Disusun oleh:
PRODI INFORMATIKA
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI CIPASUNG
2021
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah ta’ala atas segala limpahan
rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Hubungan Aqidah dengan Amal”. Makalah ini disusun berdasarkan hasil
referensi dari berbagai aspek.
Akhir kata, penulis berharap makalah ini dapat bermamfaat bagi pembaca
serta dapat membantu bagi kemajuan serta perkembangan tentang pemahaman
Aqidah. Sekali lagi kami menguscapkan banyak terimaksih kepada semua pihak,
semoga Allah ta'ala memberikan balasan atas segala amal yang telah dilakukan
dengan pembuatan makalah ini dapat bermanfaat bagi mahasiswa teknik
informatika.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
COVER ………………………………………………..……………….i
KATA PENGANTAR...........................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................iii
BAB I PENDAHULIUAN ....................................................................1
A. Kesimpulan..........................................................................10
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................11
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Aqidah yaitu keyakinan atau juga bisa di bilang percaya akan
semuanya, dan Amal yaitu setiap perilaku kita yang berkaitan dengan beramal
sholeh untuk mendapat ridho dari Allah SWT. Aqidah dan amal memiliki
hubungan yang sangat erat kaitannya. Aqidah dan amal tidak dapat
dipisahkan, sebab setiap orang memiliki aqidah dalam berbuat amal kebaikan.
Dengan demikian, disini kami ingin menyampaikan perkenaan dengan
hubungan aqidah dengan amal. Dimana kita dapat menggambarkan hubungan
keduanya seperti pohon dengan buah.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari Aqidah?
2. Apa pengertian dari amal?
3. Bagaimana hubungan antara aqidah dan amal?
C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui pengertian dari aqidah.
2. Mengetahui pengertian dari amal.
3. Mengetahui hubungsn antara aqidah dan amal.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
● Pengertian Aqidah Menurut Abdullah Azzam, menurut beliau, aqidah
merupakan iman dengan semua rukun-rukunnya, yang di maksud adalah
rukun iman yang berjumlah 6 rukun, yaitu kepercayaan akan adanya
allah swt, malaikat-malaikat allah, kitab-kitab allah, nabi-nabi allah, hari
akhir, serta qadha dan qadar.
● Pengertian Aqidah Menurut Ibnu Taimiyah, dalam bukunya yang
berjudul "aqidah al-wasithiyah" beliau menerangkan bahwa aqidah
adalah suatu perkara dalam hati dan jiwa yang harus di benarkan dan di
luruskan agar menjadi tenang, tentram tanpa ada keraguan apapun di
dalamnya.
Ada beberapa istilah lain yang semakna atau hampir semakna dengan istilah
aqidah, yaitu Iman dan Tauhid dan yang semakna dengan ilmu aqidah yaitu
Ushuluddin, Ilmu Kalam dan Fikih Akbar.
Pengertian Amal
Secara bahasa "amal" berasal dari bahasa Arab yang berarti perbuatan atau
tindakan, sedangkan saleh berarti yang baik atau yang patut. Menurut istilah, amal
saleh ialah perbuatan baik yang memberikan manfaat kepada pelakunya di dunia
dan balasan pahala yang berlipat di akhirat.
Pengertian amal dalam pandangan Islam adalah setiap amal saleh, atau
setiap perbuatan kebajikan yang diridhai oleh Allah SWT. Dengan demikian, amal
dalam Islam tidak hanya terbatas pada ibadah, sebagaimana ilmu dalam Islam
tidak hanya terbatas pada ilmu fikih dan hukum-hukum agama. Ilmu dalam dalam
ini mencakup semua yang bermanfaat bagi manusia seperti meliputi ilmu agama,
ilmu alam, ilmu sosial dan lain-lain. Ilmu-ilmu ini jika dikembangkan dengan
benar dan baik maka memberikan dampak yang positif bagi peradaban manusia.
Misalnya pengembangan sains akan memberikan kemudahan dalam lapangan
praktis manusia. Demikian juga pengembangan ilmu-ilmu sosial akan
memberikan solusi untuk pemecahan masalah-masalah di masyarakat.
3
Nilai yang hidup dan nyata adalah amal,hidup berkembangnya peradaban
berdasarkan perkembangan ilmu yang korelatif dengan perubahan yang terjadi
dalam arus, maka ilmu menjadi tiang bagi berdirinya peradaban. Ilmu harus
memiliki keterjangkauan dengan realitas yang ada, ilmu harus mampu membumi
dan dapat diterapkan dalam menjawab arus perubahan. Ilmu akan mati jika ilmu
tidak memberikan konsepsi yang jelas pada realita, maka dari itu ilmu harus
melandaskan dirinya pada realita yang ada.
