Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA I

Uji Boraks Dan Formalin

Oleh :

Nama : ABU YUDITH IHZA HANAF


WIRYANTO
NIM : 4193550029
Kelompok : 2 (dua)

PROGRAM STUDI ILMU KOMPUTER


FAKULTAS MATEMATIKA ILMU PENGETAHUAN
ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
TAHUN 2019/2020
I. Judul Percobaan : Uji Boraks dan Formalin
II. Tujuan Pecobaan : 1. Untuk mengetahui apa itu boraks
2. Untuk mengetahui manfaat dari boraks
3. Untuk mengetahui karakteristik boraks
4. Untuk mengetahui jenis makanan yang
mengandung boraks
5. Untuk mengetahui efek samping boraks

III. Dasar Teori


Boraks merupakan bahan kimia yang banyak dipergunakan untuk industri
kertas, pengawet kayu, pengontrol kecoa dan industry keramik. Di masyarakat
luas boraks sering disalahgunakan sebagai bahan tambahan makanan untuk
pembuatan kerupuk, mie basah, lontong, bakso dan produk makanan lainnya.
Akibat mengkonsumsi boraks dalam makanan lama-kelamaan akan terakumulasi
(tertimbun) sedikit-demi sedikit dalam organ hati, otak dan testis. Boraks yang
dikonsumsi cukup tinggi dapat menyebabkan gejala pusing, muntah, kejang perut,
kerusakan ginjal, hilang nafsu makan. (Anggara, 2011)
Boraks merupakan garam natrium atau natrium tetraborat yang banyak
digunakan di berbagai industri nonpangan, khususnya industri kertas, gelas,
pengawet kayu, dan keramik. Boraks biasa berupa serbuk kristal putih, tidak
berbau, mudah larut dalam air, tetapi boraks tidak dapat larut dalam alkohol.
Boraks biasa digunakan sebagai pengawet dan antiseptik kayu. Daya pengawet
yang kuat dari boraks berasal dari kandungan asam borat didalamnya.Asam borat
sering digunakan dalam dunia pengobatan dan kosmetika. Misalnya, larutan asam
borat dalam air digunakan sebagai obat cuci mata dan dikenal sebagai boorwater.
Asam borat juga digunakan sebagai obat kumur, semprot hidung, dan salep luka
kecil. Namun, bahan ini tidak boleh diminum atau digunakan pada luka luar
karena beracun ketika terserap masuk dalam tubuh. Dalam pengidentifikasian
boraks pada makanan jika boraks direaksikan dengan kurkumin akan
menghasilkan senyawa berwarna merah yang disebut rososiania. (Silfana, 2013)
Formaldehid (HCOH) merupakan suatu bahan kimia dengan berat molekul
30,03 yang pada suhu kamar dan tekanan atmosfer berbentuk gas tidak berwarna,
berbau pedas (menusuk) dan sangat reaktif (mudah terbakar). Bahan ini larut
dalam air dan sangat mudah larut dalam etanol dan eter. (Rachmita, 2013)
Formalin adalah larutan formaldehid dalam air dengan kadar 37% yang
biasa di gunakan untuk mengawetkan sampel biologi atau mengawetkan mayat.
Formalin merupakan bahan kimia yang disalahgunakan pada pengawetan tahu,
mie basah, dan bakso. Formalin sudah sangat umum digunakan dalam kehidupan
sehari-hari. Apabila digunakan secara benar, formalin akan banyak kita rasakan
manfaatnya, misalnya sebagai antibakteri atau pembunuh kuman dalam berbagai
jenis keperluan industri, yakni pembersih lantai, kapal, gudang dan pakaian,
pembasmi lalat maupun berbagai serangga lainnya. Dalam dunia fotografi
biasanya digunakan sebagai pengeras lapisan gelatin dan kertas. Formalin juga
sering digunakan sebagai bahan pembuatan pupuk urea, bahan pembuat produk
parfum, pengawet bahan kosmetika, pengeras kuku. Formalin boleh juga dipakai
sebagai bahan pencegah korosi untuk sumur minyak. Di bidang industri kayu,
formalin digunakan sebagai bahan perekat untuk produk kayu lapis (polywood).
Dalam kosentrasi yang sangat kecil (< 1%) digunakan sebagai pengawet untuk
berbagai barang konsumen seperti pembersih rumah tangga, cairan pencuci piring,
pelembut, perawat sepatu, shampoo mobil, lilin dan karpet. (Assambo, 2013)

