Anda di halaman 1dari 15

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam agama Islam dikenal empat buah kitab yang wajib kita percaya serta kita imani.
Jumlah kitab suci sebenarnya tidak dijelaskan dalam Alquran dan juga dalam Hadist. Selain dari
kitab Allah yang diturunkan kepada rasul melalui malaikat jibril, kita juga bisa berpedoman pada
hadist nabi Muhammah SAW dan suhuf atau lembaran firman Allah SWT yang diturunkan pada
nabi Adam as., Ibrahim as. dan Musa as. Percaya pada kitab-kitab Allah SWT hukumnya adalah
wajib 'ain atau wajib bagi seluruh warga muslimin di seluruh dunia.
Dilihat dari pengertian atau arti definisi, kitab Allah SWT adalah kitab suci yang
merupakan wahyu yang diturunkan oleh Allah SWT melalui rasul-rasulnya untuk dijadikan
pedoman hidup umat manusia sepanjang masa. Orang yang mengingkari serta tidak percaya
kepada Al-Qur’an disebut orang-orang yang murtad. Daftar kitab Allah SWT beserta Rasul
penerima wahyunya :
1. Kitab Taurat diturunkan kepada Nabi Musa as. berbahasa Ibrani
2. Kitab Zabur diturunkan kepada Nabi Daud as. berbahasa Qibti
3. Kitab Injil diturunkan kepada Nabi Isa as. berbahasa Suryani
4. Kitab Al-Qur’an diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW berbahasa Arab
Apa saja yang diberitakan oleh Allah kepada kita dalam Al-Qur’an mengenai kitab-kitab ini,
maka kita harus mengimaninya dan menyatakan kekufuran orang yang mengingkarinya. Berita-
berita dari kitab-kitab tersebut yang sesuai dengan Al-Qur’an, maka kita dapat meyakini
keabsahannya sepanjang belum diselewengkan.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari kita-kitab Allah?
2. Apa saja kitab-kitab Allah yang perlu diimani?
3. Bagaimana penjelasan terhadap masing-masing kitab Allah tersebut?
4. Kepada siapa saja kitab-kitab Allah diturunkan atau diwahyukan?

1
C. Tujuan Masalah
1. Menjelaskan pengertian kitab-kitab Allah
2. Menjelaskan kitab-kitab apa saja yang perlu diimani
3. Menjelaskan kitab-kitab Allah tersebut
4. Menjelaskan kepada siapa saja kitab Allah diturunkan atau diwahyukan

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Kitab-Kitab Allah

Secara etimologi kata kitab adalah bentuk masdar dari kata ka-ta-ba yang berarti menulis.
Setelah jadi masdar berarti tulisan. Bentuk jama’ dari kata kitab adalah kutub. Dalam bahasa
Indonesia, kitab berarti buku.
Secara terminologis yang dimaksud dengan kitab (Al-kitab, kitab Allah, Al-kutub kitab-kitab
Allah) adalah kitab suci yang diturunkan oleh Allah swt kepada para Nabi dan Rasul-Nya untuk
disampaikan kepada umatnya, supaya selamat dan bahagia lahir bathin maupun di dunia dan
akhirat.
Disamping Al-kitab, untuk menunjukkan kitab kitab suci yang diturunkan Allah swt kepaa
para Nabi dan Rasul .Al-quran juga memakaikan istilah lain yaitu :
1. Shuhuf.
Bentuk jama’ dari shahifah yang berarti lembaran. Dipakai untuk menunujukkan kitab –
kita suci sebelum Al-Quran, khususnya yang dirurunkan kepada Nabi Ibrahim dan Nabi
Musa as.
2. Zubur.
Bentuk jama’ dari Zabur yang berarti buku. Dipakai untuk menunjukkan kitab-kitab suci
yang diturunkan Allah sebelum Al-Quran.
3. Zabur.
Bentuk mufrad dari Zubur, dipakai khusus untuk menunjukkan kitab suci yang
diturunkan Allah kepada Nabi Daud as.

