Anda di halaman 1dari 14

BAB I

A. Latar Belakang
Ketika berbicara tentang penyakit hati, tentu saja kita berfikir ke arah manusia.
Manusia adalah makhluk Allah SWT. yang diciptakan dalam bentuk sebaik - baiknya
dan makhluk yang paling sempurna jika dibandingkan dengan makhluk ciptaan Allah
SWT. yang lain. Manusia memiliki sesuatu yang tidak dimiliki oleh Malaikat yaitu
nafsu, dan tidak dimiliki oleh jin dan sebangsanya yaitu hati nurani yang selalu
membawa manusia kejalan Allah SWT.
Namun disamping itu manusia dapat tergoda oleh jin sebagai mana jin telah
bersumpah untuk selalu menggoda manusia untuk menentang semua yang diperintah
Allah SWT. dan selalu mengajak ke jalan yang tidak benar, sehingga terciptalah
penyakit-penyakit hati pada manusia yang dapat menyesatkan manusia itu sendiri dan
akan menjurumuskan manusia dalam api neraka yang sangat pedih rasanaya.

B. Rumusan Masalah
a. Apa pengertian penyakit hati?
b. Apa saja gejala dan ciri-ciri penyakit hati?
c. Apa saja macam-macam penyakit hati?
d. Bagaimana cara mengobati penyakit hati?

C. Tujuan Pembahasan
Sesuai dengan rumusan masalah di atas, tujuan dari penulisan makalah ini adalah;
a. Untuk mengetahui pengertian penyakit hati
b. Untuk mengetahui gejala dan ciri-ciri penyakit hati
c. Untuk mengetahui macam-macam penyakit hati
d. Untuk mengetahui obat-obat penyakit hati.

1
BAB II

A. Pengertian penyakit hati

Penyakit hati adalah perasaan tidak enak yang muncul di dalam diri manusia
sehingga menyebabkan hatinya merasa tidak tenang, gelisah dan waswas. Perasaan
tidak tenang itu mirip seperti sebuah virus yang siap menyerang computer, ia muncul
karna adanya sesuatu yang tidak beres di dalam hati dan pikiran manusia, tidak peduli
itu laki-laki, perempuan, kaya ataupun miskin.

Jika hati telah diserang oleh virus yang bisa membahayakan iman dan islam
manusia, maka sulit bagi manusia itu untuk mengendalikannya apalagi
menghilangkannya, sebab sekali ia telah menempel di dalam hati dan pikiran
manusia, semakin sulit bagi manusia untuk menghalau proses penyebarannya.

Virus yang menyerang hati manusia sama halnya seperti orang yang dipatuk ular
kobra, manusia yang terkena patukan ular itu dalam hitungan detik pasti mati jika
tidak segera diobati, karena bisanya bisa menyebar melalui pembuluh darah dan
jantung. Begitupun virus penyakit hati manusia yang secara cepat akan membawa
manusia itu kedalam kesesatan. Virus itu akan menyebar melalui pikiran yang selalu
di masuki sesuatu yang jelek dan akan di salurkan kedalam hati dan akan
diaplikasikan melalui sifat manusia.

Menurut para muallaf, orang-orang yang hatinya sedang sakit itu biasanya sering
mengalami kesulitan untuk mengendalikan emosinya. Sebab, emosi orang yang
sedang sakit itu sangat tidak stabil. Karena itu dia gampang sekali goyah. Hal itu
terjadi karena orang yang hatinya sedang sakit itu sering mengalami kesulitan dalam
melihat hakikat dan suatu persoalan atau situasi yang sedang terjadi di hadapannya.
Akibatnya, ia gampang sekali terpancing emosi, dan terkadang larut dalam situasi
yang sedang terjadi.

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa penyakit menimbulkan perasaan


tidak enak dalam jiwa seseorang yang disebabkan oleh bisikan setan dan hawa nafsu
sehingga menyebabkan hati menjadi keras bahkan mati. Orang yang terkena penyakit
hati ini biasanya tidak bisa dinasehati dan menganggap semua perbuatannya paling
benar.

