MODUL PERKULIAHAN
Komunikasi dan
Etika Profesi
Etika dan Norma
Abstrak Sub-CPMK
“Etika“ berasal dari kata Yunani ethos . Ada dua makna "etika" dalam bahasa Yunani
yang mengungkapkan dua cara memahami dan menjelaskan perilaku moral orang. Ethos:
berarti "karakter", "cara menjadi". Ini adalah arti dari kata "etika" dalam puisi Homer (s-IX
atau -IIIV), Iliad dan Odyssey.
Kemudian (s. -V), etos berarti "gunakan", "kebiasaan", "adat". Dengan pengertian ini kata
"etika" muncul dalam tulisan-tulisan di Plato, Aristoteles, dan sebagainya. Menurut cara
memahami etika ini, perilaku moral tergantung pada kebiasaan.
Kebiasaan adalah produk dari perjanjian sosial dan, oleh karena itu, dapat dimodifikasi
melalui perjanjian sosial baru. Selain itu, sebagai kebiasaan atau kebiasaan yang kita
pelajari, kita membutuhkan pendidikan moral untuk memperoleh kebiasaan berperilaku
"baik".
Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia (Poerwadarminta, 1953), Etika artinya ilmu
pengetahuan tentang azas-azas akhlak (moral). Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
(Depdikbud, 1988) :
Menurut Profesor Salomon dalam Wahyono (2006:3) etika dikelompokkan dalam dua
definisi, yaitu:
1. Etika merupakan karakter individu, disebut pemahaman manusia sebagai individu
beretika
2. Etika merupakan hukum sosial. Sebagai hukum yang mengatur, mengendalikan
serta membatasi prilaku manusia
“Moral “berasal dari bahasa Latin moris, mos . Arti etimologisnya adalah "kebiasaan", dan
juga "norma" atau "ajaran". Dari perpaduan kedua indera ("kebiasaan" dan "norma"),
konsepsi Latin tentang moralitas muncul. Moralitas, dipahami sebagai "kebiasaan baik",
terdiri dari model-model perilaku sosial yang berbeda.
Model-model ini bekerja sebagai pola perilaku yang baik dan berfungsi untuk menilai
perilaku orang. Dengan demikian, "moral" mengacu pada "bentuk kehidupan"; Ini
mencerminkan ide-ide bersama tentang nilai-nilai dan makna sesuatu.
Pengertian etika dan moral jika kita menyatukan makna etimologis dari kata "etis" dan
"moral", kita dapat mengatakan bahwa moralitas merujuk pada tindakan dan produk
manusia yang dapat dinilai sebagai "baik" atau "buruk".
Dan etika itu adalah refleksi filosofis tentang perilaku moral kita (pada adat, norma,
tanggung jawab, nilai-nilai, kewajiban) yang ditujukan untuk menemukan solusi bagi
masalah yang dihadapi seseorang dengan dirinya sendiri (penyelesaian konflik intra
subjektif) dan bagi mereka yang menghasilkan koeksistensi dengan orang lain (resolusi
konflik intersubjektif).
Magnis Suseno (1975) mengemukakan hal yang menjadi dasar norma moral untuk
mengakui perbuatan baik atau buruk yaitu Kebiasaan.
Nilai merupakan sesuatu yang baik, sesuatu yang menarik, sesuatu yang dicari, sesuatu
yang menyenangkan, sesuatu yang disukai, sesuatu yang diinginkan.
Sumber dari nilai dan norma adalah agama, kebudayaan, nasionalisme, dan lain-lain.
Norma berasal dari bahsa Latin Norma, artinya aturan atau kaidah yang dipakai sebagai
tolok ukur menilai sesuatu (standar pertimbangan).
Hobbes dan Rousseau seperti dikutip oleh Huijbers (1995) mengemukakan kesepakatan
masyarakat sebagai dasar pengakuan perbuatan.
Faktor-faktor yang melandasi etika adalah meliputi hal tersebut dibawah ini:
1) Nilai-nilai atau value.
2) Norma.
3) Sosial budaya, dibangun oleh konstruksi sosial dan dipengaruhi oleh
perkembangan ilmu pengetahuan dan tehnologi.
4) Religius
a. Agama mempunyai hubungan erat dengan moral.
b. Agama merupakan motivasi terkuat perilaku moral atau etik.
c. Agama merupakan salah satu sumber nilai dan norma etis yang paling
penting.
d. Setiap agama mengandung ajaran moral yang menjadi pegangan bagi
perilaku para anggotanya.
5) Kebijakan atau policy maker, siapa stake holders nya dan bagaimana kebijakan
yang dibuat sangat berpengaruh atau mewarnai etika maupun kode etik.
Aliran yang digunakan untuk menyatakan perbuatan moral itu baik atau buruk :
1) Aliran Hedonise (Aristippus pendiri mazhab Cyrene 400 SM, Epicurus 341271 SM)
Perbuatan manusia dikatakan baik apabila menghasilkan kenikmatan atau
kebahagiaan bagi dirinya sendiri atau orang lain (perbuatan itu bermanfaat bagi
semua orang).
c. Norma Moral: yaitu aturan mengenai sikap dan perilaku manusia sebagai
manusia. Norma ini menyangkut aturan tentang baik- buruknya, adil
tidaknya tindakan dan perilaku manusia sejauh dilihat sebagai manusia.
2) Norma Khusus
Aturan yang berlaku dalam bidang kegiatan atau kehidupan khusus misalnya
aturan yang berlaku dalam bidang pendididkan, keolah-ragaan, bidang ekonomi
dan sebagainya. Norma ini hanya berlaku pada lingkup bidangnya dan tidak
berlaku jika memasuki bidang lainnya.
b. Sanksi Hukum
Hukum pidana dan hukum perdata
2) Moralitas Subjektif
moralitas yang melihat perbuatan sebagai dipengaruhi oleh pengetahuan dan
perhatian pelakunya, latar belakang, stabilitas emosional dan perlakuan personal
lainnya.
2) Etika Khusus
Penerapan prinsip-prinsip moral dasar dalam bidang kehidupan khusus.
Etika
Etika Profesi
Etika adalah refleksi kritis dan rasional mengenai norma-norma yang terwujud dalam
perilaku hidup manusia, baik secara pribadi atau kelompok.
Sistem etika bagi profesional dirumuskan secara konkret dalam suatu kode etik profesi
yang secara harfiah berarti etika yang ditulis.
1. Effendi, Onong Uhyana, 2009, Ilmu Komunikasi : Teori dan Praktek, Remaja
Rosdakarya, Bandung
2. Kasali Rhenald, 2007, Sukses Melakukan Presentasi, Gramedia, Jakarta
3. Komala, Lukiati, 2009, Ilmu Komunikasi Perspektif, Proses & Konteks, Dian
Rakyat
4. UU Informasi dan Transaksi Elektronik tahun 2008
5. Undang-Undang No.19 Tahun 2016 tentang Perubahan UU ITE
6. Roger LeRoy Miller, Frank B.Cross, 2010, The Legal Environment Today:
Business in Its Ethical, Regulatory, E-Commerce and Global Setting, 6th edition,
South-Western Cengage Learning, USA
7. Sarah Spiekerman, 2016, Ethical IT Innovation: A Value-Based System Design
Approach, CRC Presss, New York
8. Steven Covey, 7 Habits of Highly Effective People
9. Tandy Gold, 2012, Ethics in IT Outsourcing, CRC Press, New York
10. Hablin Niam, Etika Profesi Teknologi Informasi dan Komunikasi
11. https://www.musdeoranje.net/2019/02/pengertian-etika.html