Anda di halaman 1dari 12

1

MODUL PERKULIAHAN

ETIKA PROFESI
KOMUNIKASI
Etika Deskriptif, Normative dan
Meta Etika

Abstract Kompetensi
1. Pengertian etika deskriptif Modul ini memberikan pembahasan
2. Pengertian etika normative terkait dengan etika deskriptif dan etika
3. Meta Etika, normatif serta meta etika termasuk teori
4. Hakikat Etika etika yang ada.

Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh


Ilmu Komunikasi Public Relations W042100018 Dewi Ambarsari, S.Sos., M.Ikom

02
Pembahasan

Manusia adalah ciptaan Tuhan Yang Maha Esa yang dianggap sebagai makhluk teristimewa
dan diberikan kelengkapan anggota tubuh yang paling sempurna dibandingkan dengan
makhluk lainnya. Dengan kesempurnaannya manusia dikaruniai, panca indra yang sangat
lengkap. Manusia dibekali Tuhan dengan akal untuk dapat berpikir dan melakukan
komunikasi dengan sesamanya untuk saling bertukar pikiran, informasi ataupun berbagi
perasaan serta pengalaman yang dimiliki setiap individu.

Komunikasi merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan antar manusia
sebagaimana yang diutarakan menurut pendapat Ashley Montagu dikutip Jalaluddin
Rakhmat dalam bukunya yang berjudul “Psikologi Komunikasi”, bahwa kita belajar menjadi
manusia melalui komunikasi. Seorang bayi hanyalah seonggok daging sampai ia belajar
mengungkapkan perasaan dan kebutuhannya melalui senyuman, tangisan, atau tendangan
(Rakhmat, 1992:12).

Komunikasi merupakan alat yang dapat menghubungkan manusia dengan dunia luar, juga
merupakan cara seseorang untuk mengekspresikan dirinya, mempengaruhi orang lain, serta
merupakan cara untuk mempelajari dunia, dirinya dengan orang lain.

Dengan kemampuan untuk berpikir dan berkomunikasi manusia sadar akan dirinya, siapa
dirinya dan apa yang harus diperbuat dengan orang lain sehingga sebelum melakukan
perbuatan dan tindakan manusia akan berpikir terlebih dahulu serta mempertimbangkan
apakah perbuatan dan tindakan yang dilakukan sesuai dengan norma kemanusiaan atau
malah justru sebaliknya.

Manusia dapat disebut etis ialah secara utuh dan menyeluruh mampu memenuhi hajat
hidupnya dalam rangka asas keseimbangan antara kepentingan pribadi dengan pihak yang
lainnya, antara rohani dengan jasmaninya, dan antara sebagai makhluk berdiri sendiri
dengan penciptannya; termasuk didalamnya membahas nilai-nilai atau norma-norma yang
dikaitkan dengan etika.

Etika sebagai salah satu cabang pokok ilmu filsafat menelaah dan menyelidiki gejala-gejala
yang timbul dalam diri manusia baik sebagai individu yang mandiri maupun sebagai anggota
masyarakat. Etika mencoba untuk meneliti tingkah laku manusia yang dianggap merupakan
cermin dari apa yang terkandung dalam jiwa sanubarinya atau dalam hati nurani. Pada

2021 Etika Profesi Komunikasi Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU
2 Dewi Ambarsari, S.Sos., M.Ikom http://pbael.mercubuana.ac.id/
prinsipnya permasalahan tentang etika yaitu membicarakan baik dan buruk susila atau tidak
susila, bermoral atau tidak bermoral dari perbuatan dan tingkah laku manusia.

Menurut Louis O. Katt Soff dalam bukunya berjudul Elements of Philosophy, bahwa etika
merupakan cabang aksiologi yang pada pokoknya mempersoalkan tentang predikat baik
dan buruk. Definisi etika ditinjau berdasarkan pengertian terbagi menjadi tiga bagian yaitu:

1. Etika Deskriptif
Etika yang menelaah secara kritis dan rasional tentang sikap dan perilaku manusia serta
apa yang dikejar oleh setiap orang dalam hidupnya sebagai sesuatu yang bernilai. Artinya
etika deskriptif tersebut berbicara mengenai fakta secara apa adanya, yakni mengenai nilai
dan perilaku manusia sebagai suatu fakta yang terkait dengan situasi dan realitas yang
membudaya. Dapat disimpulkan bahwa tentang kenyataan dalam penghayatan nilai atau
tanpa nilai dalam suatu masyarakat yang dikaitkan dengan kondisi tertentu memungkinkan
manusia dapat bertindak secara etis.

