Anda di halaman 1dari 29

“CRITICAL BOOK REPORT”

PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN

Dosen pengampu: Luhut Simarmata, M.Th

Dalam Mengikuti Perkuliahan Pend. Agama Kristen

Disusun Oleh :

Chintya S.D Simarmata ( 3193131009)

Emia Br S. Maha ( 3193131001)

Ricardo Gultom ( 3193331017)

Risma G Simorangkir ( 3191131018)

Heri Agustino Simanjuntak ( 3171131007)

Pendidikan Geografi

Universitas Negeri Medan

TAHUN 2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena dengan rahmat-Nya, saya
dapat menyelesaikan critical book report ini. Dan kami juga mengucapkan terima kasih
kepada Bapak Luhut Simarmata, M.Th. selaku dosen pengampu mata kuliah Pend. Agama
Kristen, yang memberikan tugas ini kepada kami.

kami berharap tugas ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta
pengetahuan. kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam tugas ini terdapat
kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, saya berharap adanya kritik, saran
dan usulan demi perbaikan tugas yang telah saya buat di masa yang akan datang,
mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.

Semoga tugas yang sederhana ini dapat dipahami oleh siapapun yang membacanya.
Semoga tugas yang telah disusun ini dapat berguna bagi saya sendiri maupun orang yang
membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang
kurang berkenan dan saya memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di
masa depan.

Medan, Desember 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ........................................................................................................................ i
BAB I ................................................................................................................................................. 2
PENDAHULUAN .............................................................................................................................. 2
1.1 LATAR BELAKANG .............................................................................................................. 2
1.2 TUJUAN PENULISAN............................................................................................................ 2
1.3 MANFAAT PENULISAN ........................................................................................................ 2
BAB II ................................................................................................................................................ 3
RINGKASAN MATERI ..................................................................................................................... 3
2.1 Indetitas Buku ........................................................................................................................... 3
2.2 Ringkasan Teori Buku ............................................................................................................... 4
BAB III ............................................................................................................................................ 24
PEMBAHASAN ............................................................................................................................... 24
3.1 KELEBIHAN .......................................................................................................................... 24
3.2 KELEMAHAN ....................................................................................................................... 25
BAB IV ............................................................................................................................................ 26
PENUTUP ........................................................................................................................................ 26
4.1 Kesimpulan ............................................................................................................................. 26
4.2 Saran ....................................................................................................................................... 26
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................................... 27

1
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
CBR adalah kegiatan menelaah atau mengkaji sebuah buku atau salah satu bab buku
yang berisi pengetahuan tentang pengembangan berbagai bahasan yang dipelajari dalam
mata kuliah Pendidikan Agama Kristen Protestan untuk menentukan keunggulan,
kelemahan, dan implikasi teoritis terhadap pembangun ( di Indonesia / institusi). CBR
memperlihatkan critical position atau posisi kritis mahasiswa sebagai subjek yang
melakukan kajian.

1.2 TUJUAN PENULISAN


1.Mengkritisi buku Okultisme untuk perguruan tinggi untuk memenuhi penilaian CBR
mata kuliah pendidikan agama kristen protestan .
2. Membantu pembaca mengetahui gambaran dan penilaian umum dari sebuah buku atau
hasil karya lainnya secara ringkas.
3. Mengetahui kelebihan dan kelemahan buku yang dikritik.
4. Mengetahui latar belakang dan alasan buku tersebut diterbitkan.
5. Menguji kualitas buku dengan membandingkan terhadap karya dari penulis yang sama
atau penulis lainnya.
6. Memberi masukan kepada penulis buku berupa kritik dan saran terhadap cara penulisan

1.3 MANFAAT PENULISAN


Kegiatan ini bermanfaat untuk menambah wawasan serta menumbuhkan sikap kritis
dalam membaca buku serta dapat menjadi resensi bagi para pembaca laporan ini agar
mendapatkan gambaran tentang isi buku tersebut.Untuk menambah wawasan tentang
materi Pendidikan Agama Kristen Protestan.

2
BAB II

RINGKASAN MATERI
2.1 Indetitas Buku
1. Buku Utama :

a. Judul buku : OKULTISME


b. Penulis : Pdt. Selfi Sihombing, STh, Msi, MPdk dan
Pdt. Bangun Sihombing, ST, MDiv
c. Tahun terbit : 2020
d. Tebal : 107 halaman
e. Bahasa : Indonesia

f. Ukuran : 16,2 x 20,9cm

2. Buku utama :
a. Judul : Pendidikan Agama Kristen
b. Penulis : Murni Hermawaty Sitanggang, S.Th., M.Th.
c. Penerbit : Tim PAK Univ.Jember

d. Tahun Terbit : 2017


e. Urutan Cetakan : kesatu (1)
f. Dimensi Buku : 15,5 x 23 cm
g. Tebal Buku : 82 Halaman

3
2.2 Ringkasan Teori Buku
Buku Utama :

Bab I (Pendahuluan)

Latar belakang masalah Dalam okultisme yang di dalamnya termasuk demonisme, pada
dasawarsa terakhir ini mengalami ke bangunan yang diminati secara luas di seluruh dunia.
Okultisme dan demonisme bukan saja telah hadir melalui massa media buku, majalah, maupun
film namun pengaruhnya dijalannya cukup besar dengan di praktekkannya klinik dan
perakitan dengan alam perdukunan di Indonesia.

Bab II (Masalah Okultisme dan Akibatnya)

Istilah Okultisme sendiri berasal dari bahasa latin occultus yang artinya : tersembunyi, rahasia,
sial, calaka gaib, gelap, misterius. Dalam Oxxford Dictionary juga pengertian diatas
dicantumkan dengan menambahkan lagi penjelasan seperti: Misterius, hal-hal yag diluar
jangkauan pengetahuan biasa, berkenan dengan hal-hal yang luar biasa dan biasa. Okultisme
ialah ajaran,paham atau doktrin tentang hal hal yang sifatnya rahasia gelap misterius
tersembunyi , khusus nya menyangkut kuasa kegelapan.

