Program Studi Teknik Geofisika, Universitas Brawijaya, Jl. Veteran Malang 65145 Nim. 165090707111005, e-mail : tauhidpangestu@yahoo.com ABSTRAK Manusia merupakan mahluk sosial yang tidak bisa lepas dari interaksi antar manusia, di dalam sebuah interaksi terdapat aturan-aturan yang mengaturnya, aturan tersebut berfungsi agar dalam sebuah interaksi tidak terjadi hal-hal yang dapat merugikan individu lain. Aturan aturan tersebut biasa di sebut dengan etika. Selain etika yang harus diterapkan dalam sebuah hubungan antar individu sebagai manusia yang hidup di suatu wilayah, kita tentunya harus mengetahui kebiasaan-kebiasaan di daerah tempat kita berada untuk menentukan sikap kita dalam beretika. Kebiasaan-kebiasaan tersebut sering disebut dengan budaya. Di dalam paper ini akan diulas apa itu etika, apa fungsi etika, apa itu budaya, apa fungsi budaya, serta apa hubungannya etika dengan budaya. 1. PENDAHULUAN Semakin hari semakin sering kita yang erat. Hingga pada akhirnya nilai-nilai mendengar kasus-kasus pada berita baik norma pun akan terperbaiki. Sebagaimana itu berita melalui media televisi, radio, kita tau di setiap daerah tentunya memiliki koran, maupun berita melalui media dari nilai-nilai norma yang berbeda-beda, hal jejaring sosial tentang pelanggaran norma ini dikarenakan kebiasaan masyarakat di serta budaya. Hal ini mencerminkan bahwa setiap daerah berbeda-beda pula. Akibat saat ini sedang terjadi degradasi norma di dari perbedaan nilai-nilai norma yang beda dalam masyarakat atau penurunan nilai- tersebut menjadikan sebuah istilah norma nilai norma dalam masyarakat yang budaya pun muncul. mengakibatkan penurunan pada nilai-nilai Hal-hal tersebut lah yang akan di moral. Penyebab terjadinya degradasi kaji ulang dalam paper Etika dan moral sendiri bermacam-macam Budaya ini. sumbernya, bisa bersumber dari sosial 2. PENGERTIAN ETIKA media yang kian hari kian tidak terkontrol Etika adalah ilmu tentang apa yang baik pengendaliannya, bisa dari lingkungan dan apa yang buruk dan tentang hak dan sekitar yang tidak memiliki nilai-nilai kewajiban moral (akhlaq); kumpulan asas moral yang baik dikarenakan lingkungan atau nilai yang berkenaan dengan akhlaq; tersebut bisa saja banyak preman atau nilai mengenai nilai benar dan salah, yang orang-orang yang tidak mengerti akan dianut suatu golongan atau masyarakat. nilai-nilai moral, bahkan bisa saja (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1989) penurunan nilai moral ini disebabkan oleh .Etika adalah suatu ilmu yang membahas orang terdekat dari individu yang tentang bagaimana dan mengapa kita mengalami degradasi moral seperti teman mengikuti suatu ajaran moral tertentu atau bahkan keluarga. Untuk memperbaiki bagaimana kita harus mengambil sikap norma yang saat ini sedang mengalami yang bertanggung jawab berhadapan penurunan atau degradasi ini perlu kita kaji dengan pelbagai ajaran moral. (Suseno, ulang apa itu etika. Moral dan etika 1987). Etika sebenarnya lebih banyak memiliki kaitan yang sangat erat dalam bersangkutan dengan prinsip-prinsip dasar mengatur pola pikir dan tingkah laku pembenaran dalam hubungan tingkah laku manusia, selain etika perlu pula dikaji manusia. (Kattsoff, 1986). Berdasarkan ulang apa itu budaya. Dimana budaya dan beberapa pemikiran diatas etika menurut moral tentunya juga memiliki hubungan Bartens sebagaiman dikutip oleh abdul kadir,memberikan tiga arti etika yaitu. 