Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN

A.

Latar Belakang
Untuk memperkuat analisis mengenai penelitian yang berkaitan dengan sosial agar
mampu untuk memecahkan persoalan masyarakat baik yang berkaitan dengan sosial, politik,
ekonomi, dan budaya yang secara umum tidak dapat terhindarkan dari kehidupan
masyarakat. Metode Penilitian Sosial merupakan salah satu solusi yang harus dikembangkan
oleh semua kalangan agar mampu menutupi semua persalahan tersebut, guna terciptanya
masyarakat yang berkompeten dalam segala hal agar dapat secara mudah memecahkan
persoalan dalam masyarakat. Penelitian sosial dapat digunakan sebagai penyelidikanpenyelidikan yang dirancang untuk menambah ilmu pengetahuan sosial, gejala sosial, atau
praktik-praktik sosial. Istilah social ini menunjuk pada hubungan-hubungan antara dan
diantara, orang-orang, kelompok-kelompok seperti keluarga, institusi (sekolah, komunitas,
organisasi dan lain sebagainya), dan lingkungan yang lebih besar.

B.

Rumusan Masalah
1 Apa itu penelitian sosial?
2 Apasajakah yang menjadi karakteristik metode penelitian social?
4 Apasajakah yang menjadi proses penelitian?
7 Apasajakah yang menjadi unsur-unsur penelitian sosial?
8 Apasajakah jenis-jenis metode penelitian dan macam-macam metodologi penelitian?
9 Apa itu variable?
10 Apasajakah hipotesis penelitian sosial?

C.

Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memecahkan masalah social (eksploratif),
definisi eksploratif itu sendiri adalah penjelajahan lapangan dengan tujuan memperoleh
pengetahuan lebih banyak, terutama sumber-sumber alam yang ada di tempat itu. Dari
banyaknya permasalahan yang timbul maka dengan hadirnya makalah ini maka akan sedikit
membantu masyarakat dalam menanggapi bagaimana proses dalam penelitian sosial itu, dan
sebagai bahan pengayaan perkuliahan serta memenuhi tugas bimbingan dari dosen yang
sekiranya dapat menjadi pegangan penting dalam memuhi semua kewajiban yang harus
dilakukan.

BAB II
1

PEMBAHASAN

A.

Penelitian Sosial
a. Definisi Penelitian sosial
Penelitian sosial adalah istilah yang digunakan terhadap penyelidikan-penyeldikan yang
dirancang untuk menambah khazanah ilmu pengetahuan sosial, gejala sosial, atau
praktik-praktik sosial. Istilah sosial ini menunujuk pada hubungan-hubungan antara, dan
di antara, orang-orang, kelompok-kelompok seperti keluarga, institusi (sekolah,
komunitas, organisasi, dan sebagainya), dan lingkungan yang lebih besar.
Gejala sosial atau hubungan antara dua atau lebih gejala sosial dijadikan sebagai topik
penelitian sosial. Topik yang berhubungan dengan gejala sosial bisa menyangkut
individu (misal, kepuasan kerja), kelompok (misal, kepemimpinan), masyarakat (misal,
struktur sosial), institusi (misal, iklim organisasi), dan juga lingkungan yang lebih luas
seperti negara (misal, pertumbuhan ekonomi nasional). Jika demikian, studi tentang
hubungan-hubungan antara, dan di antara, orang, kelompok, institusi, atau lingkungan
yang lebih luas dinamakan dengan penelitian sosial. Penelitian sosial merupakan suatu
tipe penelitian yang dilakukan oleh ilmuwan sosial (social scientist) untuk menjawab
pertanyaan-pertanyaan tentang berbagai aspek sosial sehingga kita dapat memahaminya.
Penelitian atau riset pada dasarnya merupakan suatu penyelidikan yang sistematis dan
metodis atas suatu masalah untuk menemukan solusi atas masalah tersebut dan
menambah khazanah pengetahuan.
Para peneliti sedang meneliti gejala sosial yang ada di dalam masyarakat. Kata
"research" dalam bahasa Inggris berasal dari kata Reserare (bahasa Latin) yang
berarti mengungkapkan. Secara etimologis, kata research (penelitian, riset) berasal
dari kata re dan to search. 'Re' berarti kembali dan to search berarti
mencari. Jadi, secara etimologis, penelitian berarti mencari kembali. Namun, makna
yang terkandung dalam kata research jauh lebih luas dari pada sekedar mencari
kembali atau mengungkapkan. Ini terlihat dari beberapa definisi penelitian berikut :
''Penelitian adalah penyelidikan yang sistematis untuk menemukan jawaban atas
masalah. Penelitian dapat digambarkan sebagai upaya yang sistematis dan terorganisasi
untuk menyelidiki masalah spesifik yang memerlukan solusi. Ini adalah serangkaian
langkah-langkah dirancang dan diikuti, dengan tujuan menemukan jawaban terhadap
isu-isu yang perhatian kepada kita dalam lingkungan kerja.
Jadi, walaupun penelitian merupakan sentral untuk penyelidikan dan pencarian solusi
atas masalah-masalah sosial dan kegiatan akademik, belum ada konsensus dalam
literatur tentang bagaimana penelitian harus didefinisikan. Hussey menyatakan bahwa
penelitian menyediakan suatu peluang untuk mengenali dan memilih satu masalah
penelitian dan menyelidikinya secara bebas.
b. Karakteristik
Menurut Paul Leedy dalam bukunya Practical Research, ada 8 karakteristik Penelitian
Sosial :
Penelitian Sosial berasal dari satu pertanyaan atau masalah, dengan menanyakan
pertanyaan kita sedang berupaya untuk stimulasi dimulainya proses penelitian. Sumber
pertanyaan dapat berasal dari sekitar kita.
Penelitian Sosial membutuhkan tujuan yang jelas. Pernyataan tujuan ini menjawab
pertanyaan : Masalah apa yang akan diselesaikan/dipecahkan? tujuan adalah
pernyataan permasalahan yang akan dipecahkan dalam Penelitian Sosial.
Penelitian Sosial membutuhkan rencana spesifik untuk melakukan penelitian rencana
kegiatan disusun. Selain menetapkan tujuan dari Penelitian Sosial, kita harus
menetapkan juga bagaimana mencapai tujuan tersebut. Beberapa hal yang perlu
2

