Anda di halaman 1dari 9

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ............................................................................................................................ i

BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang ……………………………………………........................................... 1
1.2. Batasan Masalah ……………………………………………………….........................1
1.3. Tujuan Pembahasan ……………………………………………………....................... 1

BAB II PEMECAHAN MASALAH


2.1. Kajian Pustaka …………………………………………………...................................2
2.3. Kegunaan Media……………………………………………………............................. 4
2.4. Bahan/Alat………………………………………...........................................................4
2.5. Langkah cara pengembangan Media…………………………...................................... 4
2.6. Prosedur Penggunaan Media………………………….................................................. 4
2.7. Kelebihan dan Kekurangan Media ................................................................................ 5

BAB III KESIMPULAN ........................................................................................................ 6


3.1 Kesimpulan ......................................................................................................................6
3.2 Saran ................................................................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA ..............................................................................................................7

LAMPIRAN ..........................................................................................................................8

i
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Salah satu faktor dari dalam diri yang menentukan berhasil tidaknya dalam
proses belajar mengajar adalah motivasi belajar. Dalam kegiatan belajar, motivasi
merupakan keseluruhan daya penggerak di dalam diri yang menimbulkan kegiatan
belajar,yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar. Motivasi belajar adalah
merupakan faktor psikis yang bersifat non intelektual. Seseorang yang mempunyai
intelegensi yang cukup tinggi, bisa gagal karena kurang adanya motivasi dalam
belajarnya.
Motivasi mempunyai peranan penting dalam proses belajar mengajar baik
bagi guru maupun siswa. Bagi guru mengetahui motivasi belajar dari siswa sangat
diperlukan guna memelihara dan meningkatkan semangat belajar siswa. Bagi siswa
motivasi belajar dapat menumbuhkan semangat belajar sehingga siswa terdorong untuk
melakukan perbuatan belajar.

1.2 Rumusan Masalah


a. Apa itu motivasi?
b. bagaimana cara memotivasi siswa agar semangat belajar?

1.3 Tujuan Penulisan


Dari tujuan yang diharapkan penulis dalam makalah ini, dapat ditarik beberapa
manfaat baik yaitu :
1. Jika penulisan makalah ini dirasakan dapat menambah pengetahuan tentang motivasi
diharapkan pembaca dapat lebih memahami isi dari makalah ini.
2. Memberi pemahaman yang lebih mendalam tentang manfaat motivasi belajar kepada
siswa
3. Memberi pemahaman tentang hubungan motivasi dan semangat belajar bagi siswa

1
BAB 2

KAJIAN PUSTAKA

1. Pengertian Motivasi Belajar

Motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak dalam diri siswa yang menimbulkan
kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar dan memberikan arah
pada kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subyek belajar itu dapat
tercapai (Sardiman, 1986: 75).

Demikian dalam belajar, prestasi siswa akan lebih baik bila siswa memiliki dorongan
motivasi orang tua untuk berhasil lebih besar dalam diri siswa itu. Sebab ada kecenderungan
bahwa seseorang yang memiliki kecerdasan tinggi mungkin akan gagal berprestasi karena
kurang adanya motivasi dari orang tua.
2. Fungsi Motivasi Belajar

Motivasi dalam belajar sangat penting artinya untuk mencapai tujuan proses belajar mengajar
yang diharapkan, sehingga motivasi siswa dalam belajar perlu dibangun.

Menurut Nasution (1982:77) motivasi memiliki tiga fungsi yaitu:


1. Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak motor yang melepas
energi.
2. Menentukan arah perbuatan , yakni kearah tujuan yang hendak dicapai.

3. Menyeleksi perbuatan yang harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan,
dengan menyisihkan perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut.

Seseorang melakukan sesuatu usaha karena adanya motivasi. Motivasi yang lebih baik dalam
beajar akan menunjukkan hasil yang baik, dengan kata lain bahwa dengan usaha yang tekun
yang didasari adanya motivasi, akan dapat melahirkan prestasi yang baik.

McClelland dan Atkinson dalam Sri Esti (1989: 161) mengemukakan bahwa motivasi yang
paling penting untuk psikologis pendidikan adalah motivasi berprestasi, dimana seseorang
cenderung untuk berjuang mencapai sukses atau memilih kegiatan yang berorientasi untuk
tujuan sukses atau gagal. Intensitas motivasi siswa akan sangat menentukan tingkat
pencapaian prestasi belajar siswa tersebut.

