Anda di halaman 1dari 9

ETIKA KOMUNIKASI

Dosen pengampu : Dr. Elisabet Nugrahaeni P., M.Si.


Semester 120

Resume Buku
ETIKA KOMUNIKASI DI ERA SIBER
TEORI DAN PRAKTEK
FAJAR JUNAEDI

Disusun oleh :

Adelina Mariana Siregar


(1410621086)

ILMU KOMUNIKASI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
2023/2024
RESUME BUKU

JUDUL : ETIKA KOMUNIKASI DI ERA SIBER


PENULIS : FAJAR JUNAEDI
PENERBIT : PT RAJAGRAFINDO PERSADA
EDISI : CETAKAN KE - 1, 2019
HALAMAN : 188 HLM

Memahami Etika
A. Peranan Etika
Setiap masyarakat mengenal tentang nilai dan norma etis yang
berlaku di lingkungan. Dalam masyarakat homogen dan tertutup seperti
masyarakat tradisional nilai dan norma tidak pernah dipermasalahkan oleh
masyarakat. Pada umumnya diterima apa adanya nilai dan norma yang
diwariskan dari generasi ke generasi lainnya. Sekarang ini kita hidup di era
pluralisme yang dimana dalam pluralisme moral ini juga kita menghadapi
situasi yang berbeda. Setiap hari manusia bertemu dan berkomunikasi
dengan manusia lainnya yang mempunyai agama, suku yang berbeda yang
masing - masingnya mempunyai nilai dan norma sendiri. Sehingga kesatuan

2
normatif ini sudah tidak ada karena masing - masing sudah mempunyai
tatanan normatifnya (Junaedi, 2019).
Secara umum nilai dan norma yang berlaku dalam masyarakat
tradisional adalah nilai dan norma yang tidak tertulis/implisit. Seiring
perkembangan di masyarakat, nilai dan norma yang implisit ini dapat
berubah menjadi eksplisit yang diakibatkan adanya tantangan baru dalam
masyarakat atau karena nilai dan norma yang eksplisit dilanggar. Maka
dalam hal ini akan membahas peranan etika dalam masyarakat modern.
Menurut Immanuel Kant, etika memiliki peranan dalam usaha
mengunggah kesadaran manusia untuk bertindak secara otonom bukan
heteronom (Kant dalam Keraf, 1998 : 18). Etika mempunyai maksud
membantu manusia guna melakukan tindakan secara bebas tapi dapat
dipertanggung jawabkan. Dengan etika manusia dapat memiliki pengertian
perilaku apa yang seharusnya kita lakukan, bagaimana kita melakukannya,
dan mengapa kita melakukannya. Etika memiliki peran penting dalam
komunikasi. Melalui etika, tindakan komunikasi diarahkan menjadi
tindakan yang dilakukan secara otonom dan bebas, namun bertanggung
jawab.
B. Tentang Kata Moral
Kata moral selalu mengacu pada baik-buruknya manusia sebagai
manusia. Ranah moral adalah bidang kehidupan manusia yang dilihat dari
segi kebaikannya sebagai manusia. Norma - norma moral menjadi tolak
ukur dalam menentukan benar-salahnya sikap dan tindakan manusia dan
bukan sebagai pelaku peran tertentu dan terbatas (Suseno, 1987; 19). Hal ini
menunjukkan sifat norma moral yang khusus, ada beragam norma khusus
yang keberlakuannya terjadi dalam situasi khusus.
Selain norma khusus, terdapat juga tiga macam norma umum yaitu
1. Norma - norma sopan santun. Norma tersebut menyangkut sikap
lahiriah manusia.
2. Norma - norma hukum. Dalam setiap masyarakat tentu mengenal
hukum, norma-norma hukum merupakan norma yang dituntut

