap mata pelajaran dengan
tema pemersatu pembelajaran terpadu;
5. menyusun silabus pembelajaran terpadu berdasarkan hasil pemetaan
terhubungan kompetensi dasar setiap mata pelajaran dengan tema pemersatu:
6. menyusun satuan pembelajaran terpadu berdasarkan silabus yang telah
dikembangkan.
Modul ini terdiri dari dua kegiatan belajar. Dalam Kegiatan Belajar 1
disajikan mengenai tahapan perancangan pembelajaran terpadu di sekolah dasar,
sedangkan dalam Kegiatan Belajar 2 disajikan secara khusus mengenal penyusunan
silabus dan satu pembelajaran terpadu. Kegiatan Belajar 1 dirancang untuk
pencapaian tujuan I sampai dengan 4, sedangkan Kegiatan Belajar 2 untuk
pencapaian tujuan 5 sampai dengan 6. Untuk membantu Anda dalam mempelajari
modul ini, ada baiknya diperhatikan beberapa petunjuk belajar berikut ini.
1. Bacalah dengan cermat bagian pendahuluan modul ini sampai Anda memahami
secara tuntas tentang apa, untuk apa, dan bagaimana mempelajari modul ini.
2. Baca sepintas bagian demi bagian dan temukan kata-kata kunci dari kata-kata yang
dianggap baru. Carilah dan baca pengertian kata-kata kunci tersebut dalam kamus
yang Anda miliki..
3. Tangkaplah pengertian demi pengertian dari isi modul ini melalu pemahaman
sendiri dan bertukar pikiran dengan mahasiswa lain atau dengan tutor Anda
4. Untuk memperluas wawasan, baca dan pelajari sumber-sumber lain yang
relevan. Anda dapat menemukan bacaan dari berbagai sumber, termasuk
dari internet.
5. Mantapkan pemahaman Anda dengan mengerjakan latihan dalam modul dan
melalui kegiatan diskusi dalam kegiatan tutorial dengan mahasiswa lainnya atau
teman sejawat.
6. Jangan dilewatkan untuk mencoba menjawab soal-soal yang dituliskan pada setiap
akhir kegiatan belajar. Hal ini berguna untuk mengetahui apakah Anda sudah
memahami dengan benar kandungan modul ini.

Kompetensi lulusan Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) adalah
sebagai berikut.
1. mengenali dan membiasakan berperilaku sesuai dengan ajaran agama
yang diyakini;
2. mengenali dan menjalankan hak dan kewajiban diri, beretos kerja, dan peduli
terhadap lingkungan;
3. berpikir secara logis, kritis, dan kreatif serta berkomunikasi melalui
berbagai media;
4. menyenangi keindahan;
5. membiasakan hidup bersih, bugar, dan sehat;
6. memiliki rasa cinta dan bangga terhadap bangsa dan tanah air.

48
PEMBELAJARAN TERPADU S S
Dalam pelaksanaan pembelajaran terpadu perlu diupayakan aday penyediaan
interaksi pembelajaran yang dapat meningkatkan proses bela siswa secara
menyeluruh melalui kegiatan penghubungan gagasan/kon pada suatu mata pelajaran
dengan gagasan/konsep pada mata pelaj lainnya Keberhasilan pelaksanaan
pembelajaran terpadu ini sang ditentukan oleh bagaimana kemampuan guru dalam
menyusun perancang dan skenario pembelajaran yang tepat dan dikemas dengan
memperhati karakteristik siswa
Dalam merancang pembelajaran terpadu di sekolah dasar terdapat tuje langkah yang
harus dilakukan. Silakan Anda cermati alur langkah-langka perancangan
pembelajaran terpadu berikut!
1. Tetapkan mata pelajaran yang akan dipadukan
2. Pelajari kompetensi dasar pada kelas dan semester yang sama dalam setiap mata
pelajaran
3. Pelajan hasil belajar dan indikator hasil belajar dalam setiap mata pelajaran
4. Pilih dan tetapkan tema pemersatu
5. Buatlah pemetaan keterhubungan kompetensi dasar setiap mata pelajaran dengan
tema pemersatu
6. Susun silabus pembelajaran dengan mengaitkan topik dan kompetensi dasar setiap
mata pelajaran
7. Susun satuan pembelajaran terpadu

1. Penetapan Mata pelajaran


Langkah ini sebaiknya dilakukan setelah Anda membuat peta kompetensi dasar
secara menyeluruh pada semua mata pelajaran yang diajarkan di sekolah dasar
dengan maksud supaya terjadi pemerataan keterpaduan. Pada saat menetapkan
beberapa mata pelajaran yang akan dipadukan sebaiknya sudah disertai dengan alasan
atau rasional yang berkaitan dengan pencapaian kompetensi dasar oleh siswa dan
kebermaknaan belajar.
2. Penetapan Kompetensi Dasar
Pada tahap ini dilakukan identifikasi kompetensi dasar pada jenjang kelas dan
semester yang sama dari setiap mata pelajaran yang memungkinkan untuk diajarkan
secara terpadu dengan menggunakan payung sebuah tema pemersatu. Namun,
sebelumnya Anda harus menetapkan terlebih dahulu aspek-aspek dari setiap mata
pelajaran yang dapat dipadukan. Hasil tahap ini dapat dilihat dalam contoh berikut
yang diambil dari Standar Kompetensi Kurikulum 2004 Sekolah Dasar Kelas 2 (dua)
semester 1.
Aspek-aspek Mata Pelajaran yang Dapat Dipadukan
Bahasa Indonesia
Mendengarkan
Berbicara
Membaca
Menulis
Matematika
Bilangan cacah sampai dengan tiga angka,
Pengukuran, Panjang, berat
Pengetahuan Alam
Makhluk hidup dan proses kehidupan
Benda dan sifatnya
Energi dan perubahannya
Kerajinan Tangan dan Kesenian
Rupa:
Gambar ekspresi
Gambar imajinatif
Objek imajinati!
Ritme (warna,garis)
Dimensi bentuk dan ukuran: tiago, panjang, lebar
J. Penetapan Hasil Belajar dan Indikator Pada tahap ini, kegiatan yang dilakukan
adalah mempelajari dan menetapkan hasil belajar dari setiap mata pelajaran sehingga
dapat diketahui materi pokok yang bisa dibahas secara terpadu.

4. Penetapan Tema
Setelah ketiga tahap di atas dilakukan, selanjutnya ditetapkan tema yang dapat
mempersatukan kompetensi-kompetensi dasar setiap mata pelajaran yang akan
dipadukan pada jenjang kelas dan semester yang sama
Dalam mengembangkan tema-tema pembelajaran terpadu di sekolah dasar terdapat
sejumlah aspek yang perlu pertimbangan, di antaranya:
a. tema yang dipilih memungkinkan terjadinya proses berpikir pada diri siswa serta
terkait dengan cara dan kebiasaan belajarnya;
b. ruang lingkup tema disesuaikan dengan usia dan perkembangan siswa, termasuk
minat dan kemampuannya;
c. penetapan tema dimulai dari lingkungan yang terdekat dengan siswa dari hal-hal
yang termudah menuju yang sulit, dari hal yang sederhana menuju yang kompleks,
dan dari hal yang konkrit menuju yang abstrak.
Beberapa contoh tema yang bisa dipertimbangkan pengembangannya di sekolah dasar
di antaranya:
Diri sendiri
Keluarga
Lingkungan
Kebersihan dan kesehatan
. Budi pekerti
.Tempat umum .
Kegiatan sehari-hari
. Peristiwa alam
Kegemaran
Permainan
Alat komunikasi
Transportasi
Hewan dan tumbuhan
Hiburan
Rekreasi
. Negara
Pengalaman
Keperluan
5. Pemetaan Keterhubungan Kompetensi Dasar dengan Tema
Pada tahap ini dilakukan pemetaan keterhubungan kompetensi dasar masing-masing
mata pelajaran yang akan dipadukan dengan tema pemersatu. Pemetaan tersebut
dapat dibuat dalam bentuk bagan dan/atau matriks jaringan topik yang
memperlihatkan kaitan antara tema pemersatu dengan kompetensi dasar dari setiap
mata pelajaran. Tidak hanya itu, dalam pemetaan ini akan tampak juga hubungan
tema pemersatu dengan hasil belajar yang harus dicapai siswa berikut indikator
pencapaiannya. Coba Anda perhatikan contoh pemetaan keterhubungan kompetensi
dasar dengan tema pemersatu "BINATANG" dalam bagan dan matriks di bawah ini!
Tema: BINATANG
BAHASA INDONESIA
Mendeskripsikan binatang di sekitar
MATEMATIKA
Memahami konsep urutan bilangan cacah
PENGETAHUAN ALAM
Mendeskripsikan bagian bagian yang tampak pada hewan di sekitar rumah dan
sekolah
KERAJINAN TANGAN DAN KESENIAN
Menanggapi berbagai unsur rupa: bintik, garis, bidang warna, bentuk

6. Penyusunan Silabus Pembelajaran Terpadu


Pada tahap keenam ini, hasil seluruh proses yang telah dilakukan pada tahap tahap
sebelumnya dijadikan dasar dalam penyusunan pembelajaran terpadu. Secara umum,
silabus ini diartikan sebagai garis-gan besar, ringkasan, ikhusar, atau pokok-pokok
isi/materi pembelajaran terpadu silab Silabus merupakan penjabaran lebih lanjut dari
standar kompetensi kompetensi dasar yang ingin dicapai, dan pokok-pokok serta
uraian a yang perlu dipelajari siswa dalam rangka mencapai standar kompetensi dan
kompetensi dasar tersebut.
7. Penyusunan Satuan Pembelajaran Terpadu
Untuk keperluan pelaksanaan pembelajaran terpadu di kelas perlu disusun suatu
satuan pembelajaran terpadu. Penyusunan satuan pembelajaran terpadu merupakan
realisasi dari pengalaman belajar siswa yang telah ditentukan pada silabus
pembelajaran terpadu. Komponen satuan pembelajaran terpadu meliputi:
a identitas mata pelajaran (nama mata pelajaran yang akan dipadukan kelas, semester,
dan waktu banyaknya jam pertemuan yang dialokasikan);
b kompetensi dasar yang hendak dicapai;
c. materi pokok beserta uraiannya yang perlu dipelajari siswa dalam rangka mencapai
kompetensi dasar
d strategi pembelajaran (kegiatan pembelajaran secara konkret yang harus
dilakukan siswa dalam berinteraksi dengan materi pembelajaran dis sumber belajar
untuk menguasai kompetensi dasar);
e alat dan media yang digunakan untuk memperlancar pencapaian kompetensi dasar;
É penilaian dan tindak lanjut (prosedur dan instrumen yang akan digunakan untuk
menilai pencapaian belajar siswa serta tindak lanjut hasil penilaian);
g sumber bahan yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran terpadu sesuai dengan
kompetensi dasar yang harus dikuasai.
Catatan: Tentang penyusunan silabus dan satuan pembelajaran terpadu (poin 6 dan 7)
secara lebih lengkap beserta contoh-contohnya dapat Anda pelajari lebih lanjut dalam
Kegiatan Belajar 2 modul ini.