2
B. Gejala dan ciri-ciri penyakit hati

Setiap penyakit itu pasti ada gejala-gejalanya, sebagaimana ketika dokter


mengenali dan memutuskan untuk melakukan langkah-langkah diagnosis yang tepat
untuk dosennya, adapun gejala dan ciri-ciri penyakit hati yaitu :

1. Sulit kendalikan nafsu

Gejala dan ciri penyakit hati yang pertama yaitu sulitnya manusia untuk
mengendalikan nafusnya sendiri karna pada saat itu nafsu tidak stabil dan akan
condong kepada sesuatu yang tidak baik, walaupun manusia turun ke muka bumi
dibekali tiga nafsu oleh Allah SWT kedalam diri manusia itu yaitu:

a Nafsu lawwamah adalah nafsu diantara kebaikan dan keburukan


b Nafsu ammara adalah nafsu yang condong ke perbuatan yang buruk
c Nafsu muthma’innah adalah keinginan untuk bersih dari keburukan dan
selalu merasa tentram dalam kesucian

Ketiga nafsu tersebut bukanlah milik manusia, melainkan manusia hanya


menerima titipan dari AllahSWT karena Allah SWT menitipkan anugrah yang sangat
besar itu pada kita pasti ada tujuannya, yaitu agar kita dapat memilih dan memilah
yang mana yang harus dijadikan teman, sahabat, dan musuh bagi manusia itu sendiri.
Allah SWT telah memberikan kebebasan kepada kita untuk memilih jalan yang benar
menurut ajaran Nabi Muhammad SAW.

2. Suka Mengeluh

Tanda berikutnya yaitu manusia yang suka mengeluh. Mengeluh pada dasarnya
adalah ketidakpuasan hati dalam menerima apa yang manusia itu dapatkan
dibandingkan dengan usaha yang telah manusia itu lakukan. Menurut ahlul kasaf,
suka mengeluhlahir karena si penderita tidak bersifat netral dan tidak siap untuk
menerima kemungkinan terburuknya dalam perjalanan hidupnya. Akibatnya penderita
lupa untuk bersyukur dan lupa pada Dzat yang memberi masalah itu.

3. Tidak Sabar Dengan Proses

Setiap kejadian pastilah ada sebabnya, tidak mungkin sesuatu yang terjadi tidak
ada sebab yang mendahuluinya. Yang demikian yang disebut sunnatullah yang biasa

3
kita kenal dengan istilah hukum kausalitas. Suka tidak suka, begitulah hukum yang di
tetapkannya, manusia hanya menjalaninya saja.

4. Maunya Enak, dan Tidak mau Susah

Tidak ada yang gratis dalam dunia ini. Sebab semua ada syaratnya dan aturannya
masing-masing. Demikian lah hukum di dunia ini, jadi jika manusia ingin memiliki
sesuatu sehingga manusia harus berusaha terlebih dahulu sebab kalau manusia tidak
mau berusaha jangan harap manusia itu dapat memperolehnya dengan gampang.
Semua yang manusia inginkan pasti ada syarat yang harus dipenuhi, harus ada usaha.
Sebagaimana pepatah lama mengatakan “berakit-rakit kehulu, berenang-renang
ketepian, bersakit-sakit dahulu, senang kemudian.”

5. Tidak Senang Pada Guru

Barang siapa yang menolak jalan kebajikan yang telah ditunjukkan oleh
seseorang, sesungguhnya orang itu terkena virus penyakit hati, dikatakan demikian
seseorang yang digerakan oleh Allah SWT untuk menunjukkan jalan kebajikan pada
kita itu adalah “Guru”. Menurut para ahlul suffah orang yang hatinya lagi sakit
biasanya memang memiliki kecenderungan tidak mendengarkan nasehat dari
siapapun. Tidak peduli yang memberi nasehat itu orang tuanya, temannya, guru
disekolahnya, atau ulama sekalipun, karena hati orang itu lagi diselimuti oleh virus
penyakit hati merasa tidak senang pada gurunya.

