Anda di halaman 1dari 24

PENELITIAN SOSIAL

PETA KONSEP

meliputi
Pengantar Penelitian
Rancangan Sosial
Penelitian
Sosial
Jenis-jenis
Penelitian Sosial

Metodologi dan
Metode Penelitian Sosial

Langkah -langkah
Penelitian Sosial

termasuk
Pengolahan Tahap-tahap
Data Pengolahan Data

Editing Coding Tabulasi

Laporan Mempresentasikan Laporan


Penelitian Peneltian
kemudian

SOSIOLOGI_FASE E 1
PENELITIAN SOSIAL

RANCANGAN PENELITIAN SOSIAL


A. Tujuan Pembelajaran

Setelah kegiatan pembelajaran 1 ini, diharapkan peserta didik mampu menjelaskan


Rancangan Penelitian Sosial yang meliputi Pengantar Penelitian Sosial, Jenis-jenis
Penelitian Sosial, Metodologi dan Langkah-langkah Penelitian sosial.

. Pengantar Penelitian Sosial

1) Penalaran (Proses Berfikir) dan Penelitian Sosial

Proses berfikir lahir dari rasa ragu terhadap suatu hal dan keinginan untuk memperoleh
suatu kepastian sehingga kemudian tumbuh menjadi suatu masalah yang khas dan memerlukan
pemecahan. Biasanya manusia selalu berfikir jika berhadapan dengan banyak permasalahan
sehingga memunculkan keingian berfikir untuk menyelesaikannya. Proses berfikir ini disebut
dengan penalaran. Penalaran adalah suatu proses berfikir untuk memperoleh kesimpulan yang
logis berdasarkan fakta yang relevan.

Gambar 1. Ilustrasi Penalaran


www.kompasiana.co m dan kemdikbud.go.id

2) Ciri-ciri penalaran

a. Logis, artinya pemikiran ditimbang secara objektif dan berdasarkan pada data yang sah.
b. Analitis, artinya penyelidikan terhadap suatu peristiwa untuk mengetahui keadaan yang
sebenarnya
c. Rasional, artinya apa yang sedang dinalar merupakan suatu fakta atau kenyataan yang
memang dapat dipikirkan secara mendalam.

3) Jenis penalaran

a. Deduktif, yaitu cara berfikir ilmiah yang bertolak dari pernyataan atau alasan yang bersifat
umum ke pernyataan atau alasan yang bersifat khusus dengan menggunakan kaidah logika
tertentu.
b. Induktif, yaitu metode pemikiran yang bertolak dari peristiwa khusus untuk menentukan
hukum umum.
c. Pendekatan ilmiah, yaitu gabungan antara cara penalaran deduktif dan induktif. Dalam
pendekatan ilmiah panalaran disertai dengan suatu dugaan sementara atau hipotesis.

SOSIOLOGI_FASE E 2
PENELITIAN SOSIAL

4) Pengertian Penelitian

Gambar 2. Ilustrasi Penelitian


(www.sosiologis.co m dan pustaka belajar.com )

Bentuk-bentuk pertanyaan seperti “ini apa?”, “itu apa?”, “mengapa hal ini bisa terjadi?”,
“bagaimana memecahkannya?” dan lain-lain telah ada sepanjang sejarah manusia. Manusia
berusaha mencari jawaban atas pertanyaan tersebut dan berusaha mendapatkan pengetahuan
yang benar mengenai hal-hal yang dipertanyakan tadi. Salah satu cara untuk mendapatkan
pengetahuan yang benar tersebut adalah melalui kegiatan penelitian. Kata penelitian adalah
terjemahan dari kata bahasa Inggris research, yang berasal dari kata re (kembali) dan to search
(mencari). Jadi research berarti mencari kembali suatu pengetahuan. Jadi, penelitian
merupakan usaha untuk menemukan, mengembangkan dan menguji kebenaran suatu
pengetahuan yang dilakukan dengan menggunakan metode ilmiah. Pengertian penelitian
lainnya yaitu penelitian adalah suatu proses atau rangkaian langkah yang dilakukan secara
terencana dan sistematis untuk mendapatkan pemecahan masalah atau jawaban terhadap
pertanyaanpertanyaan tertentu.

5) Fungsi Penelitian

a. Fungsi verikatif atau pengujian adalah fungsi penelitian ilmiah untuk menguji kebenaran
suatu pengetahuan yang sudah ada.
b. Fungsi eksploratif atau penjajagan adalah fungsi penelitian ilmiah untuk menemukan
sesuatu yang belum ada atau mengisi kekosongan dan kekurangan ilmu.
c. Fungsi development atau pengembangan adalah fungsi penelitian ilmiah untuk
mengembangkan pengetahuan yang sudah ada.

6) Manfaat Penelitian
a. Bagi dunia pendidikan, untuk menambah referensi dan mengembangkan ilmu
pengetahuan.
b. Bagi masyarakat, untuk menambah sumber bacaan sehingga dapat menambah
pengetahuan masyarakat.
c. Bagi peneliti, dapat meningkatkan karir dan profesi peneliti jika penelitiannya dianggap
berhasil. Dapat menambah jaringan kerja.

SOSIOLOGI_FASE E 3
PENELITIAN SOSIAL

d. Bagi pemerintah, dapat membantu pemerinah dalam menentukan suatu kebijakan yang
dianggap sesuai dengan kondisi masyarakat.

7) Sikap Seorang Peneliti

a. Objektif, yaitu seorang peneliti harus dapat memisahkan antara pendapat pribadi dan fakta
yang ada (tidak boleh subjektif).
b. Kompeten, yaitu seorang peneliti yang baik memiliki kemampuan untuk menyelenggarakan
penelitian dengan menggunakan metode dan teknik penelitian tertentu.
c. Faktual, yaitu seorang peneliti harus bekerja bersdasarkan fakta yang diperoleh, bukan
berdasarkan observasi, harapan, dan anggapan yang bersifat abstrak.

8) Cara Berpikir Seorang Peneliti

a. Skeptis, seorang peneliti harus selalu mempertanyakan bukti atau fakta yang dapat
mendukung suatu pernyataan.
b. Analitis, seorang peneliti harus selalu menganalisis setiap pernyataan atau persoalan yang
dihadapi.
c. Kritis, peneliti harus selalu mendasarkan pikiran dan pendapatnya pada logika serta
menimbang berbagai hal secara objektif berdasarkan data dan analisis akal sehat.
d. Jujur, peneliti tidak memasukan keinginannya sendiri ke dalam data.
e. Terbuka, peneliti bersedia memberikan bukti penelitian dan siap menerima pendapat
pihak lain tentang hasil penelitiannya.

