Anda di halaman 1dari 6

Tugas Individual 1

Apa itu etika?

Mohamad Rivaldi Raflian Syach Yusuf,NPM 2006586074


Departemen Ilmu Filsafat,Universitas Indonesia
Etika – Semester 1 – 2020-2021 Gasal
Dr.Fristian Hadinata & James Farlow Mendrofa,M.Hum.
20 September 2020
Apa itu etika? Dari referensi yang telah saya baca,etika berasal dari 2 pertanyaan berbeda yang
digabungkan menjadi 1,yaitu secara fakta sejarah dan yang lainnya tentang otoritas,namun masih
banyak yang masih mempertanyakan asal usul tentang etika ini. Banyak mitos tentang etika yang
mendeskripsikan tentang bagaimana awal mula hidup manusia,dan mengapa sangat susah dan
kompleks kehidupan di jaman dulu. Inilah mengapa etika merupakan hal yang sangat
membingungkan untuk dimengerti,contohnya,mengapa kita harus patuh kepada norma dan
peraturan? Tidak ada bukti bahwa kita harus mematuhi peraturan dan norma yang ada,tetapi jika
kita memikirkan bagaimana kehidupan jika tidak ada peraturan dan norma,kehidupan akan
sangat berbeda dari sekarang kan?.
Selain teori yang mengatakan bahwa etika berasal dari 2 pertanyaan yang digabungkan menjadi
1,di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia(KBBI)(Tahun 1998) “etika” dapat diartikan menjadi
tiga arti,yaitu;
1. Ilmu tentang apa yang baik dan buruk,serta tentang hak dan kewajiban moral
2. Kumpul asas atau nilai yang berkenaan dengan akhlak
3. Nilai mengenai benar dan salah yang dianut suatu golongan atau masyarakat
I.Etika dan Etiket
Banyak orang yang salah mengartikan bahwa etika dan etiket itu memiliki makna yang
sama,padahal arti dari kedua kata itu sangat beda. Etika atau ethics yang berarti moral dan etiket
atau etiquette yang berarti sopan santun.
Selain perbedaaan,Etika dan etiket juga memiliki persamaan, yaitu,etidak dan etiket menyangkut
perbuatan/perilaku manusia dan keduanya mengatur apa yang harus dilakukan dan tidak boleh
dilakukan oleh manusia.
II.Teori-Teori Etika
Di dalam filsafat etika dibagi menjadi beberapa Teori,yaitu; Normative
Ethics,Utilitarianism,Egoism,Deontological Ethics,,Virtue ethics,dan applied ethics.
1. Normative Ethics
Teori etika ini berasal/dibuat dari sejarah yang terisi dengan terror,kekerasan dan
ketidakadilan secara moral.Maka dari itu Practical dan Normative ethics diukur
dari aturan aturan yang dibuat oleh masyarakat sekitar yang berisi tentang
larangan-larangan dan apa yang harus dilakukan di masyarakat itu sendiri.
Normative Ethics berpedoman kepada perilaku buruk dan baik yang dilakukan
oleh seseorang,Dan menurut referensi yang telah saya baca dan resapi tentang
(Singer, 1993)practical dan normative ethics dibagi menjadi 2,yaitu,teori etika
dan etika terapan atau yang sering disebut dengan applied ethics.Teori etika berisi
tentang pembahasan pembahsan utama etika seperti; teologi atau
konsekuensialisme,deontology,dan virtue ethics atau yang sering disebut teori
keutamaan.Sedangkan etika terapan menerangkan bahwa kita(manusia) untuk
mendapatkan pengetahuan tentang apa yang harus dilakukan dalam suatu
kejadian/situasi tertentu memerlukan prinsip/alas an yang benar dan bermoral
untuk menyelesaikan suatu masalah dalam situasi itu.