RANGKUMAN
1. Sebagai dasar dalam merancang dan melaksanakan pembelajaran terpadu di
sekolah dasar, perlu dipahami terlebih dahulu kompetensi Julusan dan struktur
kurikulum sekolah dasar.
2 Guru harus memiliki kejelian dalam mengidentifikasi dan menetapkan kompetensi
dasar dan indikator pada setiap mata pelajaran yang akan dipadukan. Guru harus
memahami betul kandungan isi dari masing-masing kompetensi dasar dan indikator
tersebut sebelum dilakukan pemaduan-pemaduan. Keberhasilan pelaksanaan
pembelajaran terpadu sangat ditentukan oleh bagaimana guru mampu menyusun
perancangan dan skenario pembelajaran yang tepat dan dikemas dengan
memperhatikan karakteristik siswa.
3. Dalam merancang pembelajaran terpadu di sekolah dasar terdapat tujuh langkah
yang harus dilakukan, yaitu: (1) menetapkan mata pelajaran yang akan dipadukan, (2)
mempelajari kompetensi dasar pada kelas dan semester yang sama dalam setiap mata
pelajaran, (3) mempelajari hasil belajar dan indikator hasil belajar dalam setiap mata
pelajaran, (4) memilih dan menetapkan tema pemersatu, (5) membuat pemetaan
keterhubungan kompetensi dasar setiap mata pelajaran dengan tema pemersatu, (6)
menyusun silabus pembelajaran dengan mengaitkan topik dan kompetensi dasar
setiap mata pelajaran, dan (7) menyusun satuan pembelajaran terpadu.

KEGIATAN BELAJAR 2
Silabus dan Satuan Pembelajaran Terpadu
Setelah Anda mendapatkan gambaran tentang tahapan perancangan gembelajaran
terpadu di sekolah dasar, maka pada Kegiatan Belajar 2 ini Anda akan banyak
melakukan kajian terhadap contoh silabus dan satuan pembelajaran terpadu. Perlu
Anda mengerti, bahwa contoh yang diuraikan di sini hanyalah beberapa saja dari
berbagai bentuk silabus tan satuan pembelajaran terpadu yang ada. Artinya, jika Anda
sudah terbiasa menggunakan pendekatan pembelajaran terpadu di sekolah Anda
sendiri, lebih baik lagi jika menggunakan format yang sudah basa Anda gunakan.
Silabus di atas diprogramkan untuk satu tema dengan alokasi waktu yang
diperkirakan sesuai dengan kebutuhan pencapaian kompetensi-kompeten dasar.
Berdasarkan silabus tersebut, dapat disusun satuan pembelajar terpadu untuk
kebutuhan satu kali pertemuan pembelajaran dengan tuju untuk mencapai beberapa
kompetensi dasar setiap mata pelajaran tertent Untuk lebih jelasnya dapat dilihat
dalam contoh satuan pembelajaran terpadu berikut ini.
Contoh
SATUAN PEMBELAJARAN TERPADU
Mata Pelajaran
: 1. Bahasa Indonesia
2. Pengetahuan Alam
3. Matematika
4. Kerajinan Tangan dan Kesenian
: Peristiwa Alam
Tema
Satuan Pendidikan: Sekolah Dasar
Kelas/Semester :III (Tiga)/1 (Satu)
Alokasi Waktu: 1× pertemuan (2×40 menit)
A. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR
Dari kompetensi dasar dan indikator ke empat mata pelajaran tersebut yang dapat
dipadukan adalah sebagai berikut.
Mata Pelajaran Kompetensi Dasar dan Indikator
1. Bahasa Indonesia
a. Menceritakan peristiwa alam
b. Menceritakan peristiwa alam yang pernah dialami, dilihat, dan didengar
c. Menjelaskan isi gambar seri tentang peristiwa alam yang terjadi di sekitar
2. Pengetahuan Alam
a. Mendefinisikan ciri-ciri lingkungan sehat dan lingkungan tidak sehat
b. Membedakan kondisi lingkungan sehat dan tidak sehat
c. Mengidentifikasi penyebab pencemaran terhadap kesehatan
d. Menjelaskan pengaruh pencemaran lingkungan terhadap kesehatan

Mata Pelajaran Kompetensi Dasar dan Indikator


Matematika
a. Mengenal dan menggunakan konsep bilangan cacah dalam pemecahan masalah
b. Memecahkan masalah sehari-hari yang melibatkan penjumlahan dan pengurangan
1 Keranan Tangan dan Kesenian
a. Mengekspresikan gagasan imajinasi dengan musik-musik dalam berkarya seni b.
Menyanyikan lagu anak-anak dengan syair yang benar di hadapan anggota kelas lain
MATERI PEMBELAJARAN
Untuk mencapai kompetensi dasar dan indikator di atas ditetapkan materi
pembelajaran sebagai berikut.
1. Bahasa Indonesia
a. Peristiwa alam yang terjadi di sekitar
b. Gambar seri, terdiri dari 4 rangkaian gambar yang memuat gejala peristiwa alam
c. Menulis kalimat dengan memperhatikan ejaan dan penggunaan tanda baca
d. Membaca dengan lafal dan intonasi yang benar
2. Pengetahuan Alam
Lingkungan sehat dan lingkungan tidak sehat, meliputi: ciri-ciri, penyebab, dan
pengaruhnya terhadap kesehatan.
3. Matematika
Penjumlahan dan pengurangan melalui soal cerita tentang peristiwa alam dalam
kehidupan sehari-hari.
4. Kerajinan Tangan dan Kesenian
Syair lagu "Kampung Halamanku"
C. STRATEGI PEMBELAJARAN
Strategi pembelajaran terpadu ini diuraikan dalam tahap-tahap kegiatan persiapan,
pembukaan, inti, dan penutup.
1. Kegiatan Persiapan/pra pembelajaran
Guru mempersiapkan segala sesuatu yang akan mendukung pelaksan proses
pembelajaran terpadu, seperti: mengatur ruangan, menyiapk alat/media pembelajaran
yang akan digunakan, dan sebagainya.
2. Kegiatan Pembukaan
a. Siswa dikondisikan ke dalam situasi belajar yang kondusif.
b. Guru menyampaikan secara lisan dan menuliskan di papan tul materi yang akan
dipelajari, dilanjutkan dengan menjelaska kemampuan-kemampuan yang diharapkan
dapat dicapai siswa setelah pertemuan pembelajaran berakhir.
c. Guru menjelaskan langkah-langkah kegiatan yang harus dilakukan siswa selama
pembelajaran berlangsung.
d. Guru melakukan kegiatan apersepsi dengan cara mengajak saw menyanyikan lagu
PEMANDANGAN sebagai motivasi untuk membangkitkan gairah belajar siswa
3. Kegiatan Inti
a Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok, masing-masing kelompok terdiri atas 4-5
orang.
b. Setiap kelompok siswa mencari berita dari surat kabar, majalah, dan buku
pengetahuan tentang peristiwa alam yang sebelumnya telah dipersiapkan guru di
kelas.
c. Juru bicara masing-masing kelompok siswa menceriterakan hasil temuannya dari
surat kabar, majalah, dan buku pengetahuan atau yang dialami sendiri tentang
peristiwa alam, dilanjutkan dengan tanya jawab.
d. Guru memperlihatkan gambar seri tentang peristiwa alam dan meminta masing-
masing kelompok siswa untuk mengamati gambar seri tersebut. Selanjutnya,
membicarakan hal-hal yang mengesankan dari setiap gambar dan menghubungkan
dengan rangkaian gambar seri lainnya.
e. Setiap kelompok menuliskan satu paragraf kalimat untuk setiap gambar dengan
memperhatikan cara penulisan dan penggunaan tanda baca yang benar.
f. Salah seorang siswa pada masing-masing kelompok secara bergiliran membacakan
hasil penulisan dengan intonasi yang benar. Guru memperhatikan dan memberikan
penjelasan-penjelasan
g. Kegiatan berikutnya, setiap kelompok siswa diminta untuk mengamati keadaan di
sekitar sekolah yang menunjukkan lingkungan sehat dan lingkungan tidak sehat.
h. Setiap kelompok menuliskan pada lembar pengamatan misalnya tentang ciri-ciri
lingkungan sehat dan tidak sehat, pengaruhnya terhadap kesehatan, dsb. Selanjutnya
hasil pengamatan tersebut dilaporkan di depan kelas oleh masing-masing ketua
kelompok.
i. Kegiatan selanjutnya, mendemonstrasikan dan menyelesaikan latihan soal cerita
tentang penjumlahan dan, pengurangan yang dihubungkan dengan peristiwa alam di
lingkungan sendiri.
j. Guru membimbing siswa menyanyikan lagu KAMPUNG HALAMANKU dengan
syair yang benar.
4. Kegiatan Penutup
a. Siswa dibimbing untuk menarik kesimpulan dari apa yang telah dibahas dalam
pertemuan ini.
b. Tindak lanjut dengan memberikan pembiasaan untuk selalu menjaga kebersihan
dan kesehatan.
D. ALAT DAN MEDIA PEMBELAJARAN
1. Koran, majalah, dan buku-buku pengetahuan
2. Lingkungan di sekitar sekolah
3. Gambar seri tentang peristiwa alam (banjir)
4. Teks lagu "Kampung Halamanku" dan "Pemandangan"
E. PENILAIAN PEMBELAJARAN
1. Prosedur Penilaian:
a. Penilaian proses dilakukan untuk melihat kerjasama siswa dalam kelompok
b. Penilaian Akhir (post-test)
2. Jenis dan Bentuk Tes:
a. Tes tulisan bentuk uraian terbatas, dilakukan pada akhir pembelajaran
b. Tes lisan dilakukan pada awal dan akhir pembelajaran untuk mengetahui
kemampuan siswa sebelum dan sesudah pembelajaran
c. Tes kinerja (performance test) dilakukan pada saat pembelajaran berlangsung untuk
mengukur: a) keruntutan dalam menceriterakan gambar seri, b) kerapian dan
ketepatan pemakaian tanda baca dalam menulis karangan, c) ketepatan mengamati
lingkungan sehat dan lingkungan tidak sehat, d) ketepatan menjumlahkan dan
mengurangkan dalam menyelesaikan soal cerita, dan e) keindahan menyanyikan lagu
"kampung halamanku".
3. Alat Penilaian
a. Lembar Kerja Siswa (LKS), terlampir
b. Lembar Soal, terlampir
c. Lembar Pengamatan, terlampir.
d. Lembar Penilaian Kinerja, terlampir
e. Lembar Analisis Kemampuan Menulis, terlampir
F. SUMBER RUJUKAN
1. Tim BKG, Bina Bahasa Indonesia, untuk Sekolah Dasar Kelas 3, Erlangga, tahun
2003 and grab til alebni
2. Tim BKG, Matematika Tangkas Berhitung. SD Kelas 3, Rosda, tahun 2003