2. Jenis-Jenis Penelitian Sosial

1) Berdasarkan tempat pengumpulan data, penelitian dapat dilakukan di laboratorium,


perpustakaan, dan lapangan.
2) Berdasarkan tingkat analisis yang direncanakan, peneliti untuk data yang hendak
dikumpulkan, penelitian dapat dikelompokkan sebagai berikut:
a. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang berupaya menyajikan rincian lebih lanjut
dari informasi yang ada. Dalam penelitian desktiptif, penelitian yang berupaya
menyajikan rincian lebih lanjut dari informasi yang ada. Dalam penelitian desktiptif,
pertanyaan dimulai dengan kata tanya bagaimana.
b. Penelitian eskploratif adalah penelitian yang berupaya mendapatkan informasi
mendasar tentang permasalahan atau keadaan yang jarangatau belum pernah diteliti.
Peneliti merencanakan penelitiannya tanpa merumuskan hipotesis khusus, dalam
penelitian ini pertanyaan sering dimulai dengan kata tanya apa.
c. Penelitian prediksi adalah penelitian ilmiah yang berupaya menggambarkan atau
menjelaskan apa yang mungkin terjadi di masa mendatang.
d. Penelitian eksplanasi adalah penelitian ilmiah yang berupaya menganalisis hubungan
antarvariabel yang diteliti. Penelitian eksplanasi memiliki hipotesis dan dirancang untuk
menjelaskan mengapa suatu peristiwa terjadi. Pertanyaan peneliti sering dimulai
dengan kata tanya mengapa.
3) Berdasarkan data yang dikumpulkan,
Penelitian dibagi menjadi penelitian sebagai berikut:
a. Penelitian kuantitatif, menekankan pada jumlah data yang dikumpulkan. Penelitian ini
hanya melihat data pada lapisan permukaan, seperti jenis kelamin, tingkat pendidikan,
jenis pekerjaan, dan besarnya penghasilan. Data yang diperoleh kemudian dianalisis
secara statistik. Pendekatan penelitian ini menggunakan teknik survei.

SOSIOLOGI_FASE E 4
PENELITIAN SOSIAL

b. Penelitian kualitatif menekankan pada kualitas data atau kedalaman data yang
diperoleh. Teknik yang digunakan adalah wawancara. Data untuk jenis penelitian ini
tidak dianalisis dengan statistik.

4) Berdasarkan metodenya penelitian, dapat dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu :


a. Penelitian historik, fokus kajian pada peristiwa masa lampau.
b. Penelitian survei, penelitian untuk memperoleh informasi dari berbagai kelompok atau
orang dengan cara penyebaran kuesiner atau angket.
c. Penelitian eksperimen, seorang peneliti merekayasa dan mengontrol situasi alamiah
menjadi situasi buatan sesuai dengan tujuan penelitian.
d. Penelitian observasi, tujuannya untuk memperoleh berbagai data konkret secara
langsung di lapangan.

5) Berdasarkan bidang studinya penelitian, dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu :
a. Penelitian bidang social humaniora, misalnya penelitian mengenai Pendidikan, ekonomi,
politik, social budaya, etnografi, dan lain-lain.
b. Penelitian bidang eksakta, misalnya penelitian mengenai biologi (manfaat tanaman obat,
penemuan bibit tanaman unggul), pemenfaatan energi matahari, dan lain-lain.
6) Berdasarkan Tujuannya:
a. Basic Research/ Penelitian Dasar, yaitu peneitian murni untuk mengembangkan dan
memperdalam ilmu pengetahuan. Contohnya, penelitian tentang tata surya dan genetika
b. Applied Reseach/penelitian terapan, yaitu penelitian yang dilakukan untuk
mengumpulkan informasi dan membantu memecahkan persoalan dalam kehidupan
sehari-hari.

3. Metodologi dan Langkah-langkah Penelitian social

1) Metodologi Penelitian
Kata metodologi berasal dari bahasa Yunani yaitu methodos yang berarti cara atau jalan
dan logos yang berarti ilmu. Metodologi penelitian adalah ilmu yang membicarakan tata
cara atau jalan sehubungan dengan adanya penelitian. Dalam metodologi penelitian
dibahas mengenai bagaimana suatu penelitian dimulai dan diakhiri dengan pembuatan
laporan penelitian serta beberapa teknik yang digunakan dalam menganalisis data.
Metodologi penelitian itu sendiri melingkupi metode penelitian. Metode penelitian adalah
cara atau jalan yang ditempuh sehubungan dengan penelitian yang dilakukan yang
memiliki langkah-langkah sistematis. Metode penelitian menyangkut cara kerja untuk
dapat memahami yang menjadi sasaran penelitian yang bersangkutan.

2) Langkah-langkah penelitian Sosial


Suatu penelitian dilakukan dengan urutan tertentu, yaitu sebagai berikut:
a. Menentukan topik penelitian; topik atau permasalahan yang akan diteliti. Topik dapat
diambil dari berbagai sumber yang ada dalam kehidupn sehari-hari (Misalnya, masalah
pendidikan, ekonomi, social, dll). Dalam menentukan topik peneliti harus
mempertimbangkan hal-hal:
b. a) Topik harus menarik dan perlu diteliti
b) Tersedia data yang cukup
c) Topik merupakan hal yang baru.
d) Memiliki manfaat
e) Dapat dilakukan oleh peneliti

c. Melaksanakan Studi pendahuluan

SOSIOLOGI_FASE E 5
PENELITIAN SOSIAL

Studi pendahuluan perlu dilakukan agar peneliti tahu betul masalah yang akan diteliti.
Dapat dilakukan dengan studi kepustakaan (membaca berbagai referensi yang
berkaitan dengan penelitiannya), bertanya/konsultasi pada ahli dan observasi ke lokasi
penelitian.
a) Merumuskan masalah sehingga batasan, kedudukan, dan alternatif cara pemecahan
masalah tersebut menjadi jelas.
b) Memutuskan Asumsi/Anggapan Dasar/Hipotesis Penelitian.
Menetapkan hipotesis sebagai titik tolak dalam mengadakan tindakan untuk
menentukan alternatif pemecahan masalah yang dipilih.
c) Memilih Metode Pengumpuln Data
Metode pengumpulan data dikelompokkan menjadi dua, yaitu metode tes (untuk
mengukur ketrampilan, pengetahuan, atau bakat yng dimiliki individu/kelompok)
dan non tes (wawancara, angket, observasi)

Menentukan topik atau judul penelitian


Langkah awal dalam penyusunan rancangan penelitian adalah menentukan topik
atau judul penelitian. Topik yang dipilih oleh seorang peneliti akan menunjukkan
kepada bidang ilmu tertentu. Dari topik yang dipilihnya, seorang peneliti akan
mengembangkannya menjadi judul penelitian.
Ada beberapa hal yang harus mendapat perhatian dalam menetapkan judul
penelitian:
1. Dalam sebuah judul paling sedikit mengandung dua indikator, yaitu indikator
yang mempengaruhi dan indikator yang dipengaruhi).
2. Kalimatnya singkat, jelas, dan tidak mengandung arti ganda.
3. Setiap kata, huruf awalnya ditulis dengan menggunakan huruf kapital. Kecuali
kata-kata seperti “dan, dengan, di, pada, terhadap”.
4. Perhatikan kata kerja operasionalnya (pengaruh, hubungan, dampak, dan lain-
lain).
5. Menarik untuk diteliti.
6. Wawasan pengetahuan peneliti mengenai topik dan judul harus memadai.
7. Sumber dan bahan-bahannya tersedia (buku, majalah, koran, internet).
8. Memberi manfaat yang berarti bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan
kehidupan manusia.