IV. Alat dan Bahan

1. ALAT

No Nama Alat Jumlah


1 Pipet tetes 1 buah
2 Ember Kecil 1 buah
3 Tisu 1 bungkus kecil
2. Bahan :

No Nama Bahan Jumlah


1 Ekstrak Kunyit 10 ml
2 Air Abu ±15 ml
3 Segala jenis mie kuning 7 jenis
4 Mie Tiaw 1⁄ kg
4

5 Mie Putih 1⁄ kg
4

6 Mie Instan 2 bungkus yang berbeda


7 Bakso 4 jenis
8 Sosis 2 jenis

V. Prosedur Percobaan
Uji boraks
1. Sebelum menguji boraks pada makanan kita lakukan dahulu uji boraks.
2. Tetesi boraks (garam bleng) dengan kunyit, diwadah kapas. Boraks akan
berwarna merah kecoklatan jika ditetesi kunyit.
3. Tetesi bakso tersebut dengan air kunyit. Biarkan selama kurang lebih lima
menit.
4. Amati warna yang nampak pada bakso yang ditetesi air kunyit, lalu
bandingkan dengan warna larutan boraks yang ditetesi dengan air kunyit.
5. Lakukan dengan cara yang sama pada bahan-bahan lainnya.
6. Catat hasil pengamatan dan simpulkan

Uji formalin
-.
VI. Hasil Pengamatan
Uji Boraks
Warna Ditetesi
Nama Bahan Kandungan Boraks
NO Sebelum Air Sesudah Air
kunyit Kunyit
1 Mie lidi cap kelong Jingga Pucat Gelap Positif (+)
keunguan
2 Mie lidi cap A. Semesta Jingga Pucat Gelap Positif (+)
keunguan
3 Mie lidi cap buah duku Jingga Pucat Coklat Positif (+)
kegelapan
4 Mie lidi cap Kapal Api Jingga Pucat Coklat Positif(+)
5 Mie lidi Harimau Putih Kuning Muda Kuning Positif(+)
Coklat
6 Mie telor 955 Kuning Coklat Positif(+)
7 Mie Bulat cap 91 Coklat Muda Coklat tua Positif(+)
8 Mie Instan SUKSES Kuning Muda Coklat Gelap Positif (+)
9 Indomie Kari Ayam Kuning Muda Coklat Muda Positif (+)
10 Mie Supermie Kaldu Kuning Coklat Tua Positif(+)
Ayam
11 Mie Hun A Putih KEcoklatan Positif(+)
12 Mie Hun B Putih Kecoklatan Positif(+)
13 Mie Hun C Putih Kecoklatan Positif(+)
14 Mie Tiaw A Putih Bening Kecoklatan Positif(+)
15 Mie Tiaw B Putih Coklat Positif(+)
16 Mie Kuning Kuning Coklat Positif(+)
17 Saos Cap Tradisional Merah Cerah Merah Positif(+)
kekuningan
18 Saos 2 Ikam Merah Coklat Gelap Positif(+)
19 Cap colek Kapal API Merah Pucat Coklat Muda Positif(+)
20 Sosis So Nice Coklat Muda Coklat TUa Positif(+)
21 Sosis Ikan Merah Muda Kecoklatan Positif(+)
22 Bakso A Kuning Pucat Kuning Tua Positif(+)
23 BAkso B Putih Cream Kekuningan Positif(+)
24 Bakso C Putih Cream Coklat Positif(+)
25 Bakso Ikan Putih Cream Coklat Positif(+)