RANGKUMAN
1. Silabus adalah garis besar, ringkasan, ikhtisar, atau pokok-pokok isi/materi
pembelajaran yang digunakan sebagai penjabaran lebih lanjut dari standar
kompetensi, kompetensi dasar yang ingin dicapai, dan pokok-pokok serta uraian
materi yang perlu dipelajari siswa. Silabus bermanfaat sebagai pedoman dalam
penyusunan satuan pembelajaran terpadu, pengelolaan kegiatan pembelajaran, dan
pengembangan sistem penilaian.
2. Silabus pembelajaran terpadu dikembangkan dengan menggunakan pendekatan
sistem, dimana komponen-komponen yang ada di dalamnya saling berhubungan satu
sama lain dalam rangka mencapai kompetensi dasar yang telah ditetapkan.
Komponen silabus pembelajaran terpadu terdiri atas: (a) Identifikasi mata pelajaran
yang akan dipadukan, (b) Kompetensi dasar, hasil belajar dan indikator yang harus
dikuasai siswa, (c) Materi pokok yang mengacu pada suatu tema yang akan disajikan,
(d) Alternatif strategi pembelajaran yang akan digunakan, dan (e) Alokasi waktu yang
diperlukan.
3. Satuan pembelajaran terpadu merupakan satuan atau unit program pembelajaran
terkecil untuk jangka waktu mingguan atau harian yang berisi rencana penyampaian
suatu pokok atau satuan bahasan tertentu dalam satu tema pembelajaran terpadu yang
akan dibahas Komponen satuan pembelajaran terpadu mengandung unsur-unsur
pokok yang meliputi: (a) Identitas mata pelajaran, (b) Kompetensi dasar, hasil belajar,
dan indikator yang akan dipadukan, (c) Pokok pokok materi yang akan disajikan, (d)
Kegiatan belajar-mengajar yang akan dilaksanakan, (e) Alat, media, dan sumber
bahan yang digunakan, (f) Cara penilaian yang akan ditempuh dilengkapi dengan alat
penilaian.

MODUL 5
Penilaian dalam Pembelajaran Terpadu
.
Secara lebih khusus, setelah mempelajari modul ini Anda diharapkan dapat
menjelaskan:
1. konsep penilaian dalam pembelajaran terpadu;
2. prinsip-prinsip penilaian dalam pembelajaran terpadu;
3. sasaran penilaian dalam pembelajaran terpadu;
4. langkah-langkah penilaian dalam pembelajaran terpadu,dan
5. bentuk alat penilaian dalam pembelajaran terpadu

KEGIATAN BELAJAR 1
Konsep, Prinsip, dan Sasaran Penilaian dalam Pembelajaran Terpadu
A KONSEP PENILAIAN
Sampai saat ini sistem penilaian di sekolah umumnya menggunakan teknik tes.
Penilaian dengan menggunakan teknik ini kita sebut penilaian konvensional. Teknik
tes ini tidak selengkapnya dapat menggambarkan kemajuan belajar siswa secara
menyeluruh, sebab laporan itu berupa angka angka atau huruf-huruf dan gambaran
maknanya sangat abstrak. Untuk melengkapi gambaran kemajuan belajar siswa, guru
dapat menggunakan teknik lain yang sudah kita kenal sebagai teknik nontes.
Penilaian dengan teknik nontes ini kita sebut penilaian alternatif.
Penilaian alternatif dipakai sebagai penunjang dalam memberikan gambaran
pengalaman dan kemajuan belajar siswa secara menyeluruh. Melalui penggunaan
penilaian alternatif ini, guru, orang tua, dan bahkan siswa dapat mengetahui kemajuan
dan kemampuan belajarnya. Hal ini sesuai dengan tuntutan penilaian berbasis kelas
bahwa penilaian dilakukan secara terpadu dalam kegiatan KPM melalui portofolio,
hasil karya (produk), penugasan (proyek), kinerja (performance), dan tes tertulis.

PRINSIP-PRINSIP PENILAIAN PEMBELAJARAN TERPADU


Pada dasamya penilaian dalam pembelajaran terpadu tidak berbeda dari penilaian
dalam kegiatan pembelajaran konvensional. Oleh karena itu, semua asas yang perlu
diindahkan dalam penilaian pembelajaran konvensional, berlaku pula bagi
pembelajaran terpadu, kecuali barangkali bahwa dalam pembelajaran terpadu
perhatian yang cukup banyak perlu diarahkan pada penilaian nurturant effects
(dampak pengiring) dari suatu pembelajaran, seperti kemampuan kerja sama,
tenggang rasa, saling tergantung (dependability), di samping keterpaduan persepsi
yang menjadi ciri khas pembelajaran terpadu. Oleh karena itu, dalam melaksanakan
penilaian pembelajaran terpadu, guru perlu memperhatikan prinsip-prinsip penilaian.
Penilaian harus dilakukan dengan sistematis baik melalui pengamatan,perekaman,
maupun analisis.
Untuk memperoleh hasil penilaian yang akurat, kegiatan penilaian hendaknya
didasarkan pada prinsip integral atau komprehensif, prinsip lesinambungan, dan
prinsip objektif.
1. Prinsip integral atau komprehensif yakni penilaian pengajaran yang dilakukan
secara menyeluruh dan utuh, yang di dalamnya menyangkut masalah perilaku, sikap
dan kreativitas. Dengan demikian, penilaian pun dilakukan dalam lingkup aspek
kognitif, psikomotor, dan aspek emosi
2. Prinsip berkesinambungan yakni penilaian yang dilakukan secara
berencana, terus-menerus dan bertahap untuk memperoleh gambaran tentang
perkembangan tingkah laku siswa sebagai hasil dari kegiatan belajar. Untuk
memenuhi prinsip ini, kegiatan penilaian harus sudah direncanakan bersamaan
dengan kegiatan penyusunan program semester dan dilaksanakan sesuai dengan
program yang telah disusun.
3. Prinsip objektif yakni penilaian pengajaran yang dilakukan dengan menggunakan
alat ukur yang handal dan dilaksanakan secara objektif sehingga dapat
menggambarkan dengan tepat kemampuan yang diukur Untuk memenuhi prinsip ini,
kegiatan penilaian harus dilaksanakan secara objektif dengan menggunakan alat ukur
yang tepat.