1) digolongkan sebagai ilmu non-empiris. Etika dipakai dalam arti nilai-nilai dan Ilmu empiris adalah ilmu yang didasarkan norma-norma moral yang menjadi pada fakta atau yang konkret. Namun pegangan bagi seorang atau suatu filsafat tidaklah demikian, filsafat berusaha kelompok dalam mengatur tingkah melampaui yang konkret dengan seolah- lakunya.arti ini dapat juga disebut sistem olah menanyakan apa di balik gejala-gejala nilai dalam hidup manusia perseorngan konkret. Demikian pula dengan etika. atau hidup bermasyrakat. 2) Etika dipakai Etika tidak hanya berhenti pada apa yang dalam arti kumpulan asas dan nilai konkret yang secara faktual dilakukan, moral,yang dimaksud disi adalah kode tetapi bertanya tentang apa yang etik. 3) Etika dipakai dalam arti ilmu seharusnya dilakukan atau tidak boleh tentang yang baik atau yang buruk .arti sini dilakukan.b) Praktis. Cabang-cabang sama dengan filsafat moral. filsafat berbicara mengenai sesuatu yang Dalam perkembangannya etika ada. Misalnya filsafat hukum dapat dibagi empat yaitu etika perangai, mempelajari apa itu hukum. Akan tetapi etika moral, etika filosofis, dan etika etika tidak terbatas pada itu, melainkan teologis. a) Etika perangai adalah bertanya tentang apa yang harus adatistiadat atai kebiasaan yang dilakukan. Dengan demikian etika menggambarkan perangai manusia dalam sebagai cabang filsafat bersifat praktis hidup bermasyarakat didaerah tertentu dan karena langsung berhubungan dengan apa pad waktu tertentu.etika perangai tersebut yang boleh dan tidak boleh dilakukan diakui dan berlaku karena disepakati manusia. Tetapi ingat bahwa etika bukan masyarakat berdasarkan hasil praktis dalam arti menyajikan resep-resep penelitian.contoh etika perangai adalah: siap pakai. Etika tidak bersifat teknis Berbusana adat, Pergaulan muda mudi, melainkan reflektif. Maksudnya etika Perkawinan semenda, Upacara adat hanya menganalisis tema-tema pokok b)Sementara itu untuk etika moral adalah seperti hati nurani, kebebasan, hak dan berkenaan dengan kebiasaan berperilaku kewajiban, dsb, sambil melihat teori-teori baik dan benar berdasarkan kodrat etika masa lalu untuk menyelidiki manusia.apabila etika tersebut dilanggar kekuatan dan kelemahannya. Diharapakan timbullah kejahatan yaitu perbuatan yang kita mampu menyusun sendiri argumentasi tidak baik dan tidak benar,kebiasaan ini yang tahan uji.d) Etika Teologis ada dua berasal dari kodrat manusia yang disebut hal yang perlu diingat berkaitan dengan moral,contoh moral adalah: Berkata dan etika teologis. Pertama, etika teologis berbuat jujur, Menghormati orang tua, bukan hanya milik agama tertentu, Menghargai orang lain, Membela melainkan setiap agama dapat memiliki kebenaran dan keadilan, Menyantuni anak etika teologisnya masing-masing. Kedua, yatim piatu. c) Etika Filosofis yaitu etika etika teologis merupakan bagian dari etika filosofis secara harfiah dapat dikatakan secara umum, karena itu banyak unsur- sebagai etika yang berasal dari kegiatan unsur di dalamnya yang terdapat dalam berfilsafat atau berpikir, yang dilakukan etika secara umum, dan dapat dimengerti oleh manusia. Karena itu, etika sebenarnya setelah memahami etika secara umum. adalah bagian dari filsafat; etika lahir dari Secara umum, etika teologis dapat filsafat. Etika termasuk dalam filsafat, didefinisikan sebagai etika yang bertitik karena itu berbicara etika tidak dapat tolak dari presuposisi-presuposisi dilepaskan dari filsafat. Karena itu, bila teologis.Definisi tersebut menjadi kriteria ingin mengetahui unsur-unsur etika maka pembeda antara etika filosofis dan etika kita harus bertanya juga mengenai unsur- teologis. Di dalam etika Kristen, misalnya, unsur filsafat. Berikut akan dijelaskan dua etika teologis adalah etika yang bertitik sifat etika: a) Non-empiris. Filsafat