Anda di halaman 1dari 9

A.

Penelitian Sosial
Dalam pelajaran sosiologi yang erat kaitannya dengan fenomena yang ada di masyarakat kita perlu
mengadakan sebuah penelitian sosial. Penelitian sosial berguna untuk mengkaji fenomena yang
berlangsung di masyarakat dengan cara mengamati lalu dikumpulkan datanya kemudian dianalisis dan
dijadikan dasar untuk upaya-upaya ilmiah yang akan dilakukan.
1. Definisi Penelitian Sosial
Banyak definisi dari penelitian, pengertian dapat berbeda beda setiap orang. Pengertian penelitian
sosial menurut para tokoh adalah sebagai berikut.
a. Soerjono Soekanto
Penelitian sosial yaitu segala upaya mendalami tentang fakta-fakta sosial yang kemudian
membuat upaya untuk memecahkan permasalahan yang ada.
b. Nasir
Penelitian sosial merupakan proses berkelanjutan dengan kritis yang terorganisasi untuk
melakukan analisis terhadap fenomena sosial yang saling berkaitan.
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa penelitian sosial yaitu suatu proses penyelidikan,
sistematik, dan metodis atas fenomena sosial. Penelitian sosial itu digunakan sebagai solusi atas suatu
masalah sosial yang ada di masyarakat.
2. Karakteristik Penelitian Sosial
Penelitian sosial memiliki karakteristik tersendiri. Karakteristiknya adalah sebagai berikut.
a. Penelitian sosial asalnya dari suatu masalah atau pertanyaan.
b. Penelitian sosial membutuhkan tujuan yang pasti.
c. Penelitian sosial memerlukan rencana yang spesifik dan teratur untuk membuat kegiatan
penelitian sosial.
d. Membagi atau menjabarkan suatu masalah menjadi berapa sub permasalah untuk memudahkan
memecahkan suatu permasalahan.
Karakteristik penelitian sosial ini digunakan untuk membedakan antara penelitian sosial dengan
sekedar bertanya, yaitu:
 Kegiatannya terencana dan sistematis
 Kegiatannya mengumpulkan data
 Objek penelitiannya adalah gejala sosial
 Untuk memperoleh data dilakukan secara objektif
 Perlunya memanajemen waktu yang ada
 Dilakukan secara berkelanjutan
 Memiliki sifat ilmiah dan teoritis
 Terdapat instrument penelitian
 Bisa menghasilkan sebuah kesimpulan
3. Proses Penalaran Penelitian Sosial
Proses penalaran itu bisa diwujudkan dari cara berpikir kita. Dalam penelitian sosial proses
penalarannya dibedakan menjadi dua, yaitu secara logis dan kausalitas.
a. Penalaran Logis
Di dalam proses penalaran logis terdapat dua jenis penalaran yaitu sebagai berikut.
1) Proses Berpikir Induktif
Proses berpikir induktif mengajak kita untuk berpikir bertolak belakang terhadap fenomena
yang sifatnya individual untuk mengambil keputusan. Berpikir metode ini adalah dimulai dari
hal-hal yang khusus lalu ke umum. Dalam penalaran metode induktif biasa disebut juga
penalaran ilmiah karena ada proses berpikir ilmiah di dalamnya.
2) Proses Berpikir Deduktif
Proses berpikir deduktif merupakan proses berpikir yang pengambilan keputusannya
didasarkan pada premis yang telah ada. Berpikir dengan metode ini pengambilan
keputusannya didasarkan oleh hal yang umum untuk suatu yang khusus. Dalam
pelaksanaannya dimulai dari penciptaan teori, pembentukan hipotesis, membuat defisi
operasional, memilih instrumen, dan yang terakhir tahap operasionalisasi.
b. Penalaran Kausalitas
Penalaran kausalitas merupakan proses penalaran yang selalu berkaitan dengan hubungan sebab
dan akibat. Adanya sebab akibat sangat berguna untuk mengidentifikasikan tentang fakta yang ada
dan gejala sosial yang sedang terjadi. Saat melakukan penelitian sosial variabel sebab ini haruslah
menunjukkan sesuatu yang sudah diketahui oleh peneliti, sedangkan variabel akibat harus
menunjukkan kaitannya dengan variabel sebab.
Penelitian sosial setelah melakukan tahap penalaran selanjutnya menentukan tahapan untuk
memulai penelitian. Tahap-tahap penelitian sosial yaitu sebagai berikut.
1. Menentukan tujuan penelitian
2. Menentukan topik apa pada penelitian
3. Membuat rancangan penelitian
4. Proses mengumpulkan data
5. Proses mengolah data
6. Tahap menulis laporan penelitian
7. Mempresentasikan data
4. Jenis Penelitian
Penelitian sosial itu terbagi kedalam beberapa macam yaitu adalah sebagai berikut.
A. Penelitian Menurut Tujuannya
Penelitian yang dikategorikan berdasar tujuan dibedakan menjadi dua, yaitu penelitian murni
dan penelitian terapan.
1. Penelitian Murni (Basic Research)
Penelitian murni merupakan penelitian yang dilakukan agar mendapatkan data yang valid
untuk bisa merumuskan serta memverifikasi teori. Penelitian ini juga disertai penjelasan
tentang hubungan antarfenomena.
2. Penelitian Terapan (Applied Research)
Penelitian terapan adalah penelitian yang memiliki tugas untuk mendapatkan informasi
yang sifatnya untuk memecahkan permasalahan yang ada. Contoh dari penelitian ini salah
satunya yaitu penelitian operasional.