Nama-nama lain yang dikenakan terhadap okultisme:

a. Nama-nama yang bersangkut paut dengan sifat-sifat jahat dan dosa-dosa tertentu:
 Setan
Setan dipergunakan dalam Alkitab kurang lebih sebanyak lima puluh dua kali,
berasal dari bahasa ibrani (satan) yang artinya menjadi musuh atau melakukan
tindakan sebagai musuh. Yohanes mencatatnya sebagai si jahat (Yoh 17 : 15,
1Yoh 5 : 18-19).
 Iblis
Iblis adalah nama dalam alkitab yang diberikan pada pemimpin malaikat
malaikat yang jatuh. Dia adalah lawan Allah serta maksud umat Allah. Nama
dalam bahasa Yunani yang paling umum adalah ―diabolos‖ yang artinya yang
memfitnah, pemfitnah, iblis atau orang jahat.
b. Nama-nama yang bersangkut paut dengan hal-hal yang menakutkan manusia.

4
 Hantu
Menurut kepercayaan masyarakat ada hantu yang hanya kedengaran suaranya,
ada yang hanya kelihatan dan ada kedengaran suarnya dan fapat dilihat.
 Jin
Makhluk halus atau gaib makhluk ini juga makhluk tersembunyi atau tidak
dapat dilihat.
 Roh kedahsyatan
Dimana Kedahsyatan disini adalah hal hal yang mengejutkan atau
menakutkan.
c. Nama-nama yang bersangkut paut dengan keinginan tubuh yang tidak wajar
 Roh Penidur
 Roh Perzinahan
d. Nama-nama yang bersangkut paut dengan penyakit tertentu
 Roh membisukan
 Roh yang menyebabkan orang menjadi tuli
 Roh yang menyebabkan orang menjadi buta
 Roh yang menyebabkan orang menjadi bugkuk
 Roh dibelakang sakit ayan
e. Nama-nama yang bersangkut paut dengan praktek okultisme secara langsung
 Roh tenung
 Roh Peramal
f. Nama-nama yang bersangkut paut dengan jenis hewan tertentu
 Naga
 Ular
 Singa
 Lewihan
g. Nama-nama yang bersangkut paut dengan situasi zaman
 Roh dunia
 Bumi
 Ialah Zaman

5
h. Nama-nama yang bersangkut paut dengan kepercayaan yang anti kristus
 Roh anti Kristus (1 Yoh 4:3),
 Roh yang menyesatkan
i. Nama-nama yang bersangkut paut dengan penyamaran-penyamaran khusus.
 Penyamaran malaikat terang
 Malaikat-malaikat
j. Nama-nama yang bersangkut paut dengan pengusa di udara
 Bintang timur
 Putera fajar
 Ratu surga
 Tentara langit
k. Nama-nama yang bersangkut paut dengan politik
 Pemerintah
 Penguasa-penguasa
l. Nama-nama yang bersangkut paut dengan penyembahan kepada dewa-dewi
 Hermes (Kis 14:12)
 Beelzebul (Mark 3:22)
 Adramelekh
 Amon
 Anamelekh
 Apis
 Artemis
Bentuk—bentuk praktek okultisme :
 Spritisme
Suatu kegiatan kontak dengan roh orang yang mati, melalui mediumik. Tujuan orang
orang melkukan praktek spritisme adalah untuk meminta nasehat, kekuatan atau
adanya keingintahuan tentang kematian. Bentik bentuknya itu seperti :
a) Melalui bunyi bunyian
b) Melalui benda benda
c) Melalui dukun dukun

6
d) Secara langsung
e) Melalui adat istiadat
f) Ilmu ramal atau tenung
 Jimat-jimat
Adalah benda yang dianggap mempunayi kekuatan atau kesaktian. Ada jimat dalam
bentuk benda benda, misalnya keris. Jimat jimat sudah lazim bagi banyak suku bangsa
dan perorangan bukanlah allah, tetapi hanya tumbal untuk melindungi mereka dari
kemalangan yang mereka takuti.
 Mujizat Palsu
a) Berjalan diatas bara api
b) Berjalan diatas air
c) Mendapatkan ikan secara gaib
d) Menghentikan hujan
 Olaharaga demonis
a) Yoga
b) Silat memakai ilmu gaib
c) Peniruan cara penyembuhan oleh Tuhan

 Okultisme dalam masyarakat


a) Faktor pendorong penggunaan okultisme, Beberapa motivasi umum mengapa memakai
okultisme:
1. Rindu akan kebahagiaan
2. Kekuataan atau kekebalan yang dikira akan dapat menjaga dan menyelamatkkan
diri seseorang.
3. Takut kecelakaan atau penyakit
4. Kecenderungan pembawaan sejak lahir yang dibekali turun menurun.
5. Ingin tahu nasib pribadi atau seseorang
6. Pergaulan bebas dan pengembangan pribadi
b) Dampak penggunaan okultisme

7
1. Akibat secara rohani
Berupa serangan depresi, sikap tertutup keras terhadap firman Tuhan.
2. Akibat secara psikologis/ mental
Membuat penderita ingin bunuh diri, adanya ketakutan yang tidak normal
3. Akibat secara fisik
Seperti urat syraf yang sakit, kemandulan dan kematian.
4. Akibat dalam keluarga
Kekacauan akan terjadi terhadapa keluarga.
5. Akibatnya untuk keturunan berikutnya
Akibat bagi keturunan menjadi kacau dan terkutuk
6. Akibat untuk kekekalan.
Akibatnya tidak akan mewarisi kerajaan Allah
7. Ketakutan
Adalah suatu sikap lain disebabkan oleh penindasan Setan.
c) Kerasukan
Kerasukan dikenal diseluruh dunia. Kerasukan dapat sengaja di cari, umpamanya oleh
dukun atau tukang sihir maupun mediator, baik pada masyarakat primitif maupun
masyarakat modern.
Gejala-gejala orang yang dirasuki Setan dari Markus 5 :
1. Orang tersebut punya kekuatan yang luar biasa melampaui kekuatan normalnya.
2. Orang itu liar atau membabi buta
3. Orang itu menyiksa dirinya sendiri
4. Orang itu kepribadiannya terpecah
5. Orang itu menentang iman Kristen dan perkara-perkara
6. Berbicara dengan suara yang bervariasi.
Beberapa taktik perwujudan iblis dalam diri orang yang dirasuki :
1. Menyamar (Why 12:9 ; 2Kor 11:14-15)
2. Membutakan pikiran manusia (2 Kor 4:4)
3. Menimpakan penyakit ( Ayub2:3-7)
4. Membawa pada pencoban.