Iۗ IنIَ I وI ُمIَ لI ْعIَ اَل يIنIَ I يI ِذIَّلI اI َوIنIَ I وI ُمIَ لI ْعIَ يIنIَ I يI ِذIَّلI اI يI ِوIَ تI ْسIَ يIلIْ Iَ هIلIْ Iُق
IِبIاIَ بIَأْل ْلI اIوIُلI ُأ وI ُرI َّكI َذIَ تIَ يI اI َمIَِّإ ن
I ْدIIIَقIَ فIَ ةIII َمI ْكI ِحI ْلI اIت Iَ Iَ يIنIْ I َمIَ ةIII َمI ْكIحIِ I ْلI اI يIِْؤ تIIُIي
Iَ ْؤIIُI يIنIْ I َمI َوIۚ I ُءI اIIشI
IِبI اIَ بIَأْل ْلI اIوIُلI ِإ اَّل ُأ وI ُرI َّكI َّذIَ يI اI َمI َوIۗ I اI ًرI يIِ ثI َكI اI ًرI ْيI َخIي
Iَ IِتIُأ و
4
dianugrahi al-Hikmah itu, benar-benar ia telah dianugrahi karunia yang banyak.
Dan hanya orang-orang berakallah yang dapat mengambil pelajaran (berdzikir)
dari firman-firman Allah.” (QS. Al-Baqoroh [2]: 269).
Rasulullah saw pun memerintahkan para orang tua agar mendidik anak-
anaknya dengan sebaik mungkin. “Didiklah anak-anakmu, karena mereka itu
diciptakan buat menghadapi zaman yang sama sekali lain dari zamanmu kini.”
(Al-Hadits Nabi saw). “Menuntut ilmu itu diwajibkan bagi setiap Muslimin,
Sesungguhnya Allah mencintai para penuntut ilmu.” (Hadis Nabi saw)
Hubungan aqidah dan amal adalah bagaikan hubungan antara pohon dan buah,
dari itulah dalam banyak ayat Al Qur’an, amal perbuatan selalu dikaitkan dengan
keimanan.
I يI ِرIجIْ Iَ تIت ٍ IاIَّ نIجIَ I ْمIُهIَ لI َأ َّنIت َّ IلI اIاIوIُ لI ِمI َعIوIَ IاIوIُ نI َمI آIنIَ I يI ِذIَّلI اI ِرI ِّشIَ بIوIَ
ِ I اI َحIِلI اIص
IاIوIُلI اIَ قIۙ IاIً قIزIْ I ِرI ٍةIرIَ I َمIَ ثIنIْ I ِمIاIَ هI ْنI ِمIاIوIُ قI ِزI ُرI اI َمIَّ لI ُكIۖ I ُرI اIَ هIَأْل ْنI اI اIَ هIِ تIحIْ Iَ تIنIْ Iِم
ٌ I اI َوIزIْ َأIاIَهI يIِ فI ْمIُهIَ لI َوIۖ I اIً هIِبI اI َشIَ تI ُمI ِهIِ بIاIوIُ ُأ تI َوIۖ I ُلI ْبIَ قIنIْ I ِمIاIَ نI ْقI ِزI ُرI يI ِذIَّلI اI اI َذIَٰهI
Iج
IنIَ I وI ُدIِلI اI َخI اIَهI يIِ فI ْمIُ هIوIَ Iۖ Iٌ ةIرIَ Iَّ هIَ طIُم
Artinya: “Dan sampaikanlah berita gembira kepada mereka yang beriman dan
berbuat baik, bahwa bagi mereka disediakan surga-surga yang mengalir sungai-
sungai di dalamnya. Setiap mereka diberi rezeki buah-buahan dalam surga-surga
5
itu, mereka mengatakan: "Inilah yang pernah diberikan kepada kami dahulu".
Mereka diberi buah-buahan yang serupa dan untuk mereka di dalamnya ada
isteri-isteri yang suci dan mereka kekal di dalamnya”. (Qs. Al-Baqoroh : 25)
IًةIاIَ يI َحIُهIَّنIَ يIِ يIحIْ IُنIَلIَ فIنIٌ I ْؤ ِمI ُمIوIَ Iُ هI َوI ٰىIَ ثI ُأ ْنIوIْ َأI ٍرI َكI َذIنIْ I ِمI اIحIً IِلI اIص َ I َلI ِمI َعIنIْ Iَم
I َنIوIُ لI َمI ْعIَ يIاIوIُنI اI َكI اI َمI ِنI َسIحIْ َأIِ بI ْمIُ هIرIَ IجIْ َأI ْمIُهIَّ نIَ يI ِزIجIْ Iَ نIَ لIوIَ Iۖ Iً ةIَ بIِّ يIط
َ
Artinys: “Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun
perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan
kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami beri balasan
kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka
kerjakan”. ( Qs. An-Nahl: 97)
I اI ًّدI ُوIنIُ Iٰ َمI IحIْ I َّرIلI اI ُمIُ هIَ لI ُلI َعIجIْ Iَ يI َسIت َّ IلI اIاIوIُ لI ِمI َعI َوIاIوIُ نI َمI آIنIَ I يI ِذIَّلI اIِإ َّن
ِ I اIحIَ IِلI اIص
Artinya:“Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal saleh, kelak
Allah Yang Maha Pemurah akan menanamkan dalam (hati) mereka rasa kasih
saying”.(Qs. Maryam: 96).