B. Kitab Taurat

Kitab Taurat dalam bahasa Ibrani disebut Thora, artinya pengajaran, pengarahan, perintah,
ketetapan dan hukum. Kitab Taurat adalah kitab suci yang diturunkan oleh Allah kepada Nabi
Musa untuk membimbing kaum Bani Israil, sebagaimana firman Allah dalam QS Al-Isra’ ayat 2:
“Dan Kami berikan kepada Musa kitab Taurat dan Kami jadikan kitab Taurat petunjuk bagi
Bani Israil.” (QS. Al Isra’: 2).

3
Kitab Taurat ini hanyalah salah satu bagian dari Kitab suci agama Yahudi yang disebut
Biblia atau Al Kitab (terdiri dari Thora, Nabiin, dan Khetubiin). Dikemudian hari orang Kristen
menamainya Perjanjian Lama (Old Testament). Konon Taurat yang tertuang dalam Perjanjian
Lama tersebut berasal dari Nabi Musa as. dan dibagi menjadi lima kitab, yaitu :
1. Kitab Kejadian (Genesis)
Kitab ini mengisahkan kejadian alam semesta, kejadian penciptaan Nabi Adam as. dan
Hawa , dikeluarkannya mereka dari surga, turunnya Nabi Adam as. dan Hawa ke bumi , dan
kisah Nabi Yusuf as.
2. Kitab Keluaran (Exodus)
Kitab ini mengisahkan tentang keluarnya Bani Israil dari Mesir yang dipimpin Nabi
Musa as. akibat penindasan Fir’aun, keberadaan Musa di Padang Tih, Semenanjung Sinai
selama 40 tahun, munajat Musa as. terhadap Yahwe (Allah SWT), sampai turunnya Sepuluh
Perintah.
3. Kitab Imamat (Leviticus)
Kitab iniberisi kumpulan hukum/syariat dalam agama Yahudi.
4. Kitab Bilangan (numbers)
Kitab ini menerangkan jumlah keturunan 12 suku bangsa Bani Israil pada zaman Nabi Musa
as.
5. Kitab Ulangan (Deuteronomy)
Kitab ini berisi pengulangan kisah kepergian Bani Israil dari Mesir dan pengulangan
kumpulan peraturan. Contoh ajaran Taurat yang artinya : “Haik anak Adam! Aku
menciptakan engkau, supaya engkau beribadah kepada ku, maka janganlah engkau bermain-
main”
Nama kitab Taurat disebut dalam Al Qur’an sebanyak delapan belas kali. Isi pokok kitab ini
adalah 10 firman atau Perintah (Ten Commandements) Allah SWT yang diterima oleh Nabi
Musa as. ketika berada di puncak gunung Thursina yang termuat dalam kitab Keluaran.
Sepuluh Perintah Allah SWT tersebut sebagai berikut:
1) Keharusan mengakui ke-Esa-an Allah dan mencintai-Nya.
2) Larangan menyembah patung atau berhala, sebab Alllah SWT tidak dapat diserupakan
dengan makhluk-makhluk-Nya baik yang ada di langit, di darat, maupun di air.
3) Perintah menyebut nama Allah SWT dengan hormat