C. Macam - Macam Penyakit Hati

1. Riya’

Kata riya’ diambil dari kata dasar ar-ru’yah yang artinya memancing perhatian
orang lain agar dinilai sebagai orang baik. Riya’ merupakan salah satu sifat tercela
yang harus dibuang jauh-jauh dalam jiwa kaum muslim karena riya’menggugurkan
amal ibadah. Riya’ adalah memperlihatkan diri kepada orang lain. Maksudnya
beramal bukan karena Allah SWT tetapi karena manusia.
Menurut Ahlul Kasyaf, sikap riya' itu merupakan sikap yang mengantarkan
seseorang kepada ketidakikhlasan. Padahal, Allah SWT sudah memberikan batasan,
bahwa setiap hamba hanya boleh melakukan sesuatu semata-mata untuk menjaga

4
kesan tentang dirinya di hadapan Allah SWT karena sebagai hamba Allah SWT sudah
sepatutnya berusaha memberi kesan yang baik.
Sifat riya’ dapat muncul dalam beberapa bentuk kegiatan, di antaranya;

a Riya’ dalam beribadah

Orang riya’ biasanya memperlihatkan kekhusyukan apabila dia berada di


tengah-tengah jamaah atau karena orang lain yang melihatnya.

b Riya’ dalam berbagai kegiatan

Orang yang riya’ biasanya rajin dan tekun bekerja selama ada orang yang
melihat. Dia bekerja seolah-olah penuh semangat, padahal dalam hati
kecilnya tidak demikian. Ia rajin bekerja apabila ada pujian, tetapi apabila
tidak ada lagi yang memuji, semangatnya menurun.

c Riya’ dalam berderma atau bersedekah

Apabila mendermakan hartanya kepada orang lain, orang riya’ bermaksud


bukan karena ingin menolong dengan ikhlas, tetapi ia berderma supaya
dikatakan sebagai dermawan dan pemurah.

d Riya’ dalam berpakaian

Orang yang riya’ biasanya memakai pakaian yang bagus, perhiasan yang
serba mahal dan dan beragam dengan harapan agar dia disebut orang
kaya.

2. Dengki
Dalam bahasa Arab dengki disebut hasad, yaitu perasaan yang timbul dalam diri
seseorang setelah memandang sesuatu yang tidak dimiliki olehnya, tetapi dimiliki
oleh orang lain, kemudian dia menyebarkan berita bahwa yang dimiliki orang tersebut
diperoleh dengan tidak sewajarnya.
Menurut Imam Al-Ghazali, dengki adalah membenci kenikmatan yang diberikan
Allah SWT kepada orang lain dan ingin agar orang tersebut kehilangan kenikmatan
itu.
Hasad merupakan penyakit jiwa yang berbahaya dan berpengaruh terhadap
hubungan sosial manusia. Seorang yang memiliki jiwa hasad tidak akan merasa
tenang sebelum dapat membalas dan menghancurkan orang yang di hasadnya, bahkan
dia dapat menghilangkan nikmat yang menjadi penyebab hasad. Oleh karena itu,
hasad akan menimbulkan perbuatan yang merusak masyarakat, akan menimbulkan
kehancuran, dan perpecahan.
5
Hasad tidak terjadi kecuali karena suatu nikmat yang diberikan Allah SWT
kepada seseorang. Barang siapa yang membenci nikmat dan menginginkan hilangnya
nikmat dari saudaranya yang muslim, maka orang itu termasuk yang hasad.
Oleh karena itu definisi hasad adalah membenci nikmat yang diberikan Allah
SWT kepada orang lain dan menginginkan hilangnya nikmat itu. Hasad termasuk
sifat orang-orang kafir, munafik, dan lemah imannya, sifat orang yang tidak mau
terima terhadap saudaranya seagama yang telah mendapat nikmat dari Allah SWT.
Contohnya jika temanmu mempunyai “Gadget”. Kamu juga ingin mempunyai
gadget yang dimiliki temanmu itu. Padahal kenyataannya kamu tidak punya. Karena
kamu tidak senang dengan apa yang dimiliki temanmu itu, kamu ingin gadget itu
hilang atau rusak. Atau kamu sendiri yang merusaknya.
Sebab-sebab yang mengantarkan seorang melakukan hasad yaitu;
1) Karena kejahiliahan terhadap bahaya yang ditimbulkannya, atau dalam kata
lain tidak mengerti ilmu Syar’i , sehingga dengan keenakannya tanpa merasa
berdosa ia mau melakukan hal tersebut.
2) Disebabkan hasad atau dengki yang akan menyebabkan seseorang mencari
jalan untuk menyebarkan fitnah.
3) Hati yang kotor jauh dari bimbingan syariat, sehingga tidak tampak baginya
kebenaran. Ia merasa puas kalau sekiranya orang lain saling bermusuhan dan
saling membenci. Oleh karena itu, bagi orang yang kotor dan sakit hatinya
maka hasad merupakan suatu jalan baginya untuk mengotori hatinya.
4) Karena berteman dengan orang-orang yang suka berbuat hasad, sehingga
menyebabkan dia terdorong dan terpancing untuk melakukan hasad tersebut.