B. Penelitian Menurut Tempat Penelitiannya


Penelitian yang dikategorikan berdasarkan tempat penelitiannya dibedakan menjadi tiga,
yaitu field research, library research, dan laboratory research.
1) Field Research
Penelitian ini dikerjakan secara langsung dengan terjun ke lapangan untuk mengamati
suatu fenomena yang akan diteliti.
2) Library Research
Dalam proses penelitiannya ini menggunakan literatur sebagai sumber utama datanya.
Penelitian ini juga memakai metode catatan analisis historis untuk membuat kesimpulan.
3) Laboratory Research
Penelitian ini adalah penelitian yang dilakukan di laboratorium. Metode yang sering
terpakai pada penelitian jenis ini adalah analisis perilaku.

C. Penelitian Menurut Cara Pendekatannya


Menurut cara pendekatannya penelitian digolongkan menjadi dua jenis, yaitu penelitian
kuntitatif dan penelitian kualitatif.
1. Penelitian Kuantitatif dan Penelitian Kualitatif
 Penelitian kuantitatif
Penelitian kuantitatif merupakan sebuah metodologi untuk menguji teori (theories) tertentu yaitu caranya
dengan mengkaji hubungan yang terjadi antarvariabel. Variabel ini nantinya akan dihitung dengan
menggunakan instrument penelitian dan data yang diperoleh nantinya akan terdiri dari angka dan dapat
dianalisis menggunakan tahap statistik (John Creswell, 2014:5).
Dalam penelitian kuantitatif ada berbagai macam jenis penelitian, yaitu penelitian eksperimental, penelitian
deskriptif, penelitian kausal, penelitian perbandingan kausal, dan penelitian survei. Karakteristik dan
Keterbatasan Penelitian Kuantitatif. Secara umum, beberapa ciri penelitian kuantitatif adalah sebagai berikut.
1) Ada intervensi terhadap subjek.
2) Data berupa angka
3) Subjek banyak
4) Terdapat jarak dalam interaksi antara peneliti dan subjek penelitian untuk menjaga objektivitas penelitian
5) Analisis data setelah data terkumpul

Penelitian dengan menggunakan pendekatan kuantitatif memiliki keterbatasan dalam beberapa hal
berikut.
1. Lama dalam proses perencanaan penelitian
2. Sulit memperdalam data