4
4) Perintah memuliakan hari Sabat (sabtu)
5) Perintah menghormati ayah-ibu
6) Larangan membunuh sesama manusia
7) Larangan berbuat cabul (mendekati zina)
8) Larangan mencuri
9) Larangan berdusta (menjadi saksi palsu)
10) Larangan berkeinginan memiliki atau menguasai barang orang lain dengan cara yang tidak
benar.
Selain 10 Firman atau Perintah Allah SWT tersebut, Nabi Musa as. juga menerima wahyu
lain tentang cara melaksanakan shalat, berqurban, upacara, dan lain sebagainya. Dalam
menyiarkan ajaran tersebut Nabi Musa as., dibantu oleh saudaranya, Nabi Harun as.
Hanya saja yang patut disesalkan beberapa waktu lamanya setelah Nabi Musa as. wafat, isi
kitab Taurat telah diubah oleh pemuka Yahudi. Di antara isi Kitab Taurat yang diubah adalah
tentang kerasulan Muhammad dan sifat-sifatnya. Firman Allah SWT.
“Apakah kamu (umat Muhammad) masih mengharapkan mereka akan percaya kepadamu,
padahal sebagian mereka telah mendengar firman Allah, lalu mereka mengubahnya setelah
mereka memahaminya, sedang mereka mengetahui.” (QS. Al Baqarah: 75).
Ayat ini menegaskah bahwa di antara orang Yahudi ada yang mengubah isi Taurat, antara
lain yang berhubungan dengan kerasulan Muhammad SAW.

C. Kitab Zabur

Kitab Zabur adalah kumpulan firman Allah SWT yang diwahyukan kepada Nabi Daud as.
Firman Allah SWT. “Dan Kami berikan (kitab) Zabur kepada Daud.” (QS. Al Isra’: 55)
Kata zabur (bentuk jamaknya zubur) berasal dari zabara-yazburu-zabran yang berarti
menulis. Makna aslinya adalah kitab yang tertulis. Zabur dalam bahasa Arab dikenal dengan
sebutan mazmuur (jamaknya mazamir), dan dalam bahasa Ibrani disebut mizmor (nyanyian
rohani yang dianggap suci).
Kitab Zabur berisi kumpulan mazmur, yakni nyanyian rohani yang dianggap suci yang
berasal dari 150 nyanyian Nabi Daud as. yang terkumpul dalam kitab ini berkisah tentang
seluruh peristiwa dan pengalaman hidup Nabi Daud as. mulai dari mengenai kejatuhannya,

5
dosanya, pengampunan dosanya oleh Allah, sukacita kemenangannya atas musuh Allah,
kemuliaan Tuhan, sampai kemuliaan Mesias yang akan datang. Jadi kitab ini sama sekali tidak
mengandung hukum-hukum atau syariat (peraturan agama), karena Nabi Daud as. diperintahkan
oleh Allah SWT mengikuti peraturan yang dibawa oleh Nabi Musa as.
Secara garis besarnya, nyanyian rohani yang disenandungkan oleh Nabi Daud as. terdiri dari
lima macam:
1. Ratapan dan doa individu.
2. Ratapan-ratapan jamaah.
3. Nyanyian untuk raja.
4. Nyanyian liturgy kebaktian untuk memuji Tuhan.
5. Nyanyian perorangan sebagai rasa syukur.
Nyanyian pujian dalam Kitab Zabur antara lain, Mazmur:146
1. Besarkanlah olehmu akan Allah. Hai Jiwaku pujilah Allah.
2. Maka aku akah memuji Allah seumur hidupku, dan aku akan nyanyi pujian-pujian
kepada Tuhanku selama aku ada.
3. Janganlah kamu percaya pada raja-raja atau anak-anak Adam yang tiada mempunyai
pertolongan.
4. Maka putuslah nyawanya dan kembalilah ia kepada tanah asalnya dan pada hari itu
hilanglah segala daya upayanya.
5. Maka berbahagialah orang yang memperoleh Ya’qub sebagai penolongnya dan yang
menaruh harap kepada Tuhan Allah.
6. Yang menjadikan langit, bumi dan laut serta segala isinya, dan yang menaruh setia
sampai selamanya.
7. Yang membela orang yang teraniaya dan yang memberi makan orang yang lapar. Bahwa
Allah membuka rantai orang yang terpenjara.
8. Dan Allah membukakan mata orang buta, Allah menegakkan orang yang tertunduk, dan
Allah mengasihi orang yang benar.
9. Bahwa Allah akan berkerajaan kelak sampai selamaalamanya dan Tuhanmu, hai Zion!
Zaman berzaman. Besarkanlah Allah olehmu.
Mazmur (nyanyian rohani yang dianggap suci) itulah yang kini dimuat dalam Perjanjian
Lama. Menurut Dr. F.L. Bakker, pendeta Kristen dari Belanda dan penulis buku Sejarah

