Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

GEJALA JIWA KONASI DAN CAMPURAN

Tugas Mata Kuliah Psikologi Umum


Dosen Pengampu : Putri Rahmi Virani Lubis, M.Si

Disusun Oleh:

Kelompok 7
Khofifah Ajeng Riani (2011003134)
Suwaibatul Aslamiyah (2011003140)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) PAGI


SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (SATI) MA’ARIF JAMBI
TAHUN 2022
KATA PENGANTAR

Sembah sujud penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT karena anugerah dan rahmat-Nya
jualah sehingga makalah ini dapat terselesaikan. Dalam penyusunan makalah ini, penulis
telah berusaha semaksimal mungkin, yang mana telah memakan waktu dan pengorbanan
yang tak ternilai dari semua pihak yang memberikan bantuannya, yang secara langsung
merupakan suatu dorongan yang positif bagi penulis ketika menghadapi hambatan-hambatan
dalam menghimpun bahan materi untuk menyusun makalah ini.
Namun penulis menyadari bahwa makalah ini masih sangat jauh dari kesempurnaan,
baik dari segi penyajian materinya maupun dari segi bahasanya. Karena itu saran dan kritik
yang bersifat konstruktif senantiasa penulis harapkan demi untuk melengkapi dan
menyempurnakan makalah ini.

Jambi, Maret 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................... i
DAFTAR ISI.................................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .............................................................................................. 1
C. Tujuan Penulisan................................................................................................. 1

BAB II PEMBAHASAN
A. Gejala Jiwa Konasi (Kemauan) ......................................................................... 2
B. Gejala Campuran (KOmbinasi).......................................................................... 7

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan ........................................................................................................ 10
B. Saran .................................................................................................................. 10

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................... 11

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Psikologi berasal dari kata “psyche” yang berarti jiwa, dan “Ligos” berarti
ilmu. Jadi secara istilah, psikologi berarti ilmu yang mempelajari tentang gejala-gejala
kejiwaan.  Ilmu jiwa atau psikologi merupakan salah satu study ilmiah yang
memperhatikan tingkah laku makhluk hidup yang beraneka ragam di dunia. Psikologi
digunakan untuk memahami berbagai macam persoalan yang sedang dihadapi oleh
seseorang atau kelompok terkait dengan perilaku manusia yang diwujudkan dalam
berbagai aktivitas1. Pada dasarnya kata-kata psikologis adalah hal-hal yang
berhubungan dengan memperhitungkan kejiwaan orang lain. Adapun gejala kejiwaan
dapat dibedakan menjadi 4, yaitu gejala pengenalan (kognisi), gejala perasaan
(emosi), gejala kehendak (konasi) dan gejala campuran (kombinasi). Pada kesempatan
ini, pemakalah khusus membahas tentang gejala campuran yang terdiri dari perhatian,
kelelahan dan sugesti.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana gejala jiwa konasi (Kemauan)?
2. Bagaimana gejala campuran?

C. Tujuan
1. Mempelajari gejala jiwa konasi (Kemauan).
2. Mempelajari gejala campuran.

1
Muhibbin Syah, "Psikologi Belajar", (Jakarta: Rajawali Press, 2009) h. 22

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Gejala  Jiwa Konasi (Kemauan)


Kemauan merupakan salah satu dari fungsi kejiwaan manusia, dapat
diartikan aktifitas psikis yang mengandung usaha aktif dan berhubungan dengan
pelaksanaan suatu tujuan. Tujuan adalah titik akhir dari gerkana yang menuju suatu
arah. Adapun tujuan kemauan adlah pelaksanaan suatu tujuan-tujuan mana, harus
diartikan dalm suatu hubungan.
Dalam istilah sehari-hari kemauan dapat disamakan dengan kehendak atau
hasrat. Kehendak isalah suatu fungsi jiwa untuk dapat mencari sesuatu.
Kehendak ini merupakan kekuatandari dalam. Dan tampak dari luar sebagai
gerak-gerik.2
Dalam berfungsinya kehendak ini bertautan dengan pikiran dan perasaan.
Untuk dapat mempelajarinya dibagi atas:
a. Dorongan
b. Keinginann
c. Hasrat
d. Kecenderungan
e. Hawa nafsu
f. Kemauan
Pribadi memberikan corak dan menentukan, sesudah memilih dan
mengambil keputusan. Perbuatan memilih dan mengambil keputusan ini disebut
dengan keputusan kata hati.
Proses kemauan untuk mencapai proses tindakan biasanya melalui
bebrapa tingkat, ialah3
a. Motif (alasan, dasra, dan pendorong)
b. Perjuangan motif. Sebelum mengambil keputusan, pada batin biasanya ada
beberapa motif, yang bersifat luhur dan rendah. Disisni nerlangsung suatu
pemilihan.