 Penelitian Kualitatif
Penelitian kualitatif yaitu penelitian akademis yang lebih dicondongkan daripada penelitian kuantitatif.
Penelitian kualitatif adalah penelitian yang sumber datanya bisa beragam (Creswell, 2014: 248). Data dari
penelitian ini bisa diperoleh dari wawancara, kegiatan observasi, dan lain sebagainya. Penelitian ini tidak
menggunakan kuesioner untuk mengumpulkan datanya karena sejatinya para peneliti lah salah satu instrumen
dalam pengumpulan datanya. Ciri-ciri penelitian kualitatif yaitu sebagai berikut.
a. Bisa memahami kondisi dari sudut pandang subjek penelitian.
b. Peneliti menjadi instrumen pertama.
c. Diakhiri dengan hipotesis (secara induktif)
d. Dalam penelitian kualitatif dibagi lagi menjadi beberapa bentuk penelitian, yaitu studi kasus, etnografi,
fenomologi, studi dokumen, biografi, dan historis.
Karakteristik dan Keterbatasan Penelitian Kualitatif Berikut adalah beberapa ciri penelitian kualitatif.
1) Bersifat alamiah. (tidak memanipulasi setting penelitian/tidak melakukan intervensi terhadap
aktivitas subjek penelitian)
2) Data penelitian bersifat deskriptif
3) Subjek terbatas
4) Kontak personal secara langsung
5) Analisis data dilakukan secara induktif
Beberapa keterbatasan pendekatan kualitatif adalah sebagai berikut.

1) Kualitas penelitian tergantung pada pengalaman peneliti sebagai instrumen penelitian (human
instrument)
2) Subjektivitas tinggi
3) Perubahan perilaku informan
4) Waktu pengumpulan data yang lama
5) Tidak adanya prosedur standar
6) Interpretasi yang berbeda antarpeneliti

Beberapa istilah yang digunakan untuk menyebut penelitian kualitatif di antaranya sebagai berikut.

a. Studi kasus, R.C. Bogdan mendefinisikan studi kasus sebagai kajian yang rinci atas suatu peristiwa
tertentu. Robinson menempatkan studi kasus sebagai suatu strategi untuk melakukan penelitian.
Studi kasus juga dapat didefinisikan sebagai suatu penyelidikan intensif tentang seorang individu.
b. Fenomenologi, Edmund Husserl berpendapat bahwa objek ilmu tidak terbatas pada hal-hal yang
empiris, tetapi juga mencakup fenomena yang berada di luar itu. Demikian, penelitian dengan
berlandaskan fenomenologi melihat objek penelitian dalam satu konteks naturalnya.
c. Etnometodologi, istilah ini dikemukakan oleh Harlod Garfinkel. Etnometodologi merupakan cara
mempelajari perilaku sosial dengan mendeskripsikan sebagaimana adanya.
d. Etnografi, kerap dimaknai sebagai usaha untuk mendeskripsikan kebudayaan dan aspek-aspek
kebudayaan. Pendekatan etnografi ini lebih berkembang di lingkungan antropologi.
5. Fungsi dan Manfaat Penelitian Sosial
Penelitian sosial dilakukan untuk mengkaji berbagai fenomena sosial yang ada pastinya juga
memiliki fungsi dan tujuan. Fungsi dan tujuan adanya penelitian sosial adalah sebagai berikut.
a. Fungsi Penelitian Sosial
Fungsi dari penelitian sosial adalah sebagai berikut.
1) Cara menggambarkan gejala sosial di masyarakat.
2) Upaya untuk menjabarkan hubungan antar masalah dan terpenting pada hubungan sebab
akibat.
3) Upaya memprediksi penyelesaian masalah yang akan datang.
4) Menambah pengetahuan yang baru dan lebih meningkatkan pengetahuan yang lama.
5) Tahap untuk menguji kebenaran yang terjadi dan pengembangan teknologi.
b. Manfaat Penelitian Sosial
Manfaat dari adanya penelitian sosial adalah sebagai berikut.
1) Sebagai sumbangan pemikiran atas terjadinya perubahan yang masih bersifat progres.
2) Bisa mengidentifikasi unsur keberhasilan dalam proker.
3) Bisa menjadi salah satu alat untuk mengkaji gejala sosial yang sedang timbul di
masyarakat.
6. Rancangan Penelitian Sosial
Dalam melakukan penelitian sosial hendaknya mempersiapkan dahulu apa saja yang akan dilalui
nantinya. Tahap-tahap yang harus dilalui saat pelaksanaa penelitian sosial adalah sebagai berikut.
a. Menentukan Topik Penelitian Sosial
Tahap ini merupakan tahap penting karena yang akan menjadi dasar dalam penelitian sosial
yang akan dijalani. Dalam menentukan topik penelitian, ada beberapa hal yang harus
diperhatikan, antara lain sebagai berikut.

