Oleh :
1. ALAT
5 Mie Putih 1⁄ kg
4
V. Prosedur Percobaan
Uji boraks
1. Sebelum menguji boraks pada makanan kita lakukan dahulu uji boraks.
2. Tetesi boraks (garam bleng) dengan kunyit, diwadah kapas. Boraks akan
berwarna merah kecoklatan jika ditetesi kunyit.
3. Tetesi bakso tersebut dengan air kunyit. Biarkan selama kurang lebih lima
menit.
4. Amati warna yang nampak pada bakso yang ditetesi air kunyit, lalu
bandingkan dengan warna larutan boraks yang ditetesi dengan air kunyit.
5. Lakukan dengan cara yang sama pada bahan-bahan lainnya.
6. Catat hasil pengamatan dan simpulkan
Uji formalin
-.
VI. Hasil Pengamatan
Uji Boraks
Warna Ditetesi
Nama Bahan Kandungan Boraks
NO Sebelum Air Sesudah Air
kunyit Kunyit
1 Mie lidi cap kelong Jingga Pucat Gelap Positif (+)
keunguan
2 Mie lidi cap A. Semesta Jingga Pucat Gelap Positif (+)
keunguan
3 Mie lidi cap buah duku Jingga Pucat Coklat Positif (+)
kegelapan
4 Mie lidi cap Kapal Api Jingga Pucat Coklat Positif(+)
5 Mie lidi Harimau Putih Kuning Muda Kuning Positif(+)
Coklat
6 Mie telor 955 Kuning Coklat Positif(+)
7 Mie Bulat cap 91 Coklat Muda Coklat tua Positif(+)
8 Mie Instan SUKSES Kuning Muda Coklat Gelap Positif (+)
9 Indomie Kari Ayam Kuning Muda Coklat Muda Positif (+)
10 Mie Supermie Kaldu Kuning Coklat Tua Positif(+)
Ayam
11 Mie Hun A Putih KEcoklatan Positif(+)
12 Mie Hun B Putih Kecoklatan Positif(+)
13 Mie Hun C Putih Kecoklatan Positif(+)
14 Mie Tiaw A Putih Bening Kecoklatan Positif(+)
15 Mie Tiaw B Putih Coklat Positif(+)
16 Mie Kuning Kuning Coklat Positif(+)
17 Saos Cap Tradisional Merah Cerah Merah Positif(+)
kekuningan
18 Saos 2 Ikam Merah Coklat Gelap Positif(+)
19 Cap colek Kapal API Merah Pucat Coklat Muda Positif(+)
20 Sosis So Nice Coklat Muda Coklat TUa Positif(+)
21 Sosis Ikan Merah Muda Kecoklatan Positif(+)
22 Bakso A Kuning Pucat Kuning Tua Positif(+)
23 BAkso B Putih Cream Kekuningan Positif(+)
24 Bakso C Putih Cream Coklat Positif(+)
25 Bakso Ikan Putih Cream Coklat Positif(+)
VII. Pembahasan
Pada praktikum ini, ada dua uji yang digunakan yakni uji boraks dan uji
formalin. Boraks dan formalin merupakan zat kimia yang biasa digunakan sebagai
pengawet, namun bukan sebagai pengawet makanan. Boraks biasa digunakan
untuk mengawetkan kayu dan keramik, sedangkan formalin biasa digunakan
untuk mengawetkan mayat. Boraks dan formalin apabila digunakan sebagai
pengawet makanan dan jika dimakan dengan intensitas yang tinggi maka akan
terakumulasi di dalam tubuh dan dapat menyebabkan kerusakan organ seperti
hati, otak dan testis.