diputuskan misalnya: dimana mendapatkan data? Bagaimana mengumpulkan data


tersebut? Apakah data yang ada berelasi dengan permasalahan yang ditetapkan dalam
Penelitian Sosial?
Penelitian Sosial biasanya membagi masalah prinsip menjadi beberapa submasalah:
untuk mempermudah menjawab permasalahan, biasanya masalah yang prinsip dibagi
menjadi beberapa sub masalah.
Contoh: Masalah : Kompresi data dengan algoritma substitution Sub-masalah: bagaimana melakukan kompresi data pada file teks hingga hasil kompresi 30% dari file
asli? - bagaimana melakukan dekompresi pada file teks tanpa mengubah isi?
Penelitian Sosial dilakukan berdasarkan masalah, pertanyaan atau hipotesis Penelitian
Sosial yang spesifik: Hipotesis adalah asumsi atau dugaan yang logis yang memberikan
jawaban sementara tentang permasalahan Penelitian Sosial berdasarkan penyelidikan
awal. Hipotesis mengarahkan kita ke sumber-sumber informasi yang membantu kita
untuk menyelesaikan dan menjawab permasalahan Penelitian Sosial yang sudah
ditetapkan. Hipotesis bisa lebih dari satu. Hipotesis mempunyai kemungkinan didukung
atau tidak didukung oleh data.
Penelitian Sosial mengakui asumsi-asumi: Dalam Penelitian Sosial, asumsi merupakan
hal penting untuk ditetapkan. Asumsi adalah kondisi yang ditetapkan sehingga
jangkauan Penelitian Sosial jelas batasnya. Asumsi juga bisa merupakan batasan sistem
di mana kita melakukan Penelitian Sosial.
Penelitian Sosial membutuhkan data dan intepretasi data untuk menyelesaikan masalah
yang mendasari adanya Penelitian Sosial: Pentingnya data bergantung pada bagaimana
peneliti memberi arti dan menarik inti sari dari data-data yang tersedia. Di dalam
Penelitian Sosial data yang tidak diintepretasikan/diterjemahkan tidak berarti apapun.
Penelitian Sosial bersifat siklus.7 Siklus dari Penelitian Sosial dapat digambarkan seperti
pada gambar disamping.
c. Siklus Penelitian Sosial
Untuk memulai suatu penelitian, permasalahan yang akan dipecahkan perlu ditemukan
lebih dahulu. Beberapa hal yang membantu penemuan tersebut adalah membaca artikel
jurnal-jurnal ilmiah pada bidang yang diminati. Dengan membaca beberapa artikel
jurnal yang memuat permasalahan dan pemecahannya diharapkan ada stimulasi dari
pembacaan tersebut untuk menimbulkan ide-ide lain yang layak untuk diteliti.
d. Filosofi
Berasarkan pandangan tersebut, maka dapat dirinci unsur-unsur penting filosofi yang
mendasari penelitian sosial sebagai kegiatan ilmiah, yaitu:
Kegiatan intelektual (pemikiran);
Mencari makna yang hakiki (interpretasi);
Segala fakta dan gejala (objek);
Dengan cara refleksi, metodis, sistematis (metode);
Untuk kebahagiaan masyarakat (tujuan).
Sebagai kegiatan ilmiah, penelitian sosial juga memiliki ciri-ciri sebagaimana dijelaskan
oleh Soedjono Dirdjosisworo sebagai berikut:
1. Sistematis artinya bahasan tersusun secara teratur, berurutan menurut sistem.
2. Logis artinya sesuai dengan logika, masuk akal, benar menurut penanalaran.
3. Empiris artinya diperoleh dari pengalaman, penemuan, pengamatan.
4. Metodis artinya berdasarkan metode yang kebenarannya diakui oleh penalaran.
5. Umum artinya menggeneralisasi, meliputi keseluruhan tidak menyangkut yang
khusus saja.
6. Akumulatif artinya bertambah terus, makin berkembang, dinamis.
Penelitian sosial sebagai kegiatan ilmiah dilakukan terus-menerus guna mengungkapkan
kebenaran sesungguhnya dari objek yang diteliti. Kebenaran yang sesungguhnya itu
bermanfaat bagi kesejahteraan masyarakat. Kebenaran objek yang diteliti menjadi dasar
3

keteraturan yang menciptakan keamanan, ketertiban, keselamatan, dan kesejahteraan