Etika deskriptif menurut pendapat Katt Soff bahwa etika bersangkutan dengan nilai dan ilmu
pengetahuan yang membicarakan masalah baik dan buruknya tingkah laku manusia dalam
kehidupan bermasyarakat. Etika bersangkutan dengan pencatatan terhadap corak-corak
predikat serta tanggapan-tanggapan kesusilaan yang dapat ditemukan dalam masyarakat.
Sehingga ilmu ini hanya bersifat pemaparan atau penggambaran saja.

Etika deskriptif dapat disimpulkan sebagai bentuk implementasi perbuatan serta perilaku
yang diterapkan setiap manusia merupakan landasan pergaulan kehidupan antar manusia
dalam ruang lingkup lingkungan masyarakat.

2. Etika normatif
Etika sering dipandang sebagai suatu ilmu yang mengadakan ukuran-ukuran atau norma-
norma yang dapat dipakai untuk menanggapi atau menilai perbuatan dan tingkah laku
seseorang dalam bermasyarakat. Etika normatif ini berusaha mencari ukuran umum bagi
baik dan buruknya tingkah laku.

3. Meta Etika
• Metaetika merupakan hasil kajian dari etika deskriptif dengan etika normatif
• Menjelaskan tentang ciri-ciri serta istilah yang berkaitan dengan tindakan bermoral /
sebaliknya seperti kebaikan, kejahatan, tanggung jawab dan kewajiban.

2021 Etika Profesi Komunikasi Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU
3 Dewi Ambarsari, S.Sos., M.Ikom http://pbael.mercubuana.ac.id/
• Suatu bentuk analitik-kritik yang berkaitan dengan menganalisis semua peraturan
yang berkaitan dengan tingkah laku baik dan jahat.
• Metaetika mengkaji asal prinsip-prinsip etika dan penggunaannya.

ETIKA DESKRIPTIF
Etika deskriptif adalah etika yang dapat dilihat secara kritis dan rasional sikap dan prilaku
manusia serta apa tujuan manusia yang sangat bernilai dalam hidup ini. Etika tersebut dapat
memberikan fakta yang merupakan dasar untuk mengambil keputusan tentang prilaku atau
siikap yang akan diambil.
Etika deskriptif dapat juga dikatakan sebagai gambaran secara utuh tentang tingkah laku
moral manusia secara universal yang dapat kita temui sehari - hari dalam kehidupan
masyarakat. Yang cakupan analisanya berisikan sejumlah indikator - indikator fakta aktual
yang terjadi secara apa adanya terhadap nilai dan perilaku manusia dan merupakan suatu
keadaan dan realita budaya yang berkembang di masyarakat. Hal hal yang berkaitan
dengan adat istiadat, kebiasaan, anggapan – anggapan baik dan buruk tentang sesuatu
hal, tindakan – tindakan yang tidak boleh dilakukan dan boleh dilakukan oleh individu
tertentu; dalam kebudayaan kebudayaan dan subkultur – subkultur tertentu yang terjadi
dalam suatu periode sejarah adalah merupakan kajian moralitas dalam Etika Deskriptif.

Dalam Etika Deskriptif tidak memberikan interpretasi secara tajam dan lugas, namun tidak
melukiskan suatu fakta yang sedang terjadi dan berkembang dalam suatu masyarakat
tertentu. Etika Deskriptif hanya membahas dan memberikan analisa penilaiannya atas
kejadian tertentu.

Salah satu contoh etika deskriptif adalah di dalam mempelajari pandangan-pandangan


moral terhadap kenyataan yang terjadi di Negara yang menganut faham komunis atau ateis
dimana masyarakatnya begitu permisif terhadap praktek – praktek pengguguran kandungan,
namun disisi lain tontonan yang bersifat pornografi mereka memberlakukan aturan aturan
secara ketat. Dalam contoh kasus tersebut kita menjadi paham dan mengerti tentang realita
perilaku moral yang terjadi di negara tersebut. Dalam situasi demikian, harus kita akui
bahwa bagaimanapun manusia itu pada umumnya tahu akan adanya baik dan buruk
terhadap suatu hal yang tidak boleh dan boleh dilakukan. Pengetahuan tentang baik dan
buruk dalam perilaku manusia, disebut kesadaran etis atau kesadaran moral.