2
Abu Ahmadi, “Psikologi Umum”, (Jakarta: Rineka Cipta, 2003) h. 112
3
Ibid, h. 116

2
c. Keputusan. Inilah yang sangat penting. Disini kita mengadakan pemilihan
antara motif-motif tersebutdan meninggalkan kemungkinan yang lain, sebab tak
mungkin kita punya macam-macam keinginan dan pada waktu yang sama.
d. Perbuatan kemauan. Kalau sudah mengambil keptusan, maka bertindak
sesuai dengan keputusan yang diambil. Tetapi itu sering sangat sukar.

Adapun gejala hasrat juga terbagi menjadi beberapa macam, yaitu:


1. Hasrat yang berupsat pada kejasmanian
Gejala hasrat ini berhubungan dengan gerak dan perbuatan yang
berpusat pada kejasmanian. Di antara gejala hasrat ini ada yang terdapat
pada tumbuh-tumbuhan, binatang pada manusia.
a. Tropisme
Adanya peristiwa yang menyebabkan timbulnya gerak ke suatu
arah tertentu. Gejala tropisme terdapat pada barang-barang tingkat
vegetatif (tumbuh-tumbuhan) dan animal (binatang). Misalnya bungan
menghadap mengarah sinar matahari, laron terbang menyongsong sinar,
dan sebagainya. Tropisme terjadi kalau mendapat perangsang dari luar
semata-mata, jadi tak ada pendorong dari dalam untuk tujuan tertentu.
b. Refleks
Reflek adalah gerak reaksi yang tak disadari terhadap perangsang.
Reflek ini dihubungka dengan konasi yang rendah tingkatannya, maka
refleks boleh dikatakan hgerak refleks, hukum perbuatan refleks.
1) Proses terjadinya gerak rfelek
Gerak refleks adalah di luar kesadaran, jadio reaksi-reaksi
yang ditimbulalkan tidak bersumber pada pusat susuna syaraf (otak)
tanpa suatu pertimbangan. Proses terjadinya gerak refleks : perangsang
panca indra sel-sel syaraf sensoris urat syaraf motoris reaksi.
2) Macam-macam refkeks
a) Reflek bawaan, yakni eflek yang dibawa sejak lahir, disebut
pula reflek asli atau sewajarnya
b) Reflek latihan, yakni reflek yang diperoleh dari pengalaman.
Reflek ini tidak dibawa sejak lahir, melainkan hasil daripada
pengalaman atau perbuatan yang selalu diulang.

3
c) Reflek bersyarata. Reflek ini tidak bergantung pada perangsang
alam yang asli tapi timbul karena perangsang lain yang
berassosiasi dengan rangsangan alam tersebutsupaya timbul
asosiasi dengan perangsang alam perlu adanya suatu perantara
yang disebut dengan syarata.

c. Insting4
Yaitu kemampuan berbuat tertentu yang dibawa sejak lahir yaitu
tertuju pada pemuasan dorongan-dorongan nafsu dan dorongan-dorongan
lain, disebut insting. Instink ini terdapat pada hewan dan juga mansia,
namun fungsi peranananya tidak sama.
1) Macam-macam instink :
Instink merupakan dorongan alami yang bebruat tertentu
demi tercapainya tujuan. Jadi disisni ada rangkaian anatara dorongan
instink dan kebutuhan yang menjadi tujuannya. Pada garis besarnya
dorongan instink dapat digolongkan menjadi :
a. Dorongan instink mempertahankan diri,meliputi :
 Instink makan
 Instink berbafas
 Bermain
 Instink melindungi diri
 Instink takut
 Instink istirahat
b. Dorongan instink mempertahankan jenis, meliputi :
 Instink seksual
 Instink membela diri
 Instink minta tolong
 Instink sosial
 Instink melindungi
 Instink memelihara
c. Dorongan instink mengembangkan diri, meliputi :
 Instink belajar
4
Ibid, h. 118-119

