2. Utilitarianism
Teori moral utilitarian menjelaskan tentang bahwa kita(manusia) harus melakukan
hal dengan mementingkan total manfaat yang dapat kita dan orang lain terima.
Pernyataan ini pertama kali dikemukakan oleh filsuf abad ke-18 yang bernama
Jeremy Bentham Bersama muridnya yang bernama James Mill dan anaknya yang
bertalenta dalam berfilsafat yang bernama John Stuart Mill.Untuk mendalami arti
dari utilitarianisme,kita harus meginterpretasikan bahwa setiap action atau
kegiatan ada yang salah dan ada yang benar.Jika suatu kegiatan atau action itu
tidak benar,maka kegiatan itu pasti salah dan sebaliknya jika kegiatan atau action
itu tidak salah,maka kegiatan itu pasti benar.Untuk memberi contoh tentang
pemahaman utilitarianism,kita dapat mengambil contoh dari kegiatan kegiatan
biasa yang ada di kehidupan manusia,contohnya,seorang mahasiswa sedang
berpikir untuk membantu teman-temannya menyelesaikan tugas tugas untuk acara
yang sebentar lagi akan diadakan atau membantu satu teman yang kesulitan
mengerjakan tugas kuliah.Secara utilitarianisme,mahasiswa itu pasti akan
memilih untuk membantu teman-temannya untuk menyelesaikan tugas tugas
untuk melaksanakan acara,mengapa? Karena dengan membantu teman temannya
menyelesaikan tugas acara akan memberikan manfaat yang lebih banyak untuk
dirinya dan teman teman yang mahasiwa itu bantu,sedangkan jika mahasiswa itu
memilih untuk membantu satu temannya untuk menyelesaikan tugas
kuliah,manfaat yang akan diterima hanya untuk dua orang dan tidak banyak
orang.
3. Egoism
Menurut referensi yang saya baca,saya dapat menyimpulkan bahwa egoism
“hampir” mirip dengan teori utilitarianism yang menjelaskan bahwa setiap
perbuatan harus memaksimalkan manfaat yang dapat diterima oleh orang itu
sendiri dan orang di sekitarnya,sedangkan egoism lebih mementingkan untuk
memaksimalkan manfaat yang diterima oleh diri sendiri daripada manfaat yang
diterima orang lain.Menurut etik egoism,setiap invidu harus mencukupi
kebutuhannya masing masing atau dalam kata lain setiap individu harus
mendapatkan manfaat paling besar dari perbuatan yang dilakukannya.Egoism
dibagi menjadi 3 versi yang telah kita ketahui,yaitu: Hedonistic
egoism,prefertialist egoism,dan perfectionist egoism.3 ide egoism utama inilah
yang membuat hidup lebih terasa berwarna dan beragam.
Tidak selamanya egoism itu dianggap negative,tidak ada manusia yang tidak
mempunyai ego untuk mengembangkan diri sendiri,tanpa egoism seseorang tidak
akan memiliki keinginan atau mimpi yang harus dicapai selama masa
hidupnya.Oleh karena itu rasa ego dapat mendorong pikiran manusia untuk
membuat keputusan yang rasional untuk menggapai tujuan atau cita cita yang
dimilikinya,dalam artian kita(manusia) memilih keputusan yang dapat
memberikan paling banyak manfaat untuk diri kita sendiri.
4. Deontological ethics
Deontological ethics atau deontologi dalam Bahasa Indonesia berasal dari Bahasa
Yunani yang artinya adalah “kewajiban”(duty).Berdasarkan apa yang saya baca
dari referensi,etika deontology adalah etika yang menilai suatu Tindakan itu baik
bukan dilihat atau dinilai dan dibenarkan berdasarkan akibat atau tujuan baik yang
ditimbulkan dari Tindakan itu sendiri,melainkan Tindakan itu sendiri sebagai
Tindakan baik atau tidak pada dirinya sendiri.Dengan artian Tindakan itu bernilai
moral karena Tindakan itu dilaksanakan sesuai dengan kewajiban atau
norma.Contohnya,menyontek tidak dapat dikatakan sebagai Tindakan bermoral
meskipun itu dapat memberi keuntungan yang menurut kita dan orang lain itu
baik,karena pada dasarnya menyontek itu adalah Tindakan yang buruk dan tidak
dapat dijustifikasi dengan alasan apapun atau demi akibat baik yang dapat
ditimbulkan dari Tindakan itu.Jadi dalam etika deontology sangat mementingkan
motivasi,kemauan baik dan watak yang dominan dari para pelaku terlepas dari
konsekuensi atau akibat yang akan terjadi dari Tindakan para pelaku
tersebut.Dengan kesimpulan,kemauan baik harus dinilai dalam urutan pertama
dan menjadi patokan dari segalanya.
5. Virtue Ethics
Teori virtue ethics pertama kali dikemukakan oleh filsuf Yunani kuno yang
bernama Aristotle yang Ia tulis dalam karya tulisan-tulisannya.Menurut referensi
yang saya baca,Virtue ethics berkiblat kepada panutan masing masing orang,jadi
di dalam virtue ethics aturan yang paling benar dan konkrit adalah aturan prinsip
yang dianut orang itu sendiri sebagai kode moral di hidup orang itu sendiri.Jadi
sifat virtue ethics bersifat individual,maka dari itu virtue ethics adalah teori yang
sangat unik karena berbeda dari teori teori lainnya.Dari yang saya baca prinsip
prinsip virtue ethics dibagi menjadi empat,yaitu: Divine Command
Theory,Natural Law Ethics,Relativism,dan Moral Realism.Berikut ini adalah
penjelasan dari prinsip prinsip virtue ethics; 1).Divine Command theory adalah
prinsip bahwa semua perilaku dan hal hal baik berasal dari tuhan. 2)Natural law
ethics adalah prinsip yang dikemukakan oleh Thomas Aquinas yang menerangkan
bahwa semua sifat manusia itu sama dan tergantung manusia untuk melaksanakan
kebajikannya. 3)Relativism adalah prinsip yang bergantung atau berkiblat kepada
aturan aturan dan kode moral yang ada pada budaya masing masing. 4)Moral
Realism adalah prinsip yang percaya bahwa ada hal baik meskipun hal itu tidak
dipercaya bahwa hal itu baik oleh masyarakat/budaya lain.
6. Applied Ethics
Applied ethics atau etika terapan dalam Bahasa Indonesia adalah teori etika yang
diadaptasi kedalam aspek aspek kehidupan sehari-hari.Teori etika ini banyak
diterapkan di bermacam macam bidang profesi yang ada di dunia
ini.Contohnya,etika dalam bisnis,etika dalam politik,etika dalam bidang medis
dan etika dalam social.Maka dari itu etika terapan sangat penting dalam profesi
profesi di jaman sekarang.
Daftar Pustaka
Bertens, K. (2005). Etika. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Singer, P. (1993). A Companion to Ethics Blackwell Companions to Philosophy. Blackwell Publishing Ltd.
Tännsjö, T. (2002, 2008). Understanding Ethics An Introduction to Moral Theory. Edinburgh: Edinburgh
University Press Ltd.