2021 Etika Profesi Komunikasi Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU
4 Dewi Ambarsari, S.Sos., M.Ikom http://pbael.mercubuana.ac.id/
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kesadaran moral yang sudah timbul dan
berkembang adalah ungkapan kata hati. Tindakan manusia dalam situasi yang kongkrit
tertentu berhubungan dengan kata hati yang menilai tindakan itu atas baik dan buruknya.
Kata hati merupakan kesadaran moral tindakan etis yang tertentu dalam segala situasi.
Selain itu contoh etika deskriptif seperti masyarakat yang mengajarkan tata krama kepada
orang yang lebih tua.

Jadi dapat disimpulkan bahwa etika deskriptif adalah etika yang berbicara mengenai fakta
apa adanya, yakni mengenai nilai dan pola perilaku manusia sebagai suatu kenyataan yang
terkait dengan situasi dan realitas konkrit yang membudaya. Ia berbicara mengenai
kenyataan penghayatan nilai. Tanpa menilai dalam suatu masyarakat tentang sikap orang
dalam menghadapi hidup ini, dan tentang kondisi-kondisi yang memungkinkan manusia
bertindak secara etis. Etika tersebut pada dasarnya menggambarkan perbuatan dari
berbagai tradisi, kebiasaan, dan kebudayaan. Pendekatan etika deskriptif lebih mencari tahu
bagaimana berbagai tradisi yang mempersoalkan suatu permasalahan yang sama. Karena
ia tidak pernah menyalahkan suatu kebudayaan yang ada.

ETIKA NORMATIF
Etika yang menetapkan berbagai sikap dan perilaku yang ideal dan seharusnya dimiliki oleh
manusia atau apa yang seharusnya dijalankan oleh manusia dan tindakan apa yang bernilai
dalam hidup ini jadi etika normatif merupakan norma-norma yang dapat menuntun agar
manusia bertindak secara baik dan menghindarkan hal-hal yang buruk, sesuai dengan
kaidah atau norma yang disepakati dan berlaku di masyarakat (Ruslan, 2002 : 38).

Menurut Katt Soff yang dimaksud dengan etika normatif adalah sering dipandang sebagai
suatu ilmu yang mengadakan ukuran-ukuran atau norma-norma yang dapat dipakai untuk
menanggapi atau menilai perbuatan dan tingkah laku seseorang dalam bermasyarakat.
Etika normatif ini berusaha mencari ukuran umum bagi baik buruknya tingkah laku.

Etika normatif dapat disimpulkan sebagai ilmu yang mempelajari perilaku manusia yang
berkaitan dengan baik buruknya perbuatan atau tingkah laku dalam kehidupan
bermasyarakat.

PENERAPAN ETIKA NORMATIF


Dalam etika normatif, subyek yang bersangkutan tidak bertindak sebagai penonton netral,
tetapi dia melibatkan diri dengan mengemukakan penilaian tentang prilaku individu,
masyarakat, dan kebudayaannya. Penilaian tersebut dibuat atas dasar norma-norma.

2021 Etika Profesi Komunikasi Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU
5 Dewi Ambarsari, S.Sos., M.Ikom http://pbael.mercubuana.ac.id/
“martabat manusia harus dipelihara dan dihormati” dapat dianggap sebagai contoh norma
tersebut. Contoh penerapan etika normatif :
1) Kebiasaan minum tuak harus ditolak, karena dapat menghilangkan kesadaran
manusia dan merusak organ tubuhnya.
2) Kebiasaan prostitusi, harus ditolak, karena bertentangan dengan martabat manusia.
3) Kebiasaan menggunakan NARKOBA harus ditolak karena dapat merusak organ
tubuh (menyiksa diri sendiri)
4) Dilarang menghilangkan nyawa orang lain yang tidak bersalah
5) Menolak kebiasaan Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN) karena dapat merugikan
orang lain
6) Menolak kebiasaan aborsi karena termasuk tindakan menghilangkan nyawa
oranglain dan menyiksa diri sendiri.