1) Topik penelitian harus sesuai dengan minat peneliti


2) Topik yang dipilih haruslah topik yang bisa diteliti oleh peneliti
Ditinjau dari sudut si peneliti, ada empat pertimbangan untuk menentukan dapat dilaksanakan
atau tidaknya suatu penelitian.
a. Peneliti mempunyai kemampuan untuk meneliti masalah itu
b. Peneliti mempunyai waktu yang cukup untuk melakukan penelitian
c. Peneliti mempunyai tenaga untuk melaksanakannya
d. Peneliti mempunyai dana yang cukup untuk membiayai kegiatan penelitian

3) Data cukup tersedia


4) Topik memiliki kegunaan praktis, bermanfaat, dan penting untuk diteliti

Setelah mendapatkan topik penelitian, hal selanjutnya yang perlu dilakukan adalah merumuskan
pertanyaan masalah penelitian tersebut. Pertanyaan-pertanyaan dirumuskan secara tertulis.
Maka, perlu diperhatikan penggunaan bahasa yang baik agar tidak terjadi salah tafsir. Beberapa
hal yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut.

1) Gunakan bahasa yang mudah dipahami


2) Pilihlah kata-kata yang mengandung arti yang sama bagi semua orang
3) Gunakan kalimat pendek yang tidak menyulitkan pemahaman

Selanjutnya, rumusan pertanyaan tersebut dapat dikembangkan ke dalam bentuk pertanyaan- pertanyaan,
seperti angket, kuesioner, atau pedoman wawancara.

B. Mengeloh Data Penelitian Sosial


Penelitian sosial memerlukan proses pengolahan data setelah mendapatkan data dari proses terjun ke
lapangannya. Peneliti melakukan pengecekan data keseluruhan untuk memastikan bahwa data penelitian
tersebut layak diolah. Pengolahannya data oleh peneliti biasanya menggunakan metode tertentu dan
kemudian dianalsisis berdasarkan dengan metode penelitian yang digunakannya.
1. Proses Pengumpulan Data
Pengumpulan data saat penelitian sosial menggunakan beberapa metode.
a. Kuesioner
Kuesioner adalah instrumen pengumpulan data yang isinya sejumlah pertanyaan yang akan
dijawab oleh orang-orang yang akan diteliti. Teknik pengumpulan data ini dilakukan peneliti
dengan mengajukan beberapa pertanyaan terkait penelitian yang kemudian dijawab oleh
responden.
Kelebihan Kelemahan
Peneliti tidak harus bertatap muka dengan Kevalidan jawabannya sulit untuk
respondennya. diketahui.
Dapat dibuat sebagai anonym atau boleh Sangat rawan terjadi kesalahan untuk
tidak disebutkan nama respondennya. responden yang kurang teliti.
Tidak dapat diketahui dengan pasti
Bisa dijawab dalam waktu senggang.
kejujuran respondennya.

b. Wawancara
Wawancara merupakan instrumen pengumpulan data yang dilakukan oleh pewawancara
dengan narasumber, berproses dengan tanya jawab secara langsung. Peneliti sebelumnya
menyiapkan beberapa pertanyaan yang akan diajukan kepada narasumber.
Kelebihan Kelemahan
Informasi yang diterima bisa lebih
Tergantung dari kepekaan peneliti.
meyakinkan.
Peneliti dapat mengembangkan pertanyaan
Membutuhkan waktu yang banyak.
secara spontan.
Peneliti bisa menemukan hal-hal yang unik Interpretasi data bisa dipengaruhi oleh
dari informan. informan.

c. Observasi
Observasi merupakan proses pengumpulan data dengan melakukan pengamatan langsung
terhadap objek penelitian. Tujuan dari pengamatan ini adalah mengamati setiap informasi
yang didapatkan melalui pengamatan tersebut yang relevan dengan tujuan dari penelitian.
Kelebihan Kelemahan
Bisa melihat secara langsung aktivitas Bisa timbul sikap yang berbeda dari
sehari-hari informan. informan karena tau dia diamati.
Terdapat kejadian yang sulit untuk diamati
Bisa mencatat kejadian secara bersama.
karena dirasa bersifat privasi