6
Kerajaan Allah (judul aslinya: Geschiedenis der Gods Openbaring) dari 150 nyanyian rohani
dalam Perjanjian Lama itu, hanya 73 di antaranya yang berasal dari Nabi Daud as. (yakni
mazmur 3-9, 11-32, 34-41, 51-65, 68-70, 86, 101, 103, 108-110, 122, 124, 131, 138-145).
Selebihnya adalah mazmur dari putra-putra Korah (yaitu mazmur: 42, 44-49, 84, 85, 87, 88),
mazmur Asaph (50, 73-83), mazmur Ma’a lot (120-134), dan mazmur Haleluyah (104-106, 111-
113, 115-117, 135, 146-150).

D. Kitab Injil
Injil adalah kitab yang berisi firman-firman Allah SWT yang diwahyukan kepada Nabi Isa
as., putra dari Maryam yang berisikan ajakan kepada umat Nabi Musa as. untuk hidup dan zuhud
yatu mnejauhi kerukasan dan ketamakan duniawi, maksudnya untuk meluruskan pandangan
orang Yahudi yang bersifat materialis. Firman Allah SWT. “Dan Kami telah memberikan
kepadanya kitab Injil, di dalamnya (berisi) petunjuk dan cahaya (yang menerangi), dan
membenarkan kitab sebelumnya, yaitu Kitab Taurat, serta menjadi petunjuk dan pengajaran
bagi orang-orang yang bertakwa.” (QS. Al Maidah: 46)
Kata Injil semula berasal dari bahasa Yunani euangelion yang berarti kabar gembira.
Kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Arab menjadi Injil. Makna dari kabar gembira yang
dimaksud adalah karena Nabi Isa as. menggembirakan para umatnya dengan berita akan
kedatangan Muhammad saw sebagai utusan Allah SWT yang terakhir untuk seluruh alam. Nabi
Isa as. mengajarkan Injil kepada para pengikutnya hanya selama tiga tahun. Tepatnya sejak usia
30 sampai usia 33 tahun. Lalu ia diangkat atau diselamatkan oleb Allah SWT dari pengejaran
kaum Yahudi yang ingin menyalibnya.
Dalam berdakwah Nabi Isa as. dibantu oleh dua belas orang muridnya yang dalam Islam
dikenal dengan sebutan Hawariyyun (murid-murid Nabi Isa yang sangat setia). Mereka ialah:
1) Andreas 7) Thadeus
2) Simon Petrus 8) Yahuda
3) Barnabas 9) Bartholomeu
4) Matius 10) Pilipus
5) Yahya bin Zabdi 11) Ya’kub bin Alpius
6) Ya’kub bin Zabdi 12) Yahuda Iskariot

