Ibadah ialah perhambaan diri dalam arti dan hakikatnya. Segala sesuatu
yang diperbuat oleh manusia dalam mentaati Tuhanya adalah Ibadah.[4]
Aspek ibadah terangkum dalam rukun islam diantarnya : Shalat, shalat pada
hakikatnya tidak lain melainkan bahwa kitadisuruh oleh Allah untuk
senantiasa mengingat dan mengimani diucapkan dengan lidah dan dilakukan
dalam perbuatan.
Diantara ibadah islam, shalatlah yang membawa manusia terdekat kepada
Tuhan. Karena didalamnya terdapat dialog antara manusia dengan Tuhan dan
dialog ini berlaku antara dua fihak yang saling berhadapan.[5]
Shalat ini dilaksanakan lima kali dalam sehari. Misalnya ketika kita
mengerjakan shalat subuh, kita berdiri dihadapan Allah SWT dalam keadaan
yang suci, sebelum kita melakukan segala aktifitas lainya. Kemudian kita
mengikrarkan perhambaan kita dihadapanNYA dengan berdiri, duduk, ruku
dan sujud, untuk meminta pertolongan, memohonkan petunjuk dan
memperbaharui janji taat kita kepada Allah SWT.
Kemudian rukun yang kedua Puasa, puasa yaitu menahan diri dari rasa lapar
dan haus dari terbit fajar hingga terbenamnya matahari, serta menahan diri
dari hawa nafsu. Dengan berpuasa tentu saja kita dibimbing oleh Allah secara
tidak langsung untuk berbuat kebaikan. Seumpamanya ketika kita berpuasa
tetapi masih membicarakan teman kita atau masih mengunjing orang lain
tentu saja ibadah puasa kita sia-sia dan tidak mendapatkan pahala seperti
apa yang telah dijanjikan Allah kepada setiap hamba yang melakukan ibadah
puasa.
Ibadah puasa merupakan ibadah universal, karena ibadah ini terdapat hampir
diseluruh agama, baik dalam agama samawi ataupun agama ardhi (agama
budaya). Oleh karena itu ibadah puasa ini telah dikenal oleh umat-umat
agama terdahulu dan juga telah dikenal dikalangan orang-orang agama
budaya dahulu kala.[6] Sepeti yang di Firmankan oleh Allah dalam Surat Al
Baqarah 183: yang artinya hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas
kamu bepuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu,
Artinya: Dan dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat. Dan kebaikan apa saja
yang kamu usahakan bagi dirimu, tentu kamu akan mendapat pahala Nya
pada sisi Allah. Sesungguhnya Alah Maha Melihat apa-apa yang kamu
kerjakan.
Allah telah mewajibkan atas tiap-tiap individu dari masyarakat
Islam apabila hartanya telah berlebih dari nishab dan cukup berada
ditanganya setahun penuh, untuk mengeluarkan zakatnya kepada salah
seorang dari golongan fakir, miskin atau musafir yang memerlukan
pertolongan atau orang yang baru masuk islam (muallaf).
Aspek ibadah yang selanjutnya yaitu ibadah Haji, haji yaitu
ibadah yang dilakukan di kota Mekkah, dan melaksanakan berbagai
rangkaian ibadah seperti thawaf, saiy, dan wuquf di arafah serta
melaksanakan semua ketentuan-ketentuan haji lainya, karena hendak
memenuhi perintah Allah dan mengharapkan keridhaaNya.
Rukun haji kalau dinegara kita tidak begitu diwajibkan bagi orang yang tidak
mampu, karena pergi naik haji ke Mekkah membutuhkan dana yang begitu
banyak. Tetapi bagi mereka yang mampu dan mempunyai harta lebih iba dah
ini menjadi wajib.
. Aspek Ibadah
Manusia dalam faham ajaran islam, sebagaimana ajaran monoteisme lainnya,
tersusun dari dua unsure, yaitu jasmani dan rohani. Badan, karena
mempunyai hawa nafsu, membawa pada kejahatan, sedangkan roh, berasal
dari unsure mengajak pada kesucian.Oleh karena itu pendidikan jasmani
harus disempurnakan dengan pendidikan rohani.
Ibadah dalam islam bukan bertujuan supaya tuhan disembah dalam arti
penyembahan dalam agama-agama primitif. Pengertian ini adalah pengertian
yang tidak tepat.
Tidak kuciptakan jin dan manusia kecuali untuk tunduk dan patuh
kepadaku.
Arti ini lebih sesuai dengan arti yang terkandung dalam kata muslim dan
muttaqi, yaitu menyerah, tunduk dan menjaga diri dari hukuman Tuhan di
hari kiamat dengan memematuhi perintah-perintah dan larangan-larangan
Allah SWT. Dengan kata lain, tuhan menciptakan manusia sebenarnya ialah
untuk berbuat baik dan tidak berbuat jahat.
Tujuan ibadah dalam islam adalah bukan menyembah, tetapi mendekatkan
diri kepada tuhan, agar dengan demikian roh manusia senantiasa diingatkan
kepada hal-hal yang bersih lagi suci, sehingga akhirnya rasa kesucian
seseorang menjadi kuat dan tajam. Roh yang suci membawa budi pekerti
baik dan luhur. Oleh karena itu, ibadah, disamping merupakan latihan
spirituil, juga merupakan latihan moral.
Shalat memang erat hubungannya dengan latihan moral. Dalam surat AlAnkabut 45 menyatakan :
Shalat mencegah orang dari perbuatan jahat dan tidak baik.
Demikian juga puasa dekat hubungannya dengan latihan moral. Surat AlBaqarah 183 yang berbunyi :
Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagai
halnya dengan umat sebelum kamu. Semoga kamu menjadi orang yang
bertakwa.
Demikianlah, berarti puasa bukanlah menahan diri dari makan dan minum,
tetapi menahan diri dari perbuatan-perubatan yang tidak baik.
Ada hal yang lebih tinggi derajatnya dari shalat, puasa dan sedekah. Ketika
para sahabat mengatakan ingin mengetahui hal itu, Nabi menjawab : yaitu
memperbaiki tali persahabatan.
Dalam islam masalah baik dan buruk ini mengambil tempat yang penting
sekali. Golongan Asyariah mengatakan bahwa soal baik dan buruk dapat
diketahui oleh akal. Sekiranya wahyu tidak diturunkan tuhan, manusia tidak
dapat membedakan baik dan buruk. Wahyulah yang menentukan baik
buruknya perbuatan.
Golongan Mutalizah berpendapat bahwa akal manusia cukup kuat untuk