masyarakat. Harsja Bachtiar mengemukakan dua kategori keteraturan dari objek yang
diteliti, yaitu:
Keteraturan alam semesta selalu berkualitas 100% benar karena keteraturan itu tetap,
tidak berubah, sehingga metode penelitiannya pun tepat. Ini terdapat pada ilmu-ilmu
eksakta, seperti astronomi, fisika, kimia, biologi, kedokteran.
Keteraturan hubungan antarmanusia dalam hidup bermasyarakat. Untuk
mengungkapkan kebenaran keteraturan tersebut dipinjam metode penelitian ilmu
eksakta, ternyata hasil penelitiannya tidak selalu 100% benar, melainkan hanya
mendekati kebenaran karena keteraturan dalam hubungan hidup bermasyarakat itu dapat
berubah dari saat ke saat sesuai dengan perkembangan kebutuhan masyarakat. Ini
terdapat pada ilmu-ilmu sosial, seperti ekonomi, hukum, politik, sosiologi, demografi.
Berdasarkan uraian di atas, maka dapat dinyatakan bahwa perkembangan ilmu sosial
selalu dilandasi oleh kebenaran yang relatif, keteraturan yang selalu berubah-ubah dari
waktu ke waktu, ketidakpuasan terhadap keadaan yang ada, keingintahuan terusmenerus, yang ditelaah bukan kuantitas, melainkan kualitas dari gejala sosial yang ada
(terjadi).
2. Kegunaan Penelitian Sosial
Menurut Siti Partini penelitian sosial memiliki beberapa kegunaan antara lain:
1. Penjajagan ( ekploratif), yaitu berguna untuk mencari-cari kemungkinan terbaik
dalam memecahkan problema sosial, sehingga sifatnya masih mencoba
dan terbuka. Contoh: upaya menanggulangi kenakalan remaja, kemiskinan, dll.
2. Deskriftif, yaitu berguna untuk pengukuran yang cermat terhadap penomena
social tertentu. Contoh: penelitian tentang jumlah pengangguran, pendapatan
masyarakat, dll.
3. Eksplanatori, yaitu berguna untuk menjelaskan sebab-sebab yang
4. melatarbelakangi suatu keadaan tertentu. Contoh: pengaruh kemiskinan terhadap
5. peluang hidup manusia.
6. Evaluatif, yaitu berguna untuk mengetahui seberapa jauh tujuan yang ditetapkan
7. pada awal program sudah tercapai. Contoh: penelitian tentang efektifitas dana bos
dalam mengurangi anak putus sekolah.
8. Prediktif, yaitu berguna untuk meramalkan kejadian atau fenomena
soaial tertentu yang akan terjadi. Contoh: penelitian tentang akibat ke depan
banjir lumpur panaS sidoarjo.
3. Fungsi/manfaat Penelitian Sosial
Fungsi adalah kegunaan suatu hal. Fungsi penelitian adalah kegunaanpenelitian sosial.
Berguna untuk siapa? Fungsi penelitian sosial sedikitnyamemiliki kegunaan dalam tiga
hal, yaitu: kegunaan untuk pengembangan ilmusosial itu sendiri, kegunaan bagi
masyarakat (sasaran penelitian), dan kegunaan untuk peneliti sendiri.
a. Ilmu sosial
Kegunaan untuk pengembangan ilmu sosial yaitu penelitian ituberguna untuk
mengembangkan dan mensahihkan ilmu sosial. Jika macam-macam ilmu sosial
meliputi sosiologi, antropologi, ekonomi, geografi, sejarah,dan hukum, maka
penelitian itu berguna untuk mengembangkan dan mensahihkan ilmu sosiologi,
antropologi, ekonomi, geografi, sejarah, dan hukum.
b. Masyarakat sasaran
Maksud kegunaan penelitian sosial bagi masyarakat (sasaranpenelitian) adalah hasil
penelitian itu berguna untuk menjawab masalah-masalah sosial yang dihadapi oleh
masyarakat yang diteliti. Jika penelitian itumeneliti tenang masalah kemiskinan,
4

maka fungsi penelitian itu adalah untuk menjawab bagaimana cara dan strategi agar
masyarakat itu sejahtera.
c.

Peneliti
Peneliti adalah orang yang melakukan penelitian. Apakah seorangpeneliti
mendapatkan kegunaan dari proses penelitian? Jawabnya, ya. Denganproses
penelitian, seorang peneliti semakin bertambah wawasan danpengetahuannya
tentang masalah yang diteliti dan ilmu yang dimiliki. Seorangpeneliti kemiskinan,
pasti akan memahami persoalan mengapa dan bagaimana terjadi kemiskinan. Tentu
peneliti ini dikemudian hari akan menjadi seorangahli (teoritis) dalam mengentaskan
kemiskinan. Banyak juga seorang penelitiyang mendapatkan materi (harta) dari
penelitian.
Definisi manfaat adalah guna atau untung. Kebalikan dari manfaat adalahmudarat
atau rugi. Jadi manfaat penelitian sosial sama halnya dengan fungsi penelitian sosial.
Lantas apa mudarat dari penelitian sosial? Mudarat daripenelitian social.
a. jika penelitian sosial itu akan menghancurkan ilmu sosial itu sendiri.
b. jika penelitian sosial itu akan menyengsarakan masyarakat sasaran, dan
c. jika penelitian sosial itu akan mengancam eksistensi peneliti itu sendiri.

