Anda di halaman 1dari 9

Penelitian Sosial

Aisila Maisya Ayu, Alin Maulyna, Aulia Nisa, Aulia Zalsabila, Azmi
Zahraturrihani, Derlan Hasanudin
UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Indonesia.
E-mail: maisyayuaisila07@gmail.com, alinmaulyna2@gmail.com,
nisachan3112@gmail.com, auliazalsabila162@gmail.com, amizahra93@gmail.com,
hasaderlan654@gmail.com

Abstract: Social research in general is a scientific effort whose purpose is to


analyze and study various symptoms or realities or social phenomena that occur
in society. This study also explains the definition of social research according to
experts, as well as the types and characteristics of social exclusion. This research
was made using the putaka method, namely data collection directed to data and
information searches through document media, both written, photos, pictures,
and other documents that can support the writing process.

Keywords: research, social, understanding.

Abstrak: Penelitian sosial secara umum merupakan suatu upaya ilmiah yang
tujuannya menganalisis dan mempelajari berbagai gejala atau realitas atau
fenomena sosial yang terjadi di dalam masyarakat. Pada penelitian ini,
dijelaskan pula mengenai pengertian penelitian sosial menurut para ahli, serta
macam-macam dan karakteristik penepitian sosial. Penelitian ini dibuat
menggunakan metode pustaka yaitu pengumpulan data yang diatahkan kepada
pencarian data dan informasi melalui media dokumen, baik tertilis, foto,
gambar, maupun dokumen lainnya yang dapat mendukung proses penulisan.

Kata kunci: penlitian, sosial, pengertian.

Penelitian Sosial.
Syifa al-Qulub: Jurnal Studi Psikoterapi Sufistik, 2022.

1. PENDAHULUAN

Dalam melakukan penelitian, tentu saja dilakukan berdasarkan studi yang


dipelajari atau akan diteliti. Sehingga akan banyak jenis penelitian berdasarkan
kategori studi yang berhubungan dengan penelitian. Salah satunya adalah
penelitian sosial. Penelitian sosial biasanya berhubungan dengan hubungan sosial
masyarakat.

Berbeda dengan jenis studi penelitian yang lainnya, penelitian sosial tentu
memiliki tujuan, variabel, dan juga proses yang berbeda dan memiliki
karakteristik atau ciri-ciri tersendiri. Oleh sebab itu, bagi yang akan melakukan
penelitian sosial perlu mengetahui berbagai hal mengenai penelitian sosial.

Artikel ini akan membahas beberapa pemahaman mengenai penelitian sosial


yang bisa dipelajari terlebih dahulu sebelum melakukan penelitian sosial. Dari
mulai pengertian penelitian sosial, pengertian penelitian sosial menurut para ahli,
karakteristik penelitian sosial, manfaat penelitian sosial, fungsi dan tujuannya,
jenis-jenis penelitian sosial, serta contohnya. Dan dalam proses berjalannya
pembahasan, penulis menggunakan metode kepustakaan dengan bantuan dari
berbagai sumber terpercaya.

2. PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Penelitian Sosial


Penelitian sosial berasal dari terjemahan bahasa Inggris yaitu social research.
Social research terdiri dari kata ‘re’ yang berarti kembali dan ‘search’ atau ‘to
search’ yang artinya mencari. Artinya, penelitian sosial ini mengkaji atau
mendalami masalah melalui penelitian sosial.

Pengertian penelitian sosial secara umum merupakan suatu upaya ilmiah


yang tujuannya menganalisis dan mempelajari berbagai gejala atau realitas atau
fenomena sosial yang terjadi di dalam masyarakat. Hal ini karena tentunya dalam
bermasyarakat akan ada permasalahan uang muncul atau timbul.

Oleh sebab itu, penelitian sosial ada dan berperan sebagai alat untuk
menjawab berbagai permasalahan yang ditemukan di dalam masyarakat melalui
pendekatan empiris dengan proses pengumpulan dan penyusunan data lapangan
yang nantinya sangat berguna menjawab dan mengatasi berbagai masalah yang
ada.

Penelitian Sosial.
Syifa al-Qulub: Jurnal Studi Psikoterapi Sufistik, 2022.

