1) Egoisme
Pada dasarnya setiap orang hanya akan memperdulikan kepentingan dirinya sendiri.
Jika ada satu atau dua tindakannya memberikan keuntungan pada orang lain, maka itu
bukan menjadi niat sebenarnya ia melakukan tindakan tersebut. Tindakannya
memberikan manfaat kepada orang lain lebih didasari dengan pertimbangan bahwa
perbuatannya itu pada akhirnya akan memberikan manfaat kepada dirinya sendiri.
2) Hedonisme
Pada konsep ini, pada dasarnya dikatakan bahwa secara kodrati manusia mencari
kesenangan dan berupaya menghindari ketidaksenangan. Secara logis perilaku dan
tindakan manusia banyak didorong oleh kesenangannya. Standar moral dan etika akan
baik apabila seseorang merasa senang dengan kondisi tersebut dan sebaliknya
dikatakan etika atau moralnya tidak sejalan apabila kondisi yang ada menghadirkan
ketidaksenangan. Dalam konteks ini maka tepat jika dikatakan bahwa hedonisme
sangat terkait dengan konsep egoisme.
3) Utilitarianisme
Teori ini menyatakan bahwa suatu tindakan dianggap baik apabila membawa manfaat
bagi sebanyak mungkin anggota kelompok. Dengan demikian maka teori ini
berprinsip bahwa tindakan harus dinilai benar atau salah hanya dari konsekuensi atau
akibat yang terjadi dari suatu tindakan. Teori ini dianggap lebih relevan dengan
7
norma-norma kebersamaan yang memiliki ragam kepentingan dibandingkan
hedonisme dan egoism.
4) Deontologi
Teori ini mewajibkan setiap orang untuk berbuat kebaikan. Berbeda dengan
utilitarianisme, maka deontologi justru tindakan etis tidak berhubungan dengan tujuan
atau konsekuensi atau akibat dari suatu tindakan. Intinya adalah, etis tidaknya suatu
perbuatan lebih didasari pada maksud atau niat dari si pelaku perbuatan itu sendiri.
5) Teonomi
Pada teori ini perilaku etis dikaitkan dengan aspek religi. Dikatakan bahwa karakter
moral manusia ditentukan secara hakiki oleh kesesuaiannya dengan kehendak Tuhan,
dan perilaku manusia dianggap tidak baik bila tidak mengikuti perintah dan larangan
Tuhan. Panduan perilaku etis pada perilaku ini tidak didasarkan pada norma bersama
dalam suatu kelompok, namun lebih kepada panduan di dalam kitab-kitab suci.
RANGKUMAN
Etika merupakan cabang ilmu yang berisi sistem dan pedoman nilai-nilai yang
berkaitan dengan konsepsi benar dan salah yang berlaku dan dihayati oleh kelompok di
suatu komunitas. Dengan konsepsi ilmu sebagai kajian yang relatif, maka bisa jadi nilai-
nilai di dalam etika akan berubah, berkembang dan mungkin saja berbeda nilai baik
buruknya pada komunitas-komunitas yang berbeda.Ilmu mengenai etika dilakukan dengan
pendekatan deskriptif, normatif dan metaetika. Pendekatan deskriptif menekankan kepada
penyampaian fakta-fakta sedangkan pendekatan normatif melangkah lebih jauh dengan
melakukan penilaian terhadap fakta-fakta tersebut. Adapun pendekatan metaetika lebih
menekankan kepada pengkajian kata-kata (premis) etis.
Di dalam etika terkandung etika umum yang memiliki makna universal, serta etika
khusus yang sifatnya individual dan sektoral. Etika khusus terdiri dari etika individual
yang obyeknya adalah perseorangan dan etika sosial yang mengatur normal dan moral
dalam hubungan manusia dalam pergaulan sosial.
LATIHAN INDIVIDU
1. Jelaskan sejarah mengenai pendefinisian etika.
2. Jelaskan perbedaan antara etika, etiket dan moral.
3. Apa yang anda ketahui mengenai teori-teori etika berikut perbedaannya?
8
TUGAS KELOMPOK
Cari dan bahas adat kebiasaan suatu suku tertentu di Indonesia yang dipandang
kontroversial dengan asumsi norma mayoritas masyarakat. Lengkapi dengan argumentasi
berdasarkan apa yang sudah anda pelajari dari bab ini.