Anda di halaman 1dari 4

Shyllia Dea Wattimena/712015122 (Kelas B)

Tugas Manajemen & Kepemimpinan Gereja

PRA-PEMAHAMAN TENTANG VISI-MISI PEMIMPIN

Untuk menjadi seorang pemimpin yang baik maka seseorang harus pandai
dalam membangun sebuah relasi dan persahabatan dengan orang-orang yang ada di
sekitarnya, hal tersebut dapat dilakukan melalui hal-hal yang sederhana. Sama seperti
sosok Pdt. Broto Semedi Wirjotenojo, yang akrab disapa dengan pak Broto. Melalui
banyak kisah hidup pak Broto yang tertulis di dalam buku Sang Perintis, dapat kita
lihat bahwa pak Broto merupakan sosok pemimpin yang berhasil untuk membina
hubungan persaudaraan dan juga kekeluargaan dengan siapapun tanpa pamrih. Dalam
banyak hal, beliau lebih mengutamakan kebutuhan orang banyak ketimbang
kebutuhan dirinya sendiri. Ini merupakan salah satu sikap seorang pemimpin yang
patut diteladani oleh calon-calon pemimpin ke depannya.

Hubungan pak Broto dengan para mahasiswa banyak diwarnai dengan


keakraban dan persahabatan. Menurut beliau, justru tidak boleh ada jarak antara
mahasiswa dan dosen. Kedekatan yang terjalin tidak pernah mempengaruhi
kewibawaan beliau sebagai seorang dosen. Justru mahasiswa banyak meneladani
sikap pak Broto yang ditularkan kepada mereka, yaitu konsistensi dan
kedisiplinannya. Konsistensi dan kedisiplinan tentu saja menjadi sikap dari seorang
pemimpin yang sejati. Beliau adalah sosok dosen yang sangat disiplin, sederhana,
berwibawa, beretika dan memiliki intelektual yang tinggi.

Bahkan dalam proses perkuliahan, beliau selalu memberikan banyak


sumbangan pemikiran yang tentu saja berguna bagi para mahasiswa. Beliau juga
memberikan kebebasan bagi mahasiswa untuk mengemukakan pemikiran dan
pendapatnya masing-masing. Beliau kembali menunjukkan ciri dari seorang
pemimpin, yaitu terbuka dan mau untuk mendengarkan pendapat dan pemikiran
orang lain.

Dalam buku Sang Perintis, Pak Broto digambarkan sebagai orang yang low-
profile, sederhana, rendah hati, bersahaja dan memiliki prinsip yang kuat dalam
kepemimpinannya, apalagi menyangkut kebenaran. Beliau bsa mengendalikan,
mengatur, memimpin dan berani menyampaikan pendapatnya walaupun berhadapan
dengan banyak orang, berseberangan dengan banyak pendapat yang berbeda.
Kepribadian inilah yang menjadi teladan bagi banyak orang yang mengenalnya.

Untuk menjadi pemimpin yang berkualitas, maka kepribadian yang dimiliki


oleh pak Broto merupakan kepribadian yang sesuai dengan kriteria seorang pemimpin
yang berkualitas. Seorang pemimpin yang kharismatik, harus mampu untuk menarik
hati orang-orang di sekitarnya, dengan cara lebih mendahulukan kepentingan orang
lain, tulus dalam melakukan segala tugas, tujuan serta visi-misinya.

Seorang pemimpin agar dapat menjadi pemimpin yang baik maka dimulai dari
visi yang jelas. Visi ini merupakan sebuah kekuatan untuk melakukan suatu
perubahan yang lebih baik ke depannya. Sang pemimpin harus memiliki visi yang
jelas untuk mencapai tujuan bersama. Tanpa visi yang jelas maka kepemimpinan
seperti tidak ada artinya. Seorang pemimpin harus mampu untuk mengkomunikasikan
apa yang menjadi misinya dengan anggotanya. Misi merupakan bagian dari titik
referensi dan juga sumber pengharapan pada masa-masa yang akan datang. Seorang
pemimpin harus mampu untuk menghidupkan apa yang menjadi misi bersama.
Pentingnya visi dan misi tidak hanya sebagai pengarah ke mana tujuan dari sebuah
organisasi akan pergi tetapi sebagai dasar penilaian apakah realitas keadaan empirik
pada saat ini adalah sesuai dengan yang diidealkan itu. Dengan demikian visi dan
misi menjadi dasar dalam menilai keberhasailan atau capaian yang telah didapat pada
saat ini. Pentingnya visi dan misi itu sendiri perlu disertai dengan kepemimpinan
yang juga mendukungnya.
Menjadi seorang pemimpin bukan hanya sekadar mendapat gelar atau jabatan,
tetapi tentang bagaimana seseorang menemukan proses perubahan yang panjang
dalam dirinya. Mencari bahkan menjadi seorang pemimpin di masa-masa seperti
sekarang bukan perkara yang mudah. Ada begitu banyak tuntutan dan harapan
terhadap sang pemimpin ke depannya. Tentu saja beban yang harus ditanggung oleh
sang pemimpin tidaklah ringan.