2. Teknik Pengambilan Sampel


Dalam melakukan pengambilan sampel terdapat perbedaan antara teknik pengambilan sampel
pada penelitian kuantitatif dan penelitian kualitatif.
A. Subjek Penelitian
Dalam konsep penelitian, subjek penelitian merujuk pada responden atau informan yang hendak
dimintai informasi atau digali datanya. Sementara itu, objek penelitian merujuk pada masalah atau tema yang
sedang diteliti.

T.M. Amirin mendefinisikan subjek penelitian sebagai seseorang atau sesuatu yang mengenainya
ingin diperoleh keterangan. Suharsimi Arikunto melihat subjek penelitian sebagai benda, hal atau orang,
dan tempat data untuk variabel penelitian melekat dan dipermasalahkan. Dari keduanya dapat disimpulkan
bahwa subjek penelitian adalah individu, benda, atau organisme yang dijadikan sumber informasi yang
dibutuhkan dalam pengumpulan data penelitian. Istilah lain yang kerap digunakan adalah responden, yaitu
orang yang memberi respons atas suatu perlakuan yang diberikan kepadanya. Di kalangan peneliti kualitatif
disebut dengan istilah informan, yaitu orang yang memberikan informasi tentang data yang diinginkan
peneliti berkaitan dengan penelitian yang sedang dijalankan.

B. Populasi
Penentuan subjek penelitian dapat dilakukan dengan cara populasi dan sampel. Cara populasi dilakukan jika
pengambilan subjek penelitian mencakup seluruh populasi. Cara sampel dilakukan ketika pengambilan
subjek penelitian menggunakan sebagian dari populasi.

C. Sampel
Penggunaan sampel dalam penelitian diperbolehkan selama sampel tersebut dapat mewakili
populasinya dengan baik dan selama teknik pengambilan sampel dilakukan dengan benar. Tujuan
penentuan sampel adalah untuk memperoleh keterangan mengenai objek penelitian dengan cara
mengamati sebagian dari populasi sebagai representasi.

Suatu metode pengambilan sampel yang ideal mempunyai sifat-sifat sebagai berikut.

1) Dapat menghasilkan gambaran yang dapat dipercaya dari seluruh populasi yang diteliti.
2) Dapat menentukan presisi (perbedaan hasil yang didapat dari contoh/sampel) dari hasil
penelitian dengan jalan penyimpangan baku dari data yang diperoleh
3) Sederhana dan mudah dilaksanakan
4) Dapat memberikan keterangan sebanyak mungkin dengan biaya yang serendah mungkin
5) Penghematan yang nyata dalam hal waktu, tenaga, dan biaya jika dibandingkan dengan
pencacahan lengkap

Sementara itu, tujuan pengambilan sampel adalah sebagai berikut.

1) Mengadakan pengurangan (reduksi) terhadap jumlah objek yang diteliti


2) Mengadakan generalisasi terhadap hasil penelitian
3) Menonjolkan sifat-sifat umum dari populasi

D. Teknik Pengambilan Sampel

Pengambilan sampel bisa dilakukan secara acak (probabilitas) dan tidak acak (nonprobabilitas). Sampel yang
diambil secara acak adalah sampel yang diambil sedemikian rupa sehingga semua individu memiliki
kesempatan yang sama untuk dipilih sebagai sampel penelitian.

Teknik pengambilan sampel secara acak antara lain terdiri dari.