4. Data dan Pengumpulan (collecting) Data.


Dalam poin ini, perlu diuraikan apakah data dalam penelitian adalah data primer
atau data sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh melalui pengukuran
langsung oleh peneliti yang bukan berasal dari data yang telah ada, sedangkan data
sekunder adalah data yang dikumpulkan oleh pihak lain dan telah didokumentasikan
sehingga dapat digunakan oleh pihak lain (peneliti). Perlu juga diuraikan data-data apa
saja yang digunakan dalam penelitian secara jelas. Sedangkan dalam pengumpulan data,
perlu diuraikan bagaimana cara peneliti memperoleh dan mengumpulkan data, dengan
menggunakan media apa. Pengumpulan data dapat dilakukan dengan instrumen (media)
kuisioner yaitu serangkain pertanyaan untuk dijawab responden, instrumen alat
pengukur lainnya (seperti alat pengukur kondisi fisik suatu benda). Dapat juga
digunakan teknik wawancara, yaitu data diambil bersadarkan wawancara peneliti
terhadap responden. Dalam hal ini, peneliti melakukan wawancara berdasarkan panduan
wawancara yang telah disusun untuk penelitian. Apabila panduan wawancara yang
digunakan hanyalah bersifat pertanyaan dasar dan responden diharapkan dapat
menjawab secara mengembang, maka tekik ini disebut dengan wawancara mendalam
(circumstantial interview). Apabila data yang digunakan adalah data sekunder, maka
pada umumnya pengumpulan data yang dilakukan adalah dengan dokumentasi dan
observasi. Dokumentasi adalah memanfaatkan dokumen yang sudah ada, dan dalam hal
ini perlu diuraikan dokumen apa saja secara jelas, sedangkan observasi adalah
pengamatan kualitatif secara langsung oleh peneliti untuk mengambil data-data
berdasarkan kondisi tertentu sesuai dengan maksud penelitian. Sebagai contoh observasi
disini adalah tindakan peneliti mengamati perilaku siswa saat dilaksanakannya
penelitian.
5. Populasi, Sampel, dan Sampling.
Penelitian yang melibatkan banyak data akan menjadi sulit dilaksanakan atau tidak
efektif apabila dilakukukan dengan menggunakan seleuruh data yang ada. Apabila
jumlah data yang diteliti kurang dari 100 atau dirasa masih mudah untuk diambil
semuanya, maka sebaiknya seluruh data tersebut digunakan, sedangkan apabila jumlah
data lebih dari 100 atau dirasa akan banyak kesulitan apabila digunakan seluruhnya,
maka sebaiknya dilakukan sampling. Populasi merupakan seluruh unit yang dikaji
dalam penelitian. Sebagai contoh adalah siswa SMP Negeri 1 Yogyakarta. Sedangkan
sampel adalah sebagian dari populasi yang digunakan sebagai data dalam penelitian.
5

Sampel ini haruslah representatif atau mewakili, yaitu satu sampel diambil pada data
yang sekiranya memiliki kesamaan sifat dengan data lainnya (sampel diambil darai
kelompok yang homogen). Cara pengambilan sampel agar memenuhi kriteria
representatif ini disebut sebagai sampling.
6. Tujuan metode Penelitian Sosial
a. Untuk menemukan hal baru dalam memecahkan masalah sosial (Ekploratif).
Definisi eksplorasi sendiri adalah penjelajahan lapangan dengan tujuan memperoleh
pengetahuan lebih banyak, terutama sumber-sumber alam yang ada di tempat itu.
Proses eksplorasi ini kemudian akan menghasilkan penemuan baru. Penemuanpenemuan baru dibedakan dalam dua pengertian, yaitu: discovery dan invention.
Discovery yaitu penemuan kebudayaan baik berupa alat ataupun gagasan yang
diciptakan oleh seorang individu ataupun serangkaian ciptaan beberapa individu.
Selanjutnya invention yaitu discovery yang sudah mendapatkan pengakuan oleh
masyarakat dan dapat diterima serta diterapkan dalam kehidupan. Berdasarkan uraian
tersebut, maka tujuan penelitian sosial dilihat dari temuan hasil eksplorasi dapat
dibagi dua, yaitu: penelitian sosial dengan tujuan discovery dan penelitian sosial
dengan tujuan invention. Jadi eksplorasi hanya sebatas jandela masuk dalam
mewujudkan tujuan penelitian sosial, eksplorasi bukanlah suatu tujuan, tetapi proses.
b. Untuk verifikasi atau memeriksan tentang kebenaran suatu penyelesaian masalah
sosial.
Definisi verifikasi adalah pemeriksaan tentang kebenaran laporan. Verivikasi dalam
penelitian sosial adalah suatu tujuan penelitian sosial yang hendak dicapai untuk
menguji kebenaran atau menguji hasil penelitian yang pernah dilakukan karena
adanya data-data yang diragukan kebenarannya.
c. Untuk mengembangkan ilmu sosial dalam fungsinya sebagai alat untuk
menyelesaikan masalah-masalah sosial (devolepment).
Tujuan penelitian sosial untuk devolepment adalah penelitian sosial tersebut
dilakukan untuk mengembangkan, memperluas, dan menggali lebih dalam suatu ilmu
sosial atau masalah sosial guna dipecahkan agar tercipta ilmu sosial dan masyarakat
yang diinginkan.
B. Karakteristik metode penelitian sosial
Menurut Paul Leedy dalam bukunya Practical Research, ada 8 karakteristik Penelitian
Sosial :
a. Penelitian Sosial berasal dari satu pertanyaan atau masalah, dengan menanyakan
pertanyaan kita sedang berupaya untuk stimulasi dimulainya roses penelitian. Sumber
pertanyaan dapat berasal dari sekitar kita.
b. Penelitian Sosial membutuhkan tujuan yang jelas. Pernyataan tujuan ini menjawab
pertanyaan : Masalah apa yang akan diselesaikan/dipecahkan? tujuan adalah
pernyataan permasalahan yang akan dipecahkan dalam Penelitian Sosial.
c. Penelitian Sosial membutuhkan rencana spesifik untuk melakukan penelitian rencana
kegiatan disusun. Selain menetapkan tujuan dari Penelitian Sosial, kita harus menetapkan
juga bagaimana mencapai tujuan tersebut. Beberapa hal yang perlu diputuskan misalnya:
dimana mendapatkan data? Bagaimana mengumpulkan data tersebut? Apakah data yang
ada berelasi dengan permasalahan yang ditetapkan dalam Penelitian Sosial?
d. Penelitian Sosial biasanya membagi masalah prinsip menjadi beberapa submasalah: untuk
mempermudah menjawab permasalahan, biasanya masalah yang prinsip dibagi menjadi
beberapa submasalah.
e. Penelitian sosial dilakukan berdasarkan masalah.
Pertanyaan atau hipotesis penelitian Sosial yang spesifik. Hipotesis adalah asumsi atau
dugaan yang logis yang memberikan jawaban sementara tentang permasalahan Penelitian
Sosial berdasarkan penyelidikan awal.
6