Selain itu, penelitian sosial biasanya menjadi instrumen dasar yang


digunakan oleh para sosiolog untuk mengembangkan berbagai teori dan konsep
sosiologi, sebagaimana yang telah dipelajari secara sistematis.

Tak hanya pengertian secara umum, pengertian penelitian sosial juga


dipahami dengan beragam pandangan menurut para ahli. Di bawah ini akan
dijabarkan beberapa pandangan para ahli mengenai pengertian penelitian sosial.

a. Soerjono Soekanto
Menurut Soerjono Soekanto, penelitian sosial adalah kegiatan ilmiah yang
didasarkan pada analisis sistematis, metodologis, dan konsisten. Dengan
upaya mengungkap kebenaran sebagai bentuk manifestasi keinginan
manusia dalam mengetahui suatu hal.

b. Sutrisno Hadi
Sutrisno Hadi berpendapat bahwa penelitian sosial menjadi sebuah
rangkaian usaha dalam memperoleh informasi, menggali lebih dalam,
mengembangkan, dan memperluas serta menguji kebenaran dari sesuatu
yang sudah ada, tetapi masih diragukan kesahihannya.

c. Pauline V. Young
Sementara itu, Pauline V. Young mengungkapkan bahwa penelitian sosial
merupakan sebuah usaha ilmiah dengan metode logis yang bertujuan untuk
menemukan fakta serta menganalisis urutan, kaitan, penjelasan, dan hukum
alam yang mengaturnya.

d. L.R. Gay & P.L. Diehl (1992)


Menurut L.R.Gay dan P.L. Diehl, penelitian sosial merupakan
penyelidikan yang sistematis untuk menemukan jawaban atas masalah.
Penelitian dapat digambarkan sebagai upaya yang sistematis dan
terorganisasi untuk menyelidiki masalah spesifik yang memerlukan solusi.
IniIni adalah serangkaian langkah-langkah yang dirancang dan diikuti
dengan tujuan menemukan jawaban terhadap isu-isu yang perhatian kepada
kita dalam lingkungan kerja.

e. Sanapiah Faisal
Menurut Sanapiah Faisal, penelitian sosial adalah suatu aktivitas di
dalam menelaah suatu problem yang menggunakan metode ilmiah secara
tertata dan juga sistematis untuk menemukan pengetahuan baru yang bisa
dipegang kebenarannya tentang dunia alam dan juga dunia sosial.

Penelitian Sosial.
Syifa al-Qulub: Jurnal Studi Psikoterapi Sufistik, 2022.

2.2 Tujuan Penelitian Sosial


Selain memiliki manfaat, penelitian sosial juga memiliki fungsi dan tujuan
yang ingin dicapai. Berikut adalah fungsi dan tujuan dari penelitian sosial yang
ingin dicapai.

a. Verifikatif (Pengujian)
Penelitian sosial dilakukan berfungsi atau bertujuan untuk dapat
membuktikan kebenaran serta menguji kembali berbagai temuan mengenai
pengetahuan yang sudah ada sebelumnya.

b. Eksploratif (Penjajagan)
Selain itu, penelitian sosial juga sangat berfungsi untuk dapat mengisi
adanya kekosongan mengenai pengetahuan yang belum ada sebelumnya
sehingga menjadi pengetahuan dan temuan yang baru.

c. Pengembangan
Terakhir, penelitian sosial memiliki fungsi atau tujuan agar dapat
mengembangkan pengetahuan secara lebih rinci serta dapat memanfaatkan
pengetahuan yang sudah ada sebelumnya dengan lebih sempurna atau lebih
baik.

2.3 Jenis/Metoode Penelitian Sosial


Metode penelitian sosial dapat diartikan sebagai cara ilmiah untuk
mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dibuktikan, dan
dikembangkan suatu pengetahuan sehingga pada gilirannya dapat digunakan
untuk memahami, memecahkan dan mengantisdipasi dalam bidang sosial.
Secara umum, berdasarkan jenis datanya penelitian terbagi menjadi dua, yakni:
a. Penelitian Kualitatif
Menurut Saryono (2010), Penelitian kualitatif merupakan penelitian yang
digunakan untuk menyelidiki, menemukan, menggambarkan, dan
menjelaskan kualitas atau keistimewaan dari pengaruh sosial yang tidak
dapat dijelaskan, diukur atau digambarkan melalui pendekatan kuantitatif.
Menurut Moleong (2005:6), penelitian kualitatif adalah penelitian yang
bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek
penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dll secara holistic,
dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu
konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode
alamiah.