Contoh judul:
Pengaruh Kenaikan Harga Bahan Bakar Minyak terhadap Kenaikan Tarif
Angkutan Umum di Kabupaten Bandung.
Untuk menganalisa apakah judul tersebut di atas sudah benar, kita bisa
menganalisanya dengan:
a. Sudahkah judul tersebut mengandung paling sedikit dua indikator?
Kenaikan Harga Bahan Bakar Minyak adalah indikator yang mempengaruhi.
Tarif Angkutan Umum adalah indikator yang dipengaruhi.
b. Sudahkah judul tersebut kalimatnya singkat, jelas, dan tidak mengandung arti
ganda? Artinya kalau judul tersebut dibaca oleh 4 orang dan semuanya
mengartikan dengan pengertian yang sama, maka judul tersebut sudah jelas
dan tidak mengandung arti ganda.
c. Sudah adakah kata kerja operasinalnya dalam judul tersebut?
d. Perhatikan pula penulisan judulnya?

SOSIOLOGI_FASE E 6
PENELITIAN SOSIAL

Membuat Latar Belakang Masalah


Langkah berikutnya setelah selesai membuat atau menentukan topik/judul
penelitian, tugas seorang penelitian adalah menyusun Latar Belakang Penelitian.
Dalam membuat latar belakang penelitian, peneliti bertugas memaparkan
argumentasi-argumentasi (alasan-alasan) logis yang mendasari penelitian sesuai
dengan judul yang ditetapkannya.
Latar belakang masalah dapat dikemukakan oleh peneliti dalam beberapa
kalimat, paragraf, dan alinea. Pemaparan argumentasi satu ke argumentasi
berikutnya harus disampaikan dengan paparan kalimat, paragraf, dan alinea
yang runtun (berkesinambungan) sehingga alur pemikiran tentang pentingnya
penelitian sesuai topik atau judul yang ditetapkan si peneliti dapat dipahami oleh
pembaca.

Membuat rumusan masalah


Rumusan masalah biasanya berisi pertanyaan-pertanyaan penting bagi penelitian.
Mengapa dikatakan sebagai pertanyaan penting? Karena pertanyaan-pertanyaan
penelitian tersebut harus dijawab oleh peneliti dari hasil penelitiannya.
Karena rumusan masalah itu pertanyaan penting dalam penelitian, maka
rumusan masalah harus disampaikan dalam bentuk kalimat tanya. Misalnya:
Seorang peneliti melakukan penelitian dengan topik/judul “minat baca siswa
SMAN 10 terhadap buku kesusastraan”. Maka rumusan masalah yang bisa
diajukan adalah: Seberapa besar minat baca siswa SMAN 10 terhadap buku-buku
kesusastraan?
Berdasarkan pertanyaan di atas, rumusan masalah dapat dirinci lagi dengan
pertanyaan- pertanyaan berikut:
1. Berapa banyak jumlah siswa SMAN 10 yang berkunjung ke perpustakaan
sekolah dalam satu hari?
2. Saat kapan siswa SMAN 10 memanfaatkan waktu untuk berkunjung ke
perpustakaan?
3. Buku apakah yang banyak dibaca/dipinjam oleh siswa SMAN 10 Bandung di
perpustakaan.

Membuat tujuan dan manfaat penelitian


a. Tujuan penelitian
Tujuan penelitian biasanya dibuat berkait dengan hal-hal yang ingin diketahui oleh
peneliti dalam rumusan masalah yang dibuatnya. Sebagai contoh tujuan
penelitian dapat dibuat sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui seberapa besar minat baca siswa SMAN 10 terhadap buku-
buku kesusastraan.
2. Untuk mengetahui jumlah siswa SMAN 10 yang berkunjung ke perpustakkan
pada setiap harinya.
3. Untuk mengetahui waktu kunjungan siswa SMAN 10 melakukan kunjungan ke
perpustakaan.
4. Untuk mengetahui tentang buku yang paling diminati oleh siswa SMA 10.

SOSIOLOGI_FASE E 7
PENELITIAN SOSIAL

b. Manfaat penelitian
Manfaat penelitian oleh seorang peneliti biasanya diisi dengan manfaat apa yang
bisa didapat dari sebuah penelitian oleh peneliti, ilmu pengetahuan yang sedang
di teliti, dan masyarakat sebagai konsumen hasil penelitian.
1. Menambah pengalaman dalam melakukan penelitian.
2. Menambah wawasan pengetahun dan pemahaman terhadap ilmu
pengetahuan yang sedang diteliti khususnya sosiologi.
3. Memberikan sumbangan bagi perkembangan Ilmu pengetahuan yang
sedang diteliti yaitu sosiologi.
4. Memberikan tambahan informasi bagi masyarakat.

MEMBUAT HIPOTESIS
Hipotesis adalah dugaan atau kesimpulan sementara yang harus dibuktikan
kebenarannya (dijawab) berdasarkan data hasil penelitian yang didapat oleh
seorang peneliti. Cara membuat hipotesisa yang sederhana dapat dibuat dengan
cara membuat kalimat:
1. Jika…….,maka……
2. Terdapat hubungan antara …… dengan ……
3. Tidak terdapat hubungan antara……dengan……

Contoh hipotesis:
1. Jika hari mendung, maka akan turun hujan.
2. Terdapat hubungan antara kenainkan harga bahan bakar minyak dengan
tarif angkutan umum di Kabupaten Bandung.
3. Tidak terdapat pengaruh kenaikan harga bahan bakar minyak terhadap tarif
angkutan umum di Bandung.
Apabila data yang didapat peneliti mendukung kepada pernyataan hipotesis,
maka kesimpulan penelitiannya akan dinyatakan bahwa hipotesis adalah benar.
Dalam hal ini peneliti berkewajiban untuk memaparkan bukti-bukti
kebenarannya. Apabila data yang didapat merupakan kebalikan dari pernyataan
hipotesis, maka kesimpulan penelitiannya akan dinyatakan bahwa hipotesis
adalah salah. Disini pun peneliti berkewajiban untuk memaparkan bukti-bukti
kesalahan dari pernyataan hipotesis.
Sebagian ahli penelitian yang lain mengatakan bahwa apabila dalam
rancangan penelitian itu sudah terdapat rumusan masalah, maka hipotesis
tidak perlu dibuat.