7
Isi yang terkandung dalam Injil ini berbeda dengan kitab-kitab terdahulu. Kitab Taurat
mengajarkan tentang Tauhid (ke-Esa-an Allah SWT), dan kitab Zabur mengajarkan puji-pujian
(zikir dan doa) kepada Allah SWT, sedangkan Injil mengajarkan tentang pembersihan jiwa-raga
dari kekotoran (nafsu duniawi). Dengan kata lain, Injil mengajak manusia untuk hidup zuhud,
yakni pola hidup yang tidak mengutamakan hal-hal yang bersifat duniawi.
Kitab Injil yang sekarang berbeda dengan kitab Injil yang diturunkan Allah kepada Nabi Isa
as. dalam bentuknya yang sekarang ada sejumlah pengikut Nabi Isa as. yang memasukkan
karangannya dalam kitab Injil, mereka dalah : Matius, Lukas dan Yahya. Oleh karena itu, Injil
tersebut dinamakan menurut pengarangnya, yaitu Injil Matius, Injil Markus, Injil Lukas, Injil
Yahya.
Pada mulanya terdapat lebih kurang 70 kitab Injil, yang isinya simpang siur satu sama lain.
Ketika diadakan muktamar gereja di Nicea tahun 325 M, umat Nasrani memutuskan bahwa
hanya empat Injil di atas yang diakui di gereja dan yang lainnya ditolak
Kitab Injil yang ditolak : Injil
1. Petrus 10. Bartholomeus
2. Orang-orang mesir 11. Maria
3. Ibrani 12. Philip
4. Barnabas 13. Mathias
5. Thomas 14. Nikodemus
6. Dua belas 15. Apeles
7. Yakobus 16. Ebionea
8. Yudas iskoriot 17. Marcion
9. Andreas 18. Yakobus kecil
Diantara kitab Injil yang disebutkan di atas, yang isinya mirip dengan Al-Qur’an adalah Injil
Barnabas. Ajaran Injil Barnabas adalah :
a. Yesus tidak disalib, yang disalib sebenarnya Yudos Iskoriot yang telah disempurnakan oleh
Tuhan rupa dan suaranya. Yesus sendiri naik ke langit bersama Malaikat.
b. Yesus bukan anak Allah, bukan pula Tuhan.
c. Messias (ratu adil atau juru selamat) atau al masih yang dinanti-nantikan buka Yesus tetapi
Muhammad SAW, nabi dan rasul Allah yang terakhir.

8
d. Putra Ibrahim yang akan disembelih karena perintah Allah adalah Ismail, buka Ishaq seperti
yang tersebut dalam perjanjian lama yang ada sekarang.

E. Al-Qur’an
Al-Qur’an adalah kitab suci agama Islam. Umat islam percaya bahwa Al-Qur’an
merupakan puncak dan penutup Wahyu Allah yang diperuntukkan bagi manusia, dan bagian dari
rukun iman yang disampaikan kepada Nabi Muhammad SAW, melalui perantara Malaikat Jibril
dan sebagai wahyu pertama yang diterima Rasulullah SAW, sebagaimana terdapat dalam surat
Al-Alaq ayat 1-5. Al-Qur’an merupakan salah satu kitab yang mempunyai sejarah panjang yang
dimiliki oleh umat Islam dan sampai sekarang masih terjaga keasliannya.
Al-Quran adalah mukjizat Nabi Muhammad SAW. Maka tidak ada seorangpun manusia
atau jin, baik sendiri-sendiri maupun bersama-sama yang sanggup membuat yang serupa dengan
Al-Qur’an. mereka tidak akan mampu membuatnya. Al-Qur’an diturunkan kepada Nabi
Muhammad SAW. Tidak hanya untuk memperkuat kerasulannya dan sebagai kemukjizatannya
yang abadi, telah diturunkannya itu mempunyai fungsi dan tujuan bagi umat manusia.
Al- Qur’an tidak diturunkan secara sekaligus, Al-Qur’an turun secara berangsur-angsur
selama 22 tahun 2 bulan 22 hari. Para ulama membagi masa turunnya Al-qur’an ini dibagi
menjadi dua periode, yaitu periode Mekkah dan perode Madinah.
Periode Mekkah berlangsung selama 12 tahun yaitu masa kenabian Rasulullah SAW dan
surat-surat yang turun pada waktu ini tergolong surat makkiyah. Sedangkan periode Madinah
yang dimulai sejak peristiwa hijrah yang berlangsung selama 10 tahun dan surat yang turun pada
waktu itu disebut surat Madaniyah.

