Dosen Pembimbing :
Disusun Oleh :
Nurul Afni
NIM : P05120219072
Kelas : 3B
Pengertian
Fellin, Tripodi & Meyer (1996) “Penelitian merupakan suatu cara yang sistematik yang
bertujuan meningkatkan, memodifikasi dan mengembangkan pengetahuan sehingga dapat
disampaikan atau dikomunikasikan serta diuji (diverifikasi) oleh peneliti lain.”
David H. Penny “Penelitian adalah suatu pemikiran yang sistematis yang mengkaji berbagai
jenis masalah yang pemecahannya memerlukan pengumpulan dan penafsiran fakta-fakta”
Woody (1927) “Penelitian adalah suatu metode bertujuan untuk menemukan kebenaran yang
juga merupakan sebuah pemikiran kritis. Penelitian berisi pemberian definisi dan redefinisi
terhadap masalah, merumuskan suatu hipotesis (dugaan sementara), membuat kesimpulan dan
sekurang-kurangnya mengadakan pengujian yang hati-hati untuk menentukan kecocokan
dengan hipotesis.”
Tujuan Penelitian
Informasi baru didapatkan oleh peneliti ketika sedang mengumpulkan data atau fakta-fakta guna
menyimpulkan sesuatu pada penelitiannya. Informasi baru ini juga bisa berbentuk teori yang
muncul sebagai kesimpulan penelitian yang sebelumnya belum pernah disimpulkan atau
diperoleh oleh peneliti lain.
Bertujuan untuk menjelaskan dan mengembangkan teori-teori yang ditemukan berdasarkan teori
atau literatur yang sesuai sehingga penelitian yang dilakukan dapat dikembangkan.
Bertujuan untuk memprediksi sesuatu dan menyimpulkannya menjadi hasil dari penelitian yang
harus relevan dengan analisanya.
4. Mengimplementasikan
Bertujuan agar bisa diimplementasikan pada suatu komunitas atau lingkungan masyarakat yang
mengalami suatu permasalahan yang diangkat dalam penelitian yang dilakukan.
Jenis-jenis penelitian
Berdasarkan tujuan dan kegunaannya, jenis penelitian dibagi menjadi dua, diantaranya sebagai
berikut :
1. Berdasarkan Tujuan
a. Penelitian Eksploratoris
Penelitian eksploratoris adalah penelitian yang dilakukan dengan penelitian yang
tidak familiar dengan masalah yang diteliti. Atau bisa disebut, penelitian ini termasuk
baru dan sangatt jarang yang meleliti mengenai penelitian tersebut.
b. Penelitian Deskriptif
Penelitian deskriptif bertujuan untuk memberikan penjelasan atau mendeskripsikan
dengan beberapa indikator mengenai suatu permasalah sosial yang menjadi objek
penelitian.
c. Penelitian Eksplanatoris
Penelitian eksplanatoris merupakan sebuah penelitian yang bertujuan untuk
memberikan jawaban atas suatu permasalahan sosial dengan mengkaji hipotesis
dalam permasalahan sosial yang lainnya.
2. Penelitian Berdasarkan Kegunaannya
a. Penelitian Murni
Penelitian murni bertujuan untuk mengembangkan sebuah ide, konsep atau teori,
menguji serta mengkaji hipotesis yang kemudian menguji kebenaran hasil atau teori
yang sudah ada sebelumnya.
b. Penelitian Terapan
Penelitian terapan memiliki tujuan untuk memecahkan atau menyelesaikan solusi dari
suatu permasalahan pada suatu komunitas masyarakat yang bersifat praktis. Hasil dari
penelitian ini kemudian diimplementasikan pada suatu lingkungan masyarakat
sebagai suatu solusi.
c. Penelitian Aksi
Penelitian aksi bertujuan untuk menyelesaikan masalah dengan cara melakukan
tindakan atau aksi secara nyata agar segera mendapatkan solusi yang terbaik.
Penelitian aksi ini mengedepankan tindakan secara nyata.
d. Penelitian Kebijakan
Penelitian ini memiliki tujuan untuk menentuan suatu kebijakan didasarkan pada data
dan fakta di lapangan dengan hasil berupa peraturan, undang-undang, surat
keputusan, atau sesuatu yang berkaitan dengan hukum.
e. Penelitian Evaluasi
Penelitian evaluasi bertujuan untuk menilai suatu program, kegiatan, atau kebijakan
yang ditujukan untuk mengintervensi masyarakat. Biasanya penelitian ini merupakan
evaluasi atau kajian terhadap sesuatu yang diputuskan atau dilakukan oleh
pemerintah.