TUGAS:
1. Buatlah kelompok penelitian dengan beranggotakan 6 orang per
kelompok
2. Buatlah judul yang representatif untuk sebuah penelitian sosial
3. Dari judul tersebut buatlah Bab I tentang Pendahuluan yang meliputi:
a. Latar Belakang Masalah Penelitian
b. Rumusan Masalah
SOSIOLOGI_FASE E 8
PENELITIAN SOSIAL

c. Tujuan Peneitian
d. Manfaat Penelitian
e. Hipotesis

MEMBUAT KAJIAN TEORETIS


Kajian teoretis dalam rancangan penelitian dan laporan hasil penelitian
disusun/ditulis pada bab II tentang: “Kajian Teoretis” atau disesuaikan dengan
ketentuan pembuatan penulisan makalah penelitian yang telah ditetapkan oleh
lembaga dimana yang bersangkutan melakukan penelitian. Dalam pembuatan
kajian teoretis seorang penelitian berkewajiban memberikan informasi kepada
pembaca tentang variabel yang terdapat dalam judul atau dalam penelitian yang
dilakukannya dengan didukung berbagai teori yang dikemukakan oleh para ahli
ilmu yang sedang ditelitinya. Apabila ada pendapat seorang ahli yang dikutip
untuk menambahkan atau memperkuat paparan argumentasinya, maka nama
ahli itu harus dicantumkan dalam tulisan tersebut. Contoh:

…………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………. (Ahmad Bajuri, 2007; 104)
Dengan mencantumkan nama Ahmad Bajuri menunjukkan bahwa kalimat
tersebut bukan kalimat si peneliti melainkan kalimatnya Ahmad Bajuri sebagai
seorang ahli. 2007 menunjukkan kalimat Ahmad Bajuri tersebut diambil dari
bukunya Ahmad Bajuri yang tahun terbitnya pada tahun 2007. Sedangkan 104
menunjukkan bahwa kalimat Ahmad Bajuri tersebut diambil dari halaman buku
tersebut.
Contoh lain:
Lebih lanjut Ahmad Bajuri (2007: 104) menyatakan………………………dst.
atau Menurut Ahmad Bajuri …………………………………………..(2007; 104).

TUGAS:
 Buatlah Bab 2 dengan judul Kajian Teoretis
 Untuk memudahkan penulisan Kajian Teoretis tersebut buatlah sub-sub
judul yang akan disampaikan.
 Akan lebih mudah lagi bila ditunjang oleh buku yang sesuai dengan topik
atau judul penelitian

MENGENAL BERBAGAI JENIS DATA


Jenis-jenis data dapat dibedakan dari cara memperoleh, sifat, dan waktu
pengumpulannya.
1. Menurut cara memperolehnya, data dapat dibedakan menjadi:
a. Data primer: yaitu data yang dikumpulkan dari tangan/sumber
pertama, baik melalui observasi, wawancara, dan sebagainya.
b. Data skunder: yaitu data yang dikumpulkan dari hasil penelitian
orang lain atau sumber lain ( bacaan, kepustakaan, dan lain-lain).
2. Menurut sifatnya, data dapat dibedakan menjadi:

SOSIOLOGI_FASE E 9
PENELITIAN SOSIAL

a. Data kualitatif: yaitu data yang berupa uraian atau tidak berbentuk
angka.
b. Data kiantitatif: yaitu data yang berbentuk angka-angka.
3. Menurut waktu pengumpulannya, data dapat dibedakan menjadi:
a. Cross section data: yaitu data yang dikumpulkan pada waktu tertentu
untuk menggambarkan keadaan pada waktu itu saja.
b. Time series data: yaitu data yang dikumpulkan dari waktu ke waktu
untuk menggambarkan suatu perkembangan atau pertumbuhan.
Misalnya penelitian tentang angka kejahatan di Kota Bandung dari
tahun 2005 sampai dengan 2008.

MENETAPKAN SUBJEK PENELITIAN


Dalam hal menetapkan subjek penelitian, yang akan kita bicarakan adalah:
1. Populasi penelitian adalah jumlah keseluruhan dari unit analisis yang ciri-
cirinya akan diduga atau diperkirakan.
2. Sampel penelitian adalah sebagian dari jumlah keseluruhan unit analisis atau
sebagian dari jumlah populasi.
Terdapat banyak macam atau cara-cara penarikan sampel, antara lain:
a) Sampel acak (sampel random) adalah proses penarikan sampel dari
populasi yang memiliki peluang yang sama untuk dijadikan sampel. Cara
yang paling mudah melakukan random adalah dengan undian.
b) Sampel berstrata dilakukan apabila populasi terbagi atas tingkatan-
tingkatan.
c) Sampel wilayah dilakukan bila terdapat perbedaan ciri antar wilayah
yang satu dengan wilayah yang lainnya.
d) Sampel kelompok (sampel cluster) dilakukan untuk menarik sampel dari
populasi yang berbeda kelompok. Misalnya pengelompokan berdasarkan
aspek pekerjaan atau mata pencaharian, ada PNS, Tentara, Polisi,
pedagang, nelayan, buruh, dan lain-lain.
e) Sampel imbangan (proporsi) dilakukan untuk menarik sampel sesuai
(seimbang) dengan banyaknya populasi pada masing-masing kelompok.
f) Sampel bertujuan (purposeful) dilakukan dengan berdasarkan pada
tujuan dengan pertimbangan-pertimbangan tertentu. Misalnya
keterbatasan waktu, tenaga, dan dana hingga si peneliti tidak dapat
mengambil sampel dalam jumlah yang besar dan jauh.
g) Sampel insidental dilakukan dengan cara memperoleh sampel dari
sekumpulan populasi secara insidental atau yang kebetulan bertemu
dengan si peneliti dilapangan, dengan tidak menggunakan perencanaan
tertentu.

3. Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang akan menjadi objek


pengamatan penelitian. Variabel juga dapat diartikan sebagai segala sesuatu
aspek yang berperan dalam gejala-gejala yang akan diteliti.

MENETAPKAN PENDEKATAN YANG AKAN DIGUNAKAN


Secara umum ada dua pendekatan yang bisa dilakukan dalam penelitian sosial-
budaya, yaitu:

1
SOSIOLOGI_FASE E
0
PENELITIAN SOSIAL

1. Pendekatan kuantitatif adalah pendekatan yang lebih bersifat angka-angka.


Bukan merupakan pandangan, penilaian atau opini masyarakat. Dalam
pendekatan ini biasanya data dikumpulkan melalui angket atau kuesioner
yang kemudian dihitung dengan menggunakan pengukuran uji statistik.
Pengumpulan data pada pendekatan ini dapat juga dilakukan dengan
menggunakan teknik penelitian eksperimen atau analisis isi.

