Anda di halaman 1dari 3

Nama : M Rilhan Mansiz Akbar

Npm : 21010241
Kelas : IAN 5C
No Urut Absensi : 13
Mata Kuliah : Etika Administrasi Negara

TUGAS ETIKA ADMINISTRASI NEGARA


Soal
1. Jelaskan tentang prinsip nilai etika administrasi negara?
2. Jelaskan apa perbedaan Etika dan Moral?
3. Nilai-nilai apa saja yang perlu dikembangkan untuk membentuk nilai etika dalam pelayanan
publik?
4. Jelaskan pengertian Etika secara etimologis dan terminologis?
5. Sebutkan apa saja Garis Besar Landasan Etika?
Jawaban
1. Prinsip nilai etika menurut Bertens (1977) adalah seperangkat nilai-nilai dan norma-norma
moral yang menjadi pegangan seseorang atau suatu kelompok dalam mengatur tingkah
lakunya. Sedangkan Darwin (1999) mengartikan etika adalah prinsip-prinsip moral yang
disepakati bersama oleh suatu kesatuan masyarakat, yang menuntun perilaku individu dalam
berhubungan dengan individu lain dalam masyarakat.

2. Pada hakikatnya "etika" dan "moral" mempunyai maksud yang sama; etika berasal
dari bahasa Yunani sedangkan moral berasal dari bahasa Latin. Cicero menterjemahkan
"ethikos"dengan "moralis". Perbedaan kedua kata itu biasanya dalam keluasan maknanya
saja, istilahmoral untuk yang sifatnya lebih khusus atau spesifik sedangkan etika adalah
prinsip-prinsipmoral, ilmu atau studi mengenai norma-norma yang mengatur tingkah laku
manusia. Moralatau mores berarti perilaku yang sesuai dengan norma-norma moral namun
relatif mudahberubah. Etika adalah ilmu atau studi mengenai norma-norma yang mengatur
tingkah lakumanusia. Jadi etika berbicara tentang apa yang benar, baik, dan tepat. Norma-
norma dalametika bersifat langsung dan universal, berbeda dengan moral. Namun etika bukan
ilmu yang statis tetapi dinamis karena secara subjektif kesadaran manusia tentang norma-
norma itu tidak mandeg, tetapi senantiasa berkembang, bahkan berubah menurut ruang dan
waktu. Etika merupakan ilmu yang dinamis karena juga berkaitan dengan lingkungan,
konteks danmanusia yang selalu berkembang dan berubah menurut ruang dan waktu.

3. Nilai-nilai dasar etika publik sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang ASN, yakni
sebagai berikut:
- Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi Negara Pancasila.
- Setia dan mempertahankan Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia
1945.
- Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak.
- Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian.
- Menciptakan lingkungan kerja yang non diskriminatif.
- Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur.
- Mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya kepada publik.
- Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan.
- Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat, tepat, akurat, berdaya guna,
berhasil guna, dan santun.
- Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi, dsb.

4. Pengertian etika secara etimologis adalah “etika” berasal dari bahasa Yunani “ethos” dan
“ethikos”. Pengertian etika secara etimologis dari kata “ethos” memiliki arti sifat, watak, adat,
kebiasaan, dan tempat yang baik.

Merujuk serapan bahasa Yunani tersebut, pengertian etika secara etimologis dari etika adalah
timbul dari kebiasaan. Sedangkan pengertian etika dari penegasan KBBI (Kamus Besar
Bahasa Indonesia) adalah ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk dan tentang hak dan
kewajiban moral (akhlak).

Sedangkan Etika secara terminologis adalah muncul saat manusia merefleksikan unsur-unsur
etis ke dalam pendapat-pendapat yang spontan. Kebutuhan akan refleksi pengertian etika
secara terminologis bisa dirasakan, karena pendapat etis bisa saja berbeda dengan pendapat
orang lain.

Itulah mengapa akhirnya dibutuhkan etika, di mana tujuannya utama pengertian etika secara
terminologis dijelaskan untuk mencari tahu apa yang harus dilakukan oleh manusia.

Objek berdasarkan pengertian etika secara terminologis adalah tingkah laku manusia. Beda
dengan ilmu-ilmu lain yang mempelajari tingkah laku manusia, sudut pandang pengertian
etika secara terminologis adalah sudut pandang normatif.

Maksudnya pengertian etika secara terminologis adalah memiliki arti melihat dari sudut baik
atau buruk suatu perbuatan manusia. Etika memiliki fungsi sebagai tempat mendapatkan
orientasi kritis yang berhadapan dengan beragam kedaan moralitas yang membingungkan.

5. Garis Besar landasan Etika:

 Naturalisme

- Paham ini berpendapat bahwa system-sistem etika dalam kesusilaan mempunyai


dasar alami, yaitu pembenaran-pembenaran hanya dapat dilakukan melalui
pengkajian atas fakta dan bukan atas teori-teori yang sangat metafisis.

- Manusia pada kodratnya adalah baik, sehingga ia harus dihargai dan menjadi ukuran.
 Individualisme

1) Emmanuel Kant, menekankan bahwa setiap orang bertanggung jawab secara


individual bagi dirinya.
2) Dampak positif dari individualisme adalah terpacunya prestasi dan kreativitas
individu.
3) Orang akan memiliki etos kerja yang kuat dan selalu ingin berbuat yang terbaik bagi
dirinya.
4) Dampak negative bahwa setiap orang akan mementingkan diri sendiri atau bersikap
egosentris.

 Hedonisme
Titik tolaknya bahwa manusia menurut kodratnya selalu mengusahakan kenikmatan, yaitu
bila kebutuhan kodrati terpenuhi, orang akan memperoleh kenikmatan sepus-puasnya.
 Eudaemonisme
1) Dari bahasa Yunani, yaitu demon yang berarti roh pengawal yang baik, kemujuran
atau keuntungan.
2) Kepuasan yang sempurna tidak saja secara jasmani tetapi juga rohani.
3) Mencita-citakan suasana batiniah yang disebut bahagia.
4) Mengajarkan bahwa kebahagiaan merupakan kebaikan tertinggi (prima facie).

 Utilitarianisme
1) Tokoh dari ajaran ini adalah Jeremy Bentham (1748-1832) dan John Stuart Mill
(1806-1873).
2) Ciri utamanya adalah pengenal kesusilaan adalah manfaat dari suatu perbuatan.
3) Suatu perbuatan dikatakan baik jika membawa manfaat atau kegunaan, berguna
artinya memberikan kita sesuatu yang baik dan tidak menghasilkan sesuatu yang
buruk.
 Idealisme
a. Paham ini timbul dari kesadaran akan adanya lingkungan normativitas,
b. Bahwa terdapat kenyataan yang bersifat normative yang memberikan dorongan
kepada manusia untuk berbuat.
c. Keunggulan dari ajaran ini adalah pengakuannya tentang dualism manusia, bahwa
manusia terdiri dari jasmani dan rohani.
d. Berdasrkan aspek cipta, rasa dan karsa yang terdapat dalam batin manusia.
e. Dapat dibagi menjadi 3:

1) Idealisme rasionalistik
Bahwa dengan menggunakan pikiran dan akal, manusia dapat mengenal norma-
norma yang menuntun perilakunya.
2) Idealisme estetik
Bahwa dunia serta kehidupan manusia dpat dilihat dari perspektif “karya seni”.
3) Idealisme etik
Pada intinya ingin menentukan ukuran-ukuran moral dan kesusilaan terhadap dunia
dan kehidupan manusia.

Anda mungkin juga menyukai