Penelitian Sosial.
Syifa al-Qulub: Jurnal Studi Psikoterapi Sufistik, 2022.

Ciri-Ciri Penelitian Kualitatif Penelitian dengan meggunakan metode


kualitatif merupakan penelitian yang bersifat non ilmiah yang datanya
bersifat kualitatif. Penelitian ini bukan penelitian ilmiah tetapi penelitian
yang bersifat alamiah. Penelitian kualitatif memiliki ciri-ciri tertentu yang
membedakannya dengan penelitian jenis lainnya. Ciri-ciri tersebut
diantaranya adalah:
1) Berdasarkan alamiah,
2) Manusia sebagai instrument,
3) Modelnya kualitatif,
4) Analisis datanya secara induktif,
5) Teori dari dasar,
6) Deskriptif,
7) Lebih mementingkan proses daripada hasil,
8) Adanya batas yang ditentukan oleh fokus,
9) Adanya kriteria khusus untuk keabsahan data, dan
10) Desain penelitian dibandingkan dan disepakati

b. Penelitian Kuantitatif
Yaitu Jenis penelitian yang menggunakan suatu rancangan penelitian
berdasarkan tata cara statistik (perhitungan) untuk mengukur data yang ada
atau variabel dalam penelitian.
Muri Yusuf ( 2014 : 58-60 ) secara rinci menyatakan bahwa pendekatan
kuantitatif mempunyai ciri-ciri utama sebagai berikut:
1) Penelitian kuantitatif dilakukan dengan menggunakan rancangan yang
terstruktur, formal dan spesifik, serta mempunyai rancangan operasional
yang mendetail.
2) Data yang dikumpulkan bersifat kuantitatif atau dapat dikuantitatifkan
dengan menghitung dan mengukur
3) Penelitian kuantitatif bersifat momentum atau menggunakan selang
waktu tertentu, atau waktu yang digunakan pendek; kecuali untuk
maksud tertentu.
4) Penelitian kuantitatif membutuhkan hipotesis atau pertanyaan yang
perlu dijawab, untuk membimbing arah dan pencapaian tujuan penelitian
5) Analisis data dilakukan dengan menggunakan statistic, baik statistic
diferensial maupun inferensial.
6) Penelitian kuantitatif lebih berorientasi kepada produk dari proses.
7) Sampel yang digunakan : luas, random, akurat dan representative

Penelitian Sosial.
Syifa al-Qulub: Jurnal Studi Psikoterapi Sufistik, 2022.

8) Penelitian kuatitatif menganalisis data secara deduktif


9) Instrumen yang digunakan dalam pengumpulan data hendaklah dapat
dipercaya (valid), andal (reliable), mempunyai norma dan praktis.
c. Perbedaan Penelitian Kualitatif dengan Penelitian Kuantitatif
Menurut Williams (1988), ada 5 pandangan dasar perbedaan antara
pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Kelima pendangan dasar perbedaan
tersebut antara lain:
1) Bersifat realitas, pendekatan kuantitatif melihat realitas sebagai tunggal,
konkrit, teramati, serta dapat difragmentasi. Sebaliknya pendekatan
kualitatif melihat realitas ganda (majemuk), hasil konstruksi dalam
pandangan holistik. Sehingga peneliti kuantitatif lebih spesifik, percaya
langsung pada obyek generalis, meragukan dan mencari fenomena pada
obyek yang realitas.
2) Interaksi antara peneliti dengan obyek penelitiannya, pendekatan
kuantitatif melihat sebagai independen, dualistik bahkan mekanistik.
Sebaliknya pendekatan kualitatif melihat sebagai proses interaktif, tidak
terpisahkan bahkan partisipasif.
3) Posibilitas generalis, pendekatan kuantitatif bebas dari ikatan konteks
dan waktu (nomothetic statements), sedangkan pendekatan kualitatif
terikat dari ikatan konteks dan waktu (idiographic statements).
4) Posibilitas kausal, pendekatan kuantitatif selalu memisahkan antara
sebab riil temporal simultan yang mendahuluinya sebelum akhirnya
melahirkan akibat-akibatnya. Sedangkan pendekatan kualitatif selalu
mustahilkan usaha memisahkan sebab dengan akibat, apalagi secara
simultan.
5) Peranan nilai, pendekatan kuantitatif melihat segala sesuatu bebas nilai,
obyektif dan harus seperti apa adanya. Sebaliknya pendekatan kualitatif
melihat segala sesuatu tidak pernah bebas nilai, termasuk si peneliti yang
subyektif