2. Pendekatan kualitatif adalah pendekatan yang lebih mengutamakan kualitas


data yang berupa uraian kalimat. Pada pendekatan ini data dikumpulkan
melalui teknik pengumpulan data seperti wawancara dan observasi
(pengamatan).

TUGAS:
 Buatlah Bab 3 dengan judul Metodologi Penelitian yang teridiri dari
a. Variabrel Penelitian
b. Populasi dan Sampel
c. Teknik Penarikan Sampel
d. Instrumen Penelitian dan Teknik Penelitian
e. Teknik Analisis Data

ALAT PENGUMPULAN DATA


Alat pengumpulan data pada penelitian yang dilakukan dengan pendekatan
dapat menggunakan metode-metode sebagai berikut:
1. Studi Pustaka
Semua peneliti pasti mengawali penelitiannya dengan sebuah studi pustaka
tertantu. Studi pustaka ini perlu dilakukan oleh seorang peneliti agar ia
dengan mudah menentukan topik dan/atau judul yang akan dipilih,
mempermudah melakukan penulisan kajian teoretis, mempermudah dalam
pembahasan hasil penelitian dan lain-lain.
2. Kuesioner atau angket
Menyebarkan angket atau kuesioner kepada sejumlah responden ditujukan
untuk mengukur sikap orang-orang mengenai satu atau berbagai hal.
Contoh:
ANGKET atau KUESIONER
Judul Penelitian : __________________________________________________
Petunjuk : Tuliskan oleh penelitian beberapa instruksi yang harus
dilakukan oleh responden.

A. Identitas Responden :

1
SOSIOLOGI_FASE E
1
PENELITIAN SOSIAL

1. Nama responden :
2. Usia responden :
3. Pekerjaan responden :

B. Item Soal (Pertanyaan/Pernyataan):


Aspek dan Jawaban Responden
No. masalah yang Sangat
ingin Sangat Tidak
Setuju Netral Tidak
diketahui Setuju Setuju
Setuju
1.
2.
3.
4.

3. Observasi (pengamatan lapangan)


Observasi adalah alat pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengamati
secara langsung objek dan atau subjek penelitian.
Observasi dapat dilakukan melalui pengamatan langsung dengan
menggunakan panca indera atau melalui alat bantu lainnya. Untuk melakukan
pengamatan yang cermat biasanya seorang peneliti membuat lembaran
observasi atau lembaran pengamatan. Secara sederhana contoh lembar
pengamatan dapat dibuat sebagai berikut.

Contoh:
LEMBARAN PENGAMATAN

Topik/Judul penelitian:
_____________________________________________________________________________________
_____________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________
Wilayah/masyarakat yang diteliti:
a. Kampung Kaduketug (Baduy Luar)
b. Kampung Cibeo (Baduy Jero)
Waktu penelitian : Tanggal ……sd..… Januari 2008
Kelompok peneliti : ……………. Kelas: XII IPS 1 / 2 / 3

N Rumusan Temuan hasil pengamatan Keterangan


o masalah/
. Aspek yang
diamati

1
SOSIOLOGI_FASE E
2
PENELITIAN SOSIAL

1 …………………… ………………….. ………………


. …… ………………….. ………………
2 …………………… Pada kolom ini peneliti dapat ………………
. …… membuat catatan hasil ……………….
3 …………………… temuan lapangan, baik
. …… berupa perilaku luar biasa
4 …………………… dari aspek-aspek yang
. …… diamati atau mencatat semua
D gejala yang nampak di
s lapangan.
t. Bahkan peneliti boleh
mengabadikan suatu
kejadian melalui rekaman
gambar atau pemotretan
(Bila diperbolehkan oleh
nilai-nilai/norma yang
dimiliki masyarakat yang kita
teliti).

Ada beberapa macam observasi, yaitu:


1. Observasi partisipasi. Dalam observasi ini si peneliti ikut melibatkan
diri dalam berbagai kegiatan yang ada pada masyarakat yang sedang
diamatinya.
2. Observasi simulasi. Dalam observasi ini si peneliti mensimulasikan
keinginannya kepada respondennys, sehingga responden dapat
memenuhi keinginan peneliti.
3. Observasi berstruktur. Dalam observasi ini peneliti telah menetapkan
terlebih dahulu aspek-aspek apa yang akan diamatinya.
4. Observasi tidak berstruktur. Dalam observasi ini peneliti tidak
menetapkan terlebih dahulu aspek-aspek yang diamatinya.

Kelemahan observasi:
1. Tidak dapat dilakukan terhadap suatu fenomena yang telah lama terjadi.
2. Diperlukan waktu yang relatif lama untuk memperoleh hasil dari suatu
kejadian.
3. Tidak dapat dilakukan terhadap kegiatan yang sifatnya pribadi.

Keuntungan observasi:
1. Terdapat kemungkinan mencatat kejadian-kejadian, perilaku,
pertumbuhan, dan sebagainya pada waktu kejadian tersebut terjadi.
2. Dapat memperoleh data dari subjek, baik yang dapat berkomunikasi
secara verbal maupun yang tidak dapat berkomunikasi secara verbal.

4. Wawancara
Wawancara adalah alat pengumpulan data dengan cara bertanya langsung
kepada responden (pemberi informasi). Untuk memudahkan proses terjadinya
wawancara biasanya penelitian akan membuat pedoman wawancara yang berisi

1
SOSIOLOGI_FASE E
3
PENELITIAN SOSIAL

daftar pertanyaan yang akan disampaikan kepada respondennya (pemberi


informasi)
Alat-alat yang diperlukan dalam wawancara:
a.Buku catatan.
b.Pensil lebih dari satu.
c. Karet penghapus.
d.Pengasah pensil (serutan).
e.Pedoman wawancara (daftar pertanyaan).

f. Stopmap plastik.
g.Papan tulis dada (harboard).
h.Surat-surat (keterangan diri, pengantar, ijin penelitian).
i. Peta loklasi penelitian.

Kode etik pewawancara:


a. Jujur dalam pengisian kuesioner dan pencatatan jawaban responden.
b. Cermat dan teliti. Tulislah jawaban responden selengkapnya, persisi seperti
yang diucapkannya
c. Objektif dalam menyampaikan pertanyaan. Tidak mempengaruhi responden
dalam menangkap maksud pertanyaan dan dalam menjawabnya.
d. Menaruh perhatian dan penuh pengertian terhadap responden.
e. Sanggup membuat responden tenangdan bersediamenjawab semua
pertanyaan.

Sikap pewawancara:
a. Netral, yaitu tidak menentang/bereaksi terhadap jawaban responden, baik
dengan kata-kata maupun dengan gerakan.
b. Adil, artinya semua responden diperlakukan dengan perlakuan yang sama.
c. Hindarkan ketegangan.
d. Ramah.

Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan wawancara:


a) Pewawancara.
b) Pewawancara harus mempunyai penampilan, sikap, dan tutur kata yang
menarik dan simpatik, sehingga responden merasa senang dan tentram
ketika diwawancarai.
c) Responden.
Korek semua pengetahuan responden. Keterangan responden, sekalipin
hanya sedikit merupakan sumbangan yang besar terhadap keberhasilan
penelitian kita.
d) Topik penelitian.
Pilihlah topik penelitian yang dapat memunculkan ketertarikan kita
untuk melakukan penelitian sampai tuntas.
e) Situasi dan kondisi wawancara. Ciptakan situasi dan kondisi wawancara
yang kondusif, agar responden merasa nyaman memberikan informasi
kepada kita.

1
SOSIOLOGI_FASE E
4
PENELITIAN SOSIAL

Untuk melancarkan proses wawancara dengan responden, seorang peneliti


harus mempersiapkan daftar pertanyaan (pedoman wawancara) yang sesuai
dengan topik dan judul penelitiannya.
Contoh:
PEDOMAN WAWANCARA
(DAFTAR PERTANYAAN)
Judul penelitian:
……………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………
………………………………
Intruksi yang harus mendapat perhatian peneliti:
1. Pewawancara harus berlaku jujur dalam pengisian kuesioner dan
pencatatan jawaban responden.
2. Pewawancara harus cermat dan teliti. Tulislah jawaban responden
selengkapnya, persisi seperti yang diucapkanny.
3. Pewawancara harus bisa bersikap objektif dalam menyampaikan
pertanyaan. Tidak mempengaruhi responden dalam menangkap maksud
pertanyaan dan dalam menjawabnya.
4. Pewawancara harus menaruh perhatian dan penuh pengertian terhadap
responden.
5. Pewawancara harus sanggup membuat responden tenang dan bersedia
menjawab semua pertanyaan.
6. Pewawancara harus bersikap netral, yaitu tidak menentang/bereaksi
terhadap jawaban responden, baik dengan kata-kata maupun dengan
gerakan.
7. Pewawancara harus bisa bersikap adil, artinya semua responden
diperlakukan dengan perlakuan yang sama.
8. Pewawancara harus bisa menghindarkan ketegangan pada responden.
9. Pewawancara harus bisa bersikap ramah terhadap responden.

A. Identitas Responden
1. Nama Responden : …………………………………………………...
2. Alamat Responden : …………………………………………………...
3. Pekerjaan Responden : …………………………………………………..
(Setiap mengawali wawancara, identitas responden secara lengkap
harus ditulis oleh pewawancara dan nanti nama-nama responden
dimasukan ke dalam daftar responden).

B. Daftar Pertanyaan (sesuai dengan topik dan judul penelitian, rumusan


masalah yang ditetapkan, urut-urutan pertanyaan harus diperhatikan
secara bertahap dari yag paling mudah ke yang sulit).
1. ………
2. …………….

1
SOSIOLOGI_FASE E
5
PENELITIAN SOSIAL

3. …………………
4. ……………………..
5. ………………………… dst.
Pertanyaan disusun dari mulai pertanyaan yang mudah untuk dijawab oleh
responden, kemudian berlanjut kepada pertanyaan yang kompleks.

Dalam melakukan wawancara sebaiknya para responden yang


diwawancarai disusun dalam sebuah daftar responden.

Daftar responden adalah sebuah daftar yang berisikan rencana wawancara


dengan para responden (pemberi informasi) sesuai dengan perjanjian yang
dibuat antara peneliti dengan respondennya.
Bagi peneliti yang sudah mengenali siapa yang akan dijadikan respondennya,
daftar responden dapat dibuat sebelum wawancara dimulai. Namun bagi
peneliti yang belum mengenal respondennya, daftar responden bisa dibuat
secara blangko (kosong). Diisinya nanti ketika wawancara akan dimulai. Apa
lagi bagi peneliti yang teknik penarikan sampelnya memakai teknik
penarikan sampel insidental.
Biasanya daftar responden disusun berdasarkan kedekatan tempat tinggal
dengan respenden lainnya, bukan berdasarkan alfabetis.
Sebuah penelitian yang baik harus dilengkapi dengan daftar responden
yang diwawancarainya/diamati dengan bertujuan untuk memberikan
rasa yakin kepada pembaca bahwa laporan penelitian yang kita buat
dilaksanakan dengan prosedur yang benar.
Contoh:
DAFTAR RESPONDEN
No. Nama Alamat Janji
Responden wawancara
(Hari, tgl.,
waktu)
1.
2.
3.
4.
5.
6.
dst.

5. Analisis Isi Media Massa


Suatu masalah yang sedang diteliti dapat diperoleh jawabannya melalui berbagai

1
SOSIOLOGI_FASE E
6
PENELITIAN SOSIAL

dokumen yang berupa berita surat kabar, majalah, jurnal, arsip pemerintah dan
sebagainya.

PENGOLAHAN DATA

A. Tujuan Pembelajaran

Setelah kegiatan pembelajaran 2 ini, diharapkan peserta didik melakukan pengolahan data
yang meliputi Tahap-tahap pengolahan data seperti editing, coding dan tabulasi
Pengolahan Data

Pengolahan data dilakukan untuk mendapatkan temua dari masalah yang sedang ditelit.
Hasil pengolahan data dapat menunjukkan kebenaran dari data yang telah dikumpulkan.

1. Tahapan-tahapan dalam pengolahan data

a. Editing

Input Proses Output

Gambar: Pengolahan data dengan memanipulasi data (agar data menjadi bentuk yang lebih berguna)

Editing adalah meneliti kembali catatan-catatan yang diperoleh dari lapangan. Melalui
editing, mutu data yang akan diolah dan dianalisis dapat ditingkatkan. Diharapkan data yang
diperoleh sesuai dengan keinginan dan dapat dipergunakan untuk pengolahan lebih lanjut. Hal-
hal yang diperhatikan dalam editing adalah:
1) Keterbacaan tulisan
2) Lengkapnya pengisian
3) Kejelasan makna jawaban
4) Kemantapan dan kesesuaian jawaban satu sama lain
5) Keseragaman satuan data

b. Coding (Pengkodean Data)

Pengkodean adalah usaha mengklasifikasikan jawaban-jawaban para responden menurut


macamnya. Tujuannya untuk menyederhanakan jawaban responden.
Pengkodean dapat dilakukan dengan cara:

1
SOSIOLOGI_FASE E
7
PENELITIAN SOSIAL

1) Pengkodean untuk jawaban berupa angka, seperti umur, jumlah siswa, pendapatan,
dan lain-lain.