4
 Instink menyelidiki
 Instink ingin takut

d. Automatisme
Gejala-gejala yang menimbulkan gerak-gerak terselenggara denga
sendirinya, disebut autmatisme.
1) Automatisme asli : gerak-gerak automatis yang tidak digerakkan oleh
gejala hasrat, mislanya : gerak, ajntung, paru-paru, dll.
2) Automatisme latihan : ialah gerak-gerak yang berjalan secara
automatis karena seringnya gerak-gerak itu diulang, misalnya berjalan,
bersepeda, main piano, memetik gitar, menggosok biola, menulis,
mengetik, bercakap-cakap dan sebagainya.

e. Kebiasaan
Gerak perbuatan yang berjalan dnegan lancar dan seolah-olah
berjalan dengan sendirinya, disebut dengan kebiasaan.

f. Nafsu
Dorongan yang terdapat pada tiap-tiap manusia dan memberi
kekuataan bertindak untuk memenuhi kebuthan hidup tertentu, disebut
nafsu. Nafsu ada pertaliannya dengan instink, tetepai nampak keluarnya
tidak sama. Namun nampak keluar dalam berbagai bentuk dan cara.
1) Macam-macam nafsu :
a) Nafsu indivudual (perseoragan), mislanya nafsu makan, nafsu
beramain, nafsu bertindak, nafsu merusak, nafsu berkelahi, nafsu
berkuasa, dan sebagainya.
b) Nafsu sosial (kemasyarakatan), misalnya : nafsu meniru, nafsu
kawin, nafsu berkumpul dengan ornag lain, dan sebagainya.
2) Hubungan nafsu dengan perasaan :
Perasaan yang hebat dapat menimbulkan bergeraknya suatu nafsu
dan sebaliknya nafsu kadang-kadang dapat menimbulkan perasaan
yang hebat, dan ada kalanya kemampuan berfikir dikesampingkan.
3) Nafsu dan pendidikan :

5
Nafsu terdapat pada tiap-tiap orang-orang walaupun berbeda
macam dan tingkatannya. Kebiasaan-kebiasaan yang baik/positif dan
pengaruh-pengaruh positif pendidikan yang sudah tertanam dalam
jiwa sesorang dapat mempengaruhi nafsu dan pertanyaan-pertanyaan
nafsu. Dengan jalan demikian nafsu dapat diperhalus.

g. Keinginan5
Nafsu yang mempunyai arah tertentu dan tuuan tertentu disebut
keinginan. Kalau dorongan sudah menuju ke arah tujuan yang
nyata/konngkrit dan tertentu, misalnya disitu akan terjadi dorongan keras dan
terarah pada suatu objek tertentu maka nafsu itu disebut keinginan.
Misalnya : nafsu makan menimbulkan keinginan untuk makan
sesuatu, nafsu kerja menimbulkan keinginan untuk mngerjakan
sesuatu,dan sebagainya. Lawan dari keinginan adalah keseganan.

h. Kecenderungan (tendency)
Keinginan-keinginan yang sering munculatau timbul disebut
kecenderungan. Kecenderungan sama dengan kecondongan.
Kecenderungan Dapat menimbulkan dasra kegemaran terhadap sesuatu.
Kecenderungan dapat dibedakan menjadi beberapa golongan :
1) Kecenderungan vital (hayat), mislanya lahap, gemar makan, dsb.
2) Kecenderungan perseorangan, menimbulkan sifat-sifat loba, tamak,
kikir, egois, dll
3) Kecenderungan sosial, mislanya : persahabatan, persaudaraan, berbuat
amal, dsb.
4) Kecenderungan abstrak, yang positif misalnya : taat pada Tuhan, jujur,
patuh, bertanggungjawab, dsb. Yang negatif misalnya : dusta, bohong,
dsb.