Al- Qur’an diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW melalui berbagai cara, antara lain :
1) Malikat Jibril memasukkan wahyu itu kedalam hati Nabi Muhammad SAW tanpa
memperlihatkan wujud aslinya. Nabi saw tiba-tiba saja merasakan wahyu itu telah berada
didalam hatinya
2) Malikat Jibril menampakkan dirinya sebagai manusia laki-laki dan mengucapkan kata-kata
dihadapan Nabi SAW.

9
3) Wahyu turun kepada Nabi SAW seperti gemerincing lonceng. Menurut Nabi SAW cara
inilah yang paling berat dirasakan, sampai-sampai Nabi SAW mencucurkan keringat
meskipun wahyu itu turun dimusim dingin yang sangat dingin.
4) Malikat jibril turun membawa wahyu dengan menampakkan wujud yang aslinya. Setiap kali
mendapat wahyu Nabi SAW lalu menghafalnya. Beliau dapat mengulangi wahyu yang
diterima tepat seperti apa yang telah disampaikan jibril kepadanya.
Kodifikasi atau pengumpulan Al- Qur’an sudah dimulai sejak zaman Rasulullah SAW,
bahkan sejak Al-Qur’an diturunkan setiap kali saat Nabi SAW menerima wahyu, Nabi SAW
langsung membacakannya dihaapan para sahabat. Karena Nabi SAW memang diperintahkan
untuk mengajarkan Al- Qur’an kepada mereka. Disamping itu Nabi SAW menyuruh mereka
untuk menghafalkan ayat-ayat yang telah diajarkan, Nabi SAW juga memerintahkan para shabat
utuk menuliskannya diatas pelepah-pelepah kurma, lempeng-lempengan batu, dankeping-keping
tulang.
Saat Rasulullah SAW masih hidup, ada beberapa orang yang ditunjuk untuk menulis Al-
Qur’an yaitu Zaid bin Zabit, Ali bin Abithalib, Muawiyah bin abu Sofyan, Ubay bin Kaab. Nabi
juga memerintahkan para sahabat utuk menuliskannya diatas pelepah-pelepah kurma, lempeng-
lempengan batu, dankeping-keping tulang.
Pengumpulan Al- Qur’an pada zaman Nabi Muhammad SAW terdapat dua cara yaitu :
1) Para sahabat langsung menghafalkannya setiap kali Rasulullah SAW menerima wahyu.
2) Para sahabat menulis langsung wahyu yang diturunkan dari Allah SWT kepada Nabi SAW
selama kurun waktu kurang lebih 23 tahun
Pada masa pemerintahan Abu Bakar, pada masa kekhalifahannya terdapat perang yang
sangat besar ( perang Ridda ). Dan menewaskan para hafish yang signifikan. Hal ini membuat
Umar bin khatab sangat khawatir, ia menyuruh Abu Bakar untuk mengumpulkan seluruh tulisan
Al- Qur’an. Al- Qur’an yang pada saat itu tersebar kepada para sahabat Abu Bakar. Abu Bakar
menyuruh Zaid bin Zabit untuk mengkordinir. Setelah selesai, yang menyimpan mushaf tersebut
adalah Abu Bakar.
Pada masa Usman bin Affan terdapat keragaman dalam membaca Al- Qur’an, yang
menyebabkan adanya perbedaan dialek antara suku-suku yang berbeda-beda. Usman bin Affan
khawatir dengan perbedaan tersebut, ia ingin menyalin dan membukukan Al-Qur’an atau
menjadikan mushaf. Dalam melakukan pembukuan ini Usman bin Affan menyuruh Zaid bin