8
d) Tanggapan yang salah terhadap okultisme dan dampak tidak dibukanya hal ini pada
jemaat
1. Adanya pola pikir penolakan terhadap okultisme
2. Dampak tidak dibukaknya okultisme
Dampak yang dapat kita lihat adalah begitu mudahnya orang membwa
penyakittertentu kepada dukun, begitunya gampangnya orang mempercayai,
peramalan dari media paranomalnya
3. Okultisme dalam televisi
4. Okultisme di media cetak
5. Okultisme pada adat
Masih adanya kebiasaan kebiasaan yang primitif , misalnya memasuki rumah
baru dilakukan ritual
6. Okultisme dalam zaman modern

Bab III (Pandangan Kekristenan tentang Okultisme)

Manusia memiliki banyak konsepsi yang salah mengenai dukun-dukun yang dapat
berhubungan dengan roh dan berhubungan dengan orang mati. Apapun yang mereka katakan
sebernarnya mereka tidak berkomunikasi dengan orang mati.

A. Masalah Okultime dalam Perjanjian lama


Upacara upacara pesta pora para iman Baal (1 Raj 18:28-29) sangat memberi kesan
adanya perasukan setan. Penting diketahui bahwa penggunaan cara cara gaib dengan
segala bantuan kejahatannya sama sekali bukan hal yang langka pada zaman PL, terutama
ketika penyembahan berhala tersebar luas di israel.

Dalam PL ada beberapa ayat yang memunculkan tentang pemakaian jimat pada tubuh.
Misalnya pada kitab Yesaya 3 : 20. Kata itu dihubungan dengan usaha memanterai ular,
suatu perbuatan yang dikenal pada zaman PL (Pkh 10:11).
B. Pemanggil roh
Peringatan peringatan yang keras dan berulang ulang terhadap mereka yang berpaling
kepada arwah arwah atau kepada roh roh peramal tertulis dalam Im 19 : 31, 20: 6, Ul 18 :
9-12 dll. Para ahli sihir dan ahli nujum yang mempergunakan roh roh, di ancam hukuman
mati oleh taurat Musa.

9
Kejadian yang dialami Saul yang pergi ke En-dor untuk menemui perempuan pemanggil
arwah adalah sebuah spritisme dalam perjanjian lama ( 1 samuel 28 : 1-25)
C. Pemujaan setan-setan
Mazmur 106 : 37 ― mereka mengorbankan anak anak lelaki mereka dan anak anak
perempuan mereka kepada roh roh jahat‖. Roh roh jahat falam kedua bagian PL ini dalam
Septuaginta diterjemahkan sebagai setan. Semua persembahan mereka itu benar benar
yang dipersembahkan kepada setan setan atau roh roh jahat. Penyembahan berhala
sebagai akibat pengaruh bangsa bangsa yang tidak mengenal Tuhan.
D. Penyembahan berhala sebagai akibat pengaruh bangsa-bangsa yang tidak mengenal
Tuhan.
Inilah akibat yang terburuk dari praktek-praktek penyembahan berhala mereka. Dari Im
17:7 dan Ul 32:1, diketahui bahwa sebagian orang israel di Mesir melibatkan diri dalam
penyembahan berhala yang nyata itu, dalam penyembahan berhala yang tanpa disengaja
itu menjadikan mereka korban roh-roh jahat. PL jelas memberi penjelasan tentang
kegiatan roh-roh jahat ditengah –tengah bangsa kafir pada khususnya kegiatan yang
terjadi di Mesir dan di Babel Kuno.

E. Masalah Okultimes Perjajian Baru


1. Bertenung ( Kis 16)
Pada salah satu kunjungannya ke temapat ibadah Paulus dengan kawan
kawanyya di ganggu oleh seorang wanita tukang tenung. Dan roh yang
menguasai wanita itu adalah roh najis dan jahat yang telah menyita hidup
wanita itu.

Roh jahat itu menguasai wanita itu yang dengan perantaraanya ia akan
berbicara. Jadi ada suatu kerasukan. Demikianlah dibuatnya dengan perempuan
ini untuk mencobai paulus dan kawan kawannya. Dapat dimengerti bahwa ia
memberikan keuntungan banyak kepada orang orang yang memperusakkannya.
Atas perintah Paulus : ―demi nama Yesus Kristus aku menyuruh engkau keluar
10
dari perempuan ini(18), roh jahat itupun meninggalkan perempuan itu dan
mencari serta mendapat tempat didalam hati tuannya dan orang orang yang
selama ini memperalat perempuan itu kehilangan penghasilan, maka mereka
mempenjarakan Paulus.
F. Spiritisme dalam PB
Rasul Paulus menyebut agar tidak mengikuti roh roh penyesat ( 1 Tim 4: 1 ). Jemaat di
Efesus dengan latar belakang kegelapan spiritisme harus meninggalkan praktek itu ( ef
5:11). Rasul Yohanes mengatakan bahwa mereka yang melakukan sihir dan spiritisme
tidak akan masuk kerajaan sorga ( Why 21:8, 22:15 ).
1. Sihir oleh Simon (Kis 8)
2. Sihir dan nujum oleh Elimas (Kis 13)
3. Jampi oleh anak-anak Skewa (Kis 19)
G. Penyembahan berhala dalam PB ( Kis.14)
Ketika Paulus melakukan bayak mujijat, orang-orang malah menggangap adanya dewa
mereka sedang turun ke dunia. Lukas menceritakan dalam kitab Kisah Para Rasul ini
tersendiri, bagaimana reaksi rakyat yang diucapkan dalam bahasa daerahnya sendiri.

