KELOMPOK 3
KELOMPOK 3
Teori Hedonisme
Teori Eudemonisme
Teori Utilitarianisme
Teori Deontologi
Teori Hedonisme
Berasal dari bahasa Yunani, yaitu kata hêdonê
yang berarti kesenangan atau kenikmatan
Hedonisme adalah pandangan tentang
kesenangan sebagai tujuan utama dalam hidup
manusia
Teori ini dikemukakan oleh dua filsuf besar, yaitu
Aristippos (sekitar tahun 433-355 sebelum
masehi) dan Epikuros (sekitar 341-270 tahun
sebelum masehi)
Hedonisme Aristippos
Latar belakang ditemukannya teori ini adalah
karena pertanyaan Socrates kepada Aristippos
tentang tujuan akhir hidup manusia
Inti dari teori ini adalah sejak kecil manusia tertarik
pada suatu hal yang bernama kesenangan dan
selalu menghindari hal yang bernama
ketidaksenangan dengan mengupayakan
kesenangan yang bisa didapat semaksimal
mungkin.
Sifat kesenangan: aktual, individual dan lahiriah
Hedonisme Epikuros
Kesenangan sebagai tujuan utama manusia
Kesenangan yang paling hakiki adalah
kesenangan rohaniah dan tidak membatasi pada
kesenangan aktual dengan mengikuti pola hidup
yang sederhana
Macam keinginan:
• Keinginan alamiah yang perlu
• Keinginan alamiah yang tidak perlu
• Keinginan yang sia-sia
Tujuan akhirnya: Ataraxia
Teori Hedonisme
Tinjauan kritis:
• Kodrat manusia adalah mencari kesenangan
dan menghindari ketidaksenangan
• Kesenangan disetarakan dengan moral yang
baik
• Konsepsi yang salah tentang kesenangan
• Hedonisme mengandung egoisme
Kritik yang dialamatkan pada teori ini adalah teori
ini bersifat egois dan tidak mencukupi sebagai
pertanggung jawaban moral suatu tindakan
Teori Eudemonisme
Berasal dari kata eudaimonia yang berarti
kebahagiaan.
Eudemonisme adalah pandangan etika normatif
yang menganggap bahwa kebahagiaan sebagai
satu-satunya yang baik demi dirinya sendiri
Didapat dari thorea dan praksis
Dicetuskan oleh filsuf besar, Aristoteles (384-322
SM)
Inti ajarannya adalah apa yang baik bagi manusia
adalah apa yang bisa membuatnya senang dengan
mengembangkan segala potensi yang dimiliki
TEORI EUDEMONISME
Tindakan dalam mencapai kebahagiaan merupakan
bentuk-bentuk hidup yang oleh Aristoteles dibagi
menjadi:
• Hidup mencari nikmat
• Hidup berpolitik
• Hidup berfilsafat
Dalam Ethika Nikomekhia, Aristoteles mulai dengan
menegaskan bahwa dalam setiap kegiatannya
manusia mengejar suatu tujuan, yaitu:
• Tujuan demi tujuan selanjutnya
• Tujuan demi dirinya sendiri
TEORI EUDEMONISME
Tinjauan kritis:
• Pemikiran Aristoteles diwarnai suasana eliter
• Etika dalam ajaran Aristoteles dinilai tidak
begitu berguna untuk menyelesaikan dilema
moral saat ini
Kritik:
• Teori ini bersifat egois dan tidak mencukupi sebagai
pertanggung jawaban moral suatu tindakan
• Perspektif eudemonisme masih berkutat di seputar
kebahagiaan diri sendiri (egois)
Teori Utilitarianisme
Berasal dari bahasa Latin, utilitas yang berarti kegunaan
Paham ini menilai baik atau tidaknya sesuatu ditinjau dari
segi kegunaan yang didatangkannya.
Dikembangkan oleh Jeremy Bentham dan John Stuart Mill
pada abad ke 19 sebagai kritik atas dominasi hukum alam
Teori ini juga disebut sebagai teori kebahagiaan terbesar
(the greatest happines theory) dan teori teleologis
Konsep dasar teori ini adalah suatu perbuatan yang secara
moral adalah benar, jika:
• Membuat hal yang terbaik untuk banyak orang
• Mampu memberi manfaat bagi setiap orang
• Mendapatkan manfaat terbaik dari manfaat-manfaat dari
kemungkinan yang dipertimbangkan
UTILITARIANISME KLASIK
Berasal dari tradisi pemikiran moral Inggris. Diawali dari
pemikiran David Hume (1711-1776) yang kemudian
dikembangkan oleh Jeremy Bentham (1748-1832)
Dimaksudkan sebagai dasar etis untuk memperbaharui
hukum di Inggris khususnya hukum pidana
Bentham juga mengadopsi prinsip hedonisme karena
menurutnya perbuatan dinilai baik jika dapat
meningkatkan kesenangan dan sebaliknya
Prinsip utilitarianisme (the greatest happines theory)
menuai banyak kritik dan kesalahpahaman, namun
diluruskan oleh John Stuart Mill
UTILITARIANISME KLASIK
Kelebihan: menggunakan prinsip yang jelas dan
rasional serta mempertimbangkan hasil perbuatan
Kritik:
• Sama seperti hedonisme, hanya saja tidak
memuat egoisme etis
• Prinsip yang digunakan tidak selamanya benar
dan tidak memberi jaminan bahwa kebahagiaan
dibagi secara adil
• Tidak memberi tempat pada “hak”
• Utilitarianisme sebagai sistem moral tidak
menerapkan keadilan
UTILITARIANISME ATURAN
Dikemukakan oleh filsuf Inggris-Amerika, Stephen Toulmin
Prinsip dasarnya: kegunaan tidak harus diterapkan atas
salah satu perbuatan yang kita lakukan, melainkan atas
aturan moral yang mengatur perbuatan yang kita terima
bersama
Filsuf Richard B. Brandt mengusulkan agar bukan aturan
moral satu demi satu, melainkan sistem aturan moral
sebagai keseluruhan diuji dengan prinsip kegunaan
Bisa dikatakan kelebihan utilitarianisme aturan ini adalah
dapat terbebas dari kesulitan utilitarisme perbuatan.
Kritiknya adalah ketika dihadapkan pada dua aturan moral,
sehingga akan terjerumus pada utilitarianisme perbuatan
Teori Deontologi
Kritik:
• Sistem moral Kant merupakan suatu etika
yang suram dan kaku
• Sulit juga untuk diterima bahwa
konsekuensi bisa diabaikan saja dalam
menilai moralitas perbuatan kita
DEONTOLOGI ROSS
Diciptakan oleh William David Ross (1877-1971)
Latar Belakang dari teori ini adalah adanya
pengabaian konsekuensi dalam menilai
perbuatan moral
Kewajiban selalu merupakan kewajiban prima
facie (pada pandangan pertama)
Menentukan kewajiban mana yang lebih penting
yang dapat mengalahkan kewajiban yang lain,
kita harus menggunakan akal budi yang telah
diberikan kepada kita oleh Tuhan
RANGKUMAN 1/2
No. Teori Pengertian Kritik