Selain ketiga prinsip di atas, Mathews (1989) mengemukakan prinsip prinsip


penilaian pembelajaran terpadu sebagai berikut.
1. Penilaian hendaknya berbasis unjuk kerja siswa sehingga selain memanfaatkan
penilaian produk, penilaian terhadap proses per mendapat perhatian yang lebih besar..
2. Pada setiap langkah penilaian hendaknya siswa dilibatkan.
3. Penilaian hendaknya, memberikan perhatian pula pada refleksi diri shwa (self
reflection).
4. Penilaian alternatif (portofolio, catatan anecdotal, unjuk kerja, jurnal dan lainnya)
hendaknya lebih dimanfaatkan karena kompleksnya aspek
yang harus dinilai
5. Umpan-balik hendaknya dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk
pengembangan anak baik secara individual maupun sosial.
6. Dengan demikian, penilaian pembelajaran terpadu hendaknya mengutamakan
Penilaian Acuan Patokan (PAP) dengan tetap memanfaatkan Penilaian Acuan
Normatif (PAN).
7. Penilaian pembelajaran terpadu perlu memberikan perhatian yang cukup banyak
pada penilaian nurturant effects atau dampak pengiring seperti kemampuan kerja
sama, tenggang rasa, saling tergantung, di samping keterpaduan persepsi siswa.
8.Penilaian pembelajaran terpadu hendaknya dilakukan dalam proses yang terus-
menerus (ongoing process), bukan kegiatan penilaian yang dilakukan di awal atau di
akhir program pembelajaran saja.
9. Penilaian juga harus bersifat multidimensional, komprehensif, dan sistematis.
Tabel 5.1. Cakupan Penilaian Pembelajaran Terpadu
Tahapan Sasaran
Proses
1
Perencanaan
1.
Pelaksanaan
Bagaimana siswa berpartisipasi dalam penentuan tema-tema terkait?
Hasil
akukan
lajara
kuskan
dalam
2.
Bagaimana reaksi siswa terhadap rencana yang telah dibuat?
Bagaimana aktivitas dinanika interaksi dan kecakapan berpikir siswa?
2. Perubahan perkembangan perilaku apa yang terjadi pada siswa?
⚫aspek kognisintelektual
aspek sosial
aspek etis
aspek pribad, dan sebagainya
Merujuk pada cakupan penilaian pembelajaran terpadu seperti tertera pada tabel di
atas, penilaian pembelajaran terpadu akan bersifat multidimensional, berlangsung
dalam konteks yang otentik (alumi), kolaboratif, dan berorientasi pada perkembangan
dan lingkungan budaya siswa. Penekanan penilaian akan terletak baik pada proses
maupun hasil, dan boleh jadi penilaian proses akan atau perlu memperoleh perhatian
khusus. Beragamnya aspek perilaku yang dievaluasi dalam pembelajaran terpadu
menghendaki teknik dan alat penilaian yang beragam pula mulai dari penilaian yang
didasarkan pada pengamatan langsung yang bersifat informal sampai kepada tes
formal yang berstruktur dan terkendali (Depdikbud, 1997).
Penilaian pembelajaran terpadu sebagaimana dikemukakan di atas mencakup
penilaian terhadap proses dan produk dengan sasaran peserta didik dan guru berkaitan
dengan program pengajarannya. Penilaian ini harus dilakukan secara informal,
rasional, dan tidak rancu sebagaimana dikemukakan Mathews (1989) berikut ini.
1. Penilaian Proses Sasaran yang dinilai dalam penilaian proses adalah tingkat
efektivitas kegiatan belajar mengajar dalam rangka pencapaian tujuan pengajaran.
Penilaian proses merupakan upaya mengumpulkan informasi tentang kemajuan
belajar siswa yang selanjutnya digunakan untuk keperluan
5.8
PEMBELAJARAN TERPADU SO
perbaikan pelaksanaan kegiatan belajar mengajar. Penilaian proses de
dari:
Penilaian terhadap siswa
Penilaian terhadap siswa sebagai pebelajar mencakup penilaian
berkaitan dengan
1) perkembangan konseptual anak;
2) tingkat kemampuan menghadapi tantangan; 3) interaksi siswa dengan siswa
lainnya;
4) kemampuan anak berkomunikasi;
5) kerasionalan argumen/alasan;
6) kerja sama dan kekompakan serta produktivitas kegiatan kelompok 7) partisipasi
siswa dalam diskusi kelompok: 8) penggunaan bahasa dengan baik dan benar sesuai
tingkat kemampuan
siswa.
b Penilaian terhadap guru
Penilaian terhadap guru mencakup hal-hal yang berkaitan dengan: 1) proses
pembelajaran;
2) pendekatan dan metode yang digunakan; 3) materi pembelajaran yang mencakup:
pemilihan tema, topik,
4) kelengkapan pembelajaran yang disesuaikan guru.
2. Penilaian terhadap produk kegiatan
dan unit,
Sasaran yang dinilai dalam penilaian hasil belajar adalah tingkat penguasaan peserta
didik tentang apa yang telah dipelajarinya. Penilaian hasil belajar merupakan upaya
mengumpulkan informasi untuk mengetahui seberapa jauh pengetahuan dan
kemampuan yang telah dikuasai siswa pada setiap akhir pembelajaran. Penilaian
terhadap produk meliputi:
a Penilaian terhadap siswa dilakukan melalui pengamatan terhadap hasil belajar anak
yang tergambarkan melalui:
1) kemampuan menulis laporan; 2) kemampuan menyatakan gagasan dalam bentuk
gambar, diagram,
grafik dan simbol lainnya;
3) rekaman, video dan kaset hasil unjuk kerja siswa.
proses
5.9
A Penilaian terhadap guru dilakukan berdasarkan hasil
daftar cek yang dilakukan oleh rekan guru lainnya terhadap strateg dan pengelolaan
belajar mengajar yang telah dilakukan: 2) masukan dari anak, orang tua dan rekan
guru lainnya berkaitan dengan strategi dan proses belajar mengajar yang telah
dilakukan.
Berkaitan dengan paparan di atas, penilaian yang dilakukan hendaknys valid,
mendidik, berorientasi pada kompetensi, adil dan objektif, terbuka, dan
berkesinambungan sebagaimana disarankan dalam Penilaian Berbasis Kelas (PBK).
Kuswari (2004) mengemukakan bahwa PBK merupakan suatu penilaian berdasarkan
suatu pengumpulan, pelaporan, dan penggunaan informasi tentang hasil belajar siswa
yang diperoleh melalui pengukuran dengan menerapkan prinsip-prinsip penilaian,
pelaksanaan berkelanjutan, bukti otentik, akurat, dan konsisten sebagai akuntabilitas
publik PBK secara umum bertujuan untuk memberikan penghargaan terhadap
pencapaian belajar siswa dan memperbaiki program dan kegiatan pembelajaran.
Sedangkan secara khusus, PBK bertujuan untuk memberikan, (1) informasi tentang
kemajuan belajar siswa, (2) informasi yang dapat digunakan untuk membina
kemajuan belajar lebih lanjut, (3) motivasi belajar siswa dan melakukan pemberian
bimbingan yang lebih tepat.
Fungsi PBK bagi siswa dan guru adalah untuk membantu siswa, (1) dalam
mewujudkan dirinya dengan mengubah atau mengembangkan perilakunya ke arah
yang lebih baik dan maju, (2) siswa mendapat kepuasan atas apa yang dikerjakannya,
(3) membantu guru untuk menetapkan apakah metode mengajar, yang digunakannya
telah memadai atau tidak, dan (4) membantu guru membuat pertimbangan dan
keputusan administrasi..
Dengan mengacu pada tujuan dan fungsi PBK di atas, penilaian yang dilakukan
dalam pembelajaran terpadu diharapkan dapat mengidentifikasi pencapaian
kompetensi dan hasil belajar yang harus dikuasai anak secara seimbang dalam ketiga
ranah yakni kognitif, afektif, dan psikomotor dengan menggunakan berbagai bentuk
model alat penilaian yang tepat.
mpok,
mampuan
tingkat
r has
pads
PEMBELAJARAN TERPADU S01
5.10
C. BENTUK ALAT PENILAIAN DALAM PEMBELAJARAN TERPADU
1. Bentuk Penilaian Alternatif
Seperti halnya penyelenggaraan penilaian yang lazim dilaksanakan maka perlu
dirancang instrumen penilaian yang mencakup 2 tipe utama yait er dan montes. Untuk
menilai proses pembelajaran terpadu, akan bany digunakan bentuk instrumen yang
bersifat nontes, Bentuk penilaian alternatif dengan teknik nontes yang dibahas pada
bagian ini meliputi catatan sekolah, cuplikan kerja, portofolio, wawancara, observasi,
jurnal, rubrik, dan catata anecdotal serta digunakan juga penilaian berskala. Dalam
pemilihannya, guru harus menetapkan tujuan yang akan diukur apakah pengetahuan,
kemampuan berpikir, keterampilan, produk, atau afeksi.
a Catatan Sekolah
Catatan sekolah merupakan laporan tentang kemajuan belajar siswa berupa deskripsi
tentang aspek-aspek yang dialami siswa berkaitan dengan mata pelajaran di sekolah..
b. Cuplikan Kerja
Penilaian yang dilakukan dengan melihat siswa melakukan tugas/proses atau produk
yang dibuat siswa untuk selanjutnya melihat dan menilai proses dan produk tersebut
untuk menentukan tingkat pengetahuan atau skill mereka merupakan penilaian
performance (penilaian kinerja). Produk yang merupakan cuplikan kerja siswa
merupakan unjuk kerja kegiatan yang dihasilkan siswa berkaitan dengan pengetahuan
dan keterampilan yang sedang dipelajari.
e Portofolio
Portofolio menilai kemajuan siswa pada suatu periode yang didasarkan pada berbagai
tugas (jurnal, kaset, karya seni, dan produk atau kreasi lain) yang memungkinkan
mengarahkan siswa pada penunjukan pemahaman tentang suatu konsep. Portofolio
merupakan berkas bukti-bukti yang disusun untuk mendapatkan akreditasi perolehan
belajar melalui pengalaman. Dalam format penilaian portofolio dideskripsikan
tentang metode, pemenuhan kriteria, dan keputusan (diterima, ditolak, bersyarat
dengan tambahan). Untuk ini lampiran berkas bukti-bukti untuk kerja siswa harus
diperhatikan.
3:11
Portofolio bersifat terbuka bagi siswa sehingga siswa dapat menilai diel sendiri (self
evaluation) dan juga bisa memberi informasi tambahan untuk menilai kompetensi
siswa.
Wawancara Wawancara adalah teknik penilaian lisan yang digunakan untuk
memperoleh jawaban dari siswa tentang sesuatu yang telah dipelajari. Penilaian
dengan wawancara ini dapat dipakai sebagai penunjang atau pelengkap jika dengan
penilaian yang lain belum didapatkan gambaran yang jelas tentang siswa. Wawancara
ini dapat dilakukan secara individual ataupun kelompok. Yang perlu diperhatikan
pada saat wawancara adalah memberikan rasa aman yang kepada siswa sehingga
mereka mampu mengungkapkan informasi dibutuhkan oleh guru secara nyaman dan
tidak terpaksa
Observasi
Observasi adalah teknik penilaian alternatif yang dilakukan dengan cara melakukan
pengamatan secara teliti serta mencatat secara sistematis tentang sesuatu yang terjadi
di kelas berkaitan dengan materi yang ditargetkan guru. Observasi ini harus selalu