H. Kenyataan kerasukan setan dalam Perjanjian Baru


PB mencatat bahwa orang-orang yang kerasukan dengan terus terang mengakui, bahwa
mereka kerasukan (Mrk 5:9) dan keluarga terdekatpun mengamininya (Mat 15:22). Silain
pihak harus di ingat, bahwa setanlah yang berbicara pada kesempatan-kesempatan
demikian, bukan orang yang kerasukan sekalipun orang itu menjadi alat bagi ucapan-
ucapan setan.
I. Pekerjaan dan sifat dasar Setan dalam Perjanjian Baru
1. Setan mengenal dan mengakui keberadaan Allah dala Yesus Kristus
Setan dikisahkan sebagai pribadi yang mengenal Yesus sebagai Anak Allah (luk 4:4,
Mrk 3:12, 1:34). Setan menggunakan manusia untuk berteriak dan mengungkapkan
dirinya.
2. Setan takut pada Allah dan manusia yang beriman pada Yesus
11
Beberapa pada kisah PB menyebutkan setan meninggalkan Yesus ( Mat 4:11), mundur
dari padaNya(luk 4: 13)dan masih banyak lagi. Setan takut pada Allah. Berkat kuasa
kasih karunia Yesus, PB memberi kesaksian bahwa para murid pun dapat mengusir setan
(Mrk 3: 15;6:13). Inti iman yang diberikan adalah bahwa setan takut pada manusia,
karena orang yang percaya di utus untuk membuka mata mereka yang terikat oleh setan,
supaya lepas dari pengaruh iblis dan dikuasai oleh Allah ( kis 26 : 18 ).

3. Setan dapat berdiam dalam hidup batin manusia


Ciptaan Allah yang paling tunggal dari segala makhluk di bumi adalah manusia.
Kehendak bebas, akal budi, hidup batin, dan keterbatasan diri menjadi bagian hakii
hidup manusia. Bagian hakiki inilah yang menjadi area bagi setan untuk melawan Allah.
Kisah mengenai Yudas ( lik 22: 3;YOH 13:27 ), misalnya setan masuk dalam dirinya
karena kehendak bebasnya ( Ef 4:27), memilih suatu keputusan untuk menghianati
Yesus. Hal ini senada dengan ungkapan Petru terhadap Ananias ― hatimu dikuasai Iblis,
sehingga engkau mendustai Roh Kudus‖(kis 5:3).
4. Setan diikat oleh Kristus
Markus menulis ―tidak seorang pun dapat memasuki rumah seorang yang kuat untuk
merampas harta bendanya apabila tidak diikatnya dahulu orang kuat itu‖ ( Mrk 3:27).

5. Setan mencintai kekerasan


Di perjanjian baru di bebrapa kisah menampilakan setan yang beraksi dalam kekrasan.
Diseluruh kisah ingin mengatakan hal yang sama yaitu setan selalu mengikutsertakan
kekrasan dalam mewujudkan maksud jahatnya, karena itu paulus menganjurkan agar
orang percaya selalu bertahan ( teguh berdiri) dan melawan setan ( Ef 6: 11 ).
6. Setan menunggu waktu yang tepat
Perjuangan setan untuk membawa manusia kedalam penolakan akan Allah tidak pernah
pupus dan selalu diperjuangkan dengan tekun. Dalam kisah percobaan di padang gurun,
misalnya setan mundur dari pada Nya dan menunggu waktu yang baik ( Luk 4 :13).
Setan memiliki ketekunan untuk menawan dan memaksa manusia mengikuti
kemauannya dan tidak mau berhenti merusak rencana Allah untuk menyelamatkan
manusia ( Kis 13:10 )
12
7. Setan adalah pendusta
Ada beberapa cara efektif yang digunakan setan untuk berdusta. Pertama dusta
menyangkut keberadaan dirinya sendiri; kedua dusta mengenai manusia yang
dipengaruhi mempunyai kehendak bebas dalam segala dimensi hidupnya baik benas
dalam berfikir, mengungkapkan, diri, maupun mencintai. Keberadaan dirinya selalu ingin
mengambil peranan seperti Allah yang mengetahui segala kebenaran. Padahal ia dalah
pendusta dan asal segala dusta ( Yoh 4:44).
8. Kekuatan setan melebihi manusia
Kisah kisah roh jahat dalam PB menunjukkan bahwa setan mempunyai kekuatan yang
melampaui hidup manusia. Setan akan selalu mampu menakklukan manusia, bila
manusia tidak mau selalu kembali kepada terang ( Kis 26:18). Kekuatan Allah sajalah
yang mampu melindungi manusia dari pengaruhnya
J. Pandangan para bapa gereja tentang okultisme
1. Justin Martyer ( 100 – 163 )
Ia berpandangan bahwa setan mungkin akan patuh jika diusir oleh orang yahudi dalam
nama Allah Abraham, Ishak, dan Yakub. Pengusiran setan ini telah dimulai cukup dini
dalam sejarah kekristenan , terebih lebih dalam perkembangan keuskupan.
2. Luther
Dalam buku katekismus kecil martin luther mengemukakan maksud dari perintah Allah
yang kedua ― Jangan perbuat bagimu patung yang menyerupai apapun yang ada di lagit,
atau yang ada di bumi, atau yang ada di air, untuk di sembah atau bertakwa kepadanya‖
sebagai berikut : kita harus takut serta kasih kepada Allah, sebab itu jangan bersembah
sujud kepada allah lain atau meminta kehidupan daripadanya dan jangan memanggil roh
roh atau berkeyakinan kepada tenungan tenungan datu dan jangan yakin kepada benda
benda bermakna ( sakti ).
3. Calvin
Ia menekankan perlunya orang kristen mengenakan dan menggunakan seluruh
perlengkapan senjata Allah dalam perlawanan denga kuasa kuasa setan, sedang doa dan
iman adalah sangat penting.

