Anda di halaman 1dari 5

MATERI PERSIAPAN PENILAIAN SUMATIF ATP 10.

7
PENELITIAN SOSIAL

A. PENGERTIAN PENELITIAN
Penelitian adalah suatu proses atau rangkaian langkah-langkah yang dilakukan secara terencana dan
sistematis untuk mendapatkan pemecahan masalah atau jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan
tertentu.

B. KEGUNAAN PENELITIAN
Fungsi penelitian.
1. Fungsi eksploratif (menjajaki)
Penelitian ini berfungsi untuk menemukan sesuatu yang belum ada pada sebuah ilmu pengetahuan.
2. Fungsi verifikatif (menguji)
Penelitian ini berfungsi untuk menguji kebenaran suatu ilmu pengetahuan yang telah ada.
3. Fungsi developmental (mengembangkan)
Penelitian ini berfungsi untuk mengembangkan pengetahuan yang sudah ada.

C. UNSUR-UNSUR PENELITIAN
Berikut adalah unsur-unsur penelitian yang harus diperhatikan pada saat melakukan penelitian.
1. Unsur ilmiah yaitu penggunaan ilmu pengetahuan dan langkah-langkah penelitian sebagai metode
berpikir. Langkah yang dimaksud adalah mulai dari pernyataan masalah, penggunaan hipotesis,
pengumpulan data, sampai dengan penarikan kesimpulan.
2. Unsur penemuan artinya berusaha mendapatkan sesuatu untuk mengisi kekosongan atau
kekurangan.
3. Unsur pengembangan yaitu memperluas dan menganalisis lebih dalam apa yang sudah ada.
4. Unsur pengujian kebenaran yaitu mengetes hal-hal yang masih diragukan kebenarannya.
5. Unsur pemecahan masalah yaitu upaya untuk membuat solusi terhadap masalah yang sedang
dijadikan sebagai bahan penelitian.

D. CIRI-CIRI PENELITIAN
1. Bersifat ilmiah artinya penelitian bersifat rasional, dilakukan melalui prosedur yang sistematis
dengan menggunakan fakta yang diperoleh secara valid dan kebenarannya bersifat objektif.
2. Memberikan kontribusi artinya bahwa penelitian harus mengandung kontribusi atau nilai tambah
sehingga harus ada yang baru untuk ditambahkan pada perbendaharaan ilmu pengetahuan dan
teknologi yang ada.
3. Analitis artinya bahwa suatu penelitian harus dapat diuraikan atau dibuktikan dengan hubungan
sebab akibat antarvariabelnya dengan menggunakan metode ilmiah.
4. Merupakan suatu proses yang berjalan secara terus-menerus karena suatu hasil penelitian selalu
dapat disempurnakan lagi dan hasil dari suatu penelitian dapat dilanjutkan oleh penelitian lain.

E. SYARAT PENELITIAN
Ada tiga persyaratan penting dalam mengadakan penelitian.
1. Sistematis
Artinya, penelitian dilaksanakan menurut pola tertentu dari yang paling sederhana sampai yang
kompleks hingga tercapai tujuan secara efektif dan efisien.
2. Terencana
Artinya, penelitian dilaksanakan dengan adanya unsur kesengajaan dan sebelumnya sudah
dipikirkan langkah-langkah pelaksanaannya.
3. Mengikuti konsep ilmiah
Artinya, mulai dari awal sampai akhir kegiatan, penelitian dilakukan menurut cara-cara yang sudah
ditentukan, yaitu prinsip memperoleh ilmu pengetahuan.

1
F. CARA BERPIKIR SEORANG PENELITI
Cara berpikir seorang peneliti adalah sebagai berikut.
1. Berpikir skeptis
Artinya, si peneliti harus selalu menanyakan bukti atau fakta yang dapat mendukung suatu
pernyataan. Ia tidak boleh percaya begitu saja pada sesuatu tanpa adanya penjelasan atau bukti-
bukti yang masuk akal.
2. Berpikir analitis
Artinya, peneliti harus selalu menganalisis setiap pernyataan atau persoalan yang dihadapi.
3. Berpikir kritis
Artinya, peneliti harus selalu mendasarkan pikiran dan pendapatnya pada logika serta menimbang
berbagai hal secara objektif berdasarkan data dan analisis akal sehat.
4. Jujur
Artinya, seorang peneliti tidak memasukkan keinginannya sendiri ke dalam data.
5. Terbuka
Artinya, seorang peneliti bersedia memberikan bukti penelitian dan siap menerima pendapat pihak
lain tentang hasil penelitiannya.