Hipotesis mengarahkan kita ke sumber-sumber informasi yang membantu kita untuk


menyelesaikan dan menjawab permasalahan Penelitian Sosial yang sudah
ditetapkan. Hipotesis bisa lebih dari satu. Hipotesis mempunyai kemungkinan didukung
atau tidak didukung oleh data.
f.
Penelitian Sosial mengakui asumsi-asumi: Dalam Penelitian Sosial, asumsi
merupakan hal penting untuk ditetapkan. Asumsi adalah kondisi yang ditetapkan
sehingga jangkauan Penelitian Sosial jelas batasnya. Asumsi juga bisa merupakan batasan
sistem di mana kita melakukan Penelitian Sosial.
g. Penelitian Sosial membutuhkan data dan intepretasi data untuk menyelesaikan masalah
yang mendasari adanya Penelitian Sosial: Pentingnya data bergantung pada bagaimana
peneliti memberi arti dan menarik inti sari dari data-data yang tersedia. Di dalam
Penelitian Sosial data yang tidak diintepretasikan/diterjemahkan tidak berarti apapun.
8. Penelitian Sosial bersifat siklus.
Untuk memulai suatu penelitian, permasalahan yang akan dipecahkan perlu ditemukan
lebih dahulu. Beberapa hal yang membantu penemuan tersebut adalah
membaca artikel jurnal-jurnal ilmiah pada bidang yang diminati. Dengan membaca
beberapa artikel jurnal yang memuat permasalahan dan pemecahannya diharapkan ada
stimulasi dari pembacaan tersebut untuk menimbulkan ide-ide lain yang layak untuk
diteliti.
C. Unsur-unsur penelitian sosial

Kedudukan kedua unsur penelitian ini sangat penting dan sentra di dalam enelitian
survei. Teori di dalam penelitian sepert idibutuhkan sebagai pegangan pokk (kerangka
berfikir) secara umum sedangkan hipotesis dibutuhkan sebagai saran untuk menjelaskan
permasalahan yang sedang dicarikan pemecahanya (surakhmad,1990:63).
Selama data (informas yang lengkap) belum terkumpul, maka seseorang peneliti akan
berpedoman pada teori sementara sebagai petunjuk sementara ke arah pemecahan masalah.
Teori sementara yang berfungsi dmikian itulah yang biasa disebut hipotesis. Secara
etiomologis, hipotesis berarti suatu yang masih kurang dari 9hypo) sebuah pendapat (tesis).
Dengan kata lain hipotesis adlah sebuah kesimpulan tetapi kesimpulan belum final karena
masih harus ddiuji kebenaranya. Dari uraian disini jelaslah bahwa hipotesis merupakan
jawaban sementara terhadapa masalah yang tengah diteliti.
D. Jenis-jenis metode penelitian dan macam-macam metodologi penelitian
Secara umum metodelogi penelitian dapat kita bagi dalam 7 jenis metode penelitian,
diantaranya :
1. Penelitian historis; penelitian yang bertujuan membuat rekunstruksi masa lampau secara
sistematis dan objektif dengan cara mengumpulkan, mengevaluasi, memverfikasi, serta
mensintesiskan bukti-bukti untuk menegakkan fakta dan memperoleh kesimpulan yang
kuat dan akurat.
2. Penelitian diskriptif; penelitian yang bertujuan membuat gambaran secara sistematis,
faktual dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat pada suatu objek penelitian
tertentu.
3. Penelitian pengembangan; penelitian yang bertujuan untuk menyelidiki suatu pola dan
perurutan pertumbuhan atau perubahan suatu objek atau gejala. Dimana peneliti ingin
melihat hasil yang lebih efektif dan efisien dari hasil yang akan dicapainya.
4. Penelitian kasus (lapangan); penelitian yang bertujuan untuk mempelajari secara intensif
tentang latar belakang keadaan sekarang dan intraksi lingkungan suatu unit sosial, baik
individu, kelompok, lembaga, atau masyarakat.
5. Penelitian korelasional; penelitian yang bertujuan untuk melihat ada tidaknya hubungan
antara variabel atau gejala tertentu terhadap variabel atau gejala lainnya.
7

Penelitian tindakan; penelitian yang bertujuan untuk mengembangkan keterampilanketerampilan baru, cara pendekatan baru atau suatu produk pengetahuan baru untuk
memecahkan masalah dengan penerapan langsung di lapangan secara nyata.
7. Penelitian eksperimental; penelitian yang bertujuan untuk menyelidiki sebab akibat
tertentu dengan memberikan perlakuan tertentu atau kondisi yang berbeda.
6.