a. Sampel acak sederhana (simple random sampling), dalam metode ini, peneliti mencatat subjek-
subjek di dalam populasi sehingga semua subjek memperoleh kesempatan yang sama
untukdipilih menjadi sampel. Kemudian diberi nomor urut sebanyak populasi yang ada
sebelum diacak untuk dipilih sebagai sampel. Jumlah sampel untuk tiap populasi biasanya
didasarkan pada hal-hal berikut.
1) Kemampuan peneliti dilihat dari segi waktu, tenaga, dan dana
2) Sempit dan luasnya wilayah pengamatan
3) Besar kecilnya risiko yang ditanggung oleh peneliti.
b. Sampel berstrata (stratified random sampling), apabila populasi terbagi atas tingkat-tingkat atau
strata, pengambilan sampel tidak boleh dilakukan secara acak karena setiap tingkatan harus
terwakili.
c. Sampel kelompok (cluster sampling), adalah salah satu teknik sampling acak yang dilakukan
dengan memilih kelompok dan bukan individu yang terdapat di dalam populasi.
d. Sampel wilayah (area probability sampling), adalah teknik sampling yang dilakukan dengan
mengambil wakil dari setiap wilayah yang terdapat dalam populasi. Sampel wilayah dilakukan
apabila ada perbedaan ciri antara wilayah yang satu dan yang lain.
e. Sampel proporsi/imbangan (proportional sample), dilakukan untuk menyempurnakan
penggunaan teknik sampel berstrata atau sampel wilayah. Agar pengambilan sampel
representatif, maka jumlah sampel atau wakil untuk setiap wilayah dibuat seimbang sesuai
dengan jumlah populasinya.

Teknik pengambilan sampel tidak acak

Setiap elemen populasi tidak mempunyai kemungkinan yang sama untuk dijadikan sampel. Peneliti
mempunyai alasan untuk memilih kategori tertentu dalam pengambilan sampel. Teknik pengambilan
sampel tidak acak antara lain terdiri dari.

a. Sampel bertujuan (purposive sampel), pengambilan subjek didasarkan pada tujuan tertentu.
Syarat-syarat yang harus dipenuhi adalah sebagai berikut.
1) Pengambilan sampel harus didasarkan atas ciri, sifat, atau karakteristik tertentu yang
merupakan ciri-ciri pokok populasi.
2) Subjek yang diambil sebagai sampel benar-benar merupakan subjek yang paling banyak
mengandung ciri-ciri yang terdapat pada populasi.
3) Penentuan karakteristik populasi dilakukan dengan cermat di dalam studi pendahuluan.
b. Sampel kuota (quota sample), dalam pengumpulan data, peneliti menentukan sampel dari populasi
yang mempunyai ciri-ciri tertentu sampai jumlah (kuota) yang diinginkan terpenuhi. Teknik
sampling ini tidak berdasarkan strata atau daerah, tetapi jumlah yang sudah ditentukan.
c. Sampel yang diambil beruntun (snow-ball sampling), dalam pengumpulan data, teknik
pengambilan sampel dilakukan dengan membangun jaringan responden.

C. Pengumpulan Data

Data adalah bahan keterangan berupa himpunan fakta, angka, huruf, grafik, tabel, lambang, objek,
kondisi, dan situasi. Data merupakan bahan baku informasi.
 Syarat-syarat data

1) Data harus objektif atau sesuai dengan kenyataan


2) Data harus mewakili (representatif)
3) Data harus mendekati kebenaran
4) Data harus up to date
5) Data harus ada hubungannya dengan persoalan yang dipecahkan

 Kegunaan data

1) Mengetahui dan memperoleh gambaran tentang suatu keadaan atau persoalan yang ada di
masyarakat.
2) Membuat keputusan atau memecahkan persoalan.

 Jenis-jenis data

Menurut cara memperolehnya

1) Data primer adalah data yang didapat langsung dari lapangan atau laboratorium, dikumpulkan, dan
diolah oleh organisasi atau perseorangan. Data ini dapat diperoleh melalui wawancara, angket,
atau observasi.
2) Data sekunder adalah data yang diperoleh suatu organisasi/perseorangan dari pihak lain. Data ini
tidak langsung diperoleh. Data ini diperoleh dari bacaan, baik koran, majalah, atau perpustakaan.

Menurut sifatnya

1) Data kualitatif adalah data yang tidak berbentuk angka.


2) Data kuantitatif adalah data berbentuk angka.

Menurut sumbernya

1) Data internal adalah data yang menggambarkan keadaan suatu organisasi, seperti perusahaan,
departemen, atau negara.
2) Data eksternal adalah data yang menggambarkan sesuatu di luar organisasi atau negara.