K. Allah yang tidak mau diduakan dalam hidup orang Kristen


13
1. Tidak boleh ada allah lain.
Allah tidak akan membiarkan penyembahan berhala dalam bentuk apapun dan Allah
tidak ada dalam kuil kuil buatan manusia.
2. Dalam kesepuluh perintah.
3. Dalam hukum taurat dua perintah yang pertama denag jelas menentang penyembahan
illha yang bukan Tuhan Allah Israel. Israel tidak boleh menyembah atau memohon
kepada salh satu dewa bangsa lain melainkan diperintahkan untuk takut akan Tuhan
dan hanya melayani Dia saja.
L. Allah yang berdiam dalam orang percaya
Orang yang dimiliki Allah akan menjadi milik Allah dan tak seorang pun dapat
merebutnya dari tangan Bapa ( Yoh 10:29). Dan dengan begitu bahwa orang yang telah
menjadi kediaman Roh Allah tidak mungkin roh jahat. Secata total orang percaya dikuasai
oleh roh kudus yang berarti ia kapan saja dan dimana saja sepenuhnya dikuasai oleh Roh
Kudus dalam segala sesuatu yang diucapkan dan lakukan.

M. Arti kuasa didalam nama Yesus Kristus


Orang yang dimiliki Allah akan menjadi milik Allah dan tak seorang pun dapat
merebutnya dari tangan Bapa ( Yoh 10:29). Dan dengan begitu bahwa orang yang telah
menjadi kediaman Roh Allah tidak mungkin roh jahat. Secata total orang percaya dikuasai
oleh roh kudus yang berarti ia kapan saja dan dimana saja sepenuhnya dikuasai oleh Roh
Kudus dalam segala sesuatu yang diucapkan dan lakukan.
N. Hukuman Allah terhadap okultisme
1. Hukuman Allah atas spiritisme
Timbulnya spiritisme di Israel membangkitkan murka Allah terhadap umatNya.
Spiritisme itu mendatangkan hukuman Allah yang keras, sekalipun penuh belas
kasihan demi maksud illahi yaitu pemurnian hidup rohani umat pilihannya. Dalam
mazmur 106 menegaskan pemberitaan murka Allah terhadap umatNya atas
penyembahan berhala yang najis dan menjijikkan itu. Maka menyalalah murka Tuhan
14
terhadap uamat Nya, dan Ia jijik terhadap milik Nya sendiri. DiserahkanNyalah
mereka ke tangan tangan bangsa bangsa sehingga orang orang yang membenci
mereka berkuasa atas mereka.
2. Setan setan sebagai alat hukuman.
Mazmur 78:49 menguraikan tentang wabah wabah di mesir bahwa Allah
mendatangkan bencana bencana ini dengan mengutus suatu pasukan malaikat yang
membawa malapetaka.
3. Penghukuman terhadapa setan
Di nerakalah iblis, setan setan dan segala pemujanya dihukum untuk selama lamanya
―Neraka........... Ditempat itu ulatnya tidaka akan mati dan apinya tidak akan
padam.(Mrk 9 :43-44).

Bab IV (Pandangan Kekristenan tentang Okultisme).

Kata ―pelepasan‖ artinya membebaskan, tetapi didalam pelayanan pelepasan ini, banyak
arrtinya. Dan dalam pelayanan ini penting untuk memahami bahwa pelayanan ini adalah dari
Tuhan dan untuk kemuliaan Tuhan.

Beberapa istilah dalam pelayanan pelepasan :

1. Possession
Adalah aksi iblis yang memasuki tubuh seorang manusia, tinggal dan bekerja didalamnya
dengan cara memenfaatkan indera dan anggota tubuh manusia tersebut yang kemudian
menimbulkan tindakan tindakan yang ganjil dan semestinya.
2. Obsession
Adalah tindakan iblis yang dari luar tubuh, menyerang seseorang dengan bermacam
macam gangguan dan sekaligus gencar memberikan cobaan cobaan berkat kepada jiwa.

15
3. Oppression
Terjadi pada saat satu atau banyak iblis mengendalikan seseorang, menganiaya,
terkadang malah memberinya kuasa kuasa yang luar biasa namun tidak merampas seluruh
kebebasan orng tersebut untuk memilih.
A. Persiapan untuk pelayanan pelepasan dari okultisme
Tempat untuk pelayanan sebaiknya di gereja. Tempat dimana banyak orang bersekutu.
Supaya jemaat jyga bisa menyaksikan kuasa Tuhan yang dahsyat menghancurkan kuasa
iblis yang mengikat orang tersebut.
B. Persiapan rohani
Orang yang akan melakukan pelayanan hendaknya memenuhi syarat syarat sebagai
berikut :
1. Memenuhi kehidupan rohani yang baik
2. Sikap pribadi si pembimbing
3. Telah mengalami pengampunan dan pengudusan Tuhan
4. Bila perlu berani membayar harga dalam wujud doa dan puasa

C. Persiapan pengetahuan
Seorang pelayan dalam hal ini selain memiliki perlengkapan rohani yang baik ia juga
hendaknya :
1. Menguasai ayat ayat alkitab sehubungan dengan satanisme
2. Mempunyai pandangan teologi yang alkitabiah
3. Yakin akan campur tangan Allah dalam pelayanan ini
4. Pengetahuan sehubungan dengan ilmu jiwa.
5. Pengetahuan sehubungan dengan kedokteran.
6. Pengetahuan sehubungan dengan pedagogi
D. Persiapan perlengkapan sejata Allah.
Paulus mengatakan bahwa kerajaan Allah bukanlah soal makan dan minum, tetapi soal
kebenaran, damai sejahtera dan sukacita oleh roh kudus.
Dengan kata lain Paulus mengatakan bahwa manusia situ hidup dan benar apabila mereka
beriman bahwa Allah itu penyelamat dan pemelihara, sehingga ketika menghadapi
16
pelayanan pelepasan senjata yang dipakai bukanlah mengenai peralatan dari dunia dan
juga mengenai kekuatan jasmani tetapi adalah keberadaan hidup di dalam kuasa Tuhan.
E. Penerapan penggunaan perlengkapan senjata Allah(Luk 4:1-13)
Senjata senjata Allah yang lengkap ini dipakai khususnya dalam pemberitaan injil, karena
saat itulah setan setan menghadang orang beriman, menghalangi orang beriman,
memberitakan injil tetapi karena orang beriman sudah diperlangkapi dengan semua
senjata Allah ini, maka orang beriman naju terus dan semua kuasa jahat dikalahkan dan
jiwa manusia dilepaskan dari kuasa setan.
F. Persiapan Mental
Orang yang cengeng, yang cepat marah, yang tidak sabar, yang cepat putus asa, jangan
ikut masuk dalam pelayanan pelepasan sebelum semua penghalang itu di selesaikan.
G. Persiapan pribadi dan keluarga
1. Tidak boleh takut berlebih lebihan atau berani yang sembrono
2. Relasi dengan Tuhan, dengan sesama lingkungan dan diri sendiri harus baik
3. Menjadi sahabat semua orang, hidup meneladani seperti Yesus hidup
4. Harus menjadi warga gereja yang baik