Contoh angket dengan jawaban dan kode angka


Pertanyaan Jawaban Kode
Berapa umur anda saat ini? 1 tahun 17
2 tahun 18
25 tahun 25
Jika jawabannya dalam interval angka, maka perlu ada kode tersendiri agar lebih mudah.

Contoh:
Pertanyaan Jawaban Kode
Pada kisaran umur berapa angka 6 – 9 tahun 1
putus sekolah banyak terjadi? 10 – 14 tahun 2
15 – 19 tahun 3

2) Pengkodean untuk pertanyaan tertutup

Pertanyaan tertutup artinya responden tidak memiliki alternatif lain selain yang disediakan.
Misalnya jawabannya berupa “ya” dan “tidak” / ”setuju” dan “tidak setuju”.

Contoh:
Pertanyaan Jawaban Kode
Apakah kamu akan melanjutkan ke Ya 1
perguruan tinggi setamat SMA? Tidak 0

Pertanyaan Jawaban Kode


Setiap tahun standar Setuju Tidak 1
kelulusan ditingkatkan Setuju 0

3) Pengkodean untuk pertanyaan semi terbuka

Pertanyaan semi terbuka adalah pertanyaan dengan jawaban yang telah disediakan, tetapi
responden masih diberi kesempatan untuk memberikan jawaban lain.

Contoh pengkodeannya:
Pertanyaan Jawaban Kode
Jurusan apakah yang akan kamu Akutansi 1
ambil jika melanjutkan ke Hukum 2
perguruan tinggi? Sastra 3
Manajemen 4
Psikologi 5
Komuniksi 6
1
SOSIOLOGI_FASE E
8
PENELITIAN SOSIAL

Lain-lain (Tuliskan!) 7

4) Pengkodean untuk pertanyaan terbuka


Pertanyaan terbuka adalah pertanyaan yang diberikan kepada responden, dan responden
boleh menjawab secara bebas sesuai pertanyaan yang diajukan. Jawaban yang diperoleh
akan beraneka ragam. Oleh sebab itu kita harus membuat pengelompokan atau kategori
jawaban. Setelah itu baru diberi kode.

c) Tabulasi Data
Pengolahan data dimulai dengan proses tabulasi, yaitu memasukkan data kedalam tabel-
tabel dan mengatur angka-angka sehingga dapat dihitung jumlah kasus dalam berbagai
kategori yang telah ditentukan. Tabulasi data dapat dilakukan dengan beberapa cara
berikut:

1) Tabulasi langsung
Cara menghitung frekwensi yang paling sederhana adalah dengan cara men-tally. Artinya
setiap jawaban yang telah diberi kode dimasukkan kedalam kategori yang sesuai. Caranya
dengan memberi tanda pada kolom yang telah disediakan. Tanda yang dicoretkan itu
dinamakan tally atau turus.

Contoh tabulasi langsung untuk jawaban dengan pertanyaan, “Apakah kamu setuju jika
standar kelulusan setiap tahun dinaikkan?” Diperoleh hasil sebagai berikut:

Kategori Tally (Turus) Frekuensi


Setuju IIII IIII IIII IIII IIII II 27

Tidak Setuju IIII IIII IIII IIII III 23

Berdasarkan data diatas dapat disimpulkan bahwa 54% responden menyatakan setuju jika
standar kelulusan setiap tahun dinaikkan, dan sisanya 46% tidak setuju

2) Tabulasi data ke dalam tabel frekuensi dan tabel silang

a. Tabel frekkuensi

Merupakan tabel yang menyajikan berapa kali suatu hal diperoleh atau terjadi. Tabel ini
dijadikan bahan dasar untuk analisis bagi peneliti maupun orang lain yang ingin memanfaatkan
data penelitian tersebut.
Contoh tabel frekuensi buku yang sering dibaca siswa ketika diperpustakaan sekolah.

Jenis Buku Frekuensi Presentase (%)


Sastra 70 35 5
Karya Umum 10 26
Agama 52 22
Iptek 44 12
Lain-lain 24

1
SOSIOLOGI_FASE E
9
PENELITIAN SOSIAL

b. Tabel Silang

Tabel dibuat dengan cara memecah setiap kesatuan data ke dalam setiap kategori menjadi
dua atau lebih subkesatuan. Pemecahan data ini dilakukan atas suatu kriteria baru yang lain.
Tabel silang dibuat untuk mengetahui hubungan antar variabel yang mempunyai hubungan
tertentu satu sama lain.
Contoh Frekfensi buku yang sering dibaca siswa ketika diperpustakaan sekolah
berdasarkan jenis kelamin.

Laki-laki Perempuan T otal


Jenis Buku
f % f % f %
Sastra 26 13 44 22 70 35
Karya Umum 3 1,5 7 3,5 10 5
Agama 20 10 32 16 52 26
Iptek 23 11,5 21 10,5 44 22
Lain-lain 13 6,5 11 5,5 24 12

JUMLAH 85 42,5 115 57,5 200 100


Pengolahan data dengan Statistik Sederhana
Kegunaan Stratistik dalam penelitian antara lain sebagai berikut: a. Alat
untuk mengetahui hubungan sebab akibat (kausalitas)
a. Memberikan teknik-teknik sederhana
b. Membantu peneliti dalam menyimpulkan
c. Menguji Hipotesis
d. Meningkatkan kecermatan peneliti
e. Memungkinkan peneliti melakukan kegiatan ilmiah secara hemat (ekonomis)

Pengolahan data statistic meliputi hal-hal sebagai berikut:


a. Distribusi Frekfensi
b. Mengukur derajat besarnya hubungan
Hubungan: Simetris, asimetris dan timbal balik

Ukuran tendensi sentral:


Tendensi sentral adalah suatu bilangan yang menunjukkan kecenderungan memusat dari
bilangan-bilangan yang lain dalam distribusi frekfensi. Bilangan yang sering digunakan dalam
ukuran tendensi sentral adalah: a. Mean (Nilai rata-rata)
1) Untuk data yang tidak dikelompokkan rumusnya:

 

Keterangan;  = Mean
= frekfensi untuk nilai X, yang bersesuaian
= Skor

2) Utuk data yang dikelompokkan rumusnya:

2
SOSIOLOGI_FASE E
0
PENELITIAN SOSIAL

 

Keterangan;  = Mean
= frekfensi untuk nilai X, yang bersesuaian
= Jumlah frekfensi dikalikan titik tengah

a) Median (Nilai tengah)


Suatu nilai yang terletak di tengah data yang telah diurutkan. Cara mengurutkannya, dimulai
dari angka yang terkecil sampai yang terbesar. Jika data berjumlah genap, maka median
diperoleh dengan cara mengambil rata-rata dari dua nilai yang terletak ditengah tersebut.

b) Modus
Frekfensi tertinggi dalam suatu distribusi. Modus berguna sebagai alat distribusi yang cepat.
Cara mencari modus adalah dengan mencari nilai yang paling banyak frekfensinya.