G. SIKAP SEORANG PENELITI


Seorang peneliti mempunyai sikap seperti berikut.
1. Objektif
Artinya, seorang peneliti harus dapat memisahkan perasaan pribadi dan fakta. Untuk menghasilkan
penelitian yang baik, seorang peneliti harus bekerja sesuai dengan data yang diperoleh di lapangan
dan tidak memasukkan perasaan pribadi yang sifatnya subjektif.
2. Kompeten
Artinya, seorang peneliti yang baik memiliki kemampuan untuk menyelenggarakan penelitian
dengan menggunakan metode dan teknik penelitian tertentu.
3. Faktual
Artinya, seorang peneliti harus bekerja berdasarkan fakta yang diperoleh.

H. JENIS-JENIS PENELITIAN
1. Jenis penelitian menurut tujuan utamanya
Berdasarkan tujuannya, penelitian dapat digolongkan menjadi dua kelompok berikut.
a. Penelitian dasar atau murni (basic research)
Adalah suatu penelitian yang bertujuan untuk menemukan suatu generalisasi atau berusaha
menemukan teori atau dalil-dalil yang berlaku umum. Contohnya, penelitian yang dilakukan
Max Planck dengan penemuan “Quantum Theory” atau Einstein dengan teori relativitasnya.
b. Penelitian terapan (applied research)
Adalah penelitian yang diarahkan untuk kepentingan praktis dalam kehidupan sehari-hari guna
mengatasi atau memecahkan masalah yang sedang dihadapi manusia. Contohnya penelitian
tentang tumbuhan obat-obatan tradisional.
2. Jenis penelitian menurut metodenya
Berdasarkan metodenya, penelitian dibagi menjadi beberapa jenis, antara lain sebagai berikut.
a. Penelitian eksperimen
Adalah suatu jenis penelitian yang memanipulasi (mengatur, merekayasa) atau mengontrol
situasi alamiah menjadi situasi buatan sesuai dengan tujuan penelitian. Contohnya adalah
penelitian tentang suatu “metode pembelajaran siswa”, maka sang peneliti akan mengondisikan
kelas (siswa) seperti metode yang hendak diteliti sehingga ditarik suatu garis kesimpulan
mengenai metode tersebut.
b. Penelitian observasi
Penelitian observasi memiliki tujuan untuk memperoleh informasi secara langsung dari tingkah
laku objek yang diamati. Dalam pelaksanaannya sang peneliti bisa terlibat langsung dalam
aktivitas yang ditelitinya tersebut ataupun peneliti hanya sekadar mencatat atau merekam data
yang dibutuhkan.

2
3. Jenis penelitian menurut tempat pelaksanaan penelitian
Berdasarkan tempat pelaksanaannya, penelitian dapat dibedakan seperti berikut.
a. Penelitian laboratorium
Penelitian laboratorium adalah suatu penelitian yang dilakukan pada suatu tempat khusus dalam
rangka mengadakan studi ilmiah dan kerja ilmiah. Jenis penelitian ini dapat digunakan untuk
melakukan penelitian ilmu alam maupun ilmu sosial.
b. Penelitian lapangan
Penelitian lapangan adalah suatu penelitian yang dilakukan dalam kehidupan nyata. Penelitian
lapangan merupakan suatu metode untuk menemukan secara khusus realita sosial yang terjadi di
tengah masyarakat, baik dalam bentuk gejala ataupun proses sosial. Penelitian lapangan pada
umumnya bertujuan untuk memecahkan masalah-masalah praktis dalam kehidupan sehari-hari,
misalnya berbagai aktivitas manusia, pola-pola tradisional, proses sosial, dan lain-lain.
Contoh penelitian lapangan adalah penelitian terhadap pedagang di pasar, penelitian terhadap
anak-anak muda pecandu narkoba, survei terhadap konsumen, dan lain-lain.
c. Penelitian perpustakaan (kepustakaan)
Penelitian kepustakaan adalah penelitian yang bertujuan untuk memperoleh data dengan cara
melakukan penelitian terhadap materi yang terdapat di kepustakaan, misalnya buku-buku,
majalah-majalah, naskah-naskah, catatan-catatan, kisah sejarah, dan dokumen-dokumen
pendukung lainnya.