Aqidah merupakan landasan pokok dari setiap amal seorang muslim dan
sangat menentukan sekali terhadap nilai Amal, karena Akidah itu berurusan
dengan hati. Aqidah sebagai kepercayaan yang melahirkan bentuk keimanan
terhadap Rukun Iman yaitu iman kepada Allah, Malaikat-malaikat Allah, kitab-
kitab Allah, rasul-rasul Allah hari kiamat dan takdir.
6
C. Peranan Aqidah Terhadap Amal
Kata amal dalam Islam berkaitan erat dengan kata ilmu. Barangsiapa berilmu
maka amalkanlah. Ini seperti yang diungkapkan Rasulullah, yang artinya
"barangsiapa mengamalkan ilmu yang ia ketahui, maka Allah akan mewariskan
kepadanya suatu ilmu yang belum kita ketahui "
Amal dan Ummal (yang mengamalkan) memiliki posisi yang sangat mulia
pada setiap sendi kehidupan. Banyak dari kalangan nabi yang berprofesi sebagai
pekerja dengan bermodalkan kepulan keterampilan mereka. Seperti arti Nabi
Daud AS yang bekerja membuat baju perang dari besi dan makan dari hasil
kerajinannya itu.
Kata amal dalam Islam juga mengandung pemahaman yang sangat luas.
Karena menurut Islam amal merupakan perbuatan yang didorong oleh aqidah
kearah positif, dan itulah anjuran Islam, sehingga jabatan khalifah sekalipun
masih dianggap sebagai Amil pekerja, karena memang seorang pemimpin bekerja
demi menegakkan keadilan rakyat dan mensejahterakan nya.
هّٰللا ٰ
ضهُ ْمَ ْض ِم ْنهُ ْم َّم ْن َكلَّ َم ُ َو َرفَ َع بَ ْع ٍ ۘ ضهُ ْم َعلى بَع َ ك الرُّ ُس ُل فَض َّْلنَا بَ ْع َ تِ ْل
س َولَ ْو َش ۤا َء هّٰللا ُ َما ِ ۗ ح ْالقُ ُد ِ ت َواَيَّ ْد ٰنهُ بِر ُْو ِ ت َو ٰاتَ ْينَا ِع ْي َسى اب َْن َمرْ يَ َم ْالبَي ِّٰن ٍ ۗ َد َر ٰج
اختَلَفُ ْوا فَ ِم ْنهُ ْم َّم ْن ْ ت َو ٰل ِك ِن ُ ا ْقتَتَ َل الَّ ِذي َْن ِم ۢ ْن بَ ْع ِد ِه ْم ِّم ۢ ْن بَ ْع ِد َما َج ۤا َء ْتهُ ُم ْالبَي ِّٰن
ٰا َم َن َو ِم ْنهُ ْم َّم ْن َكفَ َر َۗولَ ْو َش ۤا َء هّٰللا ُ َما ا ْقتَتَلُ ْو ۗا َو ٰل ِك َّن هّٰللا َ يَ ْف َع ُل َما ي ُِر ْي ُد
Artinya: “Rasul-rasul itu Kami lebihkan sebagian mereka dari sebagian yang
lain. Di antara mereka ada yang (langsung) Allah berfirman dengannya dan
sebagian lagi ada yang ditinggikan-Nya beberapa derajat. Dan Kami beri Isa
putra Maryam beberapa mukjizat dan Kami perkuat dia dengan Rohulkudus.
7
Kalau Allah menghendaki, niscaya orang-orang setelah mereka tidak akan
berbunuh-bunuhan, setelah bukti-bukti sampai kepada mereka. Tetapi mereka
berselisih, maka ada di antara mereka yang beriman dan ada (pula) yang kafir.
Kalau Allah menghendaki, tidaklah mereka berbunuh-bunuhan. Tetapi Allah
berbuat menurut kehendak-Nya”.
Akidah Islam juga menganjurkan kepada seseorang untuk bekerja apa saja yang
sesuai dengan kemampuannya, karena memang Islam lebih senang kepada
seseorang yang mau bekerja, dan membenci orang yang menganggur dan
tergantung kepada orang lain.