Dari jenis-jenis penelitian diatas lebih bersifat umum atau pertinjauan dari jenis penelitian
secara mendalam dan skarang kita siap membagi beberapa penelitian berdasarkan beberapa
pertimbangan atau kualifikasi tertentu;
Macam macam penelitian sebagai berikut;
1. Secara paradigmatik dikenal ada 3 (tiga) macam paradigma penelitian:
Positivistik; fokusnya mencari hubungan antar-variabel --- Madhab Comtean (August
Compte). Akar penelitian kuantitatif.
Interpretif (fokusnya pada makna suatu tindakan) --- madhab Weberian. Akar
penelitian kualitatif.
Kritik (fokusnya pada wacana. Wacana merupakan medan beroperasinya kekuasaan)
madhab postmodernisme (ideologi dan kekuasaan)
2. Secara metodologik, terdapat 4 (dua) macam metode penelitain:
Metode Kuantitatif --- dasarnya adalah semua persoalan kehidupan terjadi dalam
hubungan sebab akibat. Tindakan manusia merupakan akibat dari sebab-sebab
tertentu.
Metode Kualitatif --- dasarnya adalah manusia merupakan makhluk berkehendak
bebas (free will) yang bertindak atas dasar keinginan pribadi.
Metode Campuran (Mixing Methods) Kuantitatif dan Kualitatif dasarnya adalah
logika triangulasi (hasil kualitatif bisa dikembangkan untuk diuji kuantitatif, atau hasil
kuantitatif perlu diperdalam kepada para aktor secara kualitatif).
Metode Kritis/Refleksif dasarnya adalah fungsi praksis (perbaikan) ilmu
pengetahuan untuk mengkritisi dan mengubah situasi yang tidak manusiawi.
3. Berdasarkan dorongannya, terdapat 2 (dua) macam penelitian:
Applied (terapan) --- tujuannya untuk menyelesaikan persoalan dengan cepat.
Pure (murni) --- tujuannya untuk pengembangan ilmu pengetahuan.
4. Berdasarkan jenis realitasnya (unit of analysis), terdapat 4 (empat) jenis penelitian:
Penelitian mikro objektif (misalnya tentang tindakan-tindakan individual)
Penelitian mikro subjektif (misalnya tentang pendapat, ide, pengalaman individual).
Penelitian makro objektif (misalnya tentang pola-pola struktural umum yang kasat mata,
seperti masyarakat, birokrasi, hukum, arsitektur, pendidikan dsb).
5. Penelitian makro subjektif (misalnya tentang pola-pola struktural umum yang tidak kasat
mata, seperti kultur, norma, dan nilai yang ada di masyarakat).
6. Penelitian pertautan (linkage) antar dua atau lebih kuwadran (mikro-makro,subjektifobjektif).
7. Berdasarkan sifat masalah dan tujuan penelitian terdapat
Penelitian eksploratori: Menjelajahi fenomena baru.
Penelitian deskriptif: Memaparkan fenomena/fakta.
Penelitian eksplanatori: Menjelaskan (hubungan) dua atau lebih fenomena/fakta.
Penelitian Prediktif: Meramalkan kecenderungan fenomena/fakta berdasarkan data
sekarang.
Penelitian Interpretif: Memahami fenomena (khususnya melalui tindakan verbal dan
diskursif pelaku).
8

Penelitian kritis: Memberikan penafsiran tandingan (alternatif) atas fenomena


berdasarkan pendirian tertentu.
Penelitian historis: merekonstruksi rangkaian kejadian penting masa lalu.

8. Berdasarkan perolehan data, terdapat 2 (dua) macam jenis penelitian:


lapangan (field) (field research)
teks (text analysis/studies)
E. Variabel
Macam-Macam Variabel Dalam Penelitian
a. Pengertian
Variabel penelitian adalah objek penelitian, atau apa yang menjadi titik perhatian suatu
penelitian.
Yang mengartikan variabel adalah objek pengamatan atau fenomena yang diteliti.
Variabel adalah semua keadaan, faktor, kondisi, perlakuan, atau tindakan yang dapat
mempengaruhi hasil eksperimen.
Variabel adalah konsep yang mempunyai bermacam-macam nilai.
Variabel adalah gejala atau obyek penelitian yang bervariasi, contoh: 1) variabel jenis
kelamin (laki-laki dan perempuan), 2) variabel profesi (guru, petani, pedagang).
b.

Macam-macam Variabel
1. Variabel Kuantitatif.
a. Variabel diskrit ( nominal,kategorik) yaitu variabael 2 kutub berlawanan.
Contoh: 1. Kehadiran : hadir, tidak hadir
2. Jenis kelamin : laki-laki, perempuan.
b.Variabel kontinum
1. Variabel Ordinal : variabel tingkatan.
Contoh: Satria terpandai, Raka pandai, Yudit tidak pandai.
2. Variabel Interval: variabel jarak.
Contoh: Jarak rumah Anto kesekolah 10 km, sedangkan Yuli 5 km maka
vr intervalnya adalah 5 km.
3. Variabel Ratio: variabel perbandingan (sekian kali).
Contoh: Berat badan Heri 80kg, sedangkan berat badan Upi 40 kg, maka berat
badan Heri 2 kali lipat Upi.
2. Variabel Kualitatif adalah variabel yang menunjukkan suatu intensitas yang sulit
diukur dengan angka.
Contoh : kedisiplinan, kemakmuran dan kepandaian.
3. Variabel Independen (Pengaruh, Bebas, Stimulus, Prediktor Merupakan variabel yang
mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel
dependen (terikat).
4. Variabel Dependen (Dipengaruhi, Terikat, Output, Kriteria, Konsekuen).
Merupakan variabel yang dipengaruhi atau akibat, karena adanya variabel bebas.
Contoh: Pengaruh Iklan Terhadap Motivasi Pembelian. Iklan = Variabel Independen
Motivasi Pembelian = Variabel Dependen.
5. Variabel Moderator.
Merupakan variabel yang mepengaruhi (memperkuat atau memperlemah)
hubungan antara variabel independen dengan dependen. Variabel ini sering disebut
sebagai variabel independen kedua.
Contoh: Anak adalah variabel yang memperkuat hubungan suami isteri. Pihak
ketiga adalah variabel yang memperlemah hubungan suami isteri.
6. Variabel Intervening (Antara).
9

