Dengan sedikit mengerutkan kening saja kita akan bisa memberikan banyak sekali
contoh-contoh perkelompokan sosial, gejala sosial, dan menerangkan tentang “kekuatan-
kekuatan” sosial yang muncul akibat perkelompokanperkelompokan tersebut. Begitu
banyaknya gejala sosial yang ada di alam manusia ini, sehingga untuk memahami dan
mempelajarinya diperlukan sebuah upaya yang giat, tekun, teliti, jujur, dan tertata.
Singkatnya diperlukan seperangkat ilmu pengetahuan untuk memahami gejala sosial tersebut.
Ilmu pengetahuan yang dibutuhkan untuk memahami gejala sosial itu itu disebut Ilmu-ilmu
Sosial (Social Sciences).
ILMU-ILMU SOSIAL
Menurut Ensiklopedia Encarta, pengertian “ilmu-ilmu sosial” adalah sebagai berikut:
Social Sciences are academic disciplines concerned with the origin and development of
human society, and the institutions, relationships, and ideas involved in social life.
Included in the social sciences are anthropology, archaeology, sociology, political
science, economics, history and histography, law, psychology, criminology, and social
psychology.1
(Ilmu-ilmu Sosial adalah sejumlah disiplin akademis yang menekankan perhatian utama pada
asal-usul dan perkembangan masyarakat manusia, dan lembagalembaga, hubungan-
hubungan, serta gagasan-gagasan yang terdapat dalam kehidupan sosial. Yang termasuk ke
dalam disiplin ilmu-ilmu sosial yakni Antropologi Sosial, Arkeologi, Sosiologi, Ilmu Politik,
Ekonomi, Sejarah dan Histografi, Hukum, Psikologi, Kriminologi, dan Psikologi Sosial).
1"Social Sciences," Microsoft® Encarta® 99 Encyclopedia. © 1993-1998 Microsoft Corporation. All rights
reserved.
Dunia Ilmu Sosial mengalami perdebatan mengenai apakah ilmu sosial itu bisa
dipelajari secara ilmiah sebagaimana ilmu alam. Bahkan beberapa ilmuwan masih
meragukan apakah studi sosial itu sebuah ilmu?
Variabel yang bisa dibuat untuk konsep BELAJAR: Jumlah jam belajar
Variabel yang bisa dibuat untuk konsep PRESTASI: Indeks Prestasi
HIPOTESIS: Semakin banyak jumlah jam belajar setiap hari, prestasi akan semakin
tinggi
DO dari Jumlah jam belajar adalah: "waktu yang digunakan secara efektif untuk
belajar selama satu hari di luar jam untuk belajar di sekolah/kuliah dalam satuan
jam."
DO dari indeks prestasi yakni: "indeks yang menunjukkan perbandingan
antara bobot nilai kredit kali jumlah SKS setiap mata kuliah dibandingkan dengan
jumlah seluruh nilai kredit yang ditempuh dalam skala 4."
HIPOTESIS STATISTIK: pengujian dengan rumus statistik untuk membuktikan
bahwa kedua hal tersebut berkorelasi signifikan atau tidak signifikan. Jika hubungan
antarkonsep itu signifikan, maka bisa dibuat GENERALISASI bahwa antara jumlah
jam belajar dengan prestasi itu berhubungan erat, bahkan bisa dibuktikan bahwa
yang menyebabkan prestasi tinggi adalah karena jumlah jam belajar yang banyak.
Generalisasi yang kemudian dikaitkan dengan generalisasi-generalisasi lain
menghasilkan TEORI, yakni seperangkat hubungan antarkonsep yang sistematis
sehingga membentuk suatu rangkaian hubungan yang komprehensif untuk
memaparkan, menjelaskan, dan memprediksikan suatu gejala sosial.
TEORI adalah kerangka berpikir yang menuntun ilmuwan untuk menciptakan
HIPOTESIS dengan cara mendeduksikannya. HIPOTESIS tersebut pada gilirannya
akan dibuktikan melalui proses verifikasi (observasi).
Teori itu penting sebagai orientasi yang membatasi jumlah fakta yang harus dipelajari.
Teori memberikan pedoman yang dapat memberikan hasil terbaik.
Teori memberikan sistem mana yang harus dipakai dalam mengartikandata yang tepat.
Teori dapat digunakan untuk memprediksi fakta-fakta.