TUGAS
1. Buatlah
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
Bab ini disusun oleh peneliti setelah peneliti menyalesaikan proses
pengumpulan data dan peroses pengolahan data.
A. Hasil Penelitian
Dalam hal ini, peneliti bertugas menyampaikan hasil olahan data yang
didapat dari lapangan penelitian. Gambarkanlah/paparkanlah hasil
penelitian dengan bahasa yang lugas dan runtun sesuai dengan urut-urutan
pertanyaan yang diajukan dalam wawancara atau sesuai dengan urutan
observasi.
B. Pembahasan Hasil Penelitian
Pada hal berikut, peneliti bertugas membahas hasil penelitian apakah hasil
penelitian dapat menjawab pertanyaan-pertanaan penting dalam penelitian
yang diajukan dalam rumusan masalah dan hipotesis. Kemukakan data-data
yang kuat untuk memberikan jawaban terhadap rumusan masalah dan
hipotesis.

2. Buatlah:
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
C. Kesimpulan
Disini peneliti bertugas menyimpulkan hasil penelitiannya secara singkat
dan jelas perpoin.

2
SOSIOLOGI_FASE E
1
PENELITIAN SOSIAL

D. Saran
Saran yang disampaikan oleh peneliti adalah untuk perkembangan ilmu
pengetahuan kedepan yang ditujukan kepada peneliti lain, pemerintah,
dan masyarakat yang menjadi subjek penelitian.

LAPORAN PENELITIAN
A. Tujuan Pembelajaran

Setelah kegiatan pembelajaran 3 ini, diharapkan peserta didik menyusun laporan penelitian,
serta mempresentasikan laporan peneltian tersebut

Menyusun Laporan Penelitian

GambarIlustrasi Menyusun LaporanPenelitian (sumber:blog.ruangguru.com dan sosiologis.com


)

Laporan penelitian adalah dokumen tertulis yang berfungsi sebagai media komunikasi
antar peneliti dan pembaca. Syarat-syarat penulisan laporan: a. Peneliti harus mengetahui
kepada siapa laporan ditujukan
a. Jelas langkah demi langkah penelitian sehingga pembaca mudah memahami
b. Dibuat dengan bahasa yang komunikatif, baik dan benar, serta penyusunannya sistematis.

Bentuk laporan beragam dan dipengaruhi oleh pembaca, jenis laporan ilmiah, dan
outline/susunan laporannya. Berikut penjelasannya: a. Pembaca
1) Masyarakat Umum, laporannya harus praktis dan langsung dapat digunakan oleh
masyarakat (biasanya berbentuk brosur).
2) Masyarakat Ilmiah, bentuknya berupa skipsi, tesis, disertasi, monografi, dan artikel
ilmiah. Semuanya berisi penjelasan yang mendalam.
3) Sponsor penelitian, laporannya harus sesuai dengan keinginan sponsor karena mereka
yang membiayai penelitian.

b. Jenis Laporan Ilmiah


1) Laporan monografi, berisi proses penelitian menyeluruh sesuai dengan
metodologi ilmiah dan faktanya riil/nyata.

2
SOSIOLOGI_FASE E
2
PENELITIAN SOSIAL

2) Artikel Ilmiah, difokuskan pada masalah penelitian tunggal yang


objektif/mengambil aspek tertentu dari laporan lengkap.
3)Laporan untuk administrator, dibuat tidak terlalu lengkap karena tidak
merinci tentang rencana pelaksanaan penelitian dan hanya melaporkan hasil penelitian
saja.

c. Outline/Susunan Laporan
a) Bagian Pendahuluan (preliminary Materials)
1) Halaman Judul, judul penelitian ditulis jelas, ringkas, dan menggambarkan isi.
Dicantumkan nama penyusun, nama lembaga, nama tempat dan tahun penyusunan
laporan.
2) Kata pengantar, uraian pendek dari penulis tentang penelitiannya. Diuraikan tentang
tujuan penelitian, masalah yang dihadapi, siapa sponsor/pembimbing, dan ucapan
terimakasih kepada pihak yang membantu penelitian.
3) Daftar Isi, memuat gambaran menyeluruh tentang isi laporan sehingga hubungan
antara satu dengan lainnya dapat diketahui. Semua bagian laporan dicantumkan
secara urut sesuai dengan halamannya.
4) Daftar Tabel, gambar, dan grafik, apabila tidak ada tabel, gambar dan grafik halaman
ini tidak perlu dibuat. Daftar tabel dibuat nomor urut dan disesuaikan dengan judul
tabel lengkap dengan halamannya.

b) Bagian Isi Laporan (Body of the Paper)


BAB 1 Pendahuluan
A. Latar Belakang Masalah
B. Permasalahan/Perumusan masalah
C. Pertanyaan penelitian
D. Tujuan penelitian
E. Kegunanaan penelitian

Bab II Kerangka Teori/ Tinjauan Pustaka


A. Penemuan terdahulu
B. Teori yang mendasari
C. Ringkasan dan kerangka pikir peneliti
D. Hipotesis

BAB III Metode Penelitian


A. Pendekatan penelitian
B. Jenis penelitian
C. Subyek penelitian
D. Teknik pengumpulan data
E. Teknik analisis data

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

2
SOSIOLOGI_FASE E
3
PENELITIAN SOSIAL

c) Bagian Penutup
1) Daftar Pustaka
2) Lampiran
3) Indeks

2) Mempresentasikan Laporan Penelitian


Hasil laporan penelitian yang telah ditulis, sebaiknya disajikan dalam bentuk presentasi
kelas dengan cara diskusi. Hal ini penting untuk mempertanggung jawabkan laporan.
Pemaparan dalam kelas dimaksudkan untuk memperoleh berbagai masukan.

Gambar Ilustrasi Presentasi Laporan Penelitian (sumber: dokumentasi mp. Sosiologi)

Prinsip-prinsip yang harus diperhatikan dalam melaksanakan diskusi: a.


Mngikutsertakan seluruh peserta dalam diskusi
a. Pembicara jangan didominasi oleh beberapa orang
b. Menjaga ketertiban dalam diskusi
c. Menjaga sopan santun dalam diskusi
d. Setiap peserta diberi kesempatan yang sama untuk berpendapat, saran atau
b. sumbangan pemikiran.

Manfaat Diskusi kelas


a. Memupuk sikap berani menegluarkan pendapat
b. Membina untuk mampu berpikir secara kreatif
c. Memupuk rasa toleransi, memberi kesempatan, dan menghaargai pendapat orang lain
d. Melatih untuk menggunakan pengetahuan yang telah di perolehny di sekolah

2
SOSIOLOGI_FASE E
4

Anda mungkin juga menyukai