Etika normatif ditinjau berdasarkan dari teori, terdiri dari dua yaitu :
a. Teori Deontologis. Deontologis berasal dari bahasa Yunani Deon artinya kewajiban.
Artinya etika deontologi menekankan kewajiban manusia untuk bertindak secara
baik, suatu tindakan itu baik bukan dinilai dari tindakan tersebut, melainkan
berdasarkan tindakan itu sendiri sebagai baik pada dirinya, motivasi, kemauan
dengan niat baik dan dilaksanakan berdasarkan kewajiban dan bernilai moral.
b. Teori Teleologis. Teleologis bahasa Yunani dengan kata Telos berarti tujuan yaitu
menjelaskan bahwa benar salahnya tindakan tersebut justru tergantung dari tujuan
yang hendak dicapai atau berdasarkan akibat yang ditimbulkan oleh tindakan
tersebut. Suatu tindakan dinilai baik kalau berakibat atau bertujuan mencapai
sesuatu yang baik pula (Sony, 1993 : 29-30).

Etika teleologis terdapat dua aliran teleologisme yaitu sebagai berikut :


1. Egoisme. Artinya pandangan bahwa tindakan setiap orang bertujuan untuk mengejar
kepentingan atau memajukan dirinya sendiri atau menekankan kepentingan dan
kebahagiaan untuk pribadi berdasarkan hal yang menyenangkan dan atau hal yang
mendatangkan kebahagiaan bagi dirinya sendiri.
2. Utilitarianisme. Menilai perbuatan baik buruknya suatu tindakan atau kegiatan
berdasarkan tujuan atau akibat dari tindak tersebut bagi kepentingan orang banyak
atau dinilai baik karena dapat memberikan kegunaan atau manfaat perorangan bagi
banyak orang.

2021 Etika Profesi Komunikasi Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU
6 Dewi Ambarsari, S.Sos., M.Ikom http://pbael.mercubuana.ac.id/
Teori Etika
Etika adalah cabang dari axiology yang berusaha untuk memahami tentang sifat
moral/moralitas (LittleJohn dan Foss (ed).2009). Teori tentang etika berusaha untuk
menjawab pertanyaan klasik manusia tentang apa itu kebaikan? Oleh karena itu sangat
berhubungan erat dengan moral, nilai dan adat kebiasaan.
Terdapat beberapa pendekatan dalam melihat etika, diantaranya :
• Virtue ethics ( Teori Kebajikan)→
✓ Dipopulerkan oleh Aristoteles, Plato
✓ Berpusat pada karakter yang melekat pada seseorang
✓ Nilai Kebajikan yang penting meliputi : Keuletan, Kedermawanan,
Harga diri, Kesabaran, Keikhlasan,
✓ Teori Kebajikan menekankan pentingnya pendidikan moral karena
sifat karakter kebijakan harus dikembangkan selagi muda
✓ Orang Dewasa bertanggungjawab mendidik kebajikan pada generasi
muda
✓ Plato -> Kebijakan utama ( Kebijaksanaan, Keberanian,
Kesederhanaan, keadilan)
• Deontological ethics→
✓ Dari kata Yunani Deon, tugas atau kewajiban
✓ Keputusan harus diambil berdasarkan pertimbangkan faktor-faktor
kewajiban seseorang dan hak-hak orang lain
✓ Moralitas pada serangkaian prinsip dasar kewajiban
✓ Serangkaian tugas yang harus dipenuhi berdasarkan tuntutan
masyarakat
✓ Samuel Pufendorf→ Kewajiban terhadap Tuhan, Kewajiban terhadap
diri sendiri, Kewajiban terhadap pihak lain.

• Teleological ethics→
✓ Menekankan kebaikan dari konsekuensi dari tindakan dan pilihan.
✓ Tujuan atau hasil dari tindakan merupakan faktor dasar yang
menentukan moralitas.
✓ Prinsip normatif konsekuensialis → Konsekunsi baik lebih besar dari
konsekuensi buruk = layak secara moral.
✓ Utilitarianisme → melihat tindakan secara moral benar ketika lebih
banyak yang diuntungkan ketimbang yg dirugikan. Kritik : bgma dgn
hak minoritas?