Percobaan ini menggunakan beberapa sampel berupa bakso, tahu, pempek
dan mie kuning yang berasal dari daerah sekitar Indralaya. Untuk memudahkan
dalam pengujian, sampel dilumatkan terlebih dahulu dengan menggunakan
mortal. Pada uji boraks bahan yang digunakan sebagai indikator adalah kunyit,
buah naga dan ubi ungu. Bahan-bahan tersebut digerus lalu disaring untuk diambil
cairannya. Sebelum menguji boraks dalam makanan, terlebih dahulu lakukan
standarisasi indikator dengan menambahkan larutan boraks dengan indikator yang
berasal dari kunyit, buah naga, dan ubi ungu. Apabila sampel yang mengandung
boraks ditambahkan dengan indikator kunyit maka akan berwarna merah
kecoklatan, warna merah tersebut disebut senyawa rososiania. Apabila sampel
yang mengandung boraks ditambahkan dengan indikator buah naga maka akan
berubah warna dari ungu menjadi ungu kemerahmudaan. Sedangkan sampel yang
mengandung boraks jika ditambahkan indikator ubi ungu maka akan berubah
warna menjadi coklat muda.
Uji formalin pada perrcobaan ini digunakan larutan KMnO4 1 M sebagai
indikator, larutan ini berwarna ungu pekat. Apabila sampel setelah ditetesi
indikator KMnO4 berubah warna dari ungu menjadi kecoklatan maka sampel
tersebut positif mengandung boraks. Sedangkan uji negatifnya sampel tidak
berubah warna (tetap ungu). Berdasarkan hasil pengamatan, dari beberapa sampel
yang telah diuji rata-rata sampel positif mengandung boraks dan formalin. Bakso
yang mengandung boraks atau formalin biasanya teksturnya kejal dan warnanya
agak keputihan. Dengan diperolehnya hasil tersebut maka diharapkan untuk lebih
berhati-hati dalam mengkonsumsi makanan.
VIII. Kesimpulan
1. Boraks merupakan bahan kimia yang banyak digunakan untuk industri kertas,
pengawet, kayu, pengontrol, dan industri keramik.
2. Karakteristik boraks biasanya terbentuk serbuk Kristal putih, tidak berbau,
mudah larut, tetapi boraks tidak dapat larut dalam alcohol
3. Kelebihan boraks pada industri adalah sebagai bahan pembuatan produk
industri lainnya yang akan dihasilkan menjadi lebih keras dan awet. Sedangkan
kelebihan boraks pada makanan adalah makanan tersebut menjadi awet dan
tahan lama serta makanan yang dicicipi pun menjadi segar dan gurih.
4. Efek samping mengkonsumsi maknan yang mengandung boraks dalam waktu
yang lama adalah akan terakumulasi atau tertimbun dalam organ hati, otak, dan
testis. Boraks yang dikomsumsi akan menyebabkan gejala pusing,muntah,
kejang perut, kerusakan ginjal, dan hilangnya nafsu makan.
5. Sampel makanan setelah tersaji boraks yaitu warna makanan tersebut rerata
berwarna coklat hingga menjadi warna gelap pada sampel makanan tersebut.
IX. Daftar Pustaka
Anggara, Aghnan Yarits. 2011. Bahan Pengawet dan Penyedap dalam Makanan
(BORAKS, FORMALIN, DAN MSG), (online).
(https://aghnan354.wordpress.com/ilmu-pengetahuan/bahan-pengawet-
dan-penyedap-dalam-makanan-boraks-formalin-dan-msg/. Diakses 25
Maret 2015)
Assambo, Sitti Isyqzamiyah. 2013. Uji Kandungan Boraks dan Formalin Pada
Jajanan Bakso dan Siomay, (online).
(http://sittiassambo.blogspot.com/2013/04/uji-kandungan-boraks-dan-
formalin-pada.html. Diakses 25 maret 2015)
Dewi, Rachmita. 2013. Laporan Praktikum Uji Formalin dan Boraks pada Bakso,
(Online).(http://rachmitadewii.blogspot.com/2013/12/vbehaviorurldefaultv
mlo_7617.html. Diakses 5 Maret 2015)