I. LANGKAH-LANGKAH PENELITIAN SOSIAL


1. Menentukan Topik Penelitian dan Merumuskan Judul Penelitian
Dalam penelitian sosial, permasalahan pertama yang dihadapi adalah menentukan topik penelitian.
Topik adalah suatu masalah atau pokok pembicaraan yang akan dibuat atau dibahas dalam
penelitian. Topik dapat dicari di mana saja, baik di lingkungan keluarga, sekolah, maupun
masyarakat. Dalam menentukan topik penelitian, beberapa kriteria yang harus diperhatikan adalah
sebagai berikut.
a. Menarik minat pembaca dan peneliti.
b. Dapat dilakukan oleh peneliti (mampu dilaksanakan).
c. Mengandung kegunaan praktis.
d. Jelas, singkat, dan padat.
e. Berisi mengenai variabel-variabel.
f. Menggambarkan keseluruhan isi.
g. Tidak terdapat unsur duplikasi.
h. Dinyatakan dalam kalimat pernyataan.
Selain kriteria dalam menentukan topik penelitian, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam
menentukan topik penelitian, antara lain sebagai berikut.
a. Topik atau masalah yang diteliti harus sejalan dengan tujuan penelitian yang ingin dicapai.
b. Topik penelitian yang dipilih merupakan masalah baru yang belum pernah diteliti oleh orang lain
sehingga dapat menarik orang lain untuk mengetahuinya.
c. Sebelum melakukan penelitian, sebaiknya topik yang akan kita teliti dikonsultasikan terlebih
dahulu kepada guru atau pembimbing.
d. Pemilihan topik penelitian tidak boleh bertentangan dengan nilai-nilai dan norma sosial yang
berlaku di masyarakat.

2. Memilih Subjek Penelitian


Langkah ketiga dalam melakukan penelitian sosial adalah memilih subjek penelitian. Subjek
penelitian merupakan sumber data dalam sebuah penelitian. Ada dua jenis sumber data yang
dijadikan subjek penelitian, yaitu populasi dan sampel.
Populasi merupakan himpunan individu atau subjek yang banyaknya terbatas atau tidak terbatas,
tetapi bisa diukur dengan jelas.
Sampel merupakan sebagian objek atau individu-individu yang mewakili suatu populasi. Alasan
penggunaan sampel karena keterbatasan waktu, biaya, dan tenaga dalam melakukan penelitian.
a. Sampling Nonprobabilitas (Non-Probability Sampling)
Sampling nonprobabilitas adalah teknik sampling yang tidak memberi peluang atau kesempatan
yang sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel karena tidak

3
diketahui jumlah populasi sebenarnya. Teknik ini tidak bisa untuk menggeneralisasi suatu
populasi. Berikut beberapa jenis sampling nonprobabilitas.
1) Sampling kuota (quota sampling)
Sampling kuota adalah teknik menentukan sampel dari populasi yang mempunyai ciri-ciri
tertentu sampai jumlah yang diperlukan. Contoh: populasi sebanyak 100 orang dan jumlah
peneliti sebanyak 5 orang, maka setiap peneliti dapat mengambil sampel sebanyak 20 orang.
2) Sampling insidental (incidental sampling)
Sampling insidental merupakan teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan. Ketika
peneliti bertemu secara kebetulan dengan siapa saja, maka orang tersebut dianggap sebagai
sampel.
3) Snowball sampling
Snowball sampling merupakan teknik penentuan sampel yang mula-mula jumlahnya kecil,
kemudian sampel ini disuruh memilih teman-temannya untuk dijadikan sampel, dan
seterusnya.

3. Mengumpulkan Data
Setelah membuat hipotesis, langkah-langkah yang harus dilakukan adalah mengumpulkan data.
Data merupakan fakta-fakta atau keterangan-keterangan yang digunakan sebagai sumber atau bahan
untuk menemukan kesimpulan atau membuat keputusan. Seorang peneliti dapat mengumpulkan
data melalui beberapa teknik, diantaranya wawancara, kuesioner, pengamatan, maupun
pengumpulan data sekunder. Pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh informasi yang
dibutuhkan dalam rangka mencapai tujuan penelitian.
a. Berdasarkan cara memperolehnya
Berdasarkan cara memperolehnya, data terdiri dari data primer dan data sekunder.
1) Data primer
Data primer adalah data yang diperoleh dari sumber-sumber asli. Sumber asli adalah sumber
pertama data tersebut diperoleh.
Contoh: Kita hendak mencari data tentang siswa berprestasi yang tidak lulus UN pada tahun
ajaran 2013/2014 di SMA Negeri 11 Surakarta, maka keterangan dari guru wali atau siswa
yang bersangkutan merupakan data primer.
Sumber data primer dalam penelitian meliputi masyarakat secara langsung; benda, kondisi,
situasi, proses, atau perilaku orang tertentu; serta data laboratorium.
2) Data sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh bukan dari sumber asli atau pertama. Pada
umumnya data sekunder bersumber dari dokumentasi atau bahan bacaan dan dibagi atas dua
jenis, yaitu sebagai berikut.
a) Sumber data sekunder pribadi
Sumber data sekunder pribadi berupa surat-surat, buku harian, ataupun catatan biografi
seseorang.
b) Sumber data sekunder umum
Sumber data sekunder umum adalah data yang tersimpan dalam arsip dan pada umumnya
terbuka untuk masyarakat umum. Contoh: arsip yang dikumpulkan oleh Biro Arsip
Nasional.

