NAMA KELOMPOK 3 :
1. ELVINA SARAGIH
2. ANDINI IRMAYANI PURBA
3. ANRI SAPITRI
1.LATAR BELAKANG
Etika sebagai disiplin ilmu berhubungan dengan kajian secara kritis tentang adat
kebiasaan,nilai-nilai dan norma-norma perilaku manusia yang dianggap baik atau tidak
baik. Dalam etika masih banyak dijumpai teori yang mencoba untuk menjelaskan suatu
tindakan,sifat,atau obyek perilaku yang sama dari sudut pandang yang berlainan.
Sebagaimana dikatakan oleh peschke S.V.D.(2003), berbagai teori etika muncul Antara
lain karna adanya perbedaan perspektif dan penafsiran tentang apa yang menjadi
tujuan akhir hidup umat manusia. Disamping itu,sifat teori dalam ilmu etuka masih lebih
banyak untuk menjelaskan sesuatu, belum sampai pada tahap untuk
meramalkan,apalagi untuk mengontrol suatu tindakan atau perilaku.
Banyaknya teori yang berkembang tampak cukup membingungkan. Padahal,sifat
teori yang mangkin sederhana dan mangkin mengerucut menuju suatu teori tunggal
yang mampu menjelaskan suatu gejala secara komprehensif. Justru mungkin
menunjukkan kemapaman disiplin ilmu yang berssangkutan ilmu.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Etika Teologi
Berasal dari kata Yunani, telos = tujuan mengukur baik buruknya suatu
tindakan berdasarkan tujuan yang ingin dicapai dengan tindakan itu, atau
berdasarkan akibat yang ditimbulkan oleh tindakan itu.
Contoh : Seorang anak kecil yang mencuri demi biaya pengobatan ibunya
yang sedang sakit (tidak dinilai baik atau buruk berdasarkan
tindakan,melainkan oleh tujuan dan akibat dari tindakan itu. Kalau
tujuannya baik, maka tindakan itu dinilai baik). Atas dasar ini, dapat
dikatakan bahwa Etika Teologi lebih Situasional, karna tujuan dan akibat
suatu tindakan bisa sangat tergantung Pada situasi khusus tertentu.
Adapun alirannya adalah :
a. Egoisme Etis
Inti pandangan egoisme tindakan setiap orang pada dasarnya
bertujuan untuk mengejar pribadi dan memajukan dirinya sendiri.
Egoisme akan menjadi persoalan yang serius ketika cenderung
menjadi hedonistis ( ketika kebahagian dan kepentingan pribadi
diterjemahkan semata mata sebagai kenikmatan fisik yang bersifat
fulgar).
b. Utilitarianisme
Berasal dari Bahasa latin utilis bermanfaat
Menurut teori ini, suatu tindakan atau perbuatan dikatakan baik jika
membawa manfaat, tidak hanya satu dua orang saja melainkan
bermanfaat untuk masyarakat.
Dalam rangka pemikirannya, kriteria untuk menentukan baik buruknya
suatu tindakan atau perbuatan adalah kebahagian terbesar dari jumlah
orang yang terbesar.
Utilitarianisme dibedakan menjadi dua macam:
1. Utilitarianisme Perbuatan (Act Utilitarianism)
2. Utilitarianisme Aturan ( Rule Utilitarianism)
2 . Deontologi
Berasal dari Yunani “deon” kewajiban . mengapa perbuatan ini baik dan perbuatan ini
harus di tolak sebagai buruk , deontology menjawab : karena perbuatan pertama
menjadi kewajiban kita dan karena perbuatan kedua dilarang.
Ada tiga prinsip yang harus dipenuhi :
- Supaya tindakan punya nilai moral , tindakan ini harus dijalankan berdasarkan
kewajiban.
- Nilai moral dari tindakan ini tidak tergantung pada tercapainya tujuan dari
tindakan itu melainkan tergantung pada kemauan baik yang mendorong
seseorang untuk melakukan tindakan itu, berarti kalaupun tujuan tidak tercapai,
tindakan itu dinilai baik.
- Sebagai konsekuensi dari kedua prinsip ini, kewajiban adalah hal yang niscaya
dari tindakan yang dilakukan berdasarkan sikap hormat pada hukum moral
universal.
3.Teori Hak
Pendekatan yang paling banyak dipakai untuk mengevaluasi baik buruknya suatu
perilaku.
Teori hak merupakan satu aspek dari teori dentologi, karna berkaitan dengan
kewajiban. Hak dan kewajiban bagaikan dua sisi uang logam yang sama. Hak yang
didasarkan manusia dan martabat semua manusia itu sam. Karna itu hak sangat cocok
dengan suasana pemikiran demokrasi