2
3. Jenis-jenis Motivasi Belajar

Secara umum motivasi dapat dikelompokkan menjadi dua macam, yaitu (Prayitno, 1989: 10).

a. Motivasi Instrinsik

Menurut Priyitno (1989: 11) motivasi intrinsik adalah keinginan bertindak yang disebabkan
oleh faktor pendorong dari dalam diri (internal) individu. Tingkah laku individu itu terjadi
tanpa dipengaruhi oleh faktor-faktor dari lingkungan. Tetapi individu bertingkah laku karena
mendapatkan energi dan pengaruh tingkah laku dari dalam dirinya sendiri yang tidak bisa
dilihat dari luar.

Thornburgh dalam Priyitno (1989: 10) berpendapat bahwa motivasi intrinsik adalah
keinginan bertindak yang disebabkan faktor pendorong dari dalam diri sendiri. Dari definisi
di atas dapat disimpulkan bahwa motivasi intrinsik adalah dorongan dari dalam individu,
dimana dorongan tersebut menggerakkan individu atau subyek untuk memenuhi
kebutuhan,tanpa perlu dorongan dari luar.

b. Motivasi ekstrinsik

Sardiman (1990: 90) memberikan definisi motivasi ekstrisik sebagai motif-motif yang
menjadi aktif dan berfungsi karena adanya perangsang dari luar. Motivasi ekstrinsik dapat
dikatakan lebih banyak dikarenakan pengaruh dari luar yang relatif berubah-ubah.

Motivasi ekstrinsik dapat juga di katakan sebagai bentuk motivasi yang di dalamnya aktivitas
belajar di mulai dan diteruskan berdasarkan dorongan dari luar yang tidak secara mutlak
berkaitan dengan aktivitas belajar (Sardiman, 1990: 90).

Dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa seseorang yang bermotivasi
ekstrinsik melakukan sesuatu kegiatan bukan karena ingin mengetahui sesuatu, tetapi ingin
mendapatkan pujian, hadiah dan sebagainya.
4. Cara Membangkitkan Motivasi Belajar

Terdapat beberapa cara untuk membangkitkan motivasi belajar pada diri individu siswa
dalam melakukan aktivitas belajarnya. Menurut Nasution (1982:81) cara membangkitkan
motivasi belajar antara lain:

a. Memberi Angka

Banyak siswa belajar yang utama justru untuk mencapai angka yang baik, sehingga biasanya
yang dikejar itu adalah angka atau nilai. Oleh karena itu langkah yang dapat ditempuh guru
adalah bagaimana cara memberi angka-angka dapat dikaitkan dengan nilai-nilai yang
terkandung dalam setiap pengetahuan.

b. Meberi Hadiah

3
Hadiah dapat membangkitkan motivasi belajar seseorang jika ia memiliki harapan untuk
memperolehnya, misalnya: seorang siswa tersebut mendapat beasiswa, maka kemungkinan
siswa tersebut akan giat melakukan kegiatan belajar, dengan kata lain ia memiliki motivasi
belajar agar dapat mempertahankan prestasi.

c. Hasrat Untuk Belajar

Hasil belajar akan lebih baik apabila pada siswa tersebut ada hasrat atau tekad untuk
mempelajari sesuatu.

d. Mengetahui Hasil

Dengan mengetahui hasil belajar yang selama ini dikerjakan, maka akan bisa menunjukan
motivasi siswa untuk belajar lebih giat, kerana hasil belajar merupakan feedback (umpan
balik) bagi siswa untuk mengetahui kemampuan dalam belajar.

e. Memberikan Pujian

Pujian sebagai akibat dari pekerjaan yang diselesaikan denga baik, merupakan motivasi yang
baik pula.

f. Menumbuhkan Minat Belajar

Siswa akan merasa senang dan aman dalam belajar apabila disertai dengan minat belajar
apabila disertai dengan minat belajar. Dan hai ini tak lepas dari minat siswa itu dalam bidang
studi yang ditempuhnya.

g. Suasana yang Menyenangkan

Siswa akan merasa aman dan senag dalam belajar apabila disertai denga suasana yang
menyenangkan baik proses belajar maupun situasi yang dapat menumbuhkan motivasi
belajar.

2.3 KEGUNAAN MEDIA YANG DIKEMBANGKAN


Untuk membantu dalam meningkatkan motivasi belajar siswa dengan memberikan
beberapa motivasi kepada siswa yang mengalami kesulitan dalam belajar ataupun yang
kurang termotivasi dalam hal belajar.