10
Zabit, Abdullah bin Azzubar, Said bin Al-ash, Abdulrahman bin Al-harisi bin hysam. Hingga
pada saat ini Al- Qur’an yang kita pakai adalah hasil dari transformasi pada zaman Usman bin
Affan.
Sehingga tidak lagi terjadi perbedaan pembacaaan Al- Qur’an maka Al- Qur’an diberi
harakat. Pemberian harakat ini dilakukan karena banyak orang yang masuk islam tidak paham
dengan Al- Qur’an berbeda dengan orang arab yang sudah mengenal Al- Qur’an, ang
memberikan harakat pada Al- Qur’an adalah Abu Al-aswan Adwali namun belum sempurna
sehingga disempurnakan oleh Nashir bin Ashim dan Yahya bin Ya’mar.
Al-Qur’an adalah kitab yang sarat dengan kandungan, mulai hukum, aqidah, etika, hubungan
sosial dan sebagainya. Dari keseluruhan isi Al-Qur’an itu, pada dasarnya mengandung pesan-
pesan sebagai berikut :
1. Masalah Tauhid, termasuk di dalamnya masalah kepercayaan terhadap yang gaib.
2. Masalah Ibadah, yaitu kegiatan-kegiatan dan perbuatan-perbuatan yang mewujudkan dan
menghidupkan di dalam hati dan jiwa.
3. Masalah janji dan ancaman, yaitu janji dengan balasan baik bagi mereka yang berbuat
baik dan ancaman atau siksa bagi mereka yang berbuat jahat, janji akan memperoleh
kebahagiandunia akherat, dan ancaman akan mendapat kesengsaraan dunia akherat, janji
dan ancamandi akhirat berupa surga dan neraka.
4. Jalan menuju kebahagiaan dunia-akhirat, berupa ketentuan-ketentuan dan aturan-
aturanyang hendaknya dipenuhi agar dapat mencapai keridhohan Allah.
5. Riwayat dan cerita, yaitu sejarah orang-orang terdahulu, baik sejarah bangsa-bangsa,
tokoh-tokoh, maupun Nabi dan Rasul Allah.

Adapun fungsi dan tujuan Al- Qur’an diturunkan sebagai berikut :


1) Sebagai petunjuk manusia
Sudah tidak diragukan lagi bahwa Al- Qur’an memberikan petunjuk dalam persoalan-
persoalan akidah, syari’ah, dan akhlak. Dan Allah SWT telah menugaskan Rasul SAW untuk
memberikan keterangan yang lengkap.
2) Sumber pokok ajaran Islam
Sudah tidak disangkal lagi bahwa didalam Al- Qur’an Allah telah menerangkansegala
sesuatu yang diperlukan manusia, baik didunia maupun di akhirat. Di dalam Al- Qur’an, Allah

11
SWT telah menjelaskan kaidah-kaidah syari’at serta hukum-hukumnya yang cocok untuk
diterapkan didalam disegala zaman dan tempat, serta diperuntukkan bagi seluruh umat manusia.
3) Peringatan dan pelajaran bagi manusia
Di dalam Al- Qur’an , banyak terdapat kisah para Nabi atau Rasul beserta umatnya. Ada
yang mengungkapkan kebaikan-kebaikannya yaitu kepatuhan dan ketaatan umat kepada
Rasulnya, dan ada yang mengungkapkan keburukan-keburukannya yaitu keingkarandan
kesembongan umat kepada Rasulnya.
Kesemuanya itu merupakan peringatan dan pelajaran bagi kita. Kisah-kisah dalam Al-
Qur’an tidak hanya dimaksudkan untk menguraikan sejarah, melainkan yang terpenting ialah
menggambarkan bagaimana cara yang ditempuholeh para Nabidan Rasul terdahuludalam
mengembangkan dan menyeru kepada kebenaran dan bagaimana tantangan dan penderitaan yang
mereka hadapi yang merupakan peringatan dan pelajaranyang sangat berharga bagi para penegak
agama yang membawa kebenaran yang hakiki.
Nama-nama lain Al-Qur’an:
1. Al-Kitab (buku) 10. Ar-Rahmat ( karunia )
2. Al-Furqan ( pembeda benar salah) 11. Ar-Ruh ( ruh )
3. Adz-Dzikr ( pemberi peringatan ) 12. Al-Bayan ( penerang )
4. Al-Mau'idhah (pelajaran / nasihat) 13. Al-Kalam ( ucapan atau firman )
5. Asy-Syifa' ( obat atau penyembuh ) 14. Al-Busyra ( kabar gembira )
6. Al-Hukm ( peraturan atau hokum ) 15. An-Nur ( cahaya )
7. Al-Hikmah ( kebijaksanaan ) 16. Al-Basha'ir ( pedoman )
8. Al-Huda ( petunjuk ) 17. Al-Balagh (penyampaian /kabar)
9. At-Tanzil ( yang diturunkan ) 18. Al-Qaul ( perkataan atau ucapan )