2.4 Karakteristik/Ciri-ciri Penelitian Sosial


Ciri merupakan suatu tanda atau khas yang membedakan sesuatu dengan
yang lain. Ciri penelitian sosial merupakan ciri khas yang membedakan
penelitian sosial dengan penelitian non sosial (alam). Ciri-ciri dari Penelitian
Sosial, yakni;
a. Masalah yang akan di teliti begitu kompleks.
b. Data tidak beraturan (tidak dapat dikendalikan).

Penelitian Sosial.
Syifa al-Qulub: Jurnal Studi Psikoterapi Sufistik, 2022.

c. Memiliki ruang lingkup masalah yang luas.


d. Peneliti bersifat subyektif.
e. Alat pengukuran penelitian kurang sempurna.
f. Metode penelitiannya cenderung kualitatif.
g. Teknik penelitian cenderung natural.
h. Hasil Penelitian kurang prediktif.

Menurut Kadir (2009) unsur-unsur penting dalam penelitian sosial, sebagai


berikut:
a. Memiliki pemikiran, yaitu kegiatan intelektual.
b. Memiliki interpretasi, yaitu mencari makna yang hakiki.
c. Memiliki obyek/sasaran, yaitu segala fakta dan gejala.
d. Memiliki metode, yaitu dengan cara refleksi, sistematis.
e. Memiliki tujuan, yaitu penelitian sosial untuk kebahagiaan masyarakat.

Sedangkan Dirdjosisworo, menyampaikan bahwa ciri-ciri penelitian yaitu


sebagai berikut:
a. Sistematis artinya bahasan secara teratur, berurutan menurut sistem.
b. Logis artinya sesuai dengan logika, masuk akal, benar menurut penalaran.
c. Empiris artinya diperoleh dari pengalaman, penemuan, pengamatan.
d. Metodis artinya berdasarkan metode yang kebenarannya diakui oleh
penalaran.
e. Umum, artinya menggeneralisasi, meliputi keseluruhan dan tidak
menyangkut yang khusus saja.
f. Akumulatif artinya bertambah terus, makin berkembang, dinamis

2.5 Manfaat Penelitian Sosial


a. Sarana Mengembangkan Ilmu Pengetahuan
Sama halnya dengan penelitian pada studi ilmu yang lain, penelitian
sosial juga dilakukan agar bermanfaat untuk mengembangkan dan juga
menyempurnakan ilmu pengetahuan, khususnya ilmu sosial.
b. Memberi Penjelasan Ilmiah
Selain agar dapat mengembangkan ilmu pengetahuan, penelitian sosial
juga dilakukan untuk memberikan sebuah penjelasan ilmiah yang valid
dan juga terpercaya serta akurat mengenai suatu fenomena sosial yang
terjadi di dalam sebuah masyarakat.
c. Menjawab Permasalahan

Penelitian Sosial.
Syifa al-Qulub: Jurnal Studi Psikoterapi Sufistik, 2022.