2. Proses Pengolahan Data Kuantitatif


Data yang diperoleh dari penelitian kuantitatif berbentuk angka-angka sehingga mengharuskan memakai rumus-
rumus tertentu. Tahap dari pengolahan data kuantitatif adalah sebagai berikut.
1) Tahap Memeriksa Data (Editing)
Proses ini yaitu proses awal dalam melakukan pengolahan data. Tujuan dari tahap ini yaitu untuk memeriksa
data yang akan diolah lebih lanjut lagi.
2) Tahap Pembuatan Kode (Coding)
Tahap pembuatan koding yaitu tahap penomoran terhadap jawaban yang diberikan oleh responden.
3) Tahap Memasukkan Data (Tabulating)
Tahap memasukkan data yaitu tahap mengentri data yang sebelumnya sudah dikategorikan ke dalam kategori
tertentu. Untuk mengentri datanya sendiri terdapat berbagai macam cara yaitu sebagai berikut.
a. Tabulasi secara langsung, hal ini dimaksudkan bahwa data kuesioner dilakukan tabulasi langsung tanpa
alat lainnya.
b. Kode, ini dilakukan jika datanya dalam jumlah yang besar dan dilakukan oleh komputer prosesnya.
c. Tabel frekuensi, tabel ini nantinya akan menjadi dasar dalam melakukan analisis data. Contoh tabelnya
yaitu sebagai berikut.
Pekerjaan Frekuensi
Dokter 50
Guru 75
Pegawai Negeri 87
Pegawai Swasta 90
Petani 89
Pegagang 10

Setelah kita melewati tiga tahap diatas barulah kita bisa melakukan penganalisisan data dengan menggunakan
aplikasi SPSS atau dengan melakukan penghitungan secara manual.
4) Menganalisis Data Statistik
Dalam menganalisis data menggunakan analisis statistik kita membutuhkan alat yaitu bisa dengan
menggunakan aplikasi SPSS atau Statistic Package for The Social Sciences dan bisa dihitung secara
manual dengan menggunakan rumus berikut.
a. Menghitung rata-rata (mean)
Mean yaitu nilai rata-rata yang diambil dari jumlah banyaknya nilai dibagi dengan jumlah subjek. Rumus
menghitungnya yaitu sebagai berikut.
- Data Tunggal

𝑥̅ = 𝛴𝑥ⅈ atau 𝑥̅ = 𝑥1 + 𝑥2 + 𝑥3
𝑛 2
Keterangan:
𝑥̅ =rata-rata x= besar bilangan berurut
n= jumlah data ∑𝑥ⅈ = jumlah seluruh bilangan data

- Data Kelompok

∑(ti.fi)
𝑥̅
= ∑fi
Keterangan:
𝑥̅ =rata-rata fi= titik tengah
fi= frekuensi ∑fi= jumlah frekuensi
b. Menghitung data yang sering keluar (modus)
Modus yatu skor yang posisinya selalu tertinggi dalam kelompok.
- Data genap

𝑀𝑒 = 1 x n
2

- Data ganjil
- Data kelompok
Keterangan:
Me = median
Fcb = frekuensi kumulatif sebelumnya kelas median
Fme = frekuensi kelasnya median

𝑀𝑒 = 𝐿 + (2)𝑛−𝑓𝑐𝑏
xⅈ
𝑓𝑚𝑒

𝑀𝑒 = 1 (𝑛 + 1)
2
atau
L = tepi bawah kelas median
c. Menghitung nilai tengah (median)
3. Proses Pengolahan Data Kualitatif
Data yang diperoleh dari penelitian kualitatif bersifa teoritis dan bentuknya adalah narasi. Pengolahan data
kualitatif bisa dilakukan dengan cara sebagai berikut.
1) Reduksi
Proses mereduksi data berarti membuat pengkategorian data agar lebih sederhana.
2) Display Data
Proses ini adalah tahap menampilkan data yang sudah diproses dari hasil reduksi.
3) Menarik Kesimpulan
Menarik kesimpulan disini akan dilakukan peneliti jika data yang telah ditampilkan sudah relevan dengan
permasalahan dan selanjutnya akan ditarik suatu kesimpulan berdasar teori dan hasil data yang ada.

Anda mungkin juga menyukai