3. Ghibah
Al-Ghazali menjelaskan bahwa ghibah adalah menuturkan sesuatu yang berkaitan
dengan orang lain yang apabila penuturan itu sampai pada yang bersangkutan, ia tidak
menyukainya.
An-Nawawi menjelaskan bahwa ghibah adalah menuturkan keburukan orang
lain, baik yang dibicarakannya itu ada pada badannya, agamanya, dunianya, dirinya,
kejadiannya, akhlaknya, hartanya, anaknya, orang tuanya, istri atau suaminya,
pembantu rumah tanggganya, pakaiannya, gaya berjalannya, gerakannya, senyumnya,
cemberutnya, air mukanya, atau yang lainnya. Tetap disebut ghibah baik dengan lisan

6
maupun tulisan, atau yang berbentuk rumus, isyarat dengan mata, tangan, kepala, atau
yang lain.

4. Kufur
Kufur secara bahasa berarti menutupi. Kufur adalah kata sifat dari kafir. Jadi,
kafir adalah orangnya, sedangkan kufur adalah sifatnya. Menurut syara’, kufur adalah
tidak beriman kepada Allah SWT dan rasul-Nya, baik dengan mendustakan atau tidak
mendustakan.
Kufur adalah keadaan tidak percaya atau tidak beriman kepada Allah SWT.
Dengan demikian orang kafir adalah orang yang tidak percaya atau tidak beriman
kepada Allah SWT baik orang tersebut bertuhan selain Allah SWT maupun tidak
bertuhan, seperti komunis (ateis).

5. Syirik
Syirik secara bahasa adalah menyamakan dua hal, sedangkan menurut pengertian
istilah adalah terdiri atas definisi umum dan definisi khusus. Definisi umum adalah
menyamakan sesuatu dengan Allah SWT dalam hal-hal yang di miliki khusus oleh
Allah. Ada tiga macam syirik berdasarkan defenisi umum, yaitu :

a) Asy-Syirk fi Ar-Rububiyah, menyamakan Allah SWTdengan makhluk-Nya


mengenai sesuatu berkaitan dengan pemeliharaan alam
b) Asy-Syirk fi Al-Asma’ wa Ash-Shifat, yaitu menyamakan Allah SWT
dengan makhluk-Nya mengenai nama dan sifat.
c) Asy-Syirk fi Uluhiyyah, yaitu menyamakan Allah SWT dengan makhluk-
Nya mengenai ketuhanan.

Adapun definisi syirik secara khusus adalah menjadikan sekutu selain Allah SWT
dan memperlakukannya seperti Allah SWT. Syirik ada dua macam, yaitu :

a) Syirik akbar (syirik besar) adalah menjadikan sekutu selain Allah SWT. lalu
menyembahnya.
b) Syirik ashgar (syirik kecil) adalah setiap perbuatan yang menjadi perantara
menuju syirik akbar, atau perbuatan yang dicap syirik oleh nash, tetapi tidak
sampai mencapai derajat syirik akbar.