tolak dari presuposisi-presuposisi tentang Allah atau Yang Ilahi, serta memandang kesusilaan bersumber dari dalam 3. FUNGSI ETIKA kepercayaan terhadap Allah atau Yang Ilahi. Karena itu, etika teologis disebut Menurut Magnis Suseno juga oleh Jongeneel sebagai etika etika adalah pemikiran sistemmatis transenden dan etika teosentris.Etika tentang moralitas ,dan yang teologis Kristen memiliki objek yang sama dihasilkan secara langsung bukan dengan etika secara umum, yaitu tingkah kebaikan melainkan suatu laku manusia. Akan tetapi, tujuan yang pengertian yang lebih mendasar hendak dicapainya sedikit berbeda, yaitu dan kritis.F.Magnis Suseno mencari apa yang seharusnya dilakukan menyatakan ada empat alasan yang manusia, dalam hal baik atau buruk, sesuai menlatarkan belakanginya. dengan kehendak Allah. Setiap agama Pertama, etika dapat membantu dapat memiliki etika teologisnya yang unik dalam mengali rasionalitas dan berdasarkan apa yang diyakini dan moralitas agama,seperti mengapa menjadi sistem nilai-nilai yang dianutnya. Than memerintahkan ini bukan itu. Dalam hal ini, antara agama yang satu Kedua, etika membantu dalam dengan yang lain dapat memiliki mengintterprestasikan ajaran perbedaan di dalam merumuskan etika agama yang saling bertentangan. teologisnya. Ketiga, etika dapat membantu Adapun istilah lain yang erat menerapkan ajaran moral agama kaitannya dengan etika, yaitu etiket. terhadap masalah masalah baru Perbedaan etika dan etiket yaitu dalam dalam kehidupan manusia. perkataan sehari-hari kata etika dan etiket Keempat, etika dapat membantu sering dicampur adukan.etika adalah moral mengadakan diaolog antar agama dan etiket adalah sopan santun,tata karena etika memndasarkan pada krama ,persamaan keduanya dalah rasionallitas bukan wahyu. mengenai perilaku manusia.baik etika 4. PENGERTIAN BUDAYA maupun etika mengatur perilaku manusia secara normatif ,artimya memberi norma Pengertian budaya menurut manusia bagaimana seharusnya berbuat para ahli: a) E. B Taylor dalam dan tidak berbuat. Pada prinsipnya terdapat Soekanto (1996:55) memberikan perbedaan yang sangat signifikan antara definisi mengenai kebudayaan keduaanya,terutama dalam kehidupan ialah: "kebudayaan adalah sehari hari.hal itu sesuai pendapat bartens kompleks yang mencakup yaitu: Empat perbedaan moral dan etiket pengetahuan kepercyaan, kesenian, yaitu Etika dan Etiket menetapkan norma moral, hukum, adat istiadat dan perbuatan ,apakah perbuatan boleh atau lain kemampuan-kemampuan yang tidak dilakukan, menetapkan cara-cara didapatkan oleh manusia sebagai melakukan perbuatan,menunjukakn cara anggota masyarakat". b) Selo yang tepat,baik,benar dan sesuai dengan Soemardjan dan Soelaeman yang diharapkan, berlaku tidak tergantung Somardi dalam Soekanto (1996:55) pada ada tidaknya orang lain Hanya merumuskan "kebudayaan sebagai berlaku dalam pergaulan,jika tidak ada semua hasil karya, rasa dan cipta orang kain yang hadir maka etiket tidak masyarakat. c) Koentjaraningrat berlaku, bersifat absolut dan tidak dapat Dari asal arti tersebut yaitu ditawar-tawar, bersifat relatif, memandang "colere" kemudian "culture" manusia dari segi dalam (bathiniah), diartikan sebagai segala daya dan memandang manusia dari segi luar kegiatan manusia untuk mengolah (jasmaniah) dan mengubah alam (Koentjaraningrat dalam Soekanto, para ahli maka dapat ditarik 1969: 55). d) Linton, Budaya kesimpulan bahwa unsur-unsur adalah keseluruhan sikap & pola kebudayaan adalah: a) Perilaku- perilaku serta pengetahuan yang perilaku tertentu, b) Gaya merupakan suatu kebiasaan yang berpakaian, c) Kebiasaan- diwariskan & dimilik oleh suatu kebiasaan , d) Adat istiadat , e) anggota masyarakat tertentu. e) Kepercayaan. KBBI, Budaya adalah sebuah pemikiran, adat istiadat atau akal Adapun ciri-ciri dari budi. Secara tata bahasa, arti dari budaya adalah: a) Merupakan kebudayaan diturunkan dari kata budaya sendiri yang berada di budaya dimana cenderung daerah tersebut dan dipelajari, b) menunjuk kepada cara pikir Dapat disampaikan kepada setiap manusia. f) Effat Al-Syarqawi orang dan setiap kelompok serta mendefinisikan bahwa pengertian diwariskan dari setiap generasi, c) budaya dari pandangan agama Bersifat dinamis, artinya suatu islam, adalah khzanah sejarah sistem yang berubah sepanjang sekelompok masyarakat yang waktu, d) Bersifat selektif, artinya tercermin didalam kesaksian & mencerminkan pola perilaku berbagai nilai yang menggariskan pengalaman manusia secara bahwa suatu kehidupan harus terbatas, e) Memiliki unsur budaya mempunyai makna dan tujuan yang saling berkaitan, f) rohaniah. Etnosentrik artinya menggangap budaya sendiri sebagai budaya Selain pengertian, terdapat yang terbaik atau menganggap pula komponen-komponen dalam budaya yang lain sebagai budaya budaya. Beberapa pendapat ahli standar. mengenai komponen atau unsur kebudayaan atau budaya yaitu: 1) 5. FUNGSI BUDAYA Melville J. Herkovits, Kebudayaan mempunyai menyebutkan kebudayaan memiliki fungsi yang sangat besar bagi 4 unsur pokok yaitu: a) alat-alat manusia dan masyarakat. Berbagai teknologi, b) sistem ekonomi, c) macam kekuatan yang harus keluarga, d) kekuasaan politik. 2) dihadapi masyarakat dan anggota- Bronislaw Malinowski mengatakan anggotanya seperti kekuatan alam, ada 4 unsur pokok yang meliputi: a) sistem norma sosial yang maupun kekuatan-kekuatan lainnya memungkinkan kerja sama antara di dalam masyarakat itu sendiri para anggota masyarakat untuk tidak selalu baik baginya. Selain menyesuaikan diri dengan alam itu, manusia dan masyarakat yang ada disekelilingnya, b) memerlukan juga kepuasaan, baik organisasi ekonomi, c) alat-alat, di bidang spiritual maupun dan lembaga-lembaga atau materiil. Kebutuhan-kebutuhan petugas-petugas untuk pendidikan masyarakat tersebut di atas unutk (keluarga adalah lembaga sebagai besar dipenuhi oleh pendidikan utama) , d) organisasi kebudayaan yang bersumber pada kekuatan (politik) Unsur-Unsur masyarakat itu sendiri. Dikatakan Budaya Secara Umum, sebagian besar karena kemampuan Berdasarkan dari beberapa unsur manusia terbatas, sehingga budaya yang dikemukakan oleh kemampuan kebudayaan yang merupakan hasil ciptaannya juga dampak negatif, yaitu krisis kemanusiaan. terbatas di dalam memenuhi segala Dunia manusia saat ini sedang dilanda kebutuhan. Fungsi kebudayaan suatu krisis multidimensi global, yang pada hakikatnya adalah untuk meliputi krisis ekonomi global, krisis mengatur agar manusia dapat ekologi global, dan krisis politik global. mengerti satu sama lainnya, Berbagai terpaan krisis tersebut lalu bagaimana manusia bertindak dan bermuara pada krisis kemanusiaan seperti kemiskinan, kelaparan, pengangguran, bagaimana manusia itu berbuat kezaliman, kekerasan, penindasan, untuk kebaikan bersama. Jadi pada pengisapan, pembunuhan, dan lain-lain. initinya kebudayaan ini sebagai Jika ditelusuri secara seksama, kita ketahui cerminan kehidupan manusia, jika krisis kemanusiaan yang ada berpangkal suatu masyarakat memegang teguh mula dari krisis etika. Kelangkaan kebudayaannya maka akan tercipta wawasan dan pengetahuan etika, terutama kehidupan yang harmonis. Sekian di kalangan penguasa politik dan ekonomi, pembahasan mengenai pengertian