Langkah-langkah Penelitian
Dalam suatu penelitian ilmiah, setidaknya ada beberapa langkah-langkah yang harus
ditempuh peneliti diantaranya adalah :
Metode Penelitian
Selain jenis, dalam suatu penelitian harus memiliki metode yang jelas. Metode
penelitian dapat diartikan sebagai suatu pendekatan atau cara yang digunakan dalam melakukan
proses penelitian untuk mendapatkan hasil penelitian.
o Metode Historis
Metode ini berguna untuk merekonstruksi masa lampau secara sistematis dan obyektif. Jadi, data
yang dikumpulkan serta masalah yang dikaji adalah terjadi pada masa lalu dengan cara
pengumpulan data, menilai, verifikasi dan mensintesiskan bukti lapangan. Penelitian dengan
metode historis merupakan penelitian yang kritis terhadap perkembangan sosial yang terjadi.
o Metode Deskriptif
Metode deskriptif ini digunakan untuk menjelaskan atau menggambarkan secara sistematis dan
terperinci suatu fakta dalam memecahkan suatu masalah. Metode ini juga bisa digunakan pada
penelitian yang bertujuan untuk mencari dan menemukan suatu teori dengan melakukan
observasi lapangan dan kondisi alamiah.
o Metode Korelasional
Mmerupakan metode yang bertujuan untuk menemukan hubungan atau korelasi dari variabel
satu dengan variabel yang lainnya. Hasil dari penelitian tidak jauh dari hubungan antara suatu
variabel dengan variabel lainnya.
o Metode Eksperimental
Penelitian untuk mecari dan mendapatkan korelasi antara sebab dan akibat yang memungkinkan
peneliti untuk mengubah variabel serta meniliti akibat yang terjadi.
Metode ini merupakan pengembangan dari metode eksperimental namun peneliti tidak bisa
mengatur secara sepihak variabel bebasnya.
Suatu metode penelitian yang menekankan pada pemahaman mendalam terhadap suatu
permasalahan tertentu yang dijelaskan secara deskriptif dan menggunakan analisa yang
terperinci. Metode kualitatif ini kebanyakan data yang diperoleh dari observasi di lapangan
dengan melakukan pengamatan, pencatatan, menggali informasi dan menjabarkannya dalam
bentuk suatu analisa.
Merupakan jenis penelitian yang dilakukan lebih sistematis, spesifik, dan tersetruktur. Berbeda
dengan penelitian kualitatif yang berkesimpulan menggunakan analisa, metode kuantitatif ini
lebih menggunakan angka-angka dalam datanya.
Biasanya penelitian ini banyak dijelaskan dengan menggunakan tabel, grafik atau diagram
sehingga pembaca lebih jelas dalam mengartikan atau membacanya. Dalam prakteknya, metode
ini juga bisa berupa deskriptif, korelasi atau perbandingan.
Pengertian Variabel penelitian
Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang bisa berbentuk apa saja,
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut,
kemudian ditarik kesimpulannya.
Suatu variabel penelitian haruslah relevan dengan tujuan penelitian yang dilakukan dan juga
dapat diamati dan diukur. Suatu variabel penelitian memiliki fungsi sebagai berikut:
Simetri, dimana terdapat hubungan antar variabel yang bersifat tidak saling
mempengaruhi ( Non kausalitas).
Asimetri, merupakan hubungan antar variabel dimana yang satu mempengaruhi
(independen) dan lainnya dipengaruhi (dependen) (kausalitas).
Resiprok, adalah hubungan antar variabel yang sifatnya saling mempengaruhi (kausalitas
bolak-balik).
1. Variabel Independen
Variabel independen bebas disebut juga dengan variabel prediktor, stimulus, eksogen, yakni
merupakan variabel yang mempengaruhi variabel lain/menjadi sebab atau berubahnya suatu
variabel lain. Contoh: “kebersihan toilet di mall” dapat mempengaruhi variabel “kepuasan
pengunjung mall”.
2. Variabel Dependen
Variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat karena adanya variabel
independen.
3. Variabel Moderat
Variabel moderat merupakan variabel yang faktornya diukur, dimanipulasi, atau dipilih oleh
peneliti untuk mengetahui apakah variabel tersebut mengubah hubungan antara variabel
independen dan variabel dependen.
4. Variabel Intervening
Variabel intervening adalah variabel yang mempengaruhi hubungan antara variabel independen
dengan variabel dependen menjadi hubungan yang tidak langsung.
5. Variabel Kontrol
Variable kontrol didefinisikan sebagai variabel yang faktornya dikontrol oleh peneliti untuk
menetralisasi pengaruhnya, dan merupakan variabel yang dikendalikan atau dibuat konstan.