3
dengan tegas oleh masyarakat demi kepentingan dan keselamtan
bersama. Posisi norma - norma hukum adalah norma yang memiliki
kekuatan legal sehingga ada konsekuensinya jika ada orang yang
melanggar pasti akan mendapat sanksi.
3. norma - norma moral, norma ini merupakan indikator yang
digunakan masyarakat untuk mengukur kebaikan seseorang.
Dengan norma ini manusia benar - benar dinilai, dalam norma -
norma penilaian tidak hanya dilakukan dalam satu sisi atau satu
pandangan saja, melainkan sebagai manusia. Moral juga dikaitkan
dengan agama karena moralitas dengan mendasarkan klaim - klaim
moral dengan alasan, motif atau tujuan yang bersifat religi.
C. Etika dan Moral
Etika dapat diartikan sebagai ilmu tentang apa yang bisa dilakukan
atau ilmu tentang ada kebiasaan (Bertens, 2005 : 4). Etika berarti berkaitan
dengan nilai - nilai, tata cara hidup yang baik, aturan hidup yang baik, serta
segala kebiasaan yang dianut dan diwariskan dari generasi ke generasi yang
lainnya. Kata etika berkaitan dengan kata moral.
Kata moral berasal dari bahasa latinn yaitu mor, yang dalam bentuk
jamaknya adalah mores yang artinya kebiasaan, adat. Etika dan moral
memiliki arti sebagai sistem nilai tentang bagaimana manusia harus hidup
dengan baik sebagai manusia yang telah terinstitusionalisasikan dalam
sebuah adat kebiasaan yang kemudian berwujud dalam pola perilaku yang
ajek dan terulang dalam kurung waktu yang lama, layaknya sebuah
kebiasaan (Keraf, 1998 : 14)
D. Tiga Pendekatan Etika
1. Etika Deskriptif
Etika deskriptif adalah pada umumnya berusaha
memaparkan hal - hal yang secara faktual terjadi, bagaimana dalam
kenyataan atau praktik hidup. Etika deskripstif bersifat
menggambarkan, mendeskripsikan tingkah laku moral, dan tidak

4
memberikan penilaian apakah tingkah laku moral tersebut bisa
dibenarkan atau tidak.
2. Etika Normatif
Etika normatif memberikan penilaian terhadap perilaku
manusia. Jika dalam etika deskriptif berposisi sebagai penonton
yang netral, maka etika normatif netralitas posisi kita sebagai
peneliti dalam penelitian etika tidak ada lagi. Kita harus memberikan
penilaian apakah tindakan yang dilakukan manusia benar atau salah
dalam perspektif etika . Etika normatif memiliki relasi dengan etika
deskripsi. Secara lebih ringkas etika normatif adalah pendekatan
etika yang memiliki tujuan untuk melakukan perumusan prinsip -
prinsip etis yang dapat dipertanggungjawabkan dengan cara rasional
dan dapat digunakan dalam praktik ( Bertens, 2005: 18). Etika
Normatif dapat dibagi menjadi 3 periode utama, yaitu periode klasik,
modern dan kontemporer.
3. Metaetika
Meta berasal dari bahasa Yunani yang artinya “melebih”,
“melampaui”. Istilah ini menunjukkan bahwa apa yang dibahas
disini bukanlah moralitas secara langsung, melainkan ucapan -
ucapan kita di ranah moralitas. Metaetika bisa juga dinyatakan
mengkaji logika khusus dari ucapan - ucapan etis.
E. Dua Teori Etika : Deontologi dan Teleologi
1. Etika Deontologi
Istilah deontologi berasal dari bahasa Yunani “deon” yang
beraarti kewajiban. Etia deontologi juga sering disebut dengan etika
kewajiban (Sugiarto dan Rahmat, 2000: 34). Dengan demikian etika
deontologi menaruh perhatian pada kewajiban manusia untuk
bertindak dengan baik. Dalam etika deontologi ini yang menjadi titik
perhatian adalah motivasi, kemauan baik, dan watak pelaku. Dalam
perspektif komunikasi, etika deontologi memberikan perhatian
bahwa komunikator yang menjadi hal yang pertama dalam kemauan

5
baik terlepas dari apapun kondisi dan konteks komunikasi yang
terjadi. Kemauan dari komunikator ini menjadi syarat mutlak dalam
perilaku secara moral.
Etika deontologi sangatlah memberikan penekanan
mengenai perlunya law and order dalam kancah kehidupan
masyarakat secara beradab yang akan terjadi jika manusia
memenuhi aturan : Tuhan, alam, negara, dan sebagainya.
2. Etika Teleologi
Etika teleologi memberikan penekanan pada tujuan. dalam
Etika teleologi didefinisikan adalah secara apriori kebaikan khas
yang harus diwujudkan, tujuan yang harus dikejar yang sudah
ditentukan untuk semua orang, yaitu kesejahteraan umum. Sehingga
semua tindakan yang memungkinkan perwujudan kesejahteraan
umum akan dianggap sebagai moral. Norma dan kewajiban moral
dalam perspektif etika teleologi tergantung pada situasi khusus yang
tertentu sifatnya.
F. Etika Terapan
Etika terapan berada dalam lingkup etika normatif karena di
dalamnya mengkaji tentang nilai dan norma yang dianggap baik dan buruk.
Untuk memperjelas tentang etika terapan yaitu pertama, etika terapan
berlaku pada situasi yang khusus dan khas. Kedua, etika terapan merupakan
etika nyata dari moralitas. Ketiga, etika terapan berlaku pada periode waktu
tertentu.