Metode Pengumpulan Data dalam Penelitian


Terdapat beberapa teknik pengumpulan data dalam penelitian. Peneliti tinggal menyesuaikan
permasalahan yang diteliti dengan teknik pengumpulan data. Berikut beberapa metode
pengumpulan data dalam penelitian.
a. Observasi
Observasi adalah studi yang disengaja dan sistematis tentang fenomena sosial serta gejala-gejala
alam dengan pengamatan dan pencatatan. Objek penelitian dapat berupa orang, keadaan, kondisi,
kegiatan, proses, dan lain-lain. Adapun orang yang melakukan observasi disebut observer, ia
bertugas mengamati objek penelitian dan mencatat setiap keadaan yang diamati tersebut.
Ciri-ciri observasi
1) Perilaku dibuat dalam kategori-kategori.
2) Adanya kejelasan mengenai apa yang hendak diamati.
3) Derajat inferensi yang digunakan harus diketahui secara jelas.
4) Jenis maupun besar sampel harus ditentukan.

4
5) Pengamatan harus reliabel dan valid.
6) Ketersediaan unit yang digunakan dalam pengukuran.
b. Wawancara (interview)
Wawancara adalah cara pengumpulan data dengan mengadakan kontak langsung (bertatap
muka) dengan sumber data. Dalam melakukan wawancara, si pewawancara meminta keterangan
atau penjelasan tentang masalah yang ditelitinya kepada narasumber sekaligus mencatat
jawaban-jawabannya. Pewawancara juga berusaha memberi rangsangan pertanyaan untuk
mengorek keterangan dari narasumber agar data yang diperolehnya lengkap dan akurat.
Narasumber diharapkan dapat memberikan keterangan yang jelas, lengkap, dan jujur.
Tujuan wawancara adalah untuk memperoleh data-data primer dari sumber informasi atau
sampel dalam hubungannya dengan tujuan penelitian yang ingin dicapai.
c. Angket (kuesioner)
Angket atau kuesioner disebut juga sebagai wawancara tertulis karena peneliti tidak perlu
bertatap muka dengan responden, tetapi dibutuhkan pengertian dan kerja sama dari narasumber
agar mau membantu mengisi angket dengan objektif. Angket adalah sekumpulan pertanyaan
yang butir-butirnya memiliki keterkaitan dengan masalah penelitian yang diangkat serta
memiliki keterkaitan dengan masalah penelitian yang diangkat serta memiliki makna guna
menguji hipotesis.
Kelebihan pengumpulan data dengan angket (kuesioner)
1) Tidak memerlukan kehadiran peneliti.
2) Dapat digunakan dengan jumlah sampel yang banyak.
3) Kemungkinan formulir dikembalikan oleh responden cukup besar.
4) Dapat dibagikan secara serentak kepada responden.
5) Dapat dijawab oleh responden menurut kecepatan masing-masing dan menurut waktu
senggang responden.
6) Dapat dibuat anonim, sehingga responden bebas, jujur, dan tidak malu-malu menjawab.
7) Dapat dibuat terstandar, sehingga bagi semua responden dapat diberi pertanyaan yang benar-
benar sama.
d. Studi kepustakaan
Studi kepustakaan merupakan suatu kegiatan pengumpulan data dan informasi dari berbagai
sumber seperti naskah, majalah, dokumen, kisah sejarah, dan buku yang memuat berbagai
macam kajian teori yang sangat dibutuhkan peneliti. Contoh dokumen yaitu rekaman berita dari
radio, televisi, dan media elektronik lainnya.
Kelebihan studi kepustakaan yaitu praktis dan lebih murah. Seorang peneliti hanya memerlukan
ketekunan untuk mengunjungi tempat-tempat yang menjadi sumber data seperti perpustakaan,
museum, arsip nasional, kantor berita, stasiun televisi, dan radio.

Anda mungkin juga menyukai