H. Persiapan orang yang dilayani dan keluarganya


1. Kesediaan orang yang mau dilayani
2. Persiapan keluaraga dari orang yang mau dilayani
I. Persiapan untuk tidak lanjut
1. Persiapakan alamat gereja, persekutuan atau hamba Tuhan yang dapat dihubungi
2. Siapkan buku buku atau nama buku buku yang nanti bisa dibeli dan dibaca
3. Meminta alamat orang yang dilayani agar dapat berhubungan atau berkomunikasi
4. Mengarahkan orang yang dilayani masuk dalam pelayanan
J. Mengalisa masalah okultisme
K. Pengamatan berdasarkan karunia membedakan roh
L. Membedakan kasus masalah
M. Pengamatan dengan membedakan masalah biologis, psikologis dan demonis
1. Membedakan masalah sakit kepala
2. Membedakan masalah takut
17
3. Membedakan masalah suami istri bercerai
4. Membedakan masalah muntah
N. Pengamatan dengan memperhatikan adanya akibat-akibat terlibat dalam praktek okultise
( ilmu gelap)
1. Akibat untuk diri sendiri
Hidup dalam keadaan najis, hidup dalam keadaan sakit aneh, hidup dalam keadaan sesat,
hidup menjadi hamba jahat, hidup dalam keadaan kacau dll.
2. Akibat untuk keturunan
a. Keturunan terkutuk ( Kel 20:3-5)
b. Keturunan mengalami hidup yang sia sia ( 1 Ptr 1:18)
3. Akibat untuk kehidupan rohani
a. Doa tidak dijawab Tuhan
b. Tidak akan tertarik terhadap firman Tuhan
c. Tidak bisa mengusir kuasa kegelapan, malah diusir iblis
d. Sulit mengenal kebenaran
e. Tidak melihat cahaya kemuliaan injil
f. Tidak mewarisi kerajaan Allah
4. Akibat akibat lain
a. Hidup tercerai berai
b. Tidak tahan menghadapi percobaan
c. Firman Tuhan tidak masuk dalam hati
O. Pelayanan pelepasa okultisme
Pada pendahuluan ini diadakan semua pembongkaran akan hal hal yang berkaitan dengan
okultisme, dan si penderita harus jujur mengakui semua akaan apa yang pernah terjadi
dengannya sehubungan dengan okultisme. Membongkar semua setiap ikatan dan
belenggu, kutuk, kepahitan, dan praktek ilmu gelap yang di buat atau yang diwariskan
P. Follow up pelayanan okultisme
Orang yang telah dilayani dan memperoleh kelepasan maka ia hendaknya tidak hidup
seperti sebelum dilayani. Tetapi hidup bertumbuh dan terus memelihara hubungan yang
baik dengan Tuhan dan sesama.
Q. Sikap terhadap okultisme
18
Beberapa sikap orang Kristen dalam menghadapi okultisme:
1. Mengakui bahwa iblis itu ada dan ia memiliki kekuatan dan dengan kekuatan itu ia
hanya punya satu tujuan untuk merusak.
2. Iblis tidak pernah takut kepada manusia, tetapi ia takut kepada Kristus yang berdia
dalam tiap-tiap orang yang percaya kepada-Nya.
3. Bagi para siapapun yang ada terlibat dengan okultisme, hendaklah ia datang kepada
Kristus untuk mendapat kelepasan ilahi dariNya.
R. Tugas Gereja dalam pelayanan dan membukaakan okultisme
Membukakan hal ini bagi jemaat, baik itu kepada remaja, pemuda dan orang tua,
hendaknya hal ini dibukakan dan diberi penerangan yang cukup. Hal ini dapat dibukakan
dengan mengadakan seminar. Diskusi PA atau kegiatan tertentu yang mengarah kepada
menjelaskan dunia okultisme. Dengan demikian akan ada jemaat yang bertumbuh dan
semakin tekun dalam firman Tuhan.

Bab V (Kesimpulan dan Sran-Saran).

A. Kesimpulan

1. Penghukuman Tuhan kepada setan dengan jatuh kedalam dunia telah menjadikan masalah
okultisme ada dalam sepanjang perjajnjian lama sampai perjajnjian baru. Dan juga adanya
kenyataan bahwa okultisme juga ada sampai sekarang.
2. Roh roh jahat itu sangat terbatas walaupun mereka memilki kemampuan melebihi manusia.
Sebenarnnya mereka tidak hadir dimana mana, namun mereka juga tidak begitu dibatasi
seperti manusia. Kenyataan bahwa roh roh jahat dapat masuk kedalam tubuh manusia
ataupun binatang menunjukkan bahwa mereka dapat melewati halangan halangan yang
merupakan keterbatasan umat manusia.
3. Dalam seluruh kehidupan manusia di dunia ciptaan Tuhan ini banyak dengan sengaja
berhubungan dengan okultisme.

19
4. Dalam kekristenan diberitakan bahwa Allah memelihara semua uamatNya. Dalam hal ini
ditegaskan dalam kisah Petrus ketika ia mulai menyombongkan kesetiannya terhadap
Kristus. Petrus akan menghadapi percoabaan yang berat dan ia akan jatuh secara
menyedihkan.
5. Dalam menerapkan pelayanan pelepasan penting untuk memperhatikan urutan langkah
langkah yang dijalankan. Karena jika tidak tepat dalam menjalankan maka hasil yang
didapat setelah pelepasan akan tidak memperoleh pelepasan.
6. Orang kristen harus menolak si iblis dan tidak boleh mengacuhkan tipu muslihatnya.