2021 Etika Profesi Komunikasi Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU
7 Dewi Ambarsari, S.Sos., M.Ikom http://pbael.mercubuana.ac.id/
✓ Alturisme→ Secara moral benar ketika lebih banyak yang diuntungkan
ketimbang yg dirugikan kecuali bagi pelaku moral
✓ Egoisme→ Melihat perilaku moral benar jika lebih menguntungkan
dibandingkan merugikan hanya bagi agen yg mlkkn tindakan moral->
etika ini menuntut agen moral u/mengabaikan kesejahteraan orang
lain.
• Dialogic ethics
Kebaikan terletak dari hubungan antara satu orang dengan orang lain.
• Postmodern Ethics
Selama abad ke 20 ini, postmodern ethics, berkembang dengan mempertanyakan
pedekatan etika lain terkait dengan aturan, prosedur, sistem dan kategori yang tetap dalam
memahami etika.

Dalam ilmu komunikasi, para ahli melihat konsep-konsep teori etika ini untuk menjawab
beberapa isu seperti : Kebenaran, Propaganda, Persuasi, Argumentasi, Kebebasan bicara,
Penipuan, Pelecehan, Penyebaran kebencian, Kerahasiaan, Pengungkapan/Penyingkapan,
Akses, Ideologi, Hegemoni, Keadilan, Konflik, Diplomasi, pengambilan keputusan kelompok,
Tanggung jawab sosial perusahaan dan institusi, dan lain-lain.

2021 Etika Profesi Komunikasi Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU
8 Dewi Ambarsari, S.Sos., M.Ikom http://pbael.mercubuana.ac.id/
NORMA
Untuk dapat memahami pengertian etika dan mengerti mana perbuatan yang boleh
dilakukan dan mana yang tidak boleh dilakukan menurut etika, sebagaimana diutarakan
Franz Magnis Suseno (1997:19) dalam buku etika dasar yang menyebutkan terdapat
beberapa jenis norma.

Norma adalah peraturan atau pedoman hidup tentang bagaiaman seyogyanya manusia
harus bertingkah laku dan berbuat dalam masyarakat. Norma dalam masyarakat dapat
dibedakan sebagai berikut :
➢ Norma teknis dan norma permainan hanya berlaku untuk mencapai tujuan-tujuan
tertentu atau untuk kegiatan-kegiatan sementara dan terbatas. Contoh :
o Peraturan dalam olahraga
o Peraturan dalam perusahaan yang hanya berlaku terbatas bagi mereka yang
bekerja di perusahaan tersebut.
➢ Norma berlaku umum dalam masyarakat dapat dibedakan :

1) Norma kepercayaan / keagamaan. Dasar norma ini adalah kitab suci. Tujuannya
yaitu agar manusia mempunyai keimanan, yang akan mendapatkan sanksi baik di
dunia maupun diakhirat:
o Jangan berbuat kejahatan
o Berbuatlah kebaikan

2) Norma moral. Norma moral berhubungan dengan manusia sebagai pribadi.


Pendukung dari norma yang dimaksud adalah hati nurani manusia. Hati nurani
sangat berperan dalam perilaku lahiriah manusia. Pelanggaran terhadap norma ini
adalah penyesalan, karena tidak ada kekuasaan dari luar diri manusia yang
mengancam. Tujuannya adalah penyempurnaan manusia sebagai manusia. Contoh :
setiap manusia harus menegakan kejujuran.

3) Norma sopan santun. Norma sopan santun didasarkan atas kebiasaan, kesopanan,
kepantasan atau kepatutan yang berlaku dalam masyarakat. Tujuannya untuk
kesempurnaan manusia sebagai masyarakat yaitu :
o Kedamaian
o Ketertiban
o Keamanan
Dalam kehidupan bersama antar manusia, ancaman dari pelanggaran kaidah yang
dimaksud tersebut berupa penghinaan, pencemoohan dari masyarakat. Seringkali

2021 Etika Profesi Komunikasi Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU
9 Dewi Ambarsari, S.Sos., M.Ikom http://pbael.mercubuana.ac.id/
sangsi tidak dalam bentuk lisan atau diucapkan, melainkan hanya dengan perbuatan.
Contoh :
o Menghormati orang yang lebih tua
o Menghormati pimpinan

4) Norma hukum. Norma hukum pelaksanaannya dapat dituntut dan dipaksakan.