Pada hakikatnya, kepemimpinan adalah menyangkut sikap hidup, tindakan,


perbuatan, ucapan, serta perilaku yang membutuhkan komitmen dan kesediaan untuk
terus belajar dan berproses. Kepemimpinan bisa dipelajari karena menyangkut
keterampilan. Kehadiran seorang pemimpin dan cara pengambilan keputusannya akan
dipengaruhi oleh karakter yang terdapat dari gaya kepemimpinannya. Setiap
pemimpin memliki model kepemimpinan yang disesuaikan dengan konteks
organinsasi yang dipimpin. Tentu saja setiap model yang diterapkan memiliki
kekurangan dan kelebihan.

Refleksi kritis:

Kepemimpinan yang dapat mengenali diri sendiri dan orang yang dipimpin
merupakan sebuah keberhasilan. Memahami dinamika dan pergumulan kehidupan
dalam sebuah organisasi ialah kehadiran yang sesungguhnya karena ia membutuhkan
keterampilan, kepekaan dan empati. Tidak hanya itu pemimpin juga harus memiliki
sikap rendah hati, karena bisa saja bawahannya memiliki ide, pemikiran atau gagasan
yang lebih luas dari dirinya yang merupakan seorang pemimpin. Maka sikap dari
seorang pemimpin haruslah memiliki keterbukaan untuk hal-hal baru dari orang lain
yang ada disekitarnya. Agar ia dapat dikatakan sebagai pemimpin yang baik tanpa
mementingkan kepentingan sendiri dan mampu membuka wawasan yang lebih luas
dan memberi contoh bagi bawahannya.
Untuk menjadi pemimpin yang mau melayani maka hal itu harus dimulai dari
dalam diri kita. Kepemimpinan tentu saja mengharuskan adanya suatu transformasi
dari dalam dan adanya perubahan dari karakter. Kepemimpinan yang mau melayani
dimulai dari dalam diri kita sendiri, kemudian bergerak keluar untuk mampu
melayani mereka yang dipimpinnya. Disinilah pentingnya karakter dan integritas dari
pemimpin untuk menjadi seorang pemimpin yang bisa diterima oleh mereka yang
dipimpinnya. Oleh karena itu, untuk menjadi pemimpin yang baik dan membawa
perubahan maka harus terlebih dahulu menerapkannya pada diri sendiri.

Dalam sebuah kepemimpinan maka, visi dan misi menjadi dasar dalam
menilai keberhasilan atau capaian yang telah didapat pada saat ini. Visi merupakan
bayangan masa depan yang ingin dicapai baik oleh individu maupun organisasi yang
diimpikan yang sedemikian menggugah kelompoknya untuk melakukan sesuatu
untuk sampai ke situ dan misi adalah kegiatan-kegiatan yang harus dilaksanakan oleh
organisi demi mewujudkan visi. Visi dan misi sangatlah penting karena menjadi
penolong untuk merumuskan prioritas-prioritas agar tidak terjadi perbuatan-perbuatan
yang tidak berguna yang dapat membahayakan lembaga dan visi dan misi juga
sebagai acuan dalam membuat penilaian terhadap keberhasilan atau pencapaian
sebuah organisasi. Dalam mewujudkan visi dan misi itu, tentunya haruslah didukung
dengan kepemimpinan yang baik pula agar visi dan misi itu dapat terwujud.

Anda mungkin juga menyukai