Setelah memberi penjelasan mengenai masalah sosial, penelitian sosial


ini juga bermanfaat untuk menjawab berbagai permasalahan yang terjadi
di dalam kehidupan bermasyarakat.
d. Mendapat Gambaran Sebab-Akibat
Seringkali terjadinya masalah sosial ini dipicu karena sebab dan akibat
yang tak diketahui. Oleh sebab itu, penelitian sosial hadir untuk
mendapatkan gambaran mengenai sebab-akibat suatu fenomena sosial
terjadi, baik berupa kebijakan dan perubahan sosial yang berdampak pada
masyarakat.
e. Memprediksi Fenomena Sosial
Penelitian sosial juga bermanfaat untuk memperkirakan adanya
fenomena sosial yang mungkin akan terjadi, berdasarkan dengan fakta
atau data yang didapatkan di dalam penelitian.
f. Memberi Rekomendasi atau Referensi
Khususnya bagi akademis, penelitian sosial sangat bermanfaat untuk
memberikan rekomendasi dan juga referensi untuk mendorong
dilakukannya penelitian lanjutan yang sifatnya progresif.

2.6 Manfaat Penelitian Sosial


a. Judul Penelitian: Pengaruh Pergaulan Pelajar Dalam Keterlibatan
Tawuran.
Topik penelitian mengenai ‚Fenomena Tawuran Pelajar‛ ini dilakukan
dengan tujuan penelitiannya adalah mendapatkan informasi mengenai
bagaimana faktor-faktor yang mempengaruhi pelajar dalam keterlibatan
tawuran, apakah berpengaruh kepada masyarakat sekitar, bagaimana cara
menyikapinya, dan lain-lain.
Selain itu, penelitian ini juga memiliki tujuan untuk mengetahui
seberapa besar persentase keterlibatan pelajar dalam tawuran. Oleh sebab
itu, peneliti menggunakan metode penelitian sosial dengan metode survei.
Alasan penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan berbagai data yang
valid di lapangan.
b. Judul Penelitian: Peran Mahasiswa KKN UIN Sunan Gunung Djati
Bandung di Desa Sutawangi Sebagai Penduduk Non-Permanen.
Topik penelitian sosial kali ini mengenai ‚Fenomena Mobilitas Sosial‛
ini dilakukan dengan tujuan yaitu untuk mengetahui bagaimana peran
mahasiswa selama KKN di Desa Sutawangi, seberapa berpengaruh
terhadap sosialisasi dengan masyarakat sekitar, dan lain-lain.

Penelitian Sosial.
Syifa al-Qulub: Jurnal Studi Psikoterapi Sufistik, 2022.

Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui apa kesulitan yang


dihadapi, bagaimana masalah yang terjadi, apa saja keragaman khas desa
tersebut. Dengan demikian, peneliti menggunakan metode survei guna
mendapatkan data yang valid dari para masyarakat setempat di Desa
Sutawangi.
3. Kesimpulan dan Penutup

Metode penelitian sosial dapat diartikan sebagai cara ilmiah untuk


mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dibuktikan, dan
dikembangkan suatu pengetahuan sehingga pada gilirannya dapat digunakan
untuk memahami, memecahkan dan mengantisdipasi dalam bidang
sosial. Menurut Saryono, penelitian kualitatif merupakan penelitian yang
digunakan untuk menyelidiki, menemukan, menggambarkan, dan menjelaskan
kualitas atau keistimewaan dari pengaruh sosial yang tidak dapat
dijelaskan, diukur atau digambarkan melalui pendekatan kuantitatif. Menurut
Moleong Desain penelitian dibandingkan dan disepakati. Yaitu Jenis penelitian
yang menggunakan suatu rancangan penelitian berdasarkan tata cara statistik
untuk mengukur data yang ada atau variabel dalam penelitian.

Daftar Pustaka

Maryati, Kun dan Juju Suryawati. 2013. Sosiologi dan Antropologi untuk SMA dan
MA Kelas X. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Nurdin, Ismail. 2019. ‚Metodologi Penelitian Sosial‛ Media Sahabat Cendekia
Pondok Maritim Indah, Juni 2019.
Widyastono, Herry. 1989. Sumber Pengetahuan, Struktur Penelitian dan Penulisan
Ilmiah, serta Berbagai Permasalahannya. Majalah Ilmiah KAIS-Kajian Ilmu
Sosial No. OJ. Jakarta FISIP Universitas Muhammadiyah Jakarta.
Wijayanti, Ani. 2020. ‚Metode Penelitian Sosial‛ Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Bina Sarana Informatika, Januari 2020,

Penelitian Sosial.

Anda mungkin juga menyukai