diusahakan dalam situasi yang alami agar mendapatkan data yang sebenarnya.
Observasi bertujuan mengungkapkan perilaku nonverbal dan terfokus pada aspek-
aspek terkait. Prosedur penilaian dengan observasi harus memperhatikan, (1)
spesifikasi tingkah laku yang akan dinilai, (2) konteks dan metode yang akan
digunakan, dan (3) alat perekam dan penyimpan hasil yang akan digunakan.
f Jurnal Jurnal merupakan catatan harian siswa yang menggambarkan kegiatan siswa
setiap hari. Jurnal ini dapat berisikan hal-hal yang dilakukan siswa di dalam kelas
maupun di luar jam sekolah. Selain itu dapat juga dipakai oleh guru untuk memberi
pertimbangan, motivasi, dan penguatan kepada siswa.
8 Rubrik
Hal ini dilakukan misalnya dengan jalan guru bersama siswa menyusun kriteria
penilaian tentang laporan pekerjaan anak. Dengan melibatkan anak dalam kegiatan
pembelajaran dan penilaian diharapkan anak mengetahui perkembangannya dan hal
itu dimanfaatkan untuk meningkatkan proses belajar-mengajar.
roses
in)
an
5112
PEMBELAJARAN TERPADU DI S
Can Andal (File Card)
Catatan anekdotal merupakan catatan pengamatan informal menggambarkan
perkembangan bahasa maupun perkembangan s kebutuhan, kelebihan, kekurangan,
kemajuan, gaya belajar, keterampilan, d strategi yang digunakan peserta didik atau
yang berkaitan dengan hal y saja yang tampak bermakna ketika dilakukan
pengamatan, Catatan ini beris komentar singkat yang spesifik mengenai sesuatu yang
dikerjakan dan y perlu dikerjakan siswa yang didokumentasikan secara terus-mener
sehingga menggambarkan kemampuan berbahasa anak secara luas. Aktivita anak
yang memperagakan kemampuan dan perkembangan diri anak dicat pada kartu
(setiap anak satu kartu). Catatan tersebut mencakup ju kelebihan, kekurangan, dan
kemajuan-kemajuan yang dicapai siswa
Sebelum guru melakukan kegiatan penilaian dengan menggunakan bentuk penilaian
tertentu sebagaimana diuraikan di atas, sebaiknya diketah terlebih dahulu kriteria
penilaian yang baik yakni: a sesuainya tugas penilaian dengan masalah yang akan
dilihat (kogni
afektif, dan psikomotor); b. 'sesuainya tugas penilaian dengan tujuan pengajarannya;
c. kemampuan tugas penilaian memberikan kesempatan kepada sisw untuk
menunjukkan kemampuan dan kemajuan siswa;
d. tugas penilaian bersifat menarik, menantang, dan bermanfaat.
Penilaian juga perlu dilakukan secara otentik terhadap keseluruhan kompetensi yang
telah dipelajari siswa melalui kegiatan pembelajaran, Sebagaimana dikemukakan di
atas, ditinjau dari dimensi kompetensi yang ingin dicapai, ranah yang perlu dinilai
meliputi ranah kognitif, afektif, dan psikomotor (kognisi, sikap, dan keterampilan).
Oleh karena itu, dalam penilaian pembelajaran terpadu, penilaian dilakukan berkaitan
dengan ketiga ranah tersebut, antara lain:
a. Ranah Kognitif
Ranah kognitif ialah kemampuan yang berkenaan dengan hasil belajar intelektual
mulai dari tingkat sederhana sampai ke tingkat yang kompleks. Ranah kognitif ini
meliputi ingatan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis, dan penilaian. Jenjang ini
diperoleh secara berurutan.
5.13
Ingatan (K1)
Dalam kategori ini siswa dapat mengingat kembali materi yang telah dipelajari
sebelumnya. Ini merupakan kemampuan kognitif yang paling awal.
Pemahaman (K2)
Kemampuan kognitif tahap ini menuntut siswa untuk menyerap, memahami, dan
mengerti materi yang dipelajari. (K3)
3) Penerapan Kemampuan kognitif tahap tiga ini menuntut siswa untuk dapat
menerapkan suatu kaidah atau metode kerja pada suatu masalah yang konkret dan
baru. Litery pada sisura pd pember
4) Analisis (K4) Tahap ini menuntut siswa untuk merinci suatu kesatuan ke dalam
bagian bagian sehingga struktur keseluruhan dapat dipahami dengan baik. 5) Sintesis
(K5)
Tahap ini menuntut kemampuan siswa untuk membentuk suatu kesatuan dari bagian-
bagian yang dihubungkan satu sama lain sehingga tercipta suatu bentuk baru.
6) Penilaian (K6)
Tahap ini menuntut kemampuan siswa untuk membentuk suatu pendapat mengenai
sesuatu dengan pertanggungjawaban pendapat tersebut berdasarkan kriteria-kriteria
tertentu. Jenjang ini merupakan yang paling kompleks dan memerlukan pemenuhan
jenjang - jenjang sebelumnya.
Ranah Afektif
Afektif berkaitan dengan emosi (inward emotions), kecenderungan (disposition),
sikap (attitudes), keinginan (desires), nilai (value), minat (interest), dan perasaan
(feeling). Berkenaan dengan ranah afektif, ada dua hal yang perlu dinilai, yaitu
pertama, kompetensi afektif dan kedua, sikap dan minat siswa terhadap mata
pelajaran dan proses pembelajaran. Kompetensi afektif yang ingin dicapai dalam
pembelajaran meliputi tingkatan pemberian respon, apresiasi, penilaian, dan
internalisasi.
Berbagai jenis tingkatan ranah afektif yang dinilai adalah kemampuan
siswa dalam:
1) memberikan respon atau reaksi terhadap nilai-nilai yang dihadapkan kepadanya,
5:14
PEMBELAJARAN TERPADU BO
2) menikmati atau menerima nilai, norma, serta objek yang mempuny nilai etika dan
estetika
3) menilai (valuing) ditinjau dari segi baik buruk, adil tidak adil, ind tidak indah
terhadap objek studi; dan menerapkan atau mempraktikkan nilai, norma, etika dan
estetika dala perilaku kehidupan sehari-hari.
Penilaian perlu juga dilakukan terhadap daya tarik, minat, motivas ketekunan belajar,
dan sikap siswa terhadap mata pelajaran tertentu besena proses pembelajarannya.
Ranah Psikomotor
Berkenaan dengan ranah psikomotor, kompetensi yang dicapai meliputi tingkatan
gerakan awal, dan gerakan rutin. Penilaian terhadap pencapaian kompetensi tersebut
adalah sebagai berikut.
1) Tingkatan penguasaan gerakan awal berisi kemampuan siswa dalam
menggerakkan sebagian anggota badan 2) Tingkatan gerakan semi rutin meliputi
kemampuan melakukan atau
menirukan gerakan yang melibatkan seluruh anggota badan. 3) Tingkatan gerakan
rutin berisi kemampuan melakukan gerakan secara menyeluruh dengan sempurna dan
sampai pada tingkatan otomatis.
Untuk dapat menilai kompetensi anak dalam ketiga ranah di atas, kegiatan penilaian
dapat dilaksanakan dengan menggunakan penilaian bentuk konvensional melalui tes
maupun bentuk alternatif berupa pengumpulan data penilaian melalui nontes. Selain
itu, penilaian juga dilakukan dengan menggunakan prinsip penilaian otentik yang
pengukurannya meminta siswa untuk mengaplikasikan pengetahuan atau
menunjukkan keterampilan sebagaimana pengetahuan atau keterampilan itu dipakai
dalam dunia nyata serta penilaian terhadap kinerja siswa sehingga dapat memberikan
kesempatan kepada siswa untuk menciptakan berbagai situasi untuk siswa atau
menciptakan berbagai situasi agar siswa dapat menunjukkan kemampuannya dalam
mengaplikasikan pengetahuan dan keterampilannya dalam berbagai situasi (Marzano,
1992).
Penerapan bentuk-bentuk penilaian alternatif pada ketiga ranah tersebut dapat
diuraikan sebagai berikut.
5.15
a Penerapan Bentuk Penilaian Alternatif dalam Ranah Kogniuf Penjelasan mengenai
penerapan bentuk penilaian alternatif dalam aspek kognitif ini akan diuraikan melalui
pemberian contoh pengajaran menulis sebagai berikut.
Kompetensi Dasar Menulis Deskripsi (untuk Kelas V SD)
Indikator:
Siswa memahami cara menulis karangan deskripsi dengan ejaan yang benar serta
mengkomunikasikan ide atau pesan secara tertulis. Isi/Keterampilan: Aspek kognitif
(K1, K2, K3, K4, K5, K6).
Bentuk penilaian alternatif yang dapat dipilih 1) Cuplikan Kerja
Buat sebuah paragraf deskripsi dengan topik kegiatan di sekolah: Upacara Bendera.
Jumlah kata dalam paragraf paling sedikit 30 kata dengan menggunakan Bahasa
Indonesia yang baik dan benar. Hasil tulisanmu akan dinilai dari segi: ketepatan isi,
kerapian tulisan, penggunaan ejaan dan tanda-tanda baca, serta pemakaiaan pilihan
kata. Selesaikan tugas ini dalam waktu 30 menit. Coba amati kerangka karangan
deskripsi ini (guru menyiapkan karangan deskripsi).
Bagaimana pendapatmu tentang: (1) kesesuaian isi karangan dengan judul;
(2) penulisan ejaan dan tanda-tanda bacanya;
(3) penggunaan pilihan katanya.
Tuliskan komentarmu yang berkaitan dengan ketiga hal di atas sesuai dengan
karangan deskripsi yang kamu baca. Tulis dalam Bahasa Indonesia yang baik dan
benar dan kerjakan pada buku pekerjaanmu. Kumpulkan pada pertemuan minggu
depan.
2) Observasi
Guru mengamati murid-murid ketika ditugasi membuat karangan deskripsi tentang
kegiatan sekolah berjudul: Upacara Bendera. Guru juga mencatat murid-murid yang
dapat dan yang belum dapat membuat karangan deskripsi terutama murid-murid yang
mengalami kesulitan
PEMBELAJARAN TERPADU 00
dalam memulai tulisannya. Dari hasil observasi ini, secara individual guru
memberikan bimbingan cara menulis deskripsi dalam Baha Indonesia yang baik dan
benar.
Wawancara yang digunakan dalam penilaian ini adalah wawancar 3) Wawancara
terbatas yang digunakan sebagai penunjang bentuk penilaian alternat lainnya. Dari
hasil observasi kita menemui murid yang mengalam kesulitan membuat karangan
deskripsi dan pada kegiatan wawancara guru melihat kembali pengetahuan dan
pemahaman murid mengenai mengarang deskripsi dengan memancing melalui
pertanyaan sebagai berikut:
a) Apa yang dimaksud dengan deskripsi? b) Kapan kamu mengikuti upacara bendera?
Di mana? c) Siapa saja yang mengikuti upacara bendera?
d) Apa saja yang terjadi pada saat upacara bendera? dan lain-lain.
4) Portofolio
Guru dapat memberikan pangakuan atas kemampuan mengarang deskripsi siswa
berdasarkan berkas-berkas bukti cuplikan kerja hasil tulisan siswa mulai dari tahap
pramenulis sampai pada tahap publikasi hasil observasi, dan wawancara. Bila siswa
sudah memenuhi kriteria yang ditentukan guru, ini berarti siswa telah diakui memiliki
kemampuan tersebut.
Namun, bila siswa sudah dapat mengarang deskripsi tetapi belum sempurna dalam