2. Utilitarianism
Teori moral utilitarian menjelaskan tentang bahwa kita(manusia) harus melakukan
hal dengan mementingkan total manfaat yang dapat kita dan orang lain terima.
Pernyataan ini pertama kali dikemukakan oleh filsuf abad ke-18 yang bernama
Jeremy Bentham Bersama muridnya yang bernama James Mill dan anaknya yang
bertalenta dalam berfilsafat yang bernama John Stuart Mill.Untuk mendalami arti
dari utilitarianisme,kita harus meginterpretasikan bahwa setiap action atau
kegiatan ada yang salah dan ada yang benar.Jika suatu kegiatan atau action itu
tidak benar,maka kegiatan itu pasti salah dan sebaliknya jika kegiatan atau action
itu tidak salah,maka kegiatan itu pasti benar.Untuk memberi contoh tentang
pemahaman utilitarianism,kita dapat mengambil contoh dari kegiatan kegiatan
biasa yang ada di kehidupan manusia,contohnya,seorang mahasiswa sedang
berpikir untuk membantu teman-temannya menyelesaikan tugas tugas untuk acara
yang sebentar lagi akan diadakan atau membantu satu teman yang kesulitan
mengerjakan tugas kuliah.Secara utilitarianisme,mahasiswa itu pasti akan
memilih untuk membantu teman-temannya untuk menyelesaikan tugas tugas
untuk melaksanakan acara,mengapa? Karena dengan membantu teman temannya
menyelesaikan tugas acara akan memberikan manfaat yang lebih banyak untuk
dirinya dan teman teman yang mahasiwa itu bantu,sedangkan jika mahasiswa itu
memilih untuk membantu satu temannya untuk menyelesaikan tugas
kuliah,manfaat yang akan diterima hanya untuk dua orang dan tidak banyak
orang.

Dari referensi yang saya baca,meskipun utilitarianisme dapat memberi banyak


manfaat,namun banyak filsuf yang keberatan akan konsep utilitarianisme.Karena
beberapa hal berikut: Utilitarianisme mustahil untuk diterapkan dikehidupan
sehari hari.Kedua,ulititarianisme dapat mengancam hubungan dekat atau
pertemanan karena konsep yang memilih perbuatan yang memberi manfaat paling
banyak.Dan yang terakhir,utilitarianisme tidak memandang penyetaraan atau
equality secara serius.Oleh karena alasan-alasan itulah utilitarianisme jarang
dipakai oleh orang orang.

3. Egoism
Menurut referensi yang saya baca,saya dapat menyimpulkan bahwa egoism
“hampir” mirip dengan teori utilitarianism yang menjelaskan bahwa setiap
perbuatan harus memaksimalkan manfaat yang dapat diterima oleh orang itu
sendiri dan orang di sekitarnya,sedangkan egoism lebih mementingkan untuk
memaksimalkan manfaat yang diterima oleh diri sendiri daripada manfaat yang
diterima orang lain.Menurut etik egoism,setiap invidu harus mencukupi
kebutuhannya masing masing atau dalam kata lain setiap individu harus
mendapatkan manfaat paling besar dari perbuatan yang dilakukannya.Egoism
dibagi menjadi 3 versi yang telah kita ketahui,yaitu: Hedonistic
egoism,prefertialist egoism,dan perfectionist egoism.3 ide egoism utama inilah
yang membuat hidup lebih terasa berwarna dan beragam.