5
Abu Ahmadi, "Psikologi Umum", (Jakarta: Rineka Cipta, 2003) h. 121

6
i. Hawa Nafsu
Kecenderungan atau keinginan yang snagt kuat dan mendesak yang
sedikit-sedikit ynag memepengaruhi jiwa seseorang disebut hawa nafsu.
Dengan timbulnya hawa nafsu seakan-akan keinginan-keinginan yang lain
dikesampingkan, sehingga tinggalsatu keinginan saja yang berkuasa dan
bergerak dalam kesadaran. Disamping itu hawa nafsu dicirikan dengan :
 Perasan sangat terpengaruh dan daya pikir dapat dilumpuhkan.
 Biasanya hawa nafsu disertai timbulnya kekuatan-kekuatan yang
hebat.
Akibat timbulnya hawa nafsu tersebut hidup jasmani dan rohaninya
menjadi kacau dan terganggu. Hawa nafsu yang banyak muncul antara
lain : judi, nonton, minuman keras, dsb.

j. Kemauan6
Kemauan adalah dorongan dari dlamyang lebih tinggi
tingkatannya daripada instink, refleks, automatisme, kebiasaan, nafsu,
keinginan, kecenderungan dan hawa nafsu, sekali lagi ditandaskan bahwa
kemauan hanya terdapat pada manusia saja.

B. Gejala Campuran (Kombinasi)


Gejala campuran merupakan kombinasi dari gejala pengenalan, perasaan dan
kemauan. Gejala campuran dibedakan menjadi tiga macam, yaitu perhatian, kelelahan
dan sugesti.

1. Perhatian 

Dalam istilah psikologi, perhatian diartikan sebagai suatu reaksi yang


dilakukan oleh organisme dan kesadaran seseorang. Perhatian ialah konsentrasi atau
aktifitas jiwa kita terhadap pengamatan, pengertian, dan sebagainya dengan
mengenyampingkan yang lain daripada itu7. Perhatianadalah reaksi umum yang
menyebabkan bertambahnya aktifitas daya konsentrasi dan fokus terhadap satu objek,
baik didalam maupun di luar dirinya.Perhatian juga adalah merupakan penyeleksian
terhadap stimuli yang ditermia oleh individu yang bersangkutan.
6
Ibid,. h. 122-124
7
Agus sujanto, psikologi umum (Jakarta, Bumi aksara, 1993) hal : 89

7
Menurut Dr. Aryan Ardhana, perhatian adalah suatu kegiatan jiwa. Perhatian
dapat didefinisikan sebagai proses pemusatan phase-phase atau unsur-unsur
pengalaman dan mengabaikan yang lainnya. Sedang menurut Drs. Dakir, perhatian
adalah keaktifan peningkatan kesadaran dalam pemusatannya kepada barang sesuatu
baik di dalam maupun di luar diri kita.

Faktor yang mempengaruhi perhatian : 

 Pembawaan
 Latihan dan kebiasaan 
 Kebutuhan 
 Kewajiban 
 Keadaan jasmani 
 Suasana jiwa 
 Suasana di sekitar 
 Kuat atau tidaknya perangsang dari obyek itu sendiri
2. Sugesti

Sugesti adalah pengaruh atas jiwa atau perbuatan seseorang, sehingga pikiran,
perasaan dan pikirannya terpengaruh, dan dengan begitu orang mengakui apa yang di
kehendaki dari padanya. Cara untuk menyugesti : 

 Dengan membujuk
 Dengan memuji
 Dengan menakut – nakuti 
 Dengan menunjukan kekurangan atau kelebihan
3.   Kelelahan

Adalah  gejala berkurangnya manusia untuk melakukan sesuatu.Sebab-sebab


terjadinya kelelahan:

1) Kelelahan disebabkan oleh pekerjaan jasmani. Misalnya, olahraga.