arti misalnya kurang mampu menulis dengan ejaan yang baik dan benar yang terlihat
pada tahap revisi maka siswa dinyatakan bersyarat. Dengan demikian, siswa yang
bersangkutan harus mengikuti petunjuk yang dan latihan yang diberikan guru.
Misalnya mengikuti wawancara, dan atau mengulang membuat karangan deskripsi
dengan topik yang sama melalui tahapan lima menulis lengkap dan dengan
bimbingan guru sehingga pemilikan kemampuan menulis tercapai.
5) Catatan Sekolah
Dari uraian portofolio di atas, hasil akreditasi kemampuan siswa dilaporkan dalam
bentuk catatan sekolah, misalnya dari hasil
POOKABOS MODUL S
5.17
pengalaman belajar siswa (misalnyar. Gia) pada catur wulan ini Gis sodah
mengetahui dan memahami kriteria dan cara menulis karangan deskripsi, pemilihan
kosakata cukup bagus, hanya Gia masih kurang tepat menggunakan ejaan atau tanda
baca.
6) Catatan Anekdotal
Catatan kegiatan menulis Gia, siswa kelas V
Sikap:
senang menulis cerita, banyak melakukan kegiatan
10 Mei 2003 berbicara
12 Mei 2003 menggunakan kata tanya dengan tepat, menulis percakapan untuk
interviu/wawancara secara rinci Revisi dan penyuntingan (kesediaan berubah)
20 Mei 2003 bersedia memperbaiki dan mengadakan beberapa
perubahan, memerlukan waktu yang lebih lama untuk menyunting.
cenderung menghapus
Mekanik:
22 Mei 2003 melakukan beberapa kesalahan ejaan dan penulisan kata depan (di) 29
Mei 2003 kemampuan mekanik meningkat, tahu kapan harus
menggunakan tanda baca dan huruf kapital
Penerapan Penuaian Alternatif dalam Ranah Afektif Dalam pengajaran Bahasa
Indonesia, aspek afektif juga perlu hans diperhatikan. Variabel afektif tersebut
meliputi sikap (attitudes), minat, alty motivasi, nilai (values), pilihan, konsep diri, dan
kendali kontrol. Melakukan ripsi penilaian ranah afektif lebih sukar karena
masalahnya lebih sukar dan abstrak. Karena itu, di samping tes hendaknya dilakukan
pula dengan teknik montes dengan menggunakan bentuk penilaian alternatif. Sebagai
contoh, dalam pengajaran Bahasa Indonesia penilaian aspek afektif dapat dilihat dari
bentuk sikap yang diperlihatkan siswa sehubungan dengan hal berikut: 1) Apa
gunanya mengajarkan menulis kalau siswa pada akhirnya membenci
dan
kegiatan menulis?
id meng
lain
mengan
erja ha
krit
5.20
PEMBELAJARAN TERPADU
penyusunannya guru disarankan mengajak siswa untuk mempertimbang isi tes dan
bentuk tes yang akan dipakai. SRA bisa tepat dipakai apabila a. tingkat kesulitan
bahasa pada soal SRA tidak terlalu tinggi bagi peser tex
b. tes SRA diambil dari yang sudah terstandar; e peserta tes jumlahnya banyak;
d. waktu untuk menjawab semua soal tersedia cukup, e. ranah yang diteskan luas dan
pada tingkat knowledge, memory, Was
comprehension.
Dalam pelaksanaannya, pengembangan SRA dilakukan dalam tahapan yakni tahap
persiapan, pemilihan unsur yang dites, dan pengembangan tes item.
LATIHAN
Untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai materi di atas
kerjakanlah latihan berikut!
Buatlah satu rancangan pembelajaran terpadu disertai rancangan penilaiannya dengan
menggunakan bentuk nontes. Pilih dan tetapkan bentuk penilaian montes yang akan
digunakan sesuai dengan tujuan dan kompetensi dasar yang telah ditetapkan!
Petunjuk Jawaban Latihan
Untuk dapat mengerjakan latihan ini, Anda perlu mengingat kembali materi yang
berkaitan dengan: 1. Cara penyusunan silabus pembelajaran terpadu pada Modul 4.
2. Pemahaman Kurikulum Sekolah Dasar 2004. 3. Jenis-jenis penilaian bentuk nontes
beserta penerapannya.
om A2
RANGKUMAN
Penilaian merupakan program penilaian yang dilakukan secara berkesinambungan
untuk menentukan keberhasilan pembelajaran yang
bila
5.21
elah dilakukan. Penilaian bertujuan untuk menilai pembelajaran di kelas dan
meningkatkan pembelajaran serta kualitas belajar siswa. Dengan demikian, penilaian
merupakan satu strategi pengumpulan dan penganalisisan informasi yang digunakan
sebagai dasar pengambilan Leputusan berkaitan dengan semua aspek pembelajaran.
Penilaian pembelajaran terpadu diarahkan pada penilaian proses dan
hasil yang sifatnya holistik dengan memperhatikan prinsip-prinsip
integral/komprehensif, berkesinambungan, dan objektif. Dalam pelaksanaannya,
penilaian pembelajaran terpadu lebih menekankan pada penggunaan bentuk penilaian
nontes yang mengarah pada penilaian terhadap pemahaman konsep dan keterampilan
anak ketimbang pada tujuan perolehan pengetahuan dan fakta-fakta melalui
pengukuran sejauhmana anak mengingat dan menghafal suatu fakta. Bentuk penilaian
nontes yang digunakan antara lain catatan sekolah, portofolio, observasi, wawancara,
catatan anekdotal, jurnal, rubrik, dan cuplikan kerja/penugasan proyek. Pelaksanaan
penilaian dilakukan secara
menyeluruh berkaitan dengan ranah kognitif, psikomotor, dan afektif. Untuk
melengkapi informasi hasil penilaian yang lengkap, dalam penilaian pembelajaran
terpadu guru dapat juga memanfaatkan penilaian bentuk tes baik bentuk tes objektif
maupun tes subjektif.
TES FORMATIF 1
Pilihlah satu jawaban yang paling tepat!
1) Penilaian yang dilakukan secara menyeluruh dan utuh menyangkut penilaian
perilaku, sikap dan kreativitas yang tercakup dalam lingkup aspek kognitif,
psikomotor, dan afektif merupakan prinsip penilaian....
A. objektif
B. berkesinambungan C. integral/komprehensif
D. valid
Berikut ini merupakan prinsip-prinsip penilaian pembelajaran terpadu, kecuali....
A. penilaian hendaknya berbasis unjuk kerja siswa B. pada setiap langkah penilaian,
siswa hendaknya dilibatkan
C. penilaian dilakukan pada akhir pembelajaran saja D. umpan balik dimanfaatkan
bagi upaya pengembangan anak
. POOK4208/MODUL
5.25
KEGIATAN BELAJAR 2
Prosedur Pengembangan dan Format Penilaian Pembelajaran Terpadu di SD A.
PROSEDUR PENILAIAN PEMBELAJARAN TERPADU
Penilaian memberi informasi untuk pengambilan keputusan tentang misalnya (1) Apa
yang dipelajari?, (2) Apakah siswa bisa naik kelas?, (3) Nilai berapa yang tepat?, (4)
Siswa harus masuk kelompok mana?, (5) Bantuan apa yang perlu diberikan?, (6)
Metode mengajar mana yang perlu diperbaiki?, atau (7) Kurikulum mana yang perlu
diubah?. Penilaian memberi informasi yang bisa dijadikan dasar pengambilan
keputusan untuk meningkatkan hasil pendidikan. Persoalan yang harus dijawab
adalah apakah informasi yang diberikan oleh penilaian itu tepat?. Jawabannya ada
pada kualitas penilaian tersebut. Penilaian yang berkualitas akan menghasilkan
informasi yang reliable dan valid. Untuk menghasilkan informasi yang reliable dan
valid, perlu ada bukti pendukung yang meyakinkan bahwa penilaian yang
menghasilkan informasi tersebut memang berkualitas tinggi. Berikut akan dipaparkan
tahapan-tahapan penilaian.
1. Perencanaan
Dalam tahap ini ditempuh langkah-langkah kegiatan sebagai berikut.
Merumuskan tujuan penilaian yang ingin dicapai baik tujuan yang ingin
dicapai oleh guru maupun oleh siswa. Pada dasarnya penilaian ini
bertujuan untuk membantu siswa dalam meningkatkan prestasi belajarnya, tetapi bagi
guru melalui penilaian dapat melakukan: 1) Identifikasi kekuatan dan kelemahan
siswa dan memonitor tahap
perkembangannya. 2) Melihat sampai sejauh mana aktivitas pembelajaran telah
mencapai
tujuan yang telah ditetapkan. 3) Memilih aktivitas-aktivitas yang tepat dan memilih
strategi mengajar yang sesuai dengan kebutuhan siswa.
4) Memberikan umpan balik kepada siswa dalam bentuk pemberian
penghargaan, saran, dan kritik yang membangun.
5.26
PEMBELAJARAN TERPADU Di S0
5) Memilih informasi yang cukup sebagai dasar untuk pelaporan has belajar siswa
kepada orang tua. 6) Menyediakan informasi yang berharga bagi guru, pimpinan da
siswa baru periode berikutnya.
b. Menentukan kriteria keberhasilan yang ingin dicapai, baik oleh sisw maupun oleh
guru. Menentukan teknik dan instrumen yang akan digunakan dalam proses
C.
penilaian.
2. Pelaksanaan
a Dalam proses pelaksanaan penilaian, haruslah disadari bahwa: Penilaian
berlangsung sejak awal sampai dengan akhir
proses b. pembelajaran Penilaian harus dilihat sebagat proses yang berkelanjutan,
lebih dari sekadar salah satu aspek belajar yang harus dicapai sebagai bagian suatu
program. c. Penilaian dapat diarahkan pada proses maupun produk serta program
3. Penyusunan dan Penyajian Laporan
Laporan hasil penilaian disusun dengan jalan memperhitungkan seluruh informasi
yang terkumpul dan pengolahannya. Penyusunan laporan tersebut dilakukan secara
logis, sistematis, dan secara komprehensif yang diakhiri
dengan sejumlah rekomendasi dan saran-saran.
4. Tahap Tindak-Lanjut
Hasil pengolahan informasi dan saran-saran itu ditindaklanjuti secara operasional.
Perlu dikemukakan bahwa tidak seluruh kegiatan akhir berupa tindak lanjut dilakukan
pada akhir kegiatan karena penilaian dilakukan secara terus-menerus. Selanjutnya
umpan balik dimanfaatkan untuk meningkatkan kegiatan belajar mengajar.
B. FORMAT PENILAIAN PEMBELAJARAN TERPADU
Beberapa bentuk model alat penilaian yang dapat digunakan dalam pelaksanaan
penilaian pembelajaran terpadu sebagaimana diuraikan pada Kegiatan Belajar 1 dapat
diaplikasikan oleh guru dengan menggunakan format penilaian yang mendukung
diperolehnya informasi dari siswa. Format
5.27
ini disesuaikan dengan jenis/bentuk alat penilaian yang digunakan. Berikut akan
dikemukan contoh-contoh format tersebut, antara lain:
1. Format Observasi
Format observasi yang dapat digunakan dalam kegiatan penilaian pelaksanaan
pembelajaran terpadu dilakukan baik pada tahap perencanaan maupun pelaksanaan
pembelajaran terpadu dengan indikator kemampuan dan penguasaan yang telah
ditetapkan sebagaimana dapat dilihat pada format 1 sampai format 4 di bawah ini.
Sedangkan dari segi sasarannya, penilaian difokuskan pada proses maupun produk
pembelajaran.
FORMAT OBSERVASI
Perencanaan Kegiatan Form
Nama Kelompok:
No
1.
2.
Aspek yang dinilai