Sedangkan pelanggarannya ditindak dengan pasti oleh penguasa yang sah dalam
masyarakat, landasan dasarnya adalah peraturan perundang-undangan, yang dapat
dipastikan mulai kapan berlakunya. Contoh :
o penyebaran paham tertentu yang dilarang berdasarkan peraturan
pemerintah.

Norma dan kaidah


Dalam kehidupan manusia setiap hari sering dikenal dengan istilah norma-norma atau
kaidah yang biasanya suatu nilai mengatur dan memberikan pedoman atau patokan tertentu
bagi setiap orang atau masyarakat untuk bersikap tindak dan berperilaku sesuai dengan
peraturan-peraturan yang telah disepakati bersama. Patokan atau pedoman tersebut
sebagai norma (norm) atau kaidah yang merupakan standar yang harus ditaati atau dipatuhi
(Soekanto; 1989:7).
Kehidupan masyarakat terdapat berbagai golongan dan aliran yang beraneka ragam
masing-masing mempunyai kepentingan, akan tetapi kepentingan bersama itu
mengharuskan adanya ketertiban dan keamanan dalam kehidupan sehari-hari dalam bentuk
peraturan yang disepakati bersama, yang mengatur tingkah laku dalam masyarakat, yang
disebut peraturan hidup.
Untuk memenuhi kebutuhan dan kepentingan kehidupan dengan aman, tertib dan damai
tanpa gangguan tersebut, maka diperlukan suatu tata yang diwujudkan dalam aturan main,
merupakan pedoman bagi segala pergaulan kehidupan manusia sehingga berbagai
kepentingan dalam anggota masyarakat dapat terpenuhi dan terpelihara serta terjamin.
Setiap anggota masyarakat akan dapat mengetahui hak dan kewajiban sesuai dengan
aturan yang berlaku. Ukuran yang menjadi pedoman dalam norma-norma terdapat dua
macam berdasarkan isinya adalah berupa :

a. Perintah yang merupakan keharusan bagi seseorang untuk berbuat sesuatu oleh
karena akibatnya dipandang baik.
b. Larangan yang merupakan keharusan bagi seseorang untuk tidak berbuat sesuatu
oleh karena akibatnya dipandang tidak baik.

2021 Etika Profesi Komunikasi Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU
10 Dewi Ambarsari, S.Sos., M.Ikom http://pbael.mercubuana.ac.id/
Norma adalah untuk memberikan petunjuk kepada manusia bagaimana seseorang harus
bertindak dalam masyarakat serta perbuatan-perbuatan mana yang harus dijalankannya,
dan perbuatan-perbuatan mana yang harus dihindari (Kansil, 1989: 81). Norma-norma itu
dapat dipertahankan melalui sanksi-sanksi yaitu dapat berupa ancaman hukuman bagi siapa
saja yang melanggarnya. Tetapi dalam kehidupan masyarakat yang terikat oleh peraturan
hidup yang disebut norma, tanpa atau dikenakan sanksi atas pelanggaran, bila seseorang
melanggar suatu norma, maka akan dikenakan sanksi sesuai dengan tingkat dan sifatnya
suatu pelanggaran yang terjadi.

2021 Etika Profesi Komunikasi Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU
11 Dewi Ambarsari, S.Sos., M.Ikom http://pbael.mercubuana.ac.id/
Daftar Pustaka

Katt Soff Louis. O, 1992, Pengantar Filsafat Alih Bahasa Soejono Soemargono, Tiara
Wacana, Yogyakarta.

Keraf A. Sonny, 1991, Etika Bisnis Membangun Citra Bisnis sebagai Profesi Luhur, Jakarta,
Kanisius.

Ruslan Rosady, 2002, Etika Kehumasan Konsepsi dan Aplikasi, PT. Raja Grafindo Persada,
Jakarta.

Suseno Frans Magnis, 1987, Etika Dasar Masalah-masalah Pokok Filsafat Moral, Kanisius,
Yogyakarta.

Sumarno, Kismiyati El Kariman, Ninis Agustini Damayani, 2004, Filsafat dan Etika
Komunikasi, Pusat Penerbitan Universitas Terbuka, Jakarta.

2021 Etika Profesi Komunikasi Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU
12 Dewi Ambarsari, S.Sos., M.Ikom http://pbael.mercubuana.ac.id/

Anda mungkin juga menyukai