B. Saran-Saran

1. Agar semua orang yang beriman dalam Yesus kristus hendaknya hidup taat dalam terang
firman Tuhan tiap tiap hari dan menjauhkan diri dari keterlibatan terhadap okultisme.
2. Perlunya jemaat mengupayakan pemahaman yang tepat tentang okultisme dan untuk
mencapai hal hal itu dapat dengan membeli buku buku tentang okultisme atau menghadiri
acara acara tertentu yang membahas okultisme.

ISI BUKU PEMBANDING :

BAB I

FUNGSI AGAMA DALAM KEHIDUPAN

Agama mempunyai peranan penting dalam mengatur/mengorganisasikan dan mengarahkan


kehidupan sosial. Agama juga menolong menjaga norma-norma sosial dan kontrol sosial. Ia
mensosialisasikan individu dan melakukan kontrol baik terhadap individu maupun kelompok
dengan berbagai cara.

BAB II

AJARAN ALAH MENURUT ALKITAB

Doktrin Kristen atau Kristiani tentang Tritunggal atau Trinitas (kata Latin yang secara harfiah
berarti "tiga serangkai", dari kata trinus, "rangkap tiga")menyatakan bahwa Allah adalah tiga

20
pribadi atau hipostasis yang sehakikat (konsubstansial) Bapa, Putra (Yesus Kristus), dan Roh
Kudus sebagai "satu Allah dalam tiga Pribadi Ilahi". Ketiga pribadi ini berbeda, tetapi
merupakan satu "substansi, esensi, atau kodrat" (homoousios). Dalam konteks ini, "kodrat"
adalah apa Dia, sedangkan "pribadi" adalah siapa Dia.Menurut misteri sentral dari keyakinan
Kristen pada umumnya ini, hanya ada satu Allah dalam tiga pribadi: kendati berbeda satu
sama lain dalam hubungan asal (sebagaimana dinyatakan dalam Konsili Lateran IV, "adalah
Allah yang memperanakkan, Putra yang diperanakkan, dan Roh Kudus yang dihembuskan")
dan hubungan satu sama lain, tetapi ketiganya dinyatakan satu dalam semua yang lain, setara,
sama kekalnya, dan konsubstansial, serta masing-masing adalah Allah, seutuhnya dan
seluruhnya. Karenanya seluruh karya penciptaan dan rahmat dipandang sebagai satu operasi
tunggal secara bersama-sama pada keseluruhan tiga pribadi ilahi, dengan kekhususan masing-
masing pribadi, sehingga segalanya berasal "dari Bapa", "melalui Putra", dan "dalam Roh
Kudus".

BAB III

MANUSIA MENURUT AJARAN KRISTEN

Manusia merupakan satu-satunya makhluk ciptaan Tuhan yang berakal budi. Alam merupakan
lingkungan kehidupan atau segala sesuatu yang ada di langit dan di bumi seperti tumbuh-
tumbuhan dan binatang. Manusia dan alam mempunyai hubungan yang saling tergantung dan
saling membutuhkan. Pemazmur mengatakan bahwa Allahlah pemilik alam semesta ini.
―Tuhanlah yang empunya bumi serta segala isinya, dan dunia serta yang diam di dalamnya‖
(Mazmur. 24:1). Tuhan telah menciptakan segala sesuatu dari ketiadaan, creatio ex nihilo. Jika
manusia ingin mencipta sesuatu, harus menggunakan apa yang telah diciptakan oleh Allah.
Manusia mencipta dan membangun senantiasa menggunakan yang tersedia di alam, yang
merupakan ciptaan Allah.

BAB IV

ETIKA DAN PEMBENTUKAN KARAKTER KRISTIANI

Di dalam hidup, etika dalam Kristen bertugas untuk menyelidiki, mengoreksi, mengontrol, dan
mengarahkan tentang mana yang harusnya dilakukan dan mana yang tidak boleh dilakukan.

21
Tolak ukur untuk melakukan perbuatan baik bersumber pada titah Yesus Kristus, dimana
landasan untuk berbuat baik tertuang dalam Hukum Taurat.

BAB V

HUBUNGAN IMAN KRISTIANI DENGAN IPTEK & SENI

Sebagai umat Kristen kita juga harus mengikuti era perkembangan salah satunya ilmu
pengetahuan yang tumbuh semakin cepat disetiap waktunya. Perkembangan ilmu pengetahuan
ditandai dengan berkembangnya teknologi yang semakin canggih dan semakin memudahkan
kita untuk melakukan aktivitas dan mengenal prinsip gereja terhadap politik. Tuhan tidak
pernah membatasi terlebih melarang untuk manusia mengembangkan ilmu pengetahuan,
bahkan Tuhan telah memberikan karunia kepada manusia untuk bertalenta untuk
dikembangkan untuk berkarya. (Mat 25:14-30).

Teknologi merupakan berkat yang diberi Tuhan untuk kita, walaupun terkadang
disalahgunakan oleh manusia dan menimbulkan dosa sesuai dengan hukum kasih dalam
Alkitab. Maka dari itu teknologi harus dibuat untuk membantu menjalani hidup dan melewati
cobaan hidup yang dirasakan. Ilmu pengetahuan bukanah tujuan melainkan sebuah alat untuk
kita dapat mencapai tujuan kita yang tentunya tetap pada jalan Yesus sesuai dengan sejarah
agama kristen. Kita tidak boleh dikuasai oleh teknologi, melainkan kita yang harus menguasai
teknologi agar tetap sesuai dengan tujuan. Penting untuk membangun kehidupan atas suatu
dasar yang kokoh, sehingga manusia tidak terhanyut dengan pengaruh negatif teknologi
modern (Lukas 6:48).

BAB VI

MENCIPTAKAN KERUKUNAN UMAT

Kesatuan tidak dapat terwujud jika ada diantara unsur tersebut yang tidak berfungsi.
Sedangkan yang dimaksud kehidupan beragama ialah terjadinya hubungan yang baik
antara penganut agama yang satu dengan yang lainnya dalam satu pergaulan dan

22
kehidupan beragama, dengan cara saling memelihara, saling menjaga serta saling
menghindari hal-hal yang dapat menimbulkan kerugian atau menyinggung perasaan

BAB VII

MANUSIA SEBAGAI PENJAGA CIPTAAN ALLAH

Kitab Suci menegaskan fakta bahwa Allah telah memberikan bumi ini kepada umat manusia
(Kej 1:28-30). Bumi ini harus kita kelola, tetapi pengelolaannya harus dilakukan dengan
penuh kasih sayang.

