Anda di halaman 1dari 2

HUBUNGAN TASAWUF DENGAN AKHLAK

Akhlak dan tasawuf saling berkaitan. Akhlak dalam pelaksanaannya mengatur hubungan
horizontal antara sesama manusia, sedangkan tasawuf mengatur jalinan komunikasi vertikal
antara manusia dengan Tuhannya. Akhlak menjadi dasar dari pelaksanaan tasawuf, sehingga
dalam prakteknya, tasawuf mementingkan akhlak. Hubungan akhlak dan tasawuf tidak bisa
terpisahkan karena kesucian hati akan membentuk akhlak yang baik pula .Pada intinya,
seseorang yang masuk ke dalam dunia tasawuf harus menundukkan jasmani dan rohani dengan
cara mendekatkan diri kepada Alloh dan menjaga akhlak yang baik. Ajaran tasawuf dan akhlak
sama-sama tidak menginginkan keburukan dan kerusakan yang terjadi. Hal ini dapat dirangkum
dalam hal berikut mengenai Hubungan Akhlak dan Tasawuf :
1. Sama-sama berorientasi kepada kecintaan dan ketaatan kepada Alloh SWT
2. Sama-sama berorientasi kepada kemuliaan akhlak dan kebersihan jiwa
3. Sama-sama mengarahkan kepada terciptanya kebaikan di dunia dan akhirat

Untuk memuliakan akhlak, sejatinya kita juga bisa kembali melaksanakan sunnah Rosul.
Tasawuf tentu tidak dilarang secara praktik jika tidak ada hal yang bertentangan dengan Al-
Quran, sunnah, rukun iman, rukun islam, dan fungsi agama. Hal ini dapat diperkuat misalnya
dengan cara melaksanakan sunnah sebelum tidur , adab ziarah kubur , cara makan Rasululloh ,
melaksanakan cara mandi dalam islam , zikir sebelum tidur , melaksanakan macam-macam
sholat sunnah, melaksanakan proses pemakaman jenazah menurut islam, dan sebagainya.

Jadi akhlak merupakan bagian dari tasawuf akhlaqi, yang merupakan salah satu ajaran
dari tasawuf, dan yang terpenting dari ajaran tasawuf akhlaki adalah mengisi kalbu (hati) dengan
sifat khauf yaitu merasa khawatir terhadap siksaan Allah.

PERAN TASAWUF DALAM PEMBENTUKAN AKHLAKUL KARIMAH

Inti sari ajaran tasawuf bertujuan memperoleh hubungan langsung dengan Alloh SWT.
Kehadiran tasawuf dapat melatih manusia agar memiliki ketajaman batin dan kehalusan budi
pekerti. Sikap batin dan kehalusan budi yang tajam ini menyebabkan seseorang akan selalu
mengutamakan pertimbangan pada setiap masalah yang dihadapi. Dengan cara demikian, ia akan
terhindar dari perbuatan-perbuatan yang tercela menurut agama. Tasawuf akan membawa
manusia memiliki jiwa istiqomah, yaitu jiwa yang selalu diisi dengan nilai-nilai ilahiah. Ia selalu
mempunyai pegangan dalam hidupnya. Keadaan demikian meyebabkan ia tetap tabah dan tidak
mudah terhempas oleh cobaan yang akan membelokkannya ke jurang kehancuran. Dengan
demikian, stres dan putus asa akan dapat dihindari.

Ilmu Tasawuf adalah ilmu yang didasari oleh Al-Qur'an dan hadits dengan tujuan
utamanya amar makruf nahi munkar. Dengan bertasawuf yang merupakan suatu kekuatan batin
untuk mempertebal iman, tauhid, ladang amal, pembersih jiwa, serta untuk memperkuat Ihsan
suatu cara untuk lebih mengenal Alloh dan mencari keridhoan-Nya semata, maka secara
otomatis akan meningkatkan akhlakul karimah (akhlak yang mulia).

Anda mungkin juga menyukai