ETIKA DAN KOMUNIKASI


A. Pengertian dan Fungsi Komunikasi
Ada beberapa tujuan komunikasi yaitu, pertama komunikasi
merupakan cara agar manusia mencapai kesamaan makna. Melalui
komunikasi, terjadi proses berbagi makna antar peserta komunikasi menuju
terwujudnya kesamaan makna. Apabila kesamaan makna terwujud maka

6
relasi yang bermakna juga terwujud. Kedua, dengan komunikasi kita bisa
memahami, baik memahami orang lain maupun diri sendiri. ketiga,
komunikasi ditujukan untuk mempengaruhi orang lain. Seperti dalam
komunikasi interpersonal seorang komunikator berusaha mempengaruhi
komunikannya. Pada komunikasi massa iklan yang ditayangkan di televisi
memiliki pesan yang bertujuan untuk memengaruhi khalayak untuk
membeli produk/jasa yang diiklankan
Proses komunikasi melibatkan beberapa komponen yaitu sebagai
berikut :
1. Manusia
Komunikasi selalu selalu melibatkan manusia, proses
pengiriman dan penerimaan pesan terjadi secara simultan dan terus
- menerus. Peran manusia dalam satu waktu dapat berposisi sebagai
pengirim pesan (komunikator) dan diwaktu yang tidak lama dapat
berposisi sebagai penerima pesan (komunikan).
2. Pesan
Kata - kata yang diucapkan, kata yang dipilih untuk
mengekspresikan perasaan, tinggi-rendahnya nada suara, ekspresi
gerak tubuh kita adalah pesan yang kita sampaikan dalam
komunikasi.
3. Saluran
Saluran dalam komunikasi bisa diartikan sebagai media
dimana pesan disampaikan.
4. Gangguan
Gangguan sering kali dilekatkan dengan suara yang
mengganggu saat berkomunikasi. Gangguan dalam komunikasi bisa
berasal dari dua sumber, yaitu sumber internal dan eksternal.
5. Konteks
Komunikasi selalu terjadi dalam konteks atau latarbelakang.
6. Umpan balik

7
Umpan balik adalah informasi yang bersifat verbal ataupun
non verbal yang diterima sebagai reaksi dalam komunikasi yang
dilakukan.
7. Efek
Komunikasi menghasilkan efek, biasanya dimaknai luaran
hasil dari proses komunikasi
B. Karakteristik Komunikasi dan Etika
Karakteristik komunikasi adalah sebagai berikut :
1. Komunikasi bersifat Dinamis
Karakteristik komunikasi yang dinamis berimplikasi pada
etika komunikasi yang terus dinamis, meskipun prinsip dasar etika
komunikasinya sama.
2. Komunikasi Tidak Dapat Diulang Dalam Konteks Yang Sams
Komunikasi yang dilakukan tidak terulang lagi dalam
konteks yang sama berarti bahwa komunikasi terjadi dalam konteks
yang selalu berubah.
3. Komunikasi Berhubungan oleh Budaya
Budaya memegang peranan penting dalam komunikasi.
Aktivitas komunikasi disatu tempat akan berbeda dengan tempat
lain karena aktivitas budaya yang berbeda.
4. Komunikasi Dipengaruhi oleh Etika
Segala aktifitas kita dipengaruhi oleh etika. diberbagai
tingkatan komunikasi, mulai komunikasi interpersonal, komunikasi
kelompok, komunikasi organisasi sampai dengan komunikasi
massa. etika selalu mempengaruhi jalannya komunikasi.
5. Komunikasi Berbasis Kompetensi
Komunikasi dilandaskan kemampuan kompetensi, apalagi
yang berkaitan dengan profesi komunikasi.

8
DAFTAR PUSTAKA

Junaedi, F. (2019). Etika Komunikasi Di Era Siber Teori dan Praktik (1st ed.). PT
RAJAGRAFINDO PERSADA.

Anda mungkin juga menyukai