Syirik dilarang oleh Allah SWT, seperti dalam firmannya dalam Q.S. Al-Kafh
ayat 110 :

7
Artinya:

“Sesungguhnya aku ini hanya seorang manusia seperti kamu, yang diwahyukan
kepadaku: “Bahwa sesungguhnya Tuhan kamu itu adalah Tuhan Yang Esa”.
Barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya maka hendaklah ia
mengerjakan amal yang saleh dan janganlah ia mempersekutukan seorangpun dalam
beribadat kepada Tuhannya” (Q.S. Al-Kahf [18] : 110).

6. Nifak atau Munafik


Nifak adalah nama sifat dari perilaku manusia, sedangkan munafik adalah orang
yang mempunyai sifat nifak. Menurut Abu Ahmadi (1991: 42-48), nifak atau munafik
adalah lawan kata “terus terang” atau “terang-terangan”. Dengan kata lain, nifak
berarti menampakkan sesuatu yang bertentangan dengan apa yang terkandung di
dalam hati.
Ciri-ciri khusus dari orang munafik telah dijelaskan oleh Allah SWT. sebagai
kaum yang suka menimbulkan kerusakan, gemar melakukan kejahatan, dan suka
membuat malapetaka.
Kaum munafik adalah sumber segala bahaya yang sering mengancam berbagai
bangsa di kawasan negara. Penyebab utamanya adalah mereka berpura-pura bersikap
baik terhadap musuh, tetapi di dalam hatinya mereka sedang mencari kelemahan
lawan. Tujuannya adalah mencari keuntungan bagi mereka sendiri, walaupun
kelakuan itu harus mengorbankan bangsanya.

7. Ujub
Ujub adalah sikap berbangga diri. Ujub juga termasuk sifat buruk, hati yang ujub
mula-mula muncul dalam bentuk kekaguman pada diri sendiri. Jika sudah begitu,
semua selain dirinya seolah harus tunduk kepadanya.

Ujub merupakan sifat yang melekat dalam diri seseorang karena merasa
dirinyalah yang paling sempurna diantara makhluk yang lain, contohnya: berbangga

8
diri karena mendapat juara kelas berkat usahanya sendiri. Tidak merasa bahwa yang
memberikan semua itu adalah Allah SWT.

8. Sombong

Sombong adalah sifat, prilaku yang merasa diri lebih baik dari orang lain.
Kesombongan adalah warisan dari iblis yang menolak mengikuti perintah Allah SWT
untuk bersujud (hormat) kepada Nabi karena merasa lebih baik dan lebih mulia dari
Adam.

Kesombongan merupakan perasaan yang cenderung memandang orang lain lebih


hina dan lebih rendah dari kita. Seperti yang disabdakan oleh Rasulullah SAW :

ِ ‫ط ُر ْال َح‬
ُ ‫ق َوغ َْم‬
ِ َّ‫ط الن‬
‫اس‬ َ ‫ْال ِكب ُْر َب‬
Artinya :

“Sombong itu adalah menolak kebenaran dan meremehkan manusia .” [HR. Muslim,
no. 2749, dari ‘Abdullah bin Mas’ûd]

Dalam sabda Nabi tersebut menjelaskan bahwa sombong itu adalah menolak
kebenaran karena menganggap dirinya paling benar dan meremehkan orang lain
karena merasa dirinyalah yang paling perkasa.

Sifat sombong ataupun kesombongan hanyalah pantas dimiliki Allah SWT tidak
boleh dimiliki oleh manusia, karena hanya Allah SWT yang berkuasa dan memiliki
semua alam semista ini beserta isinya termasuk manusia.

Sombong merupakan penyakit hati yang sangat buruk. Nabi SAW. Bersabda yang
artinya : “Siapa yang didalam lubuk hatinya terdapat satu dzarrah saja dari
kesombongan (Al-kibr), Allah SWT mengharamkan baginya masuk surga.”

D. Obat Penyakit Hati

Hati yang bersih (sarat dengan iman yang benar dan mendorong tumbuh suburnya
amal shaleh) merupakan salah satu syarat masuk surga.