mendorong merajalelanya perusakan yang kebudayaan dan fungsi kebudayaan kemudian mengarah pada kerusakan dunia bagi masyarakat, semoga tulisan dan segala tatanannya. Dari perspektif saya mengenai pengertian etika global, permasalahan yang dihadapi kebudayaan dan fungsi kebudayaan proses peradaban bangsa-bangsa di dunia bagi masyarakat dapat bermanfaat. belakangan ini, tidak lain adalah masalah etik, yaitu rendahnya kadar apresiasi 6. HUBUNGAN ETIKA DAN BUDAYA terhadap etika peradaban. Proses peradaban berkembang sedemikian cepat, Di dunia kita sekarang ini, terutama pada aspek material yang kesadaran akan etika individual dan etika mengatas namakan kebebasan, kekuatan sosial sangatlah rendah. Contoh nyatanya dan kepercayaan atas diri manusia. Dengan adalah adanya kelangkaan perspektif etika demikian, proses peradaban menempatkan di kalangan para penguasa politik dan manusia sebagai "pencipta yang memiliki ekonomi yang telah memicu kuasa besar" terhadap hidup dan penyalahgunaan kekuasaan (abuse of kehidupannya. Kehidupan manusia power) dalam berbagai sudut kehidupan. kemudian berorientasi pada paradigma Parliament of the World's Religion II, "antropo-centris", yaitu berpusat pada diri tahun 1993, yang diselenggarakan di manusia itu sendiri, sehingga manusia Chicago, menghasilkan deklarasi yang diliputi paham "egoisme kemanusiaan". disebut dengan etika global (global ethic) Egosime kemanusian tersebut, sebagai sebagai penjabaran praktis berupa mana diketahui, menjelma dalam paham, paradigma etika dan moral untuk baik yang bersifat individualistis maupun diejawantahkan dalam kehidupan empiris. kolektif, sebut saja rasisme, nasionalisme, Lahirnya Deklarasi Etika Global tersebut sekterianisme, atas seksisme (feminisme merupakan realisasi antisipasif dan solutif dan maskulinisme). Semua bentuk atas sebuah kekuatan dahsyat bernama egoisme manusia tersebut menghalangi globalisasi yang dewasa ini tidak hanya manusia untuk menjadi manusia sejati, memasuki wilayah kehidupan material manusia berkemanusiaan. Pemecahan seperti ekonomi, budaya, dan politik pada problematika sosial, ekonomi, politik dan banyak negara di seluruh belahan dunia, lingkungan hidup mungkin dilakukan tetapi kekuatan tersebut juga merambah dengan proses pembangunan yang wilayah nonmeterial, yaitu etika. berkesinambungan lewat perencanaan Globalisasi sendiri telah banyak ekonomi dan politik serta pembelakuan menimbulkan dampak positif, tetapi juga hukum dan undang-undang. Namun, semua itu belum cukup tanpa perubahan berada dalam kesepian, Kita harus "orientasi batin" (inner orientation) dan mengembangkan saling respek dan peduli sikap mental yang berkualitas dari agar tercapai keseimbangan kepentingan masyarakat. Masyarakat membutuhkan yang layak, bukan cuma memikirkan reformasi sosial dan ekologis, tapi dalam kekuasaan tanpa batas dan persaingan waktu bersamaan mereka juga yang tidak terhindarkan, Kita harus membutuhkan pembaruan spiritual. Untuk menghargai nilai-nilai kesederhanaan, benar-benar berperilaku manusiawi bukan keserakahan tanpa terpuaskan akan berarti : Kita harus menggunakan uang, prestis, dan pemuasan konsumtif. kekuasaan ekonomi dan politik untuk Dalam keserakahan, manusia kehilangan melayani kemanusiaan, bukan "rohnya", kebebasannya, ketenangan, dan menyalahgunakannya dalam persaingan kedamaian diri serta dengan demikian merebut dominasi yang kejam. Kita harus kehilangan apa yang membuatnya mengembangkan semangat mengasihi manusiawi. mereka yang menderita, khususnya kepada anak-anak, kaum lanjut usia, masyarakat miskin, penderita cacat, dan mereka yang