Skor
Keterangan
Kelogisan Alasan
Kerja sama kelompok, partisipasi
12345 12345
13
Toleransi dan sopan santun
12345 12345
12345
Penggunaan Bahasa Indonesia 5. Disiplin waktu
4.
6.
12345
Produktivitas
Keterangan:
200.
1 = sangat tidak baik
2-tidak baik
Guru yang bersangkutan
3 = cukup 4-baik
5= baik sekali
5.34
PEMBELAJARAN TERPADU DI S
Selanjutnya guru akan menetapkan format penilaian portofolio s
berikut
Penilaian Portofolio
Nama Siswa
Guru Tanggal
1. Konsep, prosedur, hubungan yang sudah dipahami
2. Lingkup perkembangan pemahamannya 3. Lingkup kebutuhan dominan yang harus
diberikan untuk perkembangan
pemahamannya dalam hal
4. Pekerjaan yang sudah diselesaikan
5. Pekerjaan yang memerlukan revisi
6. Penilaian untuk masing-masing lingkup: a. Kemampuan memecahkan masalah
b. Kemampuan berpikir kritis
c. Kemampuan berbahasa
d. Dan lain sebagainya.
Skor:
4. Rubrik islo neb
Berkaitan dengan hasil simpulan portofolio dan format penilaiannya sebagaimana
dipaparkan dalam dua format di atas, guru dapat menyusun kriteria penilaian secara
kolaboratif dengan melibatkan siswa sehingga anak dapat mengetahui kriteria
tersebut dan dapat mengukur kemampuannya. Berikut diberikan contoh format rubrik
berkaitan dengan keterampilan membaca yang dipadukan dengan kemampuan
matematika yang harus dikuasai siswa dalam sebuah kegiatan pembelajaran terpadu.
Penetapan kualifikasi kemampuan siswa didasarkan pada munculnya ciri descriptor
5.37
Rubrik berkaitan dengan keterampilan menulis.
Nama:
B
Bagus
C
Cukup
D
A Bagus sekali
Kurang
Informasi yang disajikan lengkap
Informasi sesuai tema
Terdapat kohesi dan koherensi
Ejaan benar Tanda baca benar
Memuat contoh
Bahasa mudah dipahami Alur berpikir yang logis
DII.
5. Cuplikan Kerja
Dalam menilai performansi belajar siswa, guru dapat melakukan pemberian tugas
yang menuntut mereka untuk memperlihatkan hasil unjuk kerja mereka. Sebagai
contoh dalam pembelajaran IPA/Sains, siswa diarahkan untuk melakukan suatu
percobaan dalam rangka menemukan pemahaman sebuah konsep. Untuk itu, guru
dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk memaparkan rencana kegiatannya
dengan menggunakan format berikut.
5.39
Setelah siswa melakukan kegiatannya maka guru sudah dapat memberikan
pertimbangan pencapaian kemampuan, keterampilan, sikap, dan pemahaman tentang
konsep yang telah mereka pelajari dengan melakukan penilaian terhadap hasil unjuk
kerja siswa (cuplikan kerja siswa)
Masukan Orang Tua
Keterlibatan orang tua dianggap amat positif untuk meningkatkan prestasi belajar
siswa. Oleh karena itu, dalam penilaian pembelajaran terpadu, masukan informasi
dari orang tua akan dapat membantu memberikan gambaran yang menghapus
penafsiran yang keliru dari pihak guru dan siswa. Penyelenggaraan pengamatan oleh
orang tua pun memungkinkan guru dan orang tua berorientasi dalam kaitan kemajuan
dan kekurangan anak yang bersangkutan. Sekaligus memungkinkan interaksi pula
antara guru dengan siswa. Masukan orang tua dimanfaatkan untuk memperbaiki
pembimbingan
anak dan juga strategi belajar inengajar di kelas. Berikut diberikan contoh format
observasi orang tua siswa melalui kunjungan ke dalam kelas pada saat pembelajaran
berlangsung.
Format Observasi Orang Tua
Tanggal:
Selamat datang di kelas kami. Saat Anda berkunjung, Anda diminta untuk
mengobservasi dan membuat catatan dalam beberapa atau seluruh format pertanyaan
berikut:
1. Saat saya memperhatikan anak saya saat dia bekerja, saya berharap menyaksikan:
2. Saat saya menyaksikan anak saya di kelas, saya terkejut melihat:
PEMBELAJARAN TERPADU
5.44
Petunjuk Jawaban Latihan
Agar Anda dapat mengerjakan latihan di atas, sebaiknya mengingat kembali materi
yang sudah Anda pelajari terutama yang berk dengan
1) Beragam jenis penilaian bentuk nontes berikut kegunaannya. 2) Kurikulum 2004
mata pelajaran Bahasa Indonesia dan IPA. 3) Penyusunan silabus pembelajaran
terpadu.
RANGKUMAN
Penilaian memberikan informasi kepada guru untuk pengambilan 005 keputusan yang
harus ditetapkan kepada siswanya. Untuk itu diperlukan bentuk penilaian yang
berkualitas, yang menghasilkan informasi yang reliabel dan valid.
Kegiatan penilaian dilakukan dalam empat tahapan mulai dari tahap perencanaan,
pelaksanaan, penyusunan dan penyajian laporan, dan tahap tindak lanjut. Dalam
pelaksanaannya, penilaian pembelajaran terpadu dilakukan dengan menggunakan
bentuk evaluasi nontes dilengkapi dengan format penilaian yang lengkap. Dengan
demikian, akan mendukung diperolehnya informasi yang dibutuhkan guru untuk
keperluan penilaiannya. Guru bisa menggunakan format observasi, format portofolio,
format penugasan/proyek kerja siswa, dan jenis format lainnya sesuai dengan
kebutuhan penilaian.
TES FORMATIF 2
Pilihlah satu jawaban yang paling tepat!
1) Penilaian pembelajaran terpadu dilakukan dalam empat tahapan mencakup tahap;
(1) penyusunan dan penyajian laporan, (2) perencanaan, (3) pelaksanaan, dan (4)
tindak lanjut. Urutan tahapan yang
benar adalah .... A. 1,2,3,4
B. 2, 3, 1,4 C. 2, 1, 3, 4
D. 4,1,2,3
A
MODUL & SD Praktek Pembelajaran Terpadu di
Dra. Andayani, M.Ed.
PENDAHULUAN
esuai dengan deskripsi mata kuliah Pembelajaran Terpadu di SD (PDGK4205),
mahasiswa Program SI PGSD diharapkan mampu menjelaskan hakikat pembelajaran
terpadu di SD, beberapa model pembelajaran terpadu, dan cara memilih dan
mengembangkan topik-topik dari berbagai mata pelajaran di SD menjadi rancangan
pembelajaran terpadu, serta berlatih mempraktekkan pembelajaran terpadu di
kelasnya sendiri di SD dan melakukan simulasi di kelas tutorial.
Format Modul 6 ini berbeda dari modul-modul sebelumnya yang berisi uraian konsep
dan contoh tentang pembelajaran terpadu di SD. Dalam Modul 6 dijelaskan tentang
prosedur kegiatan praktek dan simulasi yang harus dilakukan mahasiswa Program S1
PGSD sebagai bagian dari pengalaman belajar yang seyogianya dimiliki mahasiswa
selama mengambil mata kuliah Pembelajaran Terpadu di SD (PDGK4205). Oleh
karena itu, kegiatan belajar yang terurai dalam Modul 6 tidak dilengkapi dengan
latihan, rangkuman, dan tes formatif. Dalam Modul 6 akan dibahas secara rinci
mengenai tata cara melakukan praktek dan simulasi yang wajib dilakukan mahasiswa,
Format Rancangan Pembelajaran Terpadu sebagai contoh yang dapat digunakan
mahasiswa dalam mempersiapkan praktek dan simulasi pembelajaran terpadu baik di
kelasnya di SD serta di kelas tutorial, Format Refleksi Guru, Alat Penilaian
Kemampuan Guru dalam merancang dan melaksanakan Pembelajaran Terpadu, tugas
mahasiswa, tutor, dan pengelola dalam kaitannya dengan kegiatan praktek dan
simulasi pembelajaran terpadu.
Dengan status mata kuliah Pembelajaran Terpadu di SD (PDGK4205) sebagai mata
kuliah berpraktek, maka disediakan layanan bantuan tutorial tatap muka untuk
membimbing mahasiswa melakukan praktek dan simulasi sehingga tugas tutorial
yang harus dikerjakan mahasiswa pada pertemuan 3, 5, dan 7 tidak ada karena diganti
dengan kegiatan praktek dan simulasi. Mohon Anda cermati dengan seksama bahwa
nilai praktek tersebut akan
NAWI LAS
UT. OM
KEDIATAN BELAJAR 1 Praktek Merancang Pembelajaran Terpadu
di SD
Prosedur Kegiatan Perancangan Pembelajaran Terpadu untuk Praktek
A gar Anda dapat berlatih dan mempraktekkan pembuatan rancangan Pembelajaran
Terpadu di SD, Anda harus menyimak kembali uraian pada Modul 4 dengan lebih
teliti. Berikut ini prosedur kegiatan perancangan pembelajaran terpadu yang harus
Anda ikuti dalam melakukan kegiatan praktek penyusunan rancangan pembelajaran
terpadu baik untuk praktek di kelas Anda sendiri sebagai guru SD maupun simulasi di
kelas tutorial.
dan Simulasi 1. Menetapkan mata pelajaran yang dipadukan Pilih 3 mata pelajaran
dari mata pelajaran IPA, IPS, PK, Matematika, dan Bahasa Indonesia di SD yang
akan dipadukan dengan mengkaji Kompetensi Dasar yang tertuang dalam Silabus
yang telah dikembangkan oleh sekolah Anda. Alternatif lain yang dapat Anda
lakukan sebagai acuan adalah dengan mengkaji Kompetensi Dasar yang tertuang
dalam dokumen Standar Isi dan Standar Kompetensi yang dikeluarkan oleh Badan
Standard Nasional Pendidikan (BSNP) Departemen Pendidikan Nasional. Pemilihan
3 mata pelajaran yang dipadukan tersebut harus dikaitkan dengan pencapaian
kompetensi dasar serta kegiatan belajar yang dapat selaras antara 3 mata pelajaran
tersebut.
Anda harus menyusun 2 (dua) Rancangan Pembelajaran Terpadu yang berbeda untuk
dipraktekkan dan disimulasikan.
2. Menetapkan Kompetensi Dasar dari 3 mata pelajaran di SD Tahap kedua, Anda
memilih kompetensi dasar pada jenjang kelas dan semester yang sama dari 3 mata
pelajaran tersebut yang menurut Anda dapat dipadukan.
3. Mengembangkan Tema yang sesuai Seperti yang diuraikan pada Modul 4, bahwa
tema merupakan pokok pikiran yang akan menjadi fokus atau pusat pembicaraan.
Dalam
PEMBELAJA
6.4 pembelajaran terpadu, fungsi tema merupakan hal yang penting ka
dengan penetapan tema yang tepat akan menciptakan s
pembelajaran yang optimal. Anda harus mengembangkan sebuah
untuk masing-masing rancangan pembelajaran terpadu yang berbed Agar
mendapatkan Tema yang sesuai, Anda dapat mengikuti prosed pengembangan tema
pada Modul 4, 4. Mengembangkan Peta keterhubungan antara kompetensi dasar dan
te pemersatu
Buatlah peta yang menggambarkan keterhubungan antara tema sebag fokus atau
pusat pembahasan dengan 3 kompetensi dasar dari 3 mat pelajaran yang berbeda,
sehingga akan didapat gambar seperti jaring laba-laba. Perhatikan kembali Modul 4
point 5 tentang pemetaan keterhubungan kompetensi dasar dengan tema pemersatu.
Gambar atas diagram mengenai Peta keterhubungan antara kompetensi dasar dan
tema pemersatu dapat beragam sesuai dengan kebiasaan Anda dalam
mengembangkannya di SD masing-masing. Berikut ini adalah salah satu contohnya.