12
BAB III
PENUTUPAN

A. Kesimpulan
Yang dimaksud dengan kitab-kitab Allah adalah kitab-kitab dan suhuf (lembaran wahyu)
yang di dalamnya tertulis firman Allah yang diwahyukan kepada rasul-rasul-Nya. Kitab Allah
SWT adalah rambu-rambu yang menjadi petunjuk bagi umat manusia. Jika mematuhinya, maka
kita akan selamat sampai tujuan. Tujuan kita adalah kebahagiaan lahir dan bathin serta bahagia
dunia dan akhirat. Sebaliknya bila melanggar rabu-rambu yang telah ditentukan oleh Allah SWT,
kita akan banyak mengalami kesulitan, bahkan mungkin akan celaka dan menderita
Umat manusia yang beriman kepada kitab-kitab Allah tidak hanya wajib percaya akan
adanya kitab Allah, tetapi juga harus bisa bersikap dan berprilaku seperti yang dicantumkan pada
setiap firman allah. Sebenarnya, untuk menumbuhkan sikap dan perilaku yang mencerminkan
keimanan kepada kitab kitab allah tidaklah terlalu sulit, cukup dengan menumbuhkan rasa
kesadaran diri sendiri bahwa kita sebagai umat islam harus tahu dan mengerti untuk apa kitab
kitab itu dirunkan ke bumi ini. Allah menurunkan kitab kitabnya khususnya Al-Quran bukan
semata mata untuk dijadikan pajangan dan penanda keislaman seseorang.

B. Saran
Dengan adanya makalah ini , para pembaca dapat memahami bagaimana iman kepada Al-
Qur’an. Sebaiknya kita sebagai umat islam yang baik , harus lah memahami bagaimana
menggunakan dan memahami iman kepada Al-Qur’an itu dengan baik dan benar sesuai dengan
fungsinya dan haruslah kita turut serta mewujudkan umat islam . dengan masalah-masalah yang
ada , haruslah hal tersebut menjadi tolak ukur kita sebagai umat islam untuk membenahi diri
menjadi lebih baik lagi dari sebelumnya , sehingga cita-cita dan harapan seluruh umat islam
didunia dapat terwujud. Kami mengaharapkan kritik dan saran dari para pembaca, agar kami
dapat memperbaiki makalah ini untuk lebih baik lagi.

13
DAFTAR PUSTAKA

http://sitisalmah27.blogspot.com/2014/03/makalah-al-quran-dan-kitab-suci-lainnya.html

http://jayus-simeulu.blogspot.com/2014/11/makalah-beriman-kepada-kitab-allah.html

http://www.rumahpintarr.com/2016/09/makalah-agama-seputar-kitab-suci-islam.html

http://jonireis.blogspot.com/2015/01/makalah-tentang-al-quran_13.html

https://id.scribd.com/doc/135831603/MAKALAH-MATA-KULIAH-STUDI-ISLAM-AL-QUR-AN-SEBAGAI-
SUMBER-AGAMA-ISLAM

http://makalahaccomputindo.blogspot.com/2015/02/makalah-pendidikan-agama-islam-tentang.html

14
15

Anda mungkin juga menyukai