Anda di halaman 1dari 7

TUGAS RUTIN 5

Nama : Heri Agustino Simanjuntak


Nim : 3171131007
Kelas : C – 2017
Mata Kuliah : Penjaminan Mutu Pendidikan
Dosen Pengampu : Eni Yuniastuti, S.Pd, M.Sc

A. Standar Sarana dan Prasarana


Setiap satuan pendidikan wajib memiliki prasarana yang meliputi
lahan, ruang kelas, ruang pimpinan satuan pendidikan, ruang pendidik,
ruang tata usaha, ruang perpustakaan, ruang laboratorium, ruang bengkel
kerja, ruang unit produksi, ruang kantin, instalasi daya dan jasa, tempat
berolahraga, tempat beribadah, tempat bermain, tempat berkreasi, dan
ruang/tempat lain yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran
yang teratur dan berkelanjutan.
Menurut yamilah (2014) Sarana pendidikan adalah fasilitas-
fasilitas yang digunakan secara langsung dalam proses belajar mengajar
agar tujuan pembelajaran tercapai. prasarana pendidikan merupakan segala
sesuatu yang secara tidak langsung menunjang proses pendidikan.
a. Peraturan dalam Standar Sarana dan Prasarana
Standar sarana dan prasarana merupakan kebutuhan
utama sekolah yang harus terpenuhi sesuai dengan amanat
Undang – Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 tahun
2003, PP No 19 tahun 2005, dan Peraturan Menteri Pendidikan
Nasional No. 24 tahun 2007. Selain itu, juga harus memenuhi
dari ketentuan pembakuan sarana dan prasarana pendidikan
yang telah dijabarkan dalam:
1) Keputusan Mendiknas Nomor 129a/U/2004 tentang
Standar Pelayanan Minimal Bidang Pendidikan;
2) Pembakuan Bangunan dan Perabot Sekolah
Menengah Pertama Tahun 2004 dari Direktorat
Pembinaan SMP; dan

1
3) Panduan Pelaksanaan dan Panduan Teknis Program
Subsidi Imbal Swadaya: Pembangunan Ruang
Laboratorium Sekolah Tahun 2007 dari Direktorat
Pembinaan SMP. Standar sarana dan prasarana
pendidikan yang dimaksudkan di sini baik mengenai
jumlah, jenis, volume, luasan, dan Iain-lain sesuai
dengan kategori atau tipe sekolahnya masing-
masing.
Landasan hukum dikeluarkannya standar sarana dan
prasarana yaitu berdasarkan:
1) Undang – Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 tahun
2003 Bab XII Pasal 45 tentang Sarana dan Prasarana
Pendidikan berbunyi :
a) Setiap satuan pendidikan formal dan nonformal
menyediakan sarana dan prasarana yang memenuhi
keperluan pendidikan sesuai dengan pertumbuhan dan
perkembangan potensi fisik, kecerdasan intelektual,
sosial, emosional, dan kejiwaan peserta didik.
b) Ketentuan mengenai penyediaan sarana dan prasarana
pendidikan pada semua satuan pendidikan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) diatur lebih lanjut dengan
peraturan pemerintah
2) Peraturan Pemerintah No.19 tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan Peraturan pemerintah yang mengatur
standar sarana dan prasarana tercantum dalam peraturan
pemerintah No.24 tahun 2007 tentang standar sarana dan
prasarana yang berbunyi:
Pasal 1
(1) Standar sarana dan prasarana untuk sekolah dasar/madrasah
ibtidaiyah (SD/MI), sekolah menengah pertama/madrasah
tsanawiyah (SMP/MTs), dan sekolah menengah atas/madrasah

2
aliyah (SMA/MA) mencakup kriteria minimum sarana dan
kriteria minimum prasarana.
(2)   Standar Sarana dan Prasarana sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) tercantum pada Lampiran Peraturan Menteri ini.
Pasal 2
Penyelenggaraan pendidikan bagi satu kelompok pemukiman
permanen dan terpencil yang penduduknya kurang dari 1000
(seribu) jiwa dan yang tidak bisa dihubungkan dengan
kelompok yang lain dalam jarak tempuh 3 (tiga) kilo meter
melalui lintasan jalan kaki yang tidak membahayakan dapat
menyimpangi standar sarana dan prasarana sebagaimana diatur
dalam PeraturanMenteriini.
Pasal 3
Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Berdasarkan PP No.24 tahun 2007, beberapa kriteria minimum
standar sarana dan prasarana yaitu sebagai berikut:
v  Lahan
 terhindar dari potensi bahaya
 Kemiringan lahan rata-rata kurang dari 15%\
 Lahan terhindar dari : pencemaran air dan udara, serta kebisingan
 mendapat izin pemanfaatan tanah dari Pemerintah Daerah
setempat.
 memiliki status hak atas tanah
v  Bangunan
 memenuhi ketentuan rasio minimum luas lantai terhadap peserta
didik seperti tercantum pada lampiran PP No 24 tahun 2007
 Bangunan gedung memenuhi ketentuan tata bangunan
 Bangunan gedung memenuhi persyaratan keselamatan,keamanan
dan kenyamanan
 Bangunan gedung menyediakan fasilitas dan aksesibilitas yang
mudah, aman, dan nyaman termasuk bagi penyandang cacat.