Contoh Peta Jaring-jaring Tematik Kelas IV
Lingkung
Bahasa Indonesia Menjelaskan kembali secara lisantuls penjelasan tentang simbol
daerah lambang korps
Matematika Menentukan besar sudut dengan satuan tidak baku & satuan derajat
IPS
Membaca peta lingkungan setempat (Kab/Kota dan Propinsi) dengan menggunakan
skala sederhana
pada y
20 pe
Gamin
Andi Ca
63
Penyusunan Satuan Pembelajaran Terpadu
Setelah Anda mengembangkan Peta jaring-jaring tematik, Anda turus menyusun
Satuan Pembelajaran Terpadu. Istilah Satuan Pembelajaran Terpadu dapat berbeda-
beda, ada sebagian sekolah masih menggunakan Rencana Pembelajaran, ada yang
menggunakan istilah Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, sehingga Anda dapat
menggunakan istilah yang sehari-hari telah Anda gunakan di SD. Dalam menyusun
rencana Pembelajaran Terpadu, Anda harus mengacu pada Silabus yang telah
dikembangkan sekolah Anda masing-masing. Anda yang sudah menggunakan KTSP,
untuk kegiatan praktek dan simulasi pembelajaran terpadu mata kuliah ini, harus
menyusun rencana pembelajaran dengan format seperti contoh Rancangan atau
Satuan Pembelajaran Terpadu yang terdapat pada Modul 4 Kegiatan Belajar 2 sebagai
berikut.
FORMAT RENCANA PEMBELAJARAN TERPADU (untuk kegiatan Praktek dan
Simulasi mata kuliah PDGK4205)
IDENTITAS MATA PELAJARAN Mata Pelajaran
2.
Tema
Kelas Semester:
Waktu
Standar Kompetensi: (dari 3 mata pelajaran yang dipadukan) Kompetensi Dasar: (dari
3 mata pelajaran yang dipadukan)
III. Indikator: (dikembangkan atas dasar Kompetensi Dasar)
IV. Pokok Materi
V.
Media dan Sumber Belajar
VI. Metode Pembelajaran
VII. Kegiatan Pembelajaran
6.6
PEMBELAJARAN TERPADU D
Kegiatan Siswa dan Guru
Tahap
Waktu (dalam menit)
Pembelajaran Pendahuluan
Penyajian Penutup
VIII. Evaluasi : (harus disertakan lembar kerja siswa, soal tes formatif, kunci
soal/cara pengerjaan tes, dan lembar penilaian evaluasi proses/evaluasi hasil belajar)
Alat Penilaian Rencana Pembelajaran Terpadu Rencana Pembelajaran Terpadu yang
harus Anda susun adalah sebanyak
2 buah untuk keperluan praktek di SD Anda sendiri dan simulasi di kelas tutorial.
Kepala Sekolah atau Teman Sejawat dapat dimintai bantuan untuk menilai Rencana
Pembelajaran Terpadu yang Anda siapkan untuk keperluan praktek di kelas di SD
Anda sendiri, sedangkan Rencana Pembelajaran Terpadu yang disiapkan untuk
kegiatan simulasi di kelas tutorial akan dinilai oleh tutor Anda. Berikut ini adalah
Alat Penilaian Rencana Pembelajaran Terpadu tersebut.
ALAT PENILAIAN KEMAMPUAN GURU (APKG I) LEMBAR PENILAIAN
KEMAMPUAN MERENCANAKAN PEMBELAJARAN TERPADU*)
1. NAMA GURU/MAHASISWA
2. NIM
3. TEMPAT MENGAJAR
4. KELAS/SEMESTER
5. MATA PELAJARAN
2.
6. TEMA
3.
7. WAKTU
8. TANGGAL
PE
1
bentuk p
KEGIATAN BELAJAN 2 Praktek Pelaksanaan Pembelajaran
Terpadu di SD
ahap selanjutnya setelah Anda melakukan praktek penyusunan Rancangan
Pembelajaran Terpadu untuk keperluan Praktek di kelas di kolah Anda sendiri dan
Simulasi di kelas Tutorial, adalah mempersiapkan diri untuk Praktek Pelaksanaan
Pembelajaran Terpadu. Seperti juga praktek penyusunan rancangan pembelajaran
terpadu, praktek pelaksanaan pembelajaran terpadu dilakukan sebanyak 2 (dua) kali
yaitu praktek pelaksanaan pembelajaran terpadu di kelas Anda di sekolah sendiri
yang diamati oleh teman sejawat Guru/Kepala Sekolah dan simulasi di kelas tutorial
yang diamati oleh Tutor.
Anda harus melakukan praktek dan simulasi pembelajaran terpadu sesuai dengan
rancangan pembelajaran terpadu yang telah Anda susun seperti yang diuraikan pada
Kegiatan Belajar 1 di atas Berikut ini rambu-rambu pelaksanaan praktek
pembelajaran terpadu di Kelas Anda di sekolah sendiri dan simulasi di kelas tutorial.
Seyogianya Anda melakukan simulasi pelaksanaan pembelajaran terpadu di Kelas
Tutorial terlebih dahulu sebelum melaksanakan praktek pembelajaran Terpadu di
kelas Anda di sekolah sendiri. Namun, apabila tidak memungkinkan, Anda dapat
terlebih dahulu melaksanakan praktek pembelajaran terpadu di kelas Anda di sekolah
sendiri. Diskusikan hal ini dengan tutor Anda.
2. Sebelum melakukan praktek pembelajaran terpadu di kelas Anda di sekolah
sendiri, Anda harus meminta ijin kepada Kepala Sekolah dan menginformasikan pula
kepada para siswa Anda. Anda dapat meminta bantuan Kepala Sekolah atau teman
sejawat Guru yang akan menjadi Pengamat pada saat Anda melaksanakan praktek
pembelajaran terpadu di Kelas Anda di sekolah sendiri. Diskusikan dahulu APKG 2
dan penjelasan skala nilai APKG 2 Lembar penilaian kemampuan melaksanakan
pembelajaran terpadu dengan rekan yang akan mengamati dan menilai Anda. Setelah
teman sejawat/Kepala Sekolah memberikan penilaian baik terhadap Rancangan dan
Pelaksanaan Pembelajaran Terpadu di kelas Anda di sekolah sendiri, mintalah
hasilnya dan serahkan kepada tutor
erpadu
822
PEMBELAJARAN TERPADU SO
Anda Di akhir perkuliahan, nilai praktek pembelajaran terpadu yang diberikan oleh
teman sejawat/kepala sekolah harus digabungkan deng mitai simulasi pembelajaran
terpadu menjadi nilai praktek pembelajaran terpadu yang akan dikeluarkan oleh tutor.
3. Untuk melaksanakan praktek pembelajaran terpadu di kelas sekolah Anda sendiri,
Anda juga harus mengisi Lembar Refleksi Pelaksanaan Pembelajaran Terpadu yang
didasarkan atas pengamatan di kelas saa pelaksanaan pembelajaran terpadu dan
wawancara sederhana terhadap siswa Anda sendiri dan teman sejawat/kepala sekolah
yang mengama Anda Berikut ini adalah Format Lembar Refleksi Melaksanakan
Praktek Pembelajaran Terpadu
Lembar Refleksi Pelaksanaan Praktek Pembelajaran Terpadu
Bagaimana cara saya memilih Tema untuk pembelajaran terpadu? Apa yang saya
rasakan saat melakukan praktek Pembelajaran Terpadu di kelas saya sendiri?
Masalah kendala apa yang saya alami saat melakukan praktek pembelajaran terpadu
di kelas saya sendiri? Bagaimana reaksi/kesan siswa saya pada saat saya melakukan
praktek
pembelajaran terpadu di kelas?
Apa komentar/saran teman sejawat/kepala sekolah terhadap
penampilan saya saat praktek melaksanakan pembelajaran terpadu?
Nama saya
NIM
Tempat/Alamat
Mengajar Jumlah siswa saya
4. Untuk keperluan simulasi pembelajaran terpadu di kelas tutorial, Anda harus
mendiskusikannya dengan tutor Anda. Waktu simulasi pembelajaran terpadu untuk
setiap mahasiswa maksimum 20 menit. Walaupun demikian, rancangan pembelajaran
terpadu yang disiapkan
822
PEMBELAJARAN TERPADU SO
Anda Di akhir perkuliahan, nilai praktek pembelajaran terpadu yang diberikan oleh
teman sejawat/kepala sekolah harus digabungkan deng mitai simulasi pembelajaran
terpadu menjadi nilai praktek pembelajaran terpadu yang akan dikeluarkan oleh tutor.
3. Untuk melaksanakan praktek pembelajaran terpadu di kelas sekolah Anda sendiri,
Anda juga harus mengisi Lembar Refleksi Pelaksanaan Pembelajaran Terpadu yang
didasarkan atas pengamatan di kelas saa pelaksanaan pembelajaran terpadu dan
wawancara sederhana terhadap siswa Anda sendiri dan teman sejawat/kepala sekolah
yang mengama Anda Berikut ini adalah Format Lembar Refleksi Melaksanakan
Praktek Pembelajaran Terpadu
Lembar Refleksi Pelaksanaan Praktek Pembelajaran Terpadu
Bagaimana cara saya memilih Tema untuk pembelajaran terpadu? Apa yang saya
rasakan saat melakukan praktek Pembelajaran Terpadu di kelas saya sendiri?
Masalah kendala apa yang saya alami saat melakukan praktek pembelajaran terpadu
di kelas saya sendiri? Bagaimana reaksi/kesan siswa saya pada saat saya melakukan
praktek
pembelajaran terpadu di kelas?
Apa komentar/saran teman sejawat/kepala sekolah terhadap
penampilan saya saat praktek melaksanakan pembelajaran terpadu?
Nama saya
NIM
Tempat/Alamat
Mengajar Jumlah siswa saya
4. Untuk keperluan simulasi pembelajaran terpadu di kelas tutorial, Anda harus
mendiskusikannya dengan tutor Anda. Waktu simulasi pembelajaran terpadu untuk
setiap mahasiswa maksimum 20 menit. Walaupun demikian, rancangan pembelajaran
terpadu yang disiapkan
u yang
dengan
ajar
Anda
dap
tek
untuk kegiatan simulasi pembelajaran terpadu harus tetap sepeni k pembelajaran pada
situasi nyata dan mengikuti kurikulum di sek Anda. Saat simulasi, Anda tidak perlu
menampilkan seluruh tahap kegiatan pembelajaran secara utuh.
Pada bagian-bagian pembelajaran terpadu yang disimulasikan dapat Anda lewati
dengan mengatakan pre memori. Artinya, sudah dilakukan dilewatkan, misalnya
seperti saat mensimulasikan kegiatan inti/penyajian. Anda dapat mengatakan "sudah
dikerjakan" saat mahasiswa lainnya yang bertindak sebagai siswa SD Anda
melakukan diskusi atau mengerjakan latihan. Untuk itu Anda harus benar-benar
mengorganisasikan waktu agar dalam waktu 20 menit dapat menampilkan
keterampilan dalam melaksanakan pembelajaran terpadu.
6. Anda harus benar-benar bersikap seperti guru yang sedang mengajar di kelas Anda
yang sebenarnya. Anggap teman mahasiswa adalah para siswa Anda sendiri, sehingga
pada saat simulasi, Anda menggunakan sebutan "anak-anak sekalian" dan "Ibu
Bapak" untuk membahasakan diri. Anda sendiri.
7. Simulasi pembelajaran terpadu di kelas tutorial akan diamati dan dinilai
oleh Tutor Anda. Pastikan bahwa tutor Anda sudah memegang Lembar
Penilaian Simulasi Pembelajaran Terpadu untuk menilai penampilan
Anda dalam melakukan simulasi pembelajaran terpadu di kelas tutorial.
Alat Penilaian Pelaksanaan Pembelajaran Terpadu
Seperti untuk menilai rancangan pembelajaran terpadu, pelaksanaan pembelajaran
terpadu yang dipraktekkan di kelas sekolah Anda sendiri akan dinilai oleh teman
sejawat/Kepala Sekolah dengan menggunakan Alat Penilaian Kemampuan Guru
(APKG 2) Lembar Penilaian Kemampuan Melaksanakan Pembelajaran Terpadu.
Berikut ini adalah format yang harus digunakan teman sejawat/kepala sekolah dalam
menilai kemampuan Anda dalam melaksanakan pembelajaran terpadu di sekolah
sendiri.

Anda mungkin juga menyukai