VII. Pembahasan
Pada praktikum ini, ada dua uji yang digunakan yakni uji boraks dan uji
formalin. Boraks dan formalin merupakan zat kimia yang biasa digunakan sebagai
pengawet, namun bukan sebagai pengawet makanan. Boraks biasa digunakan
untuk mengawetkan kayu dan keramik, sedangkan formalin biasa digunakan
untuk mengawetkan mayat. Boraks dan formalin apabila digunakan sebagai
pengawet makanan dan jika dimakan dengan intensitas yang tinggi maka akan
terakumulasi di dalam tubuh dan dapat menyebabkan kerusakan organ seperti
hati, otak dan testis.
Percobaan ini menggunakan beberapa sampel berupa bakso, tahu, pempek
dan mie kuning yang berasal dari daerah sekitar Indralaya. Untuk memudahkan
dalam pengujian, sampel dilumatkan terlebih dahulu dengan menggunakan
mortal. Pada uji boraks bahan yang digunakan sebagai indikator adalah kunyit,
buah naga dan ubi ungu. Bahan-bahan tersebut digerus lalu disaring untuk diambil
cairannya. Sebelum menguji boraks dalam makanan, terlebih dahulu lakukan
standarisasi indikator dengan menambahkan larutan boraks dengan indikator yang
berasal dari kunyit, buah naga, dan ubi ungu. Apabila sampel yang mengandung
boraks ditambahkan dengan indikator kunyit maka akan berwarna merah
kecoklatan, warna merah tersebut disebut senyawa rososiania. Apabila sampel
yang mengandung boraks ditambahkan dengan indikator buah naga maka akan
berubah warna dari ungu menjadi ungu kemerahmudaan. Sedangkan sampel yang
mengandung boraks jika ditambahkan indikator ubi ungu maka akan berubah
warna menjadi coklat muda.
Uji formalin pada perrcobaan ini digunakan larutan KMnO4 1 M sebagai
indikator, larutan ini berwarna ungu pekat. Apabila sampel setelah ditetesi
indikator KMnO4 berubah warna dari ungu menjadi kecoklatan maka sampel
tersebut positif mengandung boraks. Sedangkan uji negatifnya sampel tidak
berubah warna (tetap ungu). Berdasarkan hasil pengamatan, dari beberapa sampel
yang telah diuji rata-rata sampel positif mengandung boraks dan formalin. Bakso
yang mengandung boraks atau formalin biasanya teksturnya kejal dan warnanya
agak keputihan. Dengan diperolehnya hasil tersebut maka diharapkan untuk lebih
berhati-hati dalam mengkonsumsi makanan.
VIII. Kesimpulan
1. Boraks merupakan bahan kimia yang banyak digunakan untuk industri kertas,
pengawet, kayu, pengontrol, dan industri keramik.
2. Karakteristik boraks biasanya terbentuk serbuk Kristal putih, tidak berbau,
mudah larut, tetapi boraks tidak dapat larut dalam alcohol
3. Kelebihan boraks pada industri adalah sebagai bahan pembuatan produk
industri lainnya yang akan dihasilkan menjadi lebih keras dan awet. Sedangkan
kelebihan boraks pada makanan adalah makanan tersebut menjadi awet dan
tahan lama serta makanan yang dicicipi pun menjadi segar dan gurih.
4. Efek samping mengkonsumsi maknan yang mengandung boraks dalam waktu
yang lama adalah akan terakumulasi atau tertimbun dalam organ hati, otak, dan
testis. Boraks yang dikomsumsi akan menyebabkan gejala pusing,muntah,
kejang perut, kerusakan ginjal, dan hilangnya nafsu makan.
5. Sampel makanan setelah tersaji boraks yaitu warna makanan tersebut rerata
berwarna coklat hingga menjadi warna gelap pada sampel makanan tersebut.
IX. Daftar Pustaka

Anggara, Aghnan Yarits. 2011. Bahan Pengawet dan Penyedap dalam Makanan
(BORAKS, FORMALIN, DAN MSG), (online).
(https://aghnan354.wordpress.com/ilmu-pengetahuan/bahan-pengawet-
dan-penyedap-dalam-makanan-boraks-formalin-dan-msg/. Diakses 25
Maret 2015)

Assambo, Sitti Isyqzamiyah. 2013. Uji Kandungan Boraks dan Formalin Pada
Jajanan Bakso dan Siomay, (online).
(http://sittiassambo.blogspot.com/2013/04/uji-kandungan-boraks-dan-
formalin-pada.html. Diakses 25 maret 2015)

Dewi, Rachmita. 2013. Laporan Praktikum Uji Formalin dan Boraks pada Bakso,
(Online).(http://rachmitadewii.blogspot.com/2013/12/vbehaviorurldefaultv
mlo_7617.html. Diakses 5 Maret 2015)

Silfana, Fafa Neli. 2013. Laporan Kimia Dasar “Identifikasi Boraks


dalam Makanan”,(online).(https://fafanelisilfana.wordpress.com/2013/05/
24/laporan-kimia-dasar identifikasi-boraks-dalam-makanan/. Diakses 25
Maret 2015)

Anda mungkin juga menyukai