ت بِ ِه الرِّ ْي ُح فِ ْي يَ ْو ٍمْ َمثَ ُل الَّ ِذي َْن َكفَر ُْوا بِ َربِّ ِه ْم اَ ْع َمالُهُ ْم َك َر َما ِد ِۨا ْشتَ َّد
ك هُ َو الض َّٰل ُل ْالبَ ِع ْي ُد َ ِف اَل يَ ْق ِدر ُْو َن ِم َّما َك َسب ُْوا َع ٰلى َش ْي ٍء ٰۗذل ٍ ۗ اصِ َع
Artinya: ” Perumpamaan orang yang ingkar kepada Tuhannya, perbuatan
mereka seperti abu yang ditiup oleh angin keras pada suatu hari yang
berangin kencang. Mereka tidak kuasa (mendatangkan manfaat) sama sekali
dari apa yang telah mereka usahakan (di dunia). Yang demikian itu adalah
kesesatan yang jauh”.
(QS. Ibrohim: 18)
Aqidah yang batil akan menyebabkan semua amal perbuatan yang pernah
diperbuat menjadi hangus. Firman Allah Ta’ala:
ب ِحلٌّ لَّ ُك ْم َۖوطَ َعا ُم ُك ْم َ ت َوطَ َعا ُم الَّ ِذي َْن اُ ْوتُوا ْال ِك ٰتُ ۗ اَ ْليَ ْو َم اُ ِح َّل لَ ُك ُم الطَّي ِّٰب
َ ت ِم َن الَّ ِذي َْن اُ ْوتُوا ْال ِك ٰت
ب ُ ص ٰن َ ْت َو ْال ُمحِ ت ِم َن ْال ُمْؤ ِم ٰن ُ ص ٰن َ ِْحلٌّ لَّهُ ْم ۖ َو ْال ُمح
ْٓ صنِي َْن َغي َْر ُم َسافِ ِحي َْن َواَل ُمتَّ ِخ ِذ
ي ِ ِْم ْن قَ ْبلِ ُك ْم اِ َذٓا ٰاتَ ْيتُ ُم ْوهُ َّن اُج ُْو َرهُ َّن ُمح
ط َع َملُهٗ َۖوهُ َو فِى ااْل ٰ ِخ َر ِة ِم َن ِ ان َو َم ْن يَّ ْكفُرْ بِااْل ِ ْي َم
َ ِان فَقَ ْد َحب ٍ ۗ اَ ْخ َد
ࣖ ْال ٰخ ِس ِري َْن
8
Artinya: “Pada hari ini dihalalkan bagimu segala yang baik-baik.
Makanan (sembelihan) Ahli Kitab itu halal bagimu, dan makananmu
halal bagi mereka. Dan (dihalalkan bagimu menikahi) perempuan-
perempuan yang menjaga kehormatan di antara perempuan-
perempuan yang beriman dan perempuan-perempuan yang menjaga
kehormatan di antara orang-orang yang diberi kitab sebelum kamu,
apabila kamu membayar maskawin mereka untuk menikahinya, tidak
dengan maksud berzina dan bukan untuk menjadikan perempuan
piaraan. Barangsiapa kafir setelah beriman, maka sungguh, sia-sia
amal mereka, dan di akhirat dia termasuk orang-orang yang rugi”.
(QS. Al- Maidah: 5)
Hubungan aqidah dan amal adalah bagaikan hunungan antara pohon dan
buah. Firman Allah Ta’ala:
ت َسيَجْ َع ُل لَهُ ُم الرَّحْ مٰ ُن ُو ًّدا ّ ٰ اِ َّن الَّ ِذي َْن ٰا َمنُ ْوا َو َع ِملُوا ال
Iِ صلِ ٰح
Artinya: “Sungguh, orang-orang yang beriman dan mengerjakan
kebajikan, kelak (Allah) Yang Maha Pengasih akan menanamkan rasa
kasih sayang (dalam hati mereka)”.(QS. Maryam: 96)
9
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Aqidah dan Amal sangatlah berkaitan, dimana hubungannya
sangatlah erat. Sebagaimana yang telah dipaparkan diatas, bahwa aqidah
dan amal bisa kita samakan dengan hubungan pohon dan buah. Dimana
pohon itu mempunyai beberapa bagian, dari mulai akar itu kita anggap
seperti pondasi aqidah, bentang pohon kita anggap sebagai jalannya
menuju amal, dahan atau batang kita anggap sebagai jalurnya lagi dari
jalannya tadi menuju amal, daun kita anggap kegiatan amal kita yang
dilakukan karena Allah SWT, dan buah sebagai hasil dari amal perbuatan
kita yang telah dilakukan sebanyak-banyaknya dengan ikhlas.
Oleh karena itu, mari kita memperkuat aqidah kita dan
memperbanyak amal agar kelak diyaumul akhir mendapat safaat dari Allah
SWT serta Para Rasul Allah.
10
DAFTAR PUSTAKA
11