BAB VIII

PERGAULAN BAIK MENURUT AGAMA KRISTEN

Pergaulan yang harus kita lakukan sebagai orang Kristen yaitu merupakan kebaikan untuk
tuhan, keluarga dan diri sendiri

BAB IX

BUDAYA

Dalam kehidupan kita saling memiliki kebudayaan dimana pun kita tinggal. Orang Kristen
berada di tengah-tengah masyarakat yang beraneka ragam kepercayaan.Seperti Alkitab
mengatakan ―Kamu Kuutus seperti domba di tengah-tengah serigala‖.Artinya,
kehidupan Kristen memiliki tantangan yang besar, yaitu hidup di tengah-tengah orang
yang belum mengenal Allah secara benar. Orang Kristen diuji, dalam keadaan yang
demikian, apakah iman kepercayaannya tetap dipertahankan atau terpengaruh oleh
kepercayaan yang lain.

23
BAB III

PEMBAHASAN
3.1 KELEBIHAN
BUKU UTAMA :

 Kelebihan pada buku Okultisme karya Pdt. Selfi Sihombing, STh, Msi, MPdk dan Pdt.
Bangun Sihombing, ST, Mdiv ialah penjelasan sangat jelas sehingga membuat
pembaca menambah wawasannya lebih luas, juga ukuran tulisannya tidak terlalu besar
atau terlalu kecil sehingga memudahkan untuk dibaca.
 Kelebihan pada buku ini juga ialah penjelasannya yang singkat sehingga tidak
membuat pembaca bosan untuk membaca lama-lama, materi yang dipaparkan cukup
lengkap mempunyai cover yang sangat indah, agar setiap pembaca tertarik untuk
membaca buku itu.
 Serta Kelebihan buku ini tedapat pada Materi yang disajikan dalam buku ini dijabarkan
secara detail mulai dari pengertian, contoh, akibat dan cara untuk menghadapi masalah
okultisme disebut.Buku ini juga menyediakan bab yang berisi kesimpulan dan saran
sehingga memudahkan pembaca menemukan informasi secara cepat.
 Buku ini juga menggunanakan bahasa yang baik dan pembahasan pada bab yang
diriview termasuk dalam penggunakaan yang mudah dipahami oleh pembaca.

BUKU PEMBANDING :

 Buku ini memiliki banyak penarik baik berupa materi nya yang memang dipelajari
pada pendidikan agama Kristen , tebal bukunya juga tidak berlebihan , serta sampul
atau cover bukunya menarik pembaca
 isi buku nya sangat detail dan lengkap untuk dibaca, dan mudah dipahami oleh
pembaca

24
3.2 KELEMAHAN
BUKU UTAMA :

 Kelemahan pada buku ini ialah adanya cacat pada bagiancetakannya seperti tulisan
yang tidak jelas dan kurang lengkap, seperti ― Okultismme‖ terdapat pada daftar isi,
dan lain-lain. Kelemahan pada buku ini kata-kata yang proposi penjelasan tulisan yag
tidak jelas, kata-kata yang propros penjelasan pointnya tidak rapi.
 Dan juga Masih terdapat pengetikan huruf serta kata yang kurang tepat pada materi.
Lembaran buku hanya berwarna hitam putih dan tidak disertai gambar sehiingga
kurang menarik para pembaca. Serta Tidak memiliki kata pengantar. Dan Tidak ada
nama penerbit yang menerbitkan buku ini. Buku ini juga belum memiliki nomor ISBN.
Buku tidak menyajikan kepustakaan

BUKU PEMBANDING :

 kurang mencantumkan mengenai hasil dari penelitian dengan jelas serta tidak terdapat
metode dan mungkin kisah nyata dalam kehidupan kristiani.

25
BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Bahwa buku tersebut masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan namun buku
tersebut sudah baik karena memiliki informasi yang tentunya sangat berguna bagi para
pendidik untuk dapat menjadi pendidik yang baik, yang dapat memahami peserta didiknya
serta manajemen sekolahnya, serta buat mahasiswa yang ingin menjadi pendidik juga perlu
membaca kedua buku tersebut untuk menjadikan referensi dalam belajar.

Okultisme perlu diketahui oleh setiap orang terutama umat Kristen agar dapat memenuhi
segala bentuk praktek yang dapat membawa kita kedalamnya. Mulai dari PL hingga PB ada
begitu banyak dipaparkan praktek okultisme. Dan hal ini menjadi tantangan dalam
pemberitaan Injil disepanjang masa.

Mengenai buku pembanding itu sangat membantu penambahan pengetahuan bagi seseorang
yang sedang menjalani mata kuliah pendidikan agama, dikarenakan buku tersebut sangat
diteil, lengkap dan mudah dipahami.

4.2 Saran
Dalam penulisan makalah critical book report ini, penulis menyadari bahwa penyusunan
makalah ini tidak luput dari kesalahan dan kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang
membangun akan senantiasa penyusunan nanti dalam upaya evaluasi. Dan saya menyarankan
buku yang paling bagus untuk dibaca itu buku utamanya Karena lebih lengkap dan sesuai
terhadap mata kuliah, seperti buku pembanding yang mengandung imu kepada seluruhnya.
Penulis berharap, bahwa dibalik ketidak sempurnaannya penulisan dan penyusunan manakalah
ini adalah ditemukan sesuatu yang bermanfaat atau bahkan hikmah dari penulis, pembaca, dan
bagi seluruh Universitas Negeri Medan. Sehingga isi dari buku ini bisa menjadi patokan dan
dapat di aplikasikan ketika kita melakukan proses belajar mengajar kelak.

26
DAFTAR PUSTAKA

Sihombing, Selfi dan Bangun Sihombing. 2020. OKULTISME. Medan.

Sitanggang, Murni Hermawaty. 2017. Pendidikan Agama Kristen. Jember. Tim PAK
Univ.Jember

27

Anda mungkin juga menyukai