3
 Bangunan gedung dilengkapi sistem keamanan Bangunan gedung
dilengkapi instalasi listrik dengan daya minimum 1300 watt.
 Pembangunan gedung atau ruang baru harus dirancang,
dilaksanakan, dan diawasi secara professional
 Kualitas bangunan gedung minimum permanen kelas B, sesuai
dengan PP No. 19 Tahun 2005 Pasal 45, dan mengacu pada Standar
PU.
 dapat bertahan minimum 20 tahun
 Bangunan gedung dilengkapi izin mendirikan bangunan dan izin
penggunaan.

B. Standar Pengelolaan

Standar pengelolaan adalah standar nasional pendidikan yang


berkaitan dngan perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan kegiatan
pendidikan pada tingkat satuan pendidikan, kabupaten/kota, propinsi, atau
nasional agar tercapai efisiensi dan efektifitas penyelenggaraan
pendidikan. 
a. Konsep Standar Pengelolaan Pendidikan
Standar Pengelolaan terdiri dari 3 (tiga) bagian, yakni Standar
Pengelolaan oleh satuan pendidikan, Standar Pengelolaan oleh
Pemerintah Daerah dan Standar Pengelolaan oleh Pemerintah. Berikut
ini, Peraturan Menteri pendidikan Nasional Republik Indonesia yang
berkaitan dengan Standar Pengelolaan
1. Standar Pengelolaan oleh Satuan pendidikan
Menurut Pasal 49 Pengelolaan satuan pendidikan  pada jenjang
pendidikan dasar dan menengah menerapkan manajemen berbasis
sekolah yaag ditunjukkan dengan kemandirian, kemitraan,
partisipasi, keterbukaan, dan akuntabilitas Pengelolaan satuan
pendidikan pada jenjang pendidikan tinggi menerapkan otonomi
perguruan tinggi 
2. Standar Pengelolaan Oleh Pemerintah   

4
Menurut Pasal 60 Pemerintah menyusun rencana kerja
tahunan bidang pendidikan dengan memprioritaskan program:
wajib belajar; peningkatan angka partisipasi pendidikan untuk
jenjang pendidikan menengah dan tinggi; penuntasan
pemberantasan buta aksara; penjaminan mutu pada satuan
pendidikan,baik ysng diselengarakan oleh pemerintah maupun
masyarakat; peningkatan status guru sebagai profesi;
1) peningkatan mutu guru/dosen;
2) standarisasi pendidikan;
3) akreditasi pendidikan;
4) peningkatan relevansi pendidikan terhadap kebutuhan
lokal,nasional,dan global;
5) pemenuhan Standar Pelayanan Minima (SPM ) bidang
pendidikan; dan
6) Penjaminan mutu pendidikan nasional.
3. Standar Pengelolaan Oleh Pemerintah Daerah 
Pasal 59-(1) Pemerintah daerah menyusun rencana kerja
tahunan bidang pendidikan dengan memprioritaskan program:
1) Wajib belajar;
2) Peningkatan angka partisipasi pendidikan untuk jenjang
pendidikan menengah;
3) Penuntasan pemberantasan buta aksara
4) Penjaminan mutu pada satuan pendidikan,baik yang
diselengarakan oleh Pemerintah Daerah maupun masyarakat;
5) peningkatan status guru sebagai profesi;
6) Akreditasi pendidika;
7) peningkatan relevansi pendidikan terhadap kebutuhan
masyarakat;dan
8) pemenuhan Standar pelayanan minimal (SPM) bidang
pendidikan.

5
b. Aspek Standar Pengelolaan Sekolah yang Harus Dipenuhi
Adalah Meliputi:
1) perencanaan program 
2) pelaksanaan rencana kerja
3) pengawasan dan evaluasi
4) kepemimpinan sekolah/madrasah
5) sistem informasi manajemen.
c. Pedoman Pengelolaan Sekolah / Madrasah  Meliputi :
1) Kurikulum Tingkat Satuan pendidikan 
2) Kalender pendidikan /akademik 
3) Struktur organisasi sekolah/madrasah 
4) Pembagian tugas di antara pendidik 
5) Pembagian tugas di antara tenaga kependidikan 
6) Peraturan akademik 
7) Tata tertib sekolah/madrasah 
8) Kode etik sekolah/madrasah 
9) Biaya operasional sekolah/madrasah 

6
7

Anda mungkin juga menyukai