Merupakan variabel yang menghubungkan antara variabel independen


dengan variabel dependen yang dapat memperkuat atau memperlemah hubungan
namun tidak dapat diamati atau diukur.
Contoh: Hubungan antara Kualitas Pelayanan (Independent) dengan Kepuasan
Konsumen (Intervening) dan Loyalitas (Dependen).
7. Variabel Kontrol.
Merupakan variabel yang dikendalikan atau dibuat konstan sehingga pengaruh
variabelindependen terhadap dependen tidak dipengaruhi oleh faktor luar yang tidak
diteliti.
Contoh: Apakah ada perbedaan antara tenaga penjual (sales force) yang lulus D3 dan
S1 maka harus ditetapkan variable control berupa gaji yang sama, peralatan
yang sama, iklim kerja yang sama, dan lain-lain. Tanpa adanya variabel
kontrol maka sulit ditemukan apakah perbedaan penampilan karyawan
karena faktor pendidikan.
Variabel berasa dari kata baasa inggris variable yang berarti faktor tak teta atau berubah
ubah. Kemudian arti variable dalam bahasa indonesia lebih tepat disebut bervariasi.
Berarti variabel adalah fenomena yang bervariasi dalam bentuk, kulantitas, mutu standar
dan sebagainya.
Variabel dapat dikelompokan menurut mepat bentuk pengukuran sebagai berikut :
a. Variabel Nominal, yaitu variabel yang idbentuk berdasarkan atas penggolongan.
Variabel ini bersifat diskrit dan saling pilih (mutually exsclusive) antara kategori yang
satu dan kategori yang lain, contohnya; jenis kelamin, status pekerjaan, status perumahan
dan sebagainya.
b. Variabel ordinal, variabel yang dibentuk berdasarkan atas jenjang dalam atribut
tertentu; jenjang tertinggi dan terendah sesungguhnya ditetapkan menurut kesepakatan
seingga angka 1 atau angka 10 dapat berada pada tingkatan jenjang yang paling tinggi
atau paling rendah.
c. Variabel interval, yaitu variabel ang dibangun dari pengukuran,. Dalam pengukuran
tersebut diamsumsikan terdapat satuan pengukuran yang sama.
d. Variabel Ratio, yaitu variabel yang memeiliki permulaan angka nol mutlak. Sebagai
contoh, variabel umur; ada yang beruur 0,1,2,3,4 tahun dan sebagainya.
Kompleksitas variabel d atas sesungguhnya dapat disederhanakan dengan hanya melihat
bahwa variabel variabel itu terdiri atas tiga rumpun variabel, yaitu rumpun variabel bebas
c. Hubungan-hubungan Variabel
Pada umumnya penelitian sosia, bentuk bentuk hubungan antara variabel penelitian tidak
saja dipertimbangkan dalam analisis, tetap merupakan hal yagn pokok dalam penelitaian
sosial. Uumunya penelitian sisak bertujuan mencari hubungan antara variiabel variabel
tersebut keudian hubungan hubugan itu diuji satu sama lain. Variabel dilihat bukan pada
keberadaanya saja, tetapi bagaimana hubungan hubungan itu dijalin dan kemudian
mewarnai variabel tergantung. Untuk lebih jelas mari kita lihat hubungan hubungan
tersebut dalam tabel berikut.
A. Hubungan simetris
1. Kedua variabel merupakan indikator untuk konsep yang sama.
2. Kedua variabel merupakan akibat dari faktor yang sama.
3. Kedua variabel berkaita secara fungsional.
4. Hubungan yang kebetulan semata-mata.
B. Hubungan timbal balik
C. Hubungan asimetris
1. Hubungan antara stimulus dan respons.
2. Hubngan antara dispisisi dan respons.
3. Hubngan antara ciri individu dan disposisi atau tingkah laku.
4. Hubgan antara prekondisi dan akbibat tertentu.
10

5. Hubgan antara tujuan dan cara.


F. Hipotesis penelitian sosial
Hipotesis secara etimologis dibentuk dari dua kata yaitu kata hypo dan kata thesis. Hypo
berarti kurang dan thesis adalah pendapat kemudia kedua kata ii digabung menjadi
hypothesis dan di indonesiakan menjadi hiotesis danegan arti suatu kesimpulan yang masih
kurang, yang masih belum sempurna. Pengertian ini kemudian di perluas dengan maksud
sebagai kesimpulan yang belum semurna,, sehingga perlu disemurnakan dengan mebuktikan
kebenara hiptoesis itu pembuktian itu hanya dapat dilakukan dengan menguji hipotesis
dengan data di langangan.[20]
Dalam merancang dan membangun hipotesis, peneliti membutuhakn suber sumber
inspirasi yang dapat membantu dan meberi warna hiptesis yang dibangunya. Untukk
diperolehnya suber hpotesis, peneliti dapat saja mengacu pada teori yang telah mapan, yang
diperoleh dari studi kepustakaan. Dari teori teori mapan ini muncul banyak suber hipotess
daat saja hipotesis nya, memang demikian akan tetapi teori bukan satu satunya suber hiptesis
dapat saja hipotesis dibangun berdasarkan pengamatan pengamatan yang sistematis melalui
penelitian eksploratif atau bahan bahan eksploratif yang idbuat oleh orang lain.