Tidak selamanya egoism itu dianggap negative,tidak ada manusia yang tidak
mempunyai ego untuk mengembangkan diri sendiri,tanpa egoism seseorang tidak
akan memiliki keinginan atau mimpi yang harus dicapai selama masa
hidupnya.Oleh karena itu rasa ego dapat mendorong pikiran manusia untuk
membuat keputusan yang rasional untuk menggapai tujuan atau cita cita yang
dimilikinya,dalam artian kita(manusia) memilih keputusan yang dapat
memberikan paling banyak manfaat untuk diri kita sendiri.
4. Deontological ethics
Deontological ethics atau deontologi dalam Bahasa Indonesia berasal dari Bahasa
Yunani yang artinya adalah “kewajiban”(duty).Berdasarkan apa yang saya baca
dari referensi,etika deontology adalah etika yang menilai suatu Tindakan itu baik
bukan dilihat atau dinilai dan dibenarkan berdasarkan akibat atau tujuan baik yang
ditimbulkan dari Tindakan itu sendiri,melainkan Tindakan itu sendiri sebagai
Tindakan baik atau tidak pada dirinya sendiri.Dengan artian Tindakan itu bernilai
moral karena Tindakan itu dilaksanakan sesuai dengan kewajiban atau
norma.Contohnya,menyontek tidak dapat dikatakan sebagai Tindakan bermoral
meskipun itu dapat memberi keuntungan yang menurut kita dan orang lain itu
baik,karena pada dasarnya menyontek itu adalah Tindakan yang buruk dan tidak
dapat dijustifikasi dengan alasan apapun atau demi akibat baik yang dapat
ditimbulkan dari Tindakan itu.Jadi dalam etika deontology sangat mementingkan
motivasi,kemauan baik dan watak yang dominan dari para pelaku terlepas dari
konsekuensi atau akibat yang akan terjadi dari Tindakan para pelaku
tersebut.Dengan kesimpulan,kemauan baik harus dinilai dalam urutan pertama
dan menjadi patokan dari segalanya.
5. Virtue Ethics
Teori virtue ethics pertama kali dikemukakan oleh filsuf Yunani kuno yang
bernama Aristotle yang Ia tulis dalam karya tulisan-tulisannya.Menurut referensi
yang saya baca,Virtue ethics berkiblat kepada panutan masing masing orang,jadi
di dalam virtue ethics aturan yang paling benar dan konkrit adalah aturan prinsip
yang dianut orang itu sendiri sebagai kode moral di hidup orang itu sendiri.Jadi
sifat virtue ethics bersifat individual,maka dari itu virtue ethics adalah teori yang
sangat unik karena berbeda dari teori teori lainnya.Dari yang saya baca prinsip
prinsip virtue ethics dibagi menjadi empat,yaitu: Divine Command
Theory,Natural Law Ethics,Relativism,dan Moral Realism.Berikut ini adalah
penjelasan dari prinsip prinsip virtue ethics; 1).Divine Command theory adalah
prinsip bahwa semua perilaku dan hal hal baik berasal dari tuhan. 2)Natural law
ethics adalah prinsip yang dikemukakan oleh Thomas Aquinas yang menerangkan
bahwa semua sifat manusia itu sama dan tergantung manusia untuk melaksanakan
kebajikannya. 3)Relativism adalah prinsip yang bergantung atau berkiblat kepada
aturan aturan dan kode moral yang ada pada budaya masing masing. 4)Moral
Realism adalah prinsip yang percaya bahwa ada hal baik meskipun hal itu tidak
dipercaya bahwa hal itu baik oleh masyarakat/budaya lain.
6. Applied Ethics
Applied ethics atau etika terapan dalam Bahasa Indonesia adalah teori etika yang
diadaptasi kedalam aspek aspek kehidupan sehari-hari.Teori etika ini banyak
diterapkan di bermacam macam bidang profesi yang ada di dunia
ini.Contohnya,etika dalam bisnis,etika dalam politik,etika dalam bidang medis
dan etika dalam social.Maka dari itu etika terapan sangat penting dalam profesi
profesi di jaman sekarang.
Daftar Pustaka
Bertens, K. (2005). Etika. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Boone, B. (2017). Ethics 101. Avon, Massachusetts: Adams Media.

Singer, P. (1993). A Companion to Ethics Blackwell Companions to Philosophy. Blackwell Publishing Ltd.

Tännsjö, T. (2002, 2008). Understanding Ethics An Introduction to Moral Theory. Edinburgh: Edinburgh
University Press Ltd.

Anda mungkin juga menyukai