9
Sabda Nabi Muhammad SAW “Orang-orang terhormat umatku tidaklah masuk
surga disebabkan banyaknya ibadah shalat atau puasa, tetapi mereka masuk surga
justru sebab dengan hati yang salim (sehat), kedermawanan jiwa, dank arena kasih
sayang kepada segenap kaum muslimin.”

Syarat pertama dan utama masuk surga, menurut hadis tersebut, bukanlah ibadah
shalat atau puasa yang banyak, tetapi justru di samping hal tersebut ialah keadaan hati
yang bersih, yang tidak dikotori oleh berbagai penyakit hati yang biasa membebani.
Maka benarlah orang berkata: “Jagalah hati, jangan kau kotori; jagalah hati cahaya
Ilahi,” dalam arti bahwa hati yang kita miliki harus dijaga dari berbagai yang sangat
merugikan, dan wajib dijaga dengan sebaik-baiknya agar cahaya Ilahi ditempatkan di
sana, yakni iman. Iman yang akan membawa kita memperoleh rahmat dan ridha-Nya
wajib kita jaga dan suburkan.Adapun caranya yaitu :

1) Membaca al-Qur’an

Al-Qur’an adalah obat bagi segala penyakit baik itu rohani ataupun jasmani.
Untuk mengobati penyakit hati dalam akhlak tasawuf, bisa dengan membaca atau
mendengarkan ayat-ayat suci al-Qur’an. Al-Qur’an sendiri juga menjelaskan di
dalamnya bahwa al-Qur’an itu berfungsi sebagai obat dan rahmat dari Allah Swt.
Berikut adalah firman Allah SWT. yang berkaitan dengan obat atau penawar.

2) Shalat

Shalat adalah amal yang pertama kali diminta pertanggungjawaban oleh Allah
SWT. kelak. Dengan shalat hati kita akan terasa tenang dan tenteram. Dengan
demikian, penyakit-penyakit yang ada di hati kita secara tidak langsung akan
terhapuskan walaupun sedikit demi sedikit.

3) Membersihkan hati dengan dzikrullah

Hati yang senantiasa melakukan dzikrullah laksana sebidang tanah pertanian yang
selalu disirami air bersih dan diberi pupuk kandang/urea, tentu akan menjadi kawasan
yang subur dan menghasilkan tanaman yang indah dan bersih. Hati diberi konsumsi
dzikrullah akan menjelma bagaikan sebuah botol kristal yang putih bersih karena
selalu digosok oleh alat penggosok yang diperuntukkan untuk itu. Selam alat
penggosok itu digunakan untuk menggosok bagian dalam, hasilnya botol kristal pasti
bersih dan berkilau.
10
Banyak berdzikir kepada Allah SWT. membuat seseorang bersih dari sifat
munafik, karena orang-orang munafik sedikit berdzikir kepada-Nya. Allah SWT
berfirman tentang orang-orang munafik;

“Sesungguhnya orang-orang munafik itu menipu Allah, dan Allah akan


membalas tipuan mereka. Dan apabila mereka berdiri untuk shalat mereka berdiri
dengan malas. Mereka bermaksud riya (dengan shalat) di hadapan manusia. Dan
tidaklah mereka menyebut Allah kecuali sedikit sekali..” (Q.S. An-Nisaa’: 142).

Ka’ab ra. berkata,” siapa yang banyak berdzikir kepada Allah SWT., niscaya
akan terbebas dari sifat munafik.” Oleh karena itu, Allah SWT menutup surah Al-
Munafiqin dengan firman-Nya;

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah harta-hartamu dan anak-anakmu


melalaikan kamu dari mengingat Allah SWT. Barang siapa yang berbuat demikian,
maka mereka itulah orang-orang yang rugi.” (Q.S. Al-Munafiqun: 9)

Dalam ayat tersebut terdapat peringatan tentang fitnah orang-orang munafik yang
lalai dari berdzikir kepada Allah SWT. sehingga mereka jatuh dalam kemunafikan.
Seorang sahabat ditanya tentang Khawarij, apakah mereka orang munafik? Ia
menjawab, bukan, karena orang-orang munafik sedikit sekali berdzikir kepada Allah
SWT(sedang mereka banayak berdzikir).” Ini adalah tanda kemunafikan, sedikit
berdzikir kepada Allah SWT sedangkan banyak berdzikir kepada Allah SWT akan
membersihkan seseorang dari sifat kemunafikan. Allah SWT tidak akan menetapkan
kemunafikan kepada hati yang sering berdzikir kepada-Nya. Karena kemunafikan itu
hanyalah bagi hati yang lalai dari berdzikir kepada Allah SWT.