2.4 ALAT/BAHAN
- Kamera

2.5 LANGKAH CARA PENGEMBANGAN MEDIA

4
Mengajak para siswa untuk bercerita tentang masalah yang dihadapi saat belajar setelah
beberapa masalah diungkapkan siswa , berikan solusi terhadap permasalahan tersebut
disertai motivasi-motivasi agar siswa lebih semangat belajar dan tidak mudah menyerah
dalam belajar.

2.6 PROSEDUR PENGGUNAAN


Buka video menggunakan laptop, lalu aplikasikan kata-kata motivasi saat mengajar siswa
untuk membangkitkan semangat siswa dalam belajar.

2.7 KELEBIHAN DAN KEKURANGAN

KELEBIHAN
1. Prosedur pembuatan sangat sederhana.
2. Alat dan bahan yang digunakan mudah didapatkan.

KEKURANGAN
1. Audio dalam video kurang kuat.
2. Kualitas gambar kurang.

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

5
Motivasi merupakan suatu perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai
dengan munculnya perasaan dan didahului dengan adanya tujuan. Sedangkan motivasi belajar
adalah keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar
yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar dan yang memberikan arah pada kegiatan
belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek belajar itu dapat tercapai.
Oleh karena itu, motivasi siswa sangat berperan dalam Kegiatan Belajar Mengajar
(KBM) untuk mencapai tujuan pendidikan yang salah satunya adalah untuk menghasilkan
peserta didik yang berprestasi. Siswa yang dalam proses belajar mempunyai motivasi yang
kuat dan jelas pasti akan tekun dan berhasil belajarnya. Belajar akan menjadi optimal kalau
ada motivasi. Makin tepat motivasi yang diberikan akan makin berhasil pula pelajaran itu.
Jadi motivasi akan senantiasa menentukan intensitas usaha bagi para siswa. Maka dengan
meningkatnya motivasi belajar peserta didik akan meninggalkan pula prestasi-prestasi yang
dicapainya. Selain itu, Perhatian orang tua juga mempunyai hubungan terhadap motivasi
belajar siswa, karena keluarga merupakan lapangan pendidikan yang pertama, dan
pendidiknya adalah kedua orang tua.

3.2 Saran

Sejalan dengan simpulan di atas, kami merumuskan saran sebagai berikut.

Bila ingin meningkatkan motivasi dan hasil belajar peserta didik yang maksimal
dengan menghasilkan prestasi-prestasi yang memuaskan maka diperlukan usaha-usaha untuk
dapat membangkitkan motivasi belajar anak didik khususnya dari pihak orang tua, pendidik
maupun dari pihak sekolah. Kepada orang tua siswa agar lebih meningkatkan dalam
memberikan perhatian kepada anak-anaknya, karena dengan adanya perhatian dari orang tua
siswa akan dapat meningkatkan motivasi belajar. Kepada pendidik, harus mampu
membangkitkan motivasi belajar peserta didik bagaimanapun caranya karena perhatian dari
para pendidik termasuk bagian dari jenis motivasi ekstrinsik yang juga akan mempengaruhi
motivasi belajar siswa Kepada pihak sekolah, hendaknya dapat memberikan hadiah kepada
siswa yang berprestasi dan memberikan sanksi kepada siswa yang kurang berprestasi, karena
adanya hadiah dan sanksi merupakan bagian dari motivasi ekstrinsik yang juga berpengaruh
terhadap motivasi belajar.

Terlepas dari semua itu, kami menyadari tugas ini masih mempunyai banyak
kelemahan dan kekurangannya. Dengan segala kekuranagan dan kelemahan tersebut, kami
berharap tugas ini dapat bermanfaat bagi semua pembaca. Oleh karena itu, kami
mengharapkan adanya kritik dan saran yang sifatnya membangun, yang akan diterima dengan
tangan terbuka, demi kesempurnaan tugas ini di kemudian harinya.

DAFTAR PUSTAKA
 Esti, Sri.1989. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Grafindo
 Priyitno, Elida. 1989. Motivasi Dalam Belajar. Jakarta: P2LPTK

6
 Sardiman, A,M. 1990. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali

LAMPIRAN

Kesan-kesan siswa setelah di motivasi

7
8

Anda mungkin juga menyukai