11

BAB III
PENUTUP

A.

Kesimpulan
Kesimpulan merangkum hasil penelitian. Dalam kesimpulan tidaklah ditampilkan
penjelaan rinci, tetapi ditampilkan temuan-temuan yang penting, dan (bila ada) hubungan
antara temuan data dengan hipotesis. Kesimpulan berisi pernyataan apa yang sudah
ditemukan tentang objek yang diteliti dalam konteks kerangka teori. Ia tidak boleh
menyimpulkan sesuatu yang tidak diteliti dalam konteks dan jangkauan penelitian. Kendalakendala apa yang dihadapi dan saran-saran untuk menunjukan cara mengatasinya

B.

Saran
Dengan hadirnya makalah ini sekiranya dapat berguna untuk kedepanya untuk lebih
memahami lagi bagaimana karakteristik dalam suatu penelitian. Saran yang dapat penulis
sampaikan adalah semoga buku ini dapat diterima di kalangan mahasiswa karena makalah
ini dibuat berdasarkan referensi yang ada di buku sehingga dapat dimuat di materi
perkuliahan.

12

DAFTAR PUSTAKA

a b c d e f g h i j (Inggris) Paul.D. Leedy and Jeanne.E. Ormrod. Practical


Research:
Planning and Design Research Edisi 8 [2005]. Ohio : Pearson Merrill Prentice
Hall. Page 156-209
a b c d e f Suharsimi Arikunto, 1993. Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktek. Penerbit
Rineka Cipta. Jakarta, hlm. 56-87
a b c d e f g Soedjono Dirdjosisworo, 1998. Pengantar Ilmu Hukum. Penerbit Rajawali.Jakarta,
hlm. 34-98
a b c d Harsja Bachtiar, 1981. Penggolongan Ilmu Pengetahuan. Depdikbud. Jakarta, hlm. 17-34
(Inggris) Uma Sakaran, Research Methods for Business: A Skill Building Approach, second
edition, New York: John Wiley& Sons, Inc, 1992, page. 4.
(Inggris) Robert B. Burns, Introduction to Research Methods, 4th Edition, French Forest NSW:
Longman, 2000, page.3
(Inggris) L.R.Gay & P.L. Diehl, Research Methods for Business and Management, New York:
MacMillan Publishing Company, 1992, page. 6
(Inggris) Kenneth D. Bailey, Methods of Social Research, Free Press: London, 1987, page. 4
(Inggris) L.R.Gay & P.L. Diehl, Research Methods for Business and Management, New York:
MacMillan Publishing Company, 1992, page. 6
(Inggris) Jill Hussey & Roger Hussey, Business Research: A Practical Guide for Undergraduate
and Postgraduate Students, London: MacMillan Press, Ltd, 1997, page.1
Bungin Burhan,2007.Penelitian Kualitatif: Air langga University Press
Bungin burhan,2001. Metodologi Penelitian Sosial.surabaya: Air langga University Press
Miller, Katherine. 2001. Communication Theories: Perspectives, Processes, and Contexts. New
York: McGraw-Hill.
Miller, Katherine.1966.Communication Theories: Perspectives, Processes, and Contexts
Robert K. Yin, 1989. Case Study Research : Design and Methods. SAGE Publications Inc.
California, London, New Delhi, page 45
Suyanto Bagong dan Sutinah,2005. Metodologi Penelitian Sosial Berbagai alternatif
pendekatan: Prenada Media
http://muhammadakbar110.blogspot.co.id/2013/06/makalah-metode-penelitiansosial.html

13

KATA PENGANTAR

Puji syukur dan rahmat dari Allah S.W.T, karena berkat Rahmat-Nya saya diberikan
kesehatan dan kesempatan sehingga saya dapat menyelesaikan tugas ini. Dalam makalah ini saya
menghadirkan pengayaan bahan materi kuliah yang berjudul Metode Penitian Sosial atas dasar
materi yang sudah disampaikan. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu
acuan, petunjuk maupun pedoman bagi para pembaca.
Harapan saya semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi para pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga
kedepannya dapat lebih baik.
Keterbatasan sumber merupakan penghambat dalam lengkapnya makalah ini namun
sebagian besar saya menitik beratkan objek kajian berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh
para ahli yang umumnya menjadi materi kuliah bagi mahasiswa.Makalah ini saya akui masih
banyak kekurangan karena pengalaman yang saya miliki sangat kurang. Oleh kerena itu saya
harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun
untuk kesempurnaan makalah ini.

Surade, 4 April 2016


Penyusun,

14

DAFTAR ISI

Kata Pengantar

Daftar Isi

Bab I Pendahuluan
I.1. Latar Belakang
I.2 Maksud dan Tujuan

Bab II Rumusan Masalah

Bab III Pembahasan


A. Penelitian Sosial
B. Karakteristik Metode Penelitian Sosial

14
C. The Foundation Of Social Theory
16
D. Proses Penelitian
18
E. Dua Sistem Logis
19
F. Gejala Sosial

20
G. Unsur-Unsur Penelitian Sosial

1
2
3
4
4
5
6
6

21

H. Jenis-Jenis Metode Penelitian Dan Macam-Macam


Metodologi Penelitian

21
I. Variabel

24
J. Hipotesis Penelitian Sosial
27
Bab IV Penutup

29
a. Kesimpulan
29
b. Saran

29
Daftar Pustaka
.
30

15

Anda mungkin juga menyukai