Untuk menjadi seorang pemimpin yang baik maka seseorang harus pandai
dalam membangun sebuah relasi dan persahabatan dengan orang-orang yang ada di
sekitarnya, hal tersebut dapat dilakukan melalui hal-hal yang sederhana. Sama seperti
sosok Pdt. Broto Semedi Wirjotenojo, yang akrab disapa dengan pak Broto. Melalui
banyak kisah hidup pak Broto yang tertulis di dalam buku Sang Perintis, dapat kita
lihat bahwa pak Broto merupakan sosok pemimpin yang berhasil untuk membina
hubungan persaudaraan dan juga kekeluargaan dengan siapapun tanpa pamrih. Dalam
banyak hal, beliau lebih mengutamakan kebutuhan orang banyak ketimbang
kebutuhan dirinya sendiri. Ini merupakan salah satu sikap seorang pemimpin yang
patut diteladani oleh calon-calon pemimpin ke depannya.
Dalam buku Sang Perintis, Pak Broto digambarkan sebagai orang yang low-
profile, sederhana, rendah hati, bersahaja dan memiliki prinsip yang kuat dalam
kepemimpinannya, apalagi menyangkut kebenaran. Beliau bsa mengendalikan,
mengatur, memimpin dan berani menyampaikan pendapatnya walaupun berhadapan
dengan banyak orang, berseberangan dengan banyak pendapat yang berbeda.
Kepribadian inilah yang menjadi teladan bagi banyak orang yang mengenalnya.
Seorang pemimpin agar dapat menjadi pemimpin yang baik maka dimulai dari
visi yang jelas. Visi ini merupakan sebuah kekuatan untuk melakukan suatu
perubahan yang lebih baik ke depannya. Sang pemimpin harus memiliki visi yang
jelas untuk mencapai tujuan bersama. Tanpa visi yang jelas maka kepemimpinan
seperti tidak ada artinya. Seorang pemimpin harus mampu untuk mengkomunikasikan
apa yang menjadi misinya dengan anggotanya. Misi merupakan bagian dari titik
referensi dan juga sumber pengharapan pada masa-masa yang akan datang. Seorang
pemimpin harus mampu untuk menghidupkan apa yang menjadi misi bersama.
Pentingnya visi dan misi tidak hanya sebagai pengarah ke mana tujuan dari sebuah
organisasi akan pergi tetapi sebagai dasar penilaian apakah realitas keadaan empirik
pada saat ini adalah sesuai dengan yang diidealkan itu. Dengan demikian visi dan
misi menjadi dasar dalam menilai keberhasailan atau capaian yang telah didapat pada
saat ini. Pentingnya visi dan misi itu sendiri perlu disertai dengan kepemimpinan
yang juga mendukungnya.
Menjadi seorang pemimpin bukan hanya sekadar mendapat gelar atau jabatan,
tetapi tentang bagaimana seseorang menemukan proses perubahan yang panjang
dalam dirinya. Mencari bahkan menjadi seorang pemimpin di masa-masa seperti
sekarang bukan perkara yang mudah. Ada begitu banyak tuntutan dan harapan
terhadap sang pemimpin ke depannya. Tentu saja beban yang harus ditanggung oleh
sang pemimpin tidaklah ringan.
Refleksi kritis:
Kepemimpinan yang dapat mengenali diri sendiri dan orang yang dipimpin
merupakan sebuah keberhasilan. Memahami dinamika dan pergumulan kehidupan
dalam sebuah organisasi ialah kehadiran yang sesungguhnya karena ia membutuhkan
keterampilan, kepekaan dan empati. Tidak hanya itu pemimpin juga harus memiliki
sikap rendah hati, karena bisa saja bawahannya memiliki ide, pemikiran atau gagasan
yang lebih luas dari dirinya yang merupakan seorang pemimpin. Maka sikap dari
seorang pemimpin haruslah memiliki keterbukaan untuk hal-hal baru dari orang lain
yang ada disekitarnya. Agar ia dapat dikatakan sebagai pemimpin yang baik tanpa
mementingkan kepentingan sendiri dan mampu membuka wawasan yang lebih luas
dan memberi contoh bagi bawahannya.
Untuk menjadi pemimpin yang mau melayani maka hal itu harus dimulai dari
dalam diri kita. Kepemimpinan tentu saja mengharuskan adanya suatu transformasi
dari dalam dan adanya perubahan dari karakter. Kepemimpinan yang mau melayani
dimulai dari dalam diri kita sendiri, kemudian bergerak keluar untuk mampu
melayani mereka yang dipimpinnya. Disinilah pentingnya karakter dan integritas dari
pemimpin untuk menjadi seorang pemimpin yang bisa diterima oleh mereka yang
dipimpinnya. Oleh karena itu, untuk menjadi pemimpin yang baik dan membawa
perubahan maka harus terlebih dahulu menerapkannya pada diri sendiri.
Dalam sebuah kepemimpinan maka, visi dan misi menjadi dasar dalam
menilai keberhasilan atau capaian yang telah didapat pada saat ini. Visi merupakan
bayangan masa depan yang ingin dicapai baik oleh individu maupun organisasi yang
diimpikan yang sedemikian menggugah kelompoknya untuk melakukan sesuatu
untuk sampai ke situ dan misi adalah kegiatan-kegiatan yang harus dilaksanakan oleh
organisi demi mewujudkan visi. Visi dan misi sangatlah penting karena menjadi
penolong untuk merumuskan prioritas-prioritas agar tidak terjadi perbuatan-perbuatan
yang tidak berguna yang dapat membahayakan lembaga dan visi dan misi juga
sebagai acuan dalam membuat penilaian terhadap keberhasilan atau pencapaian
sebuah organisasi. Dalam mewujudkan visi dan misi itu, tentunya haruslah didukung
dengan kepemimpinan yang baik pula agar visi dan misi itu dapat terwujud.