2) Kelelahan disebabkan oleh pekerjaan jiwa. Misalnya, memikirkan masalah yang
sulit/pelik.
3)  Macam-macam kelelahan:
4) Kelelahan jasmani

8
5) Kelelahan Rohani

Hubungan kelelahan jasmani dan rohani yaitu pekerjaan jasmani dapat


menimbulkan kelelahan jasmani pun dapat menimbulkan kelelahan rohani

4. Intuisi

Intuisi berasal dari Intueri yang artinya mengindra dengan jiwa, memandang
dengan batin. Kata lain dari Intuisi adalah ilham, bisikan kalbu.  Intuisi adalah
pandangan batiniah yang sertamerta tembus mengenai satu peristiwa atau kebenaran
tanpa perurutan pikiran, mirip ilham. Intuisi merupakan bentuk pikiran yang samar-
samar, sering setengah disadari tanpa diiringi prises berfikir yang cermat sebelumnya
namun kenudian dapat menuntun pada satu keyakinan.8

Intuisi adalah kemampuan jiwa manusia dalam mendapatkan kesimpulan suatu


soal tanpa uraian, tanpa ketenangan, dan tanpa analisis tertentu. Berikut uraian tentang
Intuisi yaitu :

1. Intuisi tidak berdasarkan pada proses berpilir yang berturut-turut, tidak derdasarkan
pertimbangan, dan perhitungan seksama.
2. Intuisi terjadi sama halnya dengan perbuatan instingsif tidak dengan aktifitas piker
tetapi tidak sama dengan insting.
3. Intuisi banyak terjadi dalam kehidupan sehari-hari, kadang-kadang mempunyai nilai
yang baik tetapi kadang-kadang berakibat yang tidak menyenangkan.
4. Biasanya wanita lebih intuitif dari pada pria.
5. berfikir adalah berbicara batin yang tidak terdengar.

8
Drs. Abu Ahmadi dan Drs. M. Umar M.A., Psikologi Umum, Edisi Revisi ( Surabaya : PT Bina Ilmu, 1992 )
Hal : 93

9
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Psikologi merupakan salah satu study ilmiah yang memperhatikan tingkah
laku makhluk hidup yang beraneka ragam di dunia. Salah satu bahasan dalam ilmu
psikologi yaitu membahas tentang gejala-gejala kejiwaan. Adapun gejala kejiwaan
dapat dibedakan menjadi 4, yaitu gejala pengenalan (kognisi), gejala perasaan
(emosi), gejala kehendak (konasi) dan gejala campuran (kombinasi).
Gejala Konasi atau Kemauan merupakan salah satu dari fungsi kejiwaan
manusia, dapat diartikan aktifitas psikis yang mengandung usaha aktif dan
berhubungan dengan pelaksanaan suatu tujuan.
Dalam berfungsinya kehendak ini bertautan dengan pikiran dan perasaan.
Untuk dapat mempelajarinya dibagi atas:
a. Dorongan
b. Keinginann
c. Hasrat
d. Kecenderungan
e. Hawa nafsu
f. Kemauan
Gejala campuran merupakan kombinasi dari gejala pengenalan, perasaan dan
kemauan. Gejala campuran dibedakan menjadi tiga macam, yaitu perhatian, kelelahan
dan sugesti.

B. Saran
Penyasunan makalah ini sesungguhnya masih memiliki banyak kekurangan
dalam hal materi   pembahasannya.Oleh sebab itu kami mengharapkan kepada para
pembaca untuk dapat memberikan kritik dan saran kepada kami tentang penyusunan
makalah ini demi lebih meningkatkan kualitas manusia di tengah kemajuan peradaban
dan kesejahteraan umat manusia.

10
DAFTAR PUSTAKA

Agus sujanto, psikologi umum, Jakarta, Bumi aksara, 1993.

Drs. Abu Ahmadi dan Drs. M. Umar M.A., Psikologi Umum, Edisi Revisi,Surabaya : PT
Bina Ilmu, 1992 .

Ahmadi, Abu, "Psikologi Umum", (Jakarta: Rineka Cipta, 2009)

Syah, Muhibbin, "Psikologi Belajar", (Jakarta: Rajawali Press, 2009)

11

Anda mungkin juga menyukai