11
4) Doa

Doa adalah salah satu obat yang paling ampuh untuk menyembuhkan penyakit
hati. Ia adalah musuh bencana. Ia bisa menghadang bencana dan menanggulanginya.
Ia sanggup mencegah turunnya bencana, memecahkannya atau meringankannya
ketika bencana sudah turun. Ia adalah senjata kaum mukmin. Sebuah hadits riwayat
‘Ali bin Abi Thalib disebutkan dalam kitab Shahih karya Al-Hakim bahwa Rasulullah
saw. bersabda yang artinya: “Doa adalah senjata kaum mukmin, tiang agama, dan
cahaya langit dan bumi.”

5) Wudhu

Wudhu juga bisa dijadikan obat untuk penyakit hati. Penyakit hati di antaranya
yaitu marah. Jika kita dalam keadaan marah, kemudian kita berwudhu hati kita akan
terasa lebih tenang. Adanya kesadaran akan melahirkan ketersambungan hati dengan
Allah SWT. Saat berkumur-kumur misalnya, sadari dan niatkan bahwa air yang
masuk ke mulut bukan sekadar membersihkan kotoran lahir, tapi juga dosa-dosa yang
pernah terucap lewat lisan. Demikian pula saat mencuci telapak tangan,
membersihkan lubang hidung, membasuh muka, membasuh tangan sampai siku, dan
sebagainya. Niatkan sebagai sarana pembersihan dosa yang ada pada bagian-bagian
tubuh tersebut.

12
BAB III

A. Simpulan

Penyakit hati adalah perasaan tidak enak yang muncul di dalam diri manusia sehingga
menyebabkan hatinya menjadi terasa tidak tenang, gelisah, dan waswas. Penyakit hati
di antaranya seperti riya’, dengki, ghibah, kufur, syirik, munafik, ujub, sombong dan
yang lainnya. Penyakit hati tersebut dapat diobati dengan membaca atau
mendengarkan ayat-ayat suci al-Qur’an, slalat, berdzikir kepada Allah SWT., berdo’a,
dan berwudhu. Dengan melakukan hal-hal tersebut hati kita akan terasa tenang dan
terteram bahkan akan bersih dari penyakit hati.

B. Saran
Tetaplah bersyukur kepada Allah SWT, atas nikmat yang Allah SWT, berikan
kepada kita, karena pada dasarnya semua yang terjadi kepada kita adalah sebuah
nikmat dari Allah SWT. Oleh karena itu selalu ingat pada-Nya dan memohon
ampunan dan meminta perlindungan Allah SWT. Dengan demikian kita akan terjaga
dari penyakit hati yang telah terurai di atas.

13
DAFTAR PUSTAKA

Anwar, Rosihor. Akhlak Tasawuf. Bandung: CV PUSTAKA SETIA, 2010.

Barozi, Ahmad dan Abu Azka Fathin Mazayasyah, Penyakit Hati dan
Penyembuhannya. Yogyakarta: DARUL HIKMAH, 2008.

Muhyidin, Muhammad. Kecerdasan Jiwa. Yogyakarta: AR-RUZZ MEDIA, 2009.

Solichin, Mohammad Muchlis. Akhlak dan Tasawuf Dalam Wacana Kontemporer


Surabaya: CV. Salsabila Putra Pratama, 2014.

Syukur, Amin, Tasawuf Kontekstual. Yogyakarta: PUSTAKA